Analisis perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio nilai pasarnya : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEJ dan melakukan akuisisi pada periode 2000 - USD Repository

  

“ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

DILIHAT DARI RASIO NILAI PASARNYA”

  

Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ dan Melakukan

Akuisisi pada Periode 2000

Disusun Oleh : Ricky Mario

NIM : 032214088

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan.

  

Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan.

  

Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan

kebahagiaan. (NN)

Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan

hatimu serendah mutiara di lautan. (NN)

  Kupersembahkan skripsi ini untuk: Yesus Kristus Juru Selamatku Papa (Eddy) dan Mama (V.Diana) tercinta Saudara-saudariku Ko Anton, Ko Yohanes, Ricko Oktavianus,

  Tamara Angelina Semua Sahabat-sahabatku Almamaterku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa secara tertulis tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Februari 2008 Penulis Ricky Mario

  

ABSTRAK

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM

DAN SESUDAH AKUISISI DILIHAT DARI RASIO NILAI PASARNYA

Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ dan Melakukan

Akuisisi Pada Tahun 2000

  

Ricky Mario

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

kinerja keuangan perusahaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah melakukan

akuisisi. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan rasio nilai pasar.

Rasio nilai pasar yang digunakan adalah earning per share (EPS), dividend per share

(DPS), price earning ratio (PER), dividend yield, dan market to book ratio (M/B

Value ).

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis

Kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yang menyajikan rata-rata. (2)

analisis kuantitatif untuk menguji beda dengan uji peringkat tanda wilcoxon.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan

sebelum dan setelah akuisisi.

  Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon,

diketahui bahwa sebagian besar rasio nilai pasar tidak mengalami perbedaan yang

signifikan antara sebelum dan sesudah akuisisi. Hanya ada satu rasio yang

memperlihatkan perbedaan yang signifikan adalah M/B value. Sedangkan rasio

lainnya tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan yaitu earning per share

(EPS), Dividend per share (DPS), Price earning Ratio (PER), Dividend yield.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kinerja keuangan

perusahaan tidak mengalami perbedaan yang signifikan

  

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE

BEFORE AND AFTER ACQUISITION

A case study on manufacturing companies listed in BEJ and making the

acquisition in 2000

  

Ricky Mario

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The objective of the research was to find out whether there was a significant

difference between a company financial performance before and after acquisition.

The company financial performance will be evaluated by using Market Value Ratio.

Market Value Ratio used was Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS),

Price Earning Ratio (PER), Dividend yield, and Market to Book Ratio (M/B Value).

  Techniques analysis used in the research were: (1) Qualitative analysis using

descriptive statistics to provide the mean. (2) Quantitative analysis to test the

difference by usingt wilcoxon sign test. The hypothesis developed in this study was :

The company’s financial performance before acquisition was different from that of

after the acquisition.

  Based on the Wilcoxon sign test it was found out that most of the Market

Value ratio before and after acquisition was not different significantly. There was

only Market to Book Ratio (M/B Value) that was different before and after

acquisition. And the other ratio are not different significantly namely Earning Per

Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price Earning Ratio (PER), Dividend yield.

The conclusion of the study was that the company financial performance was not

different significantly before and after acquisition.

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang atas segala rahmat dan karunia-

Nya telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

  Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Bursa Efek

Jakarta terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan akuisisi

pada tahun 2000, dengan mengambil judul “ Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan

Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Dilihat dari Rasio Nilai Pasarnya”.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka

penulisan skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Drs. Th. Sutadi. M.B.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  

5. Drs. H. Herry Maridjo. M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  

6. Segenap dosen serta seluruh staf Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan

bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

  

7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan yang terbaik dalam hidupku,

terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, doa, semangat, dukungan serta pengorbanannya.

  

8. Saudara-saudaraku Ko Anton, Ko Joni, Adikku Ricko dan Fanny makasih

atas segala cinta, sayang, doa, dukungan serta selalu memberikan motivasi untukku.

  9. Yunie Mardiyani yang selalu memberikan inspirasi dan dukungan.

  

10. Sahabat-sahabatku ( Wawan, Icul, Agung, Mais, Viko, Fandy, Herman, dll)

terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

  

11. Buat teman-teman dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ricky Mario

  Nomor Mahasiswa : 032214088

Demi pengembangan ilmu pengetahuaan, saya meberikan kepada Perpustakaan

sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah

Akuisisi Dilihat dari Rasio Nilai Pasarnya (studi kasus pada perusahaan

manufaktur yang listed di BEJ dan melakukan Akuisisi pada periode 2000).

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya meberikan

kepada Perpustakaan Universitas sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Mei 2008 Yang menyatakan (Ricky Mario)

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

  HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................v ABSTRAK ..........................................................................................................vi ABSTRACT........................................................................................................vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...............................................x DAFTAR ISI.......................................................................................................xi DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 A. Latar Belakang ...................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................4

C. Batasan Masalah.................................................................................4

D. Tujuan Penelitian ...............................................................................4

E. Manfaat Penelitian..............................................................................4

F. Sistematika Penelitian ........................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................7 A. Akuisisi...............................................................................................7

B. Kinerja Perusahaan ............................................................................13

C. Laporan Keuangan .............................................................................15

D. Analisis Rasio Keuangan ...................................................................20

E. Rasio Nilai Pasar ................................................................................24

F. Penelitian Terdahulu ..........................................................................26

G. Kerangka Berfikir...............................................................................27

H. Hipotesis.............................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................28 A. Jenis Penelitian ...................................................................................28

B. Populasi dan Sampel ..........................................................................28

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................29

D. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................................29

  F. Data yang Diperlukan.........................................................................30

  G. Variabel Penelitian .............................................................................30

  H. Teknik Analisis Data ..........................................................................32

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................37

A. PT. Bursa Efek jakarta .......................................................................37 B. Sejarah Bursa Efek Jakarta.................................................................37 C. Produk yang Ditawarkan ....................................................................39 D. Jadwal Perdagangan ...........................................................................39 E. Struktur Organisasi PT. BEJ ..............................................................40 F. Pejabat PT. BEJ..................................................................................41 G. Gambaran Umum Perusahaan yang Diteliti.......................................42

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................47

A. Pengambilan Sampel ..........................................................................47 B. Analisis Deskriptif..............................................................................49 C. Analisis Kuantitatif ............................................................................54 D. Pembahasan ........................................................................................57

BAB VI PENUTUP ............................................................................................60

A. Kesimpulan.........................................................................................60 B. Saran...................................................................................................60 C. Keterbatasan .......................................................................................61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel V.1 Data perusahaan yang melakukan akuisisi tahun 2000........................................ 47

  

Tabel V.2 Data perusahaan manufaktur yang melakukan akuisisi tahun 2000 .................... 48

Tabel V.3 Data perubahan rata-rata rasio EPS sebelum dan sesudah akuisisi ..................... 49

Tabel V.4 Data perubahan rata-rata rasio DPS sebelum dan sesudah akuisisi ..................... 50

Tabel V.5 Data perubahan rata-rata rasio PER sebelum dan sesudah akuisisi ..................... 51

Tabel V.6 Data perubahan rata-rata rasio dividend yield sebelum dan sesudah akuisisi ...... 52

Tabel V.7 Data Perubahan rata-rata rasio M/B Value sebelum dan sesudah akuisisi .......... 53

Tabel V.8 Hasil uji wilcoxon pada rasio EPS ....................................................................... 55

Tabel V.9 Hasil uji wilcoxon pada rasio DPS ...................................................................... 55

Tabel V.10Hasil uji wilcoxon pada rasio PER ..................................................................... 56

Tabel V.11 Hasil uji wilcoxon pada rasio dividend yield ..................................................... 56

Tabel V.12 Hasil uji wilcoxon pada rasio M/B value........................................................... 57

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Skema merger. ................................................................................................. 8

  Gambar II.2. Skema akuisisi ................................................................................................. 8 Gambar II.3. Skema konsilidasi ........................................................................................... 9

Gambar II.4. Kerangka berfikir............................................................................................. 27

Gambar IV.1. Struktur organisasi PT. BEJ .......................................................................... 40

Gambar V.1. EPS sebelum dan sesudah.akuisisi .................................................................. 49

Gambar V.2. DPS sebelum dan sesudah akuisisi.................................................................. 50

Gambar V.3. PER sebelum dan sesudah akuisisi.................................................................. 51

Gambar V.4. Dividend yield sebelum dan sesudah akuisisi.................................................. 52

Gambar V.5. M/B Value sebelum dan sesudah akuisisi ....................................................... 53

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perubahan yang sangat signifikan di dalam lingkungan bisnis, seperti

  globalisasi, kemajuan teknologi dan telekomunikasi telah menciptakan persaingan yang sangat ketat. Dengan cepatnya perubahan tersebut, perusahaan dituntut agar dapat mengembangkan strategi yang tepat. Hal ini bertujuan agar perusahaan mampu bertahan dan menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis.

  Cara yang dilakukan perusahaan sangat beragam. Ada perusahaan yang memfokuskan dirinya pada sektor usaha yang lebih kecil, ada yang tetap bertahan dengan kegiatan atau jenis usaha yang sudah dijalaninya sebelumnya dan ada juga melalui kegiatan ekspansi agar perusahaannya menjadi besar (Swandari, dalam Widjanarko: 39). Cara yang biasanya digunakan perusahaan adalah dengan melakukan ekspansi. Dengan terjadinya ekspansi diharapkan perusahaan akan memperoleh kondisi keuangan yang lebih baik dibandingkan sebelum melakukan ekspansi.

  Ekspansi perusahaan ada dua macam yaitu internal dan eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada pada perusahaan tumbuh secara normal melalui capital budgeting. Sedangkan ekspansi permodalan, manajemen, teknologi, sumber-sumber daya, dan diversifikasi usaha. Dalam akuntansi dikenal tiga macam bentuk penggabungan badan usaha yaitu : merger, akuisisi, dan konsilidasi. Dengan melakukan penggabungan badan usaha perusahaan mengharapkan kondisi keuangan perusahaan menjadi lebih baik sebelum melakukan penggabungan badan usaha.

  Dengan melakukan akuisisi diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan. Manfaat- manfaat yang didapat dengan melakukan akuisisi adalah perusahaan mendapatkan cash inflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas, untuk memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan, untuk memperoleh karyawan yang telah berpengalaman, untuk mendapatkan pelangggan yang sudah mapan tanpa harus merintis dari awal, untuk memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan, untuk mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru, dan untuk memperoleh infrastruktur dalam mencapai pertumbuhan yang lebih cepat (Moin, 2004: 13).

  Selain memberikan dampak positif bagi perusahaan, ternyata akuisisi mempunyai beberapa kelemahan juga. Beberapa kelemahan akuisisi adalah proses integrasi perusahaan yang tidak mudah, kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat, biaya konsultan yang mahal, meningkatnya peningkatan nilai perusahaan, tidak menjamin kemakmuran pemegang saham (Moin, 2004: 13).

  Harapan terhadap dari kegiatan akuisisi adalah kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik dibandingkan sebelum melakukan akuisisi.

  Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode akuntansi. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Analisis terhadap laporan keuangan tersebut memerlukan adanya pengukuran tertentu. Salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan data keuangan adalah dengan rasio. Rasio keuangan dapat dihitung dari angka-angka yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaan.

  Di Indonesia telah banyak penelitian yang melihat pengaruh akuisisi tehadap kinerja perusahaan. Salah satu penelitian yang dilakukan Ceicilia (2005) menemukan bahwa akuisisi tidak berpengaruh signifikan terhadp kinerja perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini penulis mengambil judul ”Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Dilihat dari Rasio Nilai Pasarnya”.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi ditinjau dari analisis rasio nilai pasarnya ?

  C. Batasan Masalah

  1. Penelitian ini hanya menggunakan rasio nilai pasar sebagai instrumen mengukur kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi.

  Rasio nilai pasar tersebut Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price earning Ratio (PER), Dividend Yield, Market to Book Value (M/B Value).

  2. Penelitian ini dibatasi pada lima periode sebelum akuisisi dan lima periode sesudah akuisisi.

  D. Tujuan Penelitian

  Mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah dilakukan akuisisi dilihat dari rasio nilai pasarnya.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya yaitu :

  1. Bagi Perusahaan

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan, menambah wacana, sebagai dasar pembuatan skripsi yang mempunyai topik yang sama dan menambah pengetahuan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang efektif didalam usaha untuk menerapkan secara langsung teori yang telah diterima selama dibangku kuliah kedalam praktek nyata, khususnya Pengaruh akuisisi terhadap harga saham perusahaan yang diakuisisi

F. Sistematika Penulisan

  Bab I : Pendahuluhan Bab ini membahas tentang latar belakang yang menjadi alasan penulis memilih topik penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika laporan penelitian.

  Bab II : Landasan Teori Bab ini membahas tentang teori-teori terpilih yang berkaitan dengan topik penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab ini membahas tentang jenis penelitian, populasi, sampel,

  Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan. Bab V : Analisis Data Bab ini membahas tentang proses pengolahan data dan pembahasannya. Bab VI : Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan dari penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Akuisisi Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan menerapkan

  strategi yang tepat. Pengembangan usaha agar tetap eksis dan terus berkembang adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh seluruh bagian dalam perusahaan. Salah satu usaha dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengembangkan strategi pertumbuhan.dalam rangka tumbuh dan berkembang ini perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis dengan memilih salah satu dari dua jalur alternatif yaitu pertumbuhan dari dalam perusahaan (organic/

  internal growth ) dan pertumbuhan dari luar perusahaan (external growth) (Moin, 2004: 13).

  Pertumbuhan internal adalah ekspansi yang dilakukan dengan membangun bisnis atau unit bisnis baru dari awal (start-up business).

  Sebaliknya pertumbuhan eksternal dapat dilakukan dengan “membeli“ perusahaan yang sudah ada. Pertumbuhan eksternal ada tiga jenis, yaitu:

  1. Merger : Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.

  Gambar II.1. Skema Merger

  2. Akuisisi : Pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.

  Gambar II.2. Skema Akuisisi

  3. Konsolidasi : Perbuatan hukum yang dilakukan dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar.

  Sebelum Konsolidasi Sesudah Konsolidasi Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan X Perusahaan C Perusahaan D

  Gambar III.3. Skema Konsilidasi Di Indonesia istilah merger dan akuisisi terkadang saling menggantikan. Sehingga pembahasan dalam bab ini akan memusatkan pada masalah akuisisi. Beberapa pengertian akuisisi antara lain:

  1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 1998 tentang penggabungan usaha mendefinisikan akuisisi sebagai berikut: “Akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian saham perseorangan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut”.

  2. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 22 mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi sebagai berikut : “Akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberi aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”.

  Keputusan melakukan akuisisi oleh sebuah perusahaan bagi sebagian orang masih dipandang sebagai keputusan yang kontroversial karena memiliki dampak yang sangat dramatis dan kompleks. Secara umum alasan melakukan akuisisi terdiri dari beberapa hal. Alasan melakukan akuisisi adalah sebagai berikut (Beams, 2004: 1):

  1. Manfaat Biaya (Cost Advantage). Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui akuisisi dibandingkan melalui pengembangan. Hal ini benar terutama pada periode inflasi.

  2. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya.

  3. Berkurangnya Penundaan Operasi (Fewer Operating Delays). Fasilitas- fasilitas pabrik yang diperoleh melalui akuisisi dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan

  4. Mencegah Pengambil-alihan (Avoidance of Takeovers ). Beberapa perusahaan bergabung untuk diakuisisi oleh perusahaan lain, karena perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk diambil-alih. Perusahaan-perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan calon pengambil-alih yang menarik.

  5. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).

  Penggabungan badan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Maka akuisisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan usaha.

  Dalam prakteknya aktifitas akuisisi dapat berbeda-beda jenisnya.. Klasifikasi akuisisi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas (Moin, 2004: 42 ):

  A. Akuisisi Saham Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan tersebut dari penjual kepada pembeli. Karena perusahaan terdiri atas saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika pemilik saham menjual saham saham mereka kepada pengakuisisi.

  B. Akuisisi Aset tersebut. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva maka hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi aset dilakukan apabila pihak pengakuisisi tidak ingin terbebani hutang yang ditanggung oleh perusahaan aset.

  Dalam proses akuisisi diharapkan akan menciptakan “nilai tambah”. Adanya nilai tambah merupakan indikasi ada tidaknya perumbuhan dari peristiwa akuisisi. Tujuan perusahan dalam perspektif manajemen keuangan adalah seberapa besar perusahaan dapat menciptakan nilai (Value creation) bagi perusahaan dan pemegang saham. Akuisisi sebagai salah satu strategi pertumbuhan internal yang memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai tujuan tersebut. Selain memiliki motif ekonomi akuisisi juga mengandung motif sinergi yang pada akhirnya diharapkan jika suatu perusahaan bergabung maka akan mencapai efisiensi biaya yang disebabkan oleh adanya struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber dana dari luar secara lebih mudah dan murah sedemikian rupa sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun. Struktur permodalan yang kuat akan menjamin berlangsungnya aktivitas operasi perusahaan tanpa menghadapi kesulitan likuiditas. Akses yang semakin mudah terhadap sumber-sumber dana dimungkinkan ketika perusahaan memiliki ukuran yang semakin besar. Perusahaan yang memiliki permodalan yang kuat dan besar akan mendapat kepercayaan yang positif oleh publik. memudahkan perusahaan dalam peminjaman dana sehingga resiko kebangkrutan dapat diperkecil.

B. Kinerja Perusahaan

  1. Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja adalah tingkat keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam suatu tahun buku tertentu. Kinerja juga mengandung pengertian kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif. Dalam suatu badan usaha, tinggi rendahnya kinerja diukur dalam bentuk laba yang dihasilkan. Di dalam Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia,1994: 4) dikemukakan bahwa:

  “Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi tersebut juga berguna dalam pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.”

  Untuk menghasilkan laba yang maksimal, diperlukan kemampuan melihat celah-celah keuntungan dan memprediksi masa yang akan datang. menggerakkan kreativitas sumber daya manusia yang ada agar dapat bekerja sama secara efektif dan efisien.

  Pada akhirnya, kemampuan manajemen menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut dapat dievaluasi dan pada akhirnya diperbaiki hal-hal yang menjadi penghalang maksimisasi kinerja perusahaan. Disamping itu, juga dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

  2. Unsur-Unsur Kinerja Perusahaan Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar ukuran yang lain seperti imbalan investasi

  (return on investment ) atau penghasilan per lembar saham (earning per share ). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan

  bersih (laba) adalah penghasilan (income) dan beban (expences). Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih (laba), tergantung pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya (Prastowo, 2002: 11).

  Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penurunan meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan muncul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang normal, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividend royalty, dan sewa. Sedangkan keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Keuntungan meliputi pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar dan keuntungan yang belum direalisasi, misalnya kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

  Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal (Prastawo, 2002: 10). Beban mencakup kerugian (loss) maupun beban yang timbul dari pelaksanaan aktivitas biasa. Beban ini meliputi antara lain beban pokok penjualan, gaji dan depresiasi, yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktivitas seperti kas (setara kas), persedian dan aktiva tetap.

C. Laporan Keuangan

  1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Myer (dalam Munawir, 2004 :5) yang dimaksud dengan posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).

  Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti: laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

  bagian integral dari laporan keuangan segmen industri dan geogafis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 1994:2).

  Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2004 :2).

  2. Arti Penting Laporan Keuangan Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama bagi mereka yang berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap a. Pemilik perusahaan, Mereka sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaan. Karena hasil-hasil stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan perusahaan tergantung dari cara kerja atau efisiensi manajemennya.

  b. Manajer atau pimpinan perusahaan Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya maka seorang manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem, dan menentukan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan datang. Bagi manajemen yang terpenting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga cukup baik, struktur permodalan sehat dan bahwa perusahaan memiliki rencana yang baik mengenai hari depan, baik dibidang keuangan maupun bidang operasi Dalam hubungannya dengan analisis laporan keuangan tersebut manajer merupakan “orang dalam”, orang yang dapat menggunakan data keuangan apapun yang ada dalam perusahaan, dan hasil analisa sepenuhnya untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu analisis yang dilakukan oleh manajemen tersebut disebut “ analisis intern “ c. Investor Mereka berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa yang akan datang, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari analisa laporan tersebut para investor akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.

  d. Kreditur Informasi keuangan bermanfaat bagi kreditur untuk memutuskan apakah pinjaman yang diberikan serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

  e. Pemerintah Pemerintah sangat berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak yang yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu dengan melihat laporan keuangan dimana para buruh bekerja maka pemerintah akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan sosial yang lebih baik.

  3. Keterbatasan Laporan Keuangan Dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan adalah :

  a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat b. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

  c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.

  d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materil. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang materil terhadap kelayakan laporan keuangan.

  e. Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam menghadapi ketidakpastian.

  f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya.

  g. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis, dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis dari informasi yang disajikan.

  h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan.

D. Analisis Laporan Keuangan

  1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

  Menurut Leopold A.Bernsten (Prastowo, 2002, 52) memberi defenisi analisis laporan keuangan sebagai berikut: Financial statement

  analysis is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and results of operation of enterprise, whit primary objective of determining the best possible estimate and predictions about future conditions and performance.

  Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Prastowo, 2002:52).

  2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan Ada kesenjangan antara informasi yng disajikan laporan keuangan dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Disatu sisi laporan sementara disisi lain para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi dimasa depan.

  Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi diperlukan suatu analisa terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Dengan demikian fungsi yang pertama dan yang utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkorversi data menjadi informasi.

  Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, namun tujuan yang terpenting adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, serta mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak dapat dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan (Prastowo, 2002:53).

  3. Prosedur, Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan a. Prosedur Analisis Laporan Keuangan.

  Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut (Prastowo, 2002 :53-54) : 1) Memahami latar belakang perusahaan yang dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. Memahami latar belakang data keuangan

  2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.

  Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai kecendrungan (trend) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan perkapita, tingkat bunga, tingkat inflasi, dan pajak; perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.

  3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuan me-review ini adalah untuk mendapatkan gambaran data keuangan yang relevan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 4) Menganalisis laporan keuangan

  Setelah mengetahui profil perusahaan dan me-review laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil tersebut. b. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal, dan metode analisis vertikal ( Prastowo, 2002: 54-55). 1) Metode analisis horizontal (dinamis)

  Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya. Disebut metode horizontal karena analisis ini membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut dinamis karena metode ini bergerak dari waktu ke waktu. Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perubahan, analisis indeks (trend), analisis sumber dan penggunaan, dan analisis perubahan laba kotor.

  2) Metode analisis vertikal (statis) Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama , maka metode ini disebut metode vertikal. Disebut statis klasifikasi ini antara lain teknik analisis persentase perkomponen (Common-size), analisis rasio, dan analisis Break-even.

E. Rasio nilai pasar

  Rasio nilai pasar mengukur seberapa besar nilai pasar saham perusahaan dibanding dengan nilai buku. Lebih dari itu rasio ini juga mengukur bagaimana nilai perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang dibanding dengan nilai perusahaan di masa lalu (Moin, 2004:139). Alat yang digunakan untuk mengukur rasio nilai pasar adalah sebagai berikut:

  1. Earning Per Share (EPS) EPS menunjukkan bagian laba yang dinikmati oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Besar kecilnya EPS dipengaruhi oleh laba bersih dan jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan menambah modal saham dengan mengeluarkan lembar saham baru sementara laba tidak berubah maka EPS akan semakin kecil.

  EPS dapat dihitung dengan formula: EPS = _______Net Income_______

  Number of outstanding stock

  2. Dividend Per Share (DPS)

  Dividend per share menunjukan besarnya dividen tunai yang dibayarkan

  untuk setiap lembar saham. Jumlah inilah yang betul-betul dinikmati oleh

  DPS dapat dihitung dengan formula: DPS = ______Cash Dividend______

  

Number of outstanding stock

Dokumen yang terkait

Analisis rasio keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dengan metode regresi logistik

15 196 146

Pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur Go public di Indonesia

4 40 145

Analisis kondisi keuangan perusahaan dilihat dari z-score, rasio keuangan dan non keuangan studi kasus pada perusahaan konstruksi PT. Karyatama Cipta Raharja.

0 0 109

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ].

0 8 104

Pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham : studi pustaka pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 2 130

Analisis perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEJ dan melakukan akuisisi pada periode 1998-2002 - USD Repository

0 0 124

Analisis kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan model altman [Z-Score) dan model zavgren [Logit] : studi kasus pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEJ periode 2001-2005 - USD Repository

0 0 143

Analisis laporan keuangan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas : studi kasus perusahaan keramik porselen dan kaca yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 0 219

Analisis kinerja perusahaan dengan rasio profitabilitas dan laporan nilai tambah : studi kasus pada PT. Nasmoco Magelang - USD Repository

0 2 100

Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi : sebuah kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ] - USD Repository

0 0 102