RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KEL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
:
Kelas/Semester
: X/2
Materi
: Fungi Ascomycotina
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 pertemuan)
a. Kompetensi Inti
KI 1
: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dan
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan
KI 3
: 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
b. Kompetensi Dasar
2.1.
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2.
Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar
3.6. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkaan ciriciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.6. menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan
lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
c. Indikator
1. Mendiskripsikan pengertian dan ciri-ciri jamur yang termasuk Ascomycota
2. Mendeskripsikan reproduksi jamur yang termasuk Ascomycota
3. Mendeskripkan contoh dan peranan jamur yang termasuk Ascomycota
d. Tujuan
Setelah pembelajaran dengan metode pengamatan siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian dan ciri-ciri jamur yang termasuk Ascomycota
2.
menjelaskan cara reproduksi jamur yang termasuk Ascomycota
3. menyebutkan 4 contoh dan peranan jamur yang termasuk Ascomycota
bagi manusia
e. Materi
Pengertian dan ciri-ciri jamur Ascomycota
Reproduksi Ascomycota
Contoh dan peranan jamur Ascomycota
f. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kooperatif, scientific.
2. Metode
: Diskusi informsi, pengamatan.
3. Model/ tipe : Koopertaif tipe STAD.
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Durasi
10
Salam, berdoa, presensi
menit
Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar
2
Guru menyiapkan materi yang akan diajarkan oleh siswa
(karakter yang dikembangkan : peduli sesama, bersyukur dll)
Kegiatan inti
60
A. Kegiatan guru dan Siswa
menit
Guru bersama siswa membagi kelompok diskusi 4-5
siswa secara heterogen
Guru membagi LKS tentang jamur Ascomycota
Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa
Guru
menyuruh
kelompok
untuk
melakukan
pengamatan dan diskusi kemudian mempresentasikan hasil
B. Kegiatan Siswa
Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama
(menyimak dan menalar)
Siswa mengerjakan LKS secara kelompok diskusi
(
menyimak,
mendengarkan,
mengamati,
menalar,
mencoba dan menanya)
Siswa menulis data hasil pengamatan diskusi (menalar
dan mencoba)
Siswa
kelompok
mempresentasikan
(mencoba,
hasil
menalar,
diskusi
menanya
dengan
dan
mendengarkan)
3
Penutup
20
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran (menanya, menit
menalar, mendengarkan)
Guru memberikan penghargaan atas keaktifan siswa
(karakter yang dikembangkan : jujur, teliti dll)
Guru memberikan post test
Guru melakukan merefleksi
Guru memberi tugas/PR
Salam penutup dan berdoa
g. Alat, Bahan dan Sumber
Alat :
Laptop, LCD, Alat Tulis
Bahan :
Gambar/ Obyek nyata Jamur Ascomycota, literatur dari sumber lainnya, LKS
Sumber :
Anonim.2013. Fungi Divisi Ascomycota dan Peranannya. Diakses
http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/fungi-divisi-ascomycotina-danperanannya.html. Pada hari Minggu tanggal 21 Mei 2017 jam 20.24
dari
Brilliant, Asian.2014. Pengertian Ascomycotiana. Diakses dari http://blog-artikelpendidikan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-ascomycotina.html. Pada hari
Minggu 21 Mei 2017 jam 19.21
Dwi.2016. Ciri-ciri dan Reproduksi Ascomycota. Diakses dari http://umumpengertian.blogspot.co.id/2016/06/ciri-ciri-dan-carareproduksiascomycota.html.
Pada hari Jumat, 14 April 2017 jam 14.15
Sulistyanto, Ari.2009. Biologi 1. Jakarta : Depdikbut
Lampiran 1a : Materi
Fungi Ascomycota
Ascomycota atau jamur kantung adalah salah satu phylum dari Fungi yang
monofiletik atau berasal dari nenek moyang yang sama dan menyumbang sekitar 75%
dari semua jamur yang telah diketahui. Ascomycota adalah kelompok jamur yang
dalam berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
a. Ciri-ciri Ascomycota
Menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi seksual dari askus.
Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantong
Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler
Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat
Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-cabang dengan membentuk miselium dan
tersusun kompak menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut dengan askokarp atau
askokarpus.
Askokarp memiliki banyak askus yang didalamnya terdapat askospora.
Bentuk macam-macam askus pada jamur Ascomycota :
1. Askus tanpa askokarp
2. Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut aposetium
3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium
4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher
dan memiliki ostiulum
disebut peritisium
b. Reproduksi Ascomycota
"(1) Reproduksi aseksual (pembentukan tunas) dan (2) reproduksi seksual
(pembentukan askospora) pada Asmocycota uniseluler"
1. Reproduksi Aseksual Ascomycota
Gambar : Reproduksi Aseksual (Dwi.2016)
Ascomycota Uniseluler : Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler yang
dilakukan dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang
terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun, bila tidak terlepas maka sel
tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).
Ascomycota Multiseluler : Reproduksi secara aseksual yang dilakukan dengan dua
cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora. Hifa
dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa haploid (n)
yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung dari
konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut dengan
konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur
Ascomycota berwarna-warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru atau
kecokelatan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan
berkecambah menjadi hifa yang haploid. Hifa akan bercabang-cabang dengan
membentuk miselium yang berkromosom haploid (n).
2. Reproduksi Seksual Ascomycota :
Perkembangan secara seksual ini dilakukan dengan pembentukan askospora
ini melalui beberapa tahap yaitu, kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.
Gambar : Reproduksi Seksual (Dwi. 2016)
Ascomycota Uniseluler : Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan
konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Dari hasil
penyatuan dengan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n). Zigot tumbuh
membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus
membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom haploid (n).
Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel dengan 4 askospora didalam
askus berkromosom haploid (n). Jika askus sudah masak, maka selanjutnya askus
akan pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora akan tumbuh menjadi sel
jamur baru yang haploid (n).
Ascomycota Multiseluler : Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki
kromosom haploid yang berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alat
reproduksi betina), sedangkan hifa (-) dengan membentuk anteridium (alat reproduksi
jantan). Askogonium akan membentuk saluran yang menuju
anteridium yang disebut dengan trikogin. Melalui trikogin,
terjadi
proses
plasmogami
(peleburan
sitoplasma).
Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom haploid dari anteridium
sehingga askogonium memiliki banyak inti dari keduanya (dikariotik). Askogonium
akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan tergabung
dalam askokarp (tubuh buah). Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk
askus dikariotik. Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan
terbentuk inti yang berkromosom diploid (2n). Inti diploid yang ada dalam askus
akan membelah secara meiosis dengan menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n).
Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah secara mitosis sehingga yang
ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, dari sekitar nukleus akan
terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n). Jika
askus telah masak, maka askospora akan terbesar secara serentak. Hal ini akan terjadi
karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya askus lain.
Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru
yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium
yang haploid (n).
c. Contoh dan peranan Ascomycota
Gambar : Macam Ascomycota (Dwi.2016)
Anggota jamur dalam devisi Ascomycota disebut dengan fungsi kantong (sac fungi).
Para ahli mikologi telah mendeskripsikan sekitar 60.000 fungsi kantong, baik yang uniseluler
maupun multiseluler. Contoh-contoh Ascomycota ada yang memberikan memberikan
manfaat dan kerugian bagi manusia atau tidak dapat dikonsumsi. Contoh Ascomycota adalah
sebagai berikut..
Morchella esculenta : Morchella esculenta adalah jamur yang memiliki tubuh buah
dengan mengandung banyak air. Jamur Morchella esculenta sangat enak dimakan
yang dapat ditemukan dibawah pohon buah-buahan.
Saccharomyces cerevisiae : Saccharomyces cerevisiae adalah jamur yang bersel satu
dan memiliki dinding askus yang tipis dan juga dikenal sebagai khamir. Manfaat atau
kegunaan Saccharomyces cerevisiae adalah digunakan dalam pembuatan minuman
beralkohol, tapai, dan sebagai pengembang adonan roti. Jamur ini dapat mengubah
gula menjadi alkohol dan karbon dioksida (CO2) dengan melalui proses fermentasi
(respirasi anaerob). Gas CO2 yang terbentuk akan menjadikan roti mengembang
Trichophyton mentagrophytes : Trichophyton mentagrophytes adalah jenis jamur
yang menyebabkan timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan kulit kepala
Neurospora crassa dan Neurospora sitophila : Neurospora sitophila adalah jamur
oncom yang memiliki spora dengan berwarna orange
Candida Albicans : Candida albicans adalah hidup parasit pada jaringan epitel yang
lembap, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat kelamin wanita atau
penyebab keputihan
Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum : jamur ini digunakan sebagai
pembuatan antibiotik penisilin yang dilakukan dengan cara mengekstraksi biakan cair.
Kegunaan penesilin adalah untuk membasmi bakteri, antara lain Neisseria
meningitidis, Streptococcus, pneumoniae dan Staphylococcus sp.
Claviceps purpurea : Claviceps purpurea adalah jamur Ascomycota yang memiliki
warna ungu yang disebut dengan ergot, yang bersifat parasit pada gandum hitam
(rye). Jika jamur ini ikut tergiling bersama gandum dan tercampur dalam tepung, dan
sampai dikonsumsi manusia, maka yang terjadi akan menimbulkan penyakit gangren.
Gejala-gejala yang dialami adalah seperti kejang saraf, rasa panas terbakar, kegilaan
temporer (sementara), dan halusinasi.
Tuber melanosporum (truffle) : Tuber melanosporum adalah jamur yang hidup
dengan bersimbiosis pada akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Truffle sangat
disukai oleh sejumlah ahli pencicip kuliner karena Truffle memiliki cita rasa yang
enak. Bagi para pencari Truffle yang menggunakan bantuan penciuman anjing.
Blue mold : Blue mold atau kapang biru adalah jamur yang tumbuh pada buah jeruk.
Blue mold merupakan jamur penicillum yang hidupnya saproba
Aspergillus flavus : Aspergillus flavus adalah jamur yang pada umumnya hidup
saproba pada makanan dan biji-bijian. Koloni dari Aspergillus flavus menghasilkan
spora yang memiliki warna cokelat kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan
senyawa aflatoksin yang bersifat racun bagi manusia.
Lampiran 1b : LKS
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TOPIK : Pengamatan jamur Ascomycota
A. TUJUAN PENGAMATAN :
1.
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa jenis jamur Ascomycota
2.
Siswa dapat mengamati beberapa jenis jamur Ascomycota
B. TEORI
Jamur disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi
seksualnya dengan membuat Askospora di dalam askus (ascus = sac atau
kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora. Beberapa askus biasanya mengelompokan dan berkumpul membentuk
tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askosma bisa berbentuk mangkok,
botol atau balon. Askomycota umumnya monokariotik dan sel-sel yang dipisahkan
oleh septa sederhana.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Kaca Obyek
3.
Kaca Penutup
4.
Pinset
5.
Tusuk Gigi
Bahan:
1.
Jamur Oncom
2.
Jamur pada Kacang Tanah
3.
Metilen biru
D. CARA KERJA
1.
Siapkan alat dan bahan pengamatan
2.
Ambil benang jamur menggunakan tusuk gigi
3.
Lakukan pengamatan menggunakan mikroskop
4.
Setelah selesai pengamatan isi tabel hasil pengamatan
5.
Diskusikan hasil pengamatan bersama kelompokmu dan jawab pertanyaan pada
LKS
6.
Presentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi kelompok
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
Ciri
Hifa bersekat / tidak
Bentuk askus
Warna spora
Gambar
Jamur Oncom
Jamur Kacang Tanah
F. PERTANYAAN
1. Adakah perbedaan dari berbagai jamur yang diamati ?
2. Apakah ciri khusus dari jamur yang diamati ?
3. Tentukan klasifikasi dari jamur yang diamati !
Lampiran
1. Jelaskan pengertian jamur ascomycota!
2. Sebutkan ciri-ciri jamur ascomycota!
3. Sebutkan macam bentuk askus jamur ascomycota!
4. Jelaskan reproduksi seksual jamur ascomycota uniseluler!
5. Sebutkan 5 contoh dan peranan jamur ascomycota!
Rubrik
No
1.
Jawaban
Ascomycota adalah kelompok jamur yang dalam berkembang
Skor
5
Total
5
5
25
biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
2.
askus.
Menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi
seksual dari askus.
Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantong
5
Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler
Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat
5
5
Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-cabang
5
dengan membentuk miselium dan tersusun kompak
menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut dengan
askokarp atau askokarpus.
Askokarp memiliki banyak askus yang didalamnya
5
terdapat askospora.
3.
1. Askus tanpa askokarp
2. Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok
5
20
5
disebut aposetium
3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa
5
ostiulum disebut kleistotesium
4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher
5
dan memiliki ostiulum disebut peritisium
4.
Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan 5
konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang
berbeda jenis.
Dari hasil penyatuan dengan menghasilkan zigot yang 5
berkromosom diploid (2n). Zigot tumbuh membesar
menjadi askus yang diploid.
Inti (nukleus) diploid di dalam askus membelah secara
miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom
haploid (n).
5
25
Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel
dengan 4 askospora didalam askus berkromosom 5
haploid (n).
Jika askus sudah masak, maka selanjutnya askus akan
pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora 5
akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid (n).
5.
Morchella esculenta : Morchella esculenta adalah 5
jamur yang memiliki tubuh buah dengan mengandung
banyak air. Jamur Morchella esculenta sangat enak
dimakan yang dapat ditemukan dibawah pohon buahbuahan.
Saccharomyces cerevisiae : Saccharomyces cerevisiae 5
adalah jamur yang bersel satu dan memiliki dinding
askus yang tipis dan juga dikenal sebagai khamir.
Manfaat atau kegunaan Saccharomyces cerevisiae
adalah
digunakan
dalam
pembuatan
minuman
beralkohol, tapai, dan sebagai pengembang adonan
roti. Jamur ini dapat mengubah gula menjadi alkohol
dan karbon dioksida (CO2) dengan melalui proses
fermentasi
(respirasi anaerob). Gas
CO2 yang
terbentuk akan menjadikan roti mengembang
Trichophyton
mentagrophytes
:
Trichophyton 5
mentagrophytes adalah jenis jamur yang menyebabkan
timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan kulit
kepala
Neurospora
crassa
dan
Neurospora
sitophila
: 5
Neurospora sitophila adalah jamur oncom yang
memiliki spora dengan berwarna orange
Candida Albicans : Candida albicans adalah hidup
parasit pada jaringan epitel yang lembap, seperti
saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat
kelamin wanita atau penyebab keputihan
5
25
Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum : 5
jamur ini digunakan sebagai pembuatan antibiotik
penisilin yang dilakukan dengan cara mengekstraksi
biakan
cair.
Kegunaan
penesilin
adalah
untuk
membasmi bakteri, antara lain Neisseria meningitidis,
Streptococcus, pneumoniae dan Staphylococcus sp.
Claviceps purpurea : Claviceps purpurea adalah jamur 5
Ascomycota yang memiliki warna ungu yang disebut
dengan ergot, yang bersifat parasit pada gandum hitam
(rye). Jika jamur ini ikut tergiling bersama gandum
dan tercampur dalam tepung, dan sampai dikonsumsi
manusia, maka yang terjadi akan menimbulkan
penyakit gangren. Gejala-gejala yang dialami adalah
seperti kejang saraf, rasa panas terbakar, kegilaan
temporer (sementara), dan halusinasi.
Tuber melanosporum (truffle) : Tuber melanosporum 5
adalah jamur yang hidup dengan bersimbiosis pada
akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Truffle
sangat disukai oleh sejumlah ahli pencicip kuliner
karena Truffle memiliki cita rasa yang enak. Bagi para
pencari
Truffle
yang
menggunakan
bantuan
penciuman anjing.
Blue mold : Blue mold atau kapang biru adalah jamur 5
yang tumbuh pada buah jeruk. Blue mold merupakan
jamur penicillum yang hidupnya saproba
Aspergillus flavus : Aspergillus flavus adalah jamur 5
yang pada umumnya hidup saproba pada makanan dan
biji-bijian.
Koloni
dari
Aspergillus
flavus
menghasilkan spora yang memiliki warna cokelat
kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan senyawa
aflatoksin yang bersifat racun bagi manusia.
Lampiran 2 : Lembar Penilaian
LEMBAR PENILAIAN
MATA PELAJARAN
: Biologi
KELAS / SMT
: X/1
GURU
: X
No
Presentasi
NAMA
Aktivitas Belajar
Keberanian menjawab
Mengajukan
pendapat
Keaktifan bertanya
Skor
total
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup aktif
2: aktif
3: sangat aktif
Total Skor :
No
Jumlah 4 komponen x 100
12
NAMA
Ketrampilan
menyiapkan alat
dan bahan
Ketrampilan
menggunakan
mikroskop
Aktivitas Pengamatan
Ketrampilan
Ketrampilan
membuat
menggambar
preparat
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup aktif
2: aktif
3: sangat aktif
Total Skor :
Jumlah 5 komponen x 100
15
Sikap Belajar
Ketrampilan
ketepatan
memberikan
keterangan
Skor
total
No
NAMA
Jujur
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup
2: sedang
3: sangat
Total Skor :
Jumlah 5 komponen x 100
15
Teliti
Disiplin
Kerja sama
Tepat
Skor
total
Sekolah
:
Kelas/Semester
: X/2
Materi
: Fungi Ascomycotina
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit (1 pertemuan)
a. Kompetensi Inti
KI 1
: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dan
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan
KI 3
: 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
b. Kompetensi Dasar
2.1.
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2.
Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar
3.6. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkaan ciriciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.6. menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan
lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
c. Indikator
1. Mendiskripsikan pengertian dan ciri-ciri jamur yang termasuk Ascomycota
2. Mendeskripsikan reproduksi jamur yang termasuk Ascomycota
3. Mendeskripkan contoh dan peranan jamur yang termasuk Ascomycota
d. Tujuan
Setelah pembelajaran dengan metode pengamatan siswa dapat :
1. menjelaskan pengertian dan ciri-ciri jamur yang termasuk Ascomycota
2.
menjelaskan cara reproduksi jamur yang termasuk Ascomycota
3. menyebutkan 4 contoh dan peranan jamur yang termasuk Ascomycota
bagi manusia
e. Materi
Pengertian dan ciri-ciri jamur Ascomycota
Reproduksi Ascomycota
Contoh dan peranan jamur Ascomycota
f. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kooperatif, scientific.
2. Metode
: Diskusi informsi, pengamatan.
3. Model/ tipe : Koopertaif tipe STAD.
No
1
Kegiatan
Pendahuluan
Durasi
10
Salam, berdoa, presensi
menit
Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar
2
Guru menyiapkan materi yang akan diajarkan oleh siswa
(karakter yang dikembangkan : peduli sesama, bersyukur dll)
Kegiatan inti
60
A. Kegiatan guru dan Siswa
menit
Guru bersama siswa membagi kelompok diskusi 4-5
siswa secara heterogen
Guru membagi LKS tentang jamur Ascomycota
Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa
Guru
menyuruh
kelompok
untuk
melakukan
pengamatan dan diskusi kemudian mempresentasikan hasil
B. Kegiatan Siswa
Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama
(menyimak dan menalar)
Siswa mengerjakan LKS secara kelompok diskusi
(
menyimak,
mendengarkan,
mengamati,
menalar,
mencoba dan menanya)
Siswa menulis data hasil pengamatan diskusi (menalar
dan mencoba)
Siswa
kelompok
mempresentasikan
(mencoba,
hasil
menalar,
diskusi
menanya
dengan
dan
mendengarkan)
3
Penutup
20
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran (menanya, menit
menalar, mendengarkan)
Guru memberikan penghargaan atas keaktifan siswa
(karakter yang dikembangkan : jujur, teliti dll)
Guru memberikan post test
Guru melakukan merefleksi
Guru memberi tugas/PR
Salam penutup dan berdoa
g. Alat, Bahan dan Sumber
Alat :
Laptop, LCD, Alat Tulis
Bahan :
Gambar/ Obyek nyata Jamur Ascomycota, literatur dari sumber lainnya, LKS
Sumber :
Anonim.2013. Fungi Divisi Ascomycota dan Peranannya. Diakses
http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/fungi-divisi-ascomycotina-danperanannya.html. Pada hari Minggu tanggal 21 Mei 2017 jam 20.24
dari
Brilliant, Asian.2014. Pengertian Ascomycotiana. Diakses dari http://blog-artikelpendidikan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-ascomycotina.html. Pada hari
Minggu 21 Mei 2017 jam 19.21
Dwi.2016. Ciri-ciri dan Reproduksi Ascomycota. Diakses dari http://umumpengertian.blogspot.co.id/2016/06/ciri-ciri-dan-carareproduksiascomycota.html.
Pada hari Jumat, 14 April 2017 jam 14.15
Sulistyanto, Ari.2009. Biologi 1. Jakarta : Depdikbut
Lampiran 1a : Materi
Fungi Ascomycota
Ascomycota atau jamur kantung adalah salah satu phylum dari Fungi yang
monofiletik atau berasal dari nenek moyang yang sama dan menyumbang sekitar 75%
dari semua jamur yang telah diketahui. Ascomycota adalah kelompok jamur yang
dalam berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
a. Ciri-ciri Ascomycota
Menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi seksual dari askus.
Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantong
Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler
Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat
Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-cabang dengan membentuk miselium dan
tersusun kompak menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut dengan askokarp atau
askokarpus.
Askokarp memiliki banyak askus yang didalamnya terdapat askospora.
Bentuk macam-macam askus pada jamur Ascomycota :
1. Askus tanpa askokarp
2. Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut aposetium
3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium
4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher
dan memiliki ostiulum
disebut peritisium
b. Reproduksi Ascomycota
"(1) Reproduksi aseksual (pembentukan tunas) dan (2) reproduksi seksual
(pembentukan askospora) pada Asmocycota uniseluler"
1. Reproduksi Aseksual Ascomycota
Gambar : Reproduksi Aseksual (Dwi.2016)
Ascomycota Uniseluler : Reproduksi secara aseksual berdasarkan uniseluler yang
dilakukan dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang
terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru. Namun, bila tidak terlepas maka sel
tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).
Ascomycota Multiseluler : Reproduksi secara aseksual yang dilakukan dengan dua
cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora. Hifa
dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa haploid (n)
yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung dari
konidiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut dengan
konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur
Ascomycota berwarna-warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru atau
kecokelatan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan
berkecambah menjadi hifa yang haploid. Hifa akan bercabang-cabang dengan
membentuk miselium yang berkromosom haploid (n).
2. Reproduksi Seksual Ascomycota :
Perkembangan secara seksual ini dilakukan dengan pembentukan askospora
ini melalui beberapa tahap yaitu, kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.
Gambar : Reproduksi Seksual (Dwi. 2016)
Ascomycota Uniseluler : Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan
konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Dari hasil
penyatuan dengan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n). Zigot tumbuh
membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus
membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom haploid (n).
Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel dengan 4 askospora didalam
askus berkromosom haploid (n). Jika askus sudah masak, maka selanjutnya askus
akan pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora akan tumbuh menjadi sel
jamur baru yang haploid (n).
Ascomycota Multiseluler : Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki
kromosom haploid yang berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alat
reproduksi betina), sedangkan hifa (-) dengan membentuk anteridium (alat reproduksi
jantan). Askogonium akan membentuk saluran yang menuju
anteridium yang disebut dengan trikogin. Melalui trikogin,
terjadi
proses
plasmogami
(peleburan
sitoplasma).
Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom haploid dari anteridium
sehingga askogonium memiliki banyak inti dari keduanya (dikariotik). Askogonium
akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan tergabung
dalam askokarp (tubuh buah). Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk
askus dikariotik. Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga akan
terbentuk inti yang berkromosom diploid (2n). Inti diploid yang ada dalam askus
akan membelah secara meiosis dengan menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n).
Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah secara mitosis sehingga yang
ada didalam askus dengan terdapat 8 nukleus. Selanjutnya, dari sekitar nukleus akan
terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n). Jika
askus telah masak, maka askospora akan terbesar secara serentak. Hal ini akan terjadi
karena jika satu askus pecah maka akan berakibat pada pecahnya askus lain.
Askospora yang jatuh ditempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru
yang haploid (n). Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium
yang haploid (n).
c. Contoh dan peranan Ascomycota
Gambar : Macam Ascomycota (Dwi.2016)
Anggota jamur dalam devisi Ascomycota disebut dengan fungsi kantong (sac fungi).
Para ahli mikologi telah mendeskripsikan sekitar 60.000 fungsi kantong, baik yang uniseluler
maupun multiseluler. Contoh-contoh Ascomycota ada yang memberikan memberikan
manfaat dan kerugian bagi manusia atau tidak dapat dikonsumsi. Contoh Ascomycota adalah
sebagai berikut..
Morchella esculenta : Morchella esculenta adalah jamur yang memiliki tubuh buah
dengan mengandung banyak air. Jamur Morchella esculenta sangat enak dimakan
yang dapat ditemukan dibawah pohon buah-buahan.
Saccharomyces cerevisiae : Saccharomyces cerevisiae adalah jamur yang bersel satu
dan memiliki dinding askus yang tipis dan juga dikenal sebagai khamir. Manfaat atau
kegunaan Saccharomyces cerevisiae adalah digunakan dalam pembuatan minuman
beralkohol, tapai, dan sebagai pengembang adonan roti. Jamur ini dapat mengubah
gula menjadi alkohol dan karbon dioksida (CO2) dengan melalui proses fermentasi
(respirasi anaerob). Gas CO2 yang terbentuk akan menjadikan roti mengembang
Trichophyton mentagrophytes : Trichophyton mentagrophytes adalah jenis jamur
yang menyebabkan timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan kulit kepala
Neurospora crassa dan Neurospora sitophila : Neurospora sitophila adalah jamur
oncom yang memiliki spora dengan berwarna orange
Candida Albicans : Candida albicans adalah hidup parasit pada jaringan epitel yang
lembap, seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat kelamin wanita atau
penyebab keputihan
Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum : jamur ini digunakan sebagai
pembuatan antibiotik penisilin yang dilakukan dengan cara mengekstraksi biakan cair.
Kegunaan penesilin adalah untuk membasmi bakteri, antara lain Neisseria
meningitidis, Streptococcus, pneumoniae dan Staphylococcus sp.
Claviceps purpurea : Claviceps purpurea adalah jamur Ascomycota yang memiliki
warna ungu yang disebut dengan ergot, yang bersifat parasit pada gandum hitam
(rye). Jika jamur ini ikut tergiling bersama gandum dan tercampur dalam tepung, dan
sampai dikonsumsi manusia, maka yang terjadi akan menimbulkan penyakit gangren.
Gejala-gejala yang dialami adalah seperti kejang saraf, rasa panas terbakar, kegilaan
temporer (sementara), dan halusinasi.
Tuber melanosporum (truffle) : Tuber melanosporum adalah jamur yang hidup
dengan bersimbiosis pada akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Truffle sangat
disukai oleh sejumlah ahli pencicip kuliner karena Truffle memiliki cita rasa yang
enak. Bagi para pencari Truffle yang menggunakan bantuan penciuman anjing.
Blue mold : Blue mold atau kapang biru adalah jamur yang tumbuh pada buah jeruk.
Blue mold merupakan jamur penicillum yang hidupnya saproba
Aspergillus flavus : Aspergillus flavus adalah jamur yang pada umumnya hidup
saproba pada makanan dan biji-bijian. Koloni dari Aspergillus flavus menghasilkan
spora yang memiliki warna cokelat kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan
senyawa aflatoksin yang bersifat racun bagi manusia.
Lampiran 1b : LKS
LEMBAR KEGIATAN SISWA
TOPIK : Pengamatan jamur Ascomycota
A. TUJUAN PENGAMATAN :
1.
Siswa dapat mengidentifikasi beberapa jenis jamur Ascomycota
2.
Siswa dapat mengamati beberapa jenis jamur Ascomycota
B. TEORI
Jamur disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi
seksualnya dengan membuat Askospora di dalam askus (ascus = sac atau
kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan
askospora. Beberapa askus biasanya mengelompokan dan berkumpul membentuk
tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askosma bisa berbentuk mangkok,
botol atau balon. Askomycota umumnya monokariotik dan sel-sel yang dipisahkan
oleh septa sederhana.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Kaca Obyek
3.
Kaca Penutup
4.
Pinset
5.
Tusuk Gigi
Bahan:
1.
Jamur Oncom
2.
Jamur pada Kacang Tanah
3.
Metilen biru
D. CARA KERJA
1.
Siapkan alat dan bahan pengamatan
2.
Ambil benang jamur menggunakan tusuk gigi
3.
Lakukan pengamatan menggunakan mikroskop
4.
Setelah selesai pengamatan isi tabel hasil pengamatan
5.
Diskusikan hasil pengamatan bersama kelompokmu dan jawab pertanyaan pada
LKS
6.
Presentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi kelompok
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
Ciri
Hifa bersekat / tidak
Bentuk askus
Warna spora
Gambar
Jamur Oncom
Jamur Kacang Tanah
F. PERTANYAAN
1. Adakah perbedaan dari berbagai jamur yang diamati ?
2. Apakah ciri khusus dari jamur yang diamati ?
3. Tentukan klasifikasi dari jamur yang diamati !
Lampiran
1. Jelaskan pengertian jamur ascomycota!
2. Sebutkan ciri-ciri jamur ascomycota!
3. Sebutkan macam bentuk askus jamur ascomycota!
4. Jelaskan reproduksi seksual jamur ascomycota uniseluler!
5. Sebutkan 5 contoh dan peranan jamur ascomycota!
Rubrik
No
1.
Jawaban
Ascomycota adalah kelompok jamur yang dalam berkembang
Skor
5
Total
5
5
25
biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut
2.
askus.
Menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi
seksual dari askus.
Askus memiliki bentuk struktur yang mirip kantong
5
Ascomycota bersifat uniseluler dan multiseluler
Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat
5
5
Sebagian jenis Ascomycota hifa bercabang-cabang
5
dengan membentuk miselium dan tersusun kompak
menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut dengan
askokarp atau askokarpus.
Askokarp memiliki banyak askus yang didalamnya
5
terdapat askospora.
3.
1. Askus tanpa askokarp
2. Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok
5
20
5
disebut aposetium
3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa
5
ostiulum disebut kleistotesium
4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher
5
dan memiliki ostiulum disebut peritisium
4.
Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan 5
konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang
berbeda jenis.
Dari hasil penyatuan dengan menghasilkan zigot yang 5
berkromosom diploid (2n). Zigot tumbuh membesar
menjadi askus yang diploid.
Inti (nukleus) diploid di dalam askus membelah secara
miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom
haploid (n).
5
25
Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel
dengan 4 askospora didalam askus berkromosom 5
haploid (n).
Jika askus sudah masak, maka selanjutnya askus akan
pecah dengan mengeluarkan askospora. Askospora 5
akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid (n).
5.
Morchella esculenta : Morchella esculenta adalah 5
jamur yang memiliki tubuh buah dengan mengandung
banyak air. Jamur Morchella esculenta sangat enak
dimakan yang dapat ditemukan dibawah pohon buahbuahan.
Saccharomyces cerevisiae : Saccharomyces cerevisiae 5
adalah jamur yang bersel satu dan memiliki dinding
askus yang tipis dan juga dikenal sebagai khamir.
Manfaat atau kegunaan Saccharomyces cerevisiae
adalah
digunakan
dalam
pembuatan
minuman
beralkohol, tapai, dan sebagai pengembang adonan
roti. Jamur ini dapat mengubah gula menjadi alkohol
dan karbon dioksida (CO2) dengan melalui proses
fermentasi
(respirasi anaerob). Gas
CO2 yang
terbentuk akan menjadikan roti mengembang
Trichophyton
mentagrophytes
:
Trichophyton 5
mentagrophytes adalah jenis jamur yang menyebabkan
timbulnya penyakit kulit kurap pada tubuh dan kulit
kepala
Neurospora
crassa
dan
Neurospora
sitophila
: 5
Neurospora sitophila adalah jamur oncom yang
memiliki spora dengan berwarna orange
Candida Albicans : Candida albicans adalah hidup
parasit pada jaringan epitel yang lembap, seperti
saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat
kelamin wanita atau penyebab keputihan
5
25
Penicillum notatum dan Penicillium chrysogenum : 5
jamur ini digunakan sebagai pembuatan antibiotik
penisilin yang dilakukan dengan cara mengekstraksi
biakan
cair.
Kegunaan
penesilin
adalah
untuk
membasmi bakteri, antara lain Neisseria meningitidis,
Streptococcus, pneumoniae dan Staphylococcus sp.
Claviceps purpurea : Claviceps purpurea adalah jamur 5
Ascomycota yang memiliki warna ungu yang disebut
dengan ergot, yang bersifat parasit pada gandum hitam
(rye). Jika jamur ini ikut tergiling bersama gandum
dan tercampur dalam tepung, dan sampai dikonsumsi
manusia, maka yang terjadi akan menimbulkan
penyakit gangren. Gejala-gejala yang dialami adalah
seperti kejang saraf, rasa panas terbakar, kegilaan
temporer (sementara), dan halusinasi.
Tuber melanosporum (truffle) : Tuber melanosporum 5
adalah jamur yang hidup dengan bersimbiosis pada
akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Truffle
sangat disukai oleh sejumlah ahli pencicip kuliner
karena Truffle memiliki cita rasa yang enak. Bagi para
pencari
Truffle
yang
menggunakan
bantuan
penciuman anjing.
Blue mold : Blue mold atau kapang biru adalah jamur 5
yang tumbuh pada buah jeruk. Blue mold merupakan
jamur penicillum yang hidupnya saproba
Aspergillus flavus : Aspergillus flavus adalah jamur 5
yang pada umumnya hidup saproba pada makanan dan
biji-bijian.
Koloni
dari
Aspergillus
flavus
menghasilkan spora yang memiliki warna cokelat
kehijauan atau kehitaman dan menyekresikan senyawa
aflatoksin yang bersifat racun bagi manusia.
Lampiran 2 : Lembar Penilaian
LEMBAR PENILAIAN
MATA PELAJARAN
: Biologi
KELAS / SMT
: X/1
GURU
: X
No
Presentasi
NAMA
Aktivitas Belajar
Keberanian menjawab
Mengajukan
pendapat
Keaktifan bertanya
Skor
total
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup aktif
2: aktif
3: sangat aktif
Total Skor :
No
Jumlah 4 komponen x 100
12
NAMA
Ketrampilan
menyiapkan alat
dan bahan
Ketrampilan
menggunakan
mikroskop
Aktivitas Pengamatan
Ketrampilan
Ketrampilan
membuat
menggambar
preparat
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup aktif
2: aktif
3: sangat aktif
Total Skor :
Jumlah 5 komponen x 100
15
Sikap Belajar
Ketrampilan
ketepatan
memberikan
keterangan
Skor
total
No
NAMA
Jujur
Keterangan : Kriteria Aktivitas
1: cukup
2: sedang
3: sangat
Total Skor :
Jumlah 5 komponen x 100
15
Teliti
Disiplin
Kerja sama
Tepat
Skor
total