41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Pamongan 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum SD Negeri Pamongan 2

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak semester II tahun pelajaran 2014/2015 dengan subyek penelitian kelas 4 sebanyak 21 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Di kelas 4 umumnya siswa berusia 9-10 tahun.

  SD Negeri Pamongan 2 terletak di desa Pamongan, Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Letak SD di pinggir jalan utama Pamongan-Guntur dan dekat kantor kelurahan Pamongan. Sehingga membuat kondisi sekitar sekolah ramai dengan lalu lalang orang.

  Sarana dan prasarana di SD Negeri Pamongan 2 sudah cukup memadai untuk menunjang pembelajaran. Namun, beberapa guru kurang memanfaatkan dengan maksimal alat peraga yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Selain alat peraga buku-buku di perpustakaan sekolah juga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa sebagai buku penunjang pembelajaran. Selain buku dan alat peraga, terdapat pula lab komputer yang dapat digunakan untuk mencari sumber informasi lain melaui internet.

  Pengajar di SD Negeri Pamongan 2 terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru rata-rata S1. SD Negeri Pamongan 2 banyak meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat dari banyaknya piala yang terpajang di ruang guru.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Kondisi Awal

  Kondisi awal merupakan kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Data nilai hasil belajar 21 siswa disajikan dalam tabel frekuensi hasil belajar dengan rumus sebagai berikut: Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

  = 90 – 40 = 50 Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 21 = 1 + 3,3 (1,32) = 1 + 4,22 = 5,22 ≈ 5

  Interval kelas (c) = J / k = 50 / 5 = 10

  Dari perhitungan di atas kemudian dibuat tabel distribusi hasil belajar siswa kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal

  Sebelum Tindakan No Nilai Jumlah Siswa Prosentase (%) 40-49

  3 14,29

  1 50-59 4 19,05

  2 60-69 9 42,85

  3 70-79 3 14,29

  4 80-89 1 4,76

  5 90-99 1 4,76

  6 21 100 Jumlah Rata-rata 60,95 Nilai terendah

  40 Nilai tertinggi

  90 Dari data yang ada pada tabel 4.1, menunjukkan siswa yang mendapatkan

  nilai 40-49 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai antara 50-59 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapat niali antara 60-69 sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,85%, siswa yang mendapat nilai antara 70-79 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai antara 80-89 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, dan siswa yang mendapat nilai antara 90-99 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%. Dengan nilai rata-rata sebesar 60,95, nilai terendah yaitu 40 dan nilai tertinggi 90.

  Berdasarkan KKM yang telah ditentukan yaitu 65, maka dapat diuraikan bahwa prosentase kelulusan siswa yang memenuhi ketuntasan maupun yang belum tuntas, dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan

  

Sebelum Tindakan

No Nilai Keterangan

Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 <65

  13 61,9 Belum Tuntas

  2 8 38,1 Tuntas ≥65

21 100

Jumlah

  Rata-rata 60,95 Nilai terendah

  40 Nilai tertinggi

  90 Data pada tabel 4.2 menunjukkan prosentase ketuntasan hasil belajar IPS

  siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai batas ketuntasan KKM 65 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,1% dari keseluruhan jumlah siswa sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 13 siswa atau sebesar 61,9% dari keseluruhan jumlah siswa.

  Berdasarkan data hasil belajar awal atau hasil belajar sebelum tindakan, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Mind Map.penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

4.2.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I

  Dalam tahap perencanaan sebelum melaksanakan tindakan, penulis melakukan beberapa langkah antara lain:

  1. Bersama dengan guru memeriksa semua instrumen yang akan digunakan meliputi RPP, soal evaluasi dan materi yang akan disajikan.

  2. Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan seperti spidol, bulpen, dan kertas.

  3. Menyiapkan lembar pengumpul data yaitu lembar observasi untuk guru dan juga untuk siswa.

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

  Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya yaitu langkah pelaksanaan tindakan dimana pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dibagi ke dalam dua pertemuan yaitu:

  Pertemuan I

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2015 dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian teknologi beserta contohnya. Membandingkan ciri-ciri teknologi masa lalu dan masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi produksi masa lalu dan masa kini.

  1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi pengertian teknologi beserta contoh dan ciri-cirinya. Pada kata kunci dituliskan teknologi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis, merupakan pengertian dari teknologi. Kemudian cabang kedua adalah contoh dari teknologi, cabang ketiga berisi ciri-ciri teknologi dan cabang keempat berisi kelebihan dan kelemahan teknologi. Setelah membuat cabang utama kemudian membuat sub cabang-cabang, yang pertama adalah pengertian teknologi yang berasal dari kata teknik atau metode. Di cabang kedua dibuat sub cabang tentang contoh-contoh teknologi seperti alat-alat rumah tangga dan rekreasi kemudian dibuat sub cabang kedua contoh penggunaan alat-alat teknologi. Selanjutnya pada cabang ketiga tentang ciri-ciri teknologi dibuat dua sub cabang yaitu ciri teknologi zaman dulu dan ciri teknologi zaman sekarang. Di cabang keempat tentang kelebihan dan kelemahan teknologi dibuat dua cabang, cabang pertama yaitu kelemahan teknologi zaman dulu dan zaman sekarang kemudian sub cabang kedua kelebihan teknologi zaman dulu dan zaman sekarang.

  Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok. Pada saat berdiskusi dengan kelompok kebanyakan siswa menjadi gaduh karena saling bertukar pendapat. Selain itu, ada juga yang berjalan-jalan melihat pekerjaan teman lainnya karena kurang paham dengan apa yang harus dikerjakan. Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat, siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara bergantian.

  3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku dan mempelajari materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 76).

  Hasil pengamatan siklus I pertemuan I

  Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan I sebagai berikut:

  1. Hasil Pengamatan terhadap Guru Hasil pengamatan terhadap guru pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran yang sudah ditentukan.

  Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan aspek pembelajaran, hanya saja pada pertemuan pertama guru belum melaksanakan tes evaluasi dan juga belum memberikan penghargaan serta pemantapan kepada siswa mengenai materi yang didapatkan (Lembar observasi terlampir pada halaman 109).

  2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh guru. Namun siswa masih belum mengerti tentang langkah pembelajaran Mind

  

Map dan menggunakan gambar dengan benar sebagai representasi konsep materi

(Lembar observasi terlampir pada halaman 117).

  Pertemuan II

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2015 dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian teknologi beserta contohnya. Membandingkan ciri-ciri teknologi masa lalu dan masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi produksi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi produksi masa lalu dan masa kini.

  1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya yaitu tentang perkembangan teknologi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi perkembangan teknologi produksi. Pada kata kunci dituliskan teknologi produksi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis, kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama merupakan pengertian dari teknologi produksi. Kemudian cabang kedua adalah contoh dari teknologi produksi zaman dulu, dan cabang ketiga berisi contoh teknologi produksi zaman sekarang.

  Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara membuat Mind Map. Guru berkeliling membimbing dan mengamati siswa. Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat, siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara bergantian. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman yang didapat siswa pada pembelajaran kali ini.

  3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru memerikan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 79).

  Hasil pengamatan siklus I pertemuan II

  Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan II sebagai berikut:

  1. Hasil Pengamatan terhadap Guru Pada pertemuan kedua, guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran dengan baik. Termasuk memberikan reward dan penguatan terhadap siswa mengenai materi yang disampaikan. Guru juga melaksanakan tes evaluasi siklus I pada pertemuan kedua. (Lembar observasi terlampir pada halaman 111).

  2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan kedua, didapatkan bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan gambar sebagai representasi konsep materi serta mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru. (Lembar observasi terlampir pada halaman 119).

4.2.2.3 Analisis Data Hasil Belajar Siklus I

  Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dengan menggunakan metode Mind Map pada mata pelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

  = 88 – 56 = 32

  Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 21 = 1 + 3,3 (1,32) = 1 + 4,22 = 5,22 ≈ 5

  Interval kelas (c) = J / k = 32 / 5 = 6,4 ≈ 6

  Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut:

  

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I

Tindakan Siklus I No Nilai

  Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 56-61 6 28,57 2 62-67 3 14,29 3 68-73 4 19,05 4 74-79 5 23,81 5 80-85 2 9,52 6 86-91 1 4,76 21 100

  Jumlah 69,62 Rata-rata Nilai Terendah

  56 Nilai Tertinggi

  88 Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat terjadi perubahan rentang nilai pada

  kondisi awal sebelum tindakan dengan setelah dilakukan tindakan siklus I, siswa yang mendapatkan nilai 56-61 sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%, siswa yang mendapat nilai antara 62-67 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai antara 68-73 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapat nilai antara 74-79 sebanyak 5 siswa atau sebesar 23,81%, siswa yang mendapat nilai antara 80-85 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, dan siswa yang mendapat nilai antara 86-91 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%. Nilai rata-rata meningkat dari 60,95 menjadi 69,62. Nilai terendah yaitu 56 dan nilai tertinggi 88. Berikut ini akan disajikan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I

  Setelah Tindakan Siklus I No Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)

  1 <65 9 42,86 Belum Tuntas 2 ≥65 12 57,14 Tuntas Jumlah 21 100 Rata-rata 69,62

  Nilai Terendah

  56 Pada tabel 4.4 terlihat perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM 65 sebanyak 13 siswa atau sebesar 61,9% dan siswa yang mencapai nilai KKM 65 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,1%. Kondisi ini berubah setelah dilakukan tindakan pada siklus I, yakni siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,86 siswa dan siswa yang berhasil lulus KKM sebanyak 12 siswa atau sebesar 57,14%.

  Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar IPS siswa pada kondisi awal sebelum tindakan dan siklus I:

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal dan Siklus I

  Kondisi Awal Siklus I No Nilai Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Siswa (%) Siswa (%)

8 38,1

  12 57,14

  1. Tuntas

13 61,9

9 42,86

  2. Tidak Tuntas Jumlah 21 100 21 42,86

Tabel 4.5 di atas, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Pada

  kondisi awal yang tuntas hasil belajar hanya 8 siswa atau sebesar 38,1% dan yang belum tuntas sebanyak 13 siswa atau sebesar 61,9% dengan nilai rata-rata 60,95. Pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 12 siswa atau sebesar 57,14% dari 21 siswa yang mencapai ketuntasan nilai KKM 65 dan sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,86% siswa belum mencapai nilai KKM 65 dengan nilai rata-rata 69,62. Siswa yang sudah tuntas diberikan pengayaan, sedangkan yang belum tuntas diberi remidial. Peningkatan yang terjadi sebesar 19,04%. Meskipun demikian, peningkatan hasil belajar ini belum mencapai kriteria yang ditetapkan peneliti

4.2.2.4 Tahap Refleksi Siklus I

  Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru pengajar, guru kolaborator (observer) dan perwakilan beberapa siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran metode pembelajaran Mind Map. Pertemuan I

  a) Guru masih sedikit bingung dalam memahami langkah-langkah pembuatan

  Mind Map sehingga mengalami kesulitan dalam membimbing siswa untuk membuat Mind Map.

  b) Pembelajaran masih gaduh terutama pada saat siswa diminta untuk membuat materinya sendiri dengan menggunakan metode Mind Map.

  c) Guru belum memberikan reward atau penguatan kepada siswa yang memberikan jawaban benar.

  Mengacu pada kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada pertemuan II sebagai berikut: a) Pengajar lebih membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran.

  b) Pengajar mengarahkan siswa untuk lebih memperhatikan siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil presentasi tersebut.

  c) Memberikan reward/penguatan kepada siswa yang menjawab benar, baik secara individu maupun berpasangan.

  Pertemuan II Pembelajaran IPS kelas 4 pada materi Perkembangan Teknologi pada pertemuan II sudah tidak mengalami kendala yang berarti. Berdasarkan data yang telah dianalisis dan hasil diskusi guru dengan peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I sudah terjadi peningkatan hasil belajar IPS

  Namun, keberhasilannya baru 57,14% saja belum sesuai dengan target pencapaian yang ditetapkan peneliti yaitu 85% dari jumlah siswa. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke dalam siklus II.

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

  4.2.3.1 Tahap Perencaan Tindakan Siklus II

  Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini, peneliti memperbaiki skenario pembelajaran berdasarkan masalah yang akan dilaksanakan pada siklus

  II. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka guru melakukan upaya perbaikan pembelajaran, membimbing siswa selama langkah-langkah pembelajaran, mengarahkan siswa untuk memperhatikan dan memberikan reward/penguatan kepada siswa yang menjawab benar. Selama itu guru juga menyiapkan kembali lembar kerja siswa, lembar soal tes, lembar observasi, dan alat peraga.

  4.2.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

  Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya yaitu langkah pelaksanaan tindakan dimana pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dibagi ke dalam dua pertemuan yaitu:

  Pertemuan I

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu mengidentifikasi alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

  1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan agar siap mengikuti pembelajaran, dan melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu perkembangan teknologi komunikasi.

  2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi perkembangan teknologi komunikasi. Pada kata kunci dituliskan teknologi komunikasi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis, kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama merupakan pengertian dari teknologi komunikasi. Kemudian cabang kedua adalah contoh dari teknologi komunikasi masa lalu, dan di cabang ketiga merupakan contoh teknologi komunikasi masa sekarang.

  Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok dengan teman sebangku. Pada pertemuan kali ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara membuat Mind Map. Guru berkeliling membimbing dan mengamati siswa. Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat, siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara bergantian.

  3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku dan mempelajari materi berikutnya (RPP Terlampir pada halaman 90).

  Hasil pengamatan siklus II pertemuan I

  Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map. Selain itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus II pertemuan I sebagai berikut:

  1. Hasil Pengamatan terhadap Guru Hasil pengamatan terhadap guru pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran yang sudah ditentukan.

  Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan aspek pembelajaran, termasuk memberikan reward/pujian dan penguatan kepada siswa. Hanya saja pada pertemuan pertama guru belum melaksanakan tes evaluasi (Lembar observasi terlampir pada halaman 113).

  2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan pertama, didapatkan bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan gambar sebagai representasi konsep materi (Lembar observasi terlampir pada

  halaman 121).

  Pertemuan II

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015 dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Pada pertemuan pertama terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu mengidentifikasi alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Mengidentifikasi alat teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini. Membandingkan kelebihan dan kekurangan perkembangan teknologi transportasi masa lalu dan masa kini.

  1. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah beberapa kegiatan yang dirancang dalam RPP meliputi membuka pelajaran dengan salam pembuka, berdoa, mengecek kehadiran siswa, mengkondisikan siswa apersepsi yang dilakukan adalah menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu perkembangan teknologi transportasi.

  2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, langkah yang dilakukan peneliti yaitu menjelaskan materi pembelajaran yaitu “Perkembangan Teknologi” dengan sub materi perkembangan teknologi produksi. Pada kata kunci dituliskan teknologi transportasi di tengah-tengah kertas karton putih yang ditempel di papan tulis, kemudian membuat cabang-cabang dari kata kunci itu. Cabang pertama merupakan pengertian dari teknologi transportasi. Kemudian cabang kedua adalah contoh dari teknologi transportasi zaman dulu, dan cabang ketiga berisi contoh teknologi transportasi zaman sekarang.

  Setelah menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan LKS yaitu berupa Mind Map hasil pemikiran siswa secara berkelompok dengan teman sebangku. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah mengerti bagaimana cara membuat Mind Map. Guru berkeliling membimbing dan mengamati siswa. Peneliti meminta siswa yang kurang paham untuk bertanya bagaimana cara mengerjakannya. Situasi menjadi tenang kembali. Setelah selesai membuat, siswa diminta maju dan mempresentasikan hasil pemikiran mereka secara bergantian. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman yang didapat siswa pada pembelajaran kali ini.

  3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini peneliti bersama guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini dengan menggunakan metode Mind Map. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya (RPP terlampir pada halaman 94)

  .

  Hasil pengamatan siklus II pertemuan II

  Pada tahap pengamatan, yang diamati adalah tindakan yang dilakukan itu, mengamati juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan guru dan siswa pada siklus II pertemuan II sebagai berikut:

  1. Hasil Pengamatan terhadap Guru Pada pertemuan kedua, guru sudah melaksanakan semua indikator pembelajaran dengan baik. Termasuk memberikan reward dan penguatan terhadap siswa mengenai materi yang disampaikan. Guru juga melaksanakan tes evaluasi siklus II pada pertemuan kedua (Lembar observasi terlampir pada halaman 115).

  2. Hasil Pengamatan terhadap Siswa Hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan kedua, didapatkan bahwa siswa sudah mengikuti semua indikator pembelajaran yang sudah diterapkan oleh guru. Termasuk memahami langkah pembelajaran Mind Map dan menggunakan gambar sebagai representasi konsep materi serta mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru (Lembar observasi terlampir pada halaman 123).

4.2.3.3 Analisis Data Hasil Belajar Siklus II

  Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II dengan menggunakan metode Mind Map pada mata pelajaran IPS kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jangkauan (J) = Nilai terbesar – nilai terkecil

  = 96 – 64 = 32

  Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 21 = 1 + 3,3 (1,32) = 1 + 4,22 = 5,22 ≈ 5

  Interval kelas (c) = J / k = 32 / 5 = 6,4 ≈ 6

  Dari perhitungan diatas kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut:

  

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II

Tindakan Siklus II No Nilai

  Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 64-69 4 19,05 2 70-75 3 14,29 3 76-81 6 28,57 4 82-87 4 19,05 5 88-93 2 9,52 6 94-99 2 9,52 21 100

  Jumlah 78,29 Rata-rata

  64 Nilai Terendah

  96 Nilai Tertinggi

  Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan terjadi perubahan rentang nilai pada kondisi awal sebelum tindakan dengan setelah dilakukan tindakan siklus II, siswa tidak ada yang mendapatkan nilai <60, siswa yang mendapat nilai antara 64-69 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapatkan nilai antara 70- 75 sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, siswa yang mendapat nilai antara 76-81 sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%, siswa yang mendapatkan nilai antara 82- 87 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, siswa yang mendapat nilai antara 88-93 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, dan siswa yang mendapatkan nilai antara 94-99 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%. Nilai rata-rata meningkat dari 69,62 menjadi 78,29. Nilai terendah yaitu 64 dan nilai tertinggi 96. Berikut ini akan disajikan tabel prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II

  Setelah Tindakan Siklus I No Nilai Keterangan Jumlah Siswa Prosentase (%)

  1 <65

  3 Belum Tuntas

  14,29

  2 ≥65

  18 Tuntas

  85,71

  21 100 Jumlah 78,29 Rata-rata

  64 Nilai Terendah

  96 Nilai Tertinggi Prosentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, pada siklus I diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM 65 sebanyak 9 siswa dan siswa yang mencapai nilai KKM 65 sebanyak 12 siswa. Kondisi ini berubah setelah dilakukan tindakan pada Siklus II, yakni siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29% dan siswa yang berhasil lulus KKM sebanyak 18 siswa atau sebesar 85,71%. Siswa yang sudah tuntas diberikan pengayaan, sedangkan yang belum tuntas diberi remidial. Untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar dari siklus I dan siklus II, berikut disajikan tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan siklus II:

  

Tabel 4. 8 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II No Nilai

  Jumlah Prosentase Jumlah Siswa Prosentase (%) Siswa (%)

  1 Tuntas 12 57,14 18 85,71

  2 Tidak Tuntas 9 42,86 3 14,29 Jumlah 21 100 21 100

  Dari perbandingan pada tabel 4.8, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar IPS dari siklus I dan setelah dilakulan tindakan Siklus II. Peningkatan yang terjadi sebesar 28,57%. Peningkatan hasil belajar ini sudah mencapai kriteria yang ditetapkan peneliti yaitu 85% dari jumlah siswa. Maka penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan sudah berhasil.

4.2.3.4 Tahap Refleksi Siklus II

  Pada tahap ini, penulis membandingkan hasil data yang telah diperoleh dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya. Pada siklus II ini, penelitian pada pertemuan I dan pertemuan II tidak mengalami kendala yang berarti. Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut sampai pada siklus II ini penelitian sudah berhasil. Penerapan metode Mind Map telah sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah Mind Map. Selain itu, hasil belajar siswa pencapaian KKM= 65 pada 85%. Pada siklus I siswa telah mencapai ketuntasan Berdasarkan hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan tersebut, maka penelitian ini sampai pada siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

  Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian pada kondisi awal, hasil belajar dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

  Kondisi Awal Siklus I Siklus II No Nilai Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Siswa (%) Siswa (%) Siswa (%)

  1 <65 13 61,9 9 42,86 3 14,29 2 ≥65 8 38,1 12 57,14 18 85,71 Jumlah

  21 100 21 100 21 100

  Berdasarkan perbandingan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan Siklus II pada tabel 4.9, dapat dilihat adanya peningkatan pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 8 siswa atau sebesar 38,1%, pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 12 siswa atau sebesar 57,14%, dan pada siklus II siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 18 siswa atau sebesar 85,71%. Terjadi peningkatan sebesar 19,04% pada siklus I dari kondisi awal dan peningkatan sebesar 28,57% pada siklus II dari siklus I. Sedangkan peningkatan yang terjadi dari kondisi awal ke siklus II sebesar 47,61%.

4.3 Pembahasan

  Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif, siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map. Metode pembelajaran ini membantu siswa untuk mengembangkan imajinasi dan daya pikir siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang diperoleh dari guru. Tugas guru dalam pembelajaran ialah sebagai fasilitator, yakni memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map, siswa menerima materi yang disampaikan oleh guru dalam bentuk peta pikiran yang berisi konsep-konsep kunci materi. Kemudian siswa membuat dan mengembangkan daya pikir mereka dengan membuat peta pikiran mereka sendiri di dalam suatu kelompok. Para siswa berdiskusi dan bekerja sama untuk membuat catatan sendiri. Setelah siswa selesai membuat catatan sendiri, hasil pekerjaan dipresentasikan di depan kelas secara bergantian tiap kelompok. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map ini menjadikan siswa senang dalam mengikuti pembelajaran. Siswa menjadi mudah memahami materi karena tidak perlu mencatat dengan kalimat-kalimat yang panjang dan menghapalkannya nanti, tetapi hanya menuliskan dengan peta pikiran yang dibuat sendiri berisi konsep-konsep kunci materi yang didapatkan. Hal ini tentunya memberikan pengaruh dalam perbaikan upaya peningkatan hasil belajar IPS siswa.

  Proses pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Map dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan menyajikan Mind Map dalam langkah-langkah pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Aplikasi Mind Map dalam pembelajaran, dilakukan pada langkah kegiatan inti, yang dilaksanakan dengan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). Guru melakukan kegiatan eksplorasi dengan memberi kesempatan siswa menggali informasi, melalui kegiatan membaca teks materi yang ada. Pada kegiatan elaborasi, guru memberi kesempatan dan mengawasi siswa melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan oleh guru, yang kemudian hasil diskusi mereka dipresentasikan pada akhir pembelajaran. Kemudian guru memanggil perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas secara bergantian. Guru memberi konfirmasi pada setiap presentasi siswa dan memberi motivasi siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan baik.

  Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I sudah menunjukan adanya peningkatan, dengan ketuntasan klasikal yang mencapai 57,14% dan perolehan nilai rata-rata 69,62. Hal ini menunjukan bahwa penelitian tindakan siklus I belum berhasil. Kerjasama antar siswa juga sudah nyata dalam diskusi kelompok membuat peta pikiran. Penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan lebih mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi. Perbaikan tersebut diantaranya guru lebih memberikan bimbingan kepada siswa selama langkah-langkah pembelajaran, siswa lebih diarahkan untuk memperhatikan siswa yang sedang melakukan presentasi dan meminta untuk memberikan komentar terhadap hasil presentasi tersebut, dan guru memberikan reward/penguatan kepada siswa yang menjawab dengan benar baik secara individu maupun kelompok.

  Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi pada tindakan siklus II, siswa sudah lebih paham dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan metode Mind Map. Hasil ketuntasan belajar 21 siswa pada siklus II meningkat lagi menjadi 85,71%. Dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standart ketuntasan belajar 85%. Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, hanya tiga siswa saja yang belum mencapai nilai tuntas.

  Hasil penelitian tindakan kelas ini, juga sejalan dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Asrori (2014:69), menyatakan “hasil belajar IPS siwa kelas V MI Muhammadiyah Jambukidul setelah menggunakan metode Mind Map meningkat. Berdasarkan hasil ini bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada masa awal kemerdekaan di kelas

  V MI Muhammadiyah Jambukidul Ceper Klaten meningkat dan berhasil”. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam menerapkan Mind Map dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Pamongan 2 menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 pada mata pelajaran IPS Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat membuktikan bahwa metode pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif siswa kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Metode Mind Map membuat siswa lebih baik dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu dalam mencatat materi pembelajaran karena siswa mengatur sendiri bagaimana mereka ingin mencatat atau menggambarkan materinya, sehingga membuat nilai yang lebih bagus.

  Berdasarkan pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah dituliskan, maka dapat dijelaskan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari penelitian tindakan kelas ini. Adapun implikasi teoritis dan praktis adalah sebagai berikut:

  a. Implikasi Teoritis Secara implikasi penelitian ini adalah dikembangkannya pembelajaran mata

  pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Map yang mambuat siswa berpikir secara aktif. Siswa dituntut untuk menggunakan otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bertambahnya referensi penelitian dalam bidang pendidikan, pembelajaran dengan metode Mind Map lebih baik dari pada metode pembelajaran dengan metode sederhana seperti ceramah, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa meningkat. Penerapan pembelajaran dengan metode ini dapat menambah metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran

  Mind Map.

  b. Implikasi Praktis Implikasi praktis yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah berkenaan dengan sekolah, guru, dan siswa. Adapun implikasi praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Sekolah dapat menambah koleksi perpustakaan serta menyediakan referensi bagi guru tentang penelitian tindakan kelas.

  2. Guru menambah wawasan metode pembelajaran Mind Map dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran yang selalu sama.

  3. Dengan menggunakan metode Mind Map siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

  4. Penulis dapat menerapkan pembelajaran Mind Map dengan mengetahui dan mengembangkan proses pembelajaran di kelas.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS III SD NEGERI BANDUNGAN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II 20142015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

0 0 90

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode STAD Berbantuan Animasi Siswa Kelas IV SDN 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 5

Secara rinci SK dan KD Mata Pelajaran IPS kelas 4 semester 2 sebagai berikut: Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas 4 Semester 2

0 0 14

20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

0 0 21