SISI LAIN (Video Dokumenter Tentang Pembinaan Anak yang Berkonflik dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kutoarjo) - UNS Institutional Repository

SISI LAIN

  (Video Dokumenter Tentang Pembinaan Anak yang Berkonflik dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kutoarjo)

  

Oleh :

  

IGNATIUS KUSWORO NARENDRA SULISTIYO

D0212051

TUGAS AKHIR VIDEO DOKUMENTER

  Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

  Program Studi Ilmu Komunikasi

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

  

MOTTO

  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara- perkara besar.”

  

(Lukas 16:10)

  “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

  

(Mat 6:34)

  PERSEMBAHAN Teruntuk Mama, Monica Ansella, dan Maria Sylvia terima

kasih untuk segala dukungan dan hal lain yang tak bisa

terungkapkan.

  Untuk sahabat sekaligus kerabat kerja terbaik, Dian Patria

Alan, Ivan Dhimas, dan Linda Fitria, terima kasih untuk segala

bantuan serta motivasinya, kalian adalah penawar buatku saat

lelah dan terjatuh.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan terang-Nya, serta senantiasa memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “SISI LAIN (Video Dokumenter Tentang Pembinaan Anak yang Berkonflik dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kutoarjo)” sebagai syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Tuhan Yesus, yang telah memberikan berkat, terang dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

  2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D, selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  4. Ch. Heny Dwi Surwati, S.Sos, M.Si, selaku pembimbing tugas akhir ini yang selalu memberikan bimbingan, arahan, masukan dan juga nasihat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  5. Panitia penguji Tugas Akhir yang telah bersedia meluangkan waktunya dan juga memberi arahan serta masukan untuk menyempurnakan Tugas Akhir penulis.

  6. Teman-teman dari Yayasan Sahabat Kapas; Dian Sasmita, Kartika Bagus, Febi Dwi Setyaningsih, Evi Baiturrohmah serta segenap staff LPKA Kutoarjo, Ibu Gayatri, Ibu Wahyu, Bp. Bambang, terima kasih atas kerjasama dan bantuannya dalam penyusunan tugas akhir ini.

  7. Sahabat dan kerabat kerja terbaik; Dian Patria Alan, Linda Fitria, dan Ivan Dhimas, terimakasih atas waktu, tenaga, bantuan, kesabaran, dan pelajaran- pelajaran barunya. Tidak lupa teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi 2012 FISIP UNS, terimakasih atas warna-warni masa kuliah dan bantuannya selama ini.

  8. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis, terimakasih banyak.

  Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Maret 2017 Ignatius Kusworo Narendra S

  

DAFTAR ISI

HALAMAN

  

B

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB II

  

BAB IV:

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB V:

LAMPIRAN PERIZINAN KERABAT KERJA SHOOTING EQUIPMENT LIST RENCANA ANGGARAN PRODUKSI TRANSKRIP WAWANCARA

  

SINOPSIS

Tugas Akhir

SISI LAIN

  Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan bangsa dan negara. Namun kadang juga dalam proses mereka menuju ke kedewasaan, akan ada kalanya seorang anak sampai pada sebuah titik di mana akan atau bahkan sampai dapat melakukan perbuatan yang tidak sewajarnya dilakukan oleh anak-anak seperti tindak pencurian, pelecehan seksual, penggunaan obat-obatana terlarang bahkan hingga terlibat pada kasus pembunuhan. Perbuatan-perbuatan ini bisa berasal dari hasil mereka menirukan sikap dan perilaku yang dilakukan yang ada di lingkungan pertumbuhannya atau juga karena menirukan perilaku yang ditayangkan dalam media yang mereka konsumsi.

  Sudah menjadi tugas negara untuk menegakkan keadilan serta memberikan perlindungan bagi anak, hal tersebut diwujudkan melalui Undang-undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak yang mulai diberlakukan sejak 1 Agustus 2014. Undang-undang ini lebih ramah bagi Anak yang berhadapan dengan hukum dengan keutamaan untuk memperhatikan kepentingan yang terbaik bagi Anak.

  Tidak hanya negara yang harus berperan dalam mewujudkan pemenuhan kepentingan anak agar nantinya mereka yang Berkonflik dengan hukum dapat kembali ke kondisi mereka yang utuh baik psikis, emosi, maupun sosial. Peran masyarakat dan utamanya adalah keluarga juga memainkan kunci dalam pembinaan Anak yang Berkonflik dengan hukum.

  Bagaimanakah proses pembinaan bagi Anak yang Berkonflik dengan hukum khususnya yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kutoarjo? Pendekatan seperti apakah yang dilakukan dalam membina Anak yang Berkonflik dengan hukum? Peran seperti apakah yang bisa dilakukan masyarakat dan khususnya orang tua dalam proses pembinaan bagi Anak yang Berkonflik dengan hukum?

  

SYNOPSIS

Documentary Final Assignment

SISI LAIN

(THE OTHER SIDE)

  Children are inseparable parts from social life and the sustainability of the

nation and the state. Nevertheless, in the process heading to adulthood, they came

to a point where they would and/or already did something that broke the law and

beyond the limits that the society can accept it. What they do are the reflection from

what the society conducted around the child.

  It is the role of the nation to uphold justice and also giving protection to

children’s right, it is already manifested through the Juvenile Justice System

(Undang-undang Peradilan Anak) act Number 11 Year 2012 that have been in

effect since August 1, 2014. The Juvenile Justice System act claimed more

agreeable for the Children in conflict with the law and the primacy to pay attention

to the best interest of the child.

  Not only the state that should play a role in achieving compliance with the

interest of the child to get them into a full state in physic, emotion, and social life

but the communities and their families also play a key role in fostering Children in

conflict with the law.

  How is the process of fostering Children in conflict with the law especially

for those who are in the Kutoarjo Juvenile Correctional and Training Facility?

What kind of approach that used for correcting and training the Children in conflict

with the law? What kind of role that can be played by communities and their

families on the process of correcting and training the Children in conflict with the

law?