P E N G A R U H K E T E K U N A N S A L A T L IM A W A K T U T E R H A D A P K E D IS IP L IN A N S IS W A DI S E K O L A H P A D A S ISW A M T s Y A K T I T E G A L R E J O KECAMATAN TEGALREJO, KABUPATEN MAGELANG T A H U N 2008 2 0 0 9 SKRIPSI

  P E N G A R U H K E T E K U N A N S A L A T L IM A W A K T U T E R H A D A P K E D IS IP L IN A N S IS W A DI S E K O L A H P A D A S ISW A M T s Y A K T I T E G A L R E J O K E C A M A T A N T E G A L R E J O , K A B U P A T E N M A G E L A N G T A H U N 2008 /2 0 0 9 SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

Khusna Mabruroh

  

111 04 058

  J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A 2009

  D E P A R T E M E N A G A M A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Jl. Website:

  

DEKLARASI

  Bismiliahirrahmanirrahim

  Dengan penuli kejujuruan dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak bensi materi yang ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan.

  

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

inform asi yang terdapat refemsi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain di luar refemsi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosyah skripsi.

  Demikian deklaras: ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.

  Salatiga, 22 Januari 2009 Peneliti KHUSNA MABRUROH NIM. 11104058

  Drs. Masykur Minan, M.Ag. Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada

Sdr. Kliusna Mabruroh Ybi. Ketua STAIN

di Salatiga

  Assalamualaikum Wr. Wb.

  Setelali diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka ckripsi Saudari: Naina : Kliusna Mabruroh NIM

  11104058 Program Studi Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi PENGARUH SHALAT LIMA WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH PADA SISWA MTs YAKTI TEGALREJO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008/2009

  Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian surat ini, harap menjadikan perliatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 22 Januari 2009 Pembimbing

  Drs. Masykur Minan, M.Ag.

  NIP: 150 182 685 DEPARTEMEN AG AM A Rl S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Station 03 Telp. (9290 523706, 323433 S a /a ^ a 50721 Website:

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : K H U S N A M A B R U R O H dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 04 058 yang beijudul : “PENGARUH KETEKUNAN SALAT LIMA WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN SISW A DI SEKOLAH PADA SISWA MTs. YAKTI TEGALREJO KECAMATAN TEGALREJO, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 / 2009". Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu tanggal 14 Maret 2009 yang bertepatan -dengan tanggal 17 Maulud 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  14 Maret 2009 M Salatiga, ------------------------------

  17 Maulud 1430 H Panitia Ujian

  M O T T O

  Kemajuan bukan hanya memperbaiki masa lalu tapi bergerak menuju masa depan.

  ( K a h l i l G i b r a n )

  PERSEMBAHAN

  

S & p si ini penults persem6ahkan bepada pifm ^p ifm ^

yang penuGs anggap mempunyai peran penting datam

hidupnya:

1. ‘Teruntuf^ ayah dan hundaku tercinta (<Bapa(^ N ur

  Jdziz dan I6u Srikhoyah) yang seCaCu ikhlas dan tutus memSerikan kasih sayang dan doa restu hepada penults.

2. %akgf^dan adif^adif^u tercinta yang setatu mem6eri

inspirasi datam hari-hari penults. 3. %ppada (Rapa

  £ <Drs. tMasykur CMinan, tM.JAg dan (BapakjDrs.. Joko Sutopo atas arahan dan 6im6ingan sarnpai tersetesaikgnpenyusunan sfaipsi ini

  

4. %ppada sahabatku (iza, ida, ema) kalian adalah

saksi perjuanganku, dan kepada penghuni kps (Bu (Ratno (iCuz,faiq, fa t) canda tawa kalian mem6erikan semangat untukfu-

  

5. Seseorang yang k l^ a f menjadi pemintpin datam

ketuargakiL

  6. Para pem6aca yang 6udiman

7. (Dan seturuh p ih o f yang tidak, dapat penults

seSutkan, terima kpsih untuk^semuanya.

  KATA PENGANTAR

  Syukur Aihamdulillah selalu tearing sebagai sebuah bentuk terimakasih

atas limpahan taufiq, ridho, hidayah yang telah Allah SWT berikan, sehingga

dalam kesempatan ini memberikan kemudahan dan kelapangan dalam penyusunan

tugas akhir kuliah berupa skripsi, sebagai prasyarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan Islam.

  Shalawat serta salam selalu tercurah kepada khatamul anbiya’ nabi

Muhammad SAW yang selalu menjadi inspirator bagi penulis dalam segala

aktivitasnya. Tak lupa shalawat salam juga tercurah kepada seluruh keluarga nabi,

sahabat dan orang-orang yang beijalan teguh di atas ajarannya.

  Tak lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir.

  Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs* Sa’adi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.

  

3. Bapak Fatchurrahman, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam (PAI).

  4. Bapak Drs. Masykur Minan, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi.

  

5. Bapak Drs. Joko Sutopo yang ikut membantu membimbing dalam penyusunan

skripsi ini.

  

6. Bapak Rochmat Almashari, BA dan keluarga besar MTs Yakti Tegalrejo yang

  

6. Bapak Rochmat Almashari, BA dan keluarga besar MTs Yakti Tegalrejo yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

  7. Scluruh jajaran dosen dan karyawan STAIN Salatiga.

  

8. Ayah dan bundaku tercinta beserta keluarga besarku yang telah memberikan

bantuan baik material maupun spiritual.

  

9. Ega yang telah memberikan wama dalam hari-hari penulis, meskipun jauh

dimata tapi alan tetap selalu dekat dihati penulis.

  10. Teman-teman angkatan 2004 STAIN Salatiga.

  11. Dan seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini Semoga jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT dan dicatat sebagai amal soleh.

  Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempumaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khusunya

dan pembaca yang budiman pada umumnya.

  Billahitaufiq walhidayah Salatiga, 22 Januari 2009 Penulis

  Khusna Mabruroh 11104058

  DAFTAR ISI

»

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  5. Pengaruh Salat Lima Waktu terhadap Kedisiplinan Siswa

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN - LAMPIRAN

  33

  55

  Keadaan Siswa MTs. Yakti Tegalrejo...................................... Pelaksanaan Jumlah Jam Pelajaran Berdasar Tingkat K elas.... Kegiatan Ekstrakurikuler............................................................ Daftar Nama Responden............................................................. Jawaban Angket Variabel ketekunan Salat Lima Waktu .......... Jawaban Angket Variabel Kedisiplinan Siswa di Sekolah.......

  Daftar Guru Mata Pelajaran MTs. Yakti Tegalrejo...................

  63 DAFTAR TABEL Sarana Fisik MTs. Yakti Tegalrejo ...........................................

  62

  59

  59

  56

  53

  34

  52

  49

  44

  42

  39

  38

  37

  36

  Skor Angket ketekunan Salat Lima Waktu ............................... Interval ketekunan Salat Lima Waktu ........................................ Skor Nominasi ketekunan Salat Lima W aktu............................ Frekuensi Aktivitas ketekunan Salat Lima W aktu.................... Skor Angket Kedisiplinan Siswa ............................................... Interval Kedisiplinan Siswa di Sekolah..................................... Skor Nominasi Kedisiplinan Siswa di Sekolah ......................... Frekuensi Kedisiplinan Sisw a.................................................... Tabel Kerja untuk Mencari Koefisien antara Variabel ketekunan Salat Lima Waktu (X) dan Kedisiplinan Siswa di Sekolah (Y ).................................................................................

  B A B I P E N D A H U L U A N

  A. Latar Belakang Masalah Salat diyakini oleh umat Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri manusia kepada Allah. Karena salat lima vvaktu merupakan sebuah kewajiban setiap orang Islam. Tetapi keadaan yang terjadi di masyarakat ada sebagian orang Islam yang tidak mengerjakan kewajiban salat lima waktu, bahkan dengan mudahnya dan tanpa beban meninggalkan kewajiban salat lima waktu tersebut. Keadaan tersebut karena kurangnya kesadaran untuk menjalankan salat lima waktu.

  Didalam Al-Qufan banyak terdapat dalil-dalil yang menjelaskan tentang kewajiban salat lima waktu juga manfaatnya dalam kehidupan kita

sehari-hari. Di antaranya seperti dijelaskan oleh Allah dalam Q.S. Al.-Ankabut

: 45

  SjlyaJi

"Kerjakanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan yang

keji dan munkar " QS. An Nisa’ : 103 :

  \ y~>- J i j iSjJlij U i J 4JJI 1J 3 li SjlyO 11 JaJL-y-li 13 li l

  2

"Maka apabilo kaitm Telah menyelesaikcin salat(mu), ingcillah Allah di waklu

berdiri. di waktu duduk dan di waktu berbaring".

  Selain itu banyak juga hadits-hadits yang menjelaskan tentang

kewajiban salat lima waktu, di antaranya Rasulullah bersabda, “salat adalah

kunci surga”. Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa “salat adalah neraca

kebaikan masyarakat”. Salat sebagai dasar dan pondasi agama. Salat

merupakan satu-satunya ibadah yang tidak akan terhapus kewajibannya,

walaupun manusia dalam keadaan tenggelam dan perang.1 Semua itu

menandakan pentingnya arti salat.

  Siswa MTs merupakan anak yang pada usia mereka identik dengan

emosi yang masih labil, tentunya kesadaran untuk menjalankan salat lima

waktu antara siswa yang satu dengan yang siswa yang lain berbeda-beda.

Selain itu kesadaran untuk nienaati peraturan di sekolah juga berbeda-beda.

  Salat diyakini oleh orang Islam sebagai sarana untuk melatih sebuah

kedisiplinan. Waktu telah ditentukan dengan pasti sehingga orang yang

mampu melakukan salat secara disiplin, niscaya akan menghasilkan pula

pribadi-pribadi yang memiliki disiplin tinggi.*

  2 Kemampuan untuk melakukan salat tepat waktu, adalah sebuah

jaminan bahwa orang tersebut, disamping bisa dipercaya juga memiliki

kesadaran akan arti pentingnya sebuah waktu yang harus ditepati. Isi dari

  

' Muhsin Qiraati. Pancaran Cah ay a Shalat, Pustaka Hidayah, Bandung, 1997, hlm.62

: Imam Musbikin, Rahasia Shalat K husyu’, Mitra Pustaka, Yogyakarta him.75

  3 salat pun harus tertib dan teratur, dimulai dari wudhu, niat, takbirotul ihrom hingga salam. Semua dilakukan secara berurutan dan sangat teratur. Ini menggambarkan betapa suatu keteraturan itu dimulai dari cara berpikir (doa salat) sampai pelaksanaan (gerak fisiknya) inilah kedisiplinan yang sesungguhnya, langsung diberikan oleh Tuhan.3 Kata “disiplin” memang mudah diucapkan, tetapi tidak banyak orang yang sanggup menjalankannya.

  Sekolah merupakan proses pendidikan bagi siswa yang bertujuan untuk membentuk pribadi siswa yang lebih baik, berkembang daya berfikimya.

  Untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor agar tujuan pendidikan bisa tercapai sesuai yang diharapkan, salah satunya adalah peraturan atau tata tertib yang mengatur tentang pelaksaan kegiatan belajar mengajar selama di sekolah yang wajib dipatuhi oleh semua pihak yang ada di sekolah tersebut.

  Salat dan kedisiplinan sangat erat kaitannya sebagaimana banyak diterangkan dalam Al-Qufan dan Al-hadits. Salat juga akan melatih kedisiplinan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Lebih khususnya pada anak-anak khususnya siswa MTs. YAKTI Tegalrejo yang tentunya berpengaruh pada kedisiplinan siswa di sekolah.

  Berawal dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti seberapa jauh salat lima waktu pada siswa di MTs. YAKTI Tegalrejo serta kaitannya 3 ibid.hlm.76

  4 dengan kedisiplinan siswa di sekolah. Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan membuat skripsi yang berjudul :

  PENGARUH KETEKUNAN SALAT LIMA WAKTU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH PADA SISWA MTs. YAKTI TEGALREJO TAHUN 2008/2009.

  B. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahfahaman dari judul di atas, sekaligus menyamakan persepsi antara pembaca, maka penulis akan

menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas sebagai berikut:

  1. Salat lima waktu Yaitu sembahyang yang diawali dengan takbir dan disudahi dengan salam,

kaum muslim wajib mengerjakan lima waktu dalam sehari semalam

2. Kedisiplinan siswa di sekolah Disiplin adalah: Tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya).

  Yang dimaksud kedisiplinan siswa di sekolah yaitu: ketaatan (kepatuhan) siswa kepada tata tertib yang berlaku di sekolah.

  3. MTs. YAKTI Tegalrejo Yang dimaksud di sini adalah lembaga formal yang mempunyai tugas memajukan dan memperbaharui pendidikan pengajaran dan kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan memuat tuntunan Islam.

  5 C. Rumusan Masalah Memperhatikan uraian dan latar belakang masalah, penulis akan mengemukakan beberapa poin yang menjadi permasalahan dalam pembahasan selanjutnya, yaitu;

  

1. Bagaimana ketekunan salat lima vvaktu siswa MTs. YAKTI Tegalrejo?

  2. Bagaimana kedisiplinan siswa MTs. YAKTI Tegalrejo?

  3. Adakah pengaruh antara ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan siswa MTs. YAKTI Tegalrejo? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Untuk mengetahui ketekunan salat lima waktu siswa MTs.YAKTI Tegalrejo.

  2. Untuk mengetahui kedisiplinan siswa MTs.YAKTI Tegalrejo.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan siswa MTs.YAKTI Tegalrejo.

  E. M anfaat Hasil Penelitian Di antara manfaat-manfaat penelitian yang penulis inginkan adalah sebagai berikut:

  1. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

terhadap ketekunan salat lima waktu siswa di MTs. YAKTI Tegalrejo.

  6

  2. Sebagai sumbangan kepada almamater dan lembaga pendidikan Islam yang berupa wawasan tentang ketekunan salat lima waktu dan kedisiplinan sisvva di sekolah.

  F. Hipotesis

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti melalui data yang terkumpul.4 * * Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut; ada pengaruh positif antara ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan sisvva di sekolah.

G. Metode Penelitian

  1. Variabel penelitian Dalam bukunya Sumadi Suryabrata mengatakan variabel dapat diartikan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian3. Dilihat dari judul penelitian ditemukan dua variabel yaitu:

  a. Variabel salat lima waktu Dengan indikator: 1) . Siswa melaksanakan salat lima waktu tepat pada waktunya

2) . Siswa melaksanakan salat lima waktu dengan khusyu’

  3) . Siswa mengetahui pentingnya salat lima waktu

  4 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekalan Praktis, Rineka Cipta. Jakarta, 1984. him.67 ' Sumadi Suryabrata, Metodo/ogipenelitian. Raja Gralindo persada. Jakarta. 1995, him.72

  b. Variabel kedisiplinan siswa di sekolah Dengan mdikator: 1) Siswa dalam mematuhi tata tertib di sekolah 2) Siswa datang ke sekolah tepat pada waktunya 3) Siswa pulang pada waktunya 4) Siswa dalam mengikuti upacara sekolah 5) Siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas 6) Siswa dalam mengeijakan tugas yang diberikan guru

  2. Populasi Pengertian populasi menurut Sutrisno Hadi, ialah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama.7 Populasi dalam penehtian ini adalah siswa MTs. YAKTI Tegalrejo kelas VIII sebanyak 174 siswa kelas VIII diambil 50 siswa.

  3. Sampel Menumt Suharsimi Arikunto, sample ialah jika kita akan meneliti sebagian dari populasi, maka disebut penelitian sample. Dan sample adalah bagian dari populasi yang diteliti.8 Agar penelitian ini menghasilkan hasil yang baik, penulis mengambil sebagian kecil dari siswa MTs. YAKTI Tegalrejo. Sample dari penelitian ini adalah beijumlah 50 siswa.

  8

  4. Lokasi Penelitian MTs. YAKTI Tegalrejo, Jin. Pahlawan No. 102 Tegalrejo Magelang.

5. Metode Pengumpulan Data

  a. Dokumentasi Adalah mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya.8 Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi umum MTs. Yakti Tegalrejo yang meliputi sejarah singkat berdirinya, letak geografis, keadaan guru, karyawan, dll.

  b. Angket Metode ini disebut interview secara tertulis dengan berbagai perbedaan. Angket yang biasa disebut quesioner. Sampel dihubungi melalui daftar pertanyaan peneliti.Q Metode ini penulis gunakan sebagai metode pokok untuk mencari data tentang ketekunan salat lima waktu dan kedisiplinan siswa di sekolah.

  c. Interview- Interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada masalah tertentu, ini merupakan tanya jawab lisan 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu

  8 ibid. him.234 Winarno Surakhmad. Dasar dan Teknik Researc, Tasrita, Bandung. 1984, him.77

  9 masalah tertentu.10 Metode ini penulis gunakan sebagai metode Bantu untuk mengumpulkan data tentang ketekunan salat lima waktu, kedisiplinan siswa di sekolah dan keadaan umum MTs. Yakti Tegalrejo

  6. Metode Analisis Data Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan siswa di sekolah.

  Penulis menggunakan analisa persentase menggunakan rumus p = — x

  100% N

  Keterangan: P : Angka persentase F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N : Jumlah siswa atau siswi

  100% : Bilangan konstan Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan siswa di sekolah digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus

  Z X Y - 'V =

  (£ * )(£ n

  N Z X 2 - Z Y 2

  • ( Z Y ) 2

    N

  |

  10 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, Mandar Maju, Bandung, 1990 him.187

  10 Keterangan : r*y : koefisien korelasi antara X dan Y

  X : variabel pengaruh Y : variabel terpengaruh X 2

  : product dari X Y2 : product dari Y N : jumlah responden

  H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk lebih mempermudah dan memperjelas gambaran didalam memahami skripsi sebagai berikut:

  BAB 1: Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis dan metode penelitian.

  BAB I I : Kajian Pustaka Pada bab ini berisi uraian berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu teori-teori mengenai ketekunan salat lima vvaktu dan teori-teori kedisiplinan siswa di sekolah.

  11

  BAB III: Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan gambaran umum obyek penelitian yang meliputi sejarah singkat berdirinya sekolah, letak geografis, struktur organisasi, sarana dan prasarana, guru, siswa, kurikulum di MTs. Yakti

  Tegalrejo.

  BAB IV : Analisis Data Pada bab ini dilaksanakan menganalisis data yang dikumpulkan dengan pertahapan, klasifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan persentasi untuk mengetahui pokok masalah yaitu ada dan tidaknya pengaruh ketekunan salat lima waktu terhadap kedisiplinan siswa disekolah.

BAB V : Penutup Pada bab ini menguraikan kesiinpulan hasil penelitian dan saran- saran. Diakhiri dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Salat Lima Waktu

  1. Pengertian salat lima waktu Kata salat (SX-all) menurut arti bahasa (etimologi) adalah: do’a atau pujian, sedang menurut definisi (terminologi), salat adalah: " O' o

  Jj 4 \ L £ J A^ J AWl , O * * s ' s } s AJjwii j AI

  0J2P (J*)k>r K4enghadapk.au kalbu kepada Allah sedemikian rupa sehingga bangkitlah rasa lakut kepada Allah yang Maha Suci dan muncul gambaran (dalam kalbu) tentang ke-agungan dan ke-Maha sempurnaan kekuasaan-Nya.1

  Definisi lain: ^ y \ j i p f o i * J i j J u L i n J \ i i 'Ji\ jM I s ° * Q > >

  0/0 Menghadap kepada Allah dengan kalbu, bersikap khusyu(konsentrasi) di hadapan-Nya dan ikhlas semata-mata untuk-Nya yang disertai dengan kehadiran kalbu (menghayati) tatkala berdzikir, berdo ’a dan memuji-muji (Allah).2

  Salat adalah bentuk ibadah wajib yang diperintahkan untuk manusia dan merupakan salah satu rukun Islam. Salat terdiri salat sunat dan shalat wajib, tetapi yang akan dibahas oleh penulis lebih dalam adalah salat wajib lima waktu. Salat yang dilakukan lima kali dalam sehari

  1 M. S. Khalil. Tata Cara Shalat Nabi, 'Izzan Pustaka, Bantul, 2006, him.29 : Ibid, him.29

  13 semalam dalam waktu yang berbeda dan juga jumlah rakaat yang berbeda pula.

2. Dalil yang mewajibkan salat

  a. S. Al. Baqarah : 43 Artinya : "Dan dirikanlah salat dan keluarkanlah zakat, dan tundukkanlah/ rukuk bersama-sama orang-orang yang rukuk.

  ” (S. Al. Baqarah :43)

  b. S. Al-'Ankabut: 45 ' 0 x s 0 ' ° s s Os ' * *• s •* {.LioxiJl o^CaJl j l o*>Ca]l Artinya : "Kerjakanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah

perbuatan ( keji) dan yang mungkar

  ” (S. Al. ‘Ankabut: 45)3

  3. Keistimewaan-keistimewaan salat Salat mempunyai banyak keistimewaan- keistimewaan di banding ibadah vvajib lainnya, Keistimewaan-keistimewaan salat diantaranya ialah : a. Salat adalah tiang agama Bersabda Nabi Muhammad SAW : ^ / / o s o * s ' Z o ' ' s s ' e o s ' o* A s it '

3 Ibid. him. 635

  14 "Salat itu. tiang Agama. Barang siapa mendirikan salat, sungguhlah ia telah mendirikan agama; dan barang siapa meruntuhkan salat, sungguhlah ia telah meruntuhkan Agama.

  ” 4

  b. Mengingatkan kita kepada Allah, menghidupkan rasa takut kepada- Nya, menghidupkan khudlu’ dan tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan di dalam jiwa, rasa kebesaran dan rasa ketinggian Allah SWT. serta mengEsakan kebesaran dan kekuasaan-Nya.3

c. Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang tenang, orang yang dapat menghadapi segala kesusahan dengan hati yang tetap dan tenang.

  Salat itu menghilangkan tabiat loba. Orang yang benar-benar telah mendirikan salat, tidak takut akan kemiskinan dan kepapaan karena banyak mengeluarkan harta di jalan Allah SWT. Salat itu menghasilkan ketetapan pendirian; mengekalkan kita dalam mengerjakan sesuatu kebajikan dengan memberi kekuatan kemauan, menyuruh kita memelihara aturan-aturan menguatkan disiplin, berhati- hati dan tidak bergegas-gegas.

d. Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan.

  Bacaan-bacaan yang kita baca di dalam salat, demikian juga pekerjaan- pekerjaan yang kita lakukan, seperti ruku’ dan sujud, menghidupkan di dalam perasaan kita rasa kebesaran Allah. Karena perasaan inilah menyebabkan kita tak berani melakukan sesuatu maksiat dan yang menyebabkan kita tak berani meninggalkan tha’at.6 * *

  4 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shat at. PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1989, hlm.54 ' Ibid. him.558

  • Ibid. him.559

  15

e. Salat sebaik-baik ibadah Artinya. salat adalah seutama-tama ibadah yang Allah syariatkan.

  Fardhunya merupakan fardhu yang paling utama dan nafilahnya (ibadah sunnah) merupakan merupakan nafilah yang paling utama.7 f. Salat merupakan anugrah robbani Salat mempunyai keistimewa yang tak terhitung jumlahnya dibanding ibadah-ibadah fardhu lainnya. Allah sendiri yang langsung menyampaikan kewajiban salat untuk menunjukkan betapa agung dan mulia kedudukannya. Sedangkan Rasulullah SAW menerima perintah salat dari Allah SWT secara langsung tanpa perantara pada nalam Isra'.8 Dengan salat yang dilakukan lima kali dalam sehari semalam diharapkan kita sebagai mahkluk ciptaan Allah selalu mengingat Allah sebagai pencipta dan Tuhan semesta alam. Agar kita tidak hanya memikirkan kehidupan dunia saja tetapi kita juga harus ingat akan ada kehidupan akhirat, dengan begitu kita harus menyeimbangkan antara kepentingan dunia juga akhirat.

  Orang yang raj in melaksanakan salat niscaya akan lebih bisa mengontrol segala perbuatannya, karena telah dijelaskan di atas juga bahwa salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ini berarti kekuatan salat sangat besar manfaatnya terhadap kepribadian seseorang.

  Muhammad Bin Ahmad Bin Ismail Al Muqaddim. Mengapa Kita Harus Sha/at?, Media Hidayah. hlm.42 s Ibid. him.64

  16

  4. Tatacara (kaifiyah) salat Di dalam salat tentu perlu banyak hal yang harus di siapkan, karena untuk menghadiri suatu acara saja kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya, apalagi salat adalah suatu ibadah yang dilakukan seorang hamba terhadap Tuhannya, harus dilakukan khusyu’ dan tidak boleh main- main.

  Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahvva salat sebagai ibadah, manusia sedang bermunajat di hadapan Yang Maha Agung, Yang

Maha Mulia dan Maha Suci, Allah SWT, telah diberikan tuntunannya

secara lengkap, rinci dan operasional. Tuntunan tersebut adalah sebagai

berikut:

  a. Persiapan salat, terdiri atas: 1) Bemiat atau memantapkan niat yang ikhlas (sengaja akan melakukan salat dengan semata-mata mengharapkan ridla Allah SWT.

  2) Menata dan memantapkan kesadaran, bahwa sudah siap untuk "bermunajat" di hadapan Allah SWT; dan selanjutnya mengucapkan : basmalah’"9

  b. Upacara halat, terdiri atas : 1) Mengangkat kedua belah tangan selurus bahu, dengan telapak terbuka dan tangan ke atas, serta kedua ibu jari sejajar daun telinga; kemudian bersedekap.

9 M. S. Khalil, op.cit, hlm.36

  17 Cara bersedekap: diawali dengan meletakkan telapak tangan kiri

  pada dada; kemudian meletakkan telapak tangan kanan pada punggung telapak kiri. Gerakan-gerakan tersebut disertai dengan ucapan/ bacaan Ini lazim disebut “takbiratul ihram”. 2) Setelah diam sejenak kemudian membaca bacaan/ do’a iftitah, seperti berikut: Kemudian dilanjutkan dengan membaca “ta’awudz’ Dan dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah (yang ditutup dengan bacaan Usai Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah atau ayat-ayat Al-Qur'an (sesuai kemampuan dan hanya untuk rakaat pertama dan kedua saja pada shalat wajib). 3) Kemudian ruku\ Caranya: diawali dengan mengangkat kedua belah tangan (seperti pada waktu takbiratul ihram) lalu membungkuk, dengan kedua tangan memegang lutut (dengan jari-

  18

  dengan punggung dan pandangan mata mengarah ke tempat sujud. Dan gerakan menuju ruku’ disertai ucapan “Allaahu akbar”. Setelah posisi ruku’ sudah sempuma, maka dibacalah bacaan ruku’ (dapat dipilh bacaan berikut:

  a) i l j u k , 3 vlTj ^ 1 )1

  b) ' J j 'd \^ L

  a i . s _ ^

  ' ’* o i * -t o it

  c) J 43ot>UJl c_^)j ^ 4) Usai ruku’ lalu I’tidal (bangkit berdiri tegak). Gerakan ini juga disertai mengangkat kedua tangan (seperti pada waktu takbiratul ihram), tapi dengan bacaan:

  t s s O ✓ . . * '

  • <kJ

  Setelah posisi tubuh sudah benar-benar tegak, maka dibacalah salah satu bacaan salah satu bacaan ruku’ berikut:

  a) J u J l 2 l J j l £

  b) v i r j C u , i ^ r i j l ^ . i i i j C y

  c) l / 5 x J - J l i i i Li j

  t o , 0 . ' ' i ' c 0 „ ° ^ o - . -

  JL j JI J15 L« J ^Ui)i Jijtj ^ 5 ^ l / 4 C—

  ■' - ^ ' ' C--iaPl .Ji*P dLU lliS^j l u J i i l l - J b J tS

  19

  Catatan: untuk makmum (dalam shalat berjamaah) tidak perlu membaca “sami’allaahu liman hamidah”, * akan tetapi langsung membaca bacaan I’tidal. 5) Kemudian dilanjutkan dengan sujud. Caranya: diawali dengan meletakkan kedua lutut (kira-kira sejajar dengan letak hidung) serta menyentuhkan dan menegakkan ujung jari-jari di atas tanah. Sementara itu, kedua siku-siku tangan tidak boleh menyentuh tanah dan kedua lengan tidak boleh menyentuh/ menempel lambung. Dan gerakan sujud ini disertai dengan bacaan sujud berikut: 6) Seusai sujud dilanjutkan dengan duduk (duduk diantara dua sujud). 'Caranya: telapak kaki kiri dijadikan alas duduk, sedang telapak kaki kanan tetap tegak. Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua paha, dengan jari-jari merapat dan ujungnya disejajarkan dengan lutut.12 Gerakan bangun dari sujud menuju duduk ini juga disertai bacaan takbir. Dan setelah posisi duduk sudah sempuma, maka dibacalah:

  20

  7) Kemudian sujud (sujud kedua). Caranya sama persis dengan sujud pertama, baik cara maupun bacaannya. Apabila sujud kedua ini telah selesai, berarti telah merampungkan satu rakaat. Rakaat-rakaat berikutnya sama kaifiyahnya dengan rakaat pertama, kecuali untuk bagian-bagian tertentu. 8) Untuk menuju ke rakaat berikutnya, maka diawali dengan gerakan bangkit untuk berdiri. Caranya: dari posisi sujud, lalu duduk sejenak (persis seperti duduk antara dua sujud). Kemudian segera meletakkan kedua telapak kaki (sebagai persiapan untuk bangkit berdiri), kemudian memindahkan kedua telapak tangan ke atas (kedua) paha, dan untuk selanjutnya-sambil bertelekan pada paha bergerak bangkit berdiri dan kemudian bersedekap. Gerakan bangkit berdiri dan kemudian bersedekap. Gerakan bangkit berdiri ini juga disertai bacaan takbir.

  Catatan : khusus untuk gerakan bangkit berdiri dari duduk tahiyat (lazimnya untuk mengakhiri rekaat kedua), sisertai dengan mengangkat kedua tangan (seperti: pada waktu takbiratul ihram). 9) Duduk tahiyat. Untuk setiap akhir rekaat genap. maka seusai sujud kedua dilakukan duduk tahiyat. Apabila shalatnya masih harus dilanjutkan ke rekaat berikutnya maka disebut duduk tahiyat awal dan apabila telah berakhir maka disebut duduk tahiyat akhir. Cara duduk tahiyat awal sama dengan duduk antara dua sujud, kecuali

  21

  mengacungkan jari telunjuk ke arah kiblat) diletakkan diatas lutut kanan, sedang telapak tangan kiri agak memegang lutut dengan menjulurkan jari-jarinya. Sedang cara duduk tahiyat akhir, sama dengan cara duduk tahiyat awal kecuali telapak kaki kiri tidak difungsikan sebagai alas duduk, melainkan dijulurkan di bawah betis kaki kanan. Selanjutnya setelah posisi duduk tahiyat (awal/akhir) telah sempuma, maka dibacalah bacaan tahiyat berikut:

  \yLs\

/ c d j i 3

  • + j s k s"jj k

  X of j* 3 jJL. & c i- jj J i, Si£ talki 01 a«if 3 Jut VI y i V ‘P tjl j _^i ^ l p <-!■ •« 1 (Ji l 51 p j ^gip ^

  ' # ^ ^

  ✓ ^ ^ ^ / °

  • 0 ^ T» O ^ ^ . 4 /• 0 S O. ,

  dJj J U ' J ✓ / / /

  Kemudian dilanjutkan dengan do'a (dapat dipilih do'a-do'a berikut):

  3 ^ 3 JUui

  ^ gill J y i p U C-Jl J y i i u VJ I d —<wJLli>

  

  22

  ke kanan, kemudian menghadap kembali ke depan sejenak ; lalu menoleh ke kiri. Masing tolehan harus Sempurna, yakni : pipi kanan / kiri harus tampak dari belakang. Dan masing-masmg tolehan disertai dengan bacaan salam (salam lengkap): A j j J J JJI a

  13 Dengan selesainya salam, maka selesailah seluruh upacara shalat.13

  Shalat harus diawali dengan niat dan diakhiri salam di lakukan secara tertib dan tidak boleh diselingi hal apapun.

B. K edisiplinan Siswa Di Sekolah

  1. Pengertian disiplin

  a. Tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya) b. Ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya.

  c. Bidang studi yang memilikiobyek, sistem, dan metode tertentu.14 Menurut A.E. Hope, yang di maksud dengan disiplin di sini bukanlah tata tertib di sekolah, melainkan sifat tanggung jawab dari anak terhadap peraturan-peraturan di sekolah.15 Disiplin harus diterapkan secara tegas, bahkan kalau perlu ada sanksi yang tegas apabila ada pelanggaran. Karena dengan begitu kedisiplinan akan lebih muHah diterapakan dan tidak mudah di langgar begitu saja.

  23

  Kedisiplinan anak tergantung juga pada penerapannya dalam kehidupan sehari-harinya di lingkungan sekitamya, misalnya keluarga, masyarakat, juga guru apabila dalam sekolah.

  2. Fungsi disiplin Hanya melalui disiplin sajalah kita dapat mengajar anak-anak untuk mengendalikan keinginan-keinginannya, membatasi berbagai macam hasratnya, membatasi, dan melalui batasan, menetapkan berbagai sasaran aktifitasnya. Fungsi disiplin adalah untuk menjamin ditaatinya batas tertentu, jika batas yang sangat diperlukan tadi tidak ada, jika kekuatan moral yang mengelilingi kita tidak dapay lagi menampung atau mengendalikan nafsu- nafsu kita, maka karena tidak lagi dibatasi, tindakan manusia hilang dalam kekosongan, hilang dalam kehampaan yang terselubung dan terhiasi dengan nama muluk; kebebasan sepenuhnya.16 Disiplin tentu banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari, apalagi bagi siswa yang sedang belajar. Sehingga anak tidak bersikap semaunya sendiri dalam bertingkah laku dan juga dalam bertindak. Apalagi pada anak usia MTs yang pada usia tersebut anak baru mengalami masa puber yang bercirikan anak suka mencoba hal-hal yang baru karena pada usia itu anak mempunyai rasa penasaran yang sangat besar terhadap sesuatu yang belum diketahui. Pada saat inilah dibutuhkan sesuatu yang bisa membatasi anak untuk tidak bersikap yang melampui

  24

  batasan. yaitu dengan penerapan disiplin yang ketat sehingga anak bisa membatasi perbuatan mana yang boleh dilakukan dan perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan.

  3. Tujuan disiplin Tujuan disiplin adalah mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada disiplin diri. Diharapkan, kelak disiplin diri mereka akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang.17 Karena dengan disiplin akan membentuk kebiasaan yang baik bagi anak, dan dengan kebiasaan yang baik tersebut akan terbawa sampai anak itu dewasa bahkan sampai tua. Disiplin di sekolah bukan suatu usaha untuk membuat anak menahan tingkah laku yang tidak di terima oleh sekolah, melainkan suatu usaha untuk memperkenalkan cara atau memberikan pengalaman, yang akhimya membawa anak kepada kepemilikan suatu disiplin yang timbul dari dirinya sendiri; dengan kata lain memiliki suatu disiplin dari dalam.18 Dengan begitu anak mempunyai kesadaran dalam dirinya, dalam bertindak tanduk, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua disiplin mempunyai tujuan ganda; mengembangkan suatu keteraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus juga membatasi cakrawalanya. Disiplin mengembangkan sikap yang lebih mengutamakan hal-hal yang merupaica?:

  25

  kebiasaan dan juga membatasinya. Disiplin mengatur dan memaksa. Disiplin menjawab segala sesuatu yang selalu terulang dan bertahan lama dalam hubungan antar manusia.19 Dengan berawal dari keterpaksaan ini diharapkan anak bisa tahu batasan-batasan dari perbuatannya sehingga anak membiasakan diri dalam bertingkah laku, dan bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang jelek, antara perbuatan yang di anjurkan degan perbuatan yang dilarang. Dengan disiplin diharapkan bisa memberi pengaruh positif terhadap kegiatan-kegiatan seseorang. Dengan penerapan disiplin yang tegas akan membentuk kepribadian yang baik yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab dalam berperilaku.

  4. Kapan dan bagaimana menerapkan disiplin Kapan dan bagaimana menerapkan disiplin sangat bervariasi, bergantung pada tahap perkembangan dan temperamen masing-masing anak. Lingkungan sekolah, teman. dan saudara juga memberi pengaruh bagi bagi disiplin anak dengan semakin bertambahnya usia mereka. Meskipun demikian, ada penerapan disiplin yang berlaku umum, yang berlaku bagi semua usia dan kepribadian. Prioritas utama adalah mendidik anak secara positif; kedua, bersikap tegas jika sesekali anak memberontak.20 Akan lebih mudah menerapkan disiplin pada anak sedini mungkin daripada kepada orang dewasa, berawal dari keterpaksaan akan menjadi

  26 kebiasaan yang positif bagi anak, yang akan diterapkan juga dalam sikap dan perilakunya.

  Disiplin lebih mudah jika anak diberlakukan rutinitas yang konsisten sepanjang vvaktu. Disiplin di sekolah hanya tercapai jikalau semua pendidik mengambil bagian di dalam menjaga disiplin, sesuai dengan fungsi yang di tentukan.20

  Penerapan disiplin perlu kerjasama beberapa pihak di lingkungan sekitar si anak. Di lingkungan keluarga faktor yang dominan adalah keluarga, di masyarakat adalah orang-orang terdekat yang biasa bersosialisasi bersama, sedangkan di lingkungan sekolah adalah guru yang sangat berpengaruh dalam penerapan disiplin anak.

C. Pengaruh ketekunan Salat Lima Waktu terhadap Kedisiplinan Siswa di

  Sekolah

  Salat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan. Waktu telah

ditentukan dengan pasti sehingga orang yang mampu melakukan salat secara

disiplin, niscaya akan menghasilkan pula pribadi-pribadi yang memilki

disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan salat tepat waktu, adalah

sebuah jaminan bahwa orang tersebut, disamping bisa dipercayajuga memiliki

kesadaran akan arti pentingnya sebuah waktu yang harus ditepati. Isi dari salat

juga harus tertib dan teratur, dimulai dari wudhu, niat, takbirotul ihram hingga

salam.semua dilakukan secara berurutan dan sangat teratur. Ini

menggambarkan betapa suatu keteraturan itu dimulai dari cara berpikir (do’a

Dokumen yang terkait

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

H U B U N G A N T I N G K A T P E N G E T A H U A N I B U T E N T A N G D A M P A K K E C E L A K A A N P A D A B A L I T A D I R U M A H D E N G A N T I N D A K A N P E N C E G A H A N K E C E L A K A A N D I W I L A Y A H P O S Y A N D U A L A M A N D A

0 4 19

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

P E N G A R U H K E D E K A T A N H U B U N G A N M A H A S IS W A D E N G A N D O SE N T E R H A D A P O B J E K T IV IT A S P E N IL A IA N D O S E N P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M S T A IN S A L A T IG A T A H U N A K A D E

0 1 111

P E M B IN A A N 0 R 4 N G T U A P E N G A R U H N Y A TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA K A L IY O S O K E L U R A H A N K U T O W i N A N G U N K E C A M A T A N T I N G K I R K O T A S A L A T IG A T A H U N 2008

0 0 111