Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis Web di Gereja Toraja
Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis Web di Gereja Toraja
Artikel Ilmiah Peneliti: Marsel Sampe Asang (672011061) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Februari 2015
Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis
Web di Gereja Toraja
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Marsel Sampe Asang (672011061)
Radius Tanone, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Februari 2015
Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis
1) 2)Web di Gereja Toraja
Marsel Sampe Asang, Radius Tanone
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract
Toraja Church is one of church organization that has a large members. In terms
of member administration, toraja church has many problems. One of them is
unavailability of system that can process that data. This makes toraja church difficult to
monitor the members growth. Monitoring system is a solution for that problem. By
monitoring the data, system can produce an accurate information especially on reporting
and recapitulation of data. This research focusing on web-based monitoring system
design for toraja church. The result of this research is a web-based monitoring system
that can process data of toraja church.Keywords : Monitoring, MapServer, Toraja Church.
Abstrak
Gereja Toraja adalah salah satu organisasi lembaga gereja yang memiliki datajemaat yang tergolong besar. Dalam hal penataan data jemaat, gereja toraja memiliki
banyak kendala. Salah satu kendalanya adalah belum adanya sistem yang dapat mengolah
semua data tersebut. Hal ini sering membuat gereja toraja kesulitan untuk memantau
perkembangan dan pertumbuhan setiap jemaatnya. Sistem monitoring merupakan solusi
permasalahan tersebut. Dengan memonitor data, sistem dapat menghasilkan informasi
yang akurat terutama pada pelaporan dan rekapitulasi data. Penelitian ini memfokuskan
pada perancangan sistem monitoring yang berbasis web untuk gereja toraja. Hasil dari
penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring berbasis web yang dapat mengolah data-
data gereja toraja.Kata Kunci : Monitoring, MapServer, Gereja Toraja.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana
2) Salatiga Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga1. Pendahuluan
Gereja Toraja adalah salah satu anggota Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang tergolong besar. Jumlah jemaat gereja toraja adalah 1,030 jemaat dengan anggota sekitar 400,000 orang yang menyebar di 10 provinsi di Indonesia bahkan di Kuala Lumpur, Malaysia. Penataan kelembagaan gereja toraja dalam lingkup pelayanan jemaat diatur oleh BPMJ (Badan Pekerja Majelis Jemaat), lingkup pelayanan klasis diatur oleh BPK (Badan Pekerja Klasis), dan lingkup pelayanan sinode diatur oleh BPS (Badan Pekerja Sinode) Gereja Toraja [1].
Salah satu persoalan utama yang dihadapi gereja toraja adalah masalah data jemaat. Kurang akuratnya data ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : tidak tertibnya Majelis Jemaat dan atau BPK untuk mengirim data-data yang terbaru, klasis maupun di lingkup sinode khususnya pegawai yang bertanggung jawab dalam administrasi belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dan belum adanya sistem yang mendukung pengolahan data jemaat. Bisa dilihat kondisi yang terjadi di kantor BPS Gereja Toraja, data masih dikelola secara manual dengan menggunakan software microsoft excel. Proses kelola data seperti ini membutuhkan waktu yang lama, juga sering menimbulkan masalah seperti duplikasi data dan rekapitulasi yang sulit dilakukan. Data-data yang kurang akurat ini menjadi penyebab BPS dalam hal ini Sekretariat BPS menjadi kesulitan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan setiap jemaat dan atau klasis.
Selain apa yang diuraikan, dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan cepat sekarang ini, setiap organisasi termasuk lembaga gereja membutuhkan pengolahan dan penataan administrasi secara lebih akurat dan cepat. Untuk itu, dibutuhkan berbagai inovasi yang sesuai dengan tuntutan zaman khususnya dari bidang teknologi informasi. Teknologi informasi telah banyak membantu, memudahkan dan mempercepat berbagai proses yang lebih akurat dibanding pengolahan yang sifatnya manual atau tanpa menggunakan sistem. Sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan untuk membangun manusia, gereja toraja membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mendata, mengolah dan memantau perkembangan jemaat dan atau klasisnya.
Sistem monitoring yang berbasis web merupakan solusi dari permasalahan yang ada. Dengan memonitor data, sistem dapat menghasilkan informasi yang akurat terutama pada pelaporan dan rekapitulasi data. Dengan berbasis web sistem dapat diakses dari mana saja dan waktu yang tidak ditentukan. Kedepannya jemaat dan klasis tidak harus mengirim data-data terbaru pada BPS, tetapi dapat langsung memasukkan dan mengolah datanya pada sistem. Sistem monitoring ini nantinya akan menggunakan teknologi dari MapServer untuk menampilkan peta pembagian wilayah gereja toraja. Dengan menggabungkan teknik pemetaan dan teknologi terbaru maka output yang dihasilkan sistem akan lebih interaktif sehingga baik pengguna maupun masyarakat lebih mudah melihat informasi yang dihasilkannya.
Dari permasalahan yang teridentifikasi, maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana membangun sebuah sistem monitoring yang dapat merekam perkembangan anggota jemaat di gereja toraja. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem monitoring yang dapat merekam perkembangan anggota jemaat di gereja toraja dan juga membantu meningkatkan proses pengolahan dan penataan administrasi di Gereja Toraja. Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini yaitu, bagi BPS Gereja Toraja, analisa perkembangan anggota jemaat menjadi lebih mudah dan efisien, sementara itu bagi anggota jemaat, data gereja toraja lebih mudah diakses. Batasan-batasan masalah yang menyederhanakan permasalahan penelitian ini yaitu, sistem hanya khusus digunakan untuk Sinode Gereja Toraja, bahasa pemrograman yang
2. Kajian Pustaka
Penelitian yang berjudul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT
Telkom Cianjur Berbasis Web” menyatakan pengolahan data perangkat yang terdapat di PT Telkom Cianjur memiliki banyak permasalahan, salah satunya yaitu data alat yang dipinjam seringkali hilang atau tidak sesuai dengan kondisi sebernarnya. Karena itu, untuk menjamin agar data dapat terjaga keakuratan dan kejelasan informasinya sehingga proses rekapitulasi data dan pelaporan data dapat berjalan dengan baik adalah monitoring terhadap data tersebut. Teknik dalam proses monitoring dilakukan dengan memeriksa data berdasarkan indikator-indikator yang ditentukan, dan dari proses monitoring akan menghasilkan laporan dan menjadi rekapitulasi data di setiap bulan [2]. Penelitian lainnya yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus di Dinas Bina Marga dan Pemantusan” menyatakan bahwa konsultan pengawas lapangan harus melakukan rekapan manual terhadap perkembangan proyek setiap harinya dari beberapa proyek yang diawasi sehingga terkadang data rekapan hilang. Dengan sistem
monitoring , informasi yang dihasilkan memberikan kemudahan bagi konsultan
pengawas dalam memberikan data realisasi kemajuan dari lapangan [3]. Penelitian yang berjudul “Pemetaan Berbasis Web Dengan Menggunakan MapServer dan
PHP MapScript
Studi Kasus Kampus Institut Pertanian Bogor Darmaga” menyatakan agar sistem pemetaan bisa lebih mudah diakses, maka sistem dibuat dengan basis web. Dengan basis web sistem dapat diakses dari berbagai tempat dan dalam waktu yang tidak ditentukan [4].
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan sistem monitoring keakuratan dan kejelasan data dapat terjaga dengan baik. Selain itu, sistem monitoring yang berbasis web juga memberikan kemudahan bagi pihak-pihak yang terkait dalam mencari informasi yang realtime dan mudah diakses dari berbagai tempat.
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan
indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan atau program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan kegiatan atau program itu selanjutnya [2]. Tujuan dari monitoring antara lain : (a)
Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, (b) Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, (c) Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan, (d) Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, (e) Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
PHP : Hypertext Prepocessor adalah bahasa script yang dapat ditanamkan
atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs
web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS (Content
Management System) . Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain, antara lain :
(a) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan mendukung PHP diantaranya Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah, (c) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan, (d) Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak [7].
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basisdata SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : dapat berjalan stabil pada berbagi sistem operasi, opensource, multi-user, memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, dll. [8].
3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan dilakukan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam 5 tahapan, yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, 2) Perancangan sistem, 3) Perancangan aplikasi/program, 4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, 5) Penulisan laporan hasil penelitian.
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Perancangan Aplikasi/Program
Implementasi dan Pengujian Sistem, serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Gambar 2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap pertama adalah analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Analisis kebutuhan dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada pegawai yang bekerja di kantor BPS Gereja Toraja. Dari hasil observasi and wawancara : (a) Diperlukan suatu sistem yang dapat membantu melakukan pengolahan data anggota, jemaat dan klasis, (b) Sistem dapat melakukan monitoring perkembangan jemaat berdasarkan indikator yang ditentukan diantaranya jumlah kepala keluarga, jumlah anggota jemaat, status keanggotaan dan status kategorial, (c) Sistem dapat menghasilkan laporan rekapitulasi data setiap tahun, (d) Laporan yang dihasilkan dapat dilihat oleh publik, (e) Penyediaan fungsi search sehingga dapat memudahkan pencarian data. Tahap kedua adalah perancangan sistem berdasarkan hasil analisis kebutuhan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case
diagram, activity diagram dan class diagram. Tambahan perancangan yang
lain yaitu perancangan database meliputi tabel-tabel yang digunakan dalam menyimpan data serta penentuan hubungan relasinya dan perancangan antarmuka aplikasi yang akan dibuat.
3. Tahap ketiga adalah perancangan aplikasi/program, yaitu merancang aplikasi sesuai dengan kebutuhan sistem berdasarkan perancangan yang sudah dilakukan. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP, Bootstrap
framework sebagai kerangka tampilan, jQuery easyUI sebagai komponen html
tambahan, dan untuk pemetaan peta gereja menggunakan PHP MapScript dari MapServer.
4. Tahap keempat adalah implementasi dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dirancang ke
hosting agar dapat diakses secara online, kemudian dilakukan pengujian.
Pengujian aplikasi dilakukan kepada pihak pegawai BPS Gereja Toraja, pegawai klasis, pegawai jemaat dan anggota-anggota jemaat. Analisis hasil pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan yang diharapkan.
5. Tahap kelima adalah penulisan laporan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan dokumentasi proses dari tahap awal sampai tahap akhir dalam bentuk tulisan.
Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modelling
Language) . Sistem yang dirancang dibuat ke dalam tiga diagram yaitu use case
diagram, activity diagram dan class diagram.Use case diagram berguna untuk mendeskripsikan tindakan sistem dari
sudut pandang pengguna, sebagai deskripsi fungsional dari sebuah sistem dan proses utamanya, serta menjelaskan siapa saja yang terlibat sebagai aktor dalam menggunakan sistem berikut interaksinya [10].
Pada Gambar 3 merupakan desain use case diagram sistem monitoring gereja toraja. Terdapat 4 pengguna yang memiliki akses berbeda-beda yaitu admin BPS, admin klasis, admin jemaat dan pengunjung. Pengguna sebagai admin BPS memiliki hak akses untuk mengelola semua data yang ada dalam sistem. Pengguna sebagai admin klasis memiliki hak akses untuk mengelola data klasisnya dan jemaat-jemaat yang berada dalam klasis tersebut. Pengguna sebagai
admin jemaat memiliki hak akses untuk mengelola data jemaatnya. Pengguna sebagai pengunjung merupakan semua orang yang mengunjungi sistem ini, pengunjung hanya dapat melihat laporan perkembangan, data anggota, jemaat, klasis dan pendeta.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem Monitoring Gereja Toraja
Activity diagram berguna untuk memberikan visualisasi alur tindakandalam sistem, percabangan yang mungkin terjadi, bagaimana alur sistem dari mulai hingga berakhir [10].
Gambar 4 Activity Diagram Admin BPS
Activity diagram pengguna sebagai admin BPS dapat dilihat pada Gambar
4. Saat pengguna melakukan login, sistem akan mengecek apakah sudah benar atau salah. Jika benar maka pengguna dapat memilih menu yang ditampilkan sistem.
Gambar 5 Activity Diagram Admin Klasis
Activity diagram pengguna sebagai admin klasis dapat dilihat padaGambar 5. Saat pengguna melakukan login, sistem akan mengecek apakah sudah benar atau salah. Jika benar maka pengguna dapat memilih menu yang ditampilkan sistem. Untuk kelola data, pengguna hanya diberi hak mengelola data klasisnya dan jemaat yang berada dalam klasis tersebut.
Gambar 6 Activity Diagram Admin Jemaat
Activity diagram pengguna sebagai admin jemaat dapat dilihat padaGambar 6. Saat pengguna melakukan login, sistem akan mengecek apakah sudah benar atau salah. Jika benar maka pengguna dapat memilih menu yang ditampilkan sistem. Untuk kelola data, pengguna hanya diberi hak mengelola data jemaatnya.
Gambar 7 Activity Diagram Pengunjung
Activity diagram pengguna sebagai pengunjung dapat dilihat pada Gambar7. Pengguna memulai proses dengan memilih menu yang sudah ditampilkan sistem. Laporan perkembangan untuk pengunjung berupa grafik.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class yang ada di
dalam aplikasi yang dikembangkan, beserta hubungan atau relasi satu sama lain seperti user interface atribut, dan service [11]. Class diagram terdiri dari entity,
controller dan boundary. Entity adalah penghubung antara fungsi dengan
database . Pada Gambar 8, entity yang digunakan dalam class diagram sistem ini
yaitu data klasis, data jemaat, data anggota, data pendeta dan data admin.
Boundary adalah user interface atau tampilan dari aplikasi. Boundary yang
digunakan dalam class diagram sistem ini yaitu menampilkan data klasis, mengelola data klasis, menampilkan data jemaat, mengelola data jemaat, menampilkan data anggota, mengelola data anggota, menampilkan data pendeta, mengelola data pendeta, menampilkan data admin dan mengelola data admin.
Controller adalah jembatan yang menghubungkan antara entity dan boundary.
menerima perintah dari boundary dan akan meneruskan ke entity,
Controller
begitu pun sebaliknya controller akan menerima perintah dari entity lalu meneruskannya ke boundary. Salah satu contoh controller dalam class diagram sistem ini yaitu melihat data klasis dan mengolah data klasis. Class diagram yang telah dirancang selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman dan dasar dalam merancang database, tabel, struktur dan relasinya.
Gambar 8 Class Diagram Sistem
4. Hasil dan Pembahasan
Sistem monitoring berbasis web yang dibangun memiliki empat aktor, yaitu admin BPS, admin klasis, admin jemaat dan pengunjung. Admin BPS memiliki hak akses penuh terhadap semua fungsi yang ada dalam sistem, sedangkan admin klasis dan admin jemaat dibatasi hak aksesnya karena tidak memiliki wewenang untuk mengolah data yang bukan merupakan lingkup pelayanannya. Pengunjung hanya dapat melihat data melalui halaman yang telah disediakan.
BPS Gereja Toraja Klasis A
Jemaat 1 Jemaat 2
Klasis BJemaat 3 Jemaat 4
Gambar 9 Struktur Hak Akses Sistem Pada halaman depan website, akan disajikan peta wilayah gereja toraja. Peta ini dihasilkan dari proses pengolahan data spasial oleh PHP Mapscript. Tujuan utama dari peta ini untuk membagikan informasi tentang pembagian wilayah pelayanan gereja toraja kepada pengunjung yang membuka website.
Masing-masing wilayah memiliki kode khusus yang tersimpan pada data spasialnya sehingga pada saat di klik, sistem akan mengecek kodenya dan mencari data statistik wilayah yang bersangkutan.
Gambar 11 Halaman Depan Website
Kode Program 1 merupakan kode untuk menggambar peta wilayah gereja toraja menggunakan PHP Mapscript. Pada baris pertama dicek apakah value pada variabel StatQuery sedang on. Bila valuenya on maka penggambaran peta menggunakan fungsi DrawQuery(), jika tidak menggunakan fungsi Draw(). Perbedaan mendasar dari 2 fungsi ini adalah fungsi DrawQuery() digunakan untuk mengambil informasi dari peta seperti kode wilayah yang nantinya digunakan untuk menampilkan data statistik wilayah, sedangkan fungsi Draw() untuk menggambar peta saja. Baris keenam mendeskripsikan variabel objUrlPeta yang berisi value url image dari hasil pemetaan. Variabel objRect digunakan untuk mengambil posisi tengah pada peta. Baris kedelapan dan sembilan untuk menggambar legenda peta.
Kode Program 1 Menggambar Peta Wilayah Gereja Toraja 1. if ($StatQuery == "on") { 2. $objImagePeta = $objMap->DrawQuery(); 3. } else { 4. $objImagePeta = $objMap->Draw(); 5. } 6. $objUrlPeta = $objImagePeta->SaveWebImage();
7. $objRect = $objMap->extent->minx." ".$objMap->extent->miny." ".$objMap-
>extent->maxx." ".$objMap->extent->maxy; 8. $objImageLegenda = $objMap->DrawLegend(); 9. $objUrlLegenda = $objImageLegenda-> SaveWebImage();Pada Gambar 12 merupakan data statistik wilayah yang dihasilkan ketika peta wilayah diklik. Data statistik ini merupakan hasil monitoring dari perkembangan jemaat yang tersimpan dalam database.
Gambar 12 Data Statistik Wilayah
Pada Gambar 13 merupakan fungsi untuk melihat grafik perkembangan jumlah kepala keluarga dan anggota jemaat. Library yang digunakan untuk membuat grafiknya adalah FusionCharts versi 3.5.
Gambar 13 Grafik Perkembangan Kepala Keluarga dan Anggota Jemaat
Kode Program 3 merupakan kode untuk memasukkan library FusionChart ke dalam html. Baris pertama untuk fungsi grafik dan baris kedua untuk tema grafik.
Kode Program 3 Perintah Pemanggilan Library FusionChart 1. <script type="text/javascript"
src="administrator/library/fusioncharts/fusioncharts.js"></script>
2. <script type="text/javascript" src="administrator/library/fusioncharts/themes/fusioncharts.theme.fint.js"></script> Kode Program 4 merupakan kode javascript untuk menampilkan grafik.
Baris ketiga adalah kode untuk mengatur tipe grafik, dalam hal ini bertipe
line /garis. Baris keempat untuk menentukan konten tempat dimana grafik akan
ditampilkan. Baris kelima dan keenam untuk mengatur tinggi dan lebar grafik.Baris ketujuh mengatur format data yang digunakan grafik yaitu format json.
Untuk datanya diambil menggunakan teknik ajax (asynchronous javascript and xml) .
Kode Program 4 Perintah Menampilkan Grafik
1. FusionCharts.ready(function(){ 2. var myChart = new FusionCharts({ 3. "type": "msline", 4. "renderAt": "chartPerkembangan", 5. "width": "100%", 6. "height": "450", 7. "dataFormat": "json" 8. }); 9. myChart.setJSONUrl(url); 10. myChart.render(); 11. });
Kode Program 5 merupakan kode untuk mencetak hasil proses pembuatan data grafik. Hasil inilah yang akan diambil oleh ajax dan dijadikan data untuk menampilkan grafik.
Kode Program 5 Perintah Mencetak Hasil Proses di PHP 1. echo json_encode($result);
Pada Gambar 14 merupakan fungsi untuk mencetak laporan rekapitulasi data jemaat per wilayah gereja toraja. Fungsi ini ditujukan agar mempermudah proses rekapitulasi seluruh data jemaat yang wajib dilakukan setiap tahunnya.
Gambar 14 Cetak Rekapitulasi Data Jemaat
Fungsi Cetak Rekapitulasi Data Jemaat akan menghasilkan laporan dalam bentuk file excel seperti terlihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Hasil Cetak Rekapitulasi Data Jemaat Kode Program 6 merupakan kode untuk mencetak laporan rekapitulasi data jemaat ke dalam bentuk file excel. Baris pertama untuk mendeklarasikan objek excel dalam PHP. Baris kedua dan ketiga digunakan untuk mengatur properti dari objek excel, seperti nama pembuat dan judul. Baris keempat dan lima untuk menentukan sheet yang akan digunakan. Baris keenam sampai kedelapan untuk mengambil data jemaat dari database. Kemudian dilakukan perulangan pada baris 10 sampai 18 untuk memasukkan data jemaat ke dalam excel. Baris 19 digunakan untuk menentukan format excel yang digunakan, pada kode ini digunakan format Excel2007. Baris 20 digunakan untuk menyimpan file excel.
Kode Program 6 Perintah Mencetak Laporan Dalam Bentuk File Excel 1. $objPHPExcel = new PHPExcel(); 2. $objPHPExcel->getProperties()->setCreator("Gereja Toraja") 3. ->setTitle("Laporan Rekapitulasi") 4. $objPHPExcel->setActiveSheetIndex(0); 5. $sheet = $objPHPExcel->getActiveSheet(); 6. $stmtJemaat = $conn->prepare("SELECT * FROM v_jemaat"); 7. $stmtJemaat->execute(); 8. $rs = $stmtJemaat->get_result(); 9. $posisi=1; 10. while($row = $rs->fetch_assoc()) { 11. $posisi++;
12. $sheet->setCellVal ueByColumnAndRow(1,$posisi, $row[‘nama_jemaat’]);
13. $sheet->setCellValueByColumnAndRow(2,$posisi, $row[‘jml_pendeta]); 14. $sheet->setCellVal ueByColumnAndRow(3,$posisi, $row[‘jml_penatua]); 15. $sheet->setCellVal ueByColumnAndRow(4,$posisi, $row[‘jml_diaken]); 16. $sheet->setCellVal ueByColumnAndRow(2,$posisi, $row[‘jml_kk]);17. $sheet->setCellVal ueByColumnAndRow(2,$posisi, $row[‘jml_anggota]);
18. }19. $objWriter = PHPExcel_IOFactory::createWriter($objPHPExcel, 'Excel2007');
20. $objWriter->save('php://output');Evaluasi sistem dilakukan dengan cara menguji menggunakan beta testing.
Beta testing digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap
sistem yang dibangun. Pengujian beta dilakukan dengan melakukan uji responden kepada 4 macam pengguna dengan cara membagikan angket yang berisi beberapa pertanyaan. Uji responden untuk halaman admin dilakukan kepada pegawai bps, pegawai klasis dan pegawai jemaat yang terdiri dari 7 orang, sedangkan uji responden untuk halaman pengunjung dilakukan kepada anggota-anggota jemaat yang terdiri dari 30 orang.
Tabel 2 Uji Responden Halaman Admin Pertanyaan Jawaban Ya Tidak
Apakah anda mengalami kesulitan dalam pengolahan
7 data jemaat ? Apakah sistem ini membantu anda dalam mengola data
6
1 jemaat ? Apakah sistem ini membantu anda dalam mengola data
7 pendeta ? Apakah sistem ini membantu anda dalam evaluasi
6
1 anggota jemaat ? Apakah fungsi Grafik Perkembangan yang terdapat
7 dalam sistem bermanfaat bagi anda ?
Tabel 3 Uji Responden Halaman Pengunjung Pertanyaan Jawaban Ya Tidak
Apakah anda mudah mendapatkan data jemaat gereja
13
17 toraja ? Apakah anda mudah mendapatkan data pendeta gereja
11
19 toraja ? Apakah sistem ini dapat menyediakan informasi yang
30 anda butuhkan ? Apakah fungsi pemetaan gereja toraja (halaman depan
30 website ) yang dihasilkan sistem bermanfaat ? Apakah fungsi Grafik Perkembangan yang terdapat
29
1 dalam sistem bermanfaat bagi anda ?
Hasil uji responden pada Tabel 2 dan Tabel 3 dapat dilihat bahwa, responden atau pengguna cukup puas dengan menggunakan sistem ini. Fungsi- fungsi yang terdapat dalam sistem dapat membantu melakukan pengolahan data khususnya bagi pegawai BPS dalam mengelola data jemaat dan data pendeta. Pada halaman pengunjung, responden cukup puas dengan adanya fungsi grafik perkembangan untuk mengetahui perkembangan jemaat gereja toraja.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan sistem informasi ini, pengguna terutama bagi BPS Gereja Toraja lebih terbantu dalam mendata, mengolah dan memantau perkembangan jemaat dan klasis. Proses pengolahan yang sebelumnya dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang lebih lama, kini lebih cepat dan juga data yang dihasilkan lebih akurat. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan melihat hasil uji responden. Melalui sistem informasi ini pendataan data jemaat hingga klasis lebih tertata dan evaluasi jemaat lebih mudah dilakukan dengan adanya fungsi Rekapitulasi Data Jemaat. Saran dari hasil penelitian ini adalah gereja toraja perlu mendata seluruh jemaat dan anggotanya agar informasi yang dihasilkan sistem sesuai dengan keadaan sebenarnya.
6. Daftar Pustaka [1] Arsip BPS Gereja Toraja. 2014. Data Statistik Jemaat Tahun 2014.
[2] Tri Mardiani, Gentisya. 2013. Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web . [3] Mudjahidin, & Putra, N.D.P. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi
Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus di Dinas . Bina Marga dan Pemantusan
[4] Riajelita, L., Ardiansyah, F., & Adisanto, J. 2005. Pemetaan Berbasis Web
Dengan Menggunakan MapServer dan PHP MapScript Studi Kasus Kampus Institut Pertanian Bogor Darmaga .
[5] Wikipedia. MapServer. Diakses tanggal 14 Oktober 2014. [6] Tjiptanata, R.A., Widiastuti, & Widyanti, M. 2011. Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web . [7] Wikipedia. PHP. Diakses tanggal 14 Oktober 2014. [8] Wikipedia. MySQL. http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL, Diakses tanggal 14 Oktober 2014. [9] Prahasta, (2002), Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView.
Bandung: Informatika Bandung. [10] Wahyu dkk. 2014. Aplikasi Desain Denah Perumahan dengan Teknologi [11] Imron, M.S, Palekahelu, D.T, Somya, R. 2014. Perancangan dan
Implementasi Aplikasi Pembelajaran Siklus Carnot Berbasis RIA untuk Pelajar SMA (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Salatiga). Jurnal Teknologi
Informasi – Aiti. Vol 11 No 1, pp. 61 – 76.