Biografi Presiden Soekarno tentang pembangunan (1)
Nama
: Fajar Sahrul Ramdani A. T.
Kelas
: VII-1
Biografi Presiden Soekarno
Profil atau Biografi Presiden Soekarno sang Proklamator. Mungkin sampai
sekarang beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia.
Banyak orang yang mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau biografi singkat
mengenai Soekarno.
Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus pencetus Pancasila,
beliau lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan
pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta.
Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia
pada waktu itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901
dengan nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin
disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi
Soekarno.
Kehidupan Presiden Soekarno
Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu
Nyoman Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan
ibunya merupakan bangsawan di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau
kakak kandung perempuan bernama Sukarmini.
1
Masa Kecil dan Masa Muda Soekarno
Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama
dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang
bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut
bersama dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.
Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana
ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS
(Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan
masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di
rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan
kawan dari ayah Soekarno.
Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso
H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah
Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI)
seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Soekarno juga akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal
sebagai tokoh berhaluan kiri dan serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul
Islam dan memimpin pemberontakan melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya
Soekarno sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap
Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih muda.
2
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu
dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya
akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga sempat ikut dalam
organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian
berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran
harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar
berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di
sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu
pengetahuan
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno
muda kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini
Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki
Hajar Dewantara.
Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik
sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi
Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah
dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto. Soekarno sempat berhenti
kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan
kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar
Ir (Insinyur).
Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari
yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir.
Rooseno merancang dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang
kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada
tanggal 4 Juli 1927. Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran
Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar
bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.
Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya
di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian
tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin.
3
Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia
menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun
1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik
pada saat masih di Bandung.
Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering
membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang
kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda
sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk
merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa
mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian
besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan,
korupsi dan juga penyelewengan.
Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana
caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit
yang bersama Soekarno adalah orang Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam
penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan
Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu
bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai
media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami
musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah
telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara
4
pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi
secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara
selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling
mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media
yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda
yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada
telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan
berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi
Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno
dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut
ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja
dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam
penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya
sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada.
Soekarno dan Pembelaan "Indonesia Menggugat"
Kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika
sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930. Soekarno
dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" yang
terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang
serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.
5
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah
sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar
dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo
tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat
sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan
kemudian diasingkan ke Flores.
Dibuang ke Bengkulu dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan
Fatmawati
Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan
Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian
keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak
menjadi istri Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari
Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di
Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk
menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke
Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke
Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia
lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jalan Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia
6
Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan
bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah berjanji memberikan kemerdekaan
bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan
Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang
dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk
kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan
UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta perumusan teks proklamasi
kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945,
Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya
terbang ke Dalat, Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di
Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan,
terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar
kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda
menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah
yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno
dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.
Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh
Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa
Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke
Advertisement
Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan
Mohammad Hatta. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat
dengan Soekarno marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan
Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu
dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol. Laksamana Maeda
7
kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan
mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks
proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden
Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga
diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila
kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama
dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama
Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika
Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki
oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah
mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan
dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga
berpakaian sopan.
Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita
yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan
penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik
untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau
kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok
pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya,
percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari
seorang Presiden Soekarno.
Soekarno bersama Fatmawati
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa
menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan
menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh
suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga
8
terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela
menemaninya hingga akhir hayatnya.
Indonesia Selama Pemerintahan Presiden Soekarno
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu
bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara
Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang
kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.
Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama
Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik
Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau
DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih
muda.
Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah
pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal. Banyak
pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika
itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat
pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat
dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara
besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang
melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden
Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi
dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
9
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah 'NASAKOM' yang
dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer
menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an
pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah
adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal
dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita
dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di
tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah
aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan
oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto
agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu
sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke
Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa
Indonesia.
Akhir Jabatan Sebagai Presiden
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya
Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya
di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia
mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal
21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas
terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang
Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu.
Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu
jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat
dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya
kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke
dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap
oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai
Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang
diperankan oleh Tika Bravani.
Isu bahwa kematian Soekarno karena di bunuh secara perlahan.
Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Presiden Soekarno dibunuh secara
perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara ketat mengawasi dan mengatur
pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan
sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang
kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak
diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep
itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu.
10
Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep
tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan
soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat
kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh
Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan
sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto.
Ingin Berfoto Dengan Presiden Soekarno?
Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk
berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno.
Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno.
Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame
Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai
Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional
selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.
Patung Lilin Soekarno di
Bangkok, Thailand
Daftar istri Presiden Ir. Soekarno
Oetari
Inggit Garnasih, memiliki anak dari Soekarno bernama Ratna Juami (anak
angkat) dan Kartika (anak angkat)
Fatmawati, Dari Fatmawati kemudian Ir. Soekarno memiliki anak bernama
Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri,
Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra
11
Hartini, Dari Hartini Ir. Sokarno kemudian memiliki anak bernama Taufan
Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra
Kartini Manoppo , Ir. Soekarno memiliki anak bernama Totok Suryawan
Soekarnoputra
Ratna Sari Dewi, Ir Soekarno memiliki anak bernma Karina Kartika Sari Dewi
Soekarno
Haryati, Ir. Soekarno memiliki anak bernama Ayu Gembirowati
Yurike Sanger
Heldy Djafar
Berikut Kutipan Kata Kata Bijak Dari Presiden Soekarno
1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita
tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli
dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari
pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
(Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu
akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah
kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa,
tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
12
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya,
berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10.Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat
nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya
11.Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau
adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan
datang.
Itulah artikel singkat mengenai Profil atau Biografi Presiden Soekarno semoga
kisah perjalanan hidup dari Ir. Soekarno
13
: Fajar Sahrul Ramdani A. T.
Kelas
: VII-1
Biografi Presiden Soekarno
Profil atau Biografi Presiden Soekarno sang Proklamator. Mungkin sampai
sekarang beliau adalah tokoh yang paling banyak dikagumi orang di Indonesia.
Banyak orang yang mencari mengenai perjalanan hidup, profil atau biografi singkat
mengenai Soekarno.
Dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus pencetus Pancasila,
beliau lebih akrab di panggil Bung Karno ini berasal dari Blitar, dia merupakan
pahlawan Proklamasi bersama dengan Mohammad Hatta.
Presiden Soekarno sangat disegani oleh para pemimpin negara-negara di dunia
pada waktu itu. Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901
dengan nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo, karena sering sakit yang mungkin
disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi
Soekarno.
Kehidupan Presiden Soekarno
Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu
Nyoman Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan
ibunya merupakan bangsawan di Bali. Soekarno diketahui memiliki saudara atau
kakak kandung perempuan bernama Sukarmini.
1
Masa Kecil dan Masa Muda Soekarno
Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama
dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang
bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut
bersama dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.
Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana
ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS
(Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan
masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di
rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan
kawan dari ayah Soekarno.
Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso
H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah
Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI)
seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Soekarno juga akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun yang kelak dikenal
sebagai tokoh berhaluan kiri dan serta Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul
Islam dan memimpin pemberontakan melawan Soekarno, meskipun pada akhirnya
Soekarno sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap
Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih muda.
2
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu
dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya
akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga sempat ikut dalam
organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian
berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran
harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar
berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di
sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu
pengetahuan
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno
muda kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini
Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki
Hajar Dewantara.
Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik
sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi
Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah
dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto. Soekarno sempat berhenti
kuliah setelah dua bulan masuk di THS namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan
kemudian mulai kuliah dan kemudian lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar
Ir (Insinyur).
Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari
yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir.
Rooseno merancang dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang
kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada
tanggal 4 Juli 1927. Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran
Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar
bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.
Soekarno Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya
di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian
tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin.
3
Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia
menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun
1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik
pada saat masih di Bandung.
Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering
membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang
kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda
sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk
merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa
mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian
besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan,
korupsi dan juga penyelewengan.
Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana
caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit
yang bersama Soekarno adalah orang Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam
penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan
Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu
bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai
media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami
musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah
telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara
4
pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi
secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara
selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling
mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media
yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda
yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada
telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan
berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi
Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno
dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut
ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno.
Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja
dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam
penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya
sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada.
Soekarno dan Pembelaan "Indonesia Menggugat"
Kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika
sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930. Soekarno
dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" yang
terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang
serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.
5
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah
sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar
dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo
tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat
sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan
kemudian diasingkan ke Flores.
Dibuang ke Bengkulu dan Bertemu dengan Mohammad Hatta dan
Fatmawati
Tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan
Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian
keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak
menjadi istri Soekarno dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari
Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di
Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk
menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke
Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke
Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia
lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jalan Berliku Menuju Kemerdekaan Indonesia
6
Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan
bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI setelah berjanji memberikan kemerdekaan
bagi Indonesia. Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan
Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang
dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk
kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan
UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara serta perumusan teks proklamasi
kemerdekaan bersama Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945,
Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya
terbang ke Dalat, Vietnam untuk menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di
Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan,
terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Golongan Tua menghendaki agar
kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda
menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah
yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno
dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.
Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh
Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa
Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke
Advertisement
Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan
Mohammad Hatta. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat
dengan Soekarno marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan
Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu
dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol. Laksamana Maeda
7
kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan
mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi
kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks
proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia dan Menjadi Presiden
Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga
diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila
kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama
dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama
Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika
Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki
oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah
mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan
dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga
berpakaian sopan.
Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita
yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan
penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik
untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau
kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok
pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya,
percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari
seorang Presiden Soekarno.
Soekarno bersama Fatmawati
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa
menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan
menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh
suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga
8
terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela
menemaninya hingga akhir hayatnya.
Indonesia Selama Pemerintahan Presiden Soekarno
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu
bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara
Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang
kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.
Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama
Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik
Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau
DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih
muda.
Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah
pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal. Banyak
pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika
itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat
pada Presiden Soekarno.
Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat
dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara
besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang
melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden
Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi
dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin
9
berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah 'NASAKOM' yang
dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer
menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an
pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah
adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal
dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita
dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret di
tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah
aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan
oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto
agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu
sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke
Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa
Indonesia.
Akhir Jabatan Sebagai Presiden
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya
Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya
di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia
mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal
21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas
terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang
Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu.
Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu
jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat
dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya
kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke
dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap
oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai
Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang
diperankan oleh Tika Bravani.
Isu bahwa kematian Soekarno karena di bunuh secara perlahan.
Banyak yang berpendapat dan yakin bahwa Presiden Soekarno dibunuh secara
perlahan-lahan dimana presiden Soeharto secara ketat mengawasi dan mengatur
pengobatan Ir Soekarno ketika ia sakit. Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan
sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang
kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak
diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep
itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu.
10
Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep
tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan
soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat
kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh
Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan
sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto.
Ingin Berfoto Dengan Presiden Soekarno?
Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk
berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno.
Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno.
Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame
Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai
Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional
selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.
Patung Lilin Soekarno di
Bangkok, Thailand
Daftar istri Presiden Ir. Soekarno
Oetari
Inggit Garnasih, memiliki anak dari Soekarno bernama Ratna Juami (anak
angkat) dan Kartika (anak angkat)
Fatmawati, Dari Fatmawati kemudian Ir. Soekarno memiliki anak bernama
Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri,
Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra
11
Hartini, Dari Hartini Ir. Sokarno kemudian memiliki anak bernama Taufan
Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra
Kartini Manoppo , Ir. Soekarno memiliki anak bernama Totok Suryawan
Soekarnoputra
Ratna Sari Dewi, Ir Soekarno memiliki anak bernma Karina Kartika Sari Dewi
Soekarno
Haryati, Ir. Soekarno memiliki anak bernama Ayu Gembirowati
Yurike Sanger
Heldy Djafar
Berikut Kutipan Kata Kata Bijak Dari Presiden Soekarno
1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita
tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli
dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari
pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
(Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu
akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah
kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa.
5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa,
tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
7. ……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan……
8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
12
9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya,
berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
10.Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat
nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya
11.Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau
adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan
datang.
Itulah artikel singkat mengenai Profil atau Biografi Presiden Soekarno semoga
kisah perjalanan hidup dari Ir. Soekarno
13