Kata kunci: informasi, jaringan komunikasi sosial, kemiskinan struktural, pertukaran sosial PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Kemiskinan Struktural Informasi

Tuti Widiastuti Program Studi Ilmu Komunikasi FEIS Universitas Bakrie

Gelanggang Mahasiswa Soemantri Bojonegoro, Jl. HR Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta

Selatan Telp (021) 5261448, Fax (021) 5263191/email: tuti.widiastuti@bakrie.ac.id

Abstract

This article is based on research of social network and structural poverty at Dusun Wanasari, Desa Karangsong, Indramayu, West Java. These phenomena will be analyzed with social exchange theory from Richard M. Emerson who said that people will have limited access in their social network and who has good resources will be powerful than others. The research methodology is Communication Networks Analysis. Findings in this research such as social communication networks among poor people have their own pattern, small size networks, sim- ple, limited members, interlink age and interplay. Sources of information related to daily life came from strong ties mainly, however for innovative or new invention came from weak ties. Information acquired from heterophily, and distributed to homophily relations. Mobile phone uses for tighten homophily relation, but not for heterophily. Opinion leader in this research founded as polymorphic, characterized by higher class socio-economically, well educated compare to majority of population, more experiences, more exposed to outer world, and well knowledge. Characteristic of opinion leadership is multiple level opinion leaderships. For people who are identified in under poverty line, they has limited access to information such as education and training program, financial supporting program, and information that delivered through social communication networking.

Abstrak

Artikel ini didasarkan pada penelitian jaringan sosial dan kemiskinan struktural di Dusun Wanasari, Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Fenomena ini akan dianalisis dengan teori pertukaran sosial dari Richard M. Emerson yang mengatakan bahwa orang-orang akan memiliki akses terbatas dalam jaringan sosial mereka dan yang memiliki sumber daya yang baik akan kuat dari yang lain. Metodologi penelitian ini adalah Analisis Jaringan Komunikasi. Temuan dalam penelitian ini seperti jaringan komunikasi sosial antara orang-orang miskin memiliki pola sendiri, jaringan ukuran kecil, sederhana, anggota yang terbatas, umur dan saling terhubung antara satu dengan lain. Sumber informasi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, terutama berasal dari ikatan yang kuat, namun untuk penemuan inovatif atau baru justru datang dari ikatan lemah. Informasi diperoleh berasal dari heterophily, dan didistribusikan kepada kelompok homophily. Penggunaan Ponsel untuk mempererat hubungan homophily, tetapi tidak untuk heterophily. Opini pemimpin dalam penelitian ini dibentuk secara polimorfik, ditandai dengan tinggi kelas sosial-ekonomi, berpendidikan dibandingkan dengan mayoritas penduduk, berpengalaman, lebih terpapar dunia luar, dan juga pengetahuan. Karakteristik dari opinion leader adalah adanya tingkatan kepemimpinan untuk kategori pendapat. Bagi orang-orang yang diidentifikasi di bawah garis kemiskinan, mereka memiliki akses terbatas terhadap informasi seperti pendidikan dan program pelatihan, program pendukung keuangan, dan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi sosial.

Kata kunci: informasi, jaringan komunikasi sosial, kemiskinan struktural, pertukaran sosial

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 315 Pendahuluan

dia salurkan kepada kalangan miskin di daerah- nya, melainkan kepada kerabatnya, dan apabila

Informasi merupakan unsur pokok yang ada proyek pembangunan fisik di desa, maka yang secara implisit melekat dalam konsep pemba- akan mengetahui terlebih dahulu adalah elit desa. ngunan yang terencana. Kegiatan pembangunan Setelah itu informasi dimanfaatkan oleh elit desa yang manapun juga hanya dapat berlangsung dan untuk kepentingan diri dan kelompoknya (Se- mencapai sasaran yang dikehendaki, apabila dalam tiawan, 1989 : 3). setiap tahapannya - perencanaan, pelaksanaan dan

Contoh di atas merupakan salah satu bukti pengawasan - didasarkan pada informasi yang bahwa mereka yang kuat dalam perekonomian memadai (Dahlan, 1997 : 2). Informasi diperoleh biasanya sekaligus juga merupakan golongon melalui berbagai kegiatan komunikasi, tetapi yang informasi kuat, karena mereka lebih tahu cara pada akhirnya menentukan apakah komunikasi mencari, mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut bermakna adalah informasi yang di- dalam waktu lebih cepat, sehingga dapat lebih bawanya.

memperkuat posisi ekonominya. Diterjemahkan Hampir di seluruh aspek kehidupan ma- ke dalam bahasa populer, yaitu “informasi adalah nusia, informasi memainkan peranan penting. uang”, yang dapat dipakai lagi menambah keka- Misalnya informasi harga, cuaca, transaksi per- yaan informasi – yang perlu untuk menghimpun dagangan, perkiraan biaya, pelaksanaan anggaran, kekayaan riil lebih banyak (Dahlan, 1997: 5). pendidikan, kesehatan, asuransi, dan lain seba- “Informasi adalah komoditi”, kata Daniel Bell gainya sangat tergantung pada kelengkapan, dalam Dahlan, 1997 : 5). Komoditi yang paling kebenaran dan keakuratan informasi. Bahkan berharga dalam masyarakat pasca industri adalah untuk berbagai bidang atau profesi, informasi pengetahuan, oleh karena itu yang menjadi super menduduki posisi yang begitu penting sehingga elit dalam masyarakat yaitu produsen informasi dapat menentukan keberadaan bidang yang pengetahuan. bersangkutan. Contoh: kuliah, penelitian, cera-

Informasi memungkinkan orang untuk mah, diskusi, pidato, ditentukan oleh ketersediaan mengembangkan gagasan, memperoleh peluang- informasi.

peluang baru, dan berbagai pembelajaran dari Pemerataan pembangunan hanya di- orang lain. Dengan kata lain, kemiskinan terjadi mungkinkan apabila dilakukan seiring dengan secara timbal balik antara miskin karena kurang- pemerataan informasi dan komunikasi (Dah- nya informasi dan sulitnya memperoleh infor- lan, 1997 : 5). Upaya pemerataan apapun tanpa masi karena miskin (Dahlan, 1997:5). Hal ini ter- disertai pemerataan informasi dan komunikasi, jadi karena adanya hambatan struktural arus in- yang tercapai justru sebaliknya yaitu kesenjangan. formasi kepada kalangan miskin. Kesenjangan ini pada akhirnya berdampak pada

Pemerataan informasi dan komunikasi kemiskinan. Pengalaman menunjukkan bahwa diperlukan dalam berbagai bidang pengentasan intervensi pembangunan sering kali tidak sampai kemiskinan, seperti bidang ekonomi, politik, kepada sasaran sebab informasi hanya dimiliki dan kesejahteraan rakyat. Kesenjangan informasi di dimanfaatkan oleh golongan yang bukan sasaran. bidang ekonomi dapat mengurangi peluang

Informasi pada umumnya tidak bisa men- mendapatkan usaha dan penghasilan yang baik. capai khalayak di tingkat terbawah dari struktur Di bidang politik, kesenjangan informasi dapat masyarakat karena menggunakan jaringan for- menghambat pelaksanaan demokrasi, mengem- mal, karena orang yang duduk di jaringan formal bangkan kecurigaan antar golongan, membuka memiliki jaringan komunikasi sosialnya sendiri peluang isu yang menyesatkan atau bahkan dan jaringan ini dianggapnya lebih penting. Misal- menutup saluran pendapat dan aspirasi ma- nya informasi mengenai bantuan yang mestinya syarakat. Di bidang kesejahteraan rakyat, ke- ditujukan kepada warga desa ternyata tertahan di senjangan informasi dapat menghambat keefektifan tingkat elit desa. Pada kenyataanya jaringan for- berbagai jasa pelayanan masyarakat yang menjadi mal tidak jalan, misalnya ketika sang Lurah dasar bagi peningkatan kualitas kehidupan mengetahui tentang kredit, informasi tersebut tidak masyarakat.

316 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Sebagai upaya ke luar dari kemiskinan informasi yang terpenting. Lain halnya dengan berarti harus lepas dari kendala struktural dimana masyarakat nelayan, maka informasi mengenai arus informasi tidak menjangkau masyarakat yang kondisi cuaca dan lokasi penangkapan ikan akan tidak punya akses. Struktur yang menghambat menjadi informasi terpenting bagi mereka. harus diidentifikasi dan dicarikan jalan penye-

Program pembangunan pengentasan lesaiannnya, sehingga memungkinkan penyaluran kemiskinan selalu ada proses komunikasi pem- informasi ke dalam jaringan-jaringan komunikasi bangunan yang sering disebut dengan “sosialisa- sosial di masyarakat. Komunikasi sosial diartikan si” melalui berbagai saluran informasi. Program sebagai proses interaksi sosial yang melibatkan tersebut masih menyisakan persoalan dan dikaji dua atau lebih partisipan di dalam konteks pe- dalam penelitian ini, yaitu: mengapa problem ke- ristiwa-peristiwa sosial, dengan memperhatikan miskinan belum juga berhasil diselesaikan secara faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku berarti? Mengapa informasi program pemba- individu dalam berinteraksi.

ngunan cenderung tidak sampai pada sasarannya, Jaringan komunikasi sosial adalah suatu atau karena informasi itu tidak dimengerti oleh rangkaian yang menghubungkan orang-orang penerimanya? Jika tidak sampai pada sasarannya, dalam suatu masyarakat yang menunjukkan apakah karena ada yang dengan sengaja meng- siapa-siapa yang berkomunikasi secara teratur, hentikannya di tengah jalan atau karena saluran berapa besar jaringan itu atau berapa banyak ang- komunikasi yang digunakan salah atau tidak tepat gota yang dihubungkannya, bagaimana arus ko- sasaran? munikasinya “mengalir” melalui jaringan itu serta

Berdasarkan uraian di atas, deskripsi bagaimana kedudukan masing-masing orang di mengenai tujuan penelitian ini yaitu: Pertama, dalamnya.

memahami pola jaringan komunikasi sosial di Sebagai sekumpulan orang-orang, ma- kalangan orang miskin dengan mengadakan syarakat merupakan kumpulan hubungan- pemetaan mengenai jaringan komunikasi masalah hubungan berupa hubungan darah atau keturunan, sosial, jaringan komunikasi masalah air, jaringan pertemanan, bertetangga, pekerjaan, dan banyak komunikasi keuangan, jaringan komunikasi hubungan lainnya. Hubungan-hubungan ini hanya pekerjaan, dan jaringan komunikasi kelompok akan terjadi dan bermakna apabila ada proses bantuan. Kedua, memahami keberadaan opinion komunikasi, karena tanpa komunikasi sebuah leaders yang mempunyai power, leadership, dan hubungan darah sekalipun kurang berarti apabila trust and ethic behavior dalam jaringan. Ketiga, antar anggota seketurunan tersebut tidak terjadi memahami penggunaan teknologi telepon seluler kontak satu dengan yang lain. Salah satu cara un- (ponsel) pada jaringan komunikasi sosial untuk tuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengetahui pola pemanfaatan ponsel di kalangan mengamati atau memahami hubungan-hubungan orang miskin. sosialnya yang tercipta karena adanya proses komunikasi.

Kemiskinan Struktural dan Jaringan Dalam masyarakat terdapat banyak Komunikasi Sosial dalam Konteks Teori jaringan komunikasi, namun masing-masing Relasi Pertukaran Sosial

jaringan komunikasi ini mempunyai kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Semakin

Menurut Selo Soemardjan, kemiskinan penting suatu jenis informasi bagi suatu anggota yang dialami oleh seorang individu karena dia masyarakat tertentu, maka semakin cepat perkem- malas bekerja atau karena dia terus-menerus sakit bangan dan semakin luas jangkauan dari jaringan maka kemiskinan yang demikian adalah bersifat informasinya. Jaringan komunikasi yang ber- individual, sedangkan ‘kemiskinan struktural’ hubungan dengan informasi tentang kebutuhan- adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu kebutuhan primer bagi suatu masyarakat akan golongan masyarakat karena struktur sosial mempunyai jangkauan yang tercepat dan terluas. masyarakat itu tidak dapat menggunakan sumber- Misalnya, bagi masyarakat petani maka informasi sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mengenai pertanian mestinya akan merupakan mereka.

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 317

Jaringan komunikasi sosial adalah suatu proses pengambilan keputusan. Keputusan- rangkaian alur komunikasi bersifat informal yang keputusan itu terutama yang akan mempengaruhi menghubungkan orang-orang dalam suatu nasib mereka di masa mendatang. Peluang dan masyarakat yang menunjukkan keteraturan siapa mekanisme partisipasi yang melekat di dalam berkomunikasi dengan siapa, berapa banyak orang desain program, dibangun atas dasar asumsi yang dihubungkan dalam jaringan, bagaimana arus bahwa keterlibatan komunitas khususnya ke- komunikasinya, dan bagaimana kedudukan dari lompok miskin akan memberikan kesempatan ke- masing-masing orang dalam jaringan tersebut pada mereka untuk mempengaruhi keputusan- (Dahlan, 1997 : 6).

keputusan signifikan yang sesuai dengan persoal- Analisis jaringan komunikasi pada intinya an, kebutuhan dan kepentingan mereka. adalah information-exchange relationship yaitu

Perubahan sosial akan berjalan dengan hubungan dalam proses pertukaran informasi di lancar atau diterima dengan baik bilamana antara dua orang atau lebih untuk mencari saling perubahan tersebut mendukung kebutuhan dan kesepahaman. Perhatian beralih dari individu ke- kepentingan masing-masing kelompok. Sebuah pada relasi di antara individu-individu. Relasi da- kelompok masyarakat tidak akan tertarik dengan lam jaringan ditunjukkan melalui sosiogram. As- suatu gejala perubahan bilamana perubahan pek yang paling banyak dicari dalam jaringan, tersebut tidak menguntungkan dirinya. Bahkan yaitu peran. Peran (roles) adalah posisi node atau suatu program peningkatan kesejahteraan rakyat aktor jaringan berdasarkan hubungan dengan yang seringkali merupakan sebuah kepentingan lainnya. Beberapa peran node atau aktor dalam kelompok yang terselubung. jaringan antara lain opinion leader, star, gate-

Implementasinya, pemerintah menggu- keeper, liaison, brigde, dan isolate (Monge dan nakan satu asumsi bahwa struktur negara me- Contractor, 2003 : 32).

rupakan satu struktur yang sejalan, dipahami dan Dalam ilmu sosial berlangsung perdebat- diterima oleh masyarakat. Sehingga dalam im- an mengenai kemiskinan dan bagaimana mengu- plementasi program tersebut pemerintah meng- rangi angka kemiskinan di dunia. Berbagai perde- gunakan jalur formal mengikut pada struktur for- batan yang berlangsung, tetap perlu ada patokan mal negara. Mulai dari departemen, provinsi, dalam melihat kemiskinan untuk memperbaiki kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan, dan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam dusun. Program-program pengentasan kemiskinan hal ini tampaknya pendekatan kemiskinan yang dijalankan dan disalurkan melalui jalur formal ini. bersifat struktural menjadi pilihan dalam menyele-

Salah satu kegiatan pengkomunikasian saikan masalah dan pencapaian tujuan dari proses program penanggulangan dan pengentasan pembangunan yang berlangsung.

kemiskinan oleh pemerintah adalah apa yang Kemiskinan merupakan persoalan mul- disebut dengan sosialisasi dan diseminasi program tidimensi yang mencakup politik, sosial, ekonomi, pembangunan pengentasan kemiskinan. Dengan aset, maupun akses. Hal ini mengakibatkan orang kata lain ada proses komunikasi dan penyebaran miskin tersingkir dari proses pengambilan kepu- informasi dari lembaga pemerintah ke masyarakat tusan yang menyangkut diri mereka sendiri. Lebih yang mengikut jalur formal atau saluran resmi dari itu, segala pekerjaan/usaha yang mereka la- menurut mekanisme yang diyakini pemerintah kukan tidak punya akses, termasuk informasi yang berlangsung benar dan normal hingga ke targetnya memadai ke berbagai sumber daya kunci yang di- yaitu orang miskin. Namun dalam kenyataannya, butuhkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka asumsi pemerintah ini tidak selalu berjalan sesuai secara layak.

dengan yang direncanakan dan diasumsikan. Guna mengatasi kemiskinan maka di- Bahwa secara teoritis, baik secara sosiologis buatlah program penanggulangan kemiskinan yang maupun berdasarkan ilmu komunikasi, bahwa dipandu oleh semangat demokrasi, yaitu dengan masyarakat punya struktur dan jaringan ko- memberikan peluang dan mekanisme yang me- munikasinya sendiri. Sering bahkan tidak sama mungkinkan komunitas untuk terlibat di dalam dengan definisi formal pemerintah itu sendiri.

318

Tiap kelompok masyarakat memiliki struktur dan jaringan sosial, dan setiap masyarakat punya struktur dan jaringan komunikasinya sendiri.

Hal demikian pada gilirannya akan menghambat kelancaran arus komunikasi, di mana masing-masing orang atau kelompok membuat semacam aturan siapa berkomunikasi dengan siapa. Adanya nilai, norma, dan kebiasan yang mengatur pola komunikasi dalam masyarakat, akan menyebabkan terpusatnya kepemilikan informasi pada pihak-pihak tertentu dalam lapisan/stratifikasi masyarakat. Sumbatan-sumbatan arus komunikasi berakibat pada tidak sampainya informasi kepada khalayak sasaran yang tepat. Dengan kata lain ada sebagian orang atau kelompok yang tidak mendapatkan akses pada suatu informasi karena struktur sosial yang mempersulitnya.

Dalam konteks teori relasi pertukaran sosial, sebuah interaksi di antara anggota-anggota dalam jaringan komunikasi merupakan suatu bentuk dari pertukaran sosial yang dipahami dalam level mikro dan makro (Emerson dalam Ha- ralambos, Michael, Martin Holborn and Robin Heald, 2004 : 78-83). Level mikro menganalisis bagaimana suatu hubungan diadik dapat tercipta di antara dua orang yang saling bertukar (informasi) dan pada level makro mengkaitkan struktur sosial masyarakat yang mempengaruhi pola interaksi diadik tersebut. Teori relasi pertukaran berasumsi bahwa orang saling berinteraksi karena ada sumber daya yang dibutuhkan dan dicari yang bisa dipenuhi oleh orang-orang tertentu. Pola interaksi yang terpelihara merupakan gambaran dari tarik ulur reciprocal power untuk mengendalikan power advantage sehingga relasi yang kohesif dapat terbina dengan baik. Tarik ulur kekuatan yang ada menimbulkan ketergantungan dan keseimbangan yang salah satunya dilakukan dalam proses pertukaran informasi, selain hal-hal yang bersifat materi tentunya.

Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jaringan komunikasi (communi- cation network analysis ), adalah sebuah metode riset untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam sebuah sistem, di mana relational data mengenai arus-arus komunikasi dianalisis dengan

menggunakan beberapa tipe hubungan interper- sonal sebagai unit analisis (Kriyantono, 2007:315).

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik sosiometrik. Prosedur pengumpulan data meliputi tiga tahapan, yaitu: survey, penyebaran kuesioner komunikasi sosial, dan wawancara. Survey dilakukan dengan metode sensus, untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kondisi populasi di Dusun Wanasari. Data dari survey ini yang kemudian dipilih responden dari populasi yang sesuai dengan definisi konseptual mengenai kemiskinan struktural guna dilakukan penyebaran kuesioner komunikasi sosial.

Penyebaran kuesioner komunikasi sosial dilakukan setelah data demografi warga dusun diperoleh. Agar kelima jaringan komunikasi dapat ditemui dan dikenali, maka kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan sosiometrik digunakan untuk menanyakan kontak komunikasi menyangkut informasi yang relevan dalam setiap jaringan. Setiap responden diwawancarai tentang sumber dan saluran informasinya mengenai masalah- masalah konkrit sehari-hari tentang masalah sosial, masalah air, keuangan, pekerjaan, dan kelompok bantuan. Dengan demikian dapat dilihat apakah responden termasuk dalam jaringan yang mengalirkan informasi yang bersangkutan, dari mana arus informasi itu dan ke mana, kepada siapa informasi tersebut diteruskan, serta posisi res- ponden dalam jaringan.

Wawancara dilakukan kepada informan yang dianggap memiliki peran penting dalam jaringan dan pihak-pihak terkait dengan masalah kemiskinan dan jaringan komunikasi sosial di masyarakat.

Pola hubungan-hubungan sosial yang terwujud di antara responden dianalisis dengan sebuah program komputer yaitu Ucinet versi enam yang menunjukkan sosiogram jaringan ko-

Tabel 1. Narasumber

Kriteria

Jumlah - Nelayan

4 - Petani Tambak 3

- Pengurus Koperasi

1 - Tokoh Masyarakat

4 - Unsur Kedinasan Daerah

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 319

munikasi dimana aktor-aktor saling berhubungan 190

dalam jaringan. Sedangkan untuk analisis statistik 203

bila dipandang perlu dan relevan, seperti untuk 139

mendapatkan statistik deskripsi mengenai sebaran

91 frekuensi dan tabulasi silang digunakan SPSS. 277

Hasil Penelitian dan Pembahasan

21 80 57 Deskripsi Jaringan Komunikasi Sosial 73

Dari hasil deskripsi jaringan komunikasi 10

sosial ditemukan bahwa kelima jaringan 64 komunikasi yang teliti (masalah sosial, masalah air, 58

keuangan, pekerjaan, dan kelompok bantuan) Gambar 2. Sosiogram Jaringan Komunikasi Masalah Air memiliki bentuk yang berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan tidak semua responden merupakan

anggota dari jaringan-jaringan lainnya. Kalau pun 59 00

ada responden yang mampu terlibat pada kelima 19 4

jaringan komunikasi, kuantitasnya sangat terbatas. 59

Merujuk pada sosiogram yang dihasilkan 41

dari pertanyaan sosiometrik mengenai masalah 32

20 sosial, diperoleh bentuk roda. Bentuk roda 12 3

merupakan cerminan sumber informasi ada pada 26 9

pusat roda, sementara anggota jaringan berada di 12 2

sekitar jari-jari roda. Jumlah orang yang berada 40 2

69 di pusat jari-jari lebih sedikit dibandingkan dengan 24 3

53 jumlah orang yang berada di sekitar jari-jari roda. 38 6 40 38 5

Bentuk roda dapat juga diartikan bahwa orang- orang yang berada di tengah jari-jari memainkan Gambar 3. Sosiogram Jaringan Komunikasi Keuangan

peranan penting untuk mereka yang berada di sekitar jari-jari.

pola komunikasi roda, ada bentuk Y, dan lebih Memperhatikan bentuk sosiogram jaringan banyak bentuk komunikasi rantai di antara dua komunikasi masalah air, nampak bahwa ada tiga orang atau lebih. Bentuk jaringan roda ada pada orang-orang di sekitar aktor # 7, 90, 299, dan 376. Artinya ketiga aktor ini menjadi pusat

penyaluran informasi seputar masalah air,

sementara orang-orang di sekitar roda lebih

48 58 73 berperan sebagai pengikut.

97 51 Dari gambar sosiogram jaringan

62 komunikasi keuangan diperoleh tiga bentuk

91 55 jaringan, yaitu bentuk roda, Y, dan rantai. Bentuk

roda nampak di antara # 326 sebagai pusat

5 74 47 informasi dan jari-jari di sekitarnya. Bentuk ini

9 64 12 menandakan bahwa # 326 adalah orang yang

82 sangat berpengaruh mengenai masalah keuangan.

Dalam keseharian # 326 memberikan jasa

peminjaman uang dalam bentuk bank harian. Setiap hari # 326 mendatangi rumah-rumah warga untuk

Gambar 1. Sosiogram Jaringan Komunikas Masalah

menawarkan jasa peminjaman uang.

Sosial

320 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Perbandingan Jaringan Komunikasi

Dari kelima jaringan komunikasi sosial di

Dusun Wanasari, yaitu jaringan komunikasi

masalah sosial, masalah air, keuangan, pekerjaan,

dan kelompok bantuan pada umumnya yang

ditemukan adalah bentuk roda. Karenanya pola

66 68 380 147 76 79 32 42 komunikasi yang terjadi terpusat pada orang-orang

5 53 tertentu dan kurang menyebar. Struktur jaringan

47 40 berbentuk roda mencerminkan pola komunikasi

yang terpusat pada orang-orang tertentu saja. Orang-orang yang berada di pusat struktur roda

78 akan menjadi pengendali, sementara keterlibatan

Gambar 4. Sosiogram Jaringan Komunikasi Pekerjaan

individu yang ada di sekitar jari-jari roda jaringan kurang berpeluang menjadi pemimpin.

Bentuk Y ditemukan dalam jaringan

komunikasi masalah air, keuangan, dan pekerjaan.

Bentuk Y dikatakan kurang tersentralistik

dibandingkan bentuk roda, tetapi ada potensi

47 untuk terjadinya pola komunikasi yang terpusat

namun masih memberikan ruang bagi anggota

lainnya untuk menjadi pemimpin kedua. Lain

halnya dengan struktur jaringan roda, dimana satu

2 orang mengendalikan proses pertukaran pesan.

Sementara bentuk rantai ditemukan dalam

jaringan komunikasi keuangan. Dengan jaringan

komunikasi berbentuk rantai, kelompok menjadi

sentralistik, dengan menempatkan seseorang Gambar 5. Sosiogram Jaringan Komunikasi Kelompok sebagai poros. Orang-orang dalam bentuk jaring-

an rantai secara hirarki saling berkomunikasi di- mana posisi bawah tergantung pada orang-orang

Dari sosiogram sumber informasi mencari yang berada pada posisi di atasnya. Bentuk rantai pekerjaan, nampak bahwa pola komunikasinya sama dengan bentuk lingkaran kecuali bahwa para ada yang terpusat dalam bentuk roda dan tersebar anggota yang paling ujung hanya dapat berko- dalam bentuk Y yaitu berupa komunikasi munikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpu- antarpribadi (interpersonal communication). Hal sat juga terdapat di sini. Orang yang berada di ini diduga karena ketersediaan berbagai jenis posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin pekerjaan di desa/dusun terbatas, maka informasi daripada mereka yang berada di posisi lain. mengenai pekerjaan ini pun tidak banyak tersedia.

Bentuk lingkaran ditemukan dalam jaringan Sosiogram jaringan komunikasi kelompok komunikasi kelompok bantuan. Bentuk lingkaran bantuan menunjukkan bentuk roda dan lingkaran. (circle) dan comcon, merupakan kebalikan dari Bentuk roda nampak pada beberapa aktor yang bentuk-bentuk roda dan Y, yaitu tidak memfasilitasi berada di pusat roda, yaitu # 32, 90, 299, 216, seseorang untuk muncul sebagai pemimpin yang 295, 261. Keenam aktor berada di pusat jari-jari dominan (Leavit, 1951). Dalam jaringan komu- dengan beberapa pengikut yang mengililinginya. nikasi ini, memungkinkan setiap anggota untuk Bentuk ini menandakan bahwa keenam aktor ini berkomunikasi satu sama lain, tapi tidak dimung- merupakan pusat informasi mengenai penyaluran kinkan untuk meramalkan posisi yang mana yang bantuan melalui pembentukan kelompok.

besar kemungkinannya untuk menjadi pemimpin

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 321

yang dominan. Dari penjelasan di atas, kiranya terkait dengan orang-orang lainnya dalam dusun dapat dikemukakan bahwa bentuk lingkaran tidak yang juga dirujuk oleh responden berikutnya. memiliki pemimpin karena semua anggota posisinya Sehingga orang-orang ini kemudian termasuk sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuasaan dalam satu komponen karena mereka berinter- yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap aksi secara langsung ataupun melalui orang lain- anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota nya. lain di sisinya.

Keempat jaringan lainnya yaitu jaringan Gambaran umum mengenai ukuran kelima komunikasi pekerjaan, masalah air, kelompok jaringan komunikasi sosial yang ditemukan, yaitu bantuan, dan keuangan ditemukan komponen yang jumlahnya tidak cukup banyak. Urutan jaringan terbatas. Hal ini dikarenakan untuk masing-masing komunikasi berdasarkan jumlah aktor yang ada informasi ada kelompok-kelompok yang memang dalam jaringan yakni jaringan komunikasi ke- secara khusus menyalurkan informasi-informasi lompok bantuan, masalah air, keuangan, pekerjaan, yang sangat spesifik. Misalnya jaringan komunika- dan masalah sosial. Banyaknya aktor yang terlibat si pekerjaan ada kelompok-kelompok yang me- dalam sebuah jaringan minimal menunjukkan ke- nyalurkan informasi mengenai pekerjaan di tambak, terlibatan responden pada jaringan komunikasi nelayan, keamanan, bahkan untuk bekerja ke luar sosia yang diamati. Namun ukuran jaringan belum negeri pun ada jalur komunikasi tersendiri. sepenuhnya menunjukkan keterlibatan seluruh

Jangkauan pengaruh sumber informasi aktor dalam jaringan, karena bisa saja dari seluruh menunjukkan bahwa pengaruh sumber terhadap responden belum semua terlibat sepenuhnya dalam pengikutnya mengenai jenis informasi yang diteliti jaringan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah isolate yang paling besar pada jaringan komunikasi masalah ditemukan dalam jaringan. Dengan mengetahui iso- sosial. Artinya orang yang sangat berpengaruh atau late bisa diperkirakan inklusivitas atau eksklusivitas star dalam jaringan komunikasi masalah sosial dari jaringan yang diamati.

mampu menjangkau sejumlah besar pengikut Jaringan komunikasi yang memiliki berdasarkan koneksi langsung dan tidak langsung. inklusivitas tertinggi adalah jaringan komunikasi Sehingga apabila informasi disampaikan melalui masalah sosial karena tidak ditemukan adanya iso- star dalam jaringan ini, maka bisa diperkirakan late . Berikutnya jaringan komunikasi pekerjaan informasi tersebut akan menyebar ke sejumlah (tujuh isolate), jaringan komunikasi kelompok besar orang dalam dusun. Sementara pada ke- bantuan (21 isolate), jaringan komunikasi ke- empat jaringan lainnya, yaitu jaringan komunikasi uangan (31 isolate), jaringan komunikasi masa- kelompok bantuan, keuangan, masalah air, dan lah air (42 isolate). Tingkat inklusi jaringan meru- pekerjaan tidak begitu besar. Hal ini berarti keter- pakan indikasi potensi jaringan sebagai jaringan jangkauan sumber-sumber informasi atau star dari yang berpengaruh. Makin tinggi tingkat inklusi keempat jaringan ini terbatas. Sehingga kalau suatu jaringan, makin tinggi pula kemampuannya informasi disampaikan melalui star keempat ja- untuk menjadi saluran komunikasi yang berpe- ringan ini maka keterjangkauannya pada orang- ngaruh. Dari data tersebut, dengan tata urutan orang dalam dusun juga terbatas. inklusivitas jaringan tertinggi ada pada jaringan

Jaringan komunikasi masalah sosial komunikasi masalah sosial dan pekerjaan, maka keterhubungan yang ada tinggi, artinya keter- kedua jaringan ini dianggap sebagai saluran hubungan star dengan para pengikutnya juga komunikasi yang memiliki pengaruh yang besar kuat dalam jaringan ini. Jaringan komunikasi dalam dusun.

kelompok bantuan, bisa dikatakan bahwa keter- Jaringan komunikasi masalah sosial paling hubungan star dengan para pengikutnya cukup banyak memiliki komponen dikarenakan masing- berarti. Dibandingkan dengan ketiga jaringan masing responden dapat menunjuk tiga orang yang lainnya, yaitu jaringan komunikasi keuangan, sering diminta pendapat dan nasehatnya terkait masalah air, dan pekerjaan yang memiliki keter- dengan masalah sehari-hari yang dialaminya. Dari hubungan yang rendah. Berarti star dalam ketiga ketiga orang yang ditunjuk ini kemudian juga jaringan ini mempunyai keterhubungan yang lemah

322 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

dengan para pengikutnya. Jaringan komunikasi ini dikatakan berkuasa terhadap yang lainnya, apabila memiliki pengaruh yang lemah bagi orang-orang dia memiliki sumber daya yang dibutuhkan oleh dalam dusun.

orang lain dan membuat mereka tergantung Secara umum kelima jaringan komuni- padanya. kasi, tingkat kepadatan yang ada adalah rendah.

Dalam berbagai kharakteristik dikatakan Hal yang diduga menjadi penyebab rendahnya seorang pemuka melebihi karakteristik para tingkat kepadatan yaitu karena tidak banyaknya pengikutnya (Rogers, 1995 : 52). Misalnya lebih warga dusun yang menjadi anggota jaringan. tinggi kelas sosial ekonominya, lebih tinggi tingkat Urutan tingkat kepadatan jaringan dari kelima pendidikannya, lebih luas pergaulannya, dan lebih jaringan komunikasi yang ditemukan, yaitu jaringan berorientasi ke luar kelompoknya (kosmopolitan). komunikasi masalah sosial, pekerjaan, jaringan Kekuasaan pada umumnya lebih mudah dilihat dari komunikasi keuangan, jaringan komunikasi besaran penghasilan dan kepemilikan. Seseorang masalah air, dan jaringan komunikasi kelompok yang memiliki banyak sumber daya seperti harta, bantuan.

uang, dan barang, akan lebih berpeluang untuk Dari kelima jaringan komunikasi yang di- mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebaliknya, temukan, ternyata jaringan komunikasi masalah orang yang tidak memiliki materi, akan bersusah sosial yang paling tinggi tingkat sentralitasnya. payah untuk mendapatkan yang diinginkannya. Posisi sentral ada pada individu # 7, 32, 90, 104, Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya pun dia 150, 173, 295, 298, 299, 326, 353, 891, dan akan pergi mencari kepada orang-orang yang 893. Pada urutan berikutnya jaringan kelompok berkecukupan. bantuan memiliki tingkat integritas yang cukup.

Dari aspek tingkat pendidikan, bisa di- Hal ini juga dapat diamati dari sosiogram jaringan katakan seseorang berkuasa karena memiliki komunikasi kelompok bantuan tersebut. Nampak pengetahuan, informasi, dan keterampilan tertentu. bahwa dari informasi terpusat pada individu # 32, Misalnya seseorang dengan latar belakang

90, 216, 261, dan 299. Dengan demikian dapat pendidikan agama yang baik, maka orang lain akan dikatakan bahwa kelima orang ini dianggap cenderung ikut apa yang diutarakannya mengenai memiliki pengaruh yang kuat terhadap informasi urusan keagamaan. Pada masyarakat pedesaan, bantuan yang disalurkan.

pemuka agama sering kali dianggap menguasai dan mampu menyalurkan informasi lainnya di luar

Pemuka Pendapat (Opinion Leader)

keagamaan.

Berdasarkan pekerjaan, tidak bisa di- Berdasarkan jumlah keterjangkauan yang katakan suatu pekerjaan tertentu lebih baik dari bisa dicapai oleh masing-masing opinion leader pekerjaan lainnya. Pada umumnya pekerjaan yang berikut urutannya, # 298 (278), 299 (170), 353 dianggap memberikan pengaruh kepada orang (153), 104 (150), 32 (137), 90 (137), 295 (87), yang menyandangnya, terkait dengan pengetahuan 216 (71), 173 (70), 150 (32), 7 (23), 72 (12), 26 khusus yang harus dimiliki untuk menjalankan (10), 203 (9), 20 (5), dan 206 (4). Dari data di pekerjaan tersebut dan juga tingginya penghasilan atas juga menunjukkan bahwa pemuka pendapat diperoleh dari rata-rata pekerjaan lainnya. Mi- cenderung bersifat polimorfik dibandingkan de- salnya profesi sebagai dokter, insinyur, arsitek, dan ngan monomorfik.

pekerjaan dengan keahlian khusus lainnya. Selain Power . Teori jaringan pertukaran meli- itu dengan pekerjaannya, seseorang bisa dikatakan hat bagaimana orang-orang dalam suatu jaringan berpengaruh karena banyak orang bergantung saling bertukar hal-hal yang mereka miliki. Namun padanya, seperti bakul. relasi tidak selamanya seimbang karena perbedaan

Pola jaringan komunikasi memusat pada sumber daya yang masing-masing miliki. Ke- orang-orang yang mempunyai klas ekonomi tinggi timpangan itu pada akhirnya menimbulkan ke- daripada klas ekonomi rendah serta pemuka kuasaan. Aspek kekuasaan memperhatikan ke- pendapat yang klas ekonominya tinggi lebih timpangan relasi di antara dua orang yang ber- berpeluang menjadi pemuka pendapat polimorfik hubungan (Emerson, 1981 : 43-62). Seseorang (banyak macam informasi) daripada pemuka

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 323

pendapat yang klas ekonominya rendah (Setiawan, banyaknya pengetahuan dan pengalaman hi- 1989 : 171). Dalam penelitian ini juga terbukti, di dupnya, tetapi kadar kelebihannya sangat ter- bakul dan pemilik tambak dan/atau perahu juga gantung pula pada jenis masyarakat yang ber- ditemukan dalam kelima jaringan komunikasi yang sangkutan. diamati ada pada posisi sebagai opinion leaders

Berdasarakan temuan di lapangan, justru bahkan star. Selain karena memiliki materi yang orang-orang muda yang memimpin kelompoknya. dibutuhkan responden, juga mereka ada banyak Misalnya dalam jaringan komunikasi masalah sosial akses pada sumber-sumber informasi, misalnya ada beberapa opinion leader yang kemudian informasi bibit, pakan, obat-obatan, pupuk, harga, ditelusuri mengarah pada star # 298 dengan ciri pemasaran, dan sumber-sumber penting lainnya. usia 39 tahun, pekerjaan guru SD dan petani

Orang-orang yang mempunyai banyak tambak, pengguna ponsel dan Internet, dan pernah hubungan cenderung memiliki informasi dan bekerja pada LSM. Dari sini dapat dilihat bahwa pengaruh yang besar. Pola-pola jaringan komu- umur bukan sesuatu yang paling penting, tetapi nikasi di Dusun Wanasari cenderung memusat pengalaman yang bersangkutan ditambah karakter pada orang-orang yang klas ekonominya tinggi. personal yang sabar dan tekun paling menentukan. Hal ini lebih lagi jika dalam suatu jaringan disalur-

Selain itu dalam pandangan multiple level kan informasi yang bernilai ekonomi. Orang dari opinion leadership , orang-orang yang diterima klas ekonomi tinggi (bukan berarti mutlak demi- dalam berbagai kelompok di masyarakat, maka kian), pada umumnya mobilitas dan kontak sosi- merekalah yang berpengaruh. Merujuk pada alnya tinggi. Peluang-peluang bagi orang-orang keterlibatan opinion leaders dalam kelima jaringan yang klas ekonominya rendah tetap ada, tetapi komunikasi yang ditemukan ada pada # 298, 299, sangat kecil kemungkinan dan peluang mereka

90, 32, dan 216. Orang-orang dengan berbagai untuk menjadi pemuka, apalagi menjadi pemuka latar belakang pekerjaan, latar pendidikan, dan polimorfik kemungkinannya juga kecil.

juga pengalaman menjadikan mereka opinion leaders yang mampu menjangkau berbagai

Leadership: yang muda yang didengar

tingkatan sosial masyarakat di dusun. Menurut beberapa studi, pemuka pen- Perhatian studi-studi jaringan komunikasi dapat di masyarakat tradisional lebih cenderung sosial lebih banyak melihat peran dari pemuka polimorfik sedangkan di masyarakat yang lebih pendapat yang individual. Muliple leadership ha- modern lebih cenderung monomorfik. Hal ini rus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan disebabkan pengetahuan orang-orang di daerah kredibilitas opinion leaders. Kredibilitas opinion perdesaan belum terspesialisasikan, sehingga se- leaders diperoleh berdasarkan keahlian dan seorang yang mampu menjelaskan suatu masalah kemampuan yang dimilikinya, seperti petugas pe- tertentu dianggap juga mampu menjelaskan ma- nyuluh perikanan. Tetapi untuk urusan menentu- salah-masalah yang lain. Lain halnya yang terjadi kan kapan waktu yang baik untuk pergi ke laut, di negara-negara yang sudah maju, pengetahuan warga Dusun Wanasari pergi kepada seorang pe- sudah sedemikian terspesialisasinya, sehingga milik warung yang dianggap memiliki kemampu- pemuka pendapat hanya menjadi sumber bagi satu an menghitung tanggal, waktu dan hari baik.

jenis informasi saja.

Pemuka pendapat pada umumnya terlihat Keberagaman informasi yang dimiliki dan mempunyai kelebihan dari para pengikut dalam dikuasai oleh opinion leader diperoleh dari hasil beberapa hal, seperti latar belakang pendidikan, interaksi dengan para pemuka lainnya. Sulit status sosial ekonomi. Beberapa studi seringkali membayang seorang opinion leader menguasai menunjukkan bahwa pemuka pendapat adalah berbagai hal dalam waktu singkat. Untuk itu opin- orang yang klas ekonominya lebih tinggi dari rata- ion leaders ini saling mengkomunikasikan hal-hal rata para pengikutnya bahkan dari faktor usianya yang mereka miliki untuk kemudian menjadikan (Rogers, 1983 : 63-74). Untuk negara berkem- diri mereka pribadi yang menguasai banyak hal bang, faktor usia seseorang dianggap mewakili dalam waktu yang tidak terlalu lama.

324 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Studi-studi empirik mengisyaratkan ada- kontak sosial, dan dicapai oleh orang-orang luar nya petunjuk yang kuat bahwa orang yang mem- biasa. Karena itu kedudukan dan kontak me- punyai banyak hubungan dalam jaringan ko- mainkan peran begitu besar dalam menentukan apa munikasi cenderung mempunyai banyak informasi yang dapat dilihat, didengar, dibaca, dialami, dan dan memiliki pengaruh yang besar. Pola-pola so- diketahui. siometris merupakan hubungan antaranggota

Dari temuan penelitian jaringan komunikasi masyarakat, juga membentuk secara teratur pola sosial di Dusun Wanasari, ternyata opinion leader sentralisasi dan kompetisi kepemimpinan. Dengan tidak dipegang oleh satu orang. Opinion leaders demikian, orang yang banyak mempunyai in- terdiri atas orang-orang yang memiliki kepedulian formasi biasanya menjadi pemuka pendapat ka- tinggi terhadap kondisi serba kekuarang di dusun. rena dia menjadi tempat bertanya orang banyak. Mereka adalah kelompok yang terdiri atas # 216, Peranan pemuka pendapat dalam mendorong 259, 298, 299 dan 364 (khusus # 364 tinggal di masyarakat menerima suatu inovasi adalah sa- luar dusun). Secara latar belakang mereka memiliki ngat besar. Hal ini dibuktikan oleh Rogers dalam beberapa kesamaan, antara lain: (1) Berpen- penelitiannya di desa Oryu Li di Korea Selatan, didikan tinggi setingkat SLTA, Diploma, dan S1; kemajuan sosial ekonomi di desa tersebut dicapai (2) Bekerja sebagai petani tambak, selain pe- berkat adanya pimpinan informal atau pemuka kerjaan pokok lainnya; (3) Usia relatif sama (37- pendapat tersebut.

40 tahun); (4) Senang berorganisasi; (5) Memiliki Dalam kenyataan hidup, maka sebenarnya akses yang baik pada berbagai sumber seperti terdapat suatu perpaduan dua faktor yang me- anggota DPRD, Kepala Dinas, LSM, dan lem- nentukan seseorang memimpin dalam masya- baga lainnya. rakatnya, yaitu bahwa masyarakat akan memilih

Selain memiliki beberapa kesamaan, seseorang diantaranya menjadi pemimpin sesuai mereka juga mempunyai beberapa perbedaan dengan kebutuhan jamannya, sesuai dengan karakteristik personal, yaitu ada di antara mereka gambaran serta harapannya. Sebaliknya, pemimpin yang tegas, bicara apa adanya, berani ambil resiko, yang terpilih adalah orang yang tergiat dalam gemar mencoba suatu hal yang baru, dan tidak partisipasi kelompoknya, karena kegiatan yang takut rugi. Sementara yang lainnya, ada memiliki menyolok ini, penilaian dan status yang diberikan karakter sabar, bicara pelan, hati-hati, penuh orang kepadanya, maka ia dipilih menjadi pemim- pertimbangan dalam mengambil keputusan, dan pin.

bisa menjadi pendengar yang baik. Dalam hubungan ini yang menentukan

Kombinasi dari orang-orang ini yang aktualisasi seorang pemimpin adalah bukan kemudian melahirkan multiple level opinion lead- kenyataan apakah seorang pemimpin yang resmi ership . Untuk membela kepentingan warga miskin, (formal leader) ataupun pemimpin yang tidak maka yang didengar pendapatnya adalah pemuka resmi (informal leader) suatu kelompok. dengan karakter pertama, yaitu keras dan berani Sehingga pemimpin menjadi pemimpin sebenar- ambil resiko. Sedangkan untuk menghadapi para benarnya dalam masyarakat karena ada kebutuhan pejabat formal dalam struktur lebih didengar pada masyarakat akan orang seperti yang terpilih pemuka yang sabar dan penuh pertimbangan. serta karena pemimpin yang mewujudkan Sehingga dari karakteristik yang bertolak belakang aktualisasi dari kebutuhan, maka pemimpin ini sebenarnya berintegrasi dalam hal tujuan yang tersebut yang akan mempengaruhi dan mendesak ingin dicapai sama, yaitu untuk meningkatkan orang untuk menjalankan apa yang diduga sebagai kesejahteraan masyarakat. keinginan masyarakat.

Trust and Ethical Behavior . Keper- Hierarki terkait erat pada para pemimpin cayaan diperoleh opinion leaders dari para sosial, di tingkat mana pun nyaris selalu ada yang pengikutnya berdasarkan berbagai pertimbangan. disebut dengan pemimpin sosial atau pemuka Seperti dijelaskan di atas orang-orang dengan pendapat dari kelompok sosial. Akan tetapi secara kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang di vertikal ikatan kebersamaan yang sesungguhnya sekitarnya merupakan opinion leaders. Keper- dalam masyarakat, sejauh itu sungguh diikat oleh cayaan tidak diperoleh semata-mata karena yang

Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 325

bersangkutan ahli atau terampil dalam suatu bantuan, ada ditemukan berhimpit atau tumpang bidang, tetapi kepercayaan muncul karena proses tindih. Struktur jaringan komunikasi masalah sosial interaksi dalam keseharian. Misalnya untuk ditemukan lebih banyak klik. Dalam keseharian seorang petugas penyuluh tidak akan serta-merta responden berinteraksi dengan keluarga, tetangga, didengar dan dituruti pendapatnya, dibandingkan kerabat dan teman-teman yang secara fisik dengan orang yang sudah bertahun-tahun menge- memiliki jarak tempat tinggal yang dekat. Mereka lola tambak, pernah mengalami untung dan rugi yang ada dalam satu jaringan sosial, pada umumnya dan pada akhirnya berhasil.

tinggal pada dusun yang sama dan atau berteman Kepercayaan merupakan proses alamiah dengan warga dari desa tetangga. yang akan diperoleh seseorang karena pembuktian

Jaringan kekerabatan masih berpengaruh. terhadap apa yang diucapkan dengan yang Jaringan komunikasi yang terjalin di antara orang- dikerjakan. Apabila seorang mampu membuktikan orang yang masih terikat hubungan keluarga atau bahwa pendapatnya berhasil terwujud, maka kekerabatan, nyatanya dapat disalurkan informasi tingkat kepercayaan akan lebih tinggi lagi. Dalam yang bermacam-macam. Di antara orang-orang pandangan Rogers (1983 : 38-51), aspek kemam- dalam satu kekerabatan dapat menyalurkan puan mengamati (observability) penting untuk informasi pada jaringannya dan ada interkoneksi sebuah inovasi agar diikuti oleh yang lainnya.

satu dengan lainnya. Contoh seperti yang dite- Untuk konteks masyarakat pedesaan, mukan dalam jaringan komunikasi masalah sosial, maka sopan santun dan budaya malu masih antara 298, 104 dan 353 masih ada hubungan pa- terpelihara. Dalam berkomunikasipun aspek sosial man, kemenakan, dan saudara sepupu. Di antara budaya sangat menjadi perhatian, seperti usia, sta- ketiganya berbeda usia cukup jauh, tapi ketiganya tus sosial-ekonomi dan posisi atau jabatan para mampu berkomunikasi lintas generasi. pelaku komunikasi. Misalnya untuk orang-orang

Tidak luasnya kelima jaringan komunikasi yang memiliki status sosial-ekonomi yang sama, sosial yang ditemukan, bukan sekedar karena seperti sesama nelayan maka pertukaran pesan masalah penyebaran atau kemudahan memperoleh dapat dilakukan seketika. Tetapi apabila di antara informasi, tetapi yang lebih mendasar adalah masih orang-orang tersebut terdapat perbedaan status besarnya orientasi trickle down effect dimana sosial-ekonomi, seperti sumber adalah pemilik orang pada lapisan atas diharapkan akan seketika perahu dan pemilik tambak biasa disebut juragan, menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada maka ada kebiasaan untuk menyampaikan pesan lapisan bawah berikutnya. Kerangka pemikirannya melalui orang-orang yang sudah memiliki adalah bahwa keberhasilan yang dicapai oleh kedekatan kepada sumber.

pengusaha besar pada gilirannya juga akan Pola komunikasi berjenjang seperti ini dirasakan oleh pengusaha kecil di bawahnya. juga masih ditemukan dengan orang-orang yang Bahkan untuk aspek komunikasi sekalipun, model memiliki posisi/jabatan di desa, seperti aparat dan trickle down effect dapat ditemui dalam model pamong desa. Seorang pemimpin desa akan me- komunikasi dua tahap atau two step flow com- miliki keleluasaan untuk menghubungi bawahan- munication , yaitu informasi yang disampaikan nya kapan dan dengan saluran komunikasi apapun, kepada para pemuka masyarakat pada gilirannya termasuk menggunakan Ponsel. Tetapi tidak akan sampai pada pengikutnya seperti ditemukan sebaliknya, apabila bawahan hendak menghubungi dalam penelitian Katz dan Lazarsfeld. Melalui pola pimpinan maka akan langsung datang untuk komunikasi bertahap ini idealnya akan terbentuk berbicara secara lisan atau dengan menggunakan jaringan komunikasi yang mampu menjangkau surat.

banyak anggota termasuk orang dari lapisan bawah.

Kekuatan Ikatan yang Lemah

Padahal dalam penelitian-penelitian ter- dahulu informasi yang disampaikan pada lapisan Struktur kelima jaringan komunikasi yang atas belum bisa memastikan informasi itu disalur- diamati, yaitu jaringan komunikasi masalah sosial, kan kembali kepada yang paling membutuhkan masalah air, keuangan, pekerjaan, dan kelompok (Setiawan, 1989 : 114-125). Kecenderungan yang

326 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

ada malahan informasi dikuasai dan ditahan oleh nya mereka pun enggan untuk terlibat dalam ja- yang terlebih dahulu mengetahuinya.

ringan komunikasi keuangan khususnya yang Penanganan kemiskinan tidak akan pernah menyalurkan bantuan dan perkreditan karena efektif dengan hanya menyentuh si miskinnya saja kurangnya motivasi untuk meningkatkan pro- karena orang terkait dengan struktur-struktur dan duksi komoditi mereka. jaringan-jaringannya. Kemiskinan adalah produk

Potensi pasar sudah diketahui atau cukup struktural yang saling terkait, yakni struktur eko- luas tetapi untuk dijadikan sebagai wilayah nomi, pendidikan, kesehatan, dan jaringan sosial. pemasaran, belum berarti petani tambak dan Karena kemiskinan struktur menyebabkan orang nelayan langsung meningkatkan produksi untuk memiliki jaringan komunikasi sosial yang terbatas, memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Misalnya dan sebaliknya keterbatasan jaringan komunikasi dengan menyelenggarakan pameran, maka di- sosial menyebabkan orang miskin sulit keluar dari anggap potensi pasar sudah terbuka. Tetapi ma- kemiskinannya.

salah berikutnya adalah bagaimana mencapai Keterbatasan akses merupakan penye- pasar. Masalah di sini bukan hanya menyangkut bab terbesar yang membuat orang berpeluang hal-hal teknis seperti pengolahan, pengepakan, mengalami kemiskinan. Karena miskin maka pengiriman, tapi juga termasuk di dalamnya seseorang tidak mampu untuk mendapatkan bagaimana menciptakan kontak dengan orang- layanan pendidikan, kesehatan, makanan bergizi, orag dalam jaringan pemasaran tersebut. pakaian yang layak, perumahan yang memadai,