3.1 Setting dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

  

BAB III

METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan membahas diantaranya tentang setting dan waktu

  penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan analisis taraf kesukaran item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut.

3.1 Setting dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun

  pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus.

  PTK ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Jadwal kegiatan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 Semester II Tahun ajaran pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2016, untuk siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2016 dan siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016.

  3.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan.

  Sebagian besar siswa bertempat tinggal di daerah sekitar sekolah. Siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 ini memiliki latar belakangyang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa berprofesi sebagai wiraswasta. Karena kesibukan orang tuanya, sehingga siswa tersebut kurang mendapatkan perhatian dalam hal belajar. Siswa banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk bermain, tidak ada yang mengingatkannya untuk belajar ketika dirumah. Kondisi tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menurun terutama mata pelajaran IPA. Jadi, karakteristik yang berbeda membuat tingkat kesadaran dan tingkat belajar yang berbeda pula.

  3.3 Variabel Penelitian

  Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran

  

Numbered Heads Together (NHT)sebagai variabel bebas, dan hasil belajar IPA

  sebagai variabel terikat. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan operasional untuk masing-masing variabel, maka berikut ini dirumuskan definisi operasional untuk variabel tersebut.

1. Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah pembelajaran

  menyeluruh pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini mengarah pada aspek kognitif saja, oleh karena itu hasil belajar yang digunakan adalah hasil belajar yang diperoleh dari skor evalusi pada pertemuan ke 3 setiap siklusnya.

3.4 Rencana Tindakan

  Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi Arikunto dalam Paizaluddin dan Ermalinda (2014: 33), yaitu(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap model penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut.

  

SIKLUS

  

1 mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan maka peneliti dapat melakukan siklus berikutnya artinya sesudahlangkah keempat kemudian kembali kesatu dan seterusnya. Oleh karena itu, peneliti harus merancang langkah-langkah dalam penelitiannya. Dalam tahap perencanaan peneliti harus mempersiapkan apa saja yang akan diperlukan dan apa saja yang akan dilakukan. Setelah perencanaan, akan dilakukan pengamatan tentang jalannya tindakan dalam penelitian. Kemudian setelah pengamatan dilakukan refleksi. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari siklus I, kemudian pada siklus berikutnya akan dilakukan perbaikan.

  Berdasarkan penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) akan dilakukan langkah-langkah dalam tiap siklusnya yaitu sebagai berikut:

3.4.1 Pelaksanaan Siklus I

  a. Persiapan 1) Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.

  2) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran. 3) Menyusun strategi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togethers (NHT).

  4) Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran. 5) Kesimpulan dan evaluasi. 6) Pemantapan dan tindak lanjut

  b. Pelaksanaan 1) Menggunakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.

  2) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 orang 3) Setiap siswa mempunyai nomor urut yang diberikan oleh guru

  8) Siswa mengerjakan soal evaluasi

  c. Pengamatan Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaranNumbered

  Heads Together (NHT), termasuk hasil yang dicapai siswa.

  d. Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT), maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

3.4.2 Pelaksanaan Siklus II

  a. Persiapan 1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

  2) Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP. 3) Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran. 4) Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

  5) Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran. 6) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. 7) Pengembangan program tindakan 2. b. Pelaksanaan Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui: 1) Guru melakukan apersepsi.

  2) Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa 4) Siswa mengambil nomor urut yang sudah ditentukan oleh guru 5) Siswa mengamati materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru. 6) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urut masing-masing 7) Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari 8) Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.

  c. Pengamatan 1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan

  d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil yang terkumpul.

3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  3.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas

  Pengumpulan data dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads

  

Together (NHT) dilakukan dengan non tes. Teknik non tes ini dilakukan melalui

  lembar observasi, Sutrisno Hadi, 2004:130 mengemukakan bahwa observsi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena- fenomena yang diteliti. Sama halnya dengan Nasution (dalam Sugiyono, 2013:64) mengatakan bahwa observasi adalah “dasar semua ilmu pengetahuan”. Observasi di dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aplikasi pembelajaran

  

Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar. Teknik

  observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)di dalam kelas. Saat mengajar di kelas dengan pembelajaran Numbered

  

Heads Together (NHT), guru kelas IV sebagai observer mangamati dan mengisi

  lembar observasi dari perlakuan yang diberikan. Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan guru dan peserta didik dalam pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi aktivitas peserta didik dan kegiatan mengajar pada setiap pertemuan.

  3.5.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

  Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes. Teknik tes untuk hasil belajar ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui kegiatan pembelajaran karena kemampuannya, sedangkan observasi digunakan

  2014:193). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02. Teknik tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah menerapkan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang dibutuhkan disusun instrumen dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang ditentukan peneliti.

3.5.2.1 Intrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

  Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam belajar mengajar dan respon peserta didik dalam menerima pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar harus dapat mencerminkan tahap pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Berikut kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

  • – Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru No. Aspek Indikator No. Item

  Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai pertanyaan. i.

  Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing- masing siswa.

  f.

  Pemanggilan nomor dilakukan secara acak.

  g.

  Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan dari.

  h.

  Guru memberikan reword kepada siswa.

  d.

  6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

  4 Kegiatan

  Akhir a.

  Menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari.

  b.

  Melakukan refleksi.

  Membimbing siswa untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya e.

  Memberikan materi.

  

Tabel 4

Kisi

  b.

  1 Pra

  pembelajaran a.

  Guru memeriksa kesiapan siswa

  1

  2 Kegiatan Awal a.

  Guru membuka pelajaran meliputi berdoa dan presensi.

  Guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

  c.

  c.

  Merumuskan hipotesis d.

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2, 3, 4, 5

  3 Kegiatan Inti a.

  Membentuk kelompok secara heterogen yang masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

  b.

  Menyediakan nomor dan diberikan kepada siswa.

  15, 16 Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara x 100%

  Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

  

Tabel 5

Kisi

  • – Kisi Lembar ObservasiKegiatan Siswa Aspek Indikator No. Item No.

  1 Prapembelajaran a.

  1, 2 Menyiapkan perlengkapan belajar.

  b.

  Siswa siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

  a.

  2 Kegiatan Awal 3, 4, 5 Berdoa dan presensi.

  b.

  Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

  c.

  Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

  3 Kegiatan Inti a.

  6, 7, 8, 9, Berkelompok sesuai pembagian kelompok dari guru.

  10, 11, b. Menerima nomor dari guru.

  12, 13, c. Masing-masing kelompok membaca

  14 materi yang diberikan oleh guru.

  d.

  Berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya e.

  Merespon pendapat teman dengan positif.

  f.

  Antusias bekerjasama dengan teman.

  4 Kegiatan Akhir a.

  11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, danmasyarakat

  2

  2

  1,2 3,4 5,6

  3.Menjelaskan cara mengelola sumber dayaalam

  2.Menyebutkan jenis-jenis sumber dayaalam

  1.Menjelaskan sumber daya alam

  11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

  Item

  Menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari.

  Indikator Nomor Soal

  Kompetensi Dasar

  Standar Kompetensi

  

Tabel 6

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

  Lembar observasi kegiatan guru terdiri dari 16 item pernyataan, lembar observasi kegiatan siswa terdiri dari 16 item pertanyaan. Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal siklus I dan siklus II sebagai berikut.

  15, 16 Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama proses pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut dengan cara x 100%

  Melakukan refleksi.

  b.

  2

  

Tabel 7

Kisi- kisi Soal Evaluasi siklus II

  Standar Kompetensi

  Kompetensi Dasar

  Indikator Nomor Soal Item

  11. Memahami hubungan antara sunber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

  11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan 1.

  Menyebutkan cara pelestarian lingkungan.

  2. Mendeskripsikan dampak pengambilan sumber daya alam.

  3. Menjelaskan cara memelihara pelestarian lingkungan.

  1,2 3,4 5,6

  2

  2

  2 JumlahSoal

  6 Berdasarkan tabel kisi

  • – kisi soal pada siklus I dan siklus II dapat dijelaskan pedoman penskoran pada Tabel 8 dan Tabel 9 dibawah ini :

  

Tabel 8

Pedoman Penskoran Penilaian Soal Uraian Siklus I

No. Soal Kunci Jawaban Skor Total Skor

  c. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan pemandangan alam.

  1

  1

  Sumber daya alam nonhayati, meliputi segala sesuatu yang bukan makhluk hidup, seperti udara, batu bara, logam, dan lain-lain.

  macam sumber daya alam yaitu: a.

  3 Jika dilihat menurut jenisnya, kita akan mendapati dua

  6

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  b. Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.

  1

  matahari, gelombang laut, gas bumi, dan angin.

  a. Sumber daya alam penghasil energy seperti

  menjadi:

  2 Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi

  5

  1

  1

  1

  2

  c. udara (Jawaban lain : air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba jasad renik).

  b. hewan

  kekayaan bumi, yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: a. tumbuhan

  1. Pengertian Sumber Daya Alam adalah semua

  4 b.

  1 Sumber daya alam yang tidak dapat

  diperbaharui seperti minyak bumi, batu bara, logam (aluminium, bijih besi, dan sebagainya)

  1 dan gas bumi.

  c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

  1

  seperti berbagai jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat

  1 dibentuk lagi jika rusak atau habis.

  5 Contoh cara mengelola sumber daya alam agar tetap terjaga a.

  Menjaga kesuburan tanah

  1

  5 Melakukan pemupukan

  • 1
  • b.

  Membuat terasering

  1 Tebang pilih Menebang pohon di hutan yang telah cukup

  • umur. Menebang dan menanam kembali c.

  Mendirikan daerah-daerah suaka Suaka margasatwa

  • 1 a) : badak berculasatu.

  Ujung Kulon

  b) Pulau Komodo : komodo

  c) : orang utan Kalimantan

  • 1

  Cagar alam

  a) Sumatera Utara :Sibolangit

  b) :raflesia Bengkulu

  6 Contoh tindakan merusak sumber daya alam:

  1

  4 a. Penangkapan ikan dengan bahan peledak.

  1 b. Penangkapan ikan dengan pukat harimau.

  1 c. Penebangan hutan secara liar.

  1 d. Penambangan liar.

  

Tabel 9

Pedoman Penskoran Penilaian Soal Uraian Siklus II No.

  Total Kunci Jawaban Skor soal Skor

  1 Hutan merupakan salah sumber daya alam yang

  4 perlu kita lestarikan, ada beberapa cara untuk melestarikan hutan misalnya dengan cara tebang

  2 pilih artinya jika kita menebang pohon di hutan harus memilih pohon yang telah cukup umur, setelah menebang pohon sebaiknya dilakukan penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang

  2 ditebang.

  2 Penangkapan ikan dengan pukat harimau. Pukat harimau jala sangat lebar bermata kecil-kecil.

  Pukat harimau ditarik dengan kapal untuk menjaring ikan. Ikan yang besar maupun yang kecil tidak dapat lepas setelah masuk perangkap jarring. Jika hal itu dilakukan terus-menerus akan mengakibatkan berkurangnya ikan di masa yang akan datang bahkan ikan dapat punah. Ada cara lain yang lebih baik untuk menjaga agar ikan tidak punah yaitu jika kita ingin menangkap ikan sebaiknya dengan menggunakan pancing/jalabiasa.

  2

  4 Pancing hanya menangkap ikan-ikan yang besar

  2 saja. Penangkapan ikan dengan jarring/jala biasa tidak mengganggu ikan-ikan yang kecil maupun telurikan.

  3. Penangkapan ikan dengan bahan peledak sangat

  1 merugikan, ledakan dapat mematikan ikan besar 5 maupun ikan yang masih kecil. Secara ekonomis penangkapan ikan dengan bahan peledak mudah, cepat, dan hasilnya banyak. Akan tetapi ikan di masa yang akan datang dapat berkurang bahkan ikan dapat punah.

  1

  4. Dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat

  6

  dikelompokan dalam bentuk : a.

  1

  kerusakan permukaan bumi, b.

  1

  kebisingan, c.

  1

  polusi udara,

  Cara mengatasi: a.

  Pertama,membuat kebijakan pelarangan aktivitas penambangan liar dan komitmen menerapkan 1 hukuman bagi yang kedapatan melanggarnya.

  b.

  1 Dengan adanya pengawasan dan penegakan hukum yang jelas.

  c.

  1 Melakukan penyuluhan yang rutin terkait dampak penambangan liar terhadap ekosistem yang berujung pada rusaknya alam yang akhirnya merugikan masyarakat.

  5.

  a.

  1

  6 Menjaga Kebersihan Lingkungan. Menjaga kebersihan merupakan hal yang mudah dan sangat berpengaruh besar apabila kita semua dapat menjaga kebersihan bersama-sama.

  1 Prinsipnya adalah jangan buang sampah sembarangan, kita akan mendapatkan lingkungan yang sangat nyaman dan bersih apabila kita segera membenahi diri masing-masing untuk tidak membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempat sampah, karena memang di situlah seharusnya kita membuang sampah.

  1 b. Cintai Tumbuhan dan Tanaman.

  Dengan kita mencintai tumbuhan dan tanaman

  1 yang ada di sekitar kita, kita akan mendapatkan lingkungan yang nyaman dan asri, sehingga hal ini jelas akan lebih nyaman di tempati. bersama-sama. Sehingga, anda dan para warga lainnya dapat menikmati hunian dan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, asri, dan bersih.

  6. Berikut adalah cara mencegah banjir:

  5

  a)

  1 Membuat saluran air yang baik

  b)

  1 Buanglah sampah pada tempatnya

  1

  c) Rajin membersihkan saluran air

  d)

  1 Menanam pohon atau tanaman di area sekitar rumah.

  e)

  1 Melestarikan hutan. Soal siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk soal uraian. Skala yang digunakan dalam pengukuran instrumen ini menggunakan sistem bobot dalam memberikan nilai terhadap jawaban siswa untuk setiap nomor berdasarkan tingkat kesukaran tiap nomor. Dalam menilai kebenaran jawaban soal-soal bentuk uraian dipertimbangkan beberapa aspek, antara lain: (a) kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan, (b) sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari penyajian gagasan jawaban dan (c) bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan buah pikirannya (Nana Sudjana, 2014).

  Bobot nilai menggunakan skala 1-10. Untuk soal kategori mudah diberi bobot empat, kategori soal sedang diberi bobot lima, dan kategori soal sulit diberi skor enam.

3.6 Uji Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Uji Validitas

  Uji validitas instrumen, validitas instrumen dikatakan valid apabila

  

Judgement ). Setelah instrumen dikonstruksi pada aspek- aspek yang akan diukur

  dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Adapun identitas para ahli sebagai berikut :

  Tabel 10 Data Validator

Nama Keterangan

  Ambawani, S.Pd. SD Guru SDN Dadirejo 02 Gunarso, S.Pd. SD Guru SDN Dadirejo 02

  Validasi konstruk meliputi : kejelasan bahasa, kejelasan sisi format penyajian, kejelasan dari segi gambar/representasi. Validasi isi meliputi: kesesuaian dengan materi pokok, kesesuaian dengan indikator pencapaian tes kemampuan berpikir kreatif. Kepada masing

  • – masing para ahli diberi perangkat tes serta lembar penilaiannya terhadap kesesuaian setiap indikator dengan cara memberi tanda ) pada kolom setuju (valid) dan kolom tidak setuju (tidak valid).Pada kolom saran perbaikan para ahli dapat memberikan komentar terhadap item tes tersebut bila diperlukan. Hasil rekap validasi sebagai berikut:

  

Tabel 11

Rekap Validasi Pakar soal evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II

Keterangan Pemberi saran Konstruk Isi

  Validator 1 1.

  Setuju Perbaiki bahasa agar siswa mudah memahami 2.

  Perbaikan tata tulis sesuai EYD Validator 2 1.

  Setuju Perbaiki redaksional bahasa 2.

  Tabel 12 Revisi Soal

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

a.

  1. Berdasarkan pengalaman dan

  1. Berdasarkan pengalaman dan yang sudah dipelajari, jelaskan dengan apa yang sudah dipelajari, jelaskan bahasa kalian tentang pengertian dengan bahasa kalian sendiri sumber daya alam beserta 3 tentang pengertian dari sumber contohnya! daya alam. Berikan 3 contohnya! a.

3.6.2 Uji Tingkat Kesukaran

  Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dalam indeks. Analisis ini dilakukan setelah soal di uji validitas. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan instrument soal yang baik. Dalam pemilihan soal yang baik harus dikategorikan mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dalam penelitian ini menggunakan expert judgement untuk mengetahui tingkat kesukaran. Dari hasil para ahli dapat dilihat sebagai berikut

  

Tabel 13

Tingkat Kesukaran soal pretest dan posttest

  Validator Kriteria Pretest Posttest Nomor soal

  1

  2 Sukar

  Sedang 1.

  √ Mudah Sukar

  √ Sedang 2. Mudah Sukar

  3. Sedang Mudah Sukar

  4. Sedang Mudah Sukar 5. Sedang

  √ Mudah Sukar nomor dikategorikan sedang, dan 2 nomor dikategorikan sukar. Pada soal posttest terdapat 2 nomer dikategorikan mudah, 2 nomor dikategorikan sedang, dan 2 nomor dikategorikan sukar.

  3.7 Indikator Hasil

  Indikator hasil dalampenelitian ini dilihat dari aspek hasil belajar.Penelitian ini berhasil jika minimal 80% dari 25 siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 65.

  3.8 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik analisis untuk data hasil tindakan. Baik data hasil observasi maupun data hasil tindakan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan deksripsi kuantitatif. Data hasil observasi dalam penelitian ini meliputi data hasil observasi kegiatan guru dan data hasil observasi kegiatan siswa. Observasi kegiatan guru dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan pelaksanaan tindakan siklus II. Observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur apakah guru sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Lembar observasi kegiatan guru terdiri dari 16 pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada pertemuan pertama, kedua, dan pertemuan ketiga. Observer mengisi lembar observasi kegiatan guru dengan memberikan tanda centang pada kolomya apabila kegiatan guru dilaksanakan cara memberikan soal evaluasi yang berbentuk uraian dengan jumlah 6 soal untuk siklus I, dan 6 soal uraian untuk siklus II yang sudah di uji tingkat validitas dan kesukarannya. Penilaian kognitif dilaksanakan pada saat evaluasi akhir dengan menggunakan 6 soal uraian dengan jumlah total skor 30. Untuk soal yang diberikan saat siklus I dan siklus II teknik penilaiannya adalah dengan menjumlah skor dibagi 3, kemudian dikalikan 10.

  Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam tabel 12 kriteria ketuntasan sebagai berikut:

  

Tabel 14

  Kriteria ketuntasan hasil belajar SD Negeri Dadirejo 02

  KKM Kualifikasi

  Tuntas ≥65 <65 Belum Tuntas

  Setelah didapatkan data mengenai hasil belajar siswa, kemudian penulis membuat tabel distribusi frekuensi prasiklus, siklus I, dan siklus II untuk mempermudah dalam membaca data mengenai hasil belajar siswa. Kemudian data mengenai hasil belajar siswa dibuat dalam bentuk diagram batang. Setelah itu peneliti membuat tabel ketuntasan belajar siswa untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk lebih memperjelas mengenai persentase ketuntasan belajar siswa, peneliti membuat diagram lingkaran hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II. IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II. Untuk mengetahui perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas pada prasiklus, siklus I, dan siklus II, peneliti membuat diagram batang mengenai perbandingan persentase ketuntasan belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II. Lalu peneliti membuat diagram batang mengenai peningkatan rata-rata kelas agar lebih jelas mengenai peningkatan hasil belajar siswa.Dari segi hasil belajar, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil ialah minimal 80% dari 25 siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM=65).

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI TRUE OR FALSE BERBANTUAN KARTU PADA SISWA KELAS 4 SDN PAYANG 01 PATI SEMESTER 1 TAHUN 2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi True or False Berbantuan Kartu pada Siswa Kelas 4 SDN Payang 01 Pati Semester 1 Tahun 2016

0 0 127

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis Web di Gereja Toraja

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Pengumuman Mobile Berbasis Android Menggunakan Google Cloud Messaging (Studi Kasus : FTI-UKSW)

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Pemantau Lokasi Anak dan Widget Panic Button dengan Fused Location Provider API dan Google Cloud Messaging pada Android Platform

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Kidsafe Proxy sebagai Pembatas Hak Akses dan Filtering Menggunakan Raspberry Pi

0 1 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pengimplementasian Aplikasi Pencatatan Servis Mobil pada Android Platform (Studi Kasus: PT. Armada International Motor, Magelang)

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pemantauan Kegiatan Promosi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Mobile Platform

0 0 25

1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 6

2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPA 2.1.1.1 Hakekat IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 18