14.G1.0097 MEYLIANA WIJAYA (9.9%).BAB IV

BAB IV HASIL

4.1 Proses Penyebaran Kuesioner

  8

  6. PT. ara Shoes Indonesia Sepatu

  30

  26

  20

  7. PT. Quatum Semarang Mesin Jahit

  10

  8

  8. Dyriana Bakery

  10

  20

  17

  15

  9. Jamu Jago Jamu

  20

  16

  14

  6

  Dalam penelitian ini peneliti menyebar sebanyak 190 kuesioner pada responden pada perusahaan manufaktur di Semarang. Dari sejumlah kuesioner yang disebar, terdapat 137 kuesioner yang kembali, dan hanya 112 kuesioner dapat digunakan dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 Tabel distribusi kuesioner

  15

  No. Nama Perusahaan Jenis Perusahaan Kuesioner yang di kirim

  Kuesioner yang Kembali Kuesioner yang Dapat digunakan

  1. Bandeng Juana Group Makanan

  15

  12

  9

  2. PT. Indo Tirta Jaya Abadi ( Aguaria ) Minuman

  20

  11

  5. PT. Fumira Baja Ringan

  3. Beto Jaya Lestari Beton

  35

  15

  14

  4. Gemilang Plastik Plastik dan Terpal

  25

  18

  18

  15

  4.2 Gambaran Umum Responden

Tabel 4.2.1 Gambaran Umum Responden

  Frequency Percent Jenis kelamin

  Pria

  47

  42 Wanita

  65

  58 Total 112 100

  Usia

  < 25 Tahun

  36

  32

  26 49 43,8

  • – 30 Tahun > 30 Tahun

  27 24,1 Total 112 100

  Level Pendidikan

  D3 26 23,2 S1 26 23,2 S2 1 0,9

  Lainnya 59 52,7 Total 112 100

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan dari jenis kelamin responden, sebagian besar responden berjenis kelamin wanita dengan prosentase sebesar 58% dan sisanya 42% berjenis kelamin pria. Mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita yang berjumlah 65 orang yang bekerja pada perusahaan manufaktur di Semarang. Banyaknya responden berjenis kelamin wanita disebabkan karena berbagai posisi di perusahaan manufaktur lebih membutuhkan karyawan berjenis kelamin wanita, karena wanita cenderung lebih teliti dalam bekerja dibanding dengan pria.

  Berdasarkan usia responden, terdapat 32,1% responden berusia kurang dari 25 tahun, 43,8% berusia antara 26 tahun sampai dengan 30 tahun, dan sisanya sebesar 24,1% berusia lebih dari 30 tahun. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 26 tahun sampai dengan 30 tahun dengan jumlah 49 responden dari 112 responden. Hal ini disebabkan karena usia 26 tahun sampai dengan 30 tahun merupakan usia produktif dan cukup dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur.

  Berdasarkan level pendidikan responden, terdapat 23,2% responden dengan level pendidikan D3, 23,2% responden dengan level pendidikan S1, 0,9% responden dengan level pendidikan S2, dan sisanya sebesar 52,7% dengan level pendidikan lainnya ( SMA sederajat). Mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki level pendidikan lainnya ( SMA sederajat ) dan minoritas responden memiliki level pendidikan S2. Hal ini disebabkan karena produksi, dan tidak terlalu membutuhkan ilmu yang tinggi. Karyawan dengan level pendidikan SMA sederajat sangat tepat untuk dipekerjakaan di perusahaan manufaktur, sehingga responden dengan level pendidikan SMA sederajat justru lebih banyak dibanding dengan level pendidikan diatasnya ( D3, S1, S2 ).

4.3 Hasil Uji Validitas Hasil Uji Validitas Reward Finansial

  4.3.1 Tabel 4.3.1.1 Hasil Pengujian Validitas Reward Finansial Corrected Item Total R tabel

Corelation ( R hittung )

  Reward Finansial 1 0,668 0,1857 Reward Finansial 2 0,399 0,1857

Finansial 3 0,569 0,1857

  Reward Reward Finansial 4 0,483 0,1857 Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian validitas reward finansial, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

4.3.2 Hasil Uji Validitas Reward Non Finansial

Tabel 4.3.2.1 Hasil Pengujian Validitas Reward Non Finansial

  Corrected Item Total Corelation R Tabel ( R hitung )

  Reward Non Finansial 1 0,390 0,1857 Reward Non Finansial 2 0,370 0,1857 Reward Non Finansial 3 0,448 0,1857

  Berdasarkan hasil pengujian validitas reward non finansial, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

4.3.3 Hasil Uji Validitas Kinerja

Tabel 4.3.3.1 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan

  ( R Hitung ) R Tabel Corrected Item Total Correlation

  Kinerja 1 0,478 0,1857 Kinerja 2 0,398 0,1857 Kinerja 3 0,545 0,1857 Kinerja 4 0,599 0,1857 Kinerja 5 0,234 0,1857

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian validitas kinerja karawan, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Dinyatakan valid karena nilai R hitung (Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari nilai R tabelnya, yakni sebesar 0,1857. Pernyataan dari setiap pertanyaan mengenai reward finansial dapat digunakan untuk pengujian.

4.4 Hasil Uji Reliabilitas

  4.4.1 Uji Reliabilitas Reward Finansial Reward Finansial

Tabel 4.4.1.1 Hasil Pengujian Reliabilitas

  Cronbach’s Alpha Reward Finansial 0,726 0,6 Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, reward finansial dinyatakan sebagai variable yang reliabel karena nilai

  Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6.

  4.4.2 Uji Reliabilitas Reward Non Finansial

Tabel 4.4.2.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Reward Non Finansial

  

Cronbach’s Alpha

Reward Non Finansial 0,622 0,6 Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, reward non finansial dinyatakan sebagai variable yyang reliabel karena nilai

  Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6.

  4.4.3 Uji Reliabilitas Kinerja

Tabel 4.4.3.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Kinerja Karyawan

  

Cronbach’s Alpha

Kinerja 0,672 0,6

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas, kinerja karyawan dinyatakan

4.5 Hasil Uji Compare Means

Tabel 4.5.1 Hasil Pengujian Compare Means

  Keterangan Jumlah Reward

  Finansial Reward

  Non Finansial Kinerja Usia

  < 25 Tahun 36 14,7778 15,2222 19,0000 26-30 Tahun 49 14,7959 15,0408 18,5714 >30 Tahun 27 14,1111 15,4815 18,7778 Total 112 14,5616 15,2482 18,7831

  Jenis Kelamin Pria 47 15,2979 15,3830 19,4681 Wanita 65 14,1385 15,0769 18,2462 Total 112 14,7182 15,2300 18,8572

  Level Pendidikan D3 26 14,8846 15,5769 18,6923 S1 26 15,46115 15,3077 20,2692 S2

  1 15,0000 15,0000 15,0000 Lainnya 59 14,1356 15,000 18,1864 Total 112 14,8703 15,2212 18,0370

Tabel 4.5.2 Statistic Descriptive Penelitian

  Keterangan Kisaran Kisaran Mean Rentang Skala Teoritis aktual Rendah Sedang Tinggi Reward Finansial

Pertanyaan 1 1-5 3,77 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

  1-5

  

Pertanyaan 2 1-5 2-5 3,90 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 3 1-5 1-5 3,61 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang

Pertanyaan 4 1-5 1-5 3,35 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang

Reward Non Finansial

Pertanyaan 1 1-5 1-5 3,84 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 2 1-5 1-5 3,98 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 3 1-5 2-5 3,78 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 4 1-5 1-5 3,61 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang

Kinerja

Pertanyaan 1 1-5 1-5 3,5 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang

Pertanyaan 2 1-5 1-5 3,78 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 3 1-5 1-5 3,4 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Sedang

Pertanyaan 4 1-5 2-5 4,16 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

Pertanyaan 5 1-5 1-5 3,88 1-2,33 2,34-3,66 3,67-5 Tinggi

  Tabel perhitungan ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari usia, nilai

  compare means tertinggi untuk reward finansial adalah karyawan dengan

  usia 26 tahun

  • – 30 tahun. Artinnya mereka yang berusia 26 tahun – 30 tahun memiliki persepsi yang baik dibanding dengan usia yang lain, walaupun hasilnya tidak signifikan. Hal ini di sebabkan karena responden dengan usia tersebut lebih merasa menerima reward finansial seperti gaji dan bonus setiap
ke empat pertanyaan mengenai reward finansial, yang memiliki nilai tinggi adalah gaji dan bonus.

  Sedangkan untuk reward non finansial jika dilihat dari nilai compare

  

means tertinggi dengan usia < 30 tahun karena usia ini dianggap lebih tua

  diantara yang lainnya, sehingga perusahaan akan cenderung menghargai mereka yang lebih tua. Usia lebih dari 30 tahun juga memiliki pengalaman kerja yang lebih, sehingga mereka mendapat promosi jabatan, tanggungjaab, penghargaan, serta keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang tinggi dan seuai dengan harapannya dibanding mereka yang berusia lebih muda.

  Begitu pula dengan kinerja, jika dilihat dari compare means kinerja tertinggi dihasilkan oleh karyawan dengan usia < 25 tahun. Hal ini disebabkan karena mereka yang berusia kurang dari 25 tahun lebih memiliki semangat kerja yang tinggi dipengaruhi oleh reward yang mereka terima.

4.6 Uji Normalitas

  Pengujian normalitas dilakukan dengal melihat pada nilai kolmogorof-

  smirnof sebagai berikut :

Tabel 4.6.1 Hasil Pengujian Normalitas

  Standardized Residual

  N 112

  Normal Parameters mean 0,0000000 Std. Deviation 0,99095004

  Most Extreme Differences Absolute 0,082 Positive 0,082 negative -0,73

  Kolmogorov Smirnov Z 0,870 Asymp. Sig (2 tailed) 0,435

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil pengujian, diketuahui nilai Asymp. Sig sebesar 0,435 untuk Standardized Residual untuk penelitian ini lebih besar dibanding 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki distribusi normal.

  4.7 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.7.1 Hasil Pengujian Multikolinearitas

  Model Tolerance

  VIF RFSUM 0,744 1.345

  RNFSUM 0,744 1,345

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai Tolerance dan

  VIF memenuhi syarat Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 yang artinya data terbebas dari multikolinearitas.

  4.8 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.8.1 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Model Sig.

  RFSUM 0,051 RNFSUM 0,399

  Sumber : Lampiran 4

  Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai signifikansi untuk masing-masing variable independen > 0,05 yaitu sebesar 0,051 dan 0,399 sehingga dapat dikatakan bahwa data bebas heteroskedastisitas.

4.9 Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.9.1 Hasil Koefisien Determinasi Adjusted R Square

  R R Square Adjusted R Square 0,613 0,376 0,365

  Sumber : Lampiran 4 Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independen menjelaskan variable dependen. Beredasarkan hasil dari pengujian, diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,365 atau 36,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variable reward finansial dan reward non finansial menjelaskan 36,5% variasi kinerja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 63,5% dijelaskan oleh variable-variabel lain di luar model.

Tabel 4.9.2 Hasil Uji F Model Df F Sig.

  Regression 2 32,870 0,000 Residual 109 total 111

  Sumber : Lampiran 4

  Hasil uji F menunjukkan nilai F sebesar 32,870 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas < 0,05 berarti bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan, atau dapat disimpulkan bahwa ketika reward finansial dan reward non finansial diberikan secara

Tabel 4.9.3 Hasil Uji t ( signifikansi individual )

  Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

  B Std. error Beta

(Constant) 8,315 1,788 4,651 0,000

RFSUM 0,656 0,097 0,594 6,766 0,000

RNFSUM 0,056 0,131 0,037 0,426 0,671

  Sumber : Lampiran 4

  Berdasarkan hasil dari pengujian secara terpisah/ individu, menunjukkan bahwa reward finansial memiliki signifikansi 0,000 ( < 0,05 ) dan beta koefisiennya 0,656 yang berarti variable independen ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan reward non finansial memiliki nilai sig. 0,671 ( > 0,05 ) dan beta koefisiennya 0,056 yang berarti variable ini tidak memiliki pengaruh secara terhadap kinerja karyawan.

4.10 Pembahasan

4.10.1 Reward Finansial

  Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis di ketahui bahwa hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima Hal ini menunjukkan bahwa reward finansial berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya ketika harapan karyawan mengenai reward finansial terpenuhi maka kinerja karyawan akan meningkat.

  Penerimaan hipotesis 1 mendukung adanya teori harapan yang di kemukakan oleh Victor H. Vroom yang menekankan pada hasil ( out comes ) dibanding dengan kebutuhan. Ketika seseorang merasa bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan mereka maka akan meningkatkan kinerjanya. Begitu pula dengan karyawan di perusahaan manufaktur, mereka akan meningkatkan kinerja jika mereka menganggap bahwa reward finansial yang mereka dapat telah sesuai dengan harapan. Kinerja yang di tingkatkan merupakan imbal hasil dari apa yang mereka harapkan.

  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja karyawan di pengaruhi oleh reward finansial yang sesuai dengan harapan. pada penelitian sebelumnya, hasil dari pengujian reward finansial memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan ketika di generalisasi terhadap perusahaan manufaktur dengan sub sector yang berbeda pun seperti: perusahaan makanan, minuman, beton, plastic dan terpal, baja ringan, sepatu, mesin jahit, bakery, dan jamu tetap memberikan pengaruh

  Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan perusahaan manufaktur di Semarang merasa bahwa reward finansial yang berupa gaji, bonus, dan tunjangan yang mereka dapat telah sesuai harapan sehingga mempengaruhi kinerja mereka.

4.10.2 Reward Non Finansial

  Hipotesis 2 dalam penelitian ini di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa

  

reward non finansial yang diberikan kepada karyawan tidak mempengaruhi

  kinerja karyawan perusahaan manufaktur di Semarang. Penolakaan hipotesis 2 ini mendukung adanya teori arousal dimana ketika seseorang telah mendapatkan apa yang mereka inginkan maka kinerja mereka akan menurun karena factor kebutuhan/ harapannya telah terpenuhi/ tercapai, selain itu juga disebabkan karena sebaran data responden kurang merata sehingga menyebabkan perbedaan persepsi responden mengenai harapan

  Persepsi mengenai harapan pada responden pria dan wanita akan berbeda karena adanya factor kebutuhan yang berbeda, responden pria akan memiliki harapan lebih besar terhadap reward non finansial dibanding dengan wanita, karena pria merupakan tulangpunggung keluarga sehingga komponen reward finansial menjadi lebih penting.

  Responden dengan usia kurang dari 25 tahun, usia 26 tahun

  • – 30 tahun, serta lebih dari 30 tahun akan memiliki perbedaan persepsi mengenai harapan atas reward non finansial yang mereka dapat. Usia lebih tua akan cenderung ingin lebih dihargai ( senioritas) , berbeda dengan responden berusia muda.
Menurut level pendidikan, menunjukkan bahwa karyawan dengan level pendidikan D3 lebih merasa bahwa reward non finansial yang didapatkan lebih sesuai dengan apa yang dia harapkan, namun kinerjanya tidak lebih baik daripada karyawan dengan level pendidikan S1.