Keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) pada mata pelajaran matematika pokok bahasan keliling dan luas segi empat kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun pelajaran 2012/2013 - USD Re

  

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

(NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI

  

EMPAT KELAS X AP SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN

2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

BENEDIKTUS RADITYA

  

NIM : 091414027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

“Setiap kamu mempunyai mimpi, keinginan, atau cita-cita,

letakkanlah itu semua di depan keningmu, jangan menempel tapi

biarkan dia menggantung, mengambang 5 cm di depan kening kamu.

  

Jadi dia tidak akan pernah lepas dari mata kamu dan kamu bawa

impian itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan kamu percaya

bahwa kamu bisa, bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh

apapun hambatannya. Katakan pada diri sendiri, kalau kamu percaya

dengan impian kamu dan kamu tidak akan pernah menyerah_(Zafran)”

  Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orangtuaku dan kakakku yang selalu memberikan semangat dan doanya.

  ABSTRAK

Benediktus Raditya. 2013. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads

Together) Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan

Luas Segi Empat Kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Tahun Pelajaran

2012/2013. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together; (2) hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan topik keliling dan luas bangun datar segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.

  Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2012/2013. Topik dalam penelitian ini adalah keliling dan luas segi empat. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan catatan lapangan, dokumentasi, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan keaktifan siswa dan tes siswa, yang keduanya diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Tes siswa terdiri dari pre-test dan pos-tes. Alat ukur untuk keaktifan adalah lembar pengamatan keaktifan siswa yang terdiri dari 10 kriteria keaktifan dalam diskusi khusus dan 8 kriteria keaktifan dalam diskusi umum, sedangkan hasil belajar siswa menggunakan pre-tes dan pos-tes dengan materi bangun datar, keliling dan luas segi empat. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) keaktifan siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together masuk dalam kategori cukup dengan prosentase rata-rata keaktifan siswa secara keseluruhan adalah 6,25 % kriteria tinggi, 74,52 % kriteria cukup, dan 19,23 % kriteria rendah; (2) hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together tergolong baik, dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar pada pre-tes adalah 45.69 % dan pada pos-tes menjadi 71,63 %.

  Kata kunci : metode Numbered Heads Together, keaktifan, dan hasil belajar

  

ABSTRACT

Benediktus Raditya. 2013. The Liveliness and Student’s Learning Outcomes

by Applying Cooperative Learning NHT (Numbered Heads Together) Model

towards Mathematics Subject on Circumference and Area of a Quadrangle

upon Grade X AP SMK Sanjaya Pakem in Academic Year 2012/2013.Thesis.

Programme Study of Mathematics Education, Faculty of Teaching and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  The purposes of the paper aim to examine: (1) students ‟ liveliness in the pursuing study by applying Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT)

  Model, (2) mathematics learning outcomes attained by students in learning circumference and area of a flat quadrangle using Cooperative Learning NHT Model. This study applied a qualitative and a quantitative research based. The subject of the research involved the students of grade X AP Sanjaya Vocational School PAKEM in academic year 2012/2013. The research notably focused on circumference and area of a quadrangle. The data collection included field records, documentation, student s‟ worksheet, students‟ invigoration form and tests, which encompassed Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT) Model. The test comprehended pre-test and post-test. The gauge of liveliness based on students‟ liveliness observation form which embodied 10 criteria of students‟ invigoration in particular discussion and 8 liveliness‟ criteria in general discussion, whilst the learning outcomes of students seized the pre-test and post-test containing plane structure, circumference and area of a quadrangle.

  Based on analysis, the study construed: (1) the student s‟ liveliness by applying Cooperative Learning Numbered Heads Together (NHT) Model inhered in the category of „fair‟ with the average percentage of overall students‟ liveliness indicated 6.25% of high criteria, 74,52% of fair criteria and 19,23% of low criteria, (2) student s‟ learning outcomes by applying Cooperative Learning Model Numbered Heads Together (NHT) Model classified in good criteria denoted by 45.69% of pre-test value into the 71.63% of post-test value of the average value of learning outcomes.

  Key words: Method of Numbered Heads Together, liveliness and learning outcomes

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan rahmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  “Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat Kelas X AP SMK Sanjaya Pakem Tahun Pelajaran 2012/2013”.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama pembuatan skripsi ini.

  3. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun pada penyusunan skripsi ini.

  4. Segenap Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah membimbing

  5. Bapak Sugeng, Bu Heni, dan Mas Arif yang memberikan bantuan administrasi selama saya menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

  6. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Matematika, dan siswa kelas X AP yang membantu dalam proses penelitian dan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan penelitian di SMK Sanjaya Pakem Sleman.

  7. Keluargaku tercinta dan terkasih, Papa Venantius Widijanto, Mama Ratnawati Elina, Kakakku Marselina Kartika, dan semua keluargaku yang ada di Bangka, Jakarta dan Yogyakarta, terima kasih untuk semua kasih sayang, doa, perhatian, dan pengorbanan yang telah kalian berikan. Semoga saya bisa menjadi lebih baik lagi untuk kalian semua.

  8. Teman-teman Pendidikan Matematika 2009 kelas A, terima kasih atas bantuan, saran dan semangat yang selalu diberikan sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  9. Untuk Rio, Ardi, Daniel, dan Jefri yang sudah menyempatkan waktu untuk menjadi observer dalam penelitian saya.

  10. Teman-teman “Memory Kos” yang selalu mendukung, membantu, dan memberikan semangat kepada saya dalam penyusunan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu saya dan memberikan saya begitu banyak doa dan dukungan agar skripsi dapat terlaksana dengan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis,

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. xix

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

  C.

  Pembatasan Masalah ............................................................................ 6 D.

  Rumusan Masalah ................................................................................ 6 E. Batasan Istilah ...................................................................................... 7 F. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8 G.

  Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

  BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 A. Pengertian Belajar ................................................................................ 11 B. Pembelajaran Matematika .................................................................... 12 C. Keaktifan dan Hasil Belajar ................................................................. 14 D. Pembelajaran Kooperatif ...................................................................... 18 E. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT .................................................... 23 F. Bangun Datar ....................................................................................... 29 G. Kerangka Berpikir ................................................................................ 37 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 39 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 39 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 39 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 40 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 40 E. Metode Pengolahan Data ..................................................................... 40 F. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 42

  H.

  Analisis Uji Validitas dan Reliabelitas ................................................ 48 I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 50

  BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............ 52 A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 52 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 82 C. Tabel Pengamatan Keaktifan dan Hasil Belajar................................... 85 D. Kelemahan Penelitian........................................................................... 88 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 90 A. Kesimpulan .......................................................................................... 90 B. Saran .................................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92 LAMPIRAN ..................................................................................................... 94

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Kelompok... 43Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi Umum ........ 44Tabel 3.3 Pencarian Rentang Skor ................................................................... 45Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Tingkat Keaktifan Siswa Pada Setiap

  Pertemuan ........................................................................................ 46

Tabel 3.5 Keaktifan Siswa Pada Setiap Pertemuan ......................................... 46Tabel 3.6 Keaktifan Seluruh Siswa Secara Keseluruhan ................................. 47Tabel 3.7 Rata

  • – Rata Hasil Belajar Setiap Tes ............................................... 47

Tabel 3.8 Ketuntasan Belajar Setiap Tes ......................................................... 47Tabel 4.1 Hasil Pre-Tes Siswa ......................................................................... 54Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 ................................................. 61Tabel 4.3 Kriteria Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................................. 62Tabel 4.4 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 2 .................................... 62Tabel 4.5 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 ................................................. 69Tabel 4.6 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 3 .................................... 71Tabel 4.8 Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 ................................................. 78Tabel 4.9 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 .................................... 79Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa Pada Pertemuan 4 .................................. 80Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Pada Pos-Tes ................................................. 81Tabel 4.12 Rata

  • – Rata Keaktifan Siswa .......................................................... 82

Tabel 4.13 Rata

  • – Rata Hasil Belajar ............................................................... 84

Tabel 4.14 Ketuntasan Belajar Dalam Tes ....................................................... 84Tabel 4.15 Pengamatan Keaktifan Dan Hasil Belajar ...................................... 85

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 94 Lampiran A.2 Soal Pre-Tes .............................................................................. 112 Lampiran A.3 Soal Pos-Tes ............................................................................. 115 Lampiran A.4 Lembar Kerja Siswa 1 .............................................................. 117 Lampiran A.5 Lembar Kerja Siswa 2 .............................................................. 118 Lampiran A.6 Lembar Kerja Siswa 3 .............................................................. 119 Lampiran A.7 Kunci Jawaban Pre-Tes ............................................................ 120 Lampiran A.8 Kunci Jawaban Pos-Tes ............................................................ 123 Lampiran A.9 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1 ..................................... 127 Lampiran A.10 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 2 ................................... 130 Lampiran A.11 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 3 ................................... 133 Lampiran B.1 Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa .................................. 137 Lampiran B.2 Contoh Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ......................... 138 Lampiran B.3 Contoh Hasil Pre-Tes, Pos-Tes, LKS 1, 2, dan 3 ...................... 142 Lampiran C.1 Hasil Uji Validitas Soal Pre-Tes ............................................... 153

  Lampiran C.2 Hasil Uji Reliabelitas Soal Pre-Tes........................................... 159 Lampiran D.1 Surat Kelengkapan Administrasi .............................................. 162 Lampiran D.2 Foto

  • – Foto Penelitian ............................................................... 164

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Keluarga Segiempat ..................................................................... 94

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini, matematika tetap menjadi salah satu mata

  pelajaran di sekolah yang sangat menakutkan bagi semua siswa. Sangat susah sekali merubah cara pandang siswa yang telah terlanjur menganggap kalau matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sulit dan susah untuk dimengerti. Pernyataan ini dapat terlihat dari hasil ujian atau ulangan kebanyakan siswa untuk mata pelajaran matematika selalu jelek dan cenderung mengalami penurunan.

  Salah satu penyebabnya adalah kurangnya partisipasi aktif siswa saat mengikuti pelajaran matematika karena sudah terlanjur takut dan malas terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Siswa menjadi kurang berpartisipasi aktif dan cenderung menerima saja apa yang dijelaskan oleh guru, keadaan ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga pada kenyataan yang ada siswa yang aktif di kelas hanya beberapa siswa saja sedangkan yang lain hanya diam dan menerima saja. Hal ini dapat disebabkan karena kebanyakan siswa di kelas menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan dan sulit sehingga saat proses pembelajaran mereka menjadi cenderung takut dan tidak siap saat menerima pembelajaran yang menyebakan kesulitan dalam menerima materi yang akan diberikan. Tentu saja ini akan menyebabkan kebanyakan siswa mendapatkan nilai yang jelek saat menghadapi ulangan atau ujian.

  Berdasarkan hasil percakapan saya dengan guru pamong saya di SMK Sanjaya Pakem sewaktu saya PPL pada semester ganjil kemarin, saya mendapatkan bahwa guru matematika di sekolah itu mengalami kesulitan ketika menyampaikan materi kepada siswa. Kesulitan utamanya adalah sangat kurangnya pemahaman terhadap materi-materi dasar matematika yang seharusnya sudah harus mereka kuasai dengan baik. Hal ini dapat dilihat saat pembelajaran berlangsung, ketika materi yang disampaikan harusnya sudah mereka kuasai saat SMP ternyata mereka belum menguasainya sehingga guru harus mengulang kembali materi dasar tersebut. Dari pengamatan saya sewaktu PPL, guru mengajar masih sering mengajar dengan cara konvensional, dimana guru menjadi pusatnya dan guru menjadi sangat aktif dan terlihat sangat sabar dalam mengajar agar siswanya benar-benar memahami materi yang sedang disampaikan, namun ini kemudian menjadi masalah ketika siswa yang diajar tidak memperhatikan dan cenderung sibuk sendiri sehingga menghambat proses belajar mengajar di kelas. Ketika diberikan latihan, siswa mau mengerjakan latihan, siswa juga mau bertanya ketika ada kesulitan.

  Namun, sepertinya siswa melakukan hal itu hanya untuk formalitas saja ketika ditanya guru, bahkan cenderung seperti mencari perhatian guru bahwa mereka mengerjakan. Mereka tidak benar-benar paham ketika guru yang bertanya dengan teman yang sudah bertanya kepada guru mereka, siswa tersebut menjawab tidak tahu, tidak bisa, atau aku juga belum begitu mengerti.

  Agar siswa benar-benar memahami dan sanggup menerapkan pengetahuan, mereka harus berupaya menyelesaikan masalah, menemukan sesuatu bagi diri sendiri, dan bergumul dengan gagasan- gagasan (Robert E. Slavin: 2009). Dalam menyampaikan materi matematika, penguasaan konsep matematika sangatlah penting karena penguasaan konsep matematika akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

  Oleh karena itu, dalam proses belajar-mengajar matematika guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, atau metode yang sesuai dengan situasi kelas sehingga siswa merasa senang dan memiliki semangat untuk belajar.

  Dari penjelasan tersebut maka seorang guru harus bisa menciptakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan minat belajar siswa. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooeperatif adalah suatu metode strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dari metode ini adalah agar setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam Setiap siswa pasti memiliki pengetahuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda, hal ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Cara terbaik untuk mengatasi perbedaan ini ialah mengabaikannya: mengajar seluruh kelas dengan kecepatan yang sama, atau dengan menawarkan bantuan tambahan kepada siswa yang berpencapaian rendah dan memberikan kegiatan perluasan atau pengayaan tambahan kepada siswa yang cenderung menyelesaikan tugas dengan cepat (Meyer dan Rose: 2000; Pettig: 2000; Tomlinson, Kaplan dan Renzulli: 2001). Penggunaan metode pembelajaran kerja sama yang tepat, dimana siswa yang mempunyai tingkat kinerja yang berbeda dapat membantu satu sama lain, dapat menjadi sarana yang efektif untuk membantu semua anak belajar (Schniedewind dan Davidson: 2000; Slavin: 1995).

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti ingin menggunakan metode NHT (Number Heads Together) dalam penelitian ini. Metode pembelajaran ini dipilih karena pembelajaran NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006), selain itu model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe NHT struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran NHT ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam merangkum suatu cerita secara runtut sehingga siswa dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajarinya. NHT memiliki kelebihan yaitu dapat mengoptimalkan partisipasi siswa. Model pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berpartisipasi aktif, dapat saling berbagi ide dan jawaban yang paling tepat, selain itu NHT juga melatih siswa untuk dapat belajar bekerja sama dengan teman mereka di kelas.

  Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Peneliti mengambil judul: “KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT KELAS X AP SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan bahwa identifikasi

  1. Kegiatan pembelajaran matematika di kelas, terkesan hanya satu arah yaitu guru menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran matematika.

  2. Siswa kurang aktif dan kebanyakan diam.

  3. Guru kurang mengeksplorasi pengetahuan siswa.

  4. Sebagian siswa cenderung kurang antusias untuk terlibat dalam pembelajaran matematika.

  C. Pembatasan Masalah

  Dengan adanya keterbatasan kemampuan, waktu, dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran matematika yang dilakukan dengan pendekatan model pembelajaran Kooperatif tipe

  Numbered Heads Together (NHT), khususnya di kelas X AP SMK Sanjaya Pakem. Materi yang dipelajari adalah keliling dan luas segi empat.

  Melalui pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran NHT terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa dan kesimpulan yang didapat tidak dapat diterapkan pada kelas ataupun sekolah lain.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : a.

  Bagaimanakah tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran b.

  Bagaimanakah hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan pokok bahasan keliling dan luas bangun datar segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT?

E. Batasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengertian konsep yang akan dipergunakan untuk penelitian, maka peneliti membatasi beberapa konsep yaitu : 1.

  Belajar adalah suatu proses perubahan dari tidak bisa menjadi bisa dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu.

  2. Keaktifan siswa adalah keaktifan siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung yang terdiri dari kegiatan diskusi, bertanya, mendengarkan, berpendapat, dan mengerjakan soal.

  3. Hasil belajar adalah keseluruhan kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dapat dinyatakan dengan skor atau yang diukur dengan skor.

  4. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran NHT ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam merangkum suatu cerita secara runtut sehingga siswa dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajarinya.

  Jadi yang dimaksud dari judul penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk melihat keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

  F. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut : a.

  Mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

  b.

  Mengetahui hasil belajar matematika yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan pokok bahasan keliling dan luas bangun datar segi empat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

  G. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat mencoba menerapkan metode pembelajaran model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dalam pembelajaran matematika di kelasnya untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa yang lebih baik.

  2. Bagi Siswa Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model pembelajaran NHT diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat berpartisipasi atau terlibat lebih aktif lagi dalam pembelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan keaktifan dan memberikan hasil belajar yang baik dalam memahami materi pelajaran.

  3. Bagi Peneliti Bagi peneliti, dengan penelitian ini peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi dalam melibatkan siswa pada proses pembelajaran matematika sehingga dapat memberikan hasil belajar yang baik dengan model pembelajaran NHT. Selain itu penelitian ini dapat menjadi bekal berguna bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dalam menerapkan model pembelajaran ini di kelas nantinya saat mengajar.

H. Sistematika Penulisan

  Penulis membagi skripsi ini dalam 5 bagian, yaitu :

  Bab I : Pendahuluan, yang memuat : latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan teori. Dalam landasan teori ini peneliti mendeskripsikan

  Dalam bab ini memuat : pengertian belajar, pembelajaran matematika, keaktifan dan hasil belajar, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif tipe NHT, materi bangun datar segi empat, dan kerangka berpikir.

  Bab III : Metode Penelitian. Bab ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, metode pengolahan data, metode pengumpulan data, metode analisis data, analisis uji validitas dan reliabelitas, dan prosedur pelaksanaan penelitian.

  Bab IV : Deskripsi dan Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, tabel pengamatan keaktifan dan hasil belajar, dan kelemahan penelitian.

  Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan yang didapat dan saran untuk penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian

  manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan- kemampuan yang lain.

  Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli, antara lain :

  1. Herman Hudoyo (1998:1) mengemukakan bahwa seseorang dikatakan belajar bila diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.

  2. Winkel (1989:36), belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

  • – yang menghasilakan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

  3. Slameto (2010:2), berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dilepaskan berdasarkan atas

  4. Sudjana (2010), belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuan, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain yang ada pada individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

  Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai- sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat seseorang, namun terjadi sebagai hasil latihan dalam nteraksi dengan lingkungan.

B. Pembelajaran Matematika

  Matematika merupakan salah satu jenis dari enam materi ilmu yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu sosial, dan linguistik.

  Didasarkan pada pandangan konstruktivisme, hakikat matematika yakni anak yang belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan yang diperolehnya ketika belajar dan

  Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Namun demikian, dalam pembelajaran pemahamn konsep sering diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata.

  Proses innduktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Selama mempelajari matematika di kelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran deduktif maupun induktif sering ditemukan meskipun tidak secara formal hal inidisebut dengan belajar bernalar (Depdiknas, 2003:5-6).

  Sedangkan pembelajaran ialah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 157)

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Suatu proses pembelajaran yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi agar siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

  Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (PPPG, 2004: 1).

  Jadi apabila seorang guru memahami dengan baik matematika maka seorang guru matematika akan mampu menggunakan matematika untuk membawa peserta didik atau siswanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknya, apabila pemahaman guru terhadap matematika kurang baik dapat dipastikan bahwa penggunaan matematika juga tidak akan maksimal seperti yang diharapkan. Selain itu, matematika cukup dikenal dengan mata pelajaran yang sulit, keabstrakan objek-objek matematika perlu diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik atau siswa. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian guru matematika, dan diharapkan dapat menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran.

C. Keaktifan dan Hasil Belajar 1.

  Keaktifan Siswa Menurut Sardiman (2008: 95) aktivitas diperlukan dalam belajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu proses aktif, siswa harus berpartisipasi aktif dalam belajar.

  Beberapa jenis aktivitas belajar menurut Dierich (Oemar

  1. Kegiatan – kegiatan visual. Kegiatan ini meliputi membaca, melihat, mengamati, mendemonstrasikan, dan pameran.

  2. lisan. Kegiatan ini meliputi Kegiatan-kegiatan mengemukakan pendapat, wawancara, bertanya, diskusi, dan interupsi.

  3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan. Kegiatan ini meliputi mendengarkan pelajaran, mendengarkan diskusi-kelompok.

  4. Kegiatan-kegiatan menulis. Kegiatan ini meliputi menulis cerita, mengerjakan tes, dan menulis karangan.

  5. Kegiatan-kegiatan menggambar. Kegiatan ini meliputi menggambar grafik, diagram peta, dan pola.

  6. Kegiatan-kegiatan metrik. Kegiatan ini meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat, dan membuat model.

  7. Kegiatan-kegiatan mental. Kegiatan ini meliputi mengingat, merenungkan, dan memecahkan masalah.

  8. Kegiatan-kegiatan emosional. Kegiatan ini meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

  Keaktifan belajar siswa merupakan unsur terpenting bagi keberhasilan proses pembelajaran dengan model NHT yang mengutamakan keaktifan belajar siswa di kelas, keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan guru dan siswa, dan kemandirian siswa dalam belajar matematika. Keaktifan siswa dalam model mengemukakan pendapat, menjelaskan, bertanya, merespon pendapat, dan mengerjakan latihan.

  2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:

  22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, dan sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

  Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989: 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan Clark (1981: 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar siswa yakni lingkungan yang paling

  Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah professional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif), dan bidang perilaku (psikomotorik).

  Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan dari dalam individu siswa itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan, hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga Nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga Nampak pada diri

D. Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri : 1.

  Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.

2. Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

  3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula

4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.

  Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Ibrahim dkk. siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

  Menurut Roger dan David Johnson mengatakan bahwa untuk mencapai hasil maksimal, ada lima unsure dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu : 1.

  Positive interpendence (saling ketergantungan positif) 2. Personal responsibility (tanggung jawab perorangan) 3. Face to face promotive interaction (interaksi promotif) 4. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota) 5. Group processing (pemrosesan kelompok)

  Menurut Ibrahim, unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.

  2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya.

  3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

  4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

  5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

  6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 7. akan diminta mempertanggungjawabkan

  Siswa secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki keuntungan (Sugiyanto: 2010) antara lain :

  1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial; 2.

  Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, dan perilaku sosial;

  3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; 4.

  Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen;

  6. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia 7.

  Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif;

  8. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.

  Beberapa variasi model pembelajaran kooperatif (Trianto, 2011), diantaranya sebagai berikut:

  1. Student Team Achievment Divisions (STAD) Slavin (dalam Nur, 2000: 26) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok adalah 4-5 orang siswa yang heterogen, campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

  2. Tim Ahli (Jigsaw) Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan beranggotakan 5-6 orang. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam teks yang sudah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab lagi.

  Siswa tersebut bekerja dalam kelompok asal dan kelompok ahli, dengan catatan kelompok asal anggotanya heterogen.

Dokumen yang terkait

Hubungan minat belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada pembelajaran Matematika pokok bahasan keliling dan luas layang-layang di kelas VII-D SMP Negeri

0 2 231

Pengaruh keaktifan dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan prisma dan limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 241

Motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas X MIA3 SMA Negeri 1 Godean tahun ajaran 2014/2015 pada pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pokok bahasan geometri.

0 3 274

Peningkatan minat dan prestasi belajar mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015.

1 2 324

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada sub pokok bahasan keliling dan luas segitiga siswa kelas VII SMP Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

0 0 308

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada sub pokok bahasan keliling dan luas segitiga siswa kelas VII SMP Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2012 2013

0 0 306

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Tingkat keaktifan dan hasil belajar pada pokok bahasan aturan sinus dan kosinus menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) siswa kelas XI TKJ SMKN 2 Depok tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 235

Pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan segitiga siswa kelas VII SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 140