BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum perusahaan - ANALISIS STRATEGI ALTERNATIF UD. BERKAH SEDULUR REMBANG DENGAN PENDEKATAN SWOT - Unika Repository
Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS PELUANG
1.
2. ANCAMAN 1.
2. KEKUATAN 1.
2. KELEMAHAN 1.
2. TOTAL 9.
Menentukan alternatif strategi apa saja yang bisa dijalankan oleh UD. Berkah Sedulur.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum perusahaan
UD. Berkah Sedulur merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang perikanan khususnya pada pengeringan ikan. Usaha dagang ini berdiri pada tahu 2002 oleh Bapak Ahmad Ihsan yang bertempat pada Kelurahan Tanjung Sari RT 04 RW 02 Kabupaten Rembang. UD. Berkah Sedulur memiliki kurang lebih 25 orang karyawan yang memproduksi dan mengolah ikan menjadi ikan kering dan siap dipasarkan di berbagai daerah.
Kebersihan dan kualitas ikan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh pengelola UD tersebut, untuk memberikan rasa puas bagi para pelanggan. Produksi dilakukan setiap hari, karena tingginya permintaan pasar. UD. Berkah Sedulur menyediakan berbagai macam ikan kering mulai dari :
Struktur Organisasi
PemilikKepala Gudang
Bagian Bagian Bagian Penggaraman Pengeringan Pengemasan
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi4.2 Gambaran Umum Responden
Responden yang telah bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner adalah : 1.
Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik dan pengelola Beliau adalah pemilik dan pengelola usaha dagang yang kelolanya saat ini.
Beliau memiliki peran penting dalam proses produksi ikan kering mulai dari membeli ikan di TPI sampaipada pemasaran ikan kering tersebut.
2. Lima orang karyawan
Karyawan tersebut adalah Karwati, Susanah, Sugiarti, Ngasri dan Rukayah yang bekerja lebih dari 5 tahun. Mereka mempunyai berbagai tugas tersendiri untuk menjemur ikan, mengatur packaging, penggaraman, dan lain sebagainya.
3. Sepuluh orang konsumen yang diambil berdasarkan pembelian yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu.
2 Usia
10
1
60
3
40 31-40 tahun - -
4
20-30 tahun - - - -
4.2.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan
Dari 16 orang responden,10 orang merupakan pelanggan, 5 orang merupakan karyawan dan 1 orang merupakan pemilik UD. Berkah Sedulur, dimana setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda pada jenis kelamin, usia maupun pekerjaan.
60 Total
6
40 Perempuan - - 5 100
4
Laki-laki 1 100 - -
1 Jenis Kelamin
F % F % F %
Tabel 4.2.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan No Keterangan Pemilik Karyawan Pelanggan1 100 5 100 10 100
41-50 tahun 1 100
2
40
4
40
1 - 10 - - - 51-60 tahun
Total 1 100 5 100 10 100
3 Pekerjaan
1 100 - - Wiraswasta
5
50 Karyawan - - 5 100
5
50 Total
1 100 5 100 10 100
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Dari data yang didapat pada tabel 4.2.1, diketahui bahwa pemilik berjenis kelamin laki- laki dengan usia 41-50 tahun. Dari total responden terdapat 5 orang karyawan yang semua berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 3 orang, dan sianya berusia 41-50 tahun. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelanggan (62,5 %). Dari 10 pelanggan, 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan. Pelanggan dengan rentang usia antara 20-30 tahun berjumlah 4 orang, 31-40 tahun berjumlah 1 orang, 41-50 tahun berjumlah 4 orang, dan 1 orang berusia 51-60 tahun.
4.3 Variabel SWOT
Variabel SWOT didapatkan dari wawancara kepada pemilik UD. Berkah Sedulur yaitu Bapak Ahmad Ihsan. Selain wawancara, variabel SWOT juga dikonfirmasikan kepada karyawan dan konsumen melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengumpulan data serta informasi yang dianalisis, berikut merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta adanya peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang dihadapi oleh UD. Berkah Sedulur yaitu :
1. Kekuatan (Strength)
Tabel 4.3.1 Tanggapan Responden Konsumen Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur a.
Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat Sangat
Tidak Sangat tidak Netral Setuju Rata
PERNYATAAN Setuju setuju setuju (Skor 3) (Skor 4)
- rata Keterangan (Skor 2) (Skor 5)
(Skor 1) skor
KEKUATAN F S F S F S F S F S 1. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-
1
3 - 8 - - -
32
1
5
4 Setuju obatan pengawet.
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu
- 1 - - -
3
9
36 - -
3.9 Setuju memperhatikan standarisasi ukuran ikan.
3. Ikan yang dihasilkan
3
9
6
24
1 5 - 3.8 -
Setuju - - berkualitas baik. 4. dan
Kebersihan kehigienitasan ikan
4
12
6
24 - - - - -
3.6 Setuju - terjamin jika di banding oleh pesaing lain. dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.1 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.9 dari tabel 4.3.1 diatas.
c. Kualitas ikan
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata- rata 3.8 dari tabel 4.3.1 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.6 dari tabel 4.3.1 diatas.
Tabel 4.3.2 Tanggapan Responden Karyawan Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur
Sangat Tidak Sangat tidak Netral Setuju
Rata PERNYATAAN Setuju setuju setuju (Skor 3) (Skor 4)
- rata Keterangan (Skor 2) (Skor 5)
(Skor 1) skor
KEKUATAN F S F S F S F S F S 1. Pengolahan ikan yang
- terhindar dari obat-
3
12
2
10
4.4 Setuju - obatan pengawet.
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu
3 Setuju
12 - 2 - 10 - 4.4 - memperhatikan standarisasi ukuran ikan.
a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet
3. Ikan yang dihasilkan
3
12
2
10
4.4 Setuju - - - - - - berkualitas baik. 4. dan
Kebersihan kehigienitasan ikan
4
16
1
5
4.2 Setuju - - - - - - terjamin jika di banding oleh pesaing lain.
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
c. Kualitas ikan
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata- rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.2 dari tabel 4.3.2 diatas.
2. Kelemahan (weakness)
Tabel 4.3.3 Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Kelemahan UD. Berkah Sedulur
Sangat Tidak Sangat tidak Netral Setuju
Rata PERNYATAAN Setuju setuju setuju (Skor 3) (Skor 4)
- rata Keterangan (Skor 2) (Skor 5)
(Skor 1) skor
KELEMAHAN F S F S F S F S F S 1. terbatasnya
Masih teknologi pengerinagn
4 - 16 -
2 10 -
4.33 Setuju ikan yang digunakan oleh perusahaan.
2. Sarana produksi yang
6
4 - 16 - - - 3.67 - Setuju masih terbatas.
- 2
3. dan Keterampilan penguasaan teknologi
1
3
4
16
1
5
4 Setuju oleh pengelola masih lemah.
4. modal Keterbatasan
2
6
4
16
3.67 Setuju - - - - - - oleh pemilik.
a. Kendala pada pengeringan ikan
Pada saat musim penghujan tiba merupakan kendala pertama akan mengeringkan ikan, karena pengeringan yang dilakukan adalah dengan cara di jemur dibawah sinar matahari. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.3 diatas.
b. Sarana produksi yang masih terbatas
Belum digunakanya peralatan modern dan pengolahan lebih lanjut dalam proses produksi ikan, sehingga ikan yang dijual terbatas pada ikankering. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
c. Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang belum dijalankan karena pangsa pasar sebagian masih tertuju pada pasar tradisional, maka kebanyakan pelanggan memberi order lewat telepon. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.3 diatas.
d. Keterbatasan modal
Modal yang masih terbatas untuk mengembangkan usaha yang saat ini dijalankan, oleh karena itu pemilik usaha masih menjalankan usahanya ini dengan cara tradisional. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
3. Peluang (opportunity)
Tabel 4.3.4 Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Peluang UD. Berkah Sedulur
Sangat Tidak Sangat tidak Netral Setuju
Rata PERNYATAAN Setuju setuju setuju (Skor 3) (Skor 4)
- rata Keterangan (Skor 2) (Skor 5)
(Skor 1) skor
PELUANG F S F S F S F S F S 1. UD. Berkah Sedulur berpeluang besar karena dekat dengan - 2 - 6 -
3
12
1 5 -
3.83 Setuju sumber bahan baku dan dekat dengan pasar. 2. perikanan
Potensi
- tangkap di Kabupaten
4
16
2
10
4.33 Setuju Rembang cukup tinggi.
3. Keanekaragaman hayati
1 - 3 - - -
4
16
1
5
4 Setuju tangkapan nelayan.
4. Tingginya permintaan masyarakat akan
5
20
1 - 5 - -
4.16 Setuju - - - permintaan ikan.
5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan
4
16
2
10
4.33 Setuju - - - - - - industri perikanan.
a. Dekat sumber bahan baku
Salah satu keuntungan yang di ambil adalah biaya transport yang tidak terlalu mahal karena dekat sangat dengan tempat produksi usaha, dan mengingat bahan baku ikan segar yang mudah rusak maka sebagai peluang karena dekat dengan sumber bahan baku. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.83 dari tabel 4.3.4 diatas.
b. Potensi perikanan cukup tinggi
Perikanan di Rembang mampu menghasilkan tangkapan yang beragam dan dominan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain ikan layang, kembung, tembang, tongkol, bawal, tenggiri, teridan kakap yang setiap tahunya mengalami peningkatan hasil tangkapan. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD.
Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.
c. Keanekaragaman hayati tangkapan nelayan
Pihak internal mangatakan bahwa perikanan tangkap tidak hanya menangkap ikan saja, melainkan ada yang menangkap seperti cumi, udang, kepiting dan kerang.
Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.4 diatas.
d. Tingginya permintaan masyarakat
Rata-rata masyarakat sekitar mengkonsumsi ikan karena mengingat bahwa protein dalam kandungan ikan begitu kayanya sehingga banyak masyarakat yang menggemarinya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.4 diatas.
e. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan
Melihat tingginya hasil tangkapan di sektor perikanan ini, pemerintah Kabupaten Rembang lebih mengutamakan dan memperhatikan sektor perikanan karena perolehan kontribusi terbesar dari sektor perikanan tersebut. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas.
4. Ancaman (threats)
Tabel 4.3.5 Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Ancaman UD. Berkah Sedulur
Sangat Tidak Sangat tidak Netral Setuju
Rata PERNYATAAN Setuju setuju setuju (Skor 3) (Skor 4)
- rata Keterangan (Skor 2) (Skor 5)
(Skor 1) skor
ANCAMAN F S F S F S F S F S 1. Supply ikan yang tidak
- 6 - - - - - 24 Setuju -
4 - menentu. 2. alat
Penggunaan tangkap yang tidak ramah lingkungan
1 - 3 - - -
3
12
2
10
4.16 Setuju menyebabkan tercemarnya biota laut.
3. Persaingan harga yang
2
6
4
16
3.67 Setuju - - - ketat.
4. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet dapat mengurangi rasa
5
20
1
5
4.16 Setuju - - - - - - kepercayaan masyarakat terhadap produksi ikan kering.
a. Supply ikan yang tidak menentu
Pasokan ikan pada saat musim penghujan berkurang karena pada saat bulan desember sampai januari terjadi angin muson barat yang mengakibatkan ombak besar dan nelayan tidak berani melaut. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.5 diatas.
b. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
Ikan yang ditangkap dengan bius kemungkinan akan tercemar, karena dapat mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dengan bius itu misalnya, dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan juga bias menimbulkan kerusakan pada biota laut lainya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata- rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.
c. Persaingan harga yang ketat
Banyak pelaku usaha pengeringan ikan di Rembang karena mereka juga memasarkan hasil usahanya tersebut di pasar yang sama, bahkan ada harga yang lebih murah lagi, hal tersebut menjadi ancaman bagi UD. Berkah Sedulur, karena masyarakat akan lebih memilih produk berdasarkan harga yang lebih rendah meskipun kualitas terpaut jauh. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.5 diatas.
d. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet
Karena obat-obatan pengawet tersebut juga bisa mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya, kebanyakan dimasukan kedalam ikan untuk diawetkan supaya tidak mudah busuk dan bertahan lama. Hal itu menyebabkan masyarakat yang masih meragukan ikan segar yang ada. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.
4.4 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks IFE dengan data yang di dapat langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.4 Matriks IFEBOBOT x PERINGKAT
STRENGTH BOBOT PERINGKAT
1 Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya 0,09 2 0,18
2 Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran ikan yang merata) 0,07 3 0,21
3 Kualitas ikan baik 0,2 3 0,6
4 Kebersihan pada ikan 0,15 3 0,45
WEAKNESS modal oleh pemilik 14%, kendala pada pengeringan 12% dan sarana produksi yang masih terbatas 8%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh dalam kondisi perusahaan adalah kualitas ikan yang baik dan kebersihan pada ikan. Ada juga variabel yang cukup mampu memberi pengaruh kepada perusahaan adalah ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya serta kemasan yang memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas. Sedangkan sarana produksi yang masih terbatas merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
1 Kendala pada pengeringan 0,12 2 0,24
2 Sarana produksi yang masih terbatas 0,08 2 0,16
3 Penggunaan teknologi yang masih lemah 0,15 3 0,45
4 Keterbatasan modal 0,14 2 0,28
TOTAL 1,0 2,57
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks IFE ditentukan oleh pihak internal yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah ukuran efektivitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total bobot IFE menurut pemilik, terdapat keunggulan kekuatan utama yang menunjukan sebanyak 20% yaitu kualitas ikan yang baik, 15% kebersihan pada ikan yang diproduksi, 9% ikan yang diolah bebas formalin, dan 7% standarisasi dalam pengemasan ikan. Kelemahan utama terdapat pada penggunaan teknologi yang masih lemah yaitu dengan bobot 15%, keterbatasan
Dari tabel IFE tersebut juga ditemukan beberapa strategi perusahaan yang berhasil saat ini. Strategi yang paling unggul adalah kebersihan pada ikan (rating = 3) dan kemasan /
packaging (standarisasi ukuran ikan yang merata) yang memiliki rating sama itu 3. Dengan rating yang cukup tinggi ini, strategi yang dijalankan saat ini perlu untuk dipertahankan.
Strategi yang perlu diubah karena belum berhasil adalah strategi sarana produksi yang masih terbatas dan kendala pada pengeringan (rating = 2).
4.5 Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks EFE dengan data yang di dapat langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.5 Matriks EFE BOBOT x
OPPORTUNITY BOBOT PERINGKAT
PERINGKAT1 Dekat dengan sumber bahan baku 0,18 3 0,54
2 Potensi perikanan tinggi 0,18 3 0,54
3 Keanekaragaman hayati
0.05 2 0,1
4 Tingginya permintaan masyarakat 0,15 3 0,45
5 Dukungan pemerintah untuk pengembangan 0,04 2 0,08 industri perikanan
THREAT
1 Supply ikan yang tidak menentu 0,13 2 0,26
2 Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 0,06 2 0,12 Sumber : data primer yang diolah, 2016
3 Persaingan harga yang ketat 0,15 3 0,45
4 Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet
0.06 2 0,12
TOTAL 1,0 2,66
Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks EFE ditentukan oleh pihak internal yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah ukuran efektifitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total bobot EFE menurut pemilik, terdapat peluang utama adalah dekat dengan sumber bahan baku bobot 18%, potensi perikanan tinggi juga diberi bobot 18%, tingginya permintaan masyarakat bobot 15%, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan bobot 5% dan dukungan pemerintah bobot 4%. Sedangkan ancaman utama yaitu pada persaingan harga yang ketat dengan bobot 15%, stok ikan yang tidak menentu 13%, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 6% dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 6%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel yang mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh baik bagi perusahaan untuk waktu kedepan adalah dekat dengan sumber bahan baku dan potensi perikanan tinggi. Ada juga variabel yang cukup memberi pengaruh baik untuk perusahaan dalam waktu kedepan adalah tingginya permintaan masyarakat, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan dan dukungan pemerintah dalam sektor perikanan. Sedangkan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
4.6 Matriks Internal-Eksternal
Berdasarkan hasil dari perhitungan matriks IFE dan matriks EFE, dapat diketahui diposisi manakah letak UD. Berkah Sedulur sebagai berikut:
Gambar 4.6 Hasil Matriks IE Skor bobot total IFELemah
Kuat Sedang
(1,00-1,99)(3,00-4,00) (2,00-2,99)
4,0 3,0 2,0 1,0 2,57
Tinggi
I II
III
(3,00-4,00) 3,0
Sedang
IV VI
V
otal EFE (2,00-2,99)
2,66 ot t ob b 2,0 or k
Rendah S
VII
VIII
IX
(1,00-1,99) 1,0
Sumber : data primer yang diolah, 2016 Dari gambar diatas didapatkan bahwa posisi UD. Berkah Sedulur terletak pada kuadran sel V yang termasuk menjaga dan mempertahankan. Strategi yang cocok diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
4.7 Analisis SWOT
Untuk membuat matriks SWOT ini kita melakukan perumusan strategi dengan cara menggabungkan antara faktor internal dengan faktor eksternal, sehingga mendapatkan strategi SO (Kekuatan - Peluang), WO (Kelemahan - Peluang), ST (Kekuatan - Ancaman), WT (Kelemahan - Ancaman).
Berikut merupakan analisis SWOT UD. Berkah Sedulur :
Tabel 4.7 Matriks SWOTSTRENGTH WEAKNESS 1.
1. pada Ikan yang diolah bebas Kendala formalin dan bahan pengawet pengeringan. lainya.
2. Sarana produksi yang
ANALISIS 2. / packaging masih terbatas.
Kemasan (Standarisasi ukuran ikan 3. teknologi
Penggunaan
SWOT yang merata). yang masih lemah.
3.
4. Kualitas ikan baik. Keterbatasan modal.
4. Kebersihan pada ikan.
OPPORTUNITY Strategi SO Strategi WO 1.
1.
1. Dekat dengan sumber bahan Pengembangan produk yaitu Penambahan mesin dalam baku. dengan cara menambah proses produksi ikan
2. keragaman ikan/produksi maupun dalam proses Potensi perikanan tinggi.
3. yang belum ada seperti teri packaging dengan cara Keanekaragaman hayati.
4. permintaan nasi, jambal, dan petek. membeli secara kredit.
Tingginya masyarakat. (S2, O1, O2, O3) (W2, W3, O2, O3)
5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri
2. Penetrasi pasar dengan perikanan. cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini. (W3, O4, O5)
THREAT Strategi ST Strategi WT
1.1. 1. ruang Supply ikan yang tidak Penyediaan ikan yang bersih Penambahan menentu. dan kualitas terjamin serta pendingin (cold strorage)
2. memberikan potongan harga untuk menjamin stok ikan
Alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. kepada konsumen setiap yang cukup.
3. pembelian dengan jumlah (W2, W3, T1, T4) Persaingan harga yang ketat.
4. tertentu. Maraknya penggunaan obat- obatan pengawet. (S3, T3, T4)
2. mesin Penggunaan pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
(W1, W3, T4) Berdasarkan matriks IE dan SWOT, strategi yang dirumuskan oleh peneliti adalah: A.
Pengembangan Produk 1.
Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek. (S2, O1, O2, O3) Untuk pengembangan produk yang belum ada saat ini, perusahaan dapat menambahkan beberapa varian produk yang juga digemari oleh masyarakat seperti teri nasi, jambal dan petek. Hal ini dapat menjadi peluang yang cukup besar untuk keberlangsungan usaha sehingga ke depan, semakin banyak pelanggan yang tertarik dengan tersedianya produk yang beragam.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit. (W2, W3, O2, O3) Dengan menambahkan fasilitas produksi yaitu mesin untuk pengemasan yang sekarang sudah semakin canggih, akan membantu dan menghasilkan kemasan yang jauh lebih rapi untuk pengemasan. Proses packaging yang modern juga membantu produk menjadi lebih awet dan higienis dalam mendukung pendistribusian ke pelanggan.
3. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup. (W2, W3, T1, T4)
Cold storage memiliki peran penting dalam penyimpanan persediaan ikan baik
sebelum maupun sesudah proses pengolahan ikan. Dengan menambah runangan pendingin (cold storage) hal ini akan menambah jumlah stok ikan yang kini sering terhambat oleh supply ikan yang tidak menentu yang diakibatkan oleh masalah cuaca.
4. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
(W1, W3, T4) Ketergantungan yang tinggi terhadap sinar matahari untuk proses pengeringan ikan menjadi kendala ketika musim penghujan tiba. Alternatif untuk menggantikan sinar matahari adalah penggunaan mesin pengering. Dengan menggunakan tenaga mesin sebagai pengganti tenaga sinar matahari yang digunakan untuk mengeringkan ikan pada saat musim penghujan, keberlangsungan untuk produksi akan tetap berjalan.
B. Penetrasi pasar 1.
Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini. (W3, O4, O5) Pemanfaatan teknologi media sosial dewasa ini sangat berpengaruh bagi kegiatan usaha terutama dalam bidang pemasaran. Seiring perkembangan jaman, penggunaan teknologi media sosial ini mampu memberikan komunikasi yang lebih cepat dan efisien ke pelanggan tanpa batasan jarak dan waktu. Media sosial akan memudahkan pemasaran ke daerah-daerah yang secara fisik jauh dari lokasi usaha. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan omset dan daerah pemasaran perusahaan.
2. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. (S3, T3, T4) Kesadaran akan pentingnya kebersihan bahan makanan menjadi salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh pelanggan. Dengan menyediakan produk yang bersih dan berkualitas serta pemberian potongan harga, akan menarik minat dan daya beli pelanggan terhadap produk usaha. Dalam jangka panjang, konsistensi perusahaan untuk menyediakan produk yang bersih dan berkualitas akan mendorong loyalitas pelanggan terhadap produk.
4.8 Matriks QSPM
Sesuai hasil analisis SWOT diatas, dapat diketahui 6 (enam) strategi alternatif yang bisa digunakan oleh UD. Berkah Sedulur, yaitu :
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit.
3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini.
4. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu.
5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup.
6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
QSPM merupakan tahap terakhir untuk menganalisis strategi ini, dan menentukan strategi yang sesuai guna dijalankan oleh perusahaan serta dengan adanya urutan prioritas strategi yang cocok. Untuk menentukan skor daya tarik (Attractiveness Score-AS) ditentukan dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, dimana faktor-faktor utama SWOT tersebut memberi pengaruh alternatif.
43 Alternatif Strategi Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan
4
3
2
6
6 0,72 0,54
0,1 0,9
0,24
5
5
3
0,3 0,08
4 0,9 0,9 0,2
0,45 0,16
3
4
5
5
5 0,54 0,72 0,25 0,75
0,2
4
2 0,18 0,18 0,05
Faktor-Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
1 1,08 1,08
Peluang 1.
Dekat dengan sumber bahan baku 2. Potensi perikanan tinggi 3. Keanekaragaman hayati
4. Tingginya permintaan masyarakat 5. Dukungan pemerintah untuk
0,18 0,18 0,05 0,15 0,04
6
6
6
1
0,3 0,15 0,04
2
2
2
3
4
3 0,36 0,36 0,15
0,6 0,12
1
1
1
Tabel 4.8.1 Matriks QSPM pengembangan industri perikananAncaman
1. 0,13 5 0,65 2 0,26 1 0,13 4 0,52 6 0,78 3 0,39 Supply ikan yang tidak menentu
2.
- tidak ramah lingkungan >
- 0,06 Alat tangkap yang
3. harga Persaingan yang ketat
- 0,
- 4.
Maraknya penggunaan obat- 0,06 2 0,12 3 0,18 1 0,06 6 0,36 5 0,3 4 0,24 obatan pengawet
Total Bobot Eksternal : 1,00 Kekuatan
1. 0,09 3 0,27 2 0,18 1 0,09 6 0,54 5 0,45 4 0,36 Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya
2. 0,07 3 0,21 6 0,42 2 0,14 4 0,28 1 0,07 5 0,35 Kemasan / packaging
(Standarisasi ukuran ikan yang merata)
44
45 3.
3
4
1
3
3 0,48 0,08 0,45 0,42
1
2
6
1 0,12 0,16
0,9 0,14
4
2 0,24 0,24
1
6 0,36 0,32 0,15 0,84
5
5
4
5 0,6 0,4 0,6 0,7
6
6
5
4 0,72 0,48 0,75 0,56
0,3 0,28
2
Kualitas ikan terjamin 4. Kebersihan pada ikan
6 1,2 0,9
0,2 0,15
5
3 1,0
0,45
2
4 0,4 0,6
1
1 0,2
0,15
6
3
3
2 0,6 0,3
4
5 0,8
0,75
Kelemahan 1.
Kendala pada pengeringan 2. Sarana produksi yang masih terbatas
3. Penggunaan teknologi yang masih lemah 4. Keterbatasan modal
0,12 0,08 0,15
0,14
2
Total Bobot Internal : 1,00
Total TAS : 6,41 5,06 2,88 7,97 7,41 7,86
Berdasarkan perhitungan pada matriks QSPM bisa dilihat alternatif strategi mana yang terbaik untuk kelangsungan produksi UD. Berkah Sedulur. Hasil matriks QSPM terdapat pada tabel dibawah :
6 4.
2 Berdasarkan analisis hasil QSPM, diketahui strategi alternatif yang dapat dilakukan
menjamin kebersihan dan kesegaran ikan 7,86
Penggunaan mesin pengering yang
Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup 7,41 3 6.
1 5.
Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu 7,97
2,88
Tabel 4.8.2 Hasil QSPM5 3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini
5,06
4 2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit
6,41
Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek
No. Alternatif Strategi TAS Peringkat 1.
oleh UD. Berkah Sedulur yaitu (1) Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan peluang-peluang yang ada seperti minat konsumen yang tinggi terhadap ikan laut. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu, mendapati peringkat pertama dengan total skor daya tarik 7,97. Dengan penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu, makaakan membuat pelanggan tetap loyal terhadap hasil produksi yang disediakan oleh UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif lainya menempati posisi kedua yaitu (2) Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan. Pada kesempatan ini kemungkinan untuk memproduksi ikan lebih banyak karena potensi dan sumberdaya perikanan yang tinggi. Sementara itu pada strategi posisi ketiga yaitu (3) menambah ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup, mengingat akan banyaknya minat konsumen untuk mengkonsumsi ikan, dengan menambah cold storage dapat memberi manfaat untuk menambah jumlah stok ikan yang akan diproduksi. Kemudian keempat yaitu (4) pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal dan petek. Mengingat tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh perairan di Kabupaten Rembang tidak hanya ikan saja, dan dapat memberi variasi produksi lainya sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif kelima yaitu (5) Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit, yaitu menambah kepercayaan pelanggan terhadap produksi yang higienis dalam pengemasan produk, mesin pengemasan merupakan sarana yang baik untuk menjaga kebersihan pada ikan yang dikemas, serta strategi terakhir yaitu (6) penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini sangat berpengaruh terutama pada bidang pemasaran yang secara fisik jauh dari lokasi usaha.