KETERAMPILAN DASAR BERTANYA inkuiri guru

KETERAMPILAN DASAR BERTANYA
Diposkan oleh Manajemen dan administrasi di 23.10 Label: seputar
pendidikan
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang bersifat mendasar
yang dipersyaratkan bagi penguasaan keterampilan berikutnya. Untuk
dapat menguasai keterampilan memberi penguatan kita dituntut sudah
menguasai keterampilan bertanya dengan kata lain kita tidak mungkin
menguasai keterampilan memberi penguatan apabila kita belum
menguasai keterampilan bertanya.
Ada empat alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan
bertanya, yaitu:
1) Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
2) Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan
3) Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual dengan maksimal
4) Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji
pemahaman siswa
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1) Mendorong siswa untuk berfikir
2) Meningkatkan keterlibatan siswa
3) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
4) Mendiagnosis kelemahan siswa

5) Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
6) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik

Manfaat dari keterampilan bertanya adalah :
- Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar
- Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap
masalah yang sedang dibicarakan
- Mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif pada diri peserta
didik
- Menuntun proses berpikir peserta didik, sebab pertanyaan yang baik
akan membantunya menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang
dibicarakan
Tujuan dari keterampilan bertanya adalah :
- Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa pada topic
- Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
- Mengembangkan belajar secara aktif
- Menstimulasi siswa untuk bertanya pada diri sendiri dan pada orang
lain

- Menstruktur suatu tugas sedemikian rupa,sehingga siswa akan belajar
secara maksimal
- Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
- Mengembangkan kemampuan berfikir siswa
- Memberi kesempatan siswa untuk mengasimilasi dan merefleksi
informasi
- Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri melalui diskusi
- Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa
lain maupun guru

Pada dasarnya keterampilan bertanya dapat dikelompokan menjadi dua
bagian besar, yaitu keterampilan bertanya tingkat dasar dan keterampilan
bertanya tingkat lanjutan. Keterampilan tingkat dasar mempunyai
beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala
jenis pertanyaan. Sedangkan pertanyaan tingkat lanjut merupakan
lanjutan dari tingkatan dasar yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, memperbesar partisipasi, dan mendorong peserta
didik untuk dapat mengambil inisiatif sendiri dalam pelajaran.
Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen :
1) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat

2) Pemberian acuan
3) Pemusatan
4) Pemindahan giliran
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berfikir
7) Pemberian tuntutan
Sedangkan keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen :
1) Pengubah tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
2) Pengatur urutan pertanyaan
3) Penggunaan pertanyaan pelacak
4) Peningkatan terjadinya interaksi
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjutan, seorang
guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1) Kehangatan dan keantusiasan, yaitu berusaha menunjukkan sikap,
gaya (termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan badan dan posisi badan)
yang dapat meyakinkan peserta didik bahwa gurunya sunguh-sungguh

mau membelajarkannya. Kehangatan dan keantusiasan meningkatkan
minat dan partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar
dengan mau menanggapi pertanyaan yang diajukan guru secara sukarela.

2) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab
pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban
serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda,
dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan
3) Waktu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih
banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar
4) Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu, kemudian dinilai
sesudah selesai mengajar
Pertanyaan yang baik di bagi manjadi tiga jenis, yaitu pertanyaan
menurut maksudnya, pertanyaan menurut luas dan sempitnya sasaran
dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom.
1. Pertanyaan menurut maksudnya, terdiri dari :
- Pertanyaan permintaan ( compliance question) adalah pertanyaan yang
mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pernyataan.
- Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak
menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud
hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.
- Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah
pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik

sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang
diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar
peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu
atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.
- Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan
yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban

atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini
dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas
dan kualitas jawaban yang diberikan.
2. Pertanyaan menurut Luas dan Sempitnya Sasaran, terdiri dari :
- Pertanyaan menurut sempitnya sasaran yaitu pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang tertutup dan biasanya kunci jawabannya
sudah tersedia. Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
• Pertanyaan sempit informasi yaitu pertanyaan yang menuntut peserta
• Pertanyaan tentang sejumlah informasi yaitu pertanyaan yang
senantiasa digunakan di dalam masyarakat secara hafalan di luar kepala.
• Pertanyaan sempit memusat yaitu pertanyaan yang menuntut peserta
didik mengembangkan idea atau jawabannya dengan cara menuntunnya
melalui petunjuk tertentu.

- Pertanyaan menurut luasnya sasaran yaitu pertanyaan yang
menghendaki jawaban yang lebih satu kali, karena belum mempunyai
jawaban khusus, sehingga diharapkan jawaban yang sifatnya terbuka.
Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
• Pertanyaan luas terbuka yaitu pertanyaan yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mencari jawaban menurut cara dan gaya
masing-masing.
• Pertanyaan luas menilai yaitu pertanyaan yang meminta peserta didik
mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun afektif.
Pertanyaan ini akan lebih efektif, jika yang dikehendaki adalah penilaian
tentang kemampuan peserta didik merumuskan pendapat, menentukan
sikap, atau tukar-menukar / pendapat / pengalaman / perasaan terhadap
suatu isu yang dikemukakan.
3. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, terdiri dari :

- Pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagde question),
yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik mengingat kembali dan
menyebutkan informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini
peserta didik tidak dituntut memanipulasi atau menilai informasi, tetapi
hanya mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu,

peserta didik harus mengingat kembali fakta, defenisi, hasil,
pengamatan, dalil, rumus dan lain sebagainya yang telah dipelajari
sebelumnya. Contoh : Siapa? Apa? Kapan? Di mana? Bagaimana?
- Pertanyaan pemahaman (conprehention question), yaitu pertanyaan
yang menuntut peserta didik menjawabnya dengan mengorganisasikan
informasi yang pernah dipelajarinya dengan kata-kata sendiri, membuat
perbandingan atau menerjemahkan bahan informasi dari komunikasi
verbal ke bentuk lain (misalnya dalam bentuk grafis, skema dan lainlain). Contoh pertanyaan : Bisa dijelaskan apa yang anda dengar?
- Pertanyaan penerapan (application question), pertanyaan yang
menuntut peserta didik menerapkan informasi yang dipelajari
sebelumnya, berupa aturan, hukum, rumus, kriteria, atau prinsip-prinsip
tertentu dalam situasi konkrit. Dengan pertanyaan tersebut peserta didik
diharapkan dapat memberikan jawaban tunggal dengan menerapkan
informasi-informasi yang dimaksud.
Contoh pertanyaan :


Bagaimana ini berhubungan dengan itu?




Kenapa itu sangat berarti?

- Pertanyaan analisis (analysis question), yaitu pertanyaan yang
menuntut peserta didik untuk berpikir lebih kritis dan mendalam.
Dengan pertanyaan analisis ini, peserta didik diharapkan dapat
menemukan jawaban dengan cara mengindentifikasikan motif, alasan
atau penyebab kejadian yang spesifik dan mempertimbangkan dan
menganalisis informasi yang diperlukan agar dapat ditarik suatu

kesimpulan, atau generalisasi berdasarkan informasi yang telah
dipelajari sebelumnya.
Contoh pertanyaan :


Bagaimana ini dibandingkan itu?

• Apa saja bagian dari itu?
- Pertanyaan sintetis (synthesis question), yaitu pertanyaan yang
menuntut peserta didik menyusun suatu pemikiran yang sifatnya mandiri

dan kreatif.
Contoh pertanyaan :
• Apa yang terjadi bila ini digabungankan dengan itu?
• Apa jalan keluar yang bisa anda sarankan?
- Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang
menuntut peserta ide/gagasan, pemecahan masalah, atau karya seni.
Disamping itu pertanyaan ini juga meminta peserta didik untuk
mengemukakan pendapatnya tentang suatu isu yang ditampilkan.
Contoh pertanyaan :


Bagaimana anda menilai itu?

• Apa saja yang perlu diprioritaskan?
Pertanyaan dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya digolongkan ke
dalam enam kelompok, berdassarkan:
1) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan ”mengingat”.
Pertanyaan ini menghendaki siswa mengenal atau mengingat informasi.
Contoh; Siapa penemu lampu pijar?
2) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “ memahami”.

Pertanyaan ini menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah
mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan
menyususn materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih

fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa
tidak sekadar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan
pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Contoh:
 Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan oleh grafik ini?
 Deskripsikan pengaruh gaya terhadap suatu benda?
3) Pertanyaan mengungkap kemampuan “ menerapkan”. Pertanyaan
ini menuntut siswa menerapkan informasi yang telah dipelajari untuk
memecahkan suatu masalah. Contoh:
 Klasifikasikan benda- benda menurut sifat kemagnetannya?
 Beri contoh dalam kehidupan tentang peristiwa konversi energi?
4) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan” menganalisis ”.
Pertanyaan ini menuntut siswa untuk: Mengidentifikasi motif, alasanalasan, dan atau sebab-sebab dari suatu kejadian. Mempertimbangkan
dan menguraikan informasi-informasi agar diperoleh kesimpulan dan
generalisasi. Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk
menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak
kesimpulan. Contoh:

 Mengapa pada malam hari bunyi-bunyian lebih jelas terdengar
dibandingkan siang hari?
 Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan itu?
5) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “menilai”. Pertanyaan
ini menuntut kemampuan siswa untuk mempertimbangkan, menghargai,
mengkritik, mempertahankan serta membandingkan berdasarkan kriteria
tertentu. Contoh:
 Apa pendapatmu apabila larutan gula dipanaskan dalam waktu yang
cukup lama?
 Bagaimana cara menentukan kutub-kutub suatu magnet?

6) Pertanyaan untuk mengungkap kemampuan “menciptakan”.
Pertanyaan ini menuntut kemampuan siswa untuk menggabungkan
unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas.
Contoh:
 Dari data berikut ini, buatlah grafik yang menunjukkan hubungan
waktu dan suhu!
waktu = 10 detik, suhu = 520 C
waktu = 20 detik , suhu = 640 C
waktu = 30 detik, suhu = 760 C
waktu = 40 detik, suhu = 88o C
 Gambarkan rangkaian seri dua lampu yang menggunakan satu
bateredan satu saklar.
Hal yang perlu diperhatikan:
1.

Kehangatan Dan Keantusiasan

Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban
siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan
sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
2.

Kebiasaan Yang Harus Dihindari

a. Mengulangi Pertanyaan Sendiri. Contoh : Sebelum siswa dapat
berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan
kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.
b. Mengulangi Jawaban Siswa Menyebabkan waktu terbuang, siswa
tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan
mengulanginya.
c. Mejawab Pertanyaan Sendiri Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa
mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga

anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan
memikirkan jawabanya.
d. Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak. Contoh : Apa ibu
kota RI? Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang
benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutny.
e. Pertanyaan Ganda. Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang
pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat
mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat
siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.
f. Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang
tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.