EVALUASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KOTA CILEGON - FISIP Untirta Repository

  

EVALUASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) DI KOTA CILEGON

  SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Publik

  Oleh Fita Fitriyah

  NIM.6661132694

  PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

ABSTRAK

Fita Fitriyah. NIM 6661132694. Evaluasi Pelaksanaan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) di Kota Cilegon. Program

Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Dr. Gandung Ismanto.,

MM. dan Pembimbing II: Anis Fuad., M.Si.

  Pelaksanaan Musrenbang merupakan kegiatan rutin setiap awal tahun namun masih terdapat masalah dalam Musrenbang seperti sosialisasi yang kurang menyentuh masyarakat sehingga banyak yang belum mengerti skala prioritas,

  

Stakeholders tidak terwakili, pengetahuan masyarakat tentang pembangunan yang

  rendah sehinga mempengaruhi partisipasi masyarakat, pendekatan partisipatif masih retortika saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahu evaluasi pelaksanaan MUSRENBANG di Kota Cilegon. Penelitian menggunakan teori Evaluasi Badjuri dan Yuwono dalam (Nurcholis, 2007: 247). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model Prasetya Irawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang di Kota Cilegon sudah berjalan secara optimal. Namun, dalam pelaksanaan Musrenbang masih memiliki kekurangan dalam penyiapan segala teknis yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Musrenbang. Hal tersebut dikarenakan sosialisasi belum merata dari kelurahan ataupun Bappeda. Fakta di lapangan bahwa masih ada masyarakat yang tidak tahu adanya musrenbang serta belum maksimalnya tingkat keterwakilan dari masyarakat maupun elemen pemerintahan. Upaya yang telah dilakukan pihak kelurahan, kecamatan maupun Bappeda dalam mengatasi permasalahan dalam pembangunan di Cilegon dengan dilibatkannya masyarakat sebagai bentuk perencanaan partisipatif masih kurang maksimal. Saran yang dapat diberikan adalah dalam melaksanakan perencanaan pembangunan untuk lebih meningkatkan sosialisasi yang merata dari pihak Kelurahan maupun Bappeda kepada masyarakat tingkat bawah dan mengedukasi tentang pembangunan dan skala prioritas.

  Kata kunci : Evaluasi, Musrenbang, Perencanaan, Pembangunan Daerah

  

Fita Fitriyah. NIM 6661132694. Evalution of The Implementation of

Development Planning Deliberation in Cilegon City. Department of Public

Administration. Faculty of Social Science and Political Science. University of

st

  

Sultan Ageng Tirtayasa. The 1 Advisor: Dr. Gandung Ismanto., MM. and The

nd 2 Advisor: Anis Fuad., M.Si.

  

Implementation of Development Planning Deliberation (Musrenbang) has been

already routine activities at the beginning of each year, but there are still

problems in every implementation of Development Planning Deliberation, such as

socialization that is not touching to the people, so many are of them who do not

understand about scales of priority, unrepresented Stakeholders, a low level of

public education that is affected to public participation as well as a participatory

approach that is still merely rhetoric. This research purposes to know evaluation

of the implementation of Development Planning Deliberation in Cilegon City.

This research also uses theory of the evaluation of Hanif Nurcholis (2007). The

method used is qualitative descriptive. Data collection techniques used are

interview, observation and documentation. The data analysis used is the model of

Prasetya Irawan. The result of the research show that the evaluation of the

implementation of Development Planning Deliberation (Musrenbang) in Cilegon

City was ran optimally. However, in the implementation of Musrenbang still has

lacks in all technical preparation required for the implementation of Musrenbang.

It is because of uneven socialization from the local district government or even

Bappeda. The fact on the ground that there are still people who do not know the

existence of Development Planning Deliberation (Musrenbang) and not yet the

maximum level of representation from the people as well as elements of

government. The effort has been made by the local district government or even

Bappeda in overcoming the problems of development in Cilegon City with the

public involved as participation planning form still not yet optimally. The advice

that can be given is in implementation of development planning is to further

improve the socialization to be spread evenly who is made by the local

government or even Bappeda to the lower levels of society and also educate about

development and priority scale.

  Keywords : Evaluation, Musrenbang, Planning, Regional Development

  

Motto

“ Dont be afraid to be different”

  Persembahan

Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, Skripsi ini

Aku persembahkan kepada kedua orang tuaku,

keluarga, dan sahabat serta orang-orang yang selalu

setia dan memberikan dukungan terhadap pembuatan

skripsi ini.

  • Fita Fitriyah -

KATA PENGANTAR

  Segala Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kita semua, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia dan tetap amanah.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP) pada Jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini membahas tentang Evaluasi Pelaksanaan Musyawatah Perencanaan

  Pembangunan (MUSRENBANG) di Kota Cilegon.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa terdapat banyak kesulitan yang dihadapi selama penulisan Skripsi ini. Namun, atas bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak peneliti menyadari bahwa keberhasilan dan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini diantaranya:

  1. Kepada kedua Orang tuaku tercinta yaitu Ayahanda Suhaepi dan Ibunda Mahfudoh, S.Pd yang senantiasa mendoakan, mendidik, membantu baik materil maupun non-materil dengan sentuhan kasih sayang;

  2. Prof. Dr. Ir. Soleh Hidayat, M.Sc sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

  3. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universistas Sultan Ageng Tirtayasa;

  4. Rahmawati, M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universistas Sultan Ageng Tirtayasa;

  5. Iman Mukhroman, M.Ikom sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universistas Sultan Ageng Tirtayasa;

  6. Kandung Sapto Nugroho, M.Si sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universistas Sultan Ageng Tirtayasa ;

  7. Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Publik;

  8. Dr. Arenawati., M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Publik;

  9. Dr. Gandung Ismanto, MM sebagai Pembimbing Akademik dan Pembimbing

  I Skripsi yang senantiasa memberikan ilmu, kritik, serta masukan kepada peneliti, membimbing peneliti dengan sabar dalam penyusunan skripsi ini, serta memberikan pemikiran-pemikiran yang sangat membantu dalam penelitian ini;

  10. Anis Fuad., M.Si sebagai Pembimbing II Skripsi yang selalu sabar dalam proses bimbingan, memberikan ilmu, kritik, dan saran yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini;

  11. Para dosen dan juga staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang tak bisa saya sebutkan satu persatu;

  12. Para informan, Bapak Alwin Setia, Hendra Cipta, Arief Hermana dari Bappeda Kota Cilegon dengan kesediaannya menerima peneliti;

  13. Terimakasih Kepada Bapak Jahuri selaku Kepala Kelurahan Kedaleman, Mangsur selaku Kelurahan Karang Asem, Rohimin selaku Kepala kelurahan Ciwaduk, Maman Herman selaku Kepala Kelurahan Bendungan, Edy Purnama selaku Kepala Kelurahan Citangkil, Achmad Dimiyati selaku Kepala Kelurahan Samangraya, Masudisyah selaku Kepala Kelurahan Kepuh, H.

  Rusdi selaku Kepala Kelurahan Tegal Ratu, Saptunji Aziz selaku Kepala Kelurahan Rawa arum, Marufi selaku Kepala Kelurahan Grogol, Ade Riski selaku Kepala Kelurahan Sukmajaya, Hasanudin selaku Kepala Kelurahan Jombang Wetan, Suwandi selaku Kepala Kelurahan Lebak Gede, Hoero Sanjaya selaku Kepala Kelurahan Mekarsari, Tafriji selaku Kepala Kelurahan Kotabumi, Edi Hilfiandi selaku Kepala Kelurahan Kebondalem yang bersedia untuk wawancara dan memberikan informasi kepada peneliti;

  14. Ketua Karangtaruna Bendungan, Pak Didi Rihadi, yang banyak membantu peneliti dalam memberikan Informasi;

  15. Masyarakat Kota Cilegon yang telah memberikan Informasi tambahan;

  16. Masa yang sudah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran kepada peneliti;

  17. Teman

  • – teman yang dari awal bersama hingga sampai saat ini, Lilin Fathah, Putri, Resti, dian, Seli, Eni yang selalu memberi keceriaan kepada peneliti;

  18. Geng rempong Nadia Nurul, Nindya Noprianti, Rima Herdiyana dan Dyah Pratiwi yang slalu menjadi teman curhat peneliti;

  19. Teman-teman dalam berpetualang khususnya Firda Amalia, Rima Herdiyana, Jaka Permana, Jaka Maulana, Lailatul Qomariah, Galuh Melati, Syarifah

  Rahmi, Nindya Noprianti, Dyah Pratiwi, Maria Lusyana, Saka Mada, Ferdy Ardiyansyah, Irwansyah, Ali ulumudin, atas pengalaman yang menyenangkan dalam berpetualang;

  20. Ilham Gunawan yang selalu ada dan membantu dalam penelitian ini;

  21. HIMANE 2014, HIMANE 2015 dan BEM FISIP 2016 yang telah memberi pengalaman organisasi;

  22. Kepada kawan-kawan KKM Mandiri 06 yang telah memberikan semangat dan memberikan pengalaman hidup kepada penulis;

  23. Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih telah bersedia memberikan bantuan, bimbingan, semangat, kritik, saran dan doa kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

  Peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya Skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan Skripsi ini. Semoga kelak skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya.

  Serang, Januari 2018 Fita Fitriyah

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACT LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 12

  1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 12

  1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................ 13

  1.6 Manfaat penelitian ............................................................................... 13

  1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... 14

  BAB II KERANGKA TEORI

  2.1 Landasan Teori .................................................................................... 20

  2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik ................................................... 20

  2.1.2 Sifat Kebijakan Publik ............................................................ 22

  2.1.3 Tahap

  • – tahap Kebijakan Publik .............................................. 23

  2.1.4 Implementasi Kebijakan........................................................... 25

  2.1.5 Evaluasi Kebijakan................................................................... 27

  2.1.6 Tujuan Evaluasi Kebijakan ..................................................... 28

  2.1.7 Metode Evaluasi Kebijakan ..................................................... 29

  2.1.8 Kriteria Evaluasi Kebijakan ..................................................... 31

  2.1.9 Pengertian Perencanaan ........................................................... 34

  2.1.10 Pengertian Pembangunan ......................................................... 36

  2.1.11 Perencanaan Pembangunan ...................................................... 37

  2.1.12 Perencanaan Partisipatif ........................................................... 40

  2.1.13 Konsep Musyawarah Perencanaan Pembangunan ................... 50

  2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 52

  2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................ 54

  2.4 Asumsi Dasar ...................................................................................... 58

  BAB III METODELOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................... 59

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 60

  3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................. 60

  3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 60

  3.5 Instrumen Penelitian............................................................................. 62

  3.6 Informan Penelitian .............................................................................. 63

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 65

  3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................ 70

  3.9 Uji Keabsahan Data ............................................................................. 72 3.10 jadwal penelitian ................................................................................ 75

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 76

  4.1.1 Gambaran umum Kota Cilegon dan Bappeda Kota Cilegon ... 76

  4.2 Deskripsi Data ..................................................................................... 92

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 92

  4.2.2 Daftar Informan Peneliti ........................................................... 94

  4.3 Temuan Lapangan ............................................................................... 96

  4.3.1 Dimensi Input ............................................................................ 97

  4.3.2 Dimensi Proses ........................................................................... 113

  4.3.3 Dimensi Outputs ........................................................................ 127

  4.3.4 Dimensi Outcomes .................................................................... 140

  4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 147

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 168

  5.2 Saran .................................................................................................... 169

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan antarwilayah Tahun 2016 ......................................... 8Tabel 3.1 Informan Penelitian ......................................................................... 64Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ...................................................................... 68Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................. 75Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota cilegon ............................................................. 78Tabel 4.2 Daftar Nama Kelurahan dalam Penelitian ...................................... 79Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2015 ........ 84Tabel 4.4 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Tahun 2015 ................................................................... 85Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ...................................... 86Tabel 4.6 Informan Penelitian .......................................................................... 95Tabel 4.7 Program Infrastruktur DPW - Kel .................................................... 122Tabel 4.8 Temuan Lapangan ............................................................................ 166

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Cilegon ......................................................... 76Gambar 4.2 Kondisi Drainase di Kelurahan Kepuh Tahun 2017 ................... 81Gambar 4.3 Kondisi Drainase di Kelurahan Grogol Tahun 2017 .................... 81Gambar 4.4 Kondisi Jalan di Lingkungan Cibeber Tahun 2017 ..................... 83Gambar 4.5 Selogan Ajakan Partisipasi ........................................................... 106Gambar 4.6 Langkah

  • – Langkah dalam Musrenbang ...................................... 117

Gambar 4.3 Kondisi Drainase di Lingkungan KepuhTahun 2017 ................... 154

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Keterangan Informan Lampiran 2 Member Check Lampiran 3 Kategorisasi Data Lampiran 4 RKPD Kota Cilegon Lampiran 5 Data Musrenbang Lampiran 6 Surat Izin Mencari Data Lampiran 7 Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pada hakekatnya tujuan pembangunan suatu Negara dilaksanakan adalah untuk menyejahterakan masyarakat, demikian halnya dengan Negara Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa tujuan Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

  Untuk mewujudkan tujuan tersebut dilaksanakan pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Pembangunan sendiri merupakan proses yang dilakukan secara terus-menerus dalam rangka memperbaiki indikator sosial maupun ekonomi pada suatu wilayah sehingga akan memberikan dampak positif bagi pembangunan tersebut. Pembangunan pada hakekatnya merupakan salah satu upaya yang dilakukan menuju suatu keadaan yang lebih baik.

  Sebelumnya, perencanaan pembangunan dan seluruh agenda pembangunan ditentukan oleh pemerintah berdasarkan asumsi pejabat atas prioritas dan kebutuhan masyarakat. Keadaan ini membuat masyarakat cenderung bersikap pasif terhadap berbagai permasalahan pembangunan dan cenderung melahirkan animo masyarakat yang tidak terlalu peduli akan masalah pembangunan sehingga ada anggapan bahwa perencanaan pembangunan daerah hanya merupakan tanggungjawab pemerintah saja dan kalau pun ada aspirasi masyarakat, itu hanya dianggap sebagai sumbang saran yang tidak mengikat.

  Faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah desentralisasi. Desentralisasi merupakan penyerahan kewenangan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk menetapkan kebijakan (kewenangan politik) dan melaksanakan kebijakan (kewenangan administrasi), berdasarkan local voice dan local

  

choice. Penyerahan kewenangan tersebut berimplikasi pada perencanaan

  pembangunan di daerah. Daerah diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan kebutuhannya sendiri, merumuskan tujuan pembangunan sendiri, serta membuat strategi yang tepat untuk mencapai tujuannya.

  Penyerahan kewenangan yang diterapkan dalam otonomi daerah bersifat open end arrangement atau general competence. Daerah diberi keleluasaan untuk menyelenggarakan kewenangan berdasarkan kebutuhan dan inisiatifnya sendiri di luar kewenangan yang dimiliki oleh pusat. Dalam konsep otonomi tersebut, pemerintah pusat hanya menyisakan kewenangan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional serta agama. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sampai saat ini masih berlaku, mempunyai corak sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah sebagaimana tersebut di atas.

  Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan merupakan satu kesatuan tindakan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

  Penyusunan rencana pembangunan ini tersebut dirumuskan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dalam musrenbang tersebut seluruh pelaku/aktor pembangunan dilibatkan dalam penyusunan rencana pembangunan. Dalam sistem perencanaan pembangunan ini, rencana dibagi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Pembangunan Tahunan. Rencana Pembangunan Tahunan merupakan bentuk rencana operasional dari RPJP dan RPJM. Rencana Pembangunan Tahunan atau yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD) inilah yang menjadi pedoman untuk penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Didalam RAPBD ini terdapat berbagai kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat/stakeholders melalui instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang relevan dengan bidang tugasnya dalam rangka mencapai tujuan pembangunan sesuai dengan apa yang digariskan dalam visi dan misi daerah.

  Kedudukan Musrenbang atau Musrenbangda tersebut dengan mekanisme perencanaan sebagai upaya mewujudkan perencanaan partisipatif melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam setiap formulasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah. Musrenbang dibagi dalam beberapa tingkatan, yakni : Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Tingkat Kecamatan, Musrenbang Tingkat Kabupaten/Kota, Musrenbang Tingkat Provinsi, Musrenbang Tingkat Nasional.

  Penyelenggaraan Musrenbang wajib diselenggarakan menurut UU No.

  6 Tahun 2014 tentang Desa karena dari hasil kegiatan Musrenbang akan memperoleh informasi paling penting terhadap usulan program yang di prioritaskan dari masyarakat karena apa yang dihasilkan merupakan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Sejalan dengan aturan hukum yang berlaku, dalam hal ini UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Strategi Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka partisipasi masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam merencanakan pembangunan sebagai bentuk dari proses demokrasi. Untuk itu, agar Musrenbang lebih bermakna dalam kelanjutan pembangunan, kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menyinkronkan kegiatan yang ada di unit kerjanya dengan kebutuhan masyarakat, sehingga dana yang ada di SKPD pemanfataannya lebih maksimal untuk kepentingan masyarakat.

  Melaksanakan pembangunan bukanlah suatu pekerjaaan yang cukup mudah, namun sebaliknya adalah salah satu pekerjaan yang sangat berat dan dan sesuai dengan tugas dan wewenang yang menjadi tanggungjawabnya, untuk itu dibutuhkan orang-orang yang mempunyai dedikasi, kejujuran dan tanggungjawab akan pelaksanaan tugas dan wewenang yang diemban oleh setiap penyelenggara pemerintahan di daerah maupun di pusat agar peranan Bappeda dapat berjalan maksimal sebagai badan yang berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Cilegon ini mempunyai fungsi membantu kepala daerah dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaanya. Artinya untuk kota Cilegon berfungsi membantu Walikota dalam perencanaan pembangunan. Peran serta masyarakat sebagai wujud dari keseriusan masyarakat mengawal jalannya pembangunan perlu disertai dengan tersedianya ruang partisipasi publik dalam memberikan masukan-masukan yang mencerminkan aspirasi masyarakat. Perlunya keterlibatan masyarakat dianggap sangat penting dalam perencanaan pembangunan agar kebijakan yang dihasilkan nantinya akan lebih tepat sasaran. Partisipasi publik dalam kebijakan pembangunan di negara-negara yang menerapkan demokrasi termasuk di Indonesia bukanlah hal yang baru. Pada saat ini partisipasi dipandang sebagai proses mobilisasi yaitu pergerakan masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan tidak hanya dipusatkan oleh partisipasi masyarakat atau pemerintah. Sulit untuk dipungkiri bahwa dalam beberapa hal seluruh masyarakat tidak mungkin dilibatkan dalam membuat kebijakan, akan tetapi bagaimanapun juga dalam pembuatan kebijakan yang mengacu pada kepentingan masyarakat sudah semestinya pemerintah melibatkan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan alat ampuh dalam menentukan arah kebijakan pembangunan pada masa yang akan datang. Keterlibatan ini akan memberikan dampak positif terhadap keputusan dan kebijakan yang diambil atau yang akan diimplementasikan, karena dapat membangun sinergi antar pemerintah dan masyarakat itu sendiri

  Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi dearah yang sebagaimana dijelaskan dalam UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa untuk mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, perlu adanya kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah kabupaten dan kota dalam memberikan sentimen positif kepada penampungan aspirasi-aspirasi masyarakat lokal. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk membuat perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif yang menuntut adanya ruang terbuka bagi masyarakat untuk ikut terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan pembangunan.

  Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di Kota Cilegon dilakukan dengan menggunakan pendekatan perspektif dan partisipatif.

  Pendekatan perspektif dilakukan dengan cara pemerintah daerah menyusun rencana program pembangunan yang dianggap sangat dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat dan stakeholders dalam pembangunan (Musrenbang). Musrenbang merupakan wahana publik (public

  

event) yang penting untuk membawa para pemangku kepentingan

(stakeholders) memahami isu-isu dan permasalahan daerah mencapai

  kesepakatan atas prioritas pembangunan, dan konsensus untuk pemecahan berbagai masalah pembangunan daerah. Musrenbang juga merupakan wahana untuk menyinkronisasikan pendekatan

  “top down” dengan “bottom up”

  pendekatan penilaian kebutuhan masyarakat (community need assessment) dengan penilaian yang bersifat teknis (technical assessment), resolusi konflik atas berbagai kepentingan pemerintah daerah dan non-government stakeholder untuk pembangunan daerah, antara kebutuhan program pembangunan dengan kemampuan dan kendala pendanaan, dan wahana untuk menyinergikan berbagai sumber pendanaan pembangunan.

  Kota Cilegon termasuk daerah yang mempunyai penduduk yang padat, ini terlihat dari tabel 1.1

Tabel 1.1 Perbandingan antar wilayah Tahun 2015

  Berdasarkan tabel 1.1 dijelaskan Kota Cilegon memiliki delapan kecamatan dan memiliki jumlah penduduk yang berbeda

  • – beda dan hampir memiliki masalah yang sama dalam Musrenbang. Kota Cilegon yang telah melaksanakan proses mekanisme perencanaan pembangunan daerah, dimana secara formalitas masyarakat berpatisipasi dalam proses Musrenbang karena menurut mereka bahwa mekanisme perencanaan pembangunan daerah yang mengikutsertakan masyarakat dapat bermanfaat untuk memberikan masukan mengenai permasalahan yang terdapat di daerah tersebut. Dalam menunjang pembangunan suatu daerah, maka Visi dan Misi yang harus dicapai adalah
peningkatan kinerja pembangunan daerah. Perlunya keterlibatan atau partisipasi dari masyarakat yang tertuang dalam UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dimana masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan daerah. Dengan adanya mekanisme perencanaan pembangunan yang berupa Musyawarah Perencanaan Pembangunan, masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam lingkup tingkat kelurahan ataupun tingkat kecamatan. Menurut peneliti dalam observasi awal dilapangan menemukan bahwa di kelurahan Kota Cilegon hampir memiliki masalah yang sama dalam Musrenbang. tidak semua masyarakat di kelurahan ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan berbagai alasan.

  Pertama, kurangnya komunikasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai program kerja yang akan dijalankan. Hal ini disadari karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Didalam sosialisasi diperlukan upaya untuk meyakinkan masyarakat tentang partisipasi dalam pembangunan, yaitu adanya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat atau sebaliknya. Dengan diadakannya sosialisasi akan merubah sikap serta tindakan masyarakat yang selanjutnya menjadi dukungan untuk berpartisipasi. Namun dengan kurangnya sosialisasi atau komunikasi antar keduanya menyebabkan masyarakat menjadi apatis dalam pembangunan. Hal ini menunjukan betapa besar peran pemerintah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat demi tercapainya pelaksaan program pembangunan yang maksimal di Kota Cilegon.

  Kedua, Stakeholders tidak terwakili secara menyeluruh dalam penting untuk membawa para pemangku kepentingan (stakeholders) memahami isu isu dan permasalahan daerah mencapai kesepakatan atas prioritas pembangunan, dan konsensus untuk pemecahan berbagai masalah pembangunan daerah. Keterlibatan stakeholders dalam memberikan aspirasi dan kebutuhan merupakan faktor sangat menetukan dalam menentukan keluaran hasil musrenbang. kegiatan ini diikuti oleh Anggota DPRD, Kepala Dinas tingkat kecamatan, Kepala Desa/Kelurahan, Ketua LPMD, Ketua Tim Penggerak PKK dan Tokoh Masyarakat. Namun setelah peneliti melakukan observasi awal di setiap kecamatan dan kelurahan dan wawancara dengan Kasi Ekonomi dan Pembangunan menunjukan pihak stakeholders hadir hanya datang ketika ceremony saja. Jadi jelas dengan tidak semua keterwakilan

  

stakeholders dan rendahnya kontribusi peserta baik dalam memberikan

  aspirasi, serta tidak adanya diskusi atau negoisasi antar stakeholders sangat berpengaruh dalam menentukan hasil atau keluaran Musrenbang.

  Ketiga, Pengetahuan masyarakat tentang pembangunan masih rendah yang menyebabkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan rendah. Padahal faktor pendidikan sangat mempengaruhi partisipasi tersebut. partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat namun masalah inilah yang berkepanjangan. Menurut hasil wawancara peneliti dengan kasubag disetiap kecamatan, masalah inilah yang paling sulit dikarenakan pemahaman masyarakat yang minim akan pembangunan dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah mengakibatkan partisipasi yang rendah juga.

  Empat, pendekatan partisipatif melalui musrenbang hanya retortika saja. Perencanaan pembangunan masih didominasi oleh kebijakan kepala daerah, hasil reses DPRD dan program SKPD. Kondisi ini berakibat timbulnya akumulasi kekecewaan di tingkat desa dan kecamatan yang sudah memenuhi kewajiban membuat rencana tapi realisasinya sangat minim dengan realisasi yang minim. Seperti pengamatan peneliti sewaktu mengikuti Musrenbang tingkat kecamatan, bahwa ditemukan banyak sekali program yang tidak terealisasikan dari tahun sebelumnya. Walaupun ada skala prioritas. Poin ini juga yang membuat masyarakat malas untuk partisipasi dalam pembangunanan karena jenuh. Seperti, pembangunan madrasah di Kelurahan Randakari yang dari tahun ketahun sudah diajukan tetapi tidak ada realisasinya.

  Berdasarkan uraian permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengambil tema penelitian mengenai

  “Evaluasi Pelaksannan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) di Kota Cilegon” Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Sosialisasi oleh aparat pemerintah belum menyentuh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan

  2. Stakeholders tidak terwakili secara menyeluruh dalam Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan.

  3. Pengetahuan masyarakat tentang pembangunan masih rendah yang menyebabkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan rendah.

  4. Pendekatan partisipatif melalui musrenbang masih retortika, masih banyak program yang belum terealisasikan dari tahun sebelumnya walaupun ada skala prioritas.

  1.3 Batasan Masalah

  Karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka peneliti membatasi penelitian ini hanya pada Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang di Kota Cilegon.

  1.4 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka peniliti merumuskan masalah sebagai berikut: Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

  “Bagaimana (MUSRENBANG) di Kota Cilegon

  ?”

  1.5 Tujuan Penelitian

  Dalam setiap penelitian apapun tentu memiliki suatu tujuan yang dijadikan sebagai tolak ukur dan menjadi target dari kegiatan penelitian tersebut. Dari masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang di Kota Cilegon.

  2. Untuk mengetahui hambatan yang dalam Pelaksanaan Musrenbang di Kota Cilegon.

1.6 Manfaat Penelitian

  Suatu penelitian akan lebih bermakna apabila bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, peneliti memiliki kegunaan secara teoritis maupun praktis:

  1. Manfaat Teoritis

  a. Pengembangan Ilmu Administrasi Publik Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan mengenai materi-materi dan teori-teori yang telah didapat dari proses pengajaran dan bermanfaat untuk digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Publik.

  b. Penelitian Selanjutnya

  Hasil penelitian ini diharapkan semoga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi penulis, semoga semakin memperluas wawasan berfikir mengenai peran dari sebuah lembaga pemerintah yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga memenuhi harapan masyarakat dari keberadaan lembaga tersebut.

  b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai pembangunan di kota cilegon.

  c. Bagi Pemerintah Daerah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan pembangunan dan program

  • – program yang akan dilaksanakan selanjutnya agar dapat efektif dan efesien serta berdampak kepada masyarakat

1.7 Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini dibagi ke dalam lima bagian masing-masing terdiri dari sub bagian, sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Latar Belakang Masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan dalam penelitian ini akan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menjelaskan ke masalah yang lebih spesifik dan relevan dengan tema yang diambil.

  1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, kemudian dikaitkan dengan tema/topik/judul penelitian.

  1.3 Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian dan untuk menghemat waktu dan dana maka peneliti membatasi penelitian ini.

  1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgent yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam bagian ini juga akan didefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam kalimat tanya.

  1.5 Tujuan Penelitian Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan.

  Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  1.6 Manfaat Penelitian

  Menjelaskan tentang manfaat teoritis dan praktis terkait dengan temuan penelitian.

  1.7 Sistematika Penulisan Yaitu menjelaskan isi bab per babnya dan menjelaskan urutan penulisan skripsi ini secara keseluruhan.

  

BAB II : LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

  2.1 Landasan Teori Landasan Teori mengkaji teori dan konsep yang relevan dengan permasalahan penelitian, sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang sangat jelas.

  2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah.

  2.3 Kerangka Berfikir Kerangka Berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari perbincangan kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai asumsi dasarnya.

  2.4 Asumsi Dasar Penelitian Asumsi dasar merupakan jawaban sementara dan akan diuji kebenarannya.

  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

  Bagian ini menguraikan tentang tipe/pendekatan dan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian Dalam bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan.

  4.3 Lokasi Penelitian Menjelaskan tempat (locus) penelitian yang akan dilakukan.

  4.4 Variabel Penelitian

  4.4.1 Definisi Konsep Memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang digunakan.

  4.4.2 Definisi Operasional Merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Variabel penelitian dilengkapi dengan tabel matrik variabel, indikator, sub indikator dan nomor pertanyaan sebagai lampiran.

  3.5 Instrumen Penelitian Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan, dalam hal ini instrumennya adalah peneliti sendiri dan akan disampaikan pedoman wawancara yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan observasi.

  3.6 Informan Penelitian Informan penelitian yaitu pihak yang memberikan informasi baik secara lisan maupun tulisan kepada peneliti. Pemberian informasi biasanya didapatkan dengan cara wawancara dengan peneliti.

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analasis Data Menjelaskan teknik analisis dan rasionalisasinya, yaitu memaparkan teknik pengolahan dan analisi data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

  3.8 Jadwal Penelitian Menjelaskan jadwal penelitian, beserta tahapan penelitian yang akan dilakukan serta dilengkapi dengan tabel jadwal penelitian.

  BAB IV : PEMBAHASAN

  1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

  1.2 Deskripsi Data Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

  1.3 Pembahasan Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

  BAB V : PENUTUP

  5.1 Kesimpulan

  Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas, dan mudah dipahami.

  5.2 Saran Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

  Pada bagian ini berisi daftar referensi yang digunakan dalam penysunan skripsi ini.

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  Memuat lampiran-lampiran yang dianggap perlu dan relevan, tersusun secara berurutan yang dianggap perlu oleh peneliti karena berkaitan dengan data penelitian dan sebagai bukti kuat dalam penyusunan penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1 Landasan Teori

  Teori merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena sifatnya ilmiah, maka seorang peneliti haruslah berbekal teori untuk mendukung penyelesaian masalah yang ada. Landasan teori dalam suatu penelitian merupakan uraian yang sistematis tentang teori yang bukan hanya terdiri dari pendapat beberapa pakar atau penulis buku saja, melainkan juga merupakan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Pada bab ini, peneliti akan menggunakan beberapa teori yang relevan dengan tema penelitian yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam penyusunan penelitian ini.

2.1.1. Pengertian Kebijakan Publik

  Kebijakan adalah sebuah instrument pemerintah, bukan saja dalam arti (hanya menyagkut aparatur negara), melainkan pula governance yang

  government