LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAK JURNAL ILMIAH POLITEKNIK MBP

u!
**{t"'F*t r,
,/P
ap

:r

'r:*
*

,
t2/

L33
-

F f

2t

2


r

'

?tt

,

-r,

4/

"r'

*

:l')"'

{t ,


n.

-*

r'-

ilffi

re

aE*'

I{tt

G
ElS

rc
ry


Er**

rl-

E|c
NH

x*

Iffi
IFre
MB
FB

\!,plllt!

re

re

x*
-eItm
G*

rtt*
re
re

€g
rEEi
ENFF

w
ffi

x
r:*
ffi
ffi3


tnrc
QrF

m;
FK
Ine

*

DX

r.*

Hf,&

lltr

nH3

PE-t+

ffi

5p

*
sr*
*
rc
rc
fi&
ffi

llrre
ll|r r*
fc

rtr **

XTFF
xqF

K
{|qFr

m!*

*

re
re
TX

l-u

r*|h.
grEr&
ire
tre

rn*
TFG

re
ry

*,
ryffi

re
tre*
nre.
ffiK
K
gt*
'ATfl

re

*

ry
gx:

rn*
flr|n$

rc

Jl, LetjenJaminGinting
No.285- 287Pd,BulanMedan
Telp.061- 8218605,
8218589
Fa x , 0 6 1- 8 2 1 8 6 05
Email: politeknikmbp@prestasi.ac,id
Homepage
: http:l/www,prestasi,ac.id

s*rt*
E*ffi
*ffix
NX
ffi,


rore

xr m3*F
GR
*karB
wl
gE*
ffiF

mss
llN*ti*
K#
ffisF

rc

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAK
JURNAL ILMIAH POLITEKNIK MBP
Jl. Letjend.DjarninGinting285*287, Tetp.(061)8218605-8218s89
Medan20155

Fax.(061)8218605- 8218589,
E-rnail: politeknilcnbp@prestasi.ac.id

STIRATKETERANGAN
Nomor: I 39 /LPPI\{/JIP/SK.T/Vf/20
I5

KetuaLembagaPenelitiandan Pengabdian
padaMasyarakatcq. Penanggung
Jawab
Majalahilmiah PoliteknikMBP, denganini menerangkan
bahwaartikel itmiah:
Judul

: PengaruhDanaAlokasi Umum terhadapPendapatanAsli l)aerah
denganBelanjaModal SebagaiVariabelIntervening
( StudiPadaPemerintahKabupaten/Kotadi SumateraUtara)

Penulis

: Ardin Dolok Saribu,Sn.,M.Si

benartelahditerbitkanpada:
NamaJumal : Majalah llmiah Politeknik MBP
ISSN

: 2301-797X

Vo. A.lomor : 4/ 1 Mei 2015
Demikiansuratketerangan
ini diperbuatuntukdipergunakan
sebagaimana
mestinya.
Medan.12Juni2015
KefuaLPPM
Penanggung
JawabMajalahIlmiah

*Iardaus Purba, ST, SE,FI"Si
NIDN:01 08127301

Tsmbusan:
-

Yangbelsangkutan

-

Arsip

Majalah llmiah PoliteknikMandiri Bina PrestasiI
ISSN:2301-79TXl
DAFTARISI
PENGAMAN DATA STEGANOGRAFI DENGAh{ KOMBINASI LEAST
SIGNIFICANT BIT DAN ALGORITMA RC4
Nir:wanSinuhaji, S.T.' M.T
HalamanI s.d.9 (Buku1)
ANALISA JUMLAH BATU BATA TERBUAI{G
PADA PEMBANGUNAI\I RUMAH
Partahi H. Lumbangaol
Halaman10s.d.19(Buku 1)
PERANCANGAN SMART TELEVISTON MEMANFAATKAN SENSORPASSIVE
INFRA RED BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
SautMatedius Situmorang
Halaman20 s.d.28 (Buku 1)
PENGARUII JENIS SEBARAN SERAT PADA KOMPOSIT SERAT TEBU DAI\
RESIN POLIESTER TERIIADAP STFATMEKAI\[6
CharlesManurung, ST.,MT. t) Dr. Richard Napitupulu, ST., MT.2)
Halaman29 s.d.37 (Buku 1)
KONTRIBUSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA TERHADAP PENDAPATAI\
USAIIATAI\II WORTEL DI DESA RAYA, KECAMATAIY BERASTAGI,
KABUPATEN KARO
Donny lvan SamuelSimatupang,SPoM.Agb.
Halaman38 s.d.4l (Buku 1)
LARUTAI{ HASIL FERMENTASI LIMBAH KUBIS SEBAGAI PENGAWET ALAMI
IKAI{ SEGAR
Ir. LestinaTiarma Ida Siagian,M.Si.
Halaman42s.d.48(Buku 1)
ANALIS$ TINGKAT ADOPSI PETANI TERIIADAP PEI\IERAPAI\
PEMANGKASAN PADA TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN SIBOLAI\TGIT
KABT]PATEN DELI SERDAITG
HelenaTatcher Pakpahan'SP' M.Si
Halaman49 s.d.57 (Buku 1)

Volume: 4 No.l - Mei 2015

Majarah
Itmiah
Poriteknik
tani$fi:11ili-#l

I

PEMODELAI{ DAI{ SIMULASI PEIYYEBARAN KEBAKARAN HUTAI{
MENGGTJNAKANMODF,L CEIIUAR AUTOMATA
DAI\I MODEL AGENT-CELLW-/IR SPACE
Andy Paul Harianja, ST.,M.Kom
Halaman58 s.d.65 (Buku 1)
TINJAUAI\T KEKUATAI\I BALOK KAYU DENGAN PENAMPANG BERBENTUK
TRAPESIT'M DAN TRAPESIUM TERBALIK
Tiurma Elita Saragi,ST, MT
Halaman66 s.d.70 (Buku 1)
RANCANG BAITGUN SISTIM PEMASANGAI{ PAIYEL SURYA PADA
POMPA AIR LISTRIKzaO VOLT tiNTUK MENINGKATKAI\I
EFISIENSI BTAYA PRODUKSI PERTAF{IAN
Antonius ManagamSimamora
Halaman71 s.d.76(Buku 1)
IMPLEMENTASI ALGORITMA ONE.WAY HASHING HAVAL
PADA DATA
RaheliyaBr.Ginting, M.Kom
Halaman77 s.d.87(Buku 1)
PENGARTIH DANA ALOKASI TIMUM TERIIADAP PENDAPATAI\ ASLI DAERAH
DENGAIY BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
( STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI SI]MA'TERA UTARA)
Ardin Dolok Saribu, SE.,MSi
Halaman88 s.d.95(Buku2)
LANGUAGE POLICY OF BILINGUAL FAMILY TOWARDS CIIILDREN'S WORD
PRODUCTION
Ira Maria Fran Lumbanbatu
Halaman96 s.d. 104(Buku2)
UNDERSTANDING THE REAL MEANING OF ANECDOTE
Feriyanti Elina Galtom, S.S,M.Hum
Halaman105s.d. 109(Buku2)

Volume: 4No.1 - Mei 2015

nmiah
Poriteknik
**i5ifi:?fi_#l
Majarah

I

THE EFFECT OF TEACHING TECHNIQUESAND STUDENTS' PERSONALITIES
ON STUDENTS' ACHIEWMENT IN HORTATORYEXPOSITION WRITING
Christina Natalina Saragi
Halaman110s.d.118(Buku2)
STORYTELLING: A FTJNWAY OF TEACHING ENGLISH FOR KINDERGARTEN
Ade Aini Nuran, S.Pd.M.Hum
Halaman119s.d.123(Buku2)
STT]DENTS'COMPREHENSION ON METAPHORICAL EXPRTSSION OF
ENGLISH DEPARTMENT AT FKIP UNIVERSITAS IIKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR
DumarisE. Silalahi
Halaman124s.d.132(Buku2)
ANALISIS PENGARUH PDB SEIffOR INDUSTRI, UPAH RIIL, SUKU BTJNGA
RIIL, DAN JUMLAII UNIT USAHA TERIIADAP PEI\TYERAPAI\TENAGA
KNRJA PADA INDUSTRI PENGOLAIIAN SEDANG DAN BESAR
DI INDONESIA TAIIUN 2OOO.2013
Nancy Nopeline,SE.,M.Si
Halaman133s.d.140(Buku2)
ANALISIS PENGART]H SISTEM PENGGAJIAN TERIIADAP KINERJA
KARYAWAi\I PAI}A PT GTVEMAS GARMII\DO MNDAN
Mei llotma Mariati Munte, AMd.,SE M.Si
Halaman141s.d.153(Buku2)
ANALISIS PENGARTJII NILAI PELANGGAN DAI\TCTTRA MEREK TERIIADAP
KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENINGKATKAN RETENSI PELANGGA}{
(Studi pada UniversitasHKBP NommensenMedan)
Romindo Megawati Pasaribu
Halaman154s.d.167(Buku2)

Volume: 4 No.l - Mei 2015

ISSN:2301-797)(
Volume: 4No.1 - Mei2015

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM TERIIADAP PENDAPATAI\IASLI
DAERAH DENGAI\ BELANJA MODAL SEBAGAI VARHBEL INTERVEIYING
( STtlDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI StJtvrA*TERA
UTARA)

Dosen
t*. .#ff1#f#tll#fhTitp

Nommensen

ABSTRAKSI
Pemerintahdaerah dapat melaksanakanotonomi daerah karena adanya pendelegasian
kewenanganberupa penyerahandan pengalihanpendanaan.Pemerintahdapat meningkatkan
pendanaanmisalnyadanaalokasi
potensidaerahsendiri denganmemanfaatkansumber-sumber
potensi
meningkatkandan memperbaiki
Peningkatan
daerah
dilakukan
dengan
cara
umum.
pelayananpublik sehinggadengansendirinyaakan meningkatkansumberpendapatandaerah
tersebut.
Tujuan dari penelitianini adalahuntuk menguji pengaruhDana Alokasi Umum terhadap
PendapatanAsli Daerah dengan Belanja Modal sebagaiVariabel Intervening. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari laporanAPBD kabupatenlkotapropinsi SumateraUtaxa.Populasi
pada penelitian ini adalah33 kabupaten/kota yaitu yang terdiri dri 25 kabupatendan 8 kota
dengan pengamatanselama 3 tahun dari tahun 2011-2013 sehinggajumlah sampel pada
penelitian ini adalah 99 sampel. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah metode
dokumentasi.Analisis yang digunakanadalahanalisisjalur.
Hasil penelitian ini menunjulkan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruhsignifikan
terhadapBelanjaModal, DanaAlokasi Umumjuga berpengaruhsignifikan terhadapPendapatan
Asli Daerah.Padapenelitian ini Belanja modal bukan merupakanvariabel interveningkarena
nilai pengaruhlangsungDana Alokasi Umum ke PendapatanAsli Daerahlebih besardaripada
Asli Daerah.
nilai pengaruhtidak langsungDanaAlokasi Umum ke Pendapatan
Asli Daerah,BelaqiaModal.
Kata Kunci : DanaAlokasi lJmum, Pendapatan
PENDAHT]LUAIY
Seiring dikeluarkannya UndangUndang No. 2211999 yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang No.
3212004 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-Undang No. 2511999 yang telah
disempumakan dengan Undang-Undang
No.33l2004 tentang PerimbanganKeuangan
PemerintahPusatdan Daerahmenjadi sebuah
awal baru perubahan pemerintahan yang
senfalisasi menjadi pemerintahan yang
desentralisasi.Desentralisasi
ini menurliukkan
pelimpahan
adanya
kewenangan dari
pemerintahpusat kepadapemerintahdaerah
untuk menjalakan pemerintahannyasecara
otonom.
Selain kedua Undang-undangtersebut
di atas, terdapat beberapa peraturan
perundang-undanganyang menjadi acuan
pengelolaankeuangandaerahyangtelahterbit
lebih dahulu.Undang-undangyang dimaksud
diantaranyaadalahUndang-UndangNo.
Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi

1712003
tentangKeuanganNegara, UndangUndang No. 1/2004tentangPerbendaharaan
Negara, Undang-Undang No. 15/2004
tentangPemeriksaan Pengelolaan dan
TanggungJawabKeuanganNegara"UndangUndang No. 25D004 tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional.
Di Indonesia pelaksanaanotonomi
daerah dilaksanakan secara efektif pada
tanggal I Januari 2001. Otonomi daerah
dilaksanakan bertujuan agar pemerintah
daerah dapat mengatur dan mengelola
kepentingan sendiri dan mengembangkan
potensidan sumberdayayang ada di daerah.
Otonomi daerah adalah wewenang yang
dimiliki daerahotonom untuk mengaturdan
mengurusmasyarakatnyamenurut kehendak
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat,
sesuaidenganperaturanperundang-undangan
yangberlaku(Halim, 2007).
Pemerintah da€rah dapat melaksanakan otonomi daerah karena adanya

pendelegasian kewenangan. Salah satu
bentuk pendelegasiankewenangan berupa
penyera-han dan pengalihan pendanaan.
kewenenangan mengenai
Pemberian
pendanaandapat dilakukan dengandua cara
yaitu memanfaatkanpotensikeuangandaerah
itu sendiri dan dari dana perimbangan
keuangan pemerintah pusat. Kewenangan
dalam memanfaatkan keuangan daerah
sendiri dilakukan dalam wadah Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari
pajak daerah, restribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain penerimaan asli
daerah yang sah. Dana perimbangan
keuanganyaitu berupaDana Bagi Hasil yang
terdiri dari pajak dan sumber alam, Dana
Alokasi Umum,DanaAlokasi Khusus.
mengacu pada
Penelitian ini
penelitian yang dilakukan oleh Winda
Frelistiyani tentang pengaruh dana alokasi
umum terhadap pendapatan asli daerah
dengan belanja modal sebagai variabel
intervening. Perbedaanpenelitian terdahulu
denganpenelitian sekarangadalahpenelitian
terdahulu peneliti meneliti pemerintahan
Kabupaten/I(otase-Jawa.Penelitiansekarang
dilakukan pada pemerintahan Kabupaten/
Kota di SumateraUtara. Penelitian ini juga
mengacupadapenelitianyang dilakukanoleh
Walidi tentangpengaruhdanaalokasiumum
terhadap pendapatan perkapita dengan
belanja modal sebagaivariabel intervening.
Perbedaanpenelitianterdahuludenganpenelitian sekarang adalah pada variabel
penelitian.Penelitianterdatrulumenggunakan
pendapatanper kapita sebagaiindikator.
Penyelanggaraanpemerintahandae'
rah di Indonesia sangat beragam dan
memiliki karakteristiknya masing-masing
sehingga berpengaruhterhadap pendapatan
dan pengeluaran daerah. Sumatera Utara
merupakansalah satupropinsi yang memilki
potensi pendapatanasli daerah, sehingga
diharapkanseluruhdaerahkabupatenmaupun
kota telah mandiri dan dapat memenuhi
semua kebutuhan daerah. Namun seperti
penjelasandi atas, pemerintahdaerahmasih
sangattergantungpada bantuantransfer dari
pemerintah pusat, termasuk pemerintah
kabupatendan kota di SumateraUtara. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk melihat
kemandirian [6sunngandaerah di seturuh
kabupatenlkota di Sumatera Utara yang
Majalah llmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi

ISSN:2301-797){
Volume 4No.1 - Mei2015
dihubungkandengan Dana Alokasi Umum,
Asli DaerahdanBelaqiaModal.
Pendapatan
LAI\IDASAI\ TEORI
Undang-UndangNo. nn004 tentang
'?erimbangan Keuangan antara Pemerintatr
Pusatdan PemerintatrDaerah" menyebutkan
bahwa Anggaran Pendapatandan Belanja
Daerah adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahdaerahyang dibahasdan disetujui
bersamaoleh PemerintahDaerahdan Dewan
Perwakilan Ralryat Daerah (DPRD) dan
ditetapkandengan peraturandaerah.APBD
terdiri atas anggaran pendapatan daerah,
anggaranbelanjadaerah,danpembiayaan.
Peraturan pada era otonomi daerah
sistem
membawa perubahan pada
pengelolaankeuangandaerah.Dalam rangka
menciptakan suatu sistem perimbangan
keuanganyang profesional,demokratis,adil,
dan transparanberdasarkanatas pembagian
pemerintahanantara pemerintah pusat dan
daerah,maka dibuat UU Nomor 33 Tahun
2004 sebagaipenggantiUU Nomor 25 Tahun
1999tentang'?erimbanganKeuanganantara
Pemerintah Pusat dan Daerah". Dana
perimbangandimaksudkanuntuk membantu
daerahdalam mendanaikewenengan,untuk
mengurangiketimpangansumberpendanaan
pemerintahanantara pusat dan daerah serta
untuk mengurangi kesenjanganpendanaan
pemerintahan daerah. Dana Perimbangan
adalahdanayang bersumberdari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaandesenfralisasibertujuan
untuk menciptakankeseimbangankeuangan
antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerahdanantarapemerintahdaerah.(Darise,
2008).Danaperimbanganterdiri dari :
l.Dana Bagi Hasil (DBH), merupakandana
yang bersumber dari pendapatanAPBN
yang dibagihasilkan kepada daerah
tertentu.
berdasarkanangkapresentase
2.Dana Alokasi Umum (DAU), bertujuan
untuk pemerataankemampuan keuangan
antardaeratr yang dimaksudkan untuk
mengurangi ketimpangan kemampuan
keuangan antardaerahmelalui penerapan
yang
mempertimbangkan
formula
kebutuhandanpotensidaerah.
(DAK),
Khusus
Alokasi
3.Dana
dimaksudkanuntuk membantumembiayai
kegiatan-kegiatankfiususdi daerahtertentu
yang merupakanurusandaerahdan sesuai

ISSN:2301-79TX
Volume:4 No.1 - Mei2015
denganprioritas nasional,khususnyaunfuk
membiayai kebufuhan sarana prasarana
pelayanan dasar masyarakatyang belum
mencapai standar tertenfu atau untuk
mendorong percepatan pembangunan
daerah.
Dana Alokasi Umum
UU Nomor 33 tahun 2004 tentang
"PerimbanganKeuanganAntam Pemerintah
Pusat dan PemerintahDaerah" mengatakan
Dana Alokasi Umum adalah dana transfer
dari pemerintahpusat yang bertujuan untuk
antar
mengurangi kesejangan fiskal
pemerintah daerah. Menurut (Ahmad Yani,
2009), Dana Alokasi Umum adalah dana
yang bersumberdari pendapatanAPBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antardaerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaandesantralisasi.
DAU bertujuan untuk pemerataan
kemampuan keuangan antardaerah yang
dimaksud disini adalah untuk mengurangi
ketimpangan keuangan yang mempertimbangkan kebutuhan daerah dan pendapatan
daerah. Pengalokasian DAU tiap daerah
berbeda.DAU suatu daerahditentukan atas
dasm besar kecilnya celah frskal. Alokasi
DAU bagi daerahyang mempunyaipotensi
fiskal besar, tetapi kebutuhan fiskal kecil
akan memperolehalokasi DAU relatif kecil.
Sebaliknya"daerahyang mempunyaipotensi
fiskal kecil, tapi kebutuhanfiskal besarakan
memperoleh alokasi DAU relatif besar.
Secaraimplisit prinsip tersebutmenegaskan
fungsi DAU sebagai faktor pemerataan
kapasitasfiskal.
Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan
sekurang-kurangnya26% dari pendapatan
dalam negari neto yang ditetapkan dalam
APBN. Jumlah DAV 26% ini merupakan
jumlah DAU untuk seluruh propinsi dan
kabupatenlkota.Proporsi DAU antar daerah
dihitung dari perbandingan antara bobot
urusan pemerintahan yang
menjadi
kewenangan propinsi dan kabupaten/kota.
DAU untuk suatu daerah dialokasikan atas
dasar celah fiskal dan alokasi dasar. Celatr
fiskal adalah kebutuhan fiskal dikurangi
dengankapasitasfiskal Daerah.Alokasi dasar
dihitung berdasarkanjumlah gaji Pegawai
Negeri Sipil Daerah. Kebutuhan fiskal
Daerah merupakan kebutuhan pendanaan
Daerah untuk melaksanakanfungsi layanan
Majalah llmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi

dasar umum. Setiap kebutuhan pendanaan
diukur secara berturut-turut denganjumlah
pendudulg luas wilayatr, Indeks Kemahalan
Konstruksi,ProdukDomestikRegionalBruto
per kapitq dan Indeks Pembangunan
Manusia.Kapasitasfiskal Daerahmerupakan
sumberpendanaanDaerahyang berasaldari
PAD danDanaBagi Hasil.
Belanja Modal
Menurut (Halim, 2004),Bela4iaModal
merupakanbelanja pemerintahdaerahyang
manfaatnyamelebihi satutahunanggarandan
akan menambahaset atau kekayaandaerah
dan selanjutnyaakanmenambahbelanjayang
bersifatrutin sepertibiaya pemeliharaanpada
kelompokbelanjaadministrasiumum.
PendapatanAsli Daerah
Berdasarkan Undang-UndangNomor
33 Tahun 2004, Pendapatanasli daerah
adalah pendapatanyang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkanperaturandaerah
sesuai dengan peraturan perundangundangan.Pendapatanasli daerahadalah ...
pendapatandaerahyang bersumberdari hasil
pajak daerah, hasil restribusi daerah, hasil
pengolaankekayaandaerahyang disiapkan,
dan lain-lain pendapatanasli daerahyang satL
yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali
pendanaan dalam pelaksanaan otonomi
daerahsebagaiperwujudanasadesantralisasi.
Ketentuanmengenaipajak daerahdan
restribusi
daerah diarahkan untuk
memberikan kewenanganyang lebih besar
kepada daerah dalam perp4iakan dan
restribusi daerah melalui perluasan basis
pajak dan resribusi dan pemberiandiskresi
dalam penetapantarif pajak dan restribusi
tersebut.Perluasanbasispajak tersebutantara
lain dengan menambah jenis pajak dan
restribusi baru dan diskresi penetapantarif
dilakukan dengan memberikankewenangan
dalam
sepenuhnya kepada daerah
menetapkan tarif sesuai maksimal yang
ditetapkandalamundang-undang.
Kewenangandaerahuntuk memungut
pajak dan restibusi diatur denganUU Nomor
34 Tahun 20A0 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 18
Tahun 1997 dan ditindaklanjuti peraturan
pelaksanaannya,
yaitu PP Nomor 65 Tahun
2001 tentangPajakDaerahdan PP Nomor 66
Tahun2001tentangRestribusiDaerah.

ISSN:2301-797X
Volume:4No.1 - Mei2015
Kerangka Pemikirrn
Otonomi daerah yang dilaksanakan
pemerintah harus
menuntut
dapat
mengembangkanpotensi yang ada sehingga
menghasilkanpenerimaandaerdh. Semakin
tinggi hasil penerimaandaerah maka suatu
daerah dapat menutupi pengeluarandaerah
tersebut. Selain itu juga pemerintah daerah
juga harus mandiri, maksudnyapemerintah
daerah dapat mengatur dan mengelola
keuangan daerah sendiri tanpa tergantung
padadanatransferpemerintahpusat.Masalatt
timbul seiring dengan tunhrtan ini, yaitu
adanyakesenjanganfiscal antar daerahyang
memaksa pemerintah untuk memberikan
bantuanberupadana perimbangan(fransfer)
kepada daerah"salah satunya melalui Dana
Alokasi Umum. Pemerintahdaerahmemiliki
kewenangan dalam
mengatur dana
perimbangan tersebut. Pemerintah daerah
harus dapat menggunakan perimbangan
tersebut secara efektif dan efisien untuk
peningkatanpelayananpublik.
Salahsatulangkahyang dapatmenjadi
solusi peningkatan pelayanan publik yaitu
dengan mengalokasikan belanja pada
investasi modal. Semakin tinggi tingkat
investasi modal diharapkan mampu
meningkatkankualitas pelayananpublik dan
padagilirannyamampumeningkattantingkat
partisipasi (kontribusi) publik terhadap
pembangunanyang tercermin dari adanya
peningkatanPAD.

u
Gambar 1. KerangkaKonseptual
Hubungan antara I)ana Alokasi Umum
denganBelanja Modal
Sumberpembiayaanpemerintahdaerah
dalam rangka perimbangan keuangan
pemerintah pusat dan daerah dilaksanakan
atas dasar desenhalisasi,dekonsenfrasi,dan
pembangunan. Pelaksanaan desentralisasi
Majalah llmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi

dilakukan dengan pemerintah pusat
menyerahkankewenangankepadapemerintah
daerahunfuk mengaturdan mengurussendiri
daerahnya. Wujud desenhalisasi yaitu
pemberian dana perimbangan kepada
pemerintah daerah. Dana perimbangan ini
bertujuan untuk mengurangi ketimpangan
fiskal antarapemerintahpusatdanpemerintah
daerah (JU No. 3312004).Dana Alokasi
Umum adalah danayang berasaldari'APBN
yang dialokasikan dengan tujuan untuk
pemerataan keuangan antar daerah untuk
membiayai kebutuhan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
perimbangankeuanganmerupakankonsekuensi adanya penyerahan kewenangan
pemerintahpusat kepadapemerintahdaerah.
Dengandemikian,terjadi transferyang cukup
signifikan dalamAPBN dari pemerintahpusat
ke pemerintah daerah. PemerinAh daerah
dapat menggunakanDana Alokasi Umum
untuk memberikanpelayanankepadapublik
yang direalisasikanmelalui belanjamodal.
Dana transfer jangka panjang berupa
DAU berpengaruhterhadap belanja modal
dan penguranganjumlah danatransfer dapat
menyebabkanpenunurandalam pengeluaran
belanja modal.Prakoso (20O4)memperoleh
bukti empiris bahwa "... jumlah belanja
modal dipengaruhioleh DanaAlokasi Umum
yang diterima dari pemerintahpusat. Hasil
penelitian flarianto dan Adi Q007) semakin
memperkuatbukti empiris tersebut. Mereka
menemukan bahwa *kemandirian daerah
tidak menjadi lebih baih bahkanyang terjadi
adalah sebaliknya yaitu ketergantungan
pemerintah daerah terhadap transfer
pemerintah pusat (DAU) menjadi semakin
tinggi."Hal ini memberikan indikasi kuat
bahwa perilaku belattja daerah khususnya
belanja modal akan sangat dipengaruhi
sumber penerimaan DAU.
Berbagai
p€maparandiatasdapatdisimpulkansemakin
tinggi DAU makaalokasibelaqiamodaljuga
meningkat.Hal ini disebabkankarenadaerah
yang memiliki pendapatandaeratr berupa
DAU yang besar maka belanja modal akan
meningkat.
dengan
Hubungan Belanja Modal
PendapatanAsliDaerah
Infrastruktur dan saranaprasaranayang
ada di daerah akan berdampak pada
pertumbuh ekonomi daerah.Jika saranadan
prasaranamemadai maka masyarakatdapat

9l

ISSN: ZJ,A[-79TX
Volume: 4No.1 - Mei2015
melakukan aktivitas sehari - harinya secara pemerintah kabuapatenlkota di propinsi
aman dan nyaman yang akan berpengaruh Sumatera Utara. Semua populasi pada
pada tingkat produfttivitasnyayang semakin penelitianini akanmenjadi sampelyangakan
diteliti.
meningkat dan denganadanya ffiasfiuktur
yang memadai akan menarik investor untuk
membuka usaha di daerahtersebut.Pening- PerkembanganBelanja Modal
Perkembangan Belanja Modal dari
katan pemerintah daerdh dalam investasi
modal (belanja modal) diharapkan mampu tahun 2011-2013 mengalami peningkatarL
meningkatkan kualitas layanan publik dan dapatdilihat darijumlah BelamjaModaltahun
padatahun
padagilirannya mampumeningkatkantingkat 2011Rp. 4.548.850.061.558,40,
dan
Rp. 5.761.272.304.609,00,
partisipasi (kontribusi) publik terhadap 2012 sebesar
1.957,5
1.
pernbangunanyang tercermin dari adanya tahun2013Rp. 7.869.006.85
peningkatan PAD. Dalam penelitian Adi
(2006) menyatakan bahwa "Belanja pem- PerkembanganPendapatanAsIi Daerah
PendapatanAsli Daerahdi Kabupaten/
bangunanmemberikandampak yang positif
dan signifikan terhadap Pendapatan Asli
Kota yang terdapat di Sumatera Utara
Daerah." Dengan kata lain, pembangunan jumlahnya
cenderung
mengalami
publik
peningkatan
berbagaifasilitas sektor
akan berujung
dari tahun 20ll-2013. Untuk
pada peningkatanpendapatandaeratr.Dalam penelitian ini perhitunganuntuk Pendapatan
penerapan desentralisasi, pembangunan Asli Daerahhanyadilihat dari jumlah pajak
menjadi prioritas utama pemerintah daerah daerah dan restribusi daerah. Peningkatan
untuk menunjangpeningkatanPAD. Winda PendapatanAsli Daerah dilihat dari jumlah
ahun
Frelistiyani (2010), *belanja modal pada
2011
sebesar Rp.
positif
pada
pengaruh
terhadap
PAD."
1.487.432.586.937,10,
tahun
20L2 Rlp.
mempunyai
Hal ini berarti keputusanpemerintah untuk 2.314.381.529.280,00,pada tahun 2013
mengalokasikanbelamja modal yang lebih sebesar2.756.441.506.344.3
l.
besar untuk mendukung pertumbuhan
ekonomiakanmeningkatkanPAD.
Analisis Data
Uji Eipotesis denganUji t
Uji - t ini digunakanuntuk membukPengembanganHipotesis
yang
telatr
tikan pengaruh yang signifikan antara
Dalam kerangkakonseptual
variabel independen terhadap variabel
diuraikan sebelumny4 maka hipotesis yang
dependen:
diajukandalampenelitianini sebagaiberikut:
Hr : Danaalokasiurnumberpengaruh
Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap
signifrkanterhadapbelanja modal.
langsung
BelanjaModal
I{z: Danaalokasiumums€cara
Hasil uji t antaraDana Alokasi Umum
berpengaruhsignifikanterhadappendaTerhadapBelanjaModal dapatdilihat sebagai
patanasli daerah
berikut:
Hl: Danaalokasiumumsecaratidaklangsungberpengaruhterhadappendapatan
1
Tabel Hasil Uji t Pembahasan
asli daerahmelalui belanjamodal.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasidan Sampel
Menurut Sugiyono (2007),'?opulasi
diartikan sebagaiwilayah generalisasiyang
terdiri atas: obyeVsubyekyang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudianditarik kesimpulan".Populasiyang
akandigunakan di dalam penelitian ini,
dengan menggunakan d^ta panel, yaitu
kombinasi antara data runtut walxrt (time
series) dan silang tempat (cross section).
Populasi dalam penelitian ini adalatt
Majalah Ilmiah Politeknik Mandiri Bina Prestasi

Coefiicients'
Standar
Unstandardi dizrd
zed
Coeffic
Coefficients ients

std.
t
Sie.
Error Beta
(Constant)
1,70', 2,83t
I
,60: ,549
-89!
DAU LN
.10( .652 E.471 .000

Model

g.

B

DependentVariable:BM_LN

Sumber :Hasil PengolahanDatadenganSPSS

Variabel DAU memiliki koefisien beta
sebesar0,625, nilai signifikan DAU adalah

92

ISSN:2301-797X
Volume: 4No.1 - Mei2015
sebesar 0,000
pengaruh signifikan antara DAU terhadap
BelanjaModal.
Dari tabel diatasdapatdiperolehmodel
persamaansebagaiberikut :
B M : p rD A U + E r
BM = 0,899DAU +El
Keterangan:
4. Nilai koefisienDAU adalah0.899artinya
setiapkenaikanDAU akanmeningkatkan
nilai BM sebesar
0.899.
Pengaruh l)ana Alokasi Umum dan
Belanja Modal Terhadap Pendapatan AsIi
Daerah
Hasil uji t antaraDana Alokasi Umum
Terhadap PendapatanAsli Daerah dapat
dilihat sebagaiberikut :
Tabeltlasil Uji t Pembahasan
2
Standardi
zed
Coefficien
ts

L

DependentVariable:PAD_LN

Sumber :Hasil PengolahanDatadenganSPSS

e.Variabel DAU memiliki koefisien beta
sebesar0,749,nilai signifikansi DAU yaitu
sebesar 0,000
pengaruh signifikan antara DAU dengan
PAD.
f, Variabel BelanjaModal memiliki koefisien
beta sebesar 0,129, nilai signifikansi
BelanjaModal sebesar0,083> 0,05 berarti
terdapat tidak pengaruh signifikan antara
BelanjaModal terhadapPAD.
Dari tabel diatasdapatdiperolehmodel
persamaansebagaiberikut :
PAD: fu DAU + p2BM E2
PAD = 2,285D4U + 0,258BM E2
Keterangan:
l. Nilai koefisien DAU adalah2,285 artinya
setiap kenaikan DAU akan meningkatkan
nilai PAD sebesar
2,285.
2. Nilai koefisien BM adalah 0,285 artinya
setiapkenaikanBM akanmeningkatkannilai
PAD sebesar0,285.

Majalah Ilmiah Politelimik Mandiri Bina Prestasi

AnalisisJalur
Analisis jalur pada penelitian ini
dapat digambarkan melalui diagram jalur
sebagaiberikut :

t

o,zsa
I
I

Gambar 2. Analisis Jalur(Hasil Olahan)
Rumusmencarie:fI-R2, maka nilai
dari sl=.{f -ft2: 0.758 dan nilai dari
e2:& -FP:0.545.
sehingga koefisien
delerminasidengan
model
trimming yaitu
Rfm =l-e12e22
:l-(0.758)2(0.54t'?
:l-0.87
:0.23:23Yo
Besarnya koefisien determinasid-)
sebesar23yo arfnya keragamandata yang
diielaskan oleh model sebesar 23%
sedangkan sisanya 67% diielaskan oleh
variabel lain yang belum dimasukkandalam
penelitian.
Padagambardiagramjalur diatasdapat
dilihat bahwa nilai pengaruhlangsungDAU
terhadap PAD sebesar 0,749 lebih besar
terhadap pengaruh tidak langsung DAU
terhadapPAD melalui BelaqiaModal sebesar
0,081 (0,625 x 0,129).Hal ini menandakan
bahwa Belaqja Modal tidak bisa menjadi
variabelintervening.
Pembahasan
3. PenganrhDanaAlokasi Umum terhadapa
Bela4iaModal
Pada persamaanyang pertama dapat
dilihat batrwa DAU berpengaruhsignifikan
terhadap Belanja Modal. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Walidi
bahwaDAU berpengaruhsignifikan terhadap
Belar{a Modal. Hal ini juga sejalan dengan
penelitianyang dilakukan Winda Frelistiyani
bahwa DAU berpengaruhterhadap Belanja
Modal. Tetapi penelitian ini tidak sejalan
denganpenelitian yang dilakukan Annah di
Propinsi Aceh bahwa DAU
tidak

93

ISSN:230t-797X
Volume:4No.l - Mei2015
berpengaruh signifkan terhadap Belanja
Modal.
4. Pengaruh Dana Alokasi Umum dan
Belanja Modal terhadapPendapatanAsli
Daerah
Hasil pengujianpadapennmaankedua
dapat dilihat bahwa DAU berpengaruh
signifikan terhadap PAD. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan llasrina
Husni di Propinsi Aceh bahwa Dau
berpengaruhterhadapPAD. Tapi di sisi lain
Belar$a Modal tidak berpengaruhsignifikan
terhadapPAD. Hal ini tidak sejalandengan
penelitianyang dilakukan Winda Frelistiyani
bahwa Belaqia Modal berpengaruhterhadap
PAD. Daxi hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa Belanja Modal bukan merupakan
Variabel Intervening. Belanja Modal bukan
merupakanvariabel interveningdapat dilihat
dari lebih besarnyapengaruhlangsungDAU
ke PAD daripada DAU ke PAD melalui
BelanjaModal.
KESIMPULAN DANTSARAII
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasanyang telah dike,mukandalam
Bab sebelumny4 maka dapat disimpulkan
sebagaiberikut:
Dana Alokasi Umum berpenganrhsignifikan
terhadapBelaqiaModal
Saran
Saran yang disampaikan dari hasil
penelitian yang didapat adalatl sebagai
berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan
DAU, Belanja Modal dan PAD
sebagai variabel penelitian, bagi
peneliti selanjuhya supaya dapat
menggunakan variabel lain yang
Keuangan
berhubungan
dengan
Daerah.
2. Penelitian ini hanya menggunakan
DAU, Bela4ia Modal dan PAD
sebagai variabel penelitian, bag
peneliti selanjutnya supaya dapat
menggunakan variabel lain yang

berhubungan dengan
Daerah

Keuangan

Majalah Ilmiah Politeknik Mrndiri Bina Prestasi

3. Penelitian
ini
dilalilkan
di
kabupatenlkota di Sumatera Utara
yaitu 25 kabupaten dan 8 kota
sehingga hasil penelitian ini tidak bisa
dipakai di propinsi lain

DAFTAR PUSTAKA
PriyoHari,
Hubtmgan Antora
Pertumbuhsn Ekonomi Daerah,
don
BelanjaPembangman
PendapatanAsli Daerah (Sndi Pada
Kabupatendan Kota se-Jawa
Bal i), SimposiumNasionalAkuntansi
9, Padang,2006.
Bastian,Indrq Ahmtansi SeHorPublik, Edisi
Ketiga:
Penerbit Erlangga" Jakart4
2010.
Darise,Nnrlan/hmtans i KeuanganDaerahz
Indeks,Jakarta2008.
,PengelolaonKeuanganPada Satuon
Daerah:
Kerja
Perangkal
Indeks,Jakart4 2008.
Darsono, dan Ari Purwanti, Penganggaran
Perusahsan, Edisi Kedua: Mitra Wacana
Mediq Jakartq2010.
Frelistiyani, Wnda,Pengaruh Dana Alokasi
Umum
Terhadap Pendapatan
AsliDaerah dengan Belanja Modol
Vriabel
Sebogai
Int emeningt enelit ian,Universitas
10.
Diponegoro,Semarang,20
Halim, Abdul, Ahtntansi KeuanganDaerah,
Edisi Revisi: Salemba Empat,
Jakart42004.
Ahmtansi Keuoryot Daerah, Edisi
Ketiga: Salemba Empat Jakarta,
2007.
Harianto, David, dan Prryo Hari Adi,
Hubmgan Antara Dana Alokasi
Umum,Belanja Modal, Pendapatan
Asli Daerah, dan Pendapatan Per
Kapita, Simposium
Nasional
AkuntansiX, Makassar,2007.
Martonoo Nanang Metode Penelitian
Kuantitotif, Edisi Revisi: Raja
Grafindo Perkasa,Jal