Prinsip Prinsip Komunikasi visual pada

Prinsip-Prinsip Komunikasi
Prof. Daddy Mulyana, M.A., Ph.D memiliki teori mengenai prinsip-prinsip
komunikasi dengan menggunakan contoh-contoh yang bersumber dari pengalaman
dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang relevan. Prinsip-prinsip
komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi
atau hakikat komunikasi yang terbagi dalam beberapa point.
1. Prinsip 1 :
Komunikasi adalah proses simbolik
Sifat-sifat Lambang :
a. Lambang bersifat sembarang, manasuka, atau sewenang-wenang
Apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan
bersama. Contohnya kita menyebut hewan yang mengeong itu kucing.
Penyebutan itu berdasarkan kesepakatan saja.
b. Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna ; kitalah yang
memberi makna pada lambang
Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan terletak pada
lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang ia maksudkan
sebenarnya bahwa kata-kata itu mendorong orang untuk memberi
makna (yang telah disetujui bersama) terhadap kata-kata itu.
c. Lambang itu bervariasi
Lambang bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain, dari suatu

tempat ke tempat lain, dan dari suatu konteks waktu ke konteks waktu
lain. Kita hanya memerlukan kesepakatan mengenai suatu lambang.
Namun, makna yang diberikan kepada suatu lambang boleh jadi
berubah dengan seiringnya waktu berjalan.
2. Prinsip 2 :
Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
We cannot not communicate kita tidak dapat tidak berkomunikasi. Perilaku
yang dilakukan seseorang ataupun kita sendiri dapat memberi makna.
Namun tidak berati semua perilaku adalah komunikasi. Jadi komunikasi
dapat terjadi karena seseorang memberi makna pada perilaku tersebut.
3. Prinsip 3 :
Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi merupakan disandi secara verbal sedangkan dimensi hubungan
adalah disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan komunikasi yaitu

apa yang dikatakan. Dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakan dan mengisyaratkan hubungan para komunikasi itu, dan
bagaimana pesan itu ditafsirkan. Contohnya ketika seorang suami dimintai
pendapat tentang baju yang akan dibeli istrinya hanya menjawab “Bagus”
padahal tidak sang suami hanya ingin cepat pulang. Tidak semua orang

menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan berbeda bila
disampaikan dengan cara berbeda. Dalam komunikasi massa dimensi isi
merujuk pada isi, pesan sedangkan dimensi hubungan merujuk pada unsurunsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut.
4. Prinsip 4 :
Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan namun
kesengajaan bukanlah syarat terjadinya komunikasi. Dalam komunikasi kita
terkadang mengucapkan pesan verbal yang tidak disengaja, namun lebih
banyak pesan non verbal yang kita tunjukkan tanpa disengaja. Di dalam
komunikasi antara orang-orang berbeda budaya ketidaksengajaan
berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan. Banyak
kesalahpahaman antarbudaya yang desebabkan oleh ketikasengajaan yang
dipersepsi, ditafsirkan dan diresponoleh orang lain dari budaya yang
berbeda.
5. Prinsip 5 :
Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang waktu, sosial,
dan psikologis. Waktu sangat mempengaruhi makna terhadap suatu pesan.
Kemudian kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan

mempengaruhi orang-orang yang berkomunikasi. Contohnya ketika dua
orang yang telah lama berkonflik ketika mereka hanya berdua akan merasa
canggung tetapi apabila ada orang lain berada diantara mereka
berdua,mereka tidak merasa canggung lagi. Suasana psikologis peserta
komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi.
6. Prinsip 6 :
Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku
komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan
aturan atau takaran. Artinya, orang-orang memilih strategi tertentu

berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering berlangsung cepat. Kita dapat
memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.
Contohnya saja kita tidak bisa menyapa dosen kita menggunakan kata
“kamu” atau “elu” apabila kita tetap melakukan hal tersebut kita akan dicap
sebagai orang yang tidak sopan. Prinsip ini mengasumsikan bahwa hingga
derajat tertentu ada keteraturan pada perilaku komunikasi manusia.
7. Prinsip 7 :
Komunikasi Bersifat Sistematik

Dua sistem dasar beroprasi dalamtransaksi komunikasi itu yaitu Sistem
Internal dan Eksternal. Sistem Internal adalah seluruh sistem nilai yang
dibawa oleh individu ketika ia berkomunikasi, sistem internal ini
mengandung semua unsur yang membentuk individu, termasuk kepribadian,
intelegasi, pendidikan, pengetahuan, agama, bahasa, motif, keinginan, citacita, dan semua pengalaman masa lalunya, yang pada dasarnya tersembunyi.
Sedangkan sistem Eksternal terdiri dari unsur-unsur dari luar individu,
termasuk pemilihan kata yang akan digunakan untuk berkomunikasi atau
gaya bahasa, isyarat fisik, kegaduhan di sekitarnya,penataan ruangan,
cahaya, dan temperatur ruangan. Elemen-elemen tersebut adalah stimuli
publik yang terbuka bagi peserta komunikasi dalam berkomunikasi.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22