makalah biofisika dalam sistem kardiovas

makalah biofisika dalam sistem kardiovaskuler
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak
di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis,
diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium
dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian
atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabutserabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada
atrium dextrum bermuara vena cava superior et inferior, sinus coronarius, dan vena cordis
minimae. Ostium atrioventriculare dextrum terletak anterior terhadap muara vena cava inferior
dan dilindungi valva tricuspidalis. Pada atrium dextrum juga terdapat septum interatriale yang
memisahkan kedua atrium. Pada septum inilah terdapat fossa ovalis yang merupakan obliterasi
dari foramen ovale saat masih janin.
Ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dextrum melalui ostium atrioventriculare
dextrum dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Sewaktu mendekati
trunci pulmonalis rongga berubah seperti corong yang dinamakan infundibulum. Dinding
ventrikel dexter jauh lebih tebal dibangding atrium karena ada trabecula carnae. Trabecula ini
terdiri atas tiga jenis: mm. papillares, trabecula septomarginalis (berisi bundle hiss), dan rigi
yang menonjol. Mm. papillares dengan valva tricupidalis dihubungkan oleh tali fibrosa yang

disebut chorda tendinea.
Atrium sinistrum memiliki dinding yang paling tipis diantara seluruh jantung. Empat
vena pulmonales, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan tidak
memiliki katup.Ostium atrioventricularis sinistrum dilindungi oleh valva mitralis.
Ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium atrioventricularis yang dilindungi valva mitralis dan aorta melalui ostium aortae yang dilindungi
valva semilunaris aorta. Dindingnya paling tebal diantara seluruh jantung. Terdapat trabecula
carnae yang berkembang dengan baik, dua buah mm. papillares yang besar, tapi tidak terdapat
trabecula septomarginalis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat penulis rumuskan suatu permasalahan
yakni:
1. Bagaimana penjabaran anatomi sistem kardiovaskular ?
2. Bagaimana penjabaran fisiologi sistem kardiovaskular ?
3. Bagaimana penjabaran biofisika sistem kardiovaskular ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang penjabaran anatomi dan fisiologi sistem
kardiovaskular.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang penjabaran biofisika sistem kardiovaskuler.


D. Alasan Pemilihan Topik
Adapun alasan pemilihan topik “Biofisika dalam sistem Kardiovaskuler” adalah:
1. Adanya keterkaitan ilmu Biologi dan Fisika yang terjadi di dalam sistem tersebut.
2. Mekanisme Biofisika jelas adanya

BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah . Jantung terletak
di tulang iga mediastium dirongga dada. 2/3nya terletak dibagian kiri, 1/3nya terletak
dibagian kanan dann garis tengah tubuh. Proyeksi jantuung kanan secara visual pada
permukaan anterior adalah dibawah sternum dan tulang iga. Pada bagian permukaan inferior,
apeks, dan batas kanan jantung) diatas diafragma.
Batas jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu dengan paru
kanan. Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks) bertemu dengan paru kiri. Batas
superior jantung kanan terletak di intercostae ke-3 kira-kira 3 cm ke kanan dari garis tengah.
Garis yang menghubungkan kedua titik ini berkoresponden dengan basal jantung. Batas inferior
jantung kiri terletak di apeks di intercostae ke-5 kira-kira 9 cm ke kiri dari garis tengah. Batas
inferior jantung kanan terletak pada intercostae ke-6kira- kira 3 cm ke kanan dari garis tengah.
Garis yang menghubungkan garis inferior kanan dan kiri berkoresponden terhadap inferior

surface jantungdan garis yang menghubungkan inferior dan superior kanan berkoresponden ke
border jantung kanan.
Berat jantung orang dewasa laki-laki 300-350gr, berat jantung orang dewasa wanita 250350 gr. Panjang jantung 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm atau 4 gr/kg BB dari berat badan ideal.
Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama
kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar.
Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah sebagai
persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60 sampai 80
kali per menit, menyemburkan sekitar 70 ml darah dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran
totalnya sekitar 5 L/menit.

1. ANATOMI JANTUNG
Daerah di pertengahan dada di antara kedua paru disebut sebagai mediastinum. Sebagian
besar rongga mediastinum ditempati oleh jantung, yang terbungkus dalam kantung fibrosa tipis
yang disebut perikardium.Perikardium melindungi permukaan jantung agar dapat berfungsi

a)

b)

c)


d)

dengan baik. Ruangan antara permukaan jantung dan lapisan dalam perikardium berisi sejumlah
kecil cairan, yang melumasi permukaan dan mengurangi gesekan selama kontraksi otot jantung.
Ruang jantung.
Sisi kanan dan kiri jantung, masing – masing tersusun atas dua kamar, atrium (jamak =
atria) dan vebtrikel. Dindinng yang memisahkan kamar kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel
adalah kamar yang menyemburkan darah ke arteri. Fungsi atrium adalah menampung darah yang
dating dari vena dan bertindak sebagai tempat penimbunan sementara sebelum darah kemudian
dikosongkan ke ventrikel.
Perbedaan ketebalan dinding atrium dan ventrikel berhubungan dengan beban kerja yang
diperlukan oleh tiap kamar. Dinding atrium lebih tipis daripada dinding ventrikel karena
rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium untuk menahan darah dan kemudian
menyalurkannya ke ventrikel. Karena ventrikel kiri mempunyai beban kerja yang lebih berat di
antara dua kamar bawah, maka tebalnya sekitar 2-1/2 lebih tebal dibanding dinidng ventrikel
kanan. Ventrikel kiri menyemburkan darah melawan tekanan rendah pembuluh darah paru.
Karena posisi jantung agak memutar dalam rongga dada, maka ventrikel kanan lebih ke anterior
(tepat dibawah sternum) dan ventrikel kiri lebih ke posterior. Ventrikel kiri bertanggung jawab
atas terjadinya denyut apeks atau titik pukulan maksimum (PMI), yang normalnya teraba di garis

midklavikularis dinding dada pada rongga interkostal ke – 5.
Katup jantung.
Katup jantung memungkinkan darah memungkinkan hanya ke satu arah alam jantung.
Katup, yang tersusun atas bila- bilah jaringan fibrosa, membuka dan menutup secara pasif
sebagai respons terhadap perubahan tekanan dan aliran darah. Ada dua jenis katup :
atrioventrikularis dan seminularis.
Katup atrioventrikularis. Katup yang memisahkan atrium dan ventrikel disebut sebagai katup
atrioventrikularis. Katup trikuspidalis, dinamakan demikian karena tersusun atas tiga kuspis atau
daun, memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan.Katup mitral atau bikuspidalis (2 kuspis)
terletak diantara atrium dan ventrikel.
Normalnya, ketika ventrikel berkontraksi, tekanan ventrikel akan mendorong daun – daun
atrioventrikularis ke atas ke rongga atrium. Jika terdapat tekanan cukup kuat untuk mendesak
katup, darah akan disemburkan kebelakang dari ventrikel ke atrium. Otot papilaris dan korda
tendinea bertanggung jawab menjaga aliran darah tetap menuju ke satu arah melalui katup
atrioventrikularis. Otot papilaris adalah bundle otot yang terletak di sisi dinding ventrikel. Korda
tendinea adalah pita fibrosa yang memanjang dari otot papilaris ke tepi bilah katup, berfungsi
menarik tepi bebas katup ke dinding ventrikel. Kontraksi otot papilaris mengakibatkan korda
tendinea menjadi tegang. Hal ini menjaga daun katup menutup selama sistolik, mencegah aliran
balik darah. Otot papilaris dan korda tendinea hanya terdapat pada katup mitral dan trikuspidalis
dan tidak terdapat pada katup seminularis.

Katup seminularis.
Katup seminularis terletak di antara tiap ventrikel dan arteri yang bersangkutan. Katup
antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonalis ; katup antara ventrikel
kiri dan aorta dinamakan katup aorta. Katup seminularis normalnya tersusun atas tiga kuspis,
yang berfungsi dengan baik tanpa otot papilaris dan kora tendinea. Tidak terdapat katup antara
vena – vena besar dengan atrium.
Arteri koronaria
Arteri koronaria adalah pembuluh yang menyuplai otot jantung, yang mempunyai
kebutuhan metabolism tinggi terhadap oksigen dan nuttrisi. Jantung menggunakan 70 % sampai

80% oksigen yang dihantarkan melalui arteri koronaria ; sebagai perbandingan, organ lain hanya
menggunakan rata – rata seperempat oksigen yang dihantarkan. Arteri koronaria muncul dari
aorta dekat hulunya di ventrikel kiri. Dinding sisi kiri jantung disuplai dengan bagian yang lebih
banyak melalui arteri koronaria utama kiri, yang kemudian terpecah menjadi dua cabang besar ke
bawah (arteri desendens anterior sinistra) dan melintang (arteri sirkumfleksa) sisi kiri jantung.
Jantung kanan dipasok seperti itu pula dari arteri koronaria dekstra. Tidak seperti arteri lain,
arteri koronaria diperfusi selama diastolik.
e) Otot jantung.
Jaringan otot khusus yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung. Secara
mikroskopis, otot jantung mirip otot serat lurik (skelet), yang berada dibawah kontrol kesadaran.

Namun secara fungsional, otot jantung menyerupai otot polos karena sifatnya volunter.
Serat otot jantung tersusun secara interkoneksi (disebut sinistium) sehingga dapat berkontraksi
dan berelaksasi secara terkoordinasi. Pola urutan kontraksi dan relaksasi tiap – tiap serabut otot
akan memastikan kelakuan ritmik otot jantung sebagai satu keseluruhan dan memungkinkannya
berfungsi sebagai pemompa. Otot jantung jantung itu sendiri dinamakan miokardium. Lapisan
dalam miokardium, yang berhubungan langsung dengan darah dinamakan endokardium, dan
lapisan sel di bagian luar dinamakan epikardium.
2. SEL EKSITABEL
a) Pengertian Sel Eksitabel
Eksitabel sel adalah sel yang dapat menghantarkan impuls atau potensial aksi. Jaringan
eksitabel apabila dirangsang dengan adekuat akan memberi respon berupa potensial aksi.
b) Struktur dan Komposisi Sel
Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan
lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui
molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Berdasarkan
analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein
dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan
lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid
yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian ekor
(nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekorbersifat

hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
1. Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
2. Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3. Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua
macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau
intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua
bagian luar. Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua
bagian dalam.
c) Komposisi Elektrolit Intrasel dan Ekstrasel
Di dalam cairan intrasel maupun ekstrasel terdapat elektrolit, unsur penting bagi tubuh
selain air. Komposisi elektrolit pada kedua kompartemen cairan tersebut berbeda. Kalium dan
fosfat adalah elektrolit utama pada CIS, sedangkan natrium dan klorida adalah elektrolit utama
CES. Natrium dan kalium berperan dalam keseimbangan asam-basa, keseimbangan cairan, dan

fungsi sel saraf. Fosfat adalah unsur pembentuk molekul berenergi (adenosine triphosphateATP), dan berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Klorida berperan dalam keseimbangan
asam-basa dan cairan. Selain itu masih terdapat elektrolit lain yang memiliki fungsi penting,
misalnya kalsium dan magnesium. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, proses
pembekuan darah, kontraksi otot, dan fungsi sel saraf. Magnesium berperan dalam aktivitas
enzim, pembentukan tulang, dan aktivitas otot dan sel saraf. Kekurangan elektrolit akan

menimbulkan berbagai gangguan fungsi organ, oleh sebab itu kebutuhan elektrolit harus selalu
tercukupi.
Volume cairan dan konsentrasi elektrolit selalu dipertahankan dalam keadaan yang
seimbang. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan dengan mengatur masukan dan
keluaran air dan elektrolit. Masukan air dan elektrolit (water and electrolite gain) diperoleh
terutama melalui makan dan minum. Keluaran air dan elektrolit (water and electrolite loss)
secara eksresi melalui buang air kecil dan buang air besar, dan secara evaporasi melalui
pernafasan dan kulit dalam bentuk keringat. Masukan dan keluaran air dikendalikan oleh otak
yaitu di hipotalamus. Perubahan volume CES maupun konsentrasi elektrolit merangsang
hipotalamus untuk mengurangi atau meningkatkan keluaran dan masukan air dengan cara
mengatur rasa haus dan eksresi air melalui ginjal.
d) Transportasi Elektrolit Melalui Membran Sel
Membran plasma merupakan selaput sel di sebelah luar sitoplasma. Di dalam sitoplasma
terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh membrane. Membrane
yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan membrane plasma
yang terdiri atas molekul-molekul lemak dan protein.
Membran sel berguna sebagai pembatas antara organel-organel di bagian dalam sel dan
cairan yang membasahi semua sel. Membrane sel sangat tipis sehingga hanya dapat diamati
dengan perbesaran tinggi menggunakan mikroskop electron. S. singer dan E. Nicolson (1972)
mengemukakan teori tentang membrane sel yang dikenal dengan teori membrane mozaik cair.

Teori ini menyatakan bahwa membrane sel tersusun oleh lapisan protein. Protein tersusun
mozaik atau tersebar dan masing-masing tersisip atau tenggelam di antara lapisan ganda
fosfolipid (bilayer fosfolipid).
Membran sel terdiri atas kira-kira 50% lipid dan 50% protein, lipid terutama merupakan
fosfolipid dan tersusun dua lapis dan protein tersebar diantara bilayer fosfolipid disebut protein
instrinsik (integral) yang bersifat hidrofobik atau menolak air.Karena susunan membrane sel
yang demikian maka membrane sel bersifat semipermeable. Membrane sel tidak simetris, protein
ekstrinsik yang bergabung dengan permukaan luar membrane amat berlainan dari protein yang
ekstrinsik yang bergabung dengan membrane dalam. Membran sel berfungsi mengatur gerakan
materi atau transportasi dari atau keluar sel.
e) Potensial Membrane
P o t e n s i a l m e m b r a n adalah tegangan melintasi suatu membran sel yang
berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di
dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di luarnya).Semua sel memiliki
tegangan melintasi membran plasmanya, di mana tegangan ialah energi potensial
listrik-pemisahan muatan yang berlawanan.Sitoplasma sel bermuatan negatif
dibandingkan dengan fluida ekstraseluler disebabkan oleh distribusian ion dan kation
pada sisi membran yang berlawanan yang tidak sama.Potensial membran bertindak
seperti baterai, suatu sumber energi yang mempengaruhi lalulintas semua substansi
bermuatan yang melintasi membran.Karena di dalam sel itu negatif dibandingkan


dengan di luarnya, potensial membran ni mendukung transpor pasif kation ke dalam sel
dan anion ke luar sel.Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi ion melintasi
suatu membran: gaya kimiawi (gradien konsntrasi ion) dan gaya listrik (pengaruh
potensial membran pada pergerakan ion).Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu
ion ini disebut gradien elektrokimiawi. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi
potensial membran dan sel itu sendiri, sebagai contohnya,depolarisasi dari membran
plasma diduga memicu apoptosis (kematian sel yang terprogram).
f) Potensial Aksi Tentang Sel, Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
Pada sebuah sel yang dalam keadaan istirahat terdapat beda potensial di antara kedua sisi
membrannya. Keadaan sel yang seperti ini disebut keadaan polarisasi. Bila sel yang dalam
keadaan istirahat/polarisasi ini diberi rangsangan yang sesuai dan dengan level yang cukup maka
sel tersebut akan berubah dari keadaan istirahat menuju ke keadaan aktif. Dalam keadaan aktif,
potensial membran sel mengalami perubahan dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif
di sisi dalam. Keadaan sel seperti ini disebut dalam keadaan depolarisasi. Depolarisasi ini
dimulai dari suatu titik di permukaan membran sel dan merambat ke seluruh permukaan
membran. Bila seluruh permukaan membran sudah bermuatan positif di sisi dalam, maka sel
disebut dalam keadaan depolarisasi sempurna.
Setelah mengalami depolarisasi sempurna, sel selanjutnya melakukan repolarisasi. Dalam
keadaan repolarisasi, potensial membran berubah dari positif di sisi dalam menuju kembali ke
negatif di sisi dalam. Repolarisasi dimulai dari suatu titik dan merambat ke seluruh permukaan
membran sel. Bila seluruh membran sel sudah bermuatan negatif di sisi dalam, maka dikatakan
sel dalam keadaan istirahat atau keadaan polarisai kembali dan siap untuk menerima rangsangan
berikutnya.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebutpotensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas
sel-sel lain yang ada di sekitarnya. Berikut ini akan diuraikan bagaimana proses terjadinya
potensial aksi dari suatu sel yang semula dalam keadaan istirahat.
3. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena
pada bagian kapiler danvenula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding
arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium,
lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri
atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut
kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan
tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan
fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.Macam-macam Pembuluh Darah :
a) Pembuluh darah arteri
1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung

5. Terdiri atas :
 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
 Arteriol yaitu percabangan arteri
 Kapiler :
a) Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b) Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
b) Pembuluh Balik (Vena)
1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah
tak berbalik arah.
5. Terdiri dari :
 Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan
jantung.
 Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan
jantung.
 Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
1) Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel)
kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida
di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi
kanan (atrium) jantung.
2) Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali
ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan
oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah,
tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a) Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah
utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b) Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler
tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada
jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju
ke jantung.
4. PEMBULUH LIMFE

a)

b)
1.
2.
3.
4.
5.
c)

d)

e)

Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang
meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang
jaringan.Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan
cairan secara langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian antara lain bagian
permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer, endomisium otot, dan
tulang.
Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjarkelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di dalam
saluran limfe. Di dalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya digerakkan oleh
kontraksi otot di sekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu
oleh katup.
Fungsi
Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe
yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh.
Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi tubuh
terhadap kelanjutan infeksi.
Pembuluh limfe
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup
sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe yang terkecil
atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai ronggarongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lacteal.
Kelenjar limfe atau limfonodi
Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya
limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipat
paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran yang
cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan jaringan
kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini keluar tajuktajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan membentuk
sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah
putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan
isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang
banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh
limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar
kelenjar melalui hilum.
Saluran limfe

Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan.
Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebra
lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelah kiri
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kiri leher dan
menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu.
Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang
menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah
kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam
vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Sewaktu suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada
pembengkakan kelenjar yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki
terkena infeksi.
B. FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
1. Hemodinamika Jantung
Prinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran cairan dari daerah
bertekana tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan yang bertanggung jawab terhadap aliran
darah dalam sirkulasi normal dibangkitkan oleh kontraksi otot ventrikel. Ketika otot berkontraksi
darah terdorong dari vebtrikel ke aorta selama periode dimana tekanan ventrikel kiri melebihi
tekanan aorta. Bila kedua tekanan menjadi seimbang katup aorta akan menutup dan keluaran dari
vebtrikel kiri terhenti. Darah yang telah memasuki aorta akan menaikkan tekanan darah
pembuluh darah tersebut. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan yang akan mendorong darah
secara progresif ke arteri, kapiler, dan ke vena. Darah kemudian kembali ke antrium kanan
karena tekanan dalam kamar ini lebih rendah dari tekanan vena. Perbedaan tekanan juga
bertanggung jawab terhadap aliran darah dari arteri pulmonalis ke paru dan kembali ke antrium
kiri. Perbedaan tekanan dalam sirkulasi pulmonal secara bermakna lebih rendah dari tekanan
sirkulasi sitemik karena aliran di pembuluh darah pulmonal lebih rendah.
2. Elektrofisiologi Jantung
Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium, kalium dan
kalsium) bergerak menembus membran sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah
sel mengakibatkan apa yang dinamakan potensial aksi jantung.
Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi artinya terdapat
perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membran yang bermuatan negatif dan bagian luar
yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah fase
depolarisasi. Permeabilitas membran sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan
bergeraknya ion ke dalam sel maka bagian dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi
setelah depolarisasi.sel otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel-sel
tetengganya mengalami depolarisasi (meskipun dapat juga terdepolarisasi akabat stimulasi listrik
eksternal).depolarisasi sebuah sel sisrem hantaran khusus yang memadai akan mengakibatkan
depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium.Repolarisasi terjadi saat sel kembali kekeadaan
dasar (menjadi lebih negatif),dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.
Setelah influks natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi,permeabilitas membran
sel terhadap kalsium akan berubah,sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel.
Influks kalsium,yang terjadi selama fase plateau repolarisasi,jauh lebih lambat dibandingkan

3.
a)
b)
c)

a)

natrium dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membran dan kontraksi
otot di nbamkan kopling elektromekanikal.
Otot jantung,tidak seperti otot lurik atau otot polos,mempunyai periode refraktori yang
panjang,pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi.Hal tersebut melindungi jantung
dari kontraksi berkepanjangan (tetani),yang dapat mengakibatkan henti jantung mendadak.
Kopling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi cairan
interstisialsekitar otot jantung.Komposisi cairan tersebut pada gilirannya tergantung pada
komposisi darah. Maka perubahan konsentrasi kalsium dapat mempengaruhi kontraksi serabut
otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting,karena kalium mempengaruhi
voltase listrik normal sel.
Mekanisme Jantung Sebagai Pompa
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul
gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke
semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan
nutrisi
Darah berjalan melalui sistim sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler
(pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah
yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah
yang mengangkut darah antara jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi
sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki
empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut
dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik
bawah, yaituventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan
pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut
denganarteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot
kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting
karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi
jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Perjalanan Darah dalam Sistem Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari
seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah
yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi
dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup
ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan
demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di
dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke
atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam
ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali
paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi

sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta
bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan
semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian
tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan.
Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi.
Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk
sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung
CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus
berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang
beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama
dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi
sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu,
walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri
melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot
di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup
jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan
gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan
dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup
sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena
terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel
selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun
secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan
ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada
sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup
semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip
bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi
tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya.
Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan
aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
b) Proses Mekanisme Siklus Jantung
Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan
berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan
pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami
siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik
jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan
relaksasi otot jantung.Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial
aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut

c)
1.
2.
3.
4.

4.

secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena
jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau
memompa dan berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan
dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca2+. Gangguan terhadap kadar
elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan
dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan
tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut
dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan
tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG
bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses
spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang
abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena
aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan
disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.
Sistem Konduksi
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik.
Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus,yaitu :
Otomatisasi,kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.
Irama,kemampuan membentuk impuls yang teratur.
Daya konduksi,kemampuan untuk menyalurkan impuls.
Daya rangsang,kemampuan untuk bereaksi terhadap rangasang.
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas,maka secara spontan dan teratur jantung akan
menghasilkan impuls-impuls yang di salurkan melalui system hantaran untuk merangsang otot
jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls di mulai dari nodus SA ke
nodus AV,sampai ke serabut purkinye.
Di dinding atrium kanan terdapat nodus sinoatrial (SA). Sel-sel dari nodus SA memiliki
otomatisasi. Karena nodus SA secara normal melepaskan impuls dengan kecepatan lebih cepat
dari pada sel jantung lain dengan otomatisasi 60-100 denyut/menit. Jaringan khusus ini bekerja
sebagai pemacu jantung normal. Pada bagian bawah septum interatrial terdapat
nodus atrioventrikuler (AV). Jaringan ini bekerja untukmenghantarkan, memperlambat, potensial
aksi atrial sebelum ia mengirimnya ke ventrikel. Potensial aksi mencapai nodus AV pada waktu
yang berbeda. Nodus AV memperlambat hantaran dari potensial aksi ini sampai semua potensial
aksi telah di keluarkan atrium dan memasuki nodus AV.
Setelah sedikit perlambatan ini,nodus AV melampau potensial aksi sekaligus,ke jaringan
konduksi ventrikular, memungkinkan kontraksi simultan semua sel ventrikel. Pelambatan nodus
AV ini juga memungkinkan waktu untuk atrium secara penuh mengejeksi kelebihan darahnya ke
dalam ventrikel,sebagai persiapan untuk sistole ventrikel.Dari nodus AV ,impuls berjalan ke
berkas his di septum interventrikular ke cabang berkas kanan dan kiri,dan kemudian melalui
satu dari beberapa serat purkinye ke jaringan miokard ventrikel itu sendiri. Potensial aksi dapat
melintasi jaringan penghantar 3-7 kali lebih cepat dari pada melalui miokard ventrikel. Maka
berkas, cabang dan serabut purkinye dapat mendekati kontraksi simultan dari semua bagian
ventrikel,sehingga memungkinkan terjadinya penyatuan kerja pompa maksimal.
Pembuluh Arteri, Vena, dan Sistem Kapiler

a) Pembuluh darah arteri atau nadi.
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang
berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta
yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. Pembuluh arteri yang
asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah
yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.
b) Pembuluh darah vena atau balik
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang
bersifat tipis dan elastis. Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari
bagian atas tubuh. Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari
bagian bawah tubuh.
c) Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri.
Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari
suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.
5. Tekanan Darah dan Sistem Regulasi
a) Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. tekanan ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta
kekentalan (viskositas darah). Tekanan darah terjadi akibat fenomenal siklis. tekanan puncak
terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. tekanan diastolic adalah tekanan
terendah, yang terjadi saat jantung beristirahat. tekanan darah biasanya digambarkan sebagai
rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 sampai 140/90. rata- rata tekanan darah normal biasanya 120/80.
System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra.
Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja
lambat dalam. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson,
dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima
rangsang (reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke
efektor disebut saraf motori. Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan
neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui
perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui
jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak
melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil
(serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan). Setiap bagian otak
memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh. Otak besar berfungsi sebagai
pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan. Otak kecil sebagai pusat
keseimbangan dan koordinasi motorik/gerakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur
denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik,
batuk, dan bersin.Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang

keluar dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
simpatetik dan parasimpatetik. Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri dari
kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan kelamin
(testis dan ovarium).
Alat indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium
(hidung), pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).
Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang). Reseptor pada
rongga hidung adalah sel-sel olfaktori. Reseptor pada teminga adalah organ korti. Reseptor pada
lidah adalah tunas-tunas pengecap. Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf
ruffini, ujung saraf Krause, dan korpuskula meissner.
Pemakaian narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf. Narkoba dapat digolongkan
menjadi stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti
barbiturat, opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan dan
pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional.
b) Sistem Regulasi
Sistem regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra.
Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja
lambat dalam. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson,
dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima
rangsang (reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke
efektor disebut saraf motori. Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan
neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui
perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui
jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak
melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil
(serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan). Setiap bagian otak
memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh. Otak besar berfungsi sebagai
pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan. Otak kecil sebagai pusat
keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur
denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik,
batuk, dan bersin.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari
otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan
parasimpatetik. Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri dari
kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan kelamin
(testis dan ovarium).
Alat indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium
(hidung), pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).

Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang). Reseptor pada rongga
hidung adalah sel-sel olfaktori. Reseptor pada teminga adalah organ korti. Reseptor pada lidah
adalah tunas-tunas pengecap. Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini,
ujung saraf Krause, dan korpuskula meissne.
C. BOIFISIKA
1. Listrik Jantung
a) Aliran arus listrik dari masa sinsitium otot jantung
Sebelum masa sisitium otot jantung terangsang semua bagian luar sel otot itu bermuatan
positif dan bagian dalam bermuatan negatif. Begitu suatu daerah sinsitium jantung
terdepolarisasi, muatan negative akan bocor keluar dari serabut otot yang mengalami depolarisasi
sehingga daerah permukaan ini menjadi elektronegatif. Karena proses depolarisasi menyebar
kesegala arah melalui jantung,perbedaan potensial yang tampak hanya menetap selama
seperbeberapa ribu detik,dan perhitungan voltase yang sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan
alat perekam yang berkecepatan tinggi.
b) Aliran arus listrik yang mengelilingi jantung pada dada (paru)
Walaupun sebagian besar paru terisi oleh udara tapi dapat juga menghantarkan arus listrik
yang cukup besar dan cairan yang terdapat dalam jaringan lain yang terletak di sekeliling jantung
juga dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Oleh karena itu,sebenarnya jantung
terendam did lam media yang konduktif. Bila satu bagian ventrikal mengalami depolarisasi
maka daerah itu akan menjadi elektronegatif di bandingkan bagian lainnya. Aliran listrik akan
mengalir dari daerah yang terdepolarisasi menuju ke daerah yang terpolarisasi melalui jalur
melingkar yang besar.
Impuls jantung mula-muloa akan sampai di bagian septum ventrikal dan selanjutnya segera
menyebar ke permukaan dalam dari sisa ventrikel lainnya. Keadaan ini akan menyebabkan
kenegatifan di bagian dalam ventrikel,sedangkan di bagian luar dinding ventrikel akan
mengalami kepositifan,dengan arus listrik akan mengalir melalui cairan yang terdapat di
sekeliling ventrikael menurut jalur elips. Dengan kata lain arus listik rata-rata dengan
kenegatifan akan mengalir kebasal jantung dan arus listrik rata-rata dengan kepositifan akan
mengalir ke bagian apeks.
Selama berlangsungnya sebagian besar sisa proses depolarisasi,arus juga tetap mengalir
menurut arah penyebaran yang sama,sementara depolarisasi menyebar dari permukaan
endokardium keluar melalui masa otot ventrikel.Kemudian,sesaat sebelum proses depolarisasi
selesai melintasi ventrikel,selama kira-kira 0,01 detik,rata-rata aliran arus listrik ini akan
terbalik,yakni akan mengalir dari apeks ventrikel menuju ke bagian basal,sebab bagian ja ntung
yang paling akhir terdepolarisasi adalah dinding bagian luar ventrikel yang dekat dengan basal
jantung.
Jadi pada ventrikel jantung yang normal,selam