Konsep Ekuitas sebuah pilihan dalam (1)

Nama: Nova Sefbriyani
NIM: 131120001130
Kelas: AE Reg.II

Konsep Ekuitas
1.

Definisi Ekuitas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) atau PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak residual
atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Berbagai sumber yang lain mendefinisi
ekuitas yang tidak berbeda denagn definisi menurut IAI. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk
menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik
masa datang. Karena didefinisi atas dasar asset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada
bagaimana asset dan kewajiban diukur.
2.

Komponen Ekuitas
Komponen ekuitas terdiri dari :
a. Modal setoran (contributed capital),
terdiri dari modal yuridiksi (legal capital) yang dihitung berdasar nilai pari (par value)
menunjukkan aktiva netto yang tidak dapat distribusikan. Kelebihan nilai diatas nilai nominal

diakui sebagai agio saham (additional paid in capital)
b. Laba Ditahan (retained earnings)
terdiri dari laporan laba rugi, penyesuaian periode sebelumnya, dan deviden
c. Penyesuaian modal belum terealisasi (unrealized capital adjustment).

3.

Tujuan Penyajian Ekuitas
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian
informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi
ekuitas pemegang saham adalah menyelidiki akan informasi kepada yang berkepentingan tentang
efisiensi dan kepengurusan (stewardship) manajemen serta menyediakan informasi tentang riwayat serta
prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya. Informasi tentang kewajiban yuridis perseroan
terhadap para pemegang saham dan pihak lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang
saham ini.
4.

Teori Ekuitas
Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam akuntansi
berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Teori ini membahas pihak yang dianggap

paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam pelaporan keuangan. Pemakaian sudut pandang yang
berbeda dapat menghasilkan format pelaporan yang berbeda pula.
a. Teori Propietary
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan. Teori ini
memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan adalah : Aktivahutang = modal. Teori proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan
perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara
manajemen dengan pemilik.
b. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary. Terdapat
pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan perusahaan. Dengan demikian,
transaksi / kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan
perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari

pemilik. Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang +
Modal Pemilik)
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan terbatas, tetapi juga
relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi yang terpisah dari individu pemilik.

c.


d.

e.

Ada dua versi teori entittas, yaitu:
 Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas
yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus melaporkan
status investasi dan konsekuensi investasi yang dilakukan pemilik. Melihat pemegang ekuitas
sebagai partner dalam kegiatan usaha yand dijalankan.
 Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan
berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Melihat pemegang ekuitas sebagai
pihak di luar perusahaan.
Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )
Menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas.
Pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya, tetapi pemegang
saham tidak dianggap sebagai pemilik. Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori
proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi : Aktiva –
Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
Tujuan pendekatan teori ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada
pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori entitas,
tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya. Dalam teori ini,
perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam rangka memberikan
manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori entreprise, perusahaan dipandang sebagai
lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang
berkepentingan. Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan modern dan memiliki kewajiban untuk
mempertimbangkan pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan. Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan keuangan
nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi personifikasi
perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas. Teori dana berdasarkan
pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi Aktiva
Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-laba. Di dalam
pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum , dana pendapatan khusus, dana
proyek, dan dana pelunasan hutang jangka panjang