Puasa dan Tradisi Penguatan Riset di Pes

Puasa dan Penguatan Tradisi Riset di Pesantren
Oleh: Sholahuddin*
Bulan Ramadan kembali datang menyapa umat Islam Indonesia, sebagai bulan yang
istimewa bagi umat Islam, Ramadan merupakan bulan latihan tirakat dan pendakian
spiritualitas muslim menuju derajat muttaqin (orang yang bertakwa). Muslim ditempa
untuk berempati dengan mereka yang lapar dan marginal. Puasa menjadi momentum
penting untuk melakukan internalisasi nilai-nilai solidaritas Islam.
Semua umat Islam menyambut kedatangan Ramadan dengan suka cita, kantor-kantor
pemerintahan dan swasta merubah jam masuk kantor dan memulangkan karyawan lebih
awal dari biasannya. Bulan Ramadan dengan ritual puasa merupakan bulan yang penuh
hikmah dan rahmah. Didalam bulan ini Setan dan Iblis dibelenggu dan dibukalah pintupintu kebaikan dari langit. Dibulan ini kita juga melihat bagaimana nuansa Islami begitu
kental menghiasi layar kaca Televisi kita setiap harinya. Selebritis, da’i dan politisi
mengenakan baju muslim dan pakaian yang menutup aurat. Sebuah fenomena yang hanya
bisa ditemukan dibulan Ramadan.
Puasa bukanlah alasan untuk bermalasan dan tidak melakukan akivitas atau pekerjaan.
Justeru nabi menghendaki supaya umat Islam produktif disaat puasa. Nabi pernah
bersabda Shuumuu Tashihhu (puasalah kalian maka akan sehat). Justeru dengan berpuasa
orang akan sehat dan terjaga dari berbagai macam penyakit.
Sejatinya, Puasa sebagai sebuah ibadah wajib bagi umat Islam memiliki implikasi vertical
dan horizontal. Secara vertical puasa mempunyai implikasi peningkatan hubungan antara
manusia dengan Allah, yaitu dengan melaksanakan ibadah kepada-Nya.

Sisi vertical ini menghasilkan apa yang dikenal dengan kesalehan individual, yaitu
kesalehan yang hanya berhubungan antara diri seorang hamba dengan Allah. Mereka yang
saleh secara individual adalah mereka yang menjalankan ibadah mahdah dengan istiqamah
dan ajeg.
Secara horizontal puasa juga mempunyai implikasi sosiologis yang berhubungan dengan
ibadah mu’amalah, yaitu hubungan antar makhluq Allah dengan makhluq yang lain. Puasa
sebagai bentuk olah jiwa dan raga merupakan wahana untuk mengasah kejiwaan kita agar
kita memiliki rasa keperdulian terhadap orang lain. Di dalam Islam, seluruh amal
perbuatan kita yang tidak di larang oleh agama dan dilandasi niat untuk mendapatkan
ridha dari Allah adalah sebuah ibadah. Islam memberikan bobot nilai yang tinggi terhadap
ibadah sosial ini sebagaimana terkandung dalam berbagai surat dalam Al-qur’an.
Salah satunya adalah surat Al-maun yang berbunyi: Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama? Yaitu orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan
member makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang
yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan)
barang berguna.
****

Di berbagai pojok pesantren yang tersebar dipelosok Jawa, kita menemukan bagaimana
Ramadan dijadikan untuk melakukan telaah terhadap khazanah Islam klasik; kitab Kuning.

Kitab kuning menjadi center untuk dikaji dan dikuliti maknanya satu per-satu hingga dapat
diinternalisasi oleh para santri.
Salah satu tradisi yang melekat dalam kehidupan pesantren adalah adanya self learning
(belajar secara mandiri), kemandirian dalam pembelajaran secara pribadi ini ditambahkan
lagi dengan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, terutama Islamic studies, menjadikan
pesantren sebagai salah satu tipe pendidikan Islam yang potensial untuk menyemai
semangat ilmiah dan tradisi riset pesantren.
Jumlah santri yang begitu banyak dan tersebar di berbagai pelosok kabupaten dan kota
serta adanya pendidikan yang berlangsung 24 jam dengan sistem asrama menjadikan
pesantren sebagai institusi pendidikan yang mampu mengkombinasikan secara viable
dimensi Imtaq (iman dan takwa) serta Iptek (Ilmu pengetahuan dan teknologi).
Pesantren berbasis riset bukanlah tidak mungkin dilahirkan, desain dan arah
pengembangan pesantren riset sudah digodok dengan berbagai skema beasiswa PBSB
(Penerimaan Siswa Berprestasi) oleh Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok
Pesantren Kemenag. Hal ini dilakukan dengan mengkuliahkan santri-santri di fakultas ilmu
biologi, kimia, kedokteran, pertanian, psikologi dan ilmu sosial.
Sepuluh tahun yang akan datang, para santri hasil beasiswa tersebut sudah bisa diperankan
dalam pengabdian di pesantren dan mendarmabaktikan ilmu yang telah didapatkan untuk
memajukan pesantren.
Bulan Ramadan menjadi bulan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas melakukan

riset dan internalisasi nilai-nilai kepesantrenan untuk menopang budaya ilmiah dan riset di
pondok pesantren. Nilai-nilai pesantren yang menopang diantaranya adalah nilai altruistik,
kemandirian dalam belajar, cinta ilmu pengetahuan, berdedikasi tinggi dan ketulusan dan
pencarian ilmu pengetahuan. Semoga bulan Ramadan 2013 ini menjadi berkah bagi
pesantren dan santri serta kiai-kiai. Wallahu A’lam Bi Ashawab.
* Dosen-Peneliti STAI Mathali’ul Falah, Pati dan Alumnus Center for Religious and
Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24