Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

  Viscocrete

Kadar 0 %

  T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

300 150 150 150

  150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

  Viscocrete

Kadar 0,6 %

  T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

300

150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

300 150 150 150

  150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

  Viscocrete

Kadar 1 %

  T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

300 150 150 150

  150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

  Viscocrete

Kadar 1,5 %

  T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

300 150 150 150

  150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

  300 150 150 150 150 150 150

  Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari

  Viscocrete Kadar 0%

  

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  Viscocrete Kadar 0,6 %

  

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  Viscocrete Kadar 1 %

  

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  Viscocrete Kadar 1,5 %

  

T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

  

LAMPIRAN C

MIX DESIGN

  C.1 Perencanaan Campuran Beton [7] Perencanaan campuran beton menggunakan metoda SK SNI T-15-1990-03.

  4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan adalah 45 + 13,12 = 58,12 N/mm

  2

  untuk benda uji silinder. Nilai ini digunakan untuk membuat kurva pada Gambar C.1 dengan cara yaitu mula-mula dari titik 37 N/mm

  2

  7. Faktor air semen diperoleh dengan langkah-langkah yaitu mula-mula ditinjau Tabel C.1 sehingga diketahui bahwa untuk agregat kasar batu pecah, semen tipe 1 dan kuat tekan pada umur 28 hari yang diharapkan dengan faktor air semen 0,5 adalah 37 N/mm

  6. Jenis agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah dan untuk agregat halus adalah pasir alami.

  5. Jenis semen yang dipakai adalah Portland Cement Tipe I.

  2 .

  2

  Untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang diinginkan, maka setelah pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton (mix design).

  3. Nilai tambah (margin) diperoleh dari SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1 sub butir 5 yaitu k X deviasi standar = 1,64 X 8 = 13,12 N/mm

  2 .

  Dalam penelitian ini jumlah sampel ada 48 sampel sehingga menurut SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1, deviasi standar bernilai 8 N/mm

  2. Standard Deviation dihitung dari besarnya jumlah sampel yang akan dibuat.

  pada umur 28 hari.

  2

  1. Kuat tekan beton yang direncanakan yaitu 45 MPa atau 45 N/mm

  Penjelasan pengisian langkah-langkah perencanaan campuran beton seperti tercantum dibawah ini :

  ditarik garis horisontal sampai memotong garis faktor air semen 0,5. Setelah itu digambar kurva yang berbentuk relatif sama dengan kurva di bawahnya. Karena kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 58,12 N/mm

  2

  48 Silinder Semen

  54 Kubus Batu tidak dipecahkan Batu pecah

  21

  25

  28

  33

  38

  44

  44

  Portland Tipe

  45

  III Batu tidak dipecahkan Batu pecah

  25

  30

  31

  40

  46

  53

  53

  48

  40

  maka nilai faktor air semennya 0,334

  33

  

Tabel C.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan

Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia [7]

  Kekuatan Tekan (MPa) Jenis Semen pada umur (hari) Jenis Agregat Kasar 3 7 28

  91 Bentuk Benda Uji

  Batu tidak dipecahkan Batu pecah

  17

  19

  23

  27

  37

  32

  40

  45 Silinder Semen

  Portland TipeI atau

  Semen Tahan Sulfat (tipe

  II.V) Batu tidak dipecahkan Batu pecah

  20

  13

  28

  60 Kubus

  Gambar C.1 Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air [2]

  8. Faktor air semen maksimum dapat dilihat dalam Tabel C.2. yaitu sebesar 0,6.

  Untuk perhitungan selanjutnya dipakai harga faktor air semen yang lebih kecil (dari butir 7) yaitu 0,334

  

Tabel C.2 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum

untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus [7]

  Jumlah Semen Nilai Faktor Air

  3 Minimum per m Semen Maksimum

  beton (kg) Beton di dalam ruang bangunan :

  a. Keadaan keliling non-korosif 275 0,6

  b. Keadaan keliling korosif disebabkan kondensasi atau 325 0,52 uap korosif

  Beton di luar bangunan :

  a. Tidak terlindung dari hujan 325 0,6 dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 275 0,6 Beton yang masuk ke dalam tanah : a. Mengalami keadaan basah dan 325 0,55 kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan lihat tabel 4 pada SK alkali dari tanah SNI T-15-1990-03 Beton yang kontinue berhubungan: a. Air tawar lihat tabel 5 pada SK

  b. Air laut SNI T-15-1990-03 9. Slump ditetapkan setinggi 160-200 mm.

  10. Ukuran agregat kasar maksimum ditetapkan 10 mm.

  11. Untuk mendapatkan kadar air bebas periksa Tabel C.3 dimana agregat merupakan agregat gabungan. Berhubung ukuran slump yang ditargetkan yaitu 160-200 mm tidak tersedia di tabel maka diambil ukuran slump maksimum yang tercantum yaitu 60-100 mm. Ukuran butir maksimum 10 mm maka didapat kadar air bebas yang harus diperhitungkan antara 225-250 kg/m

  3

  Maksimum Jenis Agregat

  3 .

  14. Jumlah semen minimum diperoleh dari Tabel C.2 yaitu 325 kg/m

  13. Jumlah semen maksimum tidak ditentukan sehingga dapat diabaikan.

  3 .

  = 698,6 kg/m

  = 334 , 233 33 ,

  12. Jumlah semen adalah = semen air faktor air kadar

  30 Batu pecah 155 175 190 205

  115 140 160 175

  20 Batu pecah 170 190 210 225 Batu tidak dipecahkan

  135 160 180 195

  10 Batu pecah 180 205 230 250 Batu tidak dipecahkan

  150 180 205 225

  0-10 10-30 30-60 60-100 Batu tidak dipecahkan

  Slump (mm) Ukuran Besar Butir Agregat

  . Kadar air yang diperlukan dapat diperoleh dari rumus SK SNI T-15- 1990-03 pasal 3.3.5 yaitu : Kadar air yang diperlukan = 3

  1

  / 250 233 33 ,

  3

  1 225

  3

  2

  3

  3

  3 ) yang Dibutuhkan Untuk

Beberapa Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton [7]

  2 Wr m kg x x Wh = + = + dengan : Wh : perkiraan jumlah air untuk agregat halus (kg/m

  3

  ) Wr : perkiraan jumlah air untuk agregat kasar (kg/cm

  3

  )

  Tabel C.3 Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m

  15. Faktor air semen yang disesuaikan dapat diabaikan karena jumlah semen melebihi persyaratan jumlah semen minimum.

  16. Susunan besar butir agregat halus masuk dalam daerah gradasi susunan butir no 2. Dapat dilihat pada gambar 3.1.

  17. Persen agregat halus didapat dari Gambar C.2 yang digunakan untuk ukuran butir agregat maksimum 10 mm, nilai slump 60-180 mm, no kurva gradasi 2 dan untuk faktor air semen 0,334 diperoleh nilai tengahnya adalah 46 %.

  

Gambar C.2 Grafik Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan

Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm [6]

  18. Berat jenis relatif agregat dalam keadaan kering permukaan merupakan berat jenis dari agregat gabungan halus dan kasar yang dihitung menurut persentase agregat halus dari butir 17. Berat jenis agregat gabungan adalah (2,4225X0,46) + (2,534X0,54) = 2,483 kg/m

  3 .

  19. Berat jenis beton diperoleh dari Gambar C.3 dengan cara membuat grafik baru

  3 yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,483 kg/m .

  Titik potong grafik baru tersebut dengan garis vertikal yang ditarik dari kadar

  3

  air bebas (233,33 kg/m ) apabila kita tarik garis horisontal akan menunjukkan

  3 nilai berat jenis beton yang direncanakan yaitu 2235 kg/m .

  

Gambar C.3 Perkiraan Berat Jenis Beton [6]

  20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar

  3 semen dan kadar air yaitu 2235 – (698,6 + 233,33) = 1303,07 kg/m .

  3 21. Kadar agregat halus yaitu 0,54 X 1303,07 = 599,4122 kg/m .

  3 22. Kadar agregat kasar yaitu 1303,07 – 599,4122 = 703,65 kg/m .

  • C
  • (D
  • D
  • (5,5 – 8,415) x
  • C

  ) C = berat agregat halus (kg/m

  ) x 100

  D

  = 703,65 + (5,5 – 8,415) x 100 703 65 ,

  = 683,137 kg/m

  3 .

  Keterangan : B = berat air (kg/m

  3

  3

  3. Agregat kasar = D + (D k

  ) D = berat agregat kasar (kg/m

  3

  ) C

  a

  = absorpsi pada agregat halus (%) C

  k

  = kadar air pada agregat halus (%) D

  a

  a

  3 .

  = absorpsi pada agregat kasar (%) D = kadar air pada agregat kasar (%)

  ) x 100

  Dari hasil yang telah diperoleh tersebut, proporsi bahan campuran beton masih perlu dikoreksi terhadap kandungan air pada agregat. Menurut SK SNI T- 15-1990-03 pasal 3.3.8, koreksi proporsi bahan campuran beton dihitung berdasarkan rumus berikut ini :

  1. Air = B - (C

  k

  a

  ) x 100

  C

  k

  a

  D

  = 600,528 kg/m

  = 233,33 – (4,26 – 4,075) x 100 599 412 ,

  100 703 65 , = 252,727 kg/m

  3 .

  2. Agregat halus = C + (C k

  a

  ) x 100

  C

  = 599,412 + (4,26 – 4,075) x 100 599 412 ,

  • D

  Tabel C.4 Formulir Perencanaan Campuran Beton Berdasarkan SK SNI

T-15-1990-03 dengan Mutu Beton Rencana 45 MPa [2]

  16. Susunan besar butir agregat halus Gambar 3.1 Daerah gradasi zone 2

  3

  12. Jumlah semen 11 : 7 698,6 kg/m

  3

  13. Jumlah semen maksimum Tidak ditetapkan -

  14. Jumlah semen minimum Tabel C.2 325 kg/m

  3

  15. Faktor air semen yang disesuaikan - -

  17. Persen agregat halus Gambar C.2 46 %

  10. Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm

  18. Berat jenis relatif agregat Diketahui 2,483

  19. Berat jenis beton Gambar C.3 2235 kg/m

  3

  20. Kadar agregat gabungan 19 - (12 + 11) 1303,07 kg/m

  3

  21. Kadar agregat halus 17 x 20 599,4122 kg/m

  3

  22. Kadar agregat kasar 20 - 21 703,65 kg/m

  11. Kadar air bebas Tabel C.3 233,33 kg/m

  9. Slump Ditetapkan 160 – 200 mm

  No Uraian Tabel / Grafik

  3. Nilai tambah (margin) 1,64x8 = 13,12 N/mm

  Perhitungan Nilai

  1. Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan

  45 N/mm

  2

  pada 28 hari, bagian cacat 5%

  2. Standard Deviation Ayat 3.3.1

  8 N/mm

  2

  2

  8. Faktor air semen maksimum Tabel C.2 0,6

  4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 1 + 3 58,12 N/mm

  2

  5. Jenis semen Ditetapkan Portland Cement tipe I 6.

  Jenis agregat kasar Jenis agregat halus

  Ditetapkan Ditetapkan

  Batu pecah Pasir alami

  7. Faktor air semen bebas Tabel C.1 Gambar C.1

  0,334

  3

  Tabel C.5 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm) sebelum Dikoreksi

  Semen Air Agregat halus Agregat kasar Proporsi adukan

  (kg) (kg) (kg) (kg)

  3 Tiap m 698,6 233,33 599,412 703,65

  Tiap benda uji 3,704 1,237 3,178 3,73

  Tabel C.6 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm) sesudah Dikoreksi

  Semen Air Agregat halus Agregat kasar Proporsi adukan

  (kg) (kg) (kg) (kg)

  3 Tiap m 698,6 252,727 600,528 683,137

  Tiap benda uji 3,704 1,34 3,184 3,622 Pada penelitian ini, benda uji yang dibuat berdasarkan perencanaan campuran beton di atas berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Superplasticizer yang dipergunakan adalah Viscocrete. Kadar Viscocrete yang digunakan adalah 0%, 0.6%, 1% dan 1.5% dari berat semen yang digunakan, dengan pengurangan kadar air sebesar 0%, 10%, 15%, dan 22% (kehilangan air digantikan oleh Sika Viscocrete) untuk tiap kadar Viscocrete yang digunakan dengan jumlah masing-masing benda uji sebanyak 3 buah untuk setiap pengujian. Komposisi rencana campuran beton dengan penambahan Viscocrete yang akan dibuat untuk penelitian dapat dilihat pada tabel C.7 sampai dengan tabel C.10.

  Tabel C.7 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0% dan Pengurangan Air 0%

  Proporsi Semen Air Agregat Agregat Viscocrete Adukan (kg) (kg) halus (kg) kasar (kg) (kg)

  3 Tiap m 698,6 252,727 600,528 683,137

  Tiap benda uji 3,704 1,34 3,184 3,622 12 benda uji 44,448 16,08 38,208 43,464

  Tabel C.8 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0,6% dan Pengurangan Air 10%

  Proporsi Semen Air Agregat Agregat Viscocrete Adukan (kg) (kg) halus (kg) kasar (kg) (kg)

  3 Tiap m 698,6 227,454 600,528 683,137 4,192

  Tiap benda uji 3,704 1,206 3,184 3,622 0,0222 12 benda uji 44,448 14,472 38,208 43,464 0,2669

  Tabel C.9 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1% dan Pengurangan Air 15%

  Proporsi Semen Air Agregat Agregat Viscocrete Adukan (kg) (kg) halus (kg) kasar (kg) (kg)

  3 Tiap m 698,6 214,818 600,528 683,137 6,986

  Tiap benda uji 3,704 1,139 3,184 3,622 0,03704 12 benda uji 44,448 13,668 38,208 43,464 0,444

  Tabel C.10 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1,5% dan Pengurangan Air 22%

  Proporsi Semen Air Agregat Agregat Viscocrete Adukan (kg) (kg) halus (kg) kasar (kg) (kg)

  Tiap benda uji 3,704 1,0452 3,184 3,622 0,0556 12 benda uji 44,448 12,5424 38,208 43,464 0,6672

  C.2 Pengujian Beton Segar Pada pengujian ini, persyaratan nilai slump diambil sebesar 160-200 mm.

  Hasil pengukuran nilai slump dapat dilihat pada tabel berikut :

  Tabel C.11 Nilai Slump Adukan Beton

  Nilai Slump Jenis Adukan

  (mm) Beton dengan kadar Viscocrete 0% dan pengurangan 0%

  160 kadar air Beton dengan kadar Viscocrete 0,6% dan pengurangan

  195 10% kadar air Beton dengan kadar Viscocrete 1% dan pengurangan

  205 15% kadar air Beton dengan kadar Viscocrete 1,5% dan pengurangan

  250 22% kadar air

  C.3 Pengukuran dan Pengujian Silinder Beton

  Setelah benda uji kering, maka beton sudah dapat diukur dimensinya dan diuji kekuatannya. Pada penelitian ini pengujian dan pengukuran benda uji dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Pengujian terhadap beton meliputi pengukuran dimensi benda uji beton, pengukuran berat benda uji beton, dan pengukuran kuat tekan benda uji beton.

  C.3.1 Pengukuran Dimensi dan Berat Benda Uji Silinder Beton

  Hasil pengukuran dimensi dan berat silinder beton dapat dilihat pada tabel C.12 sampai dengan tabel C.15 .

  

Tabel C.12 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0% Viscocrete

  Dimensi Silinder (mm) Hari

  Diameter Tinggi Berat Silinder (kg) 150 300 11,80

  150 300 11,86

  3 150 300 11,80 150 300 11,83 150 300 11,80

  7 150 300 11,65 150 300 11,90 150 300 11,60

  14 150 300 11,95 150 300 12,00 150 300 11,85

  28 150 300 11,98

  Tabel C.13 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0,6% Viscocrete

  Dimensi Silinder (mm) Hari

  Diameter Tinggi Berat Silinder (kg) 150 300 11,90

  150 302 12,05

  3 150 301 12,00 150 303 12,00 150 303 12,00

  7 150 300 11,95 150 300 12,10 150 300 12,10

  14 150 301 11,70 150 301 12,15 150 302 12,30

  28 150 304 11,92

  Tabel C.14 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1% Viscocrete

  Dimensi Silinder (mm) Hari

  Diameter Tinggi Berat Silinder (kg) 150 304 11,00

  150 302 12,20

  3 150 302 12,13 150 303 12,20 150 300 12,48

  7 150 301 12,00 150 301 12,20 150 302 12,33

  14 150 303 12,25 150 303 12,45 150 302 12,25

  28 150 300 12,55

  

Tabel C.15 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1,5% Viscocrete

  Tegangan Hancur (MPa)

  710 40,166

  14 605 34,142 33,764 625 35,480

  590 33,470

  7 480 27,112 27,5397 595 33,472

  485 27,447

  3 420 23,765 20,083 495 28,116

  315 17,740

  Tegangan Hancur Rata-rata (MPa) 335 18,744

  Hari Beban Hancur (kN)

  Dimensi Silinder (mm) Hari

  

Tabel C.16 Tegangan Hancur Beton Dengan 0 % Viscocrete.

  Hasil tegangan hancur benda uji dapat dilihat pada tabel C.16, tabel C.17, tabel C.18, dan tabel C.19.

  C.3.2 Pengukuran Kuat Tekan Beton

  28 150 298 12,50

  14 150 300 12,21 150 300 12,60 150 300 12,35

  7 150 299 12,05 150 298 12,10 150 299 12,21

  3 150 299 12,07 150 300 12,10 150 298 12,15

  150 300 12,04

  Diameter Tinggi Berat Silinder (kg) 150 300 12,16

  28 620 34,810 36,877

  Tabel C.17 Tegangan Hancur Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.

  Hari Beban Hancur Tegangan Hancur Tegangan Hancur (kN) (MPa) Rata-rata (MPa) 605 34,141

  3 575 32,467 33,137 580 32,802 700 39,497 7 630 35,480 36,373 605 34,141 640 36,149

  14 37,934 735 41,505

  640 36,149 675 38,158 28 745 42,174 38,604 630 35,481

  Tabel C.18 Tegangan Hancur Beton Dengan 1 % Viscocrete.

  Hari Beban Hancur Tegangan Hancur Tegangan Hancur (kN) (MPa) Rata-rata (MPa) 590 33,387

  3 605 34,236 34,330 625 35,368 740 41,875

  7 720 40,744 41,121 720 40,744 810 45,837

  14 840 47,534 46,308 805 45,554 925 52,344 28 860 48,666 49,986 865 48,949

  

Tabel C.19 Tegangan Hancur Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.

  Hari Beban Hancur Tegangan Hancur Tegangan Hancur (kN) (MPa) Rata-rata (MPa) 580 32,821

  3 605 34,236 33,859 610 34,519 685 38,763 7 680 38,480 39,329 720 40,744 750 42,441

  14 770 43,573 42,630 740 41,875 850 48,100

  28 790 44,705 46,591 830 46,968

  

C.4 Hubungan Antara Umur Perawatan Dengan Kuat Tekan Beton

Berdasarkan Analisis Regresi.

  

Tabel C.20 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton

Dengan Kadar Viscocrete 0 %.

  Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

  Model (a+bX) b

  Y = a + bX Y = e Y = aX Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)

  2 R 81,6042 75,7984 96,0275 69,6518 99,6952

  S.E.E 3,89698 0,162555 0,0658578 0,00685481 0,00068701 a 21,635 3,08264 15,44306446 0,0457443 0,0245614 b 0,610078 0,021383 0,276608 -0,00077189 0,0764453 Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

  Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

  

Tabel C.21 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton

Dengan Kadar Viscocrete 0,6 %.

  Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

  Model (a+bX) b

  Y = a + bX Y = e Y = aX Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)

  2 R 70,4374 68,8869 92,3091 67,3411 99,952

  S.E.E 1,62244 0,0466244 0,0231809 0,001341 0,000514308 a 34,0921 3,52888 31,227213 0,0293447 0,025379 b 0,186149 0,00515669 0,0686047 -0,000143129 0,0144347 Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

  Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

  

Tabel C.22 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton

Dengan Kadar Viscocrete 1 %.

  Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

  Model (a+bX) b

  Y = a + bX Y = e Y = aX Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)

  2 R 84,7438 80,9462 98,1043 76,9295 98,5547

  S.E.E 3,24958 0,087491 0,0275963 0,00235116 0,000588475 a 35,5359 3,57565 29,010273 0,027910 0,0194013 b 0,569271 0,0134039 0,169592 -0,000319125 0,0299004 Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

  Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

  

Tabel C.23 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton

Dengan Kadar Viscocrete 1,5 %.

  Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic

  Model (a+bX) b

  Y = a + bX Y = e Y = aX Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)

  2 R 88,4096 85,063 99,0211 81,4582 97,2881

  S.E.E 2,24636 0,0641634 0,016426 0,0018174 0,000695037 a 34,6073 3,54908 29,33965459 0,0286513 0,021235 b 0,461149 0,0113811 0,141126 -0,00028314 0,0256147 Keterangan : X = Umur Perawatan (hari).

  Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).

  C.5 Pembahasan Analisis Data Penelitian

  Dari berbagai pemodelan, yang paling mendekati dengan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah model regresi hyperbolic. Dipilihnya model tersebut karena model hyperbolic memberikan nilai kesalahan yang paling kecil, bila dibandingkan dengan pemodelan lainnya.

  Setelah bentuk dan model regresi diketahui, maka dibuat persamaan grafik untuk masing-masing datanya. Hasil analisis permodelan regresi ditampilkan pada gambar C.4 sampai dengan gambar C.7 .

  45

  40

  35 ) a

  30 P M (

  25 kan e

  20 T Y = 1 / (0,0245614+0,0764453/X) at

  15 Ku

  10

  5

  7

  

14

  21

  28 Um ur Peraw atan (hari) Gambar C.4 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar

  Viscocrete 0 %

  45

  40

  35 ) a P

  30 M (

  25 n a k e

  20 t T a

  15 Y = 1/(0,025379+0,01443437/X) Ku

  10

  5

  7

  

14

  21

  28 Um ur Peraw atan (hari) Gambar C.5 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar

  Viscocrete 0,6 %

  55

  50

  45

  40

  35 M (

  30 n eka

  25 T Y = 1/(0,0194013+0,0299004/X) at

  20 u K

  15

  10

  5

  7

  

14

  21

  28 Um ur Peraw atan (hari) Gambar C.6 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar

  Viscocrete 1 %

  50

  45

  40

  35

  30 ( n

  25 eka T

  20 at

  Y = 1/(0,021235+0,0256147/X) u

  10

  5

  7

  

14

  21

  28 Um ur Peraw atan (hari) Gambar C.7 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar

  Viscocrete 1,5 % Untuk memudahkan dalam membandingkan kenaikan kuat tekan beton dengan berbagai kadar Viscocrete, dapat dilihat pada gambar C.8 dan tabel 5.10 .

  5

  10

  15

  20

  25

  30

  35

  40

  45

  50

  7

  14

  21

  28 Um ur Peraw atan (hari) K u at T eka n ( M P

  a) 0% Viscocrete 0,6% Viscocrete 1% Viscocrete 1,5% Viscocrete

  

Gambar C.8 Grafik Perkembangan Kekuatan Beton dengan Berbagai

Kadar Viscocrete

  Tabel C.24 Data Kuat Tekan Beton Masing-masing Kadar Viscocrete Hasil Regresi.

  Kuat Tekan Beton Hasil Regresi (MPa) Hari 0 % 0,6 % 1 % 1,5 %

  

Viscocrete Viscocrete Viscocrete Viscocrete

  0 0 0 0 1 9,900333 25,11698 20,2818 21,34485 2 15,9276122 30,67828 29,10928 29,37518 3 19,9827482 33,12293 34,04916 33,58722 4 22,8975865 34,49742 37,20612 36,18118 5 25,0938132 35,37827 39,39784 37,93923 6 26,8080104 35,99092 41,00831 39,20936 7 28,1831794 36,44169 42,24168 40,16993 8 29,3108470 36,78724 43,21652 40,92183 9 30,2523144 37,06057 44,0064 41,52638

  10 31,0501824 37,28217 44,65941 42,02304 11 31,7349772 37,46547 45,20827 42,43832 12 32,3291452 37,6196 45,67607 42,79071 13 32,8495604 37,751 46,07954 43,09349 14 33,3091525 37,86437 46,43108 43,35645 15 33,7179957 37,96318 46,74011 43,58695 16 34,0840562 38,05006 47,01391 43,79066 17 34,4137148 38,12705 47,25818 43,972 18 34,7121447 38,19574 47,47744 44,13445 19 34,9835826 38,25742 47,67536 44,28082 20 35,2315319 38,3131 47,8549 44,41338 21 35,4589152 38,36361 48,01852 44,53401 22 35,6681892 38,40965 48,16823 44,64424 23 35,8614345 38,45178 48,30574 44,74537 24 36,0404247 38,49049 48,43248 44,83847 25 36,2066811 38,52616 48,54968 44,92446 26 36,3615157 38,55915 48,65836 45,00413 27 36,5060666 38,58975 48,75942 45,07816 28 36,6413253 38,6182 48,85365 45,14711

  C.6 Perhitungan Faktor Konversi

  Dari persamaan regresi yang sudah didapat dari tabel C.24 , maka dapat dicari faktor konversi untuk kuat tekan beton dengan umur perawatan 3, 7, 14, dan 28 hari, dan dapat dibandingkan dengan faktor konversi standar yang ada dalam Peraturan Beton Indonesia. Dengan diketahuinya faktor Konversi, maka kuat tekan beton pada umur 28 hari dapat diketahui.

  Faktor konversi untuk masing-masing kadar Viscocrete dapat dilihat pada tabel C.25 sampai dengan C.28 .

  

Tabel C.25 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0 % Viscocrete.

  Umur Kuat Tekan Regresi Faktor Konversi (hari) (MPa) 3 19,98275 0,55

  7 28,18318 0,77 14 33,30915 0,91 28 36,64133

  1 Tabel C.26 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.

  Umur Kuat Tekan Regresi Faktor Konversi (hari) (MPa) 3 33,12293 0,86

  7 36,44169 0,94 14 37,86437 0,98 28 38,61820

  1 Tabel C.27 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1 % Viscocrete.

  Umur Kuat Tekan Regresi Faktor Konversi (hari) (MPa) 3 34,04916 0,70

  7 42,24168 0,86 14 46,43108 0,95 28 48,85365 1,00

  Tabel C.28 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.

  Umur Kuat Tekan Regresi Faktor Konversi (hari) (MPa) 3 33,58722 0,74

  7 40,16993 0,89 14 43,35645 0,96 28 45,14711

  1 Tabel C.29 Perbandingan Faktor Konversi.

  Umur Beton (hari)

  3

  7

  14

  28 Kuat Awal Tinggi 0,59 0,75 0,90 1,00

  Menurut PBI 0 % Viscocrete 0,55 0,77 0,91 1,00 0,6 % Viscocrete 0,86 0,94 0,98 1,00 1 % Viscocrete 0,70 0,86 0,95 1,00 1,5 % Viscocrete 0,74 0,89 0,96 1,00

  C.7 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Beton

  Kuat tekan karakteristik beton untuk masing-masing kadar Viscocrete pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel C.30 sampai dengan tabel C.33 .

  Tabel C.30 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0 % Viscocrete.

  Umur Data Hasil Uji Faktor Kuat Tekan hari ke 28 (hari) (MPa) Konversi (MPa)

  18,744 34,08 3 17,740 32,255 0,55 23,765 43,209 28,116 36,514 7 0,77 27,447 35,645 27,112 35,211 33,472 36,782 14 0,91 33,470 36,780 34,142 37,519 35,480 35,480 28 40,166 40,166 1,00 34,810 34,810

  Kuat Tekan Beton Rata-rata (f ') (MPa) 36,538

  cr

  Simpangan Baku (s) (MPa) 2,857132 Kuat Tekan Karakteristik (f ') (MPa) 31,8523

  c Tabel C.31 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.

  Umur Data Hasil Uji Faktor Kuat Tekan hari ke 28 (hari) (MPa) Konversi (MPa)

  34,141 40,083

  3 32,467 40,496 0,86 32,802 42,149 39,497 42,238 7 0,94 35,480 42,238 34,141 40,644 36,149 42,398

  14 41,505 40,166 0,98 36,149 40,166 38,158 42,174 28 42,174 41,505 1,00 35,481 39,497

  Kuat Tekan Beton Rata-rata (f ') (MPa) 41,146

  cr

  Simpangan Baku (s) (MPa) 1,2024 Kuat Tekan Karakteristik (f ') (MPa) 39,174

  c

  Tabel C.32 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1 % Viscocrete.

  Umur Data Hasil Uji Faktor Kuat Tekan hari ke 28 (hari) (MPa) Konversi (MPa)

  33,387 47,696 3 34,236 48,909 0,70 35,368 50,525 41,875 48,692 7 0,86 40,744 47,376 40,744 47,376 45,837 48,249 14 0,95 47,534 50,036 45,554 47,951 52,344 52,344 28 48,666 48,666 1,00 48,949 48,949

  Kuat Tekan Beton Rata-rata (f ') (MPa) 48,898

  cr

  Simpangan Baku (s) (MPa) 1,456 Kuat Tekan Karakteristik (f ') (MPa) 46,510

  c Tabel C.33 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.

  Umur Data Hasil Uji Faktor Kuat Tekan hari ke 28 (hari) (MPa) Konversi (MPa)

  32,821 44,353 3 0,74 34,236 46,265 34,519 46,647 38,763 43,554 7 0,89 38,480 43,236 40,744 45,779 42,441 44,210 14 0,96 43,573 45,389 41,875 43,620 48,100 48,100 28 1,00 44,705 44,705 46,968 46,968

  Kuat Tekan Beton Rata-rata (f ') (MPa) 45,236

  cr

  Simpangan Baku (s) (MPa) 1,541 Kuat Tekan karakteristik (f ') (MPa) 42,708

  c Dari keempat tabel diatas, dapat dilihat kuat tekan karakteristik untuk benda uji dengan 0%, 0,6% dan 1,5% Viscocrete tidak mencapai kekuatan yang direncanakan semula. Benda uji dengan 0% Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 29,217 % (f ’= 31,8523 MPa). Benda uji dengan 0,6 %

  c

Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 12,95 % (f ’= 39,174 MPa)

c

  dan benda uji dengan 1,5 % Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 5,093 % (f ’= 42,708 MPa). Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena tidak

  c

  dilakukannya Scratch Hardness Test. Sehingga ada kemungkinan agregat kasar yang digunakan ternyata lunak. Oleh sebab itu maka kekuatan beton tidak mencapai kekuatan rencana yang ditargetkan.