Makalah Pengantar Dan Studi Islam

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntu agar ikut terlibat secara aktif di
dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak
boleh hanya menjadi lambing kesalehan atau berhenti hanya sampai sekedar
disampaikan dalam kotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan caracara yang paling efektif dalam memcahkan masalah.
Berkenaan dengan pemikiran diatas, maka disini kita akan mengkaji berbagai
pendekatan yang dapat digunkan dalam memahami Agama, agar kedepannya
agama tidak lagi disalah artikan. Karena melalui pendekatan-pendekan itu, agama
akan lebih mudah dipahami atau dirasakan fungsinya oleh penganut agama itu
sendiri. Sebaliknya tanpa pengetahuan mengenai pendekatan-pendekatan ini, tidak
mustahil apabila agama menjadi sulit untuk dipahami oleh masyarakat dan lebih
parahnya masyarakat menjadi tidak mengerti mengenai apa fungsi dari agama
yang mereka anut, sehingga mencari pemesahan masalah kepada selain agama,
dan hal itu tidak semestinya terjadi . karena fungsi dari agama itu sendiri adalag
sebagai sumber jawaban dari segala permasalahan. Oleh karena itu penting sekali
menegtahui beberapa dari pendekatan-pendekatan dalam studi islam. Seperti;
pendekatan teologis, antopologis, sosiologis, filosofis, historis, kebudayaan, dan
psikologis.
1.2. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian pendekatan studi islam
b) Bagaimana metodologi pendekatan studi islam
1.3. Tujuan penulisan
Makalah ini ditulis oleh pemakalah dengan tujuan menjawab permasalahnpermasalan yang terangkum dalam latar belakang penulisan maupun yang ada
dalam rumasan masalah. Dan selanjutnya pemakalah memiliki tujuan ingin
Memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa/I dan juga masyarakat umum
mengenai metode-metode yang digunakan islam untuk memahami ektensi dari
islam itu sendiri.

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 1

BAB II
2.1. Pengertian Pendekatan Studi Islam
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, pendekatan adalah “1). Proses perbuatan,
cara mendekati, 2). Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan
hubungan dengan orang yang diteliti; metode- metode untuk mencapai pengertian
tentang masalah penelitian.Dalam bahasa Inggris, pendekatan diistilahkan
dengan:“ approach” dan dalam bahasa Arab disebut dengan “ madkhal ”.
Secara terminology, Mulyanto Sumardi menyatakan, bahwa pendekatan selalu
terkait dengan tujuan, metode, dan tekhnik. Adapun yang dimaksud dengan

pendekatan disini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu
bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Di dalam buku Sanjaya1 pendekatan dapat diartikan sebagai titik tulak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Studi islam sendiri memiliki penegrtian;
Studi islam secara etimologi merupakan terjemahan dari Bahasa Arab “Dirasah
Islamiyah”. Sedangkan studi islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies.
Maka sudi islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan islam. Dengan perkataan lain, studi islam adalah usaha sadar dan
sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam
tentang tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam,
baik berhunbungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaanya
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya. Studi islam
diarahkan pada kajian keislaman yang mengarah pada tiga hal : 1) islam yang
bermuara pada ketundukan atau bersearah diri, 2) islam dapat dimaknai yang
memgarah pada keselamatan dunia dan akhirat, sebab ajaran islam pada
hakikatnya membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menajuhi semua
larangan, 3) Islam bermuara pada kedamaian.2
“Jadi pendekatan studi isalam adalah proses perbuatan mendekati untuk
mencapai tentang masalah penelitian yang berkaitan dengan Agama Islam secara

sadar dan sistematis dalam memahami serta membahas secara mendalam tenatng
seluk-beluk agama atau hal yang berhungungan dengan agama islam.”
2.2. Pendekatan - pendekatan dalam Studi Islam
2.2.1. Pendekatan Teologis
Suatu pendakatan yang normative dan subjektif terhadap agama adalah
pendekatan teologis. Pada umumnya , pendekatan ini dilakukan dari dan oleh
penganut suatu agama dalam usahanya menyelidiki agama lain. Dengan demikian,
pendekatan ini bisa juga disebut pendekatan atau metode tekstual, atau pendekatan
kitabi maka ia selalu menampakkan sifatnya yang apologis dan dedukatif.3 Amin
Abdullah mengatakan bahwa teologis, sebagaimana kita ketahui, tidak bisa tidak,
mengacu pada agama tertentu. Loyalitas terhadap kelompok sendiri, komitmen
dan dedikasi yang tinggi serta penggunaan bahasa yang yang bersifat subjektif,
1

Sanjaya,2008:127
http://stydyislam.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-studi-islam.html
3
Zakiah Darajat, op.cit., hlm. 37
2


[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 2

yakni bahasa sebagai pelaku, bukan sebagai pengamat, merupakan ciri yang
melekat pada bentuk pemikiran teologis.4
Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi dalam
pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk forma
atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling
benar sedangkan yang lainnya sebagai salah. Aliran teologi yang satu begitu
yakin dan fanatik bahwa pahamnyalah yang paling benar sedangkan paham
lainnya salah, sehingga memandang paham orang lain itu keliru, sesat, kafir,
murtad, dan seterusnya. Demikian pula paham yang dituduh keliru, sesat, dan
kafir itupun menuduh kepada lawannya sebagai yang sesat dan kafir. 5
Berkenaan dengan pendekatan teologi tersebut, Amin Abdullah mengatakan
bahwa pedekatan teologi semata-mata tidak dapat mecahkan masalah esensial
pluralitas agama saat sekarang ini. Terlebih-lebih lagi, kenyataan demikian harus
ditambahkan bahwa doktrin teologi, pada dasaranya memang tidak pernah berdiri
sendiri, terlepas dari jaringan institute atau kelembagaan social kemasyarakatan
yang mendukung keberadaannya .6
2.2.2. Pendekatan Antropologis
Pendekatan Antropologi Dilihat dari definisi, antropologi adalah ilmu yang

mengkaji
manusia
dari
aspek
cara
melakukan
aktivitas
kebudayaannya. Pendekatan antropologi dalam memahami agama berangkat dari
proposisi bahwa agama tidak berdiri sendiri. Ia selalu berhubungan erat dengan
pemeluknya. Karena Setiap pemeluk agama memiliki sistem budaya dan kultur
masing-masing. Melalui pendekatan ini, agama tampak akrab dan dekat dengan
masalah-masalah yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan
memberikan pemecahan masalahnya. Islam sebagai agama yang dibawa oleh
Rasulullah SAW sampai saatnya kini telah melalui berbagai dimensi budaya dan
adat istiadat. Masing-masing negeri memiliki corak budayanya masing-masing
dalam mengekspresikan budayanya. Nilai- nilai keagamaan akan terwujud dalam
kehidupan masyarakat. Seperti mengenai agama kalangan, priyayi, dan santri
adalah kajian mengenai keyakinan- keyakinan agama dalam kehidupan
masyarakat Jawa sesuai dengan konteks lingkungan hidup dan kebudayaan
masing- masing.

Antropologi dalam kaitan ini sebagaimana dikatakan Dawam Rahardjo, lebih
mengutamakan pengamatan langsung, bahkan sifatnya partisipasif. Dari sini
timbul kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya induktif yang mengimbangi
pendekatan deduktif sebagaimana yang digunakan dalam pengamatan sosiologis.7
Melalui pendekatan antropologis sebagaiman tersebut di atas terlihat dengan
jelas hubungan agama dengan berbagai masalah kehidupan manusia dan dengan
4

Eric J. sharpe, Comparative Relegion of Hhistory, Duckworth, London, 1998, hlm. 32.
Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A. , Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2006, hlm. 29.
6
Amin Abdullah, Studi agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 31. & Prof. DR.
Rosihon Anwar, M.Ag. ; H. Badruzzaman M. Yunus, M.A. ; Saehudin, S. Th.I. Pengantar Studi
Islam , 2009, hlm. 75.
7
M. Dawam Rahardjo, “Pendekatan Ilmiah Terhadap Fenomena Keagamaan” dalam M. Taufik
Abdullah dan M. Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990),
cet. II, hlm. 19.
5


[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 3

itu pula agama terlihat akrab dan fungsional dengan berbagai fenomena kehidupan
manusia.
2.2.3. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan Sosiologis Memahami agama islam dengan pendekatan sosiologi
terkait erat dengan bagaimana implikasi, aplikasi dan dampak ajaran agama dalam
tata kehidupan yang nyata, baik dalam skala individual, keluarga , kelompok,
komunitas maupun bangsa dan negara. Sosiologi dapat digunakan sebagai salah
satu pendekatan, banyak bidang kajian agama yang dapat di pahami jika
menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologi ( karena ajaran agama banyak
sekali berkaitan dengan masalah sosial ). Misalnya, bagaimana pengaruh ajaran
agama terhadap nilai-nilai luhur, tradisi, kebiasaan-kebiasaan dalam suatu bangsa
dan sebagainya. Bagaimana kerjasama antara umat beragama , seberapa jauh
ajaran agama mendasari dan menjiwai serta memberikan pedoman dalam
kehidupan keseharian umatnya, bagaimana interaksi antara ajaran agama dan
ajaran yang bersumber nonagama dan seterusnya. Demikian juga persoalan
keterkaiatan antara ajaran agama dengan struktur sosial budaya,kekuasaan,
pemerintah,politik, ekonomi dan sebagainya. Implementasi pengamalan agama
antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan juga menjadi hal yang

menarik diteliti dari sudut sosiologi. Hubungan sosial masyarakat pedesaan sangat
harmonis dan akrab. Namun diperkotaan, suasana seperti ini jarang ditemui.
Selanjutnya, sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam
memahami agama. Hal demikian dapat demengerti, karena banyak bidang kajian
agama yang baru dapat dipahami secara proposional dan tepat apabila
menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologi. Dalam agama islam dapat
dijumpai peristiwa Nabi Yunus yang dahulu budak lalu akhirnya bisa jadi
penguasa di Mesiir. Mengapa dalam melaksanakan tugasnya Nabi Musa dibantu
oleh Nabi Harun. Beberapa peristiwa tersebut baru dapat dijawab dan sekaligus
dapat ditemukan hikmahnya dengan bantuan ilmu social.8
2.2.4. Pendekatan Filosofis
Pendekatan Filosofi Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang
berarti cinta kepada kebenaran, ilmu, dan hikmah. Selain itu filsafat dapat pula
berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta
berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia.9 Dari definisi tersebut,
dapat diketahui bahwa filsafat pada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat ,
atau hikmah di balik sesuatu yang berada di luar objek. Berpikir filosofis, dapat di
gunakan dalam memahami ajaran agama, dengan maksud agar hikmah atau
hakikat atau inti dari ajaran agama dapat dimengerti secara seksama dan
dipahami.Pendekatan filosofis yang demikain itu sudah banyak dilakukan oleh

para ahli. Misalnya dalam buku berjudul Hikmah Al-Tasyri’ wa Falsafatuhu yang
ditulis oleh Muhammad Al-Jurawi. Dalam buku tersebut Al-Jurawi berupaya
mengungkapkan hikmah yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama Islam. Contoh :
8

Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A. , Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2006, hlm. 39.
Omar Mohammad Al-Toumy al-Syibani, Falsafah Pendidikan Islam, (terj.) Hasan Langgulung
dari judul asli Falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), cet. I, hlm. 25.
9

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 4

Ajaran agama misalnya mengajarkan agar melaksanakan shalat berjamaah.
Tujuannya antara lain adalah agar seseorang mersakan hikmah hidup secara
berdampingan dengan orang lain.
Melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada
pengalaman agama yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan agama dengan
susah payah tetapi tidak memiliki makna apa-apa, kosong tanpa arti. Yang mereka
dapatkan dari pengamalan agama tersebut hanyalah pengakuan formalistik.
Namun demikian, pendekatan filosofi ini tidak berarti menafikan atau

menyepelekan bentuk pengalaman agama yang bersifat formal.
Islam sebagai agama banyak menyuruh penganutnya mempergunakan akal
pikiran sudah dapat dipastikan sangat memerlukan pendekatan filosofi dalam
memahami ajaran agamanya.10
2.2.5. Pendekatan Historis Sejarah (historis)
Pendekatan Histori Sejarah atau Historis adalah suatu ilmu yang didalamnya
di bahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek,
latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut.11 Pendekatan sejarah dalam
memahami agama bertolak dari prinsip bahwa agama memiliki perjalanan sejak ia
dilahirkan sampai perkembangannya hingga sekarang. Dalam pejalanan sejarah
ada agama yang bertahan sampai saat ini namun ada juga yang hilang ditelan
sejarah. Pendekatan sejarah dalam memahami agama dapat membuktikan apakah
agama itu masih tetap pada orientasinya seperti ketika ia baru muncul atau sudah
bergeser jauh dari prinsip-prinsip utamanya. Bila hal itu dihubungkan dengan
agama islam maka ia dapat dimasukan pada kategori agama yang bertahan
konsisten dengan ajaran seperti pada masa awalnya.
Pendekatan kesejarahan ini amat dibutuhkan dalam memehami agama, karena
agama itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan
kondisi sosial kemasyarakatan.
2.2.6. Pendekatan Kebudayaan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian,
adat istiadat; dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan sebagainya) untuk
menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayan. 12 Sementara itu, Sutan
Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan,
keyakinan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan sebagainya.dan segala
kecakapan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarak.13 Kesemuanya
itu selanjutnya digunakan sebagai kerangka acuan blue print oleh seseorang dalam
menjawab berbagai masalah yang dihadapinya. Dengan dmikian, kebudayaan
tampil sebagai pranata yang secara terus menerus dipelihara oleh para
pembentunya dan generasi selanjutnya yang diwarisi kebudayaan tersebut.
10

Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A. , Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2006, hlm. 47.
Isma’il R. Al-Faruqi and Lois Lamya Al-Faruqi , The Cultural Atlas of Islam, (New York:
Macmillan Publisher Company, 1986), hlm. 65.
12
W.J.S. Poerwardarminta, kamus Umum Bahasa Indonesia, op. cit, hlm. 156.
13
Sutan Takbir Aliskahban, Antropoligi Baru, (Jakarta:Dian Rakyat,1986), cet.III,hlm.
11

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 5

Kebudayaan yang demikian selanjutnya dapat pula digunakan untuk memahi
agama yang terdapat pada tataran empiris atau agama yang tampil dalam bentuk
formal yang mengejala dimasyarakat. Pengalam agama yang terdapat
dimasyarakat tersebut diproses oleh penganutnya dari sumber agama yaitu wahyu
melalui penalaran. Kita misalnya membaca kitap fiqih, maka fiqih yang
merupakan pelaksanaan dari nabs Al-Qur’an maupun Hadis sudah melibatkan
unsur penalaran dan kemampuan manusia. Dengan denikian, agama menjadi
membudaya atau membumi ditengah-tengah masyarakat. Agama yang tampil
dalam bentunya yang demikian itu berkaitan dengan kebudayaan yang
berkemabang dimsyarakat tempat agama itu berkembang. Dengan melalui
pemahaman terhadap kebudayaan tersebut seseorang akan dapat mengamalkan
ajaran agama.14
2.2.7. Pendekatan Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui
gejala perilaku yang dapat diamati. Menurut Zakiah Daradjat, perilaku seseorang
yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya.
Dan idak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut
seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama
tersebut terlihat pengaruh dalam perilakau penganutnya.
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat keagamaan
yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang juga dapat digunakan sebagai
alat untuk memasukan agama kedalam jiwa seseoarang sesuai dengan tingkatan
usianya. Dengan ilmu ini agama akan menemukan cara tepat dan cocok untuk
menanamkannya.
Kita misalnya dapat mengetahui pengaruh dari sholat, puasa, zakat, haji, dan
ibadah lainnya dengan melalui ilmu jiwa. Itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak
digunakan sebagai alat untuk menjelaskan segala atau sikap keagamaan
seseorang.15

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
14
15

Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A. , Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2006, hlm. 49-50.
Prof. Dr. H. Abdullah Nata, M.A. , Metodologi Studi Islam, Jakarta, 2006, hlm. 51.

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 6

Dari uraian tersebuat kita melihat ternyata agama dapat dipahami melalui
berbagai pendekatan, seperti; Pendekatan Teologis Normatif, Pendekatan
Antropologis, Pendekatan Sosiologis, Pendekatan Filosofis, Pendekatan Historis,
Pendekatan Kebudayaan, dan Pendekatan Psikologis. Dengan pendekatan itu
semua orang akan sampai pada agama . Seorang teolog, sosiolog, antropolog,
sejarawan, ahli ilmu jiwa, dan budayawan akan samapai pada pemahaman agama
yang benar. Di sini kita melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan
teolog dan normatif belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai
dengan pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya. Dari keadaan demikian
seorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan hidupnya
mendapat bimbingan dari agama.
Terlebih lagi agama tidak bisa hanya dipahami dnegan satu pendekatan saja,
untuk memahaminya kita perlu mempelajari atau hanya sekedar megetahui
berbagai pendekatan-pendekatan yang bisa memabawa kita kepada pemahaman
dari agamanya ynag kita anut. Yang mana pendekatan-pendekatan itu sudah kami
kupas secara umum dengan berpedoman pada buku-buku yang bersangkutan.
3.2. SARAN
Kami berharap sekiranya makalah kami bisa berguna secara khusus untuk
Mahasiswa IAIN Antasari dan secara Umum untuk semua kalangan masyarakat.
Sehingga memperluas pengetahuan dan tidak memberikan pandagan pada agama
hanya pada satu sisi saja, karena pada dasarnya banyak pandangan yang bisa kita
gunkan untuk melihat atau memahami agama.

DAFTAR PUSTAKA

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 7

Prof. Dr. Rosihan Anwar, M.Ag., dkk. 2009. Pengantar Studi Islam. Pustaka
Setia.
Prof. Dr. h. abuddin Nata, M.A. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT
RajaGrapindo Persada.
Http://stydyislam.blogspot.co.id/2012/01/pendekatan-dalam-studi-islampengertian.html, diakses 26 september 2016
http://kamusbahasaindonesia.org, diakses 26 September 2016

[ Makalah Pendekatan Studi Islam Oleh Kelompok 6 ] | 8