PENGEMBANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UN

PENGEMBANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK DUNIA
PENDIDIKAN

Ananda Apriliani

Abstrak
Perkembangan pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dibawah negara-negara
berkembang lainnya. Masih banyak hal yang harus dibenahi. Mulai dari sistem proses
belajar mengajar, hingga tekhnik mengajar yang baik. Melihat perkembangang Desain
Komunikasi Visual di Indonesia yang mulai berkembang, memungkinkan Desaian
Komunikasi Visual akan menjadi solusi yang baik untuk mengembangkan pendidikan di
Indonesia.
Kata Kunci : Desain Komunikasi Visual pendidikan
A. Pengantar
Iis Wasilah (2008) mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Beberapa tahun terakhir ini perkembangan pendidikan di dunia terjadi sangat cepat.
Beberapa negara di dunia memanfaatkan perkembangan tekhnologi yang berkembang

sangat pesat. Salah satunya adalah pemanfaatan tekhnologi desain yang telah lama
diterapkan di dunia pendidikan. Desain yang dimanfaatkan lebih merujuk ke desain
komunikasi visual. Desain komunikasi visual sendiri merupakan proses meneglolah
media dalam berkomunikasi dengan mengungkapkan ide atau informasi yang bisa dilihat.
Simbol, ilustrasi, warna, foto, maupun tipografi masih dalam kesatuan desain komunikasi
visual.
Hanya segelintir orang yang menyadari akan besarnya pengaruh Desain Komunikasi
Visual sebagai salah satu media pendidik untuk menyampaikan materi dengan menarik
dan mudah dipahami siswa/siswi.
B. Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Tidak dapat dipungkiri jika kualitas pendidikan dinegara kita sangatlah buruk. Marilah
kita sejenak bercermin dengan pendidikan dinegara-negara lainnya, misalnya Singapura.
Perbandingan sistem pendidikan di Singapura dengan Indonesia seperti bumi dan langit.
Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) lebih memberi perhatian
besar terhadap pengembangan pendidikan.

Mulai dari segi fasilitas yang memadai di setiap instusi pendidikan hingga
peningkatan mutu pendidik dengan mendatangkan pendidik-pendidik ternama dari
luar negeri. Sehingga pendidik di Singapura bukan hanya memiliki pengetahuan,
namun juga memiliki daya kreatif sebagai pendidik. Salah satu contohnya mereka

memanfaatkan microsoft power point untuk membuat slide materi yang menarik.
Selain itu akses internet yang mudah diakses oleh siswa/siswa di berbagai instansi
pendidikan. Sedangkan di Indonesia, pemerintah lebih memperhatikan pendidikan
sebagai lahan pendapatan, bukan lahan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Pengembangan sistem desain komunikasi sebagai solusi pendidikan kurang
diperhatikan. Hal ini menyebabkan banyak pendidik yang tidak mengetahui akan
kemampuan desain komunikasi visual yang mampu menarik minat pelajar untuk
memahami materi.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011:
The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan
pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008
adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di
dunia. Kategori ini masih dalam kategori medium.
Untuk peringkat I dunia diraih oleh negara Finlandia.
Beberapa faktor yang menjadi penghambat perkembangan pendidikan di Indonesia
sebagai berikut:
1. Sistem pengelolaan pendidikan yang belum tersistem dengan baik
2. Kualitas tenaga pendidik

3. Maraknya korupsi
4. Pengembangan rancangan pendidikan.
Faktor ke-4 yang penulis maksud disini adalah, tidak adanya perhatian pemerintah
untuk mengembangkan rancangan pendidikan. Mulai dari segi media pendidikan,
hingga fasilitas pendidikan. Hal ini menyebabkan kualitas tenaga pendidik kita
berada di bawah standar negara lainnya. Bukannya tenaga pendidik di negeri kita ini
tidak memiliki kemampuan, namun kemampuan mereka dibatasi oleh keacuhan
pemerintah akan inovasi baru yang telah mereka ciptakan atau kembangkan.
Sehingga inovasi mereka pengaplikasiannya sangat terbatas. Masyarakat yang tidak
melakoni dunia pendidikanpun memutar otaknya untuk menemukan solusi dari
permasalahan dunia pendidikan. Contohnya saja pelakon dunia desain komunikasi,
mereka menciptakan beberapa inovasi untuk membantu peningkatan kualitas
pendidikan di negeri kita ini. Namun lagi-lagi perhatian pemerintah menjadi batu
penghalang mereka untuk terus berkarya.
C. Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia
Pertumbuhan dunia desain komunikasi visual di Indonesia begitu pesat sejak 1980-an
sampai 2000.

Khususnya satu dekade belakangan ini. Priyanto suharto (2006: v) mengatakan bahwa
Dalam ilmu komunikasi, visualisasi hanyalah merupakan bagian terakhir dalam proses

alih pesan, sub bagian dari olah media yang sifatnya partikel.
Komunikasi visual pada awala abad ke-21 berlaju sangat pesat. Pada abad ke-21 ini, pada
umunya lahan bisnis menjadi prioritas utama pelaku desain komunikasi. Namun bisnis
yang menjadi cakupan mereka kebanyakan berada di lingkup advertaising , perfilman,
dan ilustrator media cetak. Namun bagaimana dengan bisnis desain komunikasi di
lingkup pendidikan? Hanya beberapa yang melakoni hal tersebut. Menurut penulis hal
dini disebabkan oleh peluang pasar yang sangat kecil dibandingkan bisnis dibidang lain.
Seperti halnya yang telah penulis paparkan sebelumnya, pengenalan akan manfaat desain
komunikasi visual sebagai sarana pendidikan sangatlah minim, sehingga pendidik tidak
mengetahui akan keberadaan desain komunikasi visual sebagai sarana pendidikan.
Penulis pribadi sebagai calon desainer komunikasi visual merasa memiliki beban untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperkenalkan manfaat desain komunikasi
visual untuk menunjang kemampuan siswa/siswi menerima materi. Hal ini tentu sesaui
dengan fungsi dasar desain komunikasi visual, sebagai berikut:
1. Memberi informasi
2. Memberi penerangan
3. Menganjurkan
Kemampuan seseoarng dalam menerima informasi sangatlah berbeda-beda, begitu halnya
dengan pelajar. Oleh karena itu akhir tahun 1980-an desain komunikasi visual terus
dikembangkan oleh para ahli hingga mencapai modernisme yang telah menerobos batasbatas paradigma yang berlaku pada institusi desain, seni, dan musik. Mayoritas dari

desainer saat ini terinspirasi oleh perkembangan oleh seni dan film. Dulunya Desain
komunikasi visual lebih dikenal dengan istilah desain grafis. Namun, seiring berjalannya
waktu kini desain komunikasi visual bukan hanya bidang desain grafis, namun
dikelompokkan lagi dalam bidang multimedia dan advertaising.
D.
Pengaplikasian Desain Komunikasi Visual Sebagai Solusi Pendidikan
Melihat dari segi fungsi desain komunikasi visual itu sendiri, bukan hal yang mustahil
untuk mengaplikasikan desain komunikasi visual sebagai solusi pendidikan. Tentunya
dengan tidak keluar dari konsep dan aturan di dunia pendidikan yang telah ditetapkan
pemerintah. Namun hal ini harus disertai dukungan dari pemerintah maupun masyarakat
luas. Diharapkan masyarakat dapat menerima solusi ini dengan pemikiran yang lebih
terbuka, sehingga para pelakon desain komunikasi memiliki semnagat untuk
mengembangkan dan menyesuaikan karya desainnya sebagai media pendidikan.
Beberapa contoh desain komunikasi visual yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi
pendidikan:
1. Komik pelajaran.
Menurut penulis buku HISTERIA KOMIKITA ide in merupakan pemikiran yang
idealis dan bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Berdasarkan penelitian
para ahli, informasi akan lama tertinggal dalam memori jika informasi itu
berbentuk gambar.


Namun anggapan jika komik itu memiliki pengaruh buruk terhadap
perkembangan anak, menyebabkan pengembangan ide ini sering mengalami
hambatan.
Selain itu masyarakat juga masih terperangkap dengan pemikiran jika komik
hanya disukai oleh anak-anak jadi untuk kalangan remaja, komik hal yang
membosankan. Sehingga mereka menganggap komik pelajaran tidak tepat di
manfaatkan sebagai panduan belajar siswa. Bagi orang-orang yang memiliki
pemikiran yang sama, coba baca komik seri doraemon yang membahas
matematika dan pelajaran sekolah lainnya. Ada juga komik yang memberi
pelajaran singkat mengenail sales yaitu komik Daikichi’s Salesmanship.
Kedua komik tersebut merupakan komik terjemahan. Namun, Indonesiapun
telah memiliki komik lokal yang bertemakan pendidikan. Misalnya; seri tokoh
dunia, seri tokoh nasional, dan seri penemuan. Bahkan beberapa tahun lalu
telah terbit komik IPA terbitan DAR! Mizan. Namun sangat disayangkan
terobosan ini kurang memiliki tanggapan dari masyarakat, sehingga banyak
yang tidak mengenal akan terobosan baru tersebut.
2. Film/animasi pelajaran
Sama halnya dengan paradigma masyarakat terhadap komik, mereka
beranggapan bahwa film/tontonanTV memberi pengaruh buruk. Namun

bagaimana dengan serial kartun seperti Dora The Explorer, Blue’s Clues, dan
Sesame Street yang memanfaatkan desain komunikasi visual sebagai media
pembelajaran untuk anak-anak. Apakah serial kartun tersebut berbpengaruh
buruk terhadap anak-anak?
Serial TV khusus dewasapun telah disediakan oleh para pelakon desain
komunikasi visual. Salah satu contohnya Seri National Geographic. Di
Indonesiapun pernah ada acara yang bertajuk pendidikan yang disiarkan oleh
stasiun TV nasional. Contohnya Fisika Itu Asyik dan Cerdas Cermat. Dan
yang saat ini lagi populer adalah Science Is Fun, Laptop Si Unyil. Sangat di
sayangkan jika nantinya acara TV tersebut dihentikan hanya karena rating
yang rendah
3. Game interaktif educatif
Tidak dapat dipungkiri perkembangan technologi di Indonesia cukup pesat.
Bahkan anak-anak kecilpun mahir menggunakan technologi canggih.
Umumnya mereka menggunakannya untuk bermain game. Peluang ini sangat
tepat dimanfaatkan oleh para pelakon desain komunikasi visual untuk
menciptakan game interaktif educatif yang dapat merangsang kemampuan
otak anak dalam meneyelesaikan kendala dalam game yang dimainkannya.
Game yang telah memanfaatkan desain komunikasi visual adalah Scrabble
yang diciptakan Alfred Mosher Butts yang kemudian dikembangkan dalam

bentuk permainan digital. Dan salah satu game edukasi produksi dalam negeri
yaitu kumpulan aksara jawa.
E. Simpulan
Pendidikan di Indonesia yang jauh tertinggal dibandingkan negara-negara di dunia
lainnya, menjadi PR untuk kita semua.

Membenahi setiap faktor-faktoyang menyebabkan kualitas pendidikan dinegara kita
tertinggal jauh. Seperti halnya faktor Sistem pengelolaan pendidikan yang belum
tersistem dengan baik, kualitas tenaga pendidik, maraknya korupsi dana anggaran
pendidikan, dan pengembangan rancangan pendidikan.
Masyarakat yang bergerak dalam bidang desain komunikasi visual dapat memanfaatkan
fungsi desain komunikasi visual itu sendiri untuk menciptakan karya yang dapat
menunjang pendidikan di Indonesia. Misalnya mengembangkan dan memperkenalkan
komik pendidikan ke berbagai instansi pendidikan, memperbanyak acara TV edukasi,
menciptakan game-game baru yang bertajuk edukasi.
Semua inovasi dan karya baru dari mereka tentunya harus disertai dukungan moral dari
masyarakat banyak sehingga dapat berkembang pesat di lingkungan pendidikan dan
masyarakat umum.Tanpa dukungan dari masyarakat, tentu sia-sialah ide cemerlang
mereka.
F. Daftar Pustaka

Safanayong, Yongki. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte
Intermedia
Ahmad, Hafiz dkk.. 2006. Histeria! Komikita. Jakarta: PT Elex Media Kompetindo
Pranti, Sayekti.. Tanpa tahun, Pembangunan Pendidikan Desain Komunikasi Visual dan
Era Globalisasi [online]. Tersedia: http://prantisayekti.wordpress.com/artikel/. [10
Januari 2013].
I’m DKV.. Tanpa tahun, Desain komunikasi Visual #2 [online]. Tersedia:
http://ghozai.wordpress.com/tag/fungsi-desain/ . [10 Januari 2013].
Wasilah, Iis.. 2008, Kepribadian Pendidikan di Indonesia [online]. Tersedia:
http://duniapendidikan.wordpress.com/2008/01/28/kepribadian-pendidikan-indonesia/ .
[10 Januari 2013].
Suyatno.. 2012, Benang Kusut Pendidikan Indonesia [online]. Tersedia:
http://www.umm.ac.id/en/detail-4-benang-kusut-pendidikan-indonesia-opini-umm.html
. [11 Januari 2013].
m-edukasi.. 2011, Apa yang Dimaksud Desain Komunikasi Visual? [online]. Tersedia:
http://www.m-edukasi.web.id/2011/10/pengertian-dkv-desain-komunikasi-visual.html .
[11 Januari 2013]
Azhar mind.. 2012, Kualitas Pendidikan Indonesia Ranking 69 Tingkat Dunia [online].
http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesiaTersedia:
ranking.html . [11 Januari 2013].