Chapter II Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan Sma Negeri 1 Pancur Batu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengembangan koleksi Perpustakaan Sekolah
Pengembangan koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan
untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan. Sebelumnya muncul
istilah seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas yang mencakup monografi, majalah, bahan
mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.
2.1.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan di sekolah yang walaupun
keberadaannya masih kurang sekali, telah banyak diusahakan peningkatan dan penggunaannya untuk
perkembangan sekolah, pengembangan perpustakaan sekolah sangat penting untuk sarana pendidikan,
dimana perpustakaan yang menyimpan buku-buku pelajaran yang menyangkut dengan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah (2000:4) adalah ”Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah,
yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.
Sedangkan menurut Darmono (2007:3) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari
program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen lainnya turut
menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran”.

Reitz dalam Hasugian (2009:78) juga menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah “(School
library), A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information
needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school
librarian or media specialist”. Definisi diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu
perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik
pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan
kurikulum dari guru dan staf biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah bagian integral
dari sekolah dan merupakan sumber belajar yang akan dikelola oleh pustakawan yang menyajikan
berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa dan guru untuk menunjang
proses pendidikan dan pengajaran yang layak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah
yang bersangkutan.
2.1.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Tujuan utama dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi dan ilmu pengetahuan pengguna yaitu siswa, guru, dan pegawai sekolah yang bersangkutan.
Bukan hanya mengumpulkan serta mengolah bahan pustaka saja, tetapi untuk membantu siswa
menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah

yang ada.
Menurut Yusuf (2007 : 8) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para
siswa.
2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanan kurikulum
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca
dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para
siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan
membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat
kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.
Menurut

Pedoman


Umum

Penyelenggaraan

Perpustakaan

Sekolah

(2000:5)

tujuan

perpustakaan sekolah adalah “Sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama
dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan menurut Sutarno (2006:25) “ Tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat

yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”.
Dari beberapa pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan didirikannya suatu perpustakaan sekolah adalah
sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
kurikulum sekolah yang ada juga dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya
pengalaman belajar siswa, sehingga dapat tercipta siswa yang terdidik, terpelajar dan berbudaya tinggi
serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang merata.
Selain memiliki tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis
besarnya adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik
mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku
penunjang buku teks oleh perpustakaan.
Menurut Sutarno (2006 : 58) Fungsi perpustakaan adalah “ Suatu tugas atau jabatan yang harus
dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan
utama yaitu: (1) menghimpun, (2) memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”.
Darmono (2001:3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan Adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya agar para pengguna perpustakaan dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai
bidang ilmu,
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai

bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang
layak sesuai dengan kebutuhannya,
c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan,
d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,

Universitas Sumatera Utara

2. Fungsi pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini
manfaat yang diperoleh adalah:
a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri
sendiri secara berkesinambungan,
b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki
pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan barbagai informasi
sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu
kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan
salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni,
c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian,
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta
menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis,
e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan
ahli teknologi.
4. Fungsi rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam
maupun koleksi lainnya untuk:
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan
pemanfaatan waktu senggang,
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.
5. Fungsi penelitian


Universitas Sumatera Utara

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang
kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya
cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi
deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional
merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan
semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak
dan karya rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importer
diedarkan di wilayah Republik Indonesia.
Sedangkan menurut Siregar (2002 : 1) Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai :
1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka.
2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka
3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka.
4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka.
5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka.

6. Pusat rekreasi.
Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi
sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan
membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.
2.2 Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Pengembangan Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama pada suatu
perpustakaan. Koleksi yang lengkap dan terbitan yang jenisnya beragam juga lengkap, akan dapat
memberikan kesempatan yang semakin besar kepada pengunjung untuk memilih dan memperoleh
informasi yang diinginkanya oleh siswa dan guru.

Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Pengertian Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah ditentukan oleh banyaknya jumlah mata
pelajaran, banyaknya jumlah siswa dan guru, dan harus sesuai dengan kurikulum sekolah.
Menurut Hasugian (2009:79) “Koleksi suatu perpustakaan sekolah biasanya berupa buku,
terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya”.
Sedangkan yusuf (2007:9) menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan “koleksi perpustakaan
adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku,
yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan adalah
sumber informasi berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai, serta bahan bukan
buku yang dikelola untuk kepentingan belajar mengajar yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang
ada.
Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga apa fungsi koleksi
perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar (2002:3) Adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah
sebagai berikut :
1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran
bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.
2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh
masyarakat pengguna perpustakaan.
3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna
perpustakaan.
4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi
masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada
masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya
manusia lainya.

Universitas Sumatera Utara


2.2.2 Jenis Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Salah satu unsur utama dalam mendirikan suatu perpustakaan adalah tersedianya koleksi
perpustakaan yang ada. Koleksi perpustakan terdiri dari bahan tercetak dan terekam. Menurut Sutarno
(2006 :54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:
1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar,
majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi,
buku tahunan,buku pedoman, dll.
2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio,kaset
video, film, strip, CD, VCD, dll.
Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (2000:14)
Jenis koleksi perpustakaan meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian
uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Buku pelajaran pokok
Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur
dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan
jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh
pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.
2. Buku pelajaran pelengkap
Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan

buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang
sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Buku bacaan
Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut
jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.
a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan
kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang
atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat
pula bersifat umum.
b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan
dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi
pengembangan daya pikir ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk
cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

4. Buku sumber/referensi/rujukan
Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber
informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan
tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus,
ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber
lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum,
buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.
5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis
terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.
6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/orang yang
menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam.
8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam.
9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang
dianggap penting untuk disimpan atau dinokumentasiakan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan sekolah
adalah semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang
diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat yang diinginkan oleh pengguna.

2.3 Ketersediaan Pengembangan koleksi
Ketersediaan Pengembangan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan.
Jadi ketersediaan mengandung arti “Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk
dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan” (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1990:230).
Menurut Sutarno (2006:104), Ketersediaan koleksi mencakup:
1. Ketersediaan koleksi koleksi bahan pustaka seperti informasi, ilmu pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap
saat (explosion of information)
2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan
menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai,
sesuai dengan kebutuhan pengguna
3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan
menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan adalah
kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan untuk digunakan oleh siswa dan guru, dimanfaatkan,
dan didayagunakan pengguna perpustakaan yang ada.
Ketersediaan koleksi perpustakaan sangat menunjang fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah.
Dengan koleksi yang memadai perpustakaan dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk melayani
pemakai.

2.4 Relevansi Pengembangan Koleksi
Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta
tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa.
Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
pengguna akan informasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dapat
bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Kurikulum yang berlaku di sekolah
mengharuskan siswa dan guru memakai beberapa buku pelajaran sebagai panduan tidak hanya buku
teks pelajaran tapi juga buku penunjang buku teks agar tercapai tujuan. Berarti siswa dan guru
memerlukan banyak koleksi buku yang menunjang proses belajar mengajar yang ada. Maka
perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dan guru tersebut dengan menyediakan koleksi
yang beragam danbervariasi pada setiap koleksi. Koleksi-koleksi tersebut harus sesuai atau relevan
dengan kebutuhan penggunanya yakni siswa dan para guru dalam mencapai tujuan.

Universitas Sumatera Utara

Sehingga proses belajar mengajar berjalan baik dan pembelajaran dapat dituntaskan dengan
hasil yang maksimal pada siswa.
Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang
dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai. Hal ini berarti
koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi.
Menurut Siregar (2002:8) “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu
perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan
perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.
Relevansi juga dapat diartikan bahwa suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen
yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya pada petugas pustakawan.
Karena relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada
perpustakaan yang abik. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dengan
penerima informasi yang benar.
Menurut Andriani (2003:11) menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan suatu yang difahami oleh
pengguna pada saat memilih dokumen”. Sedangkan menurut Purnomo (2006:9) “Dokumen yang
relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang
dibutuhkan”.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang
diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang
didapatkan.
2.4.1 Ukuran Relevansi
Keinginan dari pencari informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan
penguna. Pencari informasi akan sering berkunjung dan datang kembali ke perpustakaan apabila
informasi relevan dengan kebutuhan pengguna.
2.4.2 Relevansi Jenis Media Bahan Pustaka
Bahan pustaka yang sesuai dengan anak sekolah atau anak remaja yaitu Bahan pustaka yang terekam
yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio,kaset video, film, strip, CD, VCD, dll.

Universitas Sumatera Utara

Juga website bidang grographi misalnya peta,globe, biologi, fisika, dan kimia.Trend media bahan
pustaka yang menarik bagi pelajar atau remaja.
2.4.3 Relevansi Subjek
Harus sesuai dengan kulikulum yang tersedia didalam sekolah agar pengguna dapat menggunakan
perpustakaan dengan baik misalkan kenakalan remaja, narkoba. untuk pengguna lebih bisa datang ke
perpustakaan
2.4.4 Relevansi Kemutakhiran ( Aktual)
Sumber bahan pustaka berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya
sesuai dengan keadaan sekarang kecuali sejarah misalkan kenakalan remaja, narkoba, agar tidak
terjebak dalam pergaluan sekarang dan juga tidak salah dalam pemahaman pada suatu dokumen
2.4.5 Kurikulum Sekolah
Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena merupakan pedoman dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan
bahwa, “Kurikulum berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”.
Selanjutnya dalam arti luas dijelaskan bahwa kegiatan yang ada, “Kurikulum adalah segala usaha dan
kegiatan yang mempengaruhi proses belajar mengajar, jadi setiap kegiatan yang mempengaruhi proses
pendidikan baik langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum”.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24) “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada standar nasional pendidikan dan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang baik. Model kurikulum
yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
mencapai tujuan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24),

Universitas Sumatera Utara

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran sesuai dengan
gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda satu untuknya. Bahkan kita dapat
secara dramatis mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit. Kelak di
suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik lagi. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah agar dapat dipahami.
Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini mencakup; struktur dan muatan
kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Uraian tentang isi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
1. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum memuat kelompok mata pelajaran yang diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
Struktur kurikulum kelas X terdiri atas:
- 16 mata pelajaran
- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
- Program pengembangan diri
Struktur kurikulum kelas XI dan XII terdiri atas:
- 13 mata pelajaran
- Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
- Program pengembangan diri
2. Muatan kurikulum
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasandan
kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang ditetapkan oleh BSNP.
3. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

Universitas Sumatera Utara

4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Merupakan bagian dari perencanan proses pembelajaran yang memuat sekurangkurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,
dan penilaian hasil belajar. (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:12).

2.5 Kebutuhan Pengguna
Tujuan dari penyediaan koleksi perpustakaan adalah memenuhi dan bermanfaat bagi kebutuhan
pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah kebutuhan
informasi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk dapat mengetahui kebutuhan masyarakat
pengguna perpustakaan, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan tersebut, bagaimana
yang diinginkan oleh masyarakat penggunanya. Setelah dapat memahami kebutuhan perpustakaan dapat
menyediakan koleksi yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Banyak teori yang membahas tentang kebutuhan manusia yang tidak pernah puas. Teori-teori
kebutuhan tersebut lahir dari ilmu kejiwaan atau lebih dikenal dengan istilah Psikologi. Salah satu teori
kebutuhan dikeluarkan oleh Abraham Maslow.
Teori kebutuhan berangkai dari Maslow (Krech, Crutchfield, dan Ballachey
dalam Yusup, 1995 : 2):
1. Kebutuhan fisiologis, misalnya haus dan lapar;
2. Kebutuhan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan dan ancaman;
3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki;
4. Kebutuhan rasa harga diri, seperti rasa prestise, keberhasilan, serta respek
pribadi;
5. Kebutuhan rasa aktualisasi diri, misalnya hasrat untuk berdiri sendiri.
Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Mulai dari
kebutuhan ragawi sampai kebutuhan yang bersifat rohani. Salah satunya adalah kebutuhan akan
informasi.

Universitas Sumatera Utara

2.5.1 Pengertian kebutuhan informasi.
Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya pada sekarang
ini, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia
ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Kebutuhan informasi seseorang selalu berubah dan
berkembang setiap saat, sehingga sulit untuk menentukannya secara tepat. Salah satu tempat yang
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh seseorang adalah perpustakaan yang mampu mengolah.
Perpustakaan memiliki masyarakat pengguna yang kebutuhannya terus menerus berubah setiap saat.
Memahami kebutuhan informasi pengguna memerlukan kerjasama antara pengolah informasi dan
pengguna informasi yang baik.
Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Yusup (1995:8) lebih jauh menjelaskan:
”Karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk
mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah yang ada. Salah satu cara
adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media bahan bacaan yang sebagian
besar tersedia di perpustakaanperpustakaan”.
Sedangkan menurut Guha dalam Syaffril (2004: 18-19) Ada empat jenis kebutuhan terhadap
informasi:
1. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya
mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk
meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara
pengguna dan sistem informasi.
2. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan
cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.
3. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang
mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang
dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.
4. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi
yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang
diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan.

Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat
pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan bahan
pustaka tersebut dengan cara mencari dan mengumpulkan sumber informasi yang tersedia di
perpustakaan yang ada dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

2.5.2 Pengguna perpustakaan
Pada perpustakaan, pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu
perpustakaan yang baik. Karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh
fasilitas dan layanannya oleh pengguna dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil apabila penguna
sering keperpustakaan.
Reitz (2004:527) menjelaskan bahwa pengguna adalah“User is only who the resource and
services of library”, yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan
fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan Menurut Proboyekti (2008:3) ”Pengguna
perpustakaan terdiri dari 2 jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna
yang berpotensial menggunakan perpustakaan”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah
setiap orang yang menggunakan bisa mengunakan fasilitas dan layanan diperpustakaan yakni para
siswa, guru, dan pegawai.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52