Kepemimpinan Dalam Hubungan Internasiona (1)

Abraham Lincoln1 adalah Presiden ke 16 Amerika Serikat dan dianggap oleh masyarakat
Amerika Serikat sebagai Presiden terbesar dari Amerika Serikat. Dia memimpin Partai
Republik2 dengan mengalahkan Konfederasi3 yang menantang untuk demokratisasi Amerika
Serikat. Sebagai Presiden, beliau membangun Partai Republik menjadi organisasi nasional
yang kuat, dan menghapuskan perbudakan dalam Konfederasi.
Abraham Lincoln lahir pada tanggal 12 Februari 1809, dari pasangan Thomas
Lincoln4 dan Nancy Hanks5 di sebuah kota kecil di Kentucky. Masa kecil Lincoln penuh
dengan peristiwa suka dan duka, contoh keluarganya harus terpaksa dipindahkan ke Indiana
karena mereka kehilangan hak atas tanah mereka di Kentucky. Lincoln hanya menghabiskan
18 bulan di sekolah formal tapi pendidikannya berasal dari belajar sendiri dirumah akibat dari
keterbatasan keuangan yang dimiliki oleh keluarganya. Lincoln adalah orang yang benarbenar berbakat, mampu bergulat, dan pelempar/wielder kapak yang terampil. Dia juga sangat
berbakat dalam bercerita dan sering menghibur banyak teman-temannya di setiap pertemuan
dan perkumpulan. Ketika masih muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang. Dia
pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal
sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan menjadi pengacara. Saat beranjak
dewasa, Abe berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Dia menggunakan sebaikbaiknya semua buku yang dapat dibacanya, hingga akhirnya berhasil menjadi seorang
pengacara pada usia 28 tahun. Abraham Lincoln juga dikenal sebagai Abe Lincoln dan
menggunakan nama julukan (nicknamed) Honest Abe, Rail Splitter, dan Great Emancipator.
Lincoln memulai karier politiknya pada usia muda, 23 tahun. Ketika itu Abe berusaha
untuk dipilih menjadi anggota The House of Representatives negara bagian Illinois6, di bagian
barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pada saat pemilihan pertama, dua tahun kemudan

Lincoln berusaha kembali dan menang. Setelah itu dia kembali terpilih selama tiga kali
berturut-turut setelahnya. 5 tahun kemudian, dia memulai protes pertama melawan
perbudakan. Selain itu, dia memprotes perang di Meksiko7, dengan mengatakan bahwa
1

http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/abrahamlincoln diakses pada tanggal 13
Januari 2015
2
https://gop.com/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015
3
http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america diakses
pada tanggal 13 Januari 2015
4
http://www.nps.gov/liho/historyculture/father.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015
5
http://www.nps.gov/libo/historyculture/nancy-hanks-lincoln.htm diakses pada tanggal
13 Januari 2015
6
http://www.ilga.gov/house/ diakses pada tanggal 13 Januari 2014
7

http://www.history.com/topics/mexican-american-war diakses pada tanggal 13 Januari
2015

Presiden Polk8 melakukannya untuk kepentingan pribadi dalam meraih dukungan dari
kongres dan senat. Akibat Lincoln berbicara dengan pernyataan melawan dan menentang
Presiden, menyebabkannya kehilangan pijakan panggung politik. Akan tetapi dia
menghabiskan beberapa tahun ke depan berbicara di publik menentang perbudakan sebagai
warga negara. Lincoln dua kali gagal dalam pemilihan Senat Amerika Serikat di tahun 1854
dan 1858 sebagai partisipan Partai Republik. Akan tetapi Abraham Lincoln menjadi terkenal
di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan seorang lawan Stephen
A. Douglas9 dalam kampanye pemilihan Senator Amerika pada tahun 1858. Sekalipun ia
kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam
pemilihan pada tahun 1860. Saat itu Amerika Serikat telah hampir terpecah belah akibat
masalah perbudakan. Karir politiknya semakin meroket pada saat terpilih sebagai Presiden
ke-16 Amerika Serikat pada pemilu tahun 1860.
Saat Lincoln akan menjadi Presiden Amerika Serikat, banyak perwakilan dari setiap
negara bagian yang menyetujui pengangkatannya dan menegaskan bahwa mereka akan
meninggalkan Perhimpunan atau Konfederasi. Pada 6 November 1860, Lincoln dilantik
menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-16 dan sebulan kemudian, Perang Saudara
Amerika10 antara negara-negara bagian di Utara (Union)11 dan negara-negara bagian di

Selatan (Konfederasi)12 pecah. Walaupun ia membenci perang, Presiden Lincoln
menerimanya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara.
Perang ini berlangsung selama 4 tahun, dan diakhiri dengan penyerahan Jenderal
Robert E. Lee13 dan tentara Konfederasi. Pada pertengahan perang saudara, Presiden
Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan (The Emancipation Proclamation) 14
yang mengubah derajat kehidupan masyarakat Amerika. Proklamasi itu menyatakan bahwa
semua budak kulit hitam di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara
bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863. Proklamasi itu

8

http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/jamespolk diakses pada tanggal 13 Januari
2015
9
http://www.history.com/topics/stephen-a-douglas diakses pada tanggal 13 Januari 2015
10
http://www.civilwar.org/education/history/civil-war-overview/overview.html diakses
pada tanggal 13 Januari 2015
11
http://www.legendsofamerica.com/ah-unioncivilwar.html diakses pada tanggal 14

Januari 2015
12
http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america
diakses pada tanggal 14 Januari 2015
13
http://www.biography.com/people/robert-e-lee-9377163 diakses pada tanggal 13
Januari 2015
14
http://www.archives.gov/exhibits/featured_documents/emancipation_proclamation/
diakses pada tanggal 14 Januari 2015

mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan, dan menjad
pendorong ke arah penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat.
Dia menghabiskan sebagian besar waktunya setelah perang untuk merekonstruksi
Amerika Serikat dan menggalang orang-orang sekali lagi bersama-sama berjuang melalui
pidato dan retorikanya. Lincoln kemudian dibunuh oleh seorang aktor teater bernama John
Wilkes Booth15 dengan cara menembak pada tanggal 14 April 1865 dan meninggal 1 hari
setelahnya pada usia 56 tahun.

Kepemimpinan Abraham Lincoln

 Jangan menyerah
Abraham Lincoln menunjukkan kekuatan kegigihan sambil terus berjalan
untuk posisi di Senat Amerika Serikat meskipun dia sudah gagal dua kali. Ketekunan
ini terbayar ketika menjadi Presiden ke-16 Amerika Serikat. Kekuatannya sebagai
seorang pemimpin dan sebagai pribadi dalam menunjukkan ketekunan, Lincoln ingin
melihat perbudakan dihapuskan di Amerika Serikat, dan dia terus melakukannya
sampai hal itu terjadi.
 Memiliki keinginan untuk belajar
Meskipun Abraham Lincoln tidak pernah melalui sekolah formal, dia tidak
pernah kehilangan keinginan untuk belajar, dan itu menunjukkan minatnya yang besar
dalam membaca dan selama perang, dia memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang
strategi perang. Keinginan ini membuatnya menjadi pembicara publik yang besar dan
juga salah satu orang yang paling dikutip dalam sejarah. Dia memiliki hikmat dan
kharisma sehingga orang saat ini masih mengutip dia, dan para ahli sejarah
menganggap dia yang paling berhasil dari semua Presiden Amerika Serikat.

Analisa Tokoh
Pertama, jika mengacu pada defnisi seorang pemimpin,i Abraham Lincoln
adalah seorang pemimpin. Dia memang seorang Presiden Amerika Serikat yang


mempunyai kiprah sangat besar bagi kesetaraan di Amerika Serikat, bahkan di dunia
15

http://www.history.com/topics/american-civil-war/john-wilkes-booth diakses pada
tanggal 13 Januari 2015

sekalipun. Seorang pemimpin dapat diartikan sebagai individu yang bisa membawa
dampak perubahan positif dalam organisasinya dengan cara membangun komunitas dengan
cara membangun kepercayaan, mampu mengatur struktur organisasi, dan proses kedua hal
tersebut harus dalam situasi dimana ia melibatkan banyak pemangku kepentingan otoritas,
budaya, dan geografis. Jadi jika mengacu pada definisi diatas, Abraham Lincoln memang
seorang individu yang membawa dampak perubahan positif dalam organisasinya, dimana
beliau berjuang untuk mendapat persetujuan dari House of Resepresentatives16 Amerika
Serikat untuk mendapat persetujuan agar beliau dapat mengamandemenkan konstitusi
Amerika Serikat yang berkaitan dengan pembebasan dan kemerdekaan budak dan kesetaraan.
Hal ini dilakukan dengan cara membangun kepercayaan terhadap anggota House of
Resepresentatives sehingga pada akhirnya mereka menyetujui untuk setuju dengan ide
Abraham Lincoln mengenai konstitusi tersebut. Beliau terbukti sebagai salah satu Presiden
Amerika Serikat terbaik sepanjang masa karena kontribusinya. Namun, pembuatan kebijakan
ini membawa dampak positif di seluruh penjuru negeri Amerika Serikat. Walaupun kebijakan

ini pada awalnya hanya ditujukan untuk mengamandemen konstitusi Amerika Serikat, akan
tetapi kebijakan Lincoln dalam penghapusan sistem perbudakan dan program kesetaraan
mempengaruhi pandangan dunia mengenai hal tersebut pada waktu itu dan zaman sekarang.
Yang kedua adalah dianalisa dari pendekatan sebagai berikut; Trait Approach,
Behaviour Approach, dan Power Influence Approach. Jika dilihat dari pendekatan karakter
dan sifat (trait approach), Abraham Lincoln adalah sosok pemimpin yang sangat hebat. Dia
dikenal bersifat sederhana dan rendah hati. Beliau merupakan sosok pemimpin yang mau
mendengarkan pendapat dan kritikan orang lain atas dirinya, tanpa membuat orang tersebut
takut atau malu untuk menyampaikan pendapatnya. Beliau juga sosok yang tidak
mementingkan dirinya sendiri, ketika beliau terpilih menjadi Presiden Amerika Serikata,
beliau bersikukuh untuk membuat kesetaraan di seluruh negeri baik negara bagian utara
maupun selatan walaupun pada saat itu beliau ditentang oleh Konfederasi Pemerintah
Amerika yang menguasai negara bagian selatan. Selain itu, karakter kepemimpinannya yang
hebat adalah beliau mau turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi wilayah yang
dipimpin olehnya.
Karakter dan sifat beliau ini terlihat jelas dalam film yang berjudul Lincoln17, yang
menceritakan biografi kehidupannya di saat setelah terpilih menjadi Presiden Amerika
16
17


http://www.house.gov/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.dreamworksstudios.com/flms/lincoln diakses pada tanggal 13 Januari 2013

Serikat. Di film tersebut, Lincoln mengunjungi dan bercengkerama dengan tentara di barak
mereka. Lincoln juga tidak segan–segan mengadakan pertemuan dengan warga negaranya
dan membiarkan mereka untuk memberikan pendapat dan kritikan untuk dirinya sendiri. Dari
sisi behaviour approach, dapat dilihat dari segi tugas dimana Lincoln menyelesaikan
tugasnya dengan sangat baik. Sebelum wafat, Lincoln telah berhasil memproklamasikan
kesetaraan dan mengamandemenkan kesetaraan di Amerika Serikat. Apa yang telah
dibuatnya sangatlah berarti, khususnya bagi para budak yang merasa merdeka dan bebas.
Dari segi orang sekitar, Abe sangat rendah hati terhadap orang–orang yang bekerja
dengannya. Diapun tidak ragu-ragu mendengarkan pendapat mereka dan memperbolehkan
para pekerja untuk tidak setuju dengannya tanpa rasa takut. Lalu yang terakhir adalah power
influence approach, dimana orang–orang Amerika Serikata meyakini bahwa Abe Lincoln
mempunyai keahlian yang dapat membawa perubahan positif, sehingga diberikan legitimasi
untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.
Yang terakhir mengacu pada nilai-nilai kepemimpinan Abraham Lincoln.
Pertama Leaders Don’t Wait. Abe mempunyai semangat pro aktif untuk memulai sesuatu
yang belum pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat sebelumnya, yaitu
mengamandemen konstitusi Amerika Serikat untuk menghapuskan sistem perbudakan.

Sehingga semangatnya ini membuahkan hasil dimana diamandemennya konstitusi mengenai
perbudakan yang telah melewati perundingan yang sangat alot.
Kedua, Character Counts, Lincoln mempunyai keinginan untuk melihat kedepan dan
mempunyai kompetensi sehingga dapat memberikan inspirasi bagi orang banyak. Dengan
konstitusi yang ingin dibuatnya, hal ini menunjukkan bahwa dia tidak mau ada perbudakan
dimasa mendatang sehingga hak mereka untuk hidup bebas dan tidak menjadi budak harus
dipenuhi. Dengan ini, pada masa mendatang kehidupan warga negara Amerika Serikat akan
lebih terjamin.
Ketiga, You Can’t Do It Alone, walaupun Abraham Lincoln adalah seorang Presiden
Amerika Serikat yang dapat memutuskan kebijakan sesuatu sendiri, akan tetapi dia selalu
melibatkan semua anggota pemerintahan untuk membuat suatu konsensus. Contohnya saja
ketika pembuatan amandemen konstitusi yang bertujuan untuk menghapus perbudakan. Hal
ini menunjukkan Lincoln adalah seorang yang menggagas, tetapi amandemen ini dapat
dilakukan setelah disetujui oleh House of Resepresentatives dengan cara voting, sehingga
tercapailah kesepakatan bersama untuk membuat konstitusi ini. Selain itu, Abe juga dikenal

sebagai pemimpin yang mau berbagi kesuksesan dengan orang–orang yang terlibat
didalamnya. Pada saat berhasil mencapai sesuatu, dia akan mengatakan bahwa apa yang telah
dicapai adalah kerja sama antara dirinya dan orang lain (not a solo act).
Keempat, The Legacy You Leave is The Life You Lead, Abraham Lincoln dikenal

sebagai salah satu Presiden Amerika Serikat terbaik karena kiprahnya yang menghapuskan
perbudakan dan menjunjung kesetaraan. Hal inilah yang diingat oleh orang ketika dirinya
sudah tiada. Beliau juga seorang pemimpin yang mau berpartisipasi langsung dalam
memimpin negaranya. Dia mau bertemu langsung dengan warganya untuk mendengar
kritikan dan pendapatnya dan berpartisipasi langsung. Beliau akan mengadakan apa yang
disebut ‘public opinion baths’ dimana dia mau menjabat tangan semua orang yang ada di
forum tersebut dan melakukan obrolan ringan satu–satu dengan mereka terkait segala sesuatu
yang memuat hal positif negatif dan kritik saran dari warganya.
Apa yang dilakukan Abraham Lincoln dan bagaimana karakteristiknya sebagai
pemimpin, dia pantas dikatakan sebagai seorang pemimpin yang hebat. Dan seharusnya
pemimpin di dunia ini, dapat mencontoh apa yang telah dilakukan dan dicapainya serta
bagaimana karakteristik jiwa kepemimpinannya.

Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada para pengikut
atau bawahannya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan menurut para beberapa ahli :
1. Istilah kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku tertentu dengan
tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat indivdu dan oganisasi18.

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi
tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau
beberapa tujuan tertentu.19

18

Sarros,i J.C.,i & Butchatsky,i O. (1996). Leadership: Australia’s top CEOs – Finding out
what makes them the best. Sydney: HarperCollins Business
19

Tannenbaum,i R.,i Weschler,i I. R.,i & Massarik,i F. (1961). Leadership and organization.
New York: McGraw-Hill.

3. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan
dan interaksi20.
4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di
atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi21.
5. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh
yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur
aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi22.
Beberapa implikasi dari kepemimpinan :
1. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan dan para karyawan atau bawan tersebut harus menuruti perintah dari sang
pemimpin tetapi tanpa adanya mereka maka tidak ada orang yang dapat disebut
pemimpin.
2. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaannya mampu
menggugah para bawahannya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
3. Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggung jawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan kepada diri sendiri
dan orang lain (confidence).
Tipe – tipe Kepemimpinan :
1. Tipe Otokratis
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik
mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai
karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik
adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan
sikap yang menonjolkan “keakuannya”.
Berikut ini merupakan bentuk sikap pemimpin yang otoriter :

20

Stogdill,i R. M. (1974). Handbook of leadership: A survey of the literature. New York:
Free Press.
21

Katz,i D.,i & Kahn,i R. L. (1978). Social psychology of organizations,i 2nd ed. New York:
John Wiley.
22

Yukl,i Gary. 1994. Kepemimpinan dalam Organisasi. Terjemahan Jusuf Udaya Tahun
1998. Jakarta: Prenhallindo.

a. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain
dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai
harkat dan martabat mereka.
b. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
c. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a. Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
b. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
c. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
d. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh
bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat
tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota
masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini
kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat,
para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan
pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter,
kaku dan seringkali kurang bijaksana,
b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
c. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran
yang berlebihan,
d. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
e. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
f. Komunikasi hanya berlangsung searah.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri.
Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan

tipe

administratif

ialah

kepemimpinan

yang

mampu

menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya
terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat
tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe
kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri,
manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada
semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri
sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak
pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para
spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap
anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

Kutipan Terbaik Abraham Lincoln Tentang Kepemimpinan23
 Seorang teman adalah orang yang memiliki musuh yang sama seperti yang Anda
miliki.
 Selalu diingat bahwa tekad Anda untuk sukses adalah lebih penting dari yang
lainnya.
 Setiap orang di mana saja, yang cenderung dan memiliki kekuatan, memiliki hak
untuk bangkit, dan menyingkirkan pemerintah yang ada, dan membentuk yang baru
yang sesuai dan lebih baik. Ini adalah yang paling berharga – hak yang paling suci –
hak, yang kami harap dan percaya, adalah untuk membebaskan dunia.
 Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, agar tidak hilang dari bumi.
 Hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan, tetapi jika Anda ingin menguji
karakter seseorang, beri dia kekuasaan.

23

http://www.abrahamlincolnonline.org/lincoln/speeches/quotes.htm diakses pada
tanggal 13 Januari 2015

Daftar Pustaka
Buku
Katz, D., & Kahn, R. L. (1978). Social psychology of organizations, 2nd ed. New York: John
Wiley.
Sarros, J.C., & Butchatsky, O. (1996). Leadership: Australia’s top CEOs – Finding out what
makes them the best. Sydney: HarperCollins Business.
Stogdill, R. M. (1974). Handbook of leadership: A survey of the literature. New York: Free
Press.
Suhindriyo. 1999. Biografi Singkat Presiden-Presiden Amerika Serikat. Yogyakarta: Yayasan
Pustaka Nusatama, hlm. 56
Tannenbaum, R., Weschler, I. R., & Massarik, F. (1961). Leadership and organization. New
York: McGraw-Hill.
Yukl, Gary. 1994. Kepemimpinan dalam Organisasi. Terjemahan Jusuf Udaya Tahun 1998.
Jakarta: Prenhallindo.

Film
Lincoln (2012) Directed by Stephen Spielberg and Starring Daniel-Day Lewis as
Abraham “Abe” Lincoln
Website
https://gop.com/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.abrahamlincolnonline.org/lincoln/speeches/quotes.htm diakses pada tanggal 13
Januari 2015
http://www.archives.gov/exhibits/featured_documents/emancipation_proclamation/

diakses

pada tanggal 14 Januari 2015
http://www.biography.com/people/robert-e-lee-9377163 diakses pada tanggal 13 Januari
2015

http://www.civilwar.org/education/history/civil-war-overview/overview.html diakses pada
tanggal 13 Januari 2015
http://www.dreamworksstudios.com/films/lincoln diakses pada tanggal 13 Januari 2013
http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america diakses pada
tanggal 13 Januari 2015
http://www.history.com/topics/american-civil-war/john-wilkes-booth diakses pada tanggal 13
Januari 2015
http://www.history.com/topics/stephen-a-douglas diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.history.com/topics/mexican-american-war diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.house.gov/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.ilga.gov/house/ diakses pada tanggal 13 Januari 2014
http://www.legendsofamerica.com/ah-unioncivilwar.html diakses pada tanggal 14 Januari
2015
http://www.nps.gov/liho/historyculture/father.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015
http://www.nps.gov/libo/historyculture/nancy-hanks-lincoln.htm diakses pada tanggal 13
Januari 2015
http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/abrahamlincoln diakses pada tanggal 13 Januari
2015
http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/jamespolk diakses pada tanggal 13 Januari 2015

Kepemimpinan Dalam Hubungan Internasional
Abraham Lincoln

Oleh:
Rizal Ramadhan Herman
211000165

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN
UNIVERSITAS PARAMADINA
JAKARTA
2014