Peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 3, semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PADA SISWA KELAS XI IPS 3, SEMESTER II

  

SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:

Aurelia Rani Wijayanti

  

091224007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

   

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PADA SISWA KELAS XI IPS 3, SEMESTER II

  

SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:

Aurelia Rani Wijayanti

  

091224007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

MOTTO

  ™ Kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. (5cm) ™ Keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkakulasi dengan angka berapapun.

  ™ Whether you believe you can or whether you believe you can’t you are absolutely right! (Henry Furd) ™ Curahkanlah segala yang Anda miliki pada mimpi-mimpi Anda, maka Anda akan terpesona dengan energi yang muncul dari dalam diri Anda (William James)

  ™ Kemarin hanyalah kenangan hari ini, besok adalah impian hari ini (Kahlil Gibran)

  

PERSEMBAHAN

  • Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, menemani dan mengasihi setiap hariku.
  • Orangtuaku, Yohanes Musiran dan Theresia Ponikem • Adikku: Servasius Rehan Setiawan • Sahabat-sahabat dan teman-temanku

  

ABSTRAK

  Wijayanti, Aurelia Rani. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca

  Pemahaman dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas XI IPS 3 Semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

  Penelitian ini mengkaji peningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPS 3 semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa para siswa mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPS 3 semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 25 siswa.

  Penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus yang terdiri dari dua siklus. Siklus pembelajaran ini mencakup empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah intrumen tes dan nontes. Instrumen tes yang digunakan adalah menghitung perbedaan dengan menggunakan uji “t”. Instrumen nontes yang digunakan peneliti adalah pertanyaan wawancara, panduan observasi, dan kamera. Analisis kemampuan membaca pemahaman siswa berpedoman pada aspek membaca pemahaman, yaitu: (1) memahami arti kata, (2) makna tersurat, (3) makna tersirat, (4) memprediksi permasalahan, (5) menyimpulkan isi, (6) mengevaluasi maksud penulis.

  Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS 3 semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 2012/2013, (2) berdasarkan nilai tes siswa menunjukkan bahwa rata- rata pada kondisi awal 52.54, pada siklus I meningkat menjadi 71.08, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 84.80. Tidak ada siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kondisi awal atau 0%, pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa atau 32%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 25 siswa atau 84% yang tuntas dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pada siklus I kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah belum bisa dilaksanakan dengan baik, diskusi kelompok masih kurang aktif, dan belum semua siswa yang mampu menemukan solusi atas permasalahan yang ada. Namun, siswa sudah sedikit memahami kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan materi dapat diterima dengan cukup baik. Pada siklus II, karena siswa sudah mengetahui model pembelajaran dan siswa mampu mengelola waktu dengan cukup baik maka kegiatan diskusi berjalan dengan lancar. Dalam diskusi kelompok, siswa mampu bekerja sama, menemukan jawaban dengan baik, dan berpikir kritis. Siswa juga mampu mengerjakan tugas individu dengan maksimal. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, yang artinya hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan.

  

ABSTRACT

  Wijayanti, Aurelia Rani. 2013. The Improvement of Reading Comprehension

  Ability Based on Problem-Based Learning of Second Semester XI Social 3 Students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta of 2012/2013 Academic Year. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD.

  This research studies about the improvement of reading comprehension ability of Second Semester XI Social 3 Students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta of 2012/2013 academic year based on problem-based learning model. This research is undergone since students find reading comprehension hard. Thus, the goal of this research is to describe the improvement of reading comprehension ability of those students.

  This classroom action research is in a form of cycle. It consists of two cycles. The learning cycles cover four main steps. They are planning, action, observation, and reflection. Besides, instruments used in the cycle are test and non-test instrument. Test instrument is used to count difference using “t” test whereas the non-test instrument used by the observer are interview questions, observation guideline, and camera. The reading comprehension ability analysis is guided by reading comprehension aspects: (1) the understanding of word meaning, (2) explicit meaning, (3) implicit meaning, (4) problems prediction, (5) content conclusion, (6) the writer’s purpose evaluation.

  From the result of the research, it can be concluded that (1) the use of problem-based learning model on Second Semester XI Social 3 Students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta of 2012/2013 academic year can be applied to increase their reading comprehension ability, (2) according to the students’ score, the average score increases to 71.08 in the cycle 1, and to 84.80 in the cycle 2, from the early average score 52.54. In the beginning, none of student is able to hit the initial mastery of reading comprehension learning (0%). Then, in the cycle 1, it increases to 8 students who hit the initial mastery (32%), and it reaches 25 students in the cycle II (84%). In the cycle 1 learning activity, the problem-based learning model cannot be ran well yet, the group discussion activity is still less active, and none of the students is able to discover the solution of their problems. However, students slightly understand the learning activity and the material. Then, in the cycle 2 activity, since the students have known the learning model and they are able to manage their time, the discussion activity can be ran well. Besides, in the group discussion activity, the students are able to work together each other, find the correct answers, and think critically. Furthermore, the students are able to do their individual assignment maximally. The result hypothesis test shows that t-count is bigger than t-table. Therefore, zero hypothesis is rejected and the alternative hypothesis is accepted. It means that the result of the research is apt to the arranged hypothesis.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia dan berkat yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Peningkatan

  

Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah pada Siswa Kelas XI IPS 3, Semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Tahun Ajaran 2012/2013 ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

  gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

  Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan, semangat, bimbingan, doa, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat dan kasihNya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Unversitas Sanata Dharma.

  3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa, sastra Indonesia, dan daerah.

  4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., dan Rishe Purnama Dewi, S.Pd, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan nasihat-nasihat dalam membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Para dosen PBSID yang penuh kesabaran mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di PBSID.

  6. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSID yang selalu sabar membantu dan memberi kemudahan serta kelancaran bagi penulis selama proses menyelesaikan skripsi.

  7. FX. Sudarno, selaku guru Bahasa Indonesia di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

  8. Seluruh siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, khusunya kelas XI IPS 3 yang membantu terlaksananya penelitian ini.

  9. Kedua orang tua tercinta Yohanes Musiran, S.Pd dan Theresia Ponikem, S.Pd yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan, semangat, dan doa tulus untuk penulis.

  10. Adik penulis, Servasius Rehan Setiawan yang memberikan kecerian dan semangat.

  11. Teman-teman yang sudah membantu terlaksananya penelitian, Natalia Staffiany, Nuansa Asa, Fransisca Ayu Krisnasari, dan Roni Prabowo.

  12. Sahabat penulis, Natalia Staffiany, Fransisca Ayu Krisnasari, Theresia Banik Putriana, dan Christiana Tri Jatuningsih, yang selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka selama penulis menuntut ilmu di PBSID hingga saat ini.

  13. Teman-teman PBSID angkatan 2009 yang tak bisa disebut satu per satu, khususnya kelas A. Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang terjalin selama ini.

  14. Romo Eduardus Sateng Tanis, terima kasih untuk buku-buku yang dipinjamkan dan bimbingannya selama menyelesaikan skripsi.

  15. Kakek dan Nenek, terima kasih atas doa, dukungan, semangat yang diberikan selama ini.

  16. Ibu Lucia Suprapti, S.Pd terima kasih atas rumah kost yang menjadi keluarga baru bagi penulis dan bantuannya dalam pembuatan skripsi.

  17. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaan bagi pembaca.

  Yogyakarta, 29 Juli 2013 Peneliti

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................

  v

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR SKEMA .............................................................................................. xvi

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

  1 1.1 Latar Belakang .........................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................

  4 1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................

  4 1.4 Batasan Istilah ..........................................................................................

  5 1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................

  5 1.6 Ruang Lingkup ........................................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................

  7 2.1 Penelitian Yang Relevan ..........................................................................

  7 2.2 Kajian Teori .............................................................................................

  10

  2.2.1 Membaca Pemahaman ....................................................................

  10 2.2.2 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman .................................

  12 2.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................................

  16 2.3.1 Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah .......................................

  16 2.3.2 Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah .........................................

  18 2.3.3 Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ............

  19 2.3.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .......................

  20 2.4 Kerangka Berpikir....................................................................................

  23 2.5 Hipotesis ..................................................................................................

  25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................

  26 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................

  26 3.2 Subjek Dan Objek Penelitian ...................................................................

  27 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................

  27 3.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................

  27 3.4.1 Siklus I ...........................................................................................

  28 3.4.2 Siklus II ..........................................................................................

  31 3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................

  33 3.5.1 Teknik Tes ......................................................................................

  33 3.5.2 Teknik Nontes ................................................................................

  33 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................

  34 3.6.1 Tes ..................................................................................................

  34 3.6.2 Intrumen Nontes .............................................................................

  35 3.7 Teknik Analisis Data ...............................................................................

  38 3.7.1 Teknik Kualitatif ............................................................................

  38 3.7.2 Teknik Kuantitatif ..........................................................................

  38 3.8 Indikator Keberhasilan .............................................................................

  39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................

  40 4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian ....................................................

  40 4.2 Analisis Data Pelaksanaan Penelitian ......................................................

  41

  4.2.1 Analisis Siklus I ...............................................................................

  41

  4.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan siklus I ............................................................

  56 4.2.3 Analisis Siklus II ..............................................................................

  57

  4.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan siklus 2 ............................................................

  68 4.3 Pembahasan .............................................................................................

  69 4.4 Uji Normalitas..........................................................................................

  74 4.4.1. Siklus I ...........................................................................................

  74 4.4.2. Siklus II .........................................................................................

  74 4.5 Uji Perbedaan ...........................................................................................

  75 4.5.1. Uji T Berpasangan Untuk Kondisi Awal dan Siklus I ..................

  75 4.5.2. Uji T Berpasangan Untuk Siklus I dan Siklus II ...........................

  78 4.6 Refleksi ....................................................................................................

  80 BAB V PENUTUP ...............................................................................................

  82 5.1 Kesimpulan ..............................................................................................

  82 5.2 Saran ........................................................................................................

  84 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

  86 LAMPIRAN .........................................................................................................

  87

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembelajaran Berbasis Masalah ...........................................................

  22 Tabel 3.2 Observasi Kegiatan Pembelajaran ........................................................

  35 Tabel 3.3 Obeservasi Siswa ..................................................................................

  36 Tabel 3.4 Instrumen Wawancara Guru dan Siswa Prasiklus ................................

  37 Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ..........................................................................

  39 Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Data Awal dan Siklus I ..............................................

  45 Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Siklus I dan Siklus II ..................................................

  59 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kondisi Awal dan Siklus I ..................................

  74 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas siklus I dan Siklus II ...........................................

  75 Tabel 4.5 Hasil Uji T Kondisi Awal dan Siklus I .................................................

  77 Tabel 4.6 Hasul Uji T Siklus I dan Siklus II .........................................................

  80

  

SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Berpikir ...............................................................................

  25 Skema 3.1 Desain PTK .........................................................................................

  28

  

DIAGRAM

  Diagram 4.1 Presentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus I ........................................................

  46 Diagram 4.2 Presentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus II .......................................................

  60

  

GRAFIK

Grafik 4.1 Data Nilai Hasil Tes Tertulis Siswa Pada Siklus I ..............................

  47 Grafik 4.2 Data Nilai Hasil Tes Tertulis Siswa Pada Siklus II .............................

  61 Grafik 4.3 Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman dan Ketuntasan Siswa Secara Umum Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dari Prates, Siklus I dan Siklus II ........................................................

  69

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 3 .................................................

  88 Lampiran 2 Daftar Nilai Prates, Siklus I, dan Siklus II ........................................

  89 Lampiran 3 Daftar Wawancara untuk Mengetahui Permasalahan yang Dihadapi Guru dan Siswa .................................................................................

  90 Lampiran 4 Transkrip Jawaban Wawancara Guru dan Siswa ..............................

  91 Lampiran 5 Soal Prasiklus ....................................................................................

  94 Lampiran 6 Kunci Jawaban Prasiklus ................................................................... 105 Lampiran 7 Hasil Tes Membaca Pemahaman Prasiklus ....................................... 106 Lampiran 8 Silabus Siklus I .................................................................................. 107 Lampiran 9 RPP Siklus I ....................................................................................... 111 Lampiran 10 Lembar Kerja Kelompok ................................................................. 122 Lampiran 11 Lembar Kerja Individu .................................................................... 125 Lampiran 12 Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus I ....................................... 128 Lampiran 13 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran ..................................... 129 Lampiran 14 Hasil Observasi Siklus I .................................................................. 131 Lampiran 15 Silabus Siklus II ............................................................................... 133 Lampiran 16 RPP Siklus II ................................................................................... 137 Lampiran 17 Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus II ...................................... 151 Lampiran 18 Hasil Observasi Siklus II ................................................................. 152 Lampiran 19 Uji T pada Kondisi Awal dan Siklus I ............................................. 154 Lampiran 20 Uji T pada Siklus I dan Siklus II ..................................................... 155 Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 156 Lampiran 22 Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ......................... 158 Lampiran 23 Hasil Lembar Kerja Siswa ............................................................... 160

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Bahasa mempunyai peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi.

  Seseorang belajar bahasa karena didorong oleh kebutuhan untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sejak dini anak diajarkan dan diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar agar dapat berkomunikasi dalam berbagai situasi, baik secara lisan maupun tertulis.

  Pembelajaran bahasa akan mencapai hasil yang maksimal jika guru dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam pembelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Keterampilan berbahasa diperoleh melalui hubungan urutan yang teratur. Mula-mula, pada masa kecil, siswa belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu siswa belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum masuk sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah (Tarigan, 1983a:1).

  Pembelajaran membaca diajarkan di sekolah untuk membuka wawasan siswa tentang pengetahuan dari wacana tertulis. Selain itu, kegiatan membaca dilakukan untuk membuka hubungan komunikasi yang luas antarsesama. Namun, untuk menumbuhkan minat baca pada siswa cukup sulit di era yang serba instan seperti sekarang ini. Oleh karena itu, seorang pengajar dituntut untuk membangun minat baca dan rasa ingin tahu pada siswa. Dengan minat baca yang tinggi, siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam memahami bacaan.

  Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, khususnya bacaan nonfiksi, merupakan tantangan bagi para pendidik sekarang ini. Alasan seseorang harus menguasai kemampuan membaca pemahaman yaitu (a) membantu siswa meningkatkan kemampuan belajar, (b) mempererat waktu membaca dengan perolehan pengetahuan yang lebih banyak, (c) memberikan wawasan secara luas tentang berbagai jenis kegiatan membaca, dan (d) membiasakan siswa berpikir kritis terhadap bacaan yang dibaca (Smith, 1973 dalam Pranowo, 1996:30). Alasan-alasan tersebut baik jika seseorang memahaminya dan menjalankannya karena kemampuan membaca pemahaman sangat diperlukan untuk meningkatkan daya pikir dan pengetahuan yang lebih baik.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta (Bapak Drs. FX. Sudarno), peneliti mendapatkan informasi bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 semester 2 SMA Pangudi Luhur tahun ajaran 2012/2013 dalam pembelajaran membaca, membaca artikel lepas, kurang memahami dan belum sesuai dengan harapan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 80. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) siswa tidak terbiasa membaca tajuk rencana karena kebiasaan siswa membaca bila diberi tugas membaca, (2) perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa untuk memahami tajuk rencana, beberapa siswa memiliki kemampuan membaca pemahaman dengan baik, siswa mampu menangkap isi tajuk rencana dengan baik.

  Sementara beberapa siswa kemampuan membaca pemahaman mengalami kesulitan menangkap isi tajuk rencana, (3) guru belum menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk proses pembelajaran.

  Pendidik dituntut untuk mencari dan menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat agar kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat. Ada banyak tawaran metode dan teknik meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di antaranya adalah Cooperative Teaching Learning (CTL),

  

Cooperative Learning, dan Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran

  berbasis masalah. Metode dan teknik seperti ini memang tidak mudah diterapkan bila pendidik tidak mengenal proses-proses pembelajarannya. Hal ini perlu dipahami bahwa pengajaran membaca hanya berpusat pada pendidik sehingga aspek keaktifan siswa dan kemampuan membaca pemahaman siswa kurang diperhatikan.

  Seiring dengan perkembangan zaman proses pembelajaran saat ini membutuhkan sebuah strategi belajar mengajar yang baru serta menarik minat siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar. Pembelajaran yang menyenangkan menjadi langkah awal untuk mencapai hasil belajar yang berkualitas. Nurhadi (2003:11), dkk. menyatakan bahwa “belajar akan lebih bermakna apabila siswa atau anak didik mengalami sendiri apa yang dipelajari.” Bertolak dari permasalahan-permasalahan di atas maka perlu ada upaya untuk menerapkan variasi model pembelajaran yang kreatif dalam pengajaran membaca.

  Melalui model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pembelajaran membaca pemahaman dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan anak akan lebih kreatif. Peneliti mengambil model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) karena model ini dianggap paling tepat untuk mengatasi masalah-masalah di atas.

  Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Menurut Prof Howard Barrows (2009:21), pembelajaran berbasis masalah adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Di dalam kurikulum pembelajaran berbasis masalah, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting. Pembelajaran berbasis masalah membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca pemahaman menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?”

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XI IPS 3 semester 2 dapat meningkat dengan model pembelajaran berbasis masalah.

  1.4 Batasan Istilah

  1. Membaca pemahaman adalah membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan (Tarigan, 1986:56)

  2. Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa mengerjakan permasalahan autentik dengan tujuan untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

  1.5 Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru, membantu guru dalam mengembangkan model-model dan metode pembelajaran yang kreatif guna meningkatkan kualitas pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, memberi inspirasi baru bagi guru-guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

  2. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik dan tingkat kreativitas siswa dapat lebih berkembang.

  3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi peneliti lain agar penelitian yang berkaitan dengan keterampilan membaca pemahaman dan pembelajaran berbasis masalah dapat dikembangkan menjadi lebih baik.

1.6 Ruang Lingkup

  Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 3 Semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 2012/2013.

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

  Berdasarkan studi kepustakaan, terdapat tiga penelitian yang relevan dengan penilitian ini. Penelitian dilakukan oleh Herlinda (2011), Dina (2012) dan Mareta (2013).

  Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Herlinda Mipur Marindang (2011), mahasiswa Unversitas Sanata Dharma, dengan judul Peningkatan Kemampuan

  

Membaca Pemahaman Fakta dan Opini pada Editorial dengan Menggunakan

Teknik Skema untuk Siswa Kelas XI IPS I, Semester II SMA Kolose De Britto

Yogyakarta 2010/2011. Penelitian ini menemukan beberapa hal yaitu 1)

  penggunaan teknik skema dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman fakta dan opini pada editorial siswa kelas XI IPS 1 Semester 2 SMA Kolese De Britto, Yogyakarta 2010/2011, 2) berdasarkan nilai tes siswa dan observasi kelas, kemampuan membaca pemahaman fakta dan opini siswa meningkat dari siklus I sampai siklus II. Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPS 1 SMA Kolose De Britto hanya mendapat nilai tuntas sebanyak 43,3% atau hanya 13 siswa saja dari 30 siswa yang mendapatkan nilai tuntas untuk membaca pemahaman fakta, dan sebesar 46,6% atau hanya 14 siswa saja dari 30 siswa yang mendapatkan nilai tuntas untuk membaca pemahaman opini. Pada siklus I terdapat (I) 63,3% siswa tuntas membaca pemahaman fakta, (2) terdapat 60% siswa tuntas membaca pemahaman opini, dan nilai rata-rata kelas yakni 70,5. Peningkatan kemampuan siswa untuk mengerjakan tes dalam siklus II terlihat dengan adanya kenaikan 15% siswa tuntas dengan nilai rata-rata kelas yakni 85,5. Terdapat 96,5% siswa tuntas membaca pemahaman fakta, dan terdapat 93,1% siswa tuntas membaca pemahaman opini pada editorial.

  Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah sama-sama bersifat penelitian tindakan kelas dan kemampuan yang diujikan sama yaitu kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas XI, namun sekolah dan model yang digunakan berbeda. Pada penelitian terdahulu, peneliti melihat kemampuan berbahasa yang diuji. Dengan begitu, ada referensi untuk peneliti mengembangkan kemampuan membaca pemahaman yang cocok pada siswa kelas

  XI. Penelitian kedua yang masih relevan adalah penelitian yang dilakukan Dina Yuniyanti, mahasiswa Universitas Sanata Dharma berjudul Peningkatan Minat

  

dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012 . Penelitian

  ini menemukan beberapa hal yaitu 1) terdapat peningkatan minat belajar sejarah setelah penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah sebesar 4,36% dan, 2) terdapat peningkatan prestasi belajar sejarah setelah penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah baik dari nilai rata-rata maupun tingkat ketuntasan belajar. Dari segi nilai rata-rata terjadi peningkatan dari keadaan awal 77,17 pada siklus 1 menjadi 85,34 dan pada siklus II 88,58. Dari segi ketuntasan meningkat sebesar 17,25%. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada keadaan awal sebesar 65,51% (19 siswa) sedangkan pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 82,75% (24 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 100% (29 siswa).

  Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama- sama melakukan penelitian tindakan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang serupa. Pada penelitian terdahulu, peneliti melihat model pembelajaran yang digunakan Dina berhasil untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa SMA. Dengan demikian, ada referensi untuk peneliti mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah dengan mata pelajaran yang berbeda.

  Penelitian ketiga yang masih relevan adalah penelitian yang dilakukan Mareta Puspitasari, mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan judul

  

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Tentang Permasalahan Sosial

Melalui Model Pembelajaran Berbasis Maslah Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Plaosan I Mlati Semester Genap Tahun jaran 2011/2012 . Penelitian ini

  menemukan beberapa hal yaitu 1) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Plaosan, 2) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Palisan 1 Mlati semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Pada kondisi awal presentase siswa yang mencapai KKM (60) adalah 28,57%. Pada siklus I presentasi siswa 71,43%. Pada siklus II presentasi siswa 86%.

  Dari penelitian tersebut, peneliti mendapatkan gambaran untuk mencoba penelitian serupa di SMA. Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran yang sama dengan mengkhususkan membaca pemahaman. Hal ini dilakukan karena penelitian seperti ini jarang dan pembelajaran membaca pemahaman menjadi lebih bervariatif dengan model pembelajaran berbasis masalah.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Membaca Pemahaman

  Bond dkk. (1979) dalam bukunya Reading Difficulties (dalam Tarigan, 1989:42), mengemukakan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tulis. Sasaran utamanya ialah menghasilkan para pembaca yang efektif.

  Membaca pemahaman bertujuan memahami isi bacaan dan mengingatnya. Usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan mengorganisasi bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami dan mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain, atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang dihadapi (Soedarso, 2010:58).

  Menurut Soedarso (2010:58-59), pemahaman atau komperhensif adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Untuk pemahaman itu perlu: (1) menguasai perbendaharaan katanya, (2) akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, tata bahasa).

  Kemampuan setiap orang dalam memahami apa yang dibaca berbeda. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata yang dimiliki, minat, jangkauan mata, kecepatan interpretasi, latar belakang pengalaman sebelumnya, kemampuan intelektual, keakraban dengan ide yang dibaca, tujuan membaca, dan keluwesan mengatur kecepatan. Oleh karena itu, memahami sebuah bacaan harus memperhatikan hal tersebut jika ingin memiliki pemahaman bacaan yang baik.

  Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222).

  Dengan demikian membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman arti dan penafsiran yang terdalam di dalam bacaan.

  Membaca pemahaman menurut Tarigan (1983:56) adalah jenis membaca yang merupakan rincian membaca intensif yang bertujuan memahami: 1) standar- standar atau norma-norma, 2) resensi kritis, 3) drama tulis, dan 4) pola-pola fiksi.

  Langkah-langkah membaca pemahaman di dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca. Adapun langkah- langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu: (1) menentukan tujuan membaca; (2) preview artinya membaca selayang pandang; (3) membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya; (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45)

  Tujuan pengajaran membaca pemahaman dapat dijabarkan Rohim (1996:11) sebagai berikut. 1) para siswa dapat mengajukan pertanyaan mengenai isi bacaan yang dibacanya; 2) para siswa dapat menemukan pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam teks; 3) para siswa dapat menyusun ringkasan; 4) para siswa dapat mengungkapkan kembali isi wacana dengan kata-katanya sendiri secara tepat dan sistematis.

2.2.2 Tingkatan Kemampuan Membaca Pemahaman

  Tingkatan pemahaman membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya.

  Oleh karenanya, kita perlu mengenal dan menguasai beberapa tingkatan membaca pemahaman. Tingkatan dalam membaca pemahaman menurut Anderson dalam Tarigan (1986) meliputi: (1) mengidentifikasi arti kata/istilah, (2) menangkap makna tersurat dan tersirat, (3) menyimpulkan, (4) memprediksi, (5) mengevaluasi.

  Menurut Nurhadi (2004: 57), kegiatan membaca pemahaman memiliki tiga tipe kemampuan membaca yaitu: (1) kemampuan membaca literal; kemampuan pembaca mengenal dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat (eksplisit), (2) kemampuan membaca kritis; kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bacaan, baik makna tersurat, maupun makna tersirat, dan (3) kemampuan membaca kreatif; pembaca tidak hanya menangkap makna tersurat, makna antarbaris, dan makna dibalik baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari.

  Menurut Hafni (1981:33-37) berdasarkan taksonomi Barret. Barret memaparkan lima kategori tingkat kemampuan membaca pemahaman yang terdiri dari: (1) pemahaman literal, (2) reorganisasi bacaan, (3) pemahaman inferensial,

  (4) evaluasi, (5) apresiasi. Lima tingkatan ini mengajak siswa untuk memahami, berpikir, dan berinteraksi dengan wacana atau bacaan mulai dari makna tersurat hingga interpretasi dan reaksi terhadap pesan dalam wacana atau bacaan. Berikut pemaparannya:

  1. Pemahaman Literal Pemahaman literal meningkatkan keterampilan memahami ide atau informasi yang tersurat di dalam bacaan. Tugas-tugas dalam pemahaman literal ini adalah mengenal dan mengingat kembali suatu fakta atau kejadian. Pembaca hanya menangkap makna yang tersurat di dalam bacaan dan merupakan tingkat pemahaman yang paling rendah.

  2. Reorganisasi Bacaan Tingkat reorganisasi bacaan, siswa dituntut untuk menganalisis, mensintesis, dan menyusun ide atau informasi yang secara tersurat dinyatakan di dalam bacaan. Tingkat ini dapat dilakukan dengan memparafrasekan atau menerjemahkan.

  3. Pemahaman Inferensial Tingkat pemahaman inferensial, siswa diminta untuk membuat kesimpulan. Pemahaman inferensial dirangsang oleh tujuan membaca dan pertanyaan-pertanyaan guru yang menghendaki pemikiran dan imajinasi siswa di luar teks bacaan (makna tersirat/tersembunyi). Tugas-tugas pada tingkat ini misalnya menyimpulkan pikiran utama, tema, dan lain-lain.

  4. Evaluasi

  Pada tahap ini siswa mampu memberi penilaian dan pendapat tentang isi bacaan dengan menggunakan perbandingan ide dan informasi di dalam bacaan dan dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan, kriteria, dan nilai-nilai yang sebelumnya dimiliki siswa. Pada tahap ini siswa menganalisis dan mengevaluasi maksud penulis.

  5. Apresiasi Apresiasi melibatkan seluruh dimensi kognitif yang telah disebutkan sebelumnya karena apresiasi berhubungan dengan dampak psikologis dan estetis pembaca terhadap isi bacaan. Apresiasi menghendaki supaya pembaca secara emosional dan estetis peka terhadap suatu karya dan meminta bereaksi terhadap nilai dan kekayaan unsur-unsur psikologis dan artistik yang ada dalam karya itu.

  Peneliti memergunakan tingkat pemahaman bacaan menurut Anderson. Alasannya, penjelasan menurut Anderson (1) lebih mudah dipahami dan (2) lebih mudah dalam membuat kisi-kisi indikator kemampuan membaca pemahaman.

  Pada penelitian ini, membaca pemahaman yang dimaksudkan peneliti ditunjukkan dalam indikator dan aspek penilaian. Berikut ini merupakan indikator yang harus dimiliki siswa berkaitan dengan membaca pemahaman, yakni:

  Indikator Membaca Pemahaman 1) Siswa mampu menjelaskan arti 1) Mengidentifikasi arti kata/istilah, kata sukar dalam fakta dan opini.

  2) Siswa mampu menemukan ide 2) Menangkap makna tersurat pokok paragraf pada tajuk rencana.

Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman membaca teks bacaan nonsastra melalui penerapan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas X tahun ajaran 2013/1014 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 178

Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dengan pembelajaran berbasis kontekstual pada siswa kelas X-5 semester 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 3 175

Peningkatan kemampuan membaca kritis dengan metode inkuiri pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 171

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 3, semester II SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 6 191

Peningkatan pemahaman membaca teks bacaan nonsastra melalui penerapan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas X tahun ajaran 2013 1014 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

1 10 176

Peningkatan kemampuan bertanya dan keberanian dalam diskusi siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2010 dengan menggunakan pendekatan kooperatif model Jigsaw - USD Repository

0 1 191

Peningkatan kemampuan menarik kesimpulan dan sikap menghargai perbedaan pendapat dalam diskusi siswa kelas XI IPS I SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2010 dengan menggunakan pendekatan kooperatif model Jigsaw - USD Repository

0 0 151

Peningkatan kemampuan menjawab pertanyaan dan sikap demokratis dalam diskusi siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2010 dengan menggunakan pendekatan kooperatif model Jigsaw - USD Repository

0 0 145

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203

Peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan pendekatan Multiple Intelligences pada siswa kelas VIII F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 191