BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

  Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini. Persaingan usaha yang semakin tajam, tuntutan manajemen untuk memiliki keunggulan daya saing, serta keunggulan lain dalam hal informasi laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut, maka akuntansi ikut berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan.

  Bagi para investor, informasi yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dijadikan sebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Oleh karena itu, baik perusahaan kecil maupun besar, harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin sehingga berguna untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Sementara bagi manajemen, keterbukaan informasi bertujuan untuk menunjukkan keseriusan dalam mengelola perusahaan secara profesional sehingga dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi.

  Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No: 740/KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989, bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut (Singgih, 2000: 22). Berdasarkan ketentuan tersebut, maka untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu atau periode tertentu.

  Faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Laporan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan karena laporan keuangan adalah informasi mengenai perkembangan perusahaan untuk periode tertentu. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menyajikan informasi menyangkut posisi keuangan perusahaan, laporan kinerja perubahan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Laporan ini bermanfaaat bagi pemakai khususnya investor maupun kreditor dalam pengambilan keputusan yang bersifat ekonomis, serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan harga atau return saham (market value).

  Saat ini parameter kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari investor dan kreditor adalah arus kas, laba, dan ukuran perusahaan. Ketika dihadapkan pada tiga ukuran kinerja perusahaan tersebut, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi.

  Laporan arus kas sebagai komponen penyusun laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang juga dapat menjadi perhatian investor. Laporan arus kas ditujukan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Dalam Trueblood Report, tujuan laporan keuangan no. 3 disebutkan bahwa dasar kepentingan investor dan kreditor dalam laporan keuangan adalah aliran kas perusahaan tanpa menyebutkan meliputi jumlah, waktu, dan tingkat ketidakpastiannya (Belkaoui, 2000: 129).

  Kandungan informasi laporan arus kas dapat diukur dengan menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dengan harga atau return saham. Informasi laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Apabila dengan dipublikasikan laporan arus kas menyebabkan investor pasar modal bereaksi melakukan pembelian atau penjualan saham yang selanjutnya tercermin dalam harga saham, berarti laporan arus kas mempunyai kandungan informasi.

  Bowen et al. (1986) menyatakan bahwa manfaat dari laporan arus kas adalah untuk memprediksi kegagalan, menaksir risiko, memprediksi pemberian pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal. T.A. Lee, B.E. Hick, dan R.H. Ashton dalam Harahap (2001: 242) menyatakan bahwa informasi yang disajikan cash flow

  

accounting lebih bermanfaat dalam menilai atau menganalisis keputusan,

  baik tentang investasi saham maupun untuk tujuan peramalan arus kas lainnya.

  Informasi penting lainnya yang dapat digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan adalah laba. Dalam Statement of Financial

  

Accounting Concepts (SFAC) No. 1 dinyatakan dengan jelas bahwa

  pula digunakan untuk memprediksi kemampuan laba serta menaksir risiko dalam investasi dan kredit. Keberadaan informasi laba dan arus kas dipandang oleh pemakai informasi sebagai suatu hal yang saling melengkapi guna mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

  Jika perusahaan bisa memperoleh laba yang besar maka secara teoritis perusahaan mampu membagikan deviden yang makin besar. Teori keuangan mengatakan bahwa laba tidak perlu dibagikan sebagai deviden jika perusahaan bisa menggunakan laba tersebut dengan menguntungkan.

  Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham meningkat. Maka dari itu, informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap return saham. Laba tahunan memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman laba akan menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap distribusi aliran kas di masa yang akan datang, akan menyebabkan perubahan return saham.

  

Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan, semakin tinggi laba

usahanya, dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang

saham.

  Wilson (1986, 1987) dan Bowen et al. (1986) menguji kandungan informasi arus kas dan laba akrual dengan return saham. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya kandungan informasi pada data arus kas. Laporan arus kas harus disajikan dengan memerinci komponen-komponen arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

  Pembedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena tiap-tiap komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return sekuritas. Livnat dan Zarowin dalam Kumalahadi (2003) menemukan bukti bahwa komponen-komponen arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Sebaliknya, komponen-komponen arus kas dari aktivitas investasi tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa informasi laba dan atau informasi arus kas secara signifikan memiliki hubungan dengan return saham. Karena keberadaan informasi laba sudah lebih dulu diteliti dibandingkan dengan informasi arus kas, ada kemungkinan keberadaan informasi arus kas adalah sebagai tambahan informasi yang dapat memperkuat hubungan itu dalam bentuk sebagai variabel pemoderasi.

  Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi besarnya total

  

return yang diperoleh investor dalam investasi saham. Fama dan French

  (1992) membagi perusahaan berdasarkan ukurannya (firm size), yaitu besar (big) dan kecil (small) serta berdasarkan perbandingan nilai buku terhadap nilai pasar perusahaan (book to market rasio), yaitu tinggi (high) dan rendah (low). Investor sering menggunakan firm size sebagai indikator apakah mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar dipandang lebih tahan krisis sehingga akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Perusahaan besar dinilai kurang memberikan laba yang besar tetapi memiliki kepastian dalam hal perolehan keuntungan.

  Firm size atau ukuran suatu perusahaan dapat dinilai dari beberapa

  aspek seperti total aset dan kapitalisasi pasar (market capitalization). Market

  capitalization mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Market capitalization merupakan suatu pengukuran terhadap firm size yang

  didasarkan atas jumlah saham yang beredar dan harga per lembar saham tersebut. Fama dan French (1992) menempatkan saham-saham ke salah satu dari sepuluh portofolio setelah memeringkat mereka di akhir bulan Juni berdasarkan ukuran perusahaan kemudian mereka mengikuti return bulanan portofolio tersebut dari Juli 1963 - Desember 1990, ternyata hasilnya adalah terdapat hubungan terbalik antara ukuran perusahaan dengan return rata-rata (average return).

  Barbee (1996) melakukan penelitian mengenai hubungan firm size dengan return saham, dan hasilnya ditemukan bahwa terdapat kecenderungan saham-saham perusahaan yang berukuran kecil memberikan

  return yang lebih besar dibandingkan dengan return yang diberikan oleh

  perusahaan-perusahaan besar, ini dikenal dengan anomali size effect, akan tetapi pada perusahaan manufaktur di Indonesia teori tersebut tidak selamanya berlaku, adakalanya saham perusahaan besar justru memberikan

  Hasil lain ditemukan oleh Harowitz Loughran, Savin (2000) yang melakukan pengujian hubungan ukuran perusahaan (firm size) dengan

  

return . Dengan menggunakan metode analisis Sp line regression, cross

sectional regression dan annual compound return, diketahui bahwa dari tiga

  metode pengukuran tersebut tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan return.

  Pasar modal dalam aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal disebut memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) ke pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan

  (return). Pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal disebut memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

  Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Hastuti, 1998 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected

  

return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran

  risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif (Kurniawan, 2000 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan (Indriani, 2005 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006).

  Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Hastuti, 1998 dalam Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Dengan kata lain, suatu informasi dikatakan memiliki kandungan (content) jika pasar menyerap informasi

  Seorang investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif agar memperoleh keuntungan di pasar modal. Perencanaan ini meliputi pertimbangan keputusan yang diambil untuk mengalokasikan dana yang dimiliki dalam bentuk aktiva tertentu dengan harapan mendapat keuntungan ekonomis di masa mendatang. Investasi merupakan penanaman modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu panjang dengan harapan akan memperoleh return baik berupa dividen maupun

  

capital gain . Dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi

  dalam bentuk saham, investor membutuhkan berbagai informasi mengenai perusahaan issuer.

  Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang penting bagi sejumlah pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan para investor untuk memprediksi sekuritas saham. Sekuritas saham sangat dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh perusahaan di masa mendatang. Agar keputusan investasi dapat memuaskan investor, maka diperlukan adanya suatu analisis sekuritas dalam upaya melakukan penetapan harga efek yang wajar.

  Investor harus mampu menyusun perkiraan harga sekuritas yang akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan yang ada, agar harga tersebut dapat mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya. Syarat dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini di antaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi.

  Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan di masa depan dengan lebih baik. Return saham merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur peramalan aliran kas masa depan tersebut.

  Di Indonesia investor dapat melakukan investasi saham dengan cara membeli saham-saham perusahaan (emiten) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sektor manufaktur. Sektor manufaktur merupakan kelompok emiten yang terbesar dibandingkan sektor lain. Perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur juga merupakan emiten yang sahamnya paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sebelum memutuskan membeli atau menjual saham, para investor tentunya sangat memerlukan tersedianya informasi. Informasi-informasi tersebut diperlukan untuk dapat memprediksi besarnya return saham yang akan diterima dari investasi yang dilakukan. Informasi yang dimaksudkan terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan dan memiliki pengaruh terhadap return saham. Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, komponen arus kas, laba akuntansi, dan firm

  size adalah beberapa faktor yang diduga memiliki hubungan dengan return saham yang dihasilkan.

  Penelitian mengenai arus kas dan hubungannya dengan return saham di antaranya dilakukan oleh Miller dan Rock (1985). Hasil studi ini menemukan hubungan bahwa peningkatan arus kas masa yang akan datang mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman investasi baru, dan pasar akan bereaksi negatif terhadap arus kas pendanaan. Triyono (2000) menguji hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga dan return saham memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 2 mempunyai pengaruh yang berbeda- beda terhadap return saham. Kusuma (2004) menguji kandungan informasi tambahan dari laba dan arus kas pada perusahaan manufaktur membuktikan bahwa perubahan arus kas operasi memiliki kandungan informasi tambahan dalam memprediksi return saham.

  Livnat dan Zarowin (1990) yang menguji hubungan antara arus kas dan laba akrual dengan return saham. Pengujian dengan analisis berganda berhasil membuktikan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan positif lebih kuat dengan return saham dibandingkan total arus kas atau laba akrual dengan return saham. Utari (2006) menguji kandungan informasi laba dan arus kas guna pengambilan keputusan investasi di Bursa Efek Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, serta laba akuntansi berpengaruh terhadap

  

return saham. Arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan serta laba

  akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham, dengan arus kas operasi memiliki pengaruh paling signifikan. Ali (1994) menguji kandungan informasi dari laba, modal kerja dari operasi, dan arus kas dengan menggunakan regresi linear dan non linear. Hasil analisis berdasarkan model linear menunjukkan bahwa arus kas relatif tidak memiliki kandungan informasi dibandingkan dengan variabel laba dan modal kerja dari operasi. Hasil yang diperoleh dari model non linear mendukung adanya hubungan dengan return saham dengan tiga variabel tersebut.

  Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh Perusahaan terhadap Expected Return Saham pada Industri Textile dan

  

Automotive yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus

  kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham.

  Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004) yang memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina (2005) memperoleh hasil bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap return saham.

  Penelitian oleh Poppy Dian Indira Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa laba tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Dari hasil penelitian di atas terlihat adanya research gap atau perbedaan hasil penelitian, dimana penelitian oleh Ninna Daniati dan Suhairi (2006) memperoleh bahwa arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius JogiChristiawan (2004), Miranda Octora, Yuliana Salim, dan Thio Anastasia Petrolina (2005) serta Poppy Dian Indira Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.

  Berdasarkan penjelasan dan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mempelajari, membahas serta melakukan penelitian dengan judul

  “Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2009 - 2011”.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalahnya, yaitu:

  1. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara siginifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

  2. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara siginifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara siginifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah informasi laba akuntansi berpengaruh secara siginifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara siginifikan terhadap

  return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

  Indonesia? 6. Apakah komponen arus kas, laba akuntansi, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  2. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  3. untuk mengetahui pengaruh antara arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  4. untuk mengetahui pengaruh antara informasi laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  5. untuk mengetahui pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap

  return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3.2. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

  1.3.2.1. Manfaat Teoritis

  Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi keuangan.

  1.3.2.2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Manajemen

  Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik, bahwa rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

  b. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan lebih luas tentang pasar modal. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian dalam penelitian yang lebih luas.

  c. Bagi Penulis

  Bagi penulis penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pasar modal dan metodologi penelitian. Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada di pasar modal.

  d. Bagi Universitas Sumatera Utara

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi Universitas Sumatera Utara, khususnya bagi mahasiswa Departemen Akuntansi. Bagi perpustakaan Universitas Sumatera Utara, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan.

1.4 Sistematika Penulisan

  Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II merupakan tinjauan pustaka yang akan menjelaskan tentang pengertian pasar modal, arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, return saham, kerangka konseptual, dan hipotesis.

  Bab III menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, jenis data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV memaparkan analisis data dan pembahasan. Bab ini akan menguraikan statistik deskriptif, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi simpulan, keterbatasan dalam penelitian, dan saran.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Ko

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pema

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Pendapatan Wanita pada Usaha Lemang dn Kontribusinya pada Pendapatan Keluarga (Studi kasus : Kota Tebing Tinggi)

0 0 13

Analis Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Biaya Input dan Output Ayam Broiler di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

0 1 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analis Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Biaya Input dan Output Ayam Broiler di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Analis Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Biaya Input dan Output Ayam Broiler di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Peranan Sektor Pertanian dalam Mengurangi Ketimpangan Pedapatan Antar Daerah di Provinsi Sumatera Utara

0 0 20

Analisis Pengaruh Volume Produksi Kedelai, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar Terhadap Tingkat Konsumsi Beras di Sumatera Utara

0 0 18

ANALISIS USIA ARRESTER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TERHADAP SAMBARAN KILAT DENGAN MENGGUNAKAN ATP- EMTP Studi Kasus PLN Ranting Medan Johor Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Ele

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 31