STUDI ILM ENDIDIKA AN ILMU P URUAN DA SITAS SAN YOGYAKA 2011 TUK MEN UNGAN ST RAN YOGY PSI

  

MEMBA ANGUN PE ERSAUDAR RAAN UN TUK MEN NGHADAP PI PENGAR RUH

NEGAT TIF GLOBA ALISASI D DI LINGKU UNGAN ST T. STEFAN NUS PARO OKI

SAN TO YUSUP P BINTAR RAN YOGY YAKARTA A

SKRIP PSI

  Di iajukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat Memperol leh Gelar Sa arjana Pend didikan

  Progr ram Studi I lmu Pendid dikan Kekhu ususan Pend didikan Aga ama Katolik k Oleh :

  Dominik kus NIM: 0511 24047

PR ROGRAM STUDI ILM MU PEND

  IDIKAN

KEKHU USUSAN P ENDIDIKA AN AGAM MA KATOL LIK

JURUSA AN ILMU P PENDIDIK KAN

FAKULT TAS KEGU URUAN DA AN ILMU PENDIDIK KAN

UNIVERS SITAS SAN NATA DHA ARMA

Y YOGYAKA ARTA

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta Ayahku (Uncang), Ibuku (Sriyati),

  Adikku (Desi Petriyati), Abangku (Heronimus) dan Umat Lingkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusuf Bintaran Yogyakarta.

  

MOTTO

  “Tak berkesudahan Kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya selalu baru tiap pagi: besar kesetianMu”.

  ( Ratapan 3:22-23)

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul “ Membangun persaudaraan untuk menghadapi

  

pengaruh negatif globalisasi di lingkungan St. Stefanus, Paroki Santo Yusup

Bintaran, Yogyakarta”.

  Penulis memilih judul ini ber pangkal dari situasi jam an sekarang dengan globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, termasuk juga umat di Lingkungan S t. Stefanus, Paroki Santo Yusup Bint aran, Yogy akarta. Umat di s ana um umnya kur ang bi sa mengendalikan di ri m enghadapi ar us globalisasi. Mereka cender ung sibuk dengan ke pentingan pribadi masing-masing yang diakibatkan oleh globalisasi. Hal sem acam ini m embuat hubungan antar warga pun sem akin renggang karena kur angnya komunikasi. Dampak buruk dari globalisasi sudah sampai pada keluarga-keluarga sehingga di sana pun kurang ada komunikasi y ang baik antar sesam a anggota keluarga, karena tiap anggota cenderung sibuk dengan kegiatan prib adi m asing-masing, da n kura ng pe duli kepada warga yang lain. Hal yang sem acam ini m enyebabkan seringnya tim bul percekcokan antara sesam a anggota keluarga dan da lam keluarga ini anak pun merasa kur ang m endapat per hatian da n ka sih say ang, selain itu masih ada pula dampak negatif lainnya.

  Menanggapi hal di a tas perlulah diupayakan sesuatu yang khusus dan tak boleh dilupakan, bahwa upaya ini perlu dimulai dari pribadi masing-masing umat sendiri. Masing-masing pribadi juga perlu berpegang pada semangat persaudaraan dan t idak dil upakannya pr insip hi dup be rsama, sehi ngga per saudaraan da pat sungguh-sungguh diwujudkan dan dilestarikan.

  Persoalan sk ripsi ini ad alah, bag aimana m engupayakan pendam pingan umat di lingkungan St. Stefanus, Paroki Santo Yusup Bintaran, Yogyakarta guna mewujudkan persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi. Untuk mengetahui sejauh m ana pe ndampingan terhadap um at yang sudah berlangsung dan pengaruh globalisa si terhadap persau daraan um at lingkung an St. Stefanus, diadakan penelitian melalui pengumpulan data di lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada um at untuk m emperoleh m asukan, yang diharapkan dapat membantu pe nulis da lam menyusun ba han pe ndampingan im an ba gi um at di lingkungan St. Stefanus, Paroki Santo Yusup Bintaran, Yogyakarta dalam rangka mewujudkan persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi.

  Guna membantu umat Lingkungan St. Stefanus dalam upaya melestarikan persaudaraan di te ngah ar us gl obalisasi, pe nulis lewat s kripsi ini m enawarkan Katekese Umat. Diharapakan Katekese Umat dapat membantu umat Lingkungan St. Stefanus sehingga kedamaian dan keharmonisan akan dapat semakin hidup dan berkembang da lam ke hidupan kita s ehari-hari, di tengah-tengah ar us globa lisasi ini.

  

ABSTRACT

  This th eis “Bulilding a brotherhood to face the negative effects of

  

globalization on the environment St.Stephen, St.Josep Parish Bintaran,

Yogyakarta.

  The autho r chose this title stems from t he situation tod ay with the globalization of a ve ry i nfluential on hu man life, includ ing p eopleat th e Environmental St. Stephen, St. Josep Parish Bintaran, Yogyakarta. Race there is generally le ss a ble to c ontrol m yselffacing the gl obalization. They tend to bus y with their personalinterests posed by globalization. T his sort o f thing makes the relationship betwee n citizens even m ore tenuou s because of the lack of communication. T he nega tive c ommunication am ong fellow m embers of the family, because each member tends to bus y with pers onal activities ofeach, and less concerned to other citizens. This sort of thing thatled to frequent squabbles arise among family members and children in these families felt less attention and affection, but stillthere are other negative impacts.

  In response to the above it is necessary to be pursued something special and should never be forgotten, that this effort must start from ea ch person his own people. Each person also needs tohold on to the spirit of br otherhood and do not forget the principle of living together, so that the fraternity can truly be realized and preserved.

  The iss ue of this thesis is, how to seek assi stance in th e env ironmental community St. Stephen, St. Joseph Parish Bintaran, Yogyakarta in order to realize the brotherhood to f ace the negative aff ects of globalization. T o determine the extent ofassistance to people who already underw ay and the im pact of globalization on the brot herhood of St. neighborhood . Stephen, conducted research through field data collection by distribu ting questionnaires to people to get input, which is expected to assistauthors in preparing the m aterial assistance for the people of faithin the St. Stephen, St. Joseph Parish Bi ntaran, Yogyakarta inorder to realize the brotherhood to face the negative affects of globalization.

  To help the people of Environmental St. Stephen in an effort to preserve the brotherhood in the midst of globalization, the author of his thesis offer catechesis through people. Catechesisexpected people can help the people of Environmental St. Stephen so t hat peace and harmony will be m ore live and thrive inour d aily lives, in the middle of the current globalization.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa karena atas rahm at dan ka sih-Nya, pe nulis da pat menyelesaikan s kripsi ya ng be rjudul ”MEMBANGUN PER SAUDARAAN UNTUK MENGHADAPI PENGARUH NEGATIF GLOBALIS ASI DI LI NGKUNGAN ST. STEFANUS PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN YOGYAKARTA ”. Penulis juga m engucapkan banyak terim akasih kepada sem ua piha k yang telah m endukung penulis, baik secara langsung m aupun tidak langsung. Ol eh sebab itu, pada kesem patan ini penulis menghaturkan limpah terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Drs. H.J. S uhardiyanto SJ, selaku do sen pem bimbing ut ama ya ng de ngan kerelaan dan kesadaran mendampingi, memberi masukan serta mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

  2. Drs. FX. Heryatno WW. SJ. M.Ed, selaku penguji II sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik yang de ngan se tulus h atinya me mbimbing, me mberi perhatian, dan memberi dukungan kepada penulis.

  3. Y.H. Bi ntang N usantara, S FK, M. H um, selaku penguji III y ang me mberi semangat dan ke gembiraan da n m eluangkan wa ktu untuk m empelajari da n memberikan masukan berkaitan dengan isi skripsi ini.

  4. Ketua Lingkungan St. Stefan us Paroki Sant o Yusup Bintaran Yogyakarta yang t elah m emberikan t empat da n kes empatan ke pada pe nulis unt uk

  5. Umat lingkungan St. Stefan us Paroki Santo Yusup Bintaran Yogya karta yang telah m emberikan dukungan kepada penulis de ngan bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.

  6. Ayahku Uncang, Ibuku Sriy ati, Adikku Desi Petriy ati, Abangku Heronim us dan kak Reni, E di Pratomo, keponakanku Gayu Pertiwi da n sanak saudara yang tercinta, yang se lalu m enyemangati dan selalu mem beri dukungan kepada penulis selama studi di IPPAK.

  7. Spesial bua t ya ng te rcinta, Lusia Windiarti yang selalu m enyemangatiku selama pem buatan s kripsi. T erima ka sih a tas kes abaran, kas ih da n s ayang yang telah sayang berikan.

  8. Sahabatku Aci, J oy dan Ist erinya, L apin, H ermas Jabl ay, M uji, T ogar, Kentung, R icat J ulius, Ga dak, O la, Cen, Y osi, F ising B orneo Ja va, A de, Novan, Jepri Jong, Niko, Anton, Anto yang selalu memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-teman seangkatan 2005-2006 ya ng telah m eneguhkan, dan m emberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selama ini dengan ketulusan hati telah m emberikan m otivasi da n bantuan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Penulis meny adari k eterbatasan d an kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini m asih jauh dari sem purna. Oleh karena itu penulis m enerima segala kritik dan sa ran yang m embangun dem i perbaikan

  Akhir kata sem oga s kripsi i ni da pat bermanfaat da n be rguna ba gi s iapa saja yang m embutuhkannya teristimewa untuk pihak lingkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta.

  Yogyakar ta, 13 Oktober 2011

  Penulis Dominikus

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN .......... .....................................................................

  1 A. Latar Belakang ...................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..............................................................................

  4 C. Tujuan Penulisan ................................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .............................................................................

  5 E. Metode Penulisan ...............................................................................

  5 F. Sistematika Penulisan ........................................................................

  6 BAB II. HIDUP PERSAUDARAAN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI .

  7 A. Hidup Persaudaraan Kristiani ............................................................

  7 1. Dasar-Dasar Persaudaraan Kristiani ...........................................

  7 2. Manusia Sebagai Citra Allah .....................................................

  7 a. Kasih Tuhan Kepada Manusia dan Kasih Manusia Kepada. 7

  Sesama b. Martabat Manusia Sebagai Mahluk Sosial…………………. 8

  3. Curi-ciri Hidup Persaudaraan Kristiani ...................................... 9 a.

  Cinta Kasih………………………………………………… 10 b. Keadilan…………………………………………………… 11 c. Solidaritas…………………………………………………. 12 d. Toleransi…………………………………………………… 12 e. Perdamaian………………………………………………… 13 B. Globalisasi Sebagai Tantanan Hidup Di Jman Sekaran …………… 13 1.

  Pengertian Globalisasi ……………………………………….. . 13 a.

  Arti globalisasi……………………………………………… 14 b. Globalisasi sebagai proses………………………………….. 14 c. Globalisasi membawa perubahan sosial……………………. 15 d. Perubahan dalam ruang dan konsep ……………………….. 16 2. Hal-hal yang mendorong Derasnya Arus Globalisasi …………. 17 a.

  Teknologi Informasi………………………………………… 17 b. Teknologi Komunikasi……………………………………… 18 c. Transportasi…………………………………………………. 18 3. Ciri-Ciri Globalisasi …………………………………………… 19

  a. Perubahan dalam Konsep Ruang dan waktu ……………….. 20 b.

  Pasar dan Produksi Ekonomi ................................................ 20 c. Peningkatan Interaksi Kultural…………………………….. 21 d. Meningkatnya Maslah Bersama…………………………… 21 C. Dampak-Dampak Globalisasi Dalam Hidup Persaudaraan Kristiani…. 21 1.

  Dampak Positif Globalisasi …………………………………… 21 a.

  Dampak dari Globalisasi Politik…………………………… 22 b. Dampak Globalisasi Ekonomi……………………………… 22 c. Dampak Globalisasi Sosial Budaya………………………... 22 d. Dampak Sosial Kemasyarakatan…………………………… 23 2. Dampak Negatif Dari Globalisasi ...............................................

  a.

  Liberalisme………………………………………………….. 23 b. Aspek Ekonomi…………………………………………….. 23

  d.

  Individualisme ……………………………………………… 24 3. Dampak Globalisasi Terhadap Hidup Persaudaraan……………. 24 a.

  Dampak Positif……………………………………………… 25 b. Dampak Negatif…………………………………………….. 26 4. Sikap dan Cara Menghadapi Arus Globalisasi…………………. 26 a.

  Sikap Terbuka………………………………………………. 27 b. Sikap Kritis…………………………………………………. 28 c. Sikap Rela Berkerjasama…………………………………… 29

  BAB III. HIDUP PERSAUDARAAN UMAT LINGKUNGAN ST. STEFANUS PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN YOGYAKARTA BINTARAN YOGYKARTA DI TENGAH ARUS GLOBALISASI .. ……..……………. 31 A. Lingkungan St. Stefanus sebagai bagian dari Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta.......................................... 31 1. Gambaran paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta .................... 31 2. Situasi Umum Lingkungan St. Stefanus .................................... 38 a. Letak dan Situasi Geografis................................................... 38 b. Situasi Umat, Jumlah Kepala Keluarga dan Mata Pencaharian……………………………………… 39

  3. Kegitan yang ada di Lingkungan St. Stefanus Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta ......................... ............. 40 a.

  Kegiatan Rutin........................................................................ 40 b.

  Kegitan Berkala ....................................................... ......... 41 B. Metodologi Penelitian ....................................................................... 41 1.

  Rumusan masalah Penelitian ..................................................... 42 2. Tujuan Penelitian ....................................................................... 42 3. Jenis Penelitian .......................................................................... 42 4. Metode Penelitian ...................................................................... 43 5. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 43 6. Responden Penelitian ................................................................. 44

  8. Variabel Penelitian ..................................................................... 45 9.

  Analisis Data ................................................................................. 46 C. Laporan Hasil Penelitian ................................................................... 47 1.

  Pandangan Umat Tentang Dasar dan Ciri-Ciri Hidup Persaudaraan .................................................... 47 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Hidup Persaudaraan........... 50 3. Pandangan Umat Tentang Pengertian Globalisasi dan

  Ciri-Ciri Globalisasi .................................................................... 52 4. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

  56 5. Pengaruh Globalisasi dalam Hidup Pesaudaraan Kristiani ......... 58 6. Usaha dalam Menghadapi Arus Globalisasi ............................... 59 D. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 60 1.

  Pemahaman Umat Tentang Dasar dan Ciri-Ciri Persaudaraan …. 60 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Hidup Persaudaraan ……... 61 3. Pandangan Umat Tentang Pengertian Globalisasi dan

  Ciri-Ciri Globalisasi …………………………………………….. 62 4. Dampak Positif dan Negatif ……………………………………. 62 5. Pengaruh Globalisasi dalam Hidup Pesaudaraan Kristiani ........... 64 6. Usaha dalam Menghadapi Arus Globalisasi ................................. 64 E. Kesimpulan Penelitian ……………………………………………… 64 1.

  Pandangan Umat Tentang Persudaraan Kristiani ……………….. 65 2. Mengetahui Bagaimana Dampak Globalisasi 3. Bagi Hidup Persaudaraan Umat Di Lingkungan St. Stefanus …

  65 4. Usaha Umat dalam Menghadapi Arus Globalisasi ………………. 66

  BAB IV. USULAN PROGRAM DAN UPAYA MEMBANGUN PERSAUDARAAAN UNTUK MENGHADAPI PENGARUH NEGATIF GLOBALISASI DI LINGKUNGAN SANTO STEFANUS PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN YOGYAKARTA ………………………………….

  67 A. Pandangan Umat Lingkungan St. Stefanus Mengenai Globalisasi .. .. 67 1.

  Upaya-upaya yang dilakukan umat lingkungan St. Stefanus dalam menghadapi pengaruh globalisasi ……………………….. 68

  2. Penaguruh Positif dan Negatif Terhadap Hidup Persaudaraan Umat Di Lingkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta ……………………………………………. 70

  B. Pengertian Program Katekese Umat ............................................... 71

  C. Latar Belakang Penyususnan Program Dalam Bentuk Katekese Umat ................................................................................................ 72 D. Alasan Pemilihan Tema ……………………………………………... 73 E. Usulan Program Katekese Umat .......................................................... 74 1.

  Contoh Satuan Persiapan Katekese Umat I ……………………... 81 2. Contoh Satuan Persiapan Katekese Umat II …………………….. 96 3. Contoh Satuan Persiapan Katekese Umat III ………………….. 110

  BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 125 A. Kesimpulan ....................................................................................... 125 B. Saran ................................................................................................. 127 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 129

  Lampiran Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ............................................................. (1) Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin .......................................................... (8) Lampiran 3 : Teks Lagu ............................................................................. (9) Lampiran 4 : Teks Kitab Suci .................................................................... (10) Lampiran 5 : Teks Cerita ............................................................................ (13)

  

DAFTAR SINGKATAN

A. SINGKATAN KITAB SUCI

  KS : Kitab Suci Seluruh singka tan Kitab S uci dalam skrips i ini m engikuti singkatan yang terdap at d alam daft ar singkatan Alkitab Deuterokanonika (1995) terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

  B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  CT : Catechese Trandendae, Ajaran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang Katekese Masa Kini.

  GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini.

  AG : Ad Gentes , Kon stitusi Pasto ral K onsili Vatika n II tentang Kegiatan Misioner Gereja.

  C. SINGKATAN LAIN

  St : Santo/Santa SCP : Shared Christian Praxis Cergam : Cerita Bergambar KWI : Konferensi Waligereja Indonesia Art : Artikel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Dewasa ini globalisasi sangat m endominasi pola pikir dan perilaku

  manusia. Globalisasi m engakibatkan duni a ini m engalami krisis fundam ental, yakni krisis ekonom i, ekologi, dan juga politik. Globalisasi m emunculkan suatu perubahan. Globalisasi m erupakan suatu gelombang yang m elanda dunia dalam hal interaksi yang m enghubungkan seluruh aktivitas m anusia satu dengan yang lainnya. Perubahan itu m embuat manusia saling tergantung tanpa dibatasi batas- batas wilayah negara. Bukan saja ekono mi yang m engalami globalisasi, bahkan kebudayaan-kebudayaan kuno pun digoncang oleh adanya banjir inform asi yang memasuki pikiran m anusia dengan begitu deras sebagai akibat dari kem ajuan teknologi yang sangat cepat. Manusia semakin disibukkan untuk m engikuti perubahan jam an tersebut sehingga interaksi antara satu dengan yang lain pun mulai berkurang.

  Perubahan ini m engakibatkan serangka ian gejala-gejala tertentu dalam kehidupan m anusia m isalnya m anusia lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, m elupakan budaya-budaya asli Indonesia dan beralih pada budaya barat. Kehidupan banyak m anusia sem akin terancam dengan adanya globalisasi ini. Globalisasi ini m engakibatkan terjadinya banyak pengangguran, kem iskinan dan kelaparan. Dengan dem ikian harapa n perdam aian dalam hidup ini nam pak

  2    

  mensiasatinya globalis asi tid ak se lalu menyesatkan, tidak selalu berpengaruh negatif, bahkan bisa sem akin sejahtera hidupnya. Tetapi sebaliknya bagi banyak kaum m iskin, m ereka akan sem akin m enderita. Dengan dem ikian m akin besar jurang pemisah antara yang kaya dan m iskin sehingga perdamaian sulit terwujud dalam hidup ini.

  Suatu contoh pengaruh globalisasi yang mengakibatkan hubungan antara manusia semakin renggang bisa dilihat dalam hidup sehari-hari. Adanya teknologi yang sem akin canggih, m isalnya alat kom unikasi seperti telepon genggam memberikan pengaruh yang positif bagi m anusia, yakni m emudahkan m anusia untuk berkom unikasi dan m emperlancar manusia dalam urusan bisnis dan sebagainya,tetapi di samping itu, adanya alat canggih ini juga dapat berdam pak negatif. Alat ini memudahkan manusia untuk berkomunikasi, maka dalam segala hal m anusia m engandalkan alat ini untuk berkomunikasi satu dengan lainnya karena lebih m udah, t idak perlu be rtemu langsung. Hal ini m enyebabkan perjumpaan manusia dengan anggota keluarganya semakin berkurang dan menjadi jauh. Di bidang lain globalisasi juga m emberikan dam pak negatif yang besar. Globalisasi juga m embuat manusia semakin sibuk dengan dirinya sendiri karena harus memenuhi kebutuhan finasial unt uk hidupnya yang sem akin hari sem akin sulit dijangkau. Karena kesibukan m asing-masing m anusia m enjadi m udah lupa akan sesamanya sehingga hubungan pribadi satu dengan yang lainnya pun semakin lama semakin jauh.

  Begitu juga yang terjadi pada um at di lingkungan St. Stefanus Paroki St.

  3    

  Stefanus Paroki St. Yusup Bintaran r ata-rata t erdiri dari kaum m enengah ke bawah. Banyak dari antara m ereka dalam kehidupannya m elupakan bahwa manusia itu adalah m akhluk sosial. Mereka lebih cenderung untuk mengurus kehidupan m asing-masing. Karena banya knya kesibukan yang harus m ereka jalankan dem i m emenuhi kebutuhan hidup, interaksi antara satu dengan yang lainnya menjadi kurang. Hal ini m engakibatkan hubungan antara mereka menjadi jauh dan persaudaraan di antara mereka pun m enjadi sekedar form alitas belaka yang tidak ada wujud nyatanya. Bahkan dampak buruk dari globalisasi sudah sampai pada keluarga-keluarga sehinga kurang ada komunikasi yang baik di antara anggota keluarga karena m asing-masing anggota sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hal ini m enyebabkan seri ng terjadinya percekcokan diantara sesama anggota keluarga dan anak m erasa kurang m endapat kasih sayang, dan masih ada dampak negatif lainnya.

  Mengingat kenyataan yang dem ikian, perlu ada usaha untuk m engatasi permasalahan di atas. Usaha ini harus dim ulai dari masing-masing individu umat sendiri. Mereka harus m empunyai pem ahaman akan adanya pengaruh negatif globalisasi sehingga tidak m udah hanyut de ngan adanya globalisasi ini. Mereka harus berpegang kuat pada sebuah persauda raan. Dan yang penting m ereka harus punya prinsip hidup bersam a sehingga pe rsaudaraan dapat diwujudkan dan dilestarikan.

  Akhirnya berdasarkan pem ikiran di atas dan terdorong oleh situasi yang ada di Lingkungan St. Stefanus Paroki Sa nto Yusup Bintaran tersebut, m aka

  4    

  Membangun persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif

globalisasi di lingkungan St. Stefanus, Paroki Santo Yusup Bintaran,

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar be lakang m asalah tersebu t dapat diidentif ikasikan masalah skripsi ini adalalah:

1. Apa yang dimaksud dengan hidup persaudaraan? 2.

  Apa dampak dari globalisasi terhadap hidup persaudaraan? 3. Bagaimana hidup persaudaraan umat li ngkungan St. Stefanus Paroki Santo

  Yusuf Bintaran Yogyakarta di tengah arus globalisasi? 4. Bagaimanakah usaha pendampingan umat di lingkungan St. Stefanus, Paroki

  Santo Yusup Bintaran, Yogyakarta guna m ewujudkan persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi?

C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Menguraikan apa yang dimaksud dengan hidup persaudaraan 2. Menjelaskan dampak-dampak dari globalisasi.

3. Menjelaskan pendampingan umat di li ngkungan St. Stefanus, Paroki Santo

  Yusup Bintaran, Yogyakarta guna m ewujudkan persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi?

  5     4.

  Untuk m emenuhi persyaratan m endapatkan gelar Sarjana S1 Pendidikan Agama Katolik D.

   Manfaat Penulisan

  Manfaat penulisan ini adalah: 1. Mendapat pengalaman, pengetahuan, dan wawasan dalam penelitian ilmiah 2. pengaruh negatif globalisasi dan

  Mendapat gagasan tentang pengaruh- pentingnya persaudaraan.

3. Sebagai bahan refleksi atas m embangunan persaudaraan guna m enghadapi pengaruh negatif globalisasi.

  E. Metode Penulisan

  Dalam penulisan skripsi ini, pe nulis akan menggunakan metode deskriptif

  

analitis. Dengan metode ini penulis akan menggambarkan permasalahan yang ada

dan data yang diperoleh melalui pengamatan, studi pustaka, dan penelitian.

  F. Sistematika Penulisan

  Judul yang dipilih untuk skripsi ad alah “Membangun persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisas i di lingkungan St. Stefanus, Paroki Santo Yusup Bintaran, Yogyakarta”. Judul ini akan diuraikan m enjadi lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

  6    

  Bab ini menguraikan latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penulisan, m anfaat penulisan, m etode penulisan serta sistematika penulisan

  Bab II Hidup persaudaraan di tengah arus globalisasi Bab ini m enguraikan tentang dasar-d asar persaudaraan kristiani, globalisasi sebagai tantangan hidup di jaman sekarang dan dampak- dampak globalisasi dalam hidup persaudaraan kristiani.

  Bab III Hidup persaudaraan di li ngkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta dalam menghadapi arus globalisasi Bab ini berisikan penelitian te ntang persaudaraan dan pengaruh negatif globalisasi di lingkungan St. Yusup Bintaran Yogyakarta. Bab IV Upaya Membangun Persauda raaan Untuk Menghadapi Pengaruh Negatif Globalisasi Di Lingkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta Bab ini akan menguraikan tentang upaya membangun persaudaraan untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi di lingkungan St. Stefanus Paroki Santo Yusup Bintaran Yogyakarta Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran

BAB II HIDUP PERSAUDARAAN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI A. Hidup Persaudaraan Kristiani 1. Dasar-Dasar Persaudaraan Kristiani a. Manusia Sebagai Citra Allah Manusia diciptakan menurut gambar Allah. Allah tidak m enciptakan

  manusia seorang diri sebab sejak awal mula “Ia m enciptakan mereka pria dan wanita” (K ej. 26:27). Rukun hi dup m anusia m erupakan bentuk pertam a persekutuan antar pribadi. Sebab dari kodratnya yang terdalam m anusia bersifat sosial dan tanpa berhubungan denga n sesam a ia tidak dapat hidup mengembangkan bakat pem bawaannya (G S, art. 12). Manusia saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan kodratnya m anusia sungguh-sungguh memerlukan hidup bersama orang lain. Oleh karena itu, melalui pergaulan dengan sesam a, m anusia berkem bang dalam segala bakat pembawaannya dan mampu menanggapi panggilannya (GS, art. 25).

  b.

  Kasih Tuhan Kepada Manusia dan Kasih Manusia Kepada Sesama Dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling membutuhkan satu sama lain yang diwujudkan dalam satu ikatan persaudaraan. Persaudaraan itu terwujud atas dasar cinta kasih Tuhan kepada m anusia yang oleh m anusia diwujudkan dengan

  8    

  hubungan yang harmonis dengan sesamanya yang didasari oleh cinta kasih. Cinta kasih menjadi perintah pokok dalam m engatur hubungan antar m anusia. Hal ini menjadi pedoman seluruh kegiatan dan si kap terhadap sesam a. Artinya, seorang Kristiani memperlakukan sesamanya dengan baik di segala bidang, m enghormati hidup, kesehatan dan nama baik sesama.

  c.

  Martabat Manusia Sebagai Mahluk Sosial Dewasa ini um at m anusia berada dalam priode baru sejarahnya, masa perubahan-perubahan yang m endalam dan pesat berangsur-angsur m eluas ke seluruh dunia, m anusia adalah m ahluk so sial yang saling m embutuhkan antara satu dengan yang lain, tidak baik kalau manusia itu seorang diri (Kej 2:18). Kasih Allah m emberikan dorongan pada m anusia untuk saling tolong m enolong antar sesama. Manusia sebagai m ahluk sosial m ampu m emberikan dorongan antar sesama yang membutuhkan (GS, art. 4).

  Martabat manusia m emberikan pengalam an yang baru kepada antar sesama orang Kristen bahwa m ereka adalah anak-anak terkasih Bapa (Rom 8:14- 16). Kesadaran sosial ini m engangkat martabat manusia sebagai m ahluk sosial, mereka juga saudara-saudari satu sama lain. Di dalam jemaat mereka menemukan suatu keluarga baru, mendapat seratus kali lipat ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, sesuai dengan sabda dan janji Yesus ( Mrk 3:35, 10:29-30).

  9     2.

  Ciri-Ciri Hidup Persaudaraan Kristiani Persaudaran kristiani m empunyai ciri-c iri saling m embantu dan tolong menolong antar sesam a yang m embutuhkan, m emberi banyak perhatian dan memohon lebih banyak pertolongan kepada Roh Kudus untuk m embangun nilai- nilai persau daraan kr istiani (Ga l 5 : 22-23). Se mangat persaudaraan kristiani tampak dalam saling menyapa sebagi sa udara (Flm 9-20). Surat Paulus yang tersingkat ini dengan indah m enunjukan perombakan dan kesegaran yang terjadi di m ana orang m ulai terbuka bagi pe ncurahan Roh, yakni kenyataan baru persekutuan yang berjiwa Persaudaraan. Kebersamaan orang-orang Kristen awal sering disebut koinonia yang m empunyai arti kebersamaan digambarkan dengan memperhatikan, saling m enerima dan saling m enasehati dalam kebersam aan persaudaraan kristiani yang dibangun (Suhartono, 1998 : 48).

  Kerinduan untuk m enikmati damai, ketenteram an, dan persaudaraan kristiani terus saja m enjadi tema sentral upaya m anusia untuk m emeluknya erat.

  Hal tersebut terjadi karena pengharapan terhadap harkat dan m artabat manusia masih cita-cita dan m impi. Dalam situas i seperti itu dibutuhkan adalah nurani yang m ampu m emaafkan, hati yang terbuk a terhadap bisikan yang ilahi. Jiwa manusia yang m au m embangun sikap rekonsil iasasi dan persaudaraan kristiani dengan sesama. Hati yang terbuka untuk m enerima siapa saja m enjadi dambaan hidup setiap m anusia yang ingin m engalami dam ai dan persaudaraan kristiani hadir dalam hidup bersama. Hati yang mudah memaafkan adalah aksi kasih yang menuntut manusia untuk respek terhadap kebenaran. Artinya, m enaruh seluruh

  10    

  Persaudaraan adalah suatu hubunga n yang harm onis antara m anusia dengan sesam anya. Hubungan tersebut mengandaikan orang m ampu m enerima keberadaan dan kehadiran orang lain apa adanya. Persaudaraan senantiasa memelihara hubungan antar pribadi yang sejajar. Orang m enerima kehadiran sesamanya sebagai bagian dari dirinya . Hubungan itu tidak tertuju dem i suatu kepentingan tertentu, teta pi berdasarkan sikap m enghargai orang lain m enuju kedewasaan pribadi. Dalam hubungan yang sejajar ini akan terjadi kegiatan saling membantu dalam kesulitan dan sali ng m endukung dalam m engejar cita-cita, saling b elajar dan m enghormati perbedaan yang dim iliki setiap orang, saling mengasihi, m emahami watak dan tabiat orang lain, saling m emaafkan bila ada kesalahpahaman, saling tegur sapa, se mangat untuk saling m endengarkan keluh kesah orang lain, penuh perhatian dan ram ah kepada sesam a. Sejum lah hal ini menjadikan pergaulan lebih luas dan hidup pribadi m enjadi sem akin dewasa. Inilah yang merupakan ciri-ciri hidup persaudaraan.

  Setiap orang hendaknya m ampu menjalin relasi persaudaraan yang intim dengan sesam anya yang didasarkan pada keberadaan manusia sebagai “citra Allah”. Manusia sebagai citra Allah be rarti di dalam dan m elalui m anusia gambaran Allah ditemukan, di dalam diri manusia nilai-nilai ilahi ditemukan. Atas dasar ini, maka orang dapat menunjukkan persaudaraan yang hangat kepada setiap orang (Widyahadi Seputra, 1998:133).

  a.

  Cinta Kasih Cinta kasih m erupakan dasar untuk m ewujudkan pers audaraan k ristiani.

  11    

  hakekat dari cinta kasih adalah Allah. Cinta kasih kepada Allah dapat kita wujudkan dalam cinta kasih kepada se sama. Dalam cinta kasih, orang m au menerima dan mengakui segala kekurangan dan kelebihan sesamanya. Cinta kasih berarti horm at akan pribadi m anusia (KW I, 1996:191). Di dalam cinta kasih segala perbedaan m enjadi anugerah, m aka sekalipun m ereka berasal dari suku, bahasa, budaya, latar belakang yang berb eda, m ereka teta p m erasa s atu dan bersaudara. Segala persoala n yang m uncul akibat dari perbedaan bisa diatasi dengan baik dan damai, karena cinta kasih menjadi dasarnya.

  b.

  Keadilan Persaudaraan mendorong orang untuk be rsikap adil terh adap sesamanya, karena persaudaraan menj adikan individu lain, bagi an dari hidupnya yakni sebagai saudara. Keadilan berarti tindakan m enghormati dan m emperlakukan semua orang sesuai dengan m artabat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya (Adisusanto, 1995:7). Adil juga berar ti tidak m embeda-bedakan atau tanpa diskriminasi. Dengan kata lain, adil m enempatkan orang pada tem pat yang semestinya, dengan tidak m elihat la tar belakang, suku, budaya, dan status sosialnya. Di sini relasi dibangun dengan m enempatkan m asing-masing dalam tataran subjek dengan subjek, bukan dala m tataran atasan dengan bawahan yang bisa m engakibatkan terjadinya penindasa n sa tu terhad ap y ang lainny a (GS art.

  29).

  12     c.

  Solidaritas Solidaritas berasal dari kata “sol ider” yang berarti m empunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu, senasib, sehina, semalu, atau rasa setia kawan

  (Tim Penyusun Ka mus, 1990:853). Solidaritas sangat dibutuhkan untuk mempererat relasi p ersaudaraan. Dengan solidaritas, masing-masing orang bisa memahami dan m engerti akan perasa an dan keadaan orang lain. Dengan demikian, orang bisa sehati dan seperas aan terhadap orang lain, tidak m udah menghakimi dan memandang negatif terhadap orang lain.

  Solidaritas kristiani bahwa saling memperhatikan antara satu dengan yang lain tidak mem bedakan kaya dan m iskin dim ata Allah m anusia itu sama, sudah sepatutnya yang berkecukupan m emberikan yang m iskin lem ah dan tertindas. Salah satu upaya nyata yang dilakukan ad alah melalui gerakan pembaharuan diri yang disebut Aksi Puasa Pem bangunan (APP). Sem angat m asa puasa yang berupaya mem bangun perilaku tobat lewa t doa dan am al m enjadikan landasan aktual dan kontekstual untuk m artabat luhur antar sesam a um at manusia dalam kehidupan (Datus Lega, 1998:23).

  d.

  Toleransi Toleransi dapat dipaham i sebagai sikap yang m embiarkan, memperbolehkan, atau lapang dada terh adap keyakinan, pandangan, kebiasaan, kelakuan orang lain yang berbeda bahka n bertentangan dengan dirinya sendiri. Tentu itu tidak cukup, sebaiknya sam pai pa da toleransi sejati. Toleransi sejati

  13    

  hak-hak asasi setiap manusia, mengakui dan menerima kebebasan dan hati nurani orang lain untuk berpandangan dan hidup berbeda. Tolerans i m emberikan gambaran kepada manusia untuk saling membantu dan membangun dalam ikatan persaudaraan kristiani. Seperti yang di kisahkan dalam kutipan (Kis 41:47) yang mengisahkan pemberian Roh Kudus dalam pengalaman baru bagi um at manusia untuk semangat tolerasi yang tam pak dalam saling m enyapa antara satu dengan yang lain, dan saling berbagi antara satu sama lain.

  e.

  Perdamaian Seluruh umat m anusia merindukan damai. Damai berarti tidak berperang dengan siapa pun, da mai lebih m endalam da n luas yakni “dam ai sejahtera”.

  Kedamaian m engharapkan kebahagiaan yang utuh, sem purna, yang mencakup semua aspek hidup m anusia, m ulai dari kebutuhan jasm ani dan rohani yakni mencakup jaminan hidup, sampai ke aspek-aspek yang paling m endalam (GS art. 78). Dengan kata lain, dam ai m encakup kesehatan jasm ani-rohani dan kemerdekaan dalam mengem bangkan diri m enjadi m anusia yang utuh dan sempurna baik di hadapan sesama maupun di hadapan Tuhan.

B. Globalisasi Sebagai Tantangan Hidup Di Jaman Sekarang 1.

  Pengertian Globalisasi Globalisasi sering diperbincangkan sebagian besar orang karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap segala bidang kehidupan m anusia.

  14     a.

  Arti Kata Globalisasi Berdasar asal katanya, globalisasi m erupakan terjemahan dari kata bahasa inggris globalization. Globalization berasal dari kata globe yang berarti bum i atau dunia. Dengan dem ikian, globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses mendunia (http:Wikipedia.org/wiki/globalisasi, Oktober 23, 2010). Sebagai proses mendunia, globalisasi m empunyai pengaruh yang besar terhadap segala bidang kehidupan m anusia term aksud di dalam nya adalah hubungan antar m anusia di seluruh lapisan dunia.

  b.

  Globalisasi Sebagai Proses Globalisasi sebagai pro ses adalah te rbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Sistem ini terbentuk ketika suatu kelompok masyarakat menjalin hubungan dengan kelompok masyarakat lain guna memenuhi kebutuhan. Dalam hubungan tersebut terjadilah pros es globalisasi.

  Proses ini terjadi dalam berbagai be ntuk, seperti hubungan dagang, transfor masi budaya, persebaran agam a, maupun ilm u pengetahuan dan. Globalisasi sebagai proses adalah m erupakan terbentuknya perubahan-perubahan yang baru bagi tatana hidup masyarakat untuk memasuki abad global, m asyrakat mencari peran baru dalam pribadinya yang akan terus begejolak menuju ke proses perkembangan jaman yang se makain m eningkat. Hal-ha l yang lam a mul ai ditinggalkan dan beraalih ke hal yang baru (Ginddens, 2000:151).

  15     c.

  Globalisasi Membawa Perubahan Sosial Globalisasi sebagai perubahan sosial adalah sebuah perubahan sosial berupa bertam bahnya keterkaitan dianta ra elem en-elemen yang terjadi akibat perkembangan teknologi di bidang tr ansportasi dan kom unikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya d an ekonom i internas ional. Dengan adanya perubahan ini akan mempermudah terjadinya proses komunikasi antar individu di seluruh lapisan masyarakat.

  Pada era milenium , ke majuan teknologi m embuat sistem infor masi dan komunikasi sangat cepat. Dengan kem ajuan teknologi, setiap orang di belahan dunia dapat berkom unikasi secara intens if. Hal ini m embuat batas-batas antar negara semakin tipis. Oleh karena itu, gl obalisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses terintegrasinya bangsa-ba ngsa di dunia dalam suatu sistem global yang melintasi batas-batas negara. Sementara itu, Ulrich Beck, seorang sosiolog Jerman m engartikan globalisas i secara b erbeda. M enurutnya, globalisas i menjadikan setiap negara mengalami deteritorialisasi, yaitu proses hilangnya batas teritorial. Globalisasi m emungkinkan te rjalinnya hubungan interaksi antar masyarakat di negara berbeda m elalui kecanggihan teknol ogi. Misalnya perkembangan teknologi kom unikasi seperti telepon, hand phone, dan internet (Fun Lan, 2003:32). Pola m asyarakat i ndustri lam bat laun m akin m eyebar, mengatur berbagai bangsa kepada kenyataan ekonom i, se rta secara m endalam mengubah pengertian-pengertian dan kondisi-kondisi hidup masyarakat yang dulu bertahan berabad-abad lamanya. Alat-alat komunikasi sosial yang baru dan lebih

  16    

  berpikir dan berperasaan secepat dan seluas mungkin, sambil menimbulkan reaksi beruntun ( GS, art. 6).

  d.

  Perubahan dalam Ruang dan Konsep Globalisasi juga bisa diartikan pros es d imana berbagai peris tiwa, keputusan dan kegiatan di belahan d unia yang satu dapat m embawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan m asyarakat di belahan dunia yang lain. Globalisasi m enghubungkan m anusia dari berbagai belahan dunia m elalui terciptnya proses ekonomi, lingkungan, politik dan pertukaran kebudayaan melaui proses ini maka persaudaraan antar individu akan tercipta.