TEKS PIDATO UNTUK LOMBA PIDATO PROJADI 2

Assalamula’alaikum Wr.Wb

‫َ ووهببهه‬،‫ن‬
‫ب الوعباَل و ه‬
‫مبد د ل هللبهه ور ب‬
‫َ ال و‬،‫بسم الله الرحمببن الرحيبم‬
‫ح ي‬
‫مي ي و‬
‫نستعهين ع وولىَ أ د‬
‫َ أ و ي‬،‫ن‬
‫ي‬
‫د‬
‫وال‬
َ‫يا‬
‫ن‬
‫د‬
‫ال‬
‫ر‬
‫و‬
‫م‬
‫ي‬

‫ه وو ي‬
‫شهود د ا و ي‬
‫ي‬
‫ب‬
‫و‬
‫د‬
‫حببد وه د‬
‫ه إ هل ل اللبب و‬
‫ن ولإ هل وبب و‬
‫د‬
‫و‬
‫ي‬
‫و ي و ي د‬
‫ه‬
‫ه‬
‫و‬
‫شرهي ي و‬
‫ه ووأ ي‬
‫ول و‬
‫م‬

‫م د‬
‫م و‬
‫شهود د ا و ل‬
‫سببل و د‬
‫صببل وة د ووال ل‬
‫دا ع وب يد ده د ووور د‬
‫سويل د د‬
‫ح ل‬
‫ن د‬
‫ك لو د‬
‫َ ووال ل‬،‫ه‬
‫و‬
‫ىَ أ و ي‬
‫و‬
‫مد د ووع وولىَ آ ول ههه‬
‫م و‬
‫شور ه‬
‫َ و‬،‫سل هيين‬
‫مير و‬
‫ح ل‬

‫مويولوناَ د‬
‫سي بد هوناَ وو و‬
‫ف الن يب هوياَهء ووال د‬
‫عل و‬
‫و‬
‫و‬
‫و‬
ُ.‫د‬
‫ماَ ب وعي د‬
‫م ب هإ ه ي‬
‫حاَب ههه أ ي‬
‫ص و‬
‫ح و‬
‫ُ أ ل‬.‫ن‬
‫ن ت وب هعوهد ي‬
‫ن وو و‬
‫ج و‬
‫ووأ ي‬
‫ساَ د‬
‫م ي‬

‫معهي ي و‬
‫ىَ ي وويم ه الد بي ي ه‬
‫ن هإل و‬
Hadirin sekalian,
Tiada untaian kata yang patut kita ucapkan kecuali rasa syukur
Alhamdulillah kehadirat Allah swt, atas limpahan taufik dan hidayah-Nya
sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di majelis yang mulia iniُ.
Shalawat beserta salam semoga tetap kekal abadi kepada putranya
Abdullah, buah hatinya Siti Aminah, Muhammad saw, yang telah memberi
kabar gembira kepada umat yang bertaqwa dan kabar duka kepada umat
yang durhakaُ. Dalam kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan
pidato yang berjudul:
“Mewujudkan Generasi
Berakhlakul Karimah”

Muda

yang

Pintar,


Sehat

dan

Teman-temanku yang saya cintai,
Terpampang di hadapan kita antara harapan dan tantanganُ.
Harapanya, kita menyaksikan kebangkitan Islam sedang berjalan, dimana
mesjid-mesjid semakin makmur dan lembaga-lembaga dakwahpun
semakin menjamurُ. Namun, tantangan yang kita hadapi sekarang ini
adalah masuknya budaya-budaya barat kedalam kehiidupan Islam
terutama melalui televisi, komputer, internet dan lain sebagainyaُ. Yang
semua itu trnyata membawa dampak negatifُ.
Oleh karena itu, satu-satunya yang dapat diharapkan untuk
menolong bangsa ini dari kehancuran yang sudah semakin dekat adalah
generasi mudaُ. Namun demikian, tantangan dan cobaan yang harus
mereka hadapi sangatlah beratُ. Mengingat betapa pentingnya peran
generasi muda dalam membangun negeri, Allah berfirman dalam surat
An-Nisa ayat 9 :


‫م‬
‫ضببوعاَدفاَ و‬
‫ن و‬
‫وول يي و ي‬
‫م ذ دبري لبب د‬
‫ة ه‬
‫خل ي ه‬
‫وا ه‬
‫وا ع ول وي يههبب ي‬
‫فههبب ي‬
‫خ و‬
‫خبباَفد ي‬
‫م ي‬
‫ن ل ووي ت وورك د ي‬
‫ش ال لذ هي ي و‬
‫دا‬
‫ه وول يي و د‬
‫فول يي وت ل د‬
‫سد هي ي د‬
‫وا قوويل د و‬

‫قوا الل و‬
‫قويل د ي‬
Artinya:”Hendaklah takut ( kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang (kesejahteraan)

nyaُ. oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan
hedaklah mereka berbicara denga tutur kata yang benar”ُ.
Kita seharusnya merasa khawatir apabila kita menjadi generasi
yang lemahُ. Baik itu lemah fisik, lemah ilmu, dan lemah semangat hidupُ.
Dan yang paling berbahaya adalah lemah iman dan akhlak, mengapa?
Karena hal itu akan meracuni kehidupan kitaُ. Bila itu terjadi, maka itu
bukannya menjadi pelopor-pelopor pembangunanُ. Namun sebaliknya,
menjadi virus penghambat dan penghancur pembangunanُ. Sejarah telah
mengajarkan kepada kta agar memiliki semangat tinggi dan
tanggungjawab penuh terhadap kelangsungan bangsa dan agama yang

‫جاَ د‬
‫ د‬pemuda hari
kita anut iniُ. Karena apa? Karena ‫ل الغود ب‬
‫ن الي وويم ه ره و‬

‫شلباَ د‬
adalah pemimpin di masa yang akan datangُ. Oleh karenanya, agar
tercipta negeri Indonesia yang aman, tentram, makmur serta mewujudkan
masyarakat yang agamis, maka kita am dan mengenaskanُ. berkualitasُ.
Pertama, disiplinُ. Generasi muda yang unggul dan berkualitas harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi, rajin bekerja dan gemar beramalُ.
Kedua, jujurُ. Kejujuran merupakan salah satu ciri generasi muda
yang unggulُ. Kejujuran bukan hanya jujur terhadap orang lain, tetapi yang
paling penting adalah kejujuran terhadap diriُ.
Ketiga, uletُ. Generasi muda yang unggul tidak mudah putus asa dan
selalu ulet sesuai dengan skil dan profesinyaُ.
Dari ayat diatas, saya ingin menghimbau kepada generasi muda,
calon-calon pemimpin bangsa, mulai saat ini mari singsingkan lengan baju
kita! Langkahkan kaki untuk menatap masa depan yang cemerlang!
Kembangkan lima potensi agar kalian menjadi sumber daya yang unggul
dan berkualitas! Olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu
meningkat, olah raga agar badan sehat, olah usaha agar ekonomi
meningkatdan olah kinerja agar produktifitas berlipatُ. Kalau lima potensi
ini sudah melekat pada generasi muda, kami yakin kalian akan mampu
menjadi pelanjut tongkat estafet pembangunan di masa yang akan

datangُ.
Hadirin sekalian,
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan jika ada salah dan
khilaf saya mohon maaf sebesar-besarnyaُ.

Assalamula’alaikum Wr.Wb

Assalamula’alaikum Wr.Wb

‫َ ووب هببهه‬،‫ن‬
‫ب العوبباَل و ه‬
‫مببد د ل هل لببهه ور ب‬
‫َ ال و‬،‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
‫ح ي‬
‫مي ي و‬
‫د‬
‫َ أ و ي‬،‫ن‬
‫ه وو ي‬
‫شهود د ا و ي‬
‫نو ي‬

‫حببد وه د‬
‫ه إ هل ل اللبب و‬
‫ن ولإ هل وبب و‬
‫ن ع وولىَ أ د‬
‫ست وعهي ي د‬
‫مويره الد دن يوياَ ووالد بي ي ه‬
‫و‬
‫شرهي ي و‬
‫ه ووأ ي‬
‫ول و‬
‫م‬
‫م د‬
‫م و‬
‫شهود د ا و ل‬
‫سببل و د‬
‫صببل وة د ووال ل‬
‫دا ع وب يد ده د ووور د‬
‫سويل د د‬
‫ح ل‬
‫ن د‬

‫ك لو د‬
‫َ ووال ل‬،‫ه‬
‫و‬
‫ىَ أ و ي‬
‫و‬
‫مد د ووع وولىَ آ ول ههه‬
‫م و‬
‫شور ه‬
‫َ و‬،‫سل هيين‬
‫مير و‬
‫ح ل‬
‫مويولوناَ د‬
‫سي بد هوناَ وو و‬
‫ف الن يب هوياَهء ووال د‬
‫عل و‬
‫و‬
‫و‬
‫و‬
ُ.‫د‬
‫ماَ ب وعي د‬
‫م ب هإ ه ي‬
‫حاَب ههه أ ي‬
‫ص و‬
‫ح و‬
‫ُ أ ل‬.‫ن‬
‫ن ت وب هعوهد ي‬
‫ن وو و‬
‫ج و‬
‫ووأ ي‬
‫ساَ د‬
‫م ي‬
‫معهي ي و‬
‫ىَ ي وويم ه الد بي ي ه‬
‫ن هإل و‬
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat
Allah swtُ. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah iniُ. Shalawat
beriring salam mari kita curah limpahkan ke jungjunan alam Nabi
Muhammad sawُ. yang telah mengeluarkan manusia dari kebodohan
menuju ilmu pengetahuanُ. Dalam kesempatan kali ini, saya akan
menyampaikan pidato yang berjudul:
”Konsep islam tentang Persaudaraan”
Allah swtُ. telah berfirman dalam Al-Qur’an:

‫د‬
‫و‬
‫شببعدويدباَ ووقووباَئ هبب و‬
‫م د‬
‫ل‬
‫خل و ي‬
‫س إ هن لبباَ و‬
‫م ه‬
‫ن ذ وك وببرد ووأن يث وببىَ وو و‬
‫جعول ين وبباَك د ي‬
‫قن وبباَك د ي‬
‫وياَ أي دوهاَ اللناَ د‬
‫مبب و ي‬
‫ل هتعاَرفدوا إ و‬
‫ُالية‬.ُ.ُ.‫م‬
‫عن يد و اللهه أت ي و‬
‫م ه‬
‫وو و ي ه ل‬
‫قاَك د ي‬
‫مك د ي‬
‫ن أك يور و‬
Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari
jenis laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kamu bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah yaitu orang yang
paling bertaqwa”ُ.
Dalam ayat ini disebutkan ajaran-ajaran islam diantara bahwa islam
tidak menyukai/benci terhadap adanya diskriminasi jenis kelamin,
pangkat, warna kulit dan kedudukanُ. Dan sungguh telah kami muliakan
anak keturunan Nabi Adam, demikianlah Nabi kita Muhammad saw telah
menegaskan tentang persamaan dan persatuan diantara manusiaُ. Di

samping itu, nabi menegaskan mengenai pentingnya untuk mewujudkan
hak-hak tetangga tanpa memandang agama dan faktor-faktor yang
lainnya, bahkan ada hadits lain yang menganjurkan kepada kita untuk
bergaul dengan tetangga secara baik dan ini mencakup tetangga yang
non-muslimُ.
Ajaran islam ini bukanlah hanya omong kosong belaka, akan tetapi
perlu realisasi dan aplikasinyaُ. Tidak diragukan lagi bahwa Nabi
berdagang dengan orang-orang kafir yang menentangnya di Mekkah
secara baikُ.
Demikian juga Nabi memelihara pertemanan yang baik dengan
orang-orang yahudi di Madinah Al-Munawwarah walaupun mereka
menentang akan kerasulannyaُ. Nabi mengunjungi rumah-rumah mereka
dan bekerja sama dengan mereka dalam suka dan duka, disamping itu
nabi mengadakan transaksi perdagangan dengan sebagian merekaُ. Kami
akan berikan kamu contoh cerita yang terkenal tentang sayyidina umar
dan orang tua yang butaُ.
Pada suatu hari sayyidina umar melihat orang tua yang buta di
depan rumahnya sedang mengemis minta-minta kemudian mengetuk
pintu dengan pelan-pelanُ. Beliau bertanya: siapa kamu? Orang tua buta
itu menjawab saya orang yahudi yang fakir sudah tua renta, dan saya
harus membayar upetiُ. Kemudian umar membawanya ke rumah dan
memberinya segala kebutuhannya untuk dapat memenuhi keperluannya
sehari-hari seperti orang lain yang hidup dan membayar upeti kepada
baitul mal karena hidup di Negara islamُ.
Ringkasnya, bahwa islam memandang kemanusian sebagai
persaudaraan yang besarُ. Dibawah persaudaraan ini semua manusia
setara dan mempunyai hak yang sama dalam kehormatan dan kemulian
sebagaimana hak mereka dalam pergaulan yang baik dan kesempatan
yang samaُ.
Islam menghormati keaneka ragaman warna kulit, bahasa dan ras
bahkan dalam keyakinanُ. Atas dasar persaudaraan maka semua manusia
di dunia merupakan satu anggota keluarga yaitu umat islam, oleh karena
itu, umat islam diikat oleh ikatan jenis dan kepentingan yang umumُ.
Sebalikanya islam benci terhadap segala usaha dalam mempecahbelahkan suatu ikatan/persatuan menjadi kelompok-kelompok baik dalam
keyakinan ataupun golonganُ.
Karena waktu yang diberikan kepada saya hanya sebentar maka
saya tutup pidato saya ini dengan harapan mudah-mudahan kita selalu
menjaga persaudaran baik sesama umat islam maupun dengan non-islamُ.
Terakhir, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahanُ.

Assalamula’alaikum Wr.Wb