ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN INSTRUMEN DERIVATIF PADA
PT. MESTIKA DHARMA Tbk.
Mia Purwanti
Universitas Trilogi
LATAR BELAKANG MASALAH
Data menunjukkan pertumbuhan kredit melambat pada tahun 2016, yang tercatat sebesar 7.86%
persen. Namun, pertumbuhan kredit pada Januari 2017 meningkat menjadi 8.3 persen. Seiring
pertumbuhan kredit tersebut, maka semakin tinggi pula risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan
counterparty memenuhi kewajibannya.
Menyadari bahwa dalam menjalankan fungsi jasa-jasa keuangan, bank harus dapat mengelola
berbagai jenis risiko keuagan secara efektif, agar dampak negatif tidak dapat terjadi dan menghindari
atau menghilangkan kerugian yang besar akibat dari tidak dijalankannya manajemen risiko yang
efektif dan disiplin.
PT. Bank Mestika Dharma Tbk. sebagai salah satu perusahaan yang mulai beroperasi di bidang
perbankan dan jasa keuangan lainnya sejak tanggal 27 April 1955. Bank Mestika Dharma Tbk yang
didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/109/KEP/DIR tanggal 5
Januari 1995, yang memperoleh izin untuk melakukan kegiatan devisa dan beroperasi komersil, maka
dalam melaksanakan kegiatan bisnis bank perlu mempunyai komitmen dalam penerapan manajemen
resiko, menetapkan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan resiko secara terpadu dan konsisten.
Namun implementasi penerapan manajemen risiko ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Berbagai kendala kemungkinan akan dihadapi oleh PT. Bank Mestika Dharma Tbk., dan kendala

tersebut langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi efektivitas sistem yang akan diterapkan
tersebut.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisiss instrument derivatif untuk mengatasi resiko kredit
pada PT. Bank Mestika Dharma Tbk.

LITERATUR
Berikut sekilas bisnis kredit pada PT. Bank Mestika Dharma Tbk.
1. Trade Finance
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Investasi
Manajemen Resiko yang dilakukan PT. Bank Mestika Dharma Tbk.
Berikut 4 (empat) pilar utama penerapan Manajemen Risiko pada Entitas :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Entitas membentuk perangkat-perangkat yang berfungsi untuk membantu Dewan
Komisaris dan Direksi dalam melakukan pengawasan serta menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko dalam setiap kegiatan usaha.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.
4. Sistem pengendalian inten yang menyeluruh

Proses Manajemen Risiko Kredit
1. Identifikasi
Identifikasi atas eksposur risiko kedit dilakukan Entitas pada portofolio asset, tingkat
konsentrasi dari penyaluran dana yang dilakukan, kualitas penyaluran dana, pencadangan
dan strategi penyaluran dana serta pengaruh factor eksternal.
2. Pengukuran
Pengukuran terhadap risiko kredit bertujuan untuk mengetahui besaran eksposur yang
dihadapi Entitas dari risiko Kredit.
3. Monitoring
Entitas melakukan pemantauan terhadap besaran eksposur risiko kredit , risk appetite,
toleransi risiko dan hasil stress testing yang dilakukan pengukuran dan disajikan dalam
laporan Analisa Pengelolaan Risiko untuk kemudian disampaikan kepada Manajemen
dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.
4. Control
Pengendalian yang diterapkan oleh Entitas terhadap Eksposur risiko kredit.

KESIMPULAN
Instrumen Keuangan Derivatif pada PT. Bank Mestika Dharma Tbk.
Instrumen keuangan derivatif (termasuk transaksi mata uanga asing untuk pendanaan dan
perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan. Nilai wajar ditentukan

berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau kuotasi instrumen lain yang memiliki
karakteristik serupa.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai
(atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan
sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1) Risiko dan karakteristik ekonomi dari derivatif melekat tidak secara erat
berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama.
2) Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat
memenuhi definisi dari derivatif dan
3) Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur secara harga wajar dengan perubahan
nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
(yaitu derivatif melekat di dalam aset keugan atau liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
Seluruh instrumen derivatif (termasuk mata uang asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal pelaporan laporan
posisi keuagan, diskonto arus kas, model penentu harga atau harga yang diberikan broker
(quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa atau model penentu

harga.
SARAN


Melakukan penagihan maupun restrukturisasi bagi yang memenuhi persyaratan dalam
upaya penyelesaian kredit bermasalah.



Evaluasi dan verifikasi usaha debitur lebih mendalam guna mengetahui kredibilitas
dibitur.



Compliance review yang dilaksanakan oleh satuan kerja kepatuhan atas proses
pemberian kredit khususnya dalam hal legalitas usaha, BMPK dan konsentrasi kredit.



Pemantauan dan tindak lanjut posisi rasio NPL, debitur inti, kredit rendah dan kredit

bermasalah.



Loan revie lebih mendalam yang dilakukan oelh divisi Kredit.

DAFTAR PUSTAKA
1) Kisman, Z (2017) Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia
with Time Series Data 2012M1-2016M12) Journal of internet Banking and Commerce,
December 2017, vol. 22, no. 2.
2) Rifa, D (2008) Mengelola Resiko Dengan Produk Derivatif,
Jurnal Kajian Akuntansi dan Auditing Vol. 3 No. 2, Oktober 2008, tersedia pada :
http://www.ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?
journal=JKAA&page=article&op=viewFile&path[]=5365&path[]=4551
3) Setiawan, D (2007) Analisis terhadap penerapan Manajemen Risiko Kredit Pada PT. Bank
Ekspor Indonesia, tersedia pada :
http://mfile.narotama.ac.id/files/Umum/JURNAL%20GUNADARMA/ANALISIS
%20TERHADAP%20PENERAPAN%20MANAJEMEN%20RISIKO%20KREDIT
%20PADA%20PT.%20BANK%20EKSPOR%20INDONESIA.pdf
4) Setiawan, S (2017) Resiko Kredit Bermasalah Mengintai Perbankan, (2017) tersedia pada :

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/23/170835326/resiko.kredit.bermasalah.men
gintai.perbankan
5) Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia www.bi.go.id
6) Catatan Atas Laporan Keuangan PT Bank Mestika Dharma Tbk, 31 Maret 2017, 31 Desember
2016 dan 31 Maret 2016, tersedia pada :
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JS
X/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan
%20Keuangan%20Tahun%202017/TW1/BBMD/BBMD_LK_TW_I_Maret_2017.pdf