PROGRAM PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA DAL (1)
MAKALAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT AGRIBISNIS
“PROGRAM-PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA DALAM RANGKA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA”
KELOMPOK VII
ERNA
DITA SEPTIANI KAMAL
DZUL APRIADIN S
NUR ROHAYATI
HILDAWATI
HAMIZA
IIN ANDRIANI
HASNIATI
RAHMAT INDIA
FAYAD MAHDI HALIDA
D1A113008
D1A113006
D1A113007
D1A113037
D1A113016
D1A113012
D1A113017
D1A113013
D1A113040
D1A113010
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
Pendahuluan
Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan
berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang
berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen
Pemerintah baik pusat maupun daerah.
Untuk meningkatkan efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan,
Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan
angka kemiskinan hingga 8 % sampai 10 % pada akhir tahun 2014.
Terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan
penanggulangan kemiskinan, yaitu:
a)
b)
c)
d)
Menyempurnakan program perlindungan sosial
Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
Pemberdayaan masyarakat, dan
Pembangunan yang inklusif
Terkait dengan strategi tersebut diatas, Pemerintah telah menetapkan instrumen
penanggulanang kemiskinan yang dibagi berdasarkan empat klaster, masingmasing:
a) Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
b) Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat.
c) Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Mikro dan Kecil
1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program
bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir
miskin. Semenjak diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
semenjak 1 Januari 2014, maka program Jamkesmas melebur kedalam program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Masyarakat miskin dan hampir miskin yang sebelumnya menjadi peserta
Jamkesmas akan secara otomatis menjadi peserta JKN ini. Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial
yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Untuk masyarakat miskin yang tadinya merupakan peserta Jamkesmas,
iuran kepesertaannya dibayarkan oleh Pemerintah yang disebut sebagai Penerima
Bantuan Iuran (PBI).
2. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
P2KP merupakan salah satu proyek nasional yang dilaksanakan oleh
pemerintah
Indonesia
dalam
rangka
menanggulangi
berbagai
persoalan
kemiskinan yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal
di wilayah perkotaan (urban). Pemerintah Indonesia selanjutnya menugaskan
Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman dan Departemen Kimpraswil
(sekarang Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum), sebagai pelaksana
proyek (executing agency) dari P2KP. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan (P2KP) telah dilaksanakan sejak tahun 1999 dalam rangka
menanggulangi kemiskinan struktural maupun upaya yang diakibatkan krisis
ekonomi tahun 1997.
a. Sasaran P2KP
Setidaknya ada tiga kelompok sasaran masyarakat yang akan disentuh P2KP,
yaitu :
1. Masyarakat kelurahan, yaitu seluruh masyarakat kelurahan dengan
penerima manfaat langsung adalah keluarga miskin (sesuai dengan
rumusan kriteria kemiskinan setempat yang disepakati warga.)
2. Pemerintah daerah, yaitu perangkat pemerintahan dari
kota/kabupaten, kecamatan hingga kelurahan.
tingkat
3. Para pihak terkait lainnya, yaitu seluruh pihak terkait di luar kelompok
masyarakat kelurahan sasaran dan aparat pemerintahan daerah seperti:
Perbankan, LSM, Perguruan Tinggi setempat, Lembaga-lembaga keuangan
(misalnya: BRI) dll.
b. Komponen Utama Program P2KP
Terdapat 4 (empat) komponen utama program yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Bantuan Teknis Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kapasitas
pemerintah daerah; merupakan serangkaian kegiatan pelatihan, prosesproses pembelajaran, dan penggalian pengalaman, serta sejumlah
lokakarya/rembuk masyarakat yang sesungguhnya ditujukan untuk
membangun kesadaran kritis, kepedulian (awareness), dan memotivasi
para pelaku P2KP untuk menjalankan perubahan-perubahan sosial di
masyarakat yang dimulai dengan dirinya atau lingkungan kerjanya.
2. Penyediaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM); merupakan
bantuan proyek sebagai sarana pembelajaran warga yang secara bebas
dapat digunakan oleh masyarakat kelurahan sasaran sesuai dengan hasil
pemetaan swadaya dan rumusan kegiatan yang dicantumkan dalam PJM
Pronangkis (Program Jangka Menengah-Penanggulangan Kemiskinan).
3. Penyediaan Dana Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET);
merupakan stimulan untuk meningkatnya kemitraan antara masyarakat
dengan pemerintah daerah, sehingga terjadi pembelajaran dalam
penyelenggaraan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih terarah
dengan mengakomodasikan kebutuhan masyarakat dan pemda serta
dilaksanakan secara transparan, efektif dan akuntabel.
4. Dana Dukungan “Pembangunan Lingkungan Permukiman Kelurahan
Terpadu”; merupakan suatu dukungan bagi BKM yang sudah mencapai
kualifikasi
kinerja
“mandiri”
agar
dapat
lebih
berdaya
dalam
mengakomodasikan berbagai inisiatif dan aspirasi dari masyarakat dalam
upaya terwujudnya tata kehidupan yang lebih baik dan harmonis.
Pemanfaatannya untuk membiayai berbagai kegiatan masyarakat selama
proses perencanaan pembangunan lingkungan permukiman kelurahan
secara terpadu (masterplan kelurahan) yang disepakati bersama dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan pelayanan publik
yang baik, dan peduli masyarakat miskin (pro-poor good governance).
3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
PNPM Mandiri yang telah diluncurkan Presiden RI pada tanggal 30 April
2007 di Kota Palu Sulawesi Tengah merupakan represestasi dari kelompok
program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (Klaster
2). PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program-program penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan
kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dicirikan dengan: a) menggunakan
pendekatan
partisipasi
masyarakat;
b)
melakukan
penguatan
kapasitas
kelembagaan masyarakat; dan c) kegiatan program dilaksanakan secara swakelola
oleh masyarakat.
a. Kategori PNPM Mandiri
PNPM Mandiri terdiri dari beberapa program, sebagai berikut :
1. PNPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bagian dari PNPM inti yang
ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Program ini
dikembangkan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah
dilaksanakan sejak 1998.
Tujuan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya.
2. PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
PNPM
R2PN
menyediakan
fasilitasi
pemberdayaanmasyarakat,
kelembagaan lokal, pendampingan masyarakat, pelatihan masyarakat, serta
dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) dalam mendukung
usulan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan,
diputuskan dan dikelola oleh masyarakat
Tujuan
Tujuan umum dari PNPM R2PN adalah mempercepat penanggulangan
kemiskinan denga cara pengembangan kemandirian masyarakat.
3. PNPM
Mandiri
Agribisnis/SADI
(Smallholder Agribusiness
Development Initiative)
PNPM Mandiri SADI adalah program untuk mempercepat upaya
pengentasan kemiskinan di daerah perdesaan dengan meningkatkan
pendapatan rumah tangga petani miskin melalui peningkatan kapasitas
khusus kelompok yang dipilih petani untuk meningkatkan produktivitas
dan akses ke pasar.
Tujuan
sasaran rumah tangga miskin, terutama anggota kelompok tani yang sangat
miskin, lembaga- lembaga masyarakat di bidang pertanian.
4. PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas merupakan program pemerintah yang
memfasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta
peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan
Generasi Sehat dan Cerdas adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak-anak balita dan meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah
hingga tamat Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SMP/ MTs).
5. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP)
PNPM-LMP adalah program yang berupaya agar aspek lingkungan dan
pengelolaan sumber daya alam menjadi bagian integral dari aktivitas
pembangunan masyarakat di perdesaan
Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di
perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan
dan pengelolaan pembangunan perdesaan melalui pengelolaan lingkungan
dan sumber daya alam secara lestari.
6. Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP)
P2SPP adalah program untuk mengintegrasikan pengelolaan pembangunan
partisipatif pola PNPM-MP ke dalam sistem reguler (Musrenbang), serta
mendorong
penyelarasan
perencanaan
teknokratis,
politis
dengan
partisipatif,
Tujuan
Menyatupadukan sistem pembangunan partisipatif pola PNPM- MP ke
dalam sistem pembangunan reguler dan menyelaraskan perencanaan
teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif.
7. PNPM Mandiri Respek (Rencana Strategis Pengembangan Kampung)
Bagi Masyarakat Papua
PNPM Mandiri Respek Bagi Masyarakat Papua adalah program untuk
mengembalikan harga diri orang Papua bahwa mereka memiliki
kemampuan
untuk
membangun
diri
dan
kampung
sendiri.
Tujuan
mengembalikan semangat gotong royong masyarakat, memberdayakan
masyarakat, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua kepada
pemerintah daerah.
8. PNPM Mandiri Perkotaan
PNPM-Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) merupakan upaya pemerintah untuk membangun
kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi
kemiskinan di perkotaan secara mandiri
Tujuan
1. Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal
kemanusiaan, prinsip- prinsip kemasyarakatan dan berorientasi
pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif, mengakar,
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu
memperkuat aspirasi/ suara masyarakat miskin dalam proses
pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi
masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya;
2. Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan
sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk
membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait,
dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut
terhadap lembaga masyarakat;
3. Mengedepankan peran Pemerinatah Kota / Kabupaten agar mereka
makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui
pengokohan
Komite
Penanggulangan
Kemiskinan
(KPK)
di
wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok
peduli setempat.
9. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan
PNPM-Mandiri Infrastruktur adalah program yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan perekonomian masyarakat di daerah yang
terpilih
Tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan jangka
menengah adalah untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dan yang
mendekati miskin ke infrastruktur dasar di wilayah perdesaan.
10. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan
antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat
pengangguran terbuka
Tujuan
mempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis
sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan
kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan
(local governance) dan penguatan institusi di perdesaan Indonesia.
11. Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan program dan aksi nyata
pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk
meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare
dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan
Tujuan
Meningkatkan akses layanan air minum sanitasi bagi masyarakat miskin
khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota
(peri-urban).
12. PNPM-Mandiri
Pembangunan
Daerah
Tertinggal
Daerah
Tertinggal
Dan
Dan
Khusus/
Khusus
Percepatan
(P2DTK)
Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran
daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah
dengan
difasilitasi
oleh
Pemerintah
Pusat
(melalui
Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal)untuk meningkatkan kapasitas sosialekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan
masyarakat.
Tujuan
Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mempercepat pemulihan dan
pertumbuhan sosial ekonomi di daerah- daerah tertinggal dan khusus.
13. PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP)
PNPM
Mandiri-KP
adalah
salah
satu
program
penanggulangan
kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan
pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan.
Tujuan
meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok
masyarakat yang mencari nafkah di bidang kelautan dan perikanan yang
miskin di 120 Kabupaten/Kota penerima PNPM Mandiri-KP. Mereka
adalah warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang
memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
14. PNPM-Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan
kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di
sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi
sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki
potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek
Daerah Tujuan Wisata (ODTW), maupun fasilitas pendukung pariwisata.
Tujuan
1.
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam
industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif
2.
perpajakan bagi investor.
Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap
provinsi (one province one primary tourism destination) bersama-sama
3.
dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing-
masing destinasi pariwisata.
4.
Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk
pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik,
telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan).
5.
Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata
dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana
6.
pariwisata).
Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan
ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang
mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar.
7.
Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a)
terbangunnya
komitmen
nasional agar
sektor-sektor
di
bidang
keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya
dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada
wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b)
harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat,
daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerapkan,
dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.
b. PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM-Mandiri
Perkim)
PNPM-Mandiri Perkim adalah salah satu program yang bertujuan
mencapai pemenuhan tempat tinggal layak huni.
Tujuan
Memfasilitasi
permukiman
kegiatan
dalam
yang
upaya
terkait
dengan
menumbuh-
bidang
kembangkan
perumahan
kemampuan
masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dan perumahan, pemenuhan
kebutuhan rumah dan perumahan, serta peningkatan kualitas permukiman
yang berbasis pemberdayaan.
4. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk
Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit
dari Rp. 5 Juta sampai dengan Rp. 500 Juta.
Tujuan
Meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada
usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan
menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat
informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
5. Studi
Kasus
Pelaksanaan
Program-Program
Pemerintah
Untuk
Mengurangi Kemiskinan di Indonesia
a. Penanganan sistem koagulasi filtrasi untuk mengilah air sumur yang
tercemar di kecamatan Srandakan
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa
Poncosari tentang air minum yang memenuhi syarat kesehatan dan
memberikan pengertian tentang pengolahan air secara sederhana agar air layak
dikonsumsi , khususnya cara untuk mengurangi kadar keruhan warna dan bau
pada sumber air, yang kedua tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan
tindakan preventif agar tidak terjadi wabah penyakit akibat pemanfaatan
sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada penduduk desa
Pocosari.Cara pencapainnya adalah dengan membuat unit pengolah air yang
terdiri dari dua bak terbuat dari drum bervolume 100 ml diletkan pada
penyangga bertingkat terbuat dari kayu yang dilengkapi dua buah kran. Hasil
pengambilan sampel pengolahan pertama
menunjukan kadar kekeruhan
sebesar 9,4 NTU kadar warna 21,6 TCU dan air masih berbau tanah analisis
sampel kedua menunjukan penurunan kadar kekeruhan sebesar 8,2 NTU kadar
warna 18,3 TCU dan air masih berbau tanah hasil analisis tersebut
menunjukan bahwa larutan partikel-partikel bahan material untuk menyaring
air secar fisika sudah mulai berkurang. Pencapaian dari pengabdian ini
tercermin dari dari penerimaan pendapat tersebut dan penularanya kepada
masyarakat dengan membuat pengolah air tersebut dengan menggunakan
bahan yang mudah didapatkan dan dan dipraktekan. Output yang dihasilkan
dari penelitian ini merupakan pemanfaatan air hasil pengolah air dan dengan
adanya alat ini tidak terjadi wabah penyakit yang diakibatkan penggunaan
sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
b. Program rehabilitas rekontruksi perumahan pemukiman
Sasaran dari program ini adalah masyarakat Yogyakarta dan Jawa
Tengah yang tekena gempa bumi tektonik sebesar 5,9 pada skala ricther.dan
program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat mampu mengoptimalkan
semaksimal mungkin manfaat program yang di landasi keadilan bersama
dalam menata dan membangun kembali perumahan dan pemukiman di
wilayah tersebt. Pengimplimetasian dari program ini adalah penerapan
pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka proses penyiapan
masyarakat agar mamu berpartisipasi dalam rehabilitasi kounitas dan dan
pemukiman di wilyah masing – masing serta membangun kembali ikatan
sosial (social cohesion) dan kapital sosial (social capita) di wilayahnya,
sehingga memerikan mafaat yang besar bagi masyarakat sendiri.
6. Pencapaian dari Pelaksanaan Program Pemberantasan Kemiskinan di
Indonesia
Krisis Ekonomi tahun 1998 memberikan hantaman yang besar terhadap
perekonomian nasional, termasuk meningkatnya angka kemiskinan masyarakat
yang naik menjadi 49,50 Juta atau sekitar 24,23 % dari jumlah penduduk
Indonesia, dari hanya 34,01 Juta (17,47 %) pada tahun 1996. Untuk mengurangi
angka kemiskinan akibat krisis ekonomi tersebut, pemerintah kemudian
menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas
pemerintah Indonesia.
Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang dilakukan sejak
tahun 1998 sampai saat ini, secara umum mampu menurunkan angka kemiskinan
Indonesia yang berjumlah 47,97 Juta atau sekitar 23,43 % pada tahun 1999
menjadi 30,02 Juta atau sekitar 12,49 % pada tahun 2011. Berdasarkan
Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah
penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara
lainnya. Tercatat pada rentang tahun 2005 sampai 2009 Indonesia mampu
menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar
0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain misalnya
Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per
tahun.
REFERENSI
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/dprogram-kredit-usaharakyat-kur/
http://www.pnpm-perdesaan.or.id/
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/dprogram-program-nasionalpemberdayaan-masyarakat-mandiri-pnpm-mandiri/
PENGEMBANGAN MASYARAKAT AGRIBISNIS
“PROGRAM-PROGRAM PEMERINTAH INDONESIA DALAM RANGKA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA”
KELOMPOK VII
ERNA
DITA SEPTIANI KAMAL
DZUL APRIADIN S
NUR ROHAYATI
HILDAWATI
HAMIZA
IIN ANDRIANI
HASNIATI
RAHMAT INDIA
FAYAD MAHDI HALIDA
D1A113008
D1A113006
D1A113007
D1A113037
D1A113016
D1A113012
D1A113017
D1A113013
D1A113040
D1A113010
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
Pendahuluan
Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan
berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang
berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen
Pemerintah baik pusat maupun daerah.
Untuk meningkatkan efektifitas upaya penanggulangan kemiskinan,
Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan
angka kemiskinan hingga 8 % sampai 10 % pada akhir tahun 2014.
Terdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan
penanggulangan kemiskinan, yaitu:
a)
b)
c)
d)
Menyempurnakan program perlindungan sosial
Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
Pemberdayaan masyarakat, dan
Pembangunan yang inklusif
Terkait dengan strategi tersebut diatas, Pemerintah telah menetapkan instrumen
penanggulanang kemiskinan yang dibagi berdasarkan empat klaster, masingmasing:
a) Klaster I - Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
b) Klaster II – Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat.
c) Klaster III – Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Mikro dan Kecil
1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program
bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir
miskin. Semenjak diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
semenjak 1 Januari 2014, maka program Jamkesmas melebur kedalam program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Masyarakat miskin dan hampir miskin yang sebelumnya menjadi peserta
Jamkesmas akan secara otomatis menjadi peserta JKN ini. Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial
yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
Untuk masyarakat miskin yang tadinya merupakan peserta Jamkesmas,
iuran kepesertaannya dibayarkan oleh Pemerintah yang disebut sebagai Penerima
Bantuan Iuran (PBI).
2. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
P2KP merupakan salah satu proyek nasional yang dilaksanakan oleh
pemerintah
Indonesia
dalam
rangka
menanggulangi
berbagai
persoalan
kemiskinan yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal
di wilayah perkotaan (urban). Pemerintah Indonesia selanjutnya menugaskan
Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman dan Departemen Kimpraswil
(sekarang Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum), sebagai pelaksana
proyek (executing agency) dari P2KP. Proyek Penanggulangan Kemiskinan di
Perkotaan (P2KP) telah dilaksanakan sejak tahun 1999 dalam rangka
menanggulangi kemiskinan struktural maupun upaya yang diakibatkan krisis
ekonomi tahun 1997.
a. Sasaran P2KP
Setidaknya ada tiga kelompok sasaran masyarakat yang akan disentuh P2KP,
yaitu :
1. Masyarakat kelurahan, yaitu seluruh masyarakat kelurahan dengan
penerima manfaat langsung adalah keluarga miskin (sesuai dengan
rumusan kriteria kemiskinan setempat yang disepakati warga.)
2. Pemerintah daerah, yaitu perangkat pemerintahan dari
kota/kabupaten, kecamatan hingga kelurahan.
tingkat
3. Para pihak terkait lainnya, yaitu seluruh pihak terkait di luar kelompok
masyarakat kelurahan sasaran dan aparat pemerintahan daerah seperti:
Perbankan, LSM, Perguruan Tinggi setempat, Lembaga-lembaga keuangan
(misalnya: BRI) dll.
b. Komponen Utama Program P2KP
Terdapat 4 (empat) komponen utama program yang akan dilaksanakan, yaitu :
1. Bantuan Teknis Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kapasitas
pemerintah daerah; merupakan serangkaian kegiatan pelatihan, prosesproses pembelajaran, dan penggalian pengalaman, serta sejumlah
lokakarya/rembuk masyarakat yang sesungguhnya ditujukan untuk
membangun kesadaran kritis, kepedulian (awareness), dan memotivasi
para pelaku P2KP untuk menjalankan perubahan-perubahan sosial di
masyarakat yang dimulai dengan dirinya atau lingkungan kerjanya.
2. Penyediaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM); merupakan
bantuan proyek sebagai sarana pembelajaran warga yang secara bebas
dapat digunakan oleh masyarakat kelurahan sasaran sesuai dengan hasil
pemetaan swadaya dan rumusan kegiatan yang dicantumkan dalam PJM
Pronangkis (Program Jangka Menengah-Penanggulangan Kemiskinan).
3. Penyediaan Dana Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET);
merupakan stimulan untuk meningkatnya kemitraan antara masyarakat
dengan pemerintah daerah, sehingga terjadi pembelajaran dalam
penyelenggaraan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih terarah
dengan mengakomodasikan kebutuhan masyarakat dan pemda serta
dilaksanakan secara transparan, efektif dan akuntabel.
4. Dana Dukungan “Pembangunan Lingkungan Permukiman Kelurahan
Terpadu”; merupakan suatu dukungan bagi BKM yang sudah mencapai
kualifikasi
kinerja
“mandiri”
agar
dapat
lebih
berdaya
dalam
mengakomodasikan berbagai inisiatif dan aspirasi dari masyarakat dalam
upaya terwujudnya tata kehidupan yang lebih baik dan harmonis.
Pemanfaatannya untuk membiayai berbagai kegiatan masyarakat selama
proses perencanaan pembangunan lingkungan permukiman kelurahan
secara terpadu (masterplan kelurahan) yang disepakati bersama dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan pelayanan publik
yang baik, dan peduli masyarakat miskin (pro-poor good governance).
3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
PNPM Mandiri yang telah diluncurkan Presiden RI pada tanggal 30 April
2007 di Kota Palu Sulawesi Tengah merupakan represestasi dari kelompok
program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (Klaster
2). PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program-program penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan
kerja yang berbasis pemberdayaan masyarakat dicirikan dengan: a) menggunakan
pendekatan
partisipasi
masyarakat;
b)
melakukan
penguatan
kapasitas
kelembagaan masyarakat; dan c) kegiatan program dilaksanakan secara swakelola
oleh masyarakat.
a. Kategori PNPM Mandiri
PNPM Mandiri terdiri dari beberapa program, sebagai berikut :
1. PNPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bagian dari PNPM inti yang
ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Program ini
dikembangkan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah
dilaksanakan sejak 1998.
Tujuan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun daerahnya.
2. PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias)
PNPM
R2PN
menyediakan
fasilitasi
pemberdayaanmasyarakat,
kelembagaan lokal, pendampingan masyarakat, pelatihan masyarakat, serta
dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) dalam mendukung
usulan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan,
diputuskan dan dikelola oleh masyarakat
Tujuan
Tujuan umum dari PNPM R2PN adalah mempercepat penanggulangan
kemiskinan denga cara pengembangan kemandirian masyarakat.
3. PNPM
Mandiri
Agribisnis/SADI
(Smallholder Agribusiness
Development Initiative)
PNPM Mandiri SADI adalah program untuk mempercepat upaya
pengentasan kemiskinan di daerah perdesaan dengan meningkatkan
pendapatan rumah tangga petani miskin melalui peningkatan kapasitas
khusus kelompok yang dipilih petani untuk meningkatkan produktivitas
dan akses ke pasar.
Tujuan
sasaran rumah tangga miskin, terutama anggota kelompok tani yang sangat
miskin, lembaga- lembaga masyarakat di bidang pertanian.
4. PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
PNPM Generasi Sehat dan Cerdas merupakan program pemerintah yang
memfasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta
peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan
Generasi Sehat dan Cerdas adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak-anak balita dan meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah
hingga tamat Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SMP/ MTs).
5. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP)
PNPM-LMP adalah program yang berupaya agar aspek lingkungan dan
pengelolaan sumber daya alam menjadi bagian integral dari aktivitas
pembangunan masyarakat di perdesaan
Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di
perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan
dan pengelolaan pembangunan perdesaan melalui pengelolaan lingkungan
dan sumber daya alam secara lestari.
6. Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP)
P2SPP adalah program untuk mengintegrasikan pengelolaan pembangunan
partisipatif pola PNPM-MP ke dalam sistem reguler (Musrenbang), serta
mendorong
penyelarasan
perencanaan
teknokratis,
politis
dengan
partisipatif,
Tujuan
Menyatupadukan sistem pembangunan partisipatif pola PNPM- MP ke
dalam sistem pembangunan reguler dan menyelaraskan perencanaan
teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif.
7. PNPM Mandiri Respek (Rencana Strategis Pengembangan Kampung)
Bagi Masyarakat Papua
PNPM Mandiri Respek Bagi Masyarakat Papua adalah program untuk
mengembalikan harga diri orang Papua bahwa mereka memiliki
kemampuan
untuk
membangun
diri
dan
kampung
sendiri.
Tujuan
mengembalikan semangat gotong royong masyarakat, memberdayakan
masyarakat, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua kepada
pemerintah daerah.
8. PNPM Mandiri Perkotaan
PNPM-Mandiri Perkotaan atau Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) merupakan upaya pemerintah untuk membangun
kemandirian masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menanggulangi
kemiskinan di perkotaan secara mandiri
Tujuan
1. Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal
kemanusiaan, prinsip- prinsip kemasyarakatan dan berorientasi
pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif, mengakar,
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu
memperkuat aspirasi/ suara masyarakat miskin dalam proses
pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi wadah sinergi
masyarakat dalam penyelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya;
2. Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan kepelayanan
sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk
membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke berbagai pihak terkait,
dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut
terhadap lembaga masyarakat;
3. Mengedepankan peran Pemerinatah Kota / Kabupaten agar mereka
makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui
pengokohan
Komite
Penanggulangan
Kemiskinan
(KPK)
di
wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta kelompok
peduli setempat.
9. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan
PNPM-Mandiri Infrastruktur adalah program yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan perekonomian masyarakat di daerah yang
terpilih
Tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan tujuan jangka
menengah adalah untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dan yang
mendekati miskin ke infrastruktur dasar di wilayah perdesaan.
10. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
PISEW adalah program yang dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan
antar wilayah, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat
pengangguran terbuka
Tujuan
mempercepat pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang berbasis
sumberdaya lokal, mengurangi kesenjangan antarwilayah, pengentasan
kemiskinan daerah perdesaan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan
(local governance) dan penguatan institusi di perdesaan Indonesia.
11. Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan program dan aksi nyata
pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk
meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare
dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan
Tujuan
Meningkatkan akses layanan air minum sanitasi bagi masyarakat miskin
khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota
(peri-urban).
12. PNPM-Mandiri
Pembangunan
Daerah
Tertinggal
Daerah
Tertinggal
Dan
Dan
Khusus/
Khusus
Percepatan
(P2DTK)
Program P2DTK adalah penanggulangan kemiskinan dengan sasaran
daerah tertinggal dan daerah khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah
dengan
difasilitasi
oleh
Pemerintah
Pusat
(melalui
Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal)untuk meningkatkan kapasitas sosialekonomi daerah melalui pendekatan pemberdayaan dan keswadayaan
masyarakat.
Tujuan
Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mempercepat pemulihan dan
pertumbuhan sosial ekonomi di daerah- daerah tertinggal dan khusus.
13. PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP)
PNPM
Mandiri-KP
adalah
salah
satu
program
penanggulangan
kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat di kawasan
pesisir atau masyarakat nelayan pada sektor kelautan dan perikanan.
Tujuan
meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi kelompok
masyarakat yang mencari nafkah di bidang kelautan dan perikanan yang
miskin di 120 Kabupaten/Kota penerima PNPM Mandiri-KP. Mereka
adalah warga yang tinggal di wilayah pesisir atau di luar pesisir yang
memiliki kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
14. PNPM-Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan
kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di
sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi
sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki
potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek
Daerah Tujuan Wisata (ODTW), maupun fasilitas pendukung pariwisata.
Tujuan
1.
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam
industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif
2.
perpajakan bagi investor.
Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap
provinsi (one province one primary tourism destination) bersama-sama
3.
dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing-
masing destinasi pariwisata.
4.
Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk
pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik,
telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan).
5.
Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata
dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana
6.
pariwisata).
Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan
ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang
mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar.
7.
Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a)
terbangunnya
komitmen
nasional agar
sektor-sektor
di
bidang
keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya
dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada
wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b)
harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat,
daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerapkan,
dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.
b. PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman (PNPM-Mandiri
Perkim)
PNPM-Mandiri Perkim adalah salah satu program yang bertujuan
mencapai pemenuhan tempat tinggal layak huni.
Tujuan
Memfasilitasi
permukiman
kegiatan
dalam
yang
upaya
terkait
dengan
menumbuh-
bidang
kembangkan
perumahan
kemampuan
masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah dan perumahan, pemenuhan
kebutuhan rumah dan perumahan, serta peningkatan kualitas permukiman
yang berbasis pemberdayaan.
4. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk
Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit
dari Rp. 5 Juta sampai dengan Rp. 500 Juta.
Tujuan
Meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya terbatas pada
usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil dan
menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat
informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
5. Studi
Kasus
Pelaksanaan
Program-Program
Pemerintah
Untuk
Mengurangi Kemiskinan di Indonesia
a. Penanganan sistem koagulasi filtrasi untuk mengilah air sumur yang
tercemar di kecamatan Srandakan
Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan wawasan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa
Poncosari tentang air minum yang memenuhi syarat kesehatan dan
memberikan pengertian tentang pengolahan air secara sederhana agar air layak
dikonsumsi , khususnya cara untuk mengurangi kadar keruhan warna dan bau
pada sumber air, yang kedua tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan
tindakan preventif agar tidak terjadi wabah penyakit akibat pemanfaatan
sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada penduduk desa
Pocosari.Cara pencapainnya adalah dengan membuat unit pengolah air yang
terdiri dari dua bak terbuat dari drum bervolume 100 ml diletkan pada
penyangga bertingkat terbuat dari kayu yang dilengkapi dua buah kran. Hasil
pengambilan sampel pengolahan pertama
menunjukan kadar kekeruhan
sebesar 9,4 NTU kadar warna 21,6 TCU dan air masih berbau tanah analisis
sampel kedua menunjukan penurunan kadar kekeruhan sebesar 8,2 NTU kadar
warna 18,3 TCU dan air masih berbau tanah hasil analisis tersebut
menunjukan bahwa larutan partikel-partikel bahan material untuk menyaring
air secar fisika sudah mulai berkurang. Pencapaian dari pengabdian ini
tercermin dari dari penerimaan pendapat tersebut dan penularanya kepada
masyarakat dengan membuat pengolah air tersebut dengan menggunakan
bahan yang mudah didapatkan dan dan dipraktekan. Output yang dihasilkan
dari penelitian ini merupakan pemanfaatan air hasil pengolah air dan dengan
adanya alat ini tidak terjadi wabah penyakit yang diakibatkan penggunaan
sumber air yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
b. Program rehabilitas rekontruksi perumahan pemukiman
Sasaran dari program ini adalah masyarakat Yogyakarta dan Jawa
Tengah yang tekena gempa bumi tektonik sebesar 5,9 pada skala ricther.dan
program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat mampu mengoptimalkan
semaksimal mungkin manfaat program yang di landasi keadilan bersama
dalam menata dan membangun kembali perumahan dan pemukiman di
wilayah tersebt. Pengimplimetasian dari program ini adalah penerapan
pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka proses penyiapan
masyarakat agar mamu berpartisipasi dalam rehabilitasi kounitas dan dan
pemukiman di wilyah masing – masing serta membangun kembali ikatan
sosial (social cohesion) dan kapital sosial (social capita) di wilayahnya,
sehingga memerikan mafaat yang besar bagi masyarakat sendiri.
6. Pencapaian dari Pelaksanaan Program Pemberantasan Kemiskinan di
Indonesia
Krisis Ekonomi tahun 1998 memberikan hantaman yang besar terhadap
perekonomian nasional, termasuk meningkatnya angka kemiskinan masyarakat
yang naik menjadi 49,50 Juta atau sekitar 24,23 % dari jumlah penduduk
Indonesia, dari hanya 34,01 Juta (17,47 %) pada tahun 1996. Untuk mengurangi
angka kemiskinan akibat krisis ekonomi tersebut, pemerintah kemudian
menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas
pemerintah Indonesia.
Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang dilakukan sejak
tahun 1998 sampai saat ini, secara umum mampu menurunkan angka kemiskinan
Indonesia yang berjumlah 47,97 Juta atau sekitar 23,43 % pada tahun 1999
menjadi 30,02 Juta atau sekitar 12,49 % pada tahun 2011. Berdasarkan
Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah
penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara
lainnya. Tercatat pada rentang tahun 2005 sampai 2009 Indonesia mampu
menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar
0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain misalnya
Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per
tahun.
REFERENSI
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/dprogram-kredit-usaharakyat-kur/
http://www.pnpm-perdesaan.or.id/
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program/dprogram-program-nasionalpemberdayaan-masyarakat-mandiri-pnpm-mandiri/