Book Report Psikologi Perkembangan. docx

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
LAPORAN BUKU PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KARANGAN ROSLENY MARLIANI, M.Si
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam

MUHLISIN, S.H.I.
NPM : 162107171458

DOSEN PENGAMPU:
DR. Hj. IMAS KANIA RAHMAN, M.Pd.I

SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2016-2017

MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
JAWA BARAT INDONESIA
1


LAPORAN BUKU / BOOK REPORT
Judul Buku : Psikologi Perkembangan
Pengarang

: Rosleny Marliani, M.Si

Pengantar

: Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd.

Penerbit

: CV Pustaka Setia Bandung

Cetakan

: Pertama, September 2015

Tebal Buku


: 264 halaman

A.

PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Manusia merupakan mahluk Allah ‫ ﷻ‬yang mulia dan
sempurna. Manusia akan senantiasa menjadi mahluk mulia manakala selalu sesuai
dengan fitrah dan tugas utamanya dalam menjalani kehidupan ini; sebagai hamba
Allah SWT (Abdullah) dengan melakukan Ibadah Mahdhah maupun Ibadah Ghairu
Mahdhah dan Perwakilan Allah ‫ ﷻ‬untuk memakmurkan bumi dengan kebajikan
individu mapun sosial (Khalifah Fil Ardhi). Di sisi lain, manusia juga sempurna
dibandingkan dengan Malaikat yang hanya dikarunia potensi ketaatan minus hawa
nafsu atau dibandingkan dengan binatang yang dikarunia hawa nafsu minus potensi
akal fikiran.
Proses kehidupan manusia melalui tahapan dan fase yang unik dan saling terkait.
Dikatakan unik karena manusia dapat mempelajarinya. Adapun yang dimaksud terkait
adalah bahwa fase berikutnya merupakan tindaklanjut dari fase sebelumnya. Secara
praktis, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak
(didik) memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Pertumbuhan fisik

mereka secara kasat mata mungkin sebagian dapat diamati oleh indra dan kitapun
dapat membuat interpretasi-interpretasi terhadapnya. Kita terkadang memberikan
pendapat bahwa si fulan secara jasmani sehat, cukup gizi dan pertumbuhannya baik
dengan hanya mendasarkan pada pengamatan indra sesaat, walaupun tidak seratus
persen interpretasi tersebut benar. Akan tetapi tidak semua perkembangan jasmasi
yang baik juga diikuti dengan kematangan perkembangan psikologinya. Banyak
kasus-kasus yang terjadi dalam kehidupan masyarakat orang-orang yang tampak sehat
secara lahiriah ternyata secara psikologis dia sakit. Untuk menginterpretasi bahwa
seseorang atau siswa sedang mengalami masalah secara psikologis, tidak cukup hanya
dengan pegamatan sesaat. Dibutuhkan penanganan yang khusus dan cermat agar
seorang guru dan orang tua memperoleh informasi yang lengkap mengenai anak
didiknya sehingga akan memudahkannya untuk memberikan treatment.
Dalam menghadapi siswa yang secara psikologis memiliki masalah, guru dan orang
tua harus hati-hati dan secara bijaksana merangkul mereka untuk dibimbing dan di
arahkan agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Banyak factor
yang melatarbelakangi seorang siswa berprilaku menyimpang dari kebiasaan2

kebiasaan yang normatif. Penelusuran terhadap faktor-faktor penyebab ini akan
membantu guru dan orang tua dalam mendiagnosa masalah yang dihadapi serta
langkah apa yang harus dilakukan dalam membantu anak dan atau siswa keluar dari

masalahnya. Untuk dapat melakukan semua rangkaian kegiatan tersebut, guru dan
orang harus memiliki pengetahuan mengenai psikologi perkembangan anak pada
khususnya dan psikologi pendidikan pada umumnya.
Dalam buku Psikologi Perkembagan karangan Rosleny Marliani, M.Pd. yang terdiri
dari 10 bab ini membahas: pendahuluan, mengenal psikologi perkembangan,
periodisasi perkembangan manusia, perkembangan pra natal, masa bayi, masa
perkembangan dan masa kanak-kanak, masa perkembangan dan puberitas remaja,
perkembangan masa dewasa dini, masa dewasa madya: penyesuaian pribadi dan
sosial, dan masa lanjut usia.

B. ISI BUKU
Bab. 1. Pendahuluan
Dalam bab ini penulis mengawali dengan menjelaskan Konsep Manusia sebagai
Mahluk Hidup. Manusia berkembang dan dapat mengalami berbagai perubahan
sebagai akibat adanya perkembangan pada diri manusia yang di dalamnya terdapat
faktor pembawaan dan faktor lingkungan, yang secara bersama-sama mempunyai
peranan.
Dalam menjelaskan manusia sebagai mahluk individu, penulis mengutip pandangan
A. Lysen yang menyatakan manusia lahir sebagai mahluk individual yang bermakna
tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Seperti halnya hewan, secara

biologis manusia lahir dengan kelengkapan fisik, sedangkan secara rohani, manusia
berbeda dengan mahluk hewani. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan
raganya untuk selanjutnya melakukan aktifitas atau kegiatan. Selain itu, kegiatan
manusia tidak semat-mata digerakkan oleh jasmanianya, tetapi juga aspek rohaninya.1
Penulis juga menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu
dipengaruhi beberpa faktor. Dalam hal ini, penulis juga memaparkan tiga pandangan

.

yang masyhur yaitu; 1). Pandangan Natisvik, 2) Pandangan Empiristik, dan 3).
Pandangan Konvergensi.
Selanjutnya penulis mengulas Manusia Sebagai Mahluk Sosial. Antara lain dinukil di
pembahasan ini pandangan bahkan ‘ajaran’ Aristoteles (384-322 SM) yang
menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon artinya manusia sebagai mahluk
yang selalu ingin bergaul dalam masyarakat.
1

Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi, 2003,
halaman 31.


3

Dijelaskan juga hal-hal yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat
karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia ,
seperi: memenuhi keperluan makan dan minum, membela diri dan mengadakan
keturunan.
Sejak manusia dilahirkan, ia memiliki dua keinginan pokok, yaitu: a). Menjadi satu
dengan manusia di sekelilingnya dan b). Menjadi satu dengan alam sekelilingnya.
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan: Lingkungan sosial primer dan Lingkungan
sosial sekunder
Fakta-Fakta Dalam Perkembagan
 Dasar-dasar permulaan adalah sifat kritis.
 Peran kematangan dan belajar dalam perkembangan
 Perkembangan mengikuti pola tertentu dan dapat diramalkan
Faktor Pendukung Dalam Pertumbuhan Dan Perkembangan manusia
A. Pertumbuhan fisik
B. Kecerdasan (intelek)
C. Temperamen (emosi)
D. Sosial
E. Bahasa

F. Bakat Khusus
G. Sikap, Nilai dan Moral
H. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Fase-Fase Perkembangan
A. Fase Pranatal (saat dalam kandungan).
B. Fase Bayi (sejak lahir samapai 18 atau 24 bulan).
C. Fase Kanak-Kanak Awal (sejak akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun.
Disebut juga fase pra sekolah).
D. Fase Kanak-Kanak Tengah dan Akhir ( 6 tahun sampai 11 tahun. Masa usia
Sekolah Dasar).
E. Fase Remaja (berawal pada usia 10 samapai 12 tahun, berakhir pada 18 tahun
sampai 20 tahun.
4

Bab. 2. Mengenal Psikologi Perkembangan
Kata “psikologi” mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti “jiwa”
dan kata logos yang daat diterjemahkan dengan “ilmu”.
Ilmu jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia sehari-hari yang dapat dipaha,i
setiap orang sehingga digunakan dalam arti yang luas. Adapun kata psikologi
merupakan istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga penggunaannya

dirujuk pada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan,tanggapan, khayalan, dan spekulasi
mengenai jiwa. Adapun psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syaratsyarat sebgaimana disepakati oleh para sarjana psikologi masa kini. Istilah ilmu jiwa
merujuk pada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan psikologi merujuk pada ilmu jiwa
yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.
Adapun psikologi perkembangan merupakan salah-satu lapangan dalam ilmu
psikologi yang membahas perubahan dan faktor-faktor umum yang mempengaruhi
perubahan pada manusia, baik yang bersifat fisik maupun psikis akibat adanya proses
kematangan dan interaksi lingkungan. Perkembangan ini bersifat sistematis, progresif
dan berkesinambungan.
Objek Psikologi Perkembangan





Psikologi Anak ( termasuk masa bayi).
Psikologi Puber dan adolensi (psikologi pemuda).
Psikologi Orang Dewasa.

Psikologi Orang Tua.

Prinsip Psikologi Perkembangan
A. Prinsip Psikologi Perkembangan Secara Umum
1. Poses yang tidak pernah berhenti.
2. Berlangsung secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar sepanjang hidup sampai mencapi kematangan atau masa tua.
3. Setiap aspekperkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun
sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi.
4. mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan
hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi
perkembangn berikutnya.
5

5. Terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai
kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada
yang lambat).
6. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri yang khas. Para ahli telah banyak
mengadakan penelitian dan menetapkan fase perkembangan sesuai dengan umur
masing-masing untuk dijadikan pedoman dalam memepelajari perkembangan

individu.
7. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan.

Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan Dari Prespektif Islam
1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan proses yang bertahap dan
berangsur-angsur. (Q.S. Al Furqan: 2 , Q.S. Nuh; 13-14 dan Q.S. Az Zumar: 6).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan manusia memiliki pola tertentu. (Q.S. Ar
Rum: 54).
3. Perkembangan manusia adalah proses Kumulattif dan Simultan. (Q.S. An
Nisa: 6, Q.S. Al Baqarah: 282 dan Q.S. An Nahl: 16).
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia: Melampui 4. Keberadaan Fenomena
Dunia. (Q.S. Al Mu’minun; 12-16.
5. Pertumbuhan
Sensitif Tertentu.

dan Perkembangan Manusia Melewati Periode Kritis Dan

Teori-Teori Perkembangan
A. Teori yang berorientasi Biologis.
B. Teori Lingkungan.

C. Teori Psikodinamika.
D. Teori Ilmu Kerohanian.
E. Teori Interaksionisme.
F. Teori Perkembangan dan Pendidikan.
G. Teori Emansipasi.

6

Metodologi Psikologi Perkembangan
A. Pendekatan Umum:
1. Metode Longitudinal vs Transveral.
2. Pendekatan Lintas Budaya.
B. Pendekatan Spesifik:
1. Metode Eksperimental.
2. Metode Noneksperimental.

Bab. 3. Periodisasi Perkembangan Manusia
Prinsip Merkembangan Manusia
a. Never ending process.
b. Perkembangan mengikuti pola/arah tertentu.
Periodisasi berdasarkan Biologis:
1. Menurut Aristoteles
a. Anak kecil: 0-7 tahun (masa bermain)
b. Anak sekolah: 7-14 tahun (masa belajar atau masa sekolah rendah)
c. Remaja: 14-21 tahun (masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa)
2. Menurut Kretscmer
a. Fullungs (pengisian) periode I: 0-3 tahun, anak tampak pendek gemuk.
b. Streckungs (rentangan) periode I: 3-7 tahun, anak tampak langsing.
c. Fullungs periode II: 7-13 tahun, anak tampak pendek gemuk kembali.
d. Streckungs periode II: 13-20 tahun, anak kembali tampak langsing.
3. Menurut Elizabeth Hurlock
a. Pranatal (sebelumlahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran
sekitar 9 bulan atau 280 hari
b. Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari
c. Babyhood (bayi), mulai 2 pekan sampai 2 tahun
d. Chilhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai remaja
e. Adolescence/puberity, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai 21 tahun,
dikelompokkan pada;
1). Pre-adolescence, wanita usia 11-13 tahun, pria lebih lambat dari itu
2). Early adolescence, usia 16-17 tahun
3). Late adolescence, masa perkembangan terakhir sampaimasa usia kuliah
di perguruan tinggi
Periodisasi berdasarkan Psikologi
1. Pandangan Oswald Kroch
7

a. Trotz I, usia 0-3 tahun (masa anak-anak awal)
b. Trotz II, usia 3-13 tahun (masa keserasian sekolah)
c. Trotz III, usia 13-akhir remaja biasa (masa kematangan)
2. Pandangan Robert J. Havinghurst
a. Infancy and early childhood (masa pra sekolah), 0-6 tahun
b. Middle childhood (masa sekolah), 6-12 tahun
c. Adolescence (masa remaja), 12-18 tahun
d. Early adulthood (masa dewasa awal0, 18-30 tahun
e. Midlle age (masa dewasa lanjut0, 30-50 tahun
f. Old age (masa tua sampai meninggal), 50 tahun ke atas
3. Pandangan Kohstamm
a. Vital, 0-1 tahun, masa menyusu
b. Estetis, 1-6 tahun,masa bermain
c. Intelektual, 6-12 tahun, masa sekolah
d. Soaial, 12-21 tahun, masa pemuda dan masa adolescence
e. Manusia matang, 21 ke atas, disebut juga masa dewasa
4. Pandangan Charlotte Bubler
a. Masa pertama perkembangan anak pada usia 0-1 tahun
b. Masa kedua perkembangan anak pada usia 2-4 tahun
c. Masa ketiga perkembangan anak pada usia 5-8 tahun
d. Masa keempat perkembangan anak pada usia 9-13 tahun
e. Masa kelima perkembangan anak pada usia 14-19 tahun
Periodisasi berdasarkan Didaktis
1. John Amos Comenius
a. Tahap enam tahun pertama (0-6 tahun) disebut periode sekolah ibu (scola
maternal)
b. Tahap enam tahun kedua (6-12 tahun) disebut sekolah eriode bahasa ibu
(scola vermacula)
c. Tahap enam tahun ketiga (12-18 tahun) disebut periode sekolah latin
(scola latina)
d. Tahap enam tahun keempat (18-24) disebut periode masuk
akademik/perguruan tinggi (academia)
e. Tahap perkembangan pribadi (24 tahun ke atas) yaitu tahap pada saat
intelek memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju
kematangan pribadi ketika manusia memiliki kemampuan mengasihi Allah
‫ ﷻ‬dan sesama manusia.
2. Jean Jacques Rousseau
a. 0-2 tahun tahap asuhan
b. 2-12 tahun tahap pendidikan
c. 12-15 tahun tahap pendidikan akal
d. 15-20 tahun tahap pendidikan watak dan agama
3. Harvey A. Tilker dan Elizabeth Hurlock
a. Masa sebelum lahir (prenata) selama 9 bulan atau 280 hari
b. Masa bayi baru lahir (new born) 0,0-2 pekan
c. Masa bayi (babyhood0 dari 2 pekan – 2 tahun
d. Masa kanak-kanak:
1). Masa kanak-kanak awal (early childhood) dari 2-6 tahun
2). Masa kanak-kanak akhir (late childhood0 dari 6-12 tahun
8

e. Masa puber (puberity) 11/12 tahun – 15/16 tahun
f. Masa remaja (adolescence0 dari 15/16 tahun-21 tahun
g. Masa Dewas
1). Masa dewasa awal (early adulthood) dari 21-40 tahun
2). Masa dewasa madya (middle adulthood) dari 40-60 tahun
h. Masa usia lanjut (later adulthood) dari 60 tahun ke atas

Bab. 4. Perkembangan Masa Prenatal
Konsep Periode Prenatal
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia, yaitu saat manusia masih berada di dalam rahim.
Ciri-ciri Masa Prenatal
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Terjadinya pembauran sifat-siafat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin.
Pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu.
Kepastian jenis kelamin.
Pertumbuhan cepat.
Mengandung banyak bahaya fisik dan psikis.
Membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.

Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan
1. Periode Germinal
2. Periode Embriosis
3. Periode Fetal
Dalam pandangan Islam, fase prenatal dimulai sejak masa konsepsi sampai
kelahiran (sekitar 9 bulan sampai 280 hari), kajian Al Qur’an surat Al
Mu’minun ayat 12-16:
a.
b.
c.
d.
e.

Fase nuthfah (tetesan sperma, spermatozoa),
Fase ‘Alaqah (gumpalan darah),
Fase Mudhghah (gumpalan daging),
Fase terbentuknya ‘idzam (tulang0 yang terbalut oleh daging,jaringan dan otot,
Fase janin dalam bentuk sempuran

Bab. 5. Masa Bayi
Menurut hurlock,periode ini dibagi menjadi dua:
9

a. Partunate, berlangsung sejak bayi keluardari rahim ibu hingga tali pusar
dipotong dan diikat.
b. Meonate, berlangsung sampai putusnya tali pusar, sekitar dua pekan setalah
lahir.
Karateristik Bayi Baru Lahir (neonatal):
a.
b.
c.
d.

Periode tersingkat dari semua periode perkembangan.
Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Masa terhentinya perkembangan.
Periode yang berbahaya.

Perkembagan masa Bayi:
a.
b.
c.
d.

Masa dasar yang sesungguhnya.
Masa pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat.
Permulaan sosialisasi.
Permulaan berkembnagnbya penggologan peran seks.

Tugas dalam Perkembagan Masa Bayi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Belajar berjalan pada usia 9,0-15,0 bulan.
Belajar memakan makanan padat.
Belajar berbicara.
Belajar buang air kecil dan buang air besar.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan
orang lain.
i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.

Bab. 6. Masa Perkembangan Dan Masa kanak-Kanak
Masa kanak-kanak, menurut Hurlock, dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan, sampai saat matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk
perempuan dan empat belas tahun untuk laki-laki.2
Tahapan Perkembangan masa kanak-Kanak:
a. Masa pertama (1-1,6 tahun); anak mulai mampu berkata-kata meskipun hanya
berupa potongan kata seperti bi, mi, ma,pa.
b. Mas kedua (1,6-2 tahun); anak ingin mulai memperbaharui pembendaharaan
katanya dengan menanyakan, “apa itu?”.
c. Masa ketiga (2-2,6 tahun); naka tampak sempurna dalam merangkai kata-kata.

2

Elizabet Hurlock, Psikologi Perkembangan, halaman 108.

10

d. Masa keempat (2-6 tahun hingga masa akhir kanak-kanak); keinginan anak
untuk mengetahui segala sesuatunya semakin bertambah. Setiap jawaban akan
menimbulkan pertanyaan baru.
Ciri-ciri Masa Kanak-Kanak menurut para Ahli Psikologi:
a. Usia kelompok karena masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku
sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi.
b. Usia menjelajah karena anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya,
mekanisme, perasaan, dan dapat menjadi bagian dari lingkungan.
c. Usia bertanya karena salah-satu cara anak-anak pada umumnya dalam
menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya.
d. Usia meniru karena anak-anak mudah meniru pembicaraan dan tindakan orang
lain.
e. Usia kretaif karena anak-anak lebih menunjukkan kreatifitas dalam bermain.

Bab. 7. Masa perkembangan Dan Pubertas Remaja
Masa Perkembangan Dan Pubertas Remaja
A. Masa Pubertas
1. Pengertian Masa Pubertas
Pubertas adalah periode dalam masa perkembangan ketika anak-anak berubah dari
mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Pada masa ini terjadinya kematangan alatalat seksual dan tercapainya kemampuan, yaitu reproduksi.
Pada masa pubertas, anak mengalami perubahan fisik,psikis dan pematangan fungsi
seksual. Dimulai ketika berumur 8-10 tahun dan berakhir lebih kurang pada usia 1516 tahun.
2. Ciri-ciri masa Pubertas:
A. Periode Tumpang Tindih ( akhir tahun masa kanak-kanak dan awal masa
remaja.
B. Periode yang singkat (2-4 tahun); tahap prapuber, tahap puber, tahap
pascapuber.
C. Masa pertumbuhan dan perubahan yang cepat.
D. Masa Negatif

Karakteristik Anak Puber
11

1. Merasa diri sudah dewasa sehingga anak sering membantah atau menentang.
2. Emosi tidak stabil sehingga anak puber cenderung merasa sedih, marah,
gelisah, dan khawatir.
3. Mengatur dirinya sendiri sehingga terkesan egois dan sangat mengutamakan
kepentingan kelompok atau geng sehingga mudah terpengaruh oleh teman
sekelompoknya.
4. Anak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan budaya baru yang sering
bertentangan dengan norma masyarakat.
5. memiliki rasa keingintahuan yang besar pada hal-hal baru yang
mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan iformasi yang benar dan
jelas.

Pubertas Dalam Prespektif Islam
 Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan agar menyuruh anak sholat
pada usia 7 tahun dan memukulnya jika tidak sholat pada usia 10 tahun.
 Rasulullah Muhammad SAW juga mengingatkan agar memisahkan tempat
tidur ketika anak mulai masuk pada usia 7 tahun.
 Q.S. Ar Rum: 54 membagi tiga fase kehidupan: a). Fase kanak-kanak (althifl), 2). Fase baligh dan 3). Fase usia lanjut.

Masa Remaja
Istilah adolescence artinya tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini memiliki arti yang
lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Batasan Usia Masa Remaja:
A). Masa praremaja: 10-12 tahun.
B). Masa remaja awal: 12-15 tahun.
C). Masa remaja pertengahan: 15-18 tahun.
D). Masa remaja akhir: 18-21 tahun.

Ciri-Ciri Masa Remaja
a. Ciri-ciri umum masa remaja
b. Periode yang penting.
12

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Periode peralihan.
Periode perubahan.
Usia bermasalah.
Masa remaja sebagai masa pencarian identitas.
Usia yang menimbulkan ketakutan.
Masa yang tidak realistis.
Ambang masa dewasa.

Ciri-ciri khusus masa remaja.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
sering dikenal dengan masa storm and stress.
2. Perubahan yang cepat secara fisik juga disertasi dengan kematangan seksual.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hunungan dengan orang
lain. Termasuk tentang hubungan dengan lawan jenis dan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, yang semula mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Pada umumnya remaja bersikapambivalen dalam menghadapi perubahan
yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi pada sisi lain
mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta
meragukan kemampuannya untuk memikul tanggung jawa tersebut.

Tanda Masuknya Masa Remaja
Masa remaja ditandai dengan
(1) berkembangnya sikap dependen kepada orangtua ke arah independen,
(2) minat seksualitas; dan
(3) kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai
etika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas, 1976).

Perkembangan Perilaku Remaja Pada Masa Pubertas
1. Perkembangan Perilaku Kognitif Remaja
Menurut jean Piaget: periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi
formal.
2. Perkembangan Perilaku Sosioemosional Remaja
13

Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat.
3. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja.
a. Berpacaran
b. Mengenal Media Pornografi
c. Mengalami Masalah Mastrubasi dan Hubungan Seksual.

Menghadapi Anak Yang Memasuki Masa Puber
1. Masalah Individu
Umumnya remaja mulai “menarik diri”dari banyak nilai (values) yang selama ini
didapatkannya. Pada tahun-tahun “rawan” ini para remaja mengambil nilai-nilai dari
peer grup-nya (kelompok) dan budaya pop yang melingkar sekitar hidupnya. Ia
enggan untuk bergabung dengan acara-acara keluarga dan lebih sering bergabung
dengan teman-temannya.
2. Masalah seksualitas
Remaja sering menerima pesan-pesan yang beragam; pesan baik dari orang tua dan
guru dan pesan buruk dari media dan lingkungan.

Tugas Perkembangan Dan Perubahan Kepribadian Pada Masa Remaja
A. Tugas Perkembangan Remaja
1. memeperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih
dewasa dengan kawan sebaya, baik laiki-laki maupun perempuan.
2. memeperoleh peranan sosial.
3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif.
4. Memperoleh kebebasan emosioan dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai kepastian kebebasan dan kemampuan diri sendiri.
6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan remaja.
8. Membentuk sistem nilai, moralitas,dan falsafah hidup.
14

B. Perubahan Kepribadian
1. Usia Kematangan
2. Penampilan Diri
3. Kepatutan Seks
4. Nama dan Julukan
5. Hubungan Keluarga
6. Teman-Teman Sebaya
7. Kreatifitas
8. Cita-cita

Tugas Perkembangan Remaja Menurut Hurlock (1991)
1. Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat.
7. Berusaha memahami dan mengintemalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua.
8. Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa.
9. Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.

Sumber Tugas Perkembangan
15

Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut :
1. Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot
kaki; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda
pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar membaca; (b)
belajar menulis; (c) belajar berhitung; (d) belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih
pekerjaan; (b) memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Alloh; (b) berbuat
baik kepada sesame manusia.

Tujuan Tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat bermanfaat
bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi
dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki
tingkat perkembangan berikutnya.

Hambatan Tugas Perkembanagan
Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang
mengalami hambatan. tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas
perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial yang menjadi penghambat
penyelesaian tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut :
1. Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial
mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat
kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3. Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke
tingkatan yang lain.
16

Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan.
1. Tinggi
Indikatornya:








Memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih.
Sebagai anggota “klik” dari jenis kelamin yang sama secara mantap.
Dipercaya oleh teman sekelompok dalam posisi tanggung jawab tertentu.
Memiliki penyesuaian sosial yang baik.
Banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Berpartisipasi dalam acara teman sebaya.
Memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul dengan
teman sebaya.
 Mau bekerja sama dengan orang lain.
 Berusaha memahami pandangan orang lain dalam diskusi kelompok.
 Kadang-kadang memberikan tepuk tangan kepada lawan dalam suatu
permainan
2. Sedang
Indikatornya:
 Memiliki seorang teman dekat.
 Menjadi anggota “klik” atau “gank” namun kurang mendapat perhatian.
 Memiliki kemampuan sosial yang sedang.
 Kadang-kadang mau menghadiri acara dengan teman lawan jenis.
 Merasa tidak percaya diri, apabila berada dalam kelompok yang beragam.
 Mempunyai peran yang netral dalam kegiatan kelompok.
3. Rendah
Indikatornya:
o Tidak memiliki teman akrab.
o Tidak pernah diundang untuk menghadiri acara kelompok.
o Sering dikambing hitamkan oleh kelompok sebaya.
o Sering balas dendam dengan sikap bermusuhan.
o Berperilaku penyimpangan penyesuaian sosial.
o Sangat malu bergaul dengan lawan jenis.

Tanda Bahaya Dari Ketidakmampuan Penyesuaian Diri Remaja
A. Tidak bertanggungjawab, tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran,
misalnya untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial.
B. Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri.
C. Perasaan tidak nyaman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standarstandar kelompok.
D. Merasa ingin pulang jika berada jauh dari lingkungan yang dikenal.
17

E. Perasaan menyerah.
F. Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidapuasan yang diperoleh
dari kehidupan sehari-hari.
G. Mundur
diperhatikan.

ke tingkat perilaku yang sebelumnya agar disenangi dan

H. Menggunakan mekanisme pertahanan, seperti nasionalisasi proyeksi,
berkhayal, dan memidahkan.
Nilai-Nilai Agama, Profil Sikap Dan Perilaku Remaja
Akidah (keyakinan)
1. Meyakini Allloh sebagai Pencipta.
2. Meyakini bahwa agama sebagai pedoman hidup.
3. Meyakini bahwa Alloh Maha Melihat.
4. Meyakini hari akhirat sebagai hari pembalasan amal manusia.
5.
Meyakini
bahwa
Ibadah dan ahlakul karimah

Alloh

Maha

Penyayang

dan

Pengampun.

1. Melaksanakan ibadah (mahdoh) seperti salat, shaum, berdoa, dll.
2. Membaca kitab suci dan mendalaminya.
3. Mengendalikan hawa nafsu dari sikap dan perbuatan yang diharamkan Alloh.
4. Bersikap hormat kepada orang tua dan orang lain.
5. Menjalin silaturahim dengan orang lain.
6. Bersyukur.
7. Bersabar.
8. Memelihara kebersihan.
9. Memiliki etos belajar yang tinggi.

18

Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan
kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya
perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain
2. Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis
kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga,
apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh
perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar
mereka mampu menerima peranannya sebagai wanita.
3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam
kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi
biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani
yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab
tentang perkembangan jasmani itu.
4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang
dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk
memepersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh
semua personil sekolah, terutama perugas bimbingan dan konseling, yaitu guru
pembimbing atau konselor sekolah.

Bab. 8. Perkembangan Masa Dewasa Dini
Hurlock membagi masa dewasa dalam tiga kelompok:
a. Masa dewa awal
b. Masa dewasa madya
c. Masa dewasa lanjut (usia lanjut).
Masa dewasa adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu masa
yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi, periode
komitmen dan masa kebergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Sifat dan sikap Adolencence (masa dewasa):
a.
b.
c.
d.
e.

Menemukan pribadinya.
Menentukan cita-cita.
Menggariskan jalan hidup.
Bertanggung jawab.
Menghimpun norma-norma sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan orang dewasa:

19

a.
b.
c.
d.

Kekuatan fisik.
Kemampuan mental.
Motivasi untuk berkembang.
Model peran.

Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa
a. Perkembangan Psikologi masa Dewasa Dini:
1. Berorientasi pada tugas.
2. Tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien.
3. Mengendalikan perasaan pribadi.
4. Keobjektifan.
5. Menerima kritik dan saran
6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi.
b. Perkembangan fisik masa dewasa dini
1. Usia reproduktif (reproductive age).
2. Usia memantapkan letak kedudukan 9setting down age).
3. Usia banyak masalah (problem age).
4. Usia tegang dalam hal emosi (emotional tension).
5. Masa keterasingan sosial.
6. Masa komitmen.
7. Masa kebergantungan.
8. Masa perubahan nilai.
9. Masa kreatif.
c. Perkembangan intelektual
Menurut Pieget, kapasitas kognitif dewasa muda tergolong masa operational
formal, bahkan terkadang mencapai masa post-operasi formal.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini:
a.
b.
c.
d.

Memilih teman bergaul ( sebagai calon suami atau istri).
Belajar hidup bersama dengan suami istri.
Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga.
Mengelola rumah tangga.

Kondisi Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja:
a.
b.
c.
d.

Kepuasaan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat.
Stres karena kerja.
Pekerjaan yang menarik dan tidak menarik.
Perilakuorang penting terhadap kinerjanya.

Penyesuaian Diri Yang harus Dilakukan Dalam Perkawinan:
a. Penyesuaian diri dengan pasanagan
1. Keseuain antara konsep mengenai pasangan yang ideal dan kenyataan.
2. Pemenuhan kebutuhan keluarga.
3. Kesamaan latar belakang kehidupan di antara pasangan suami istri.
4. Adanya minat dan kepentingan bersama.

20

b.

c.

d.
e.
f.

5. Keserupaan nilai dan konsep peran serta perubahan-perubahan dalam pola
hidup.
Penyesuain seksual
1. Perilaku terhadap seks: drongan seksual, pengalaman seks marital awal,
sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi, efek vasektomi.
2. Penyesuaian dalam keuangan.
Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan.
1. Stereotif
2. Keinginan untuk mandiri
3. Intensitas keluargaisme
4. Tingginya mobilitas sosial
5. Kemungkinan adanya anggota keluarga berusia lanjut
6. Bantuan keuangan untuk keluarga pasangan
Penyesuaian dalam perubahan peran
Mulai bekerja dalam suatu jabatan
Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.

Bab. 9. Masa Dewasa Madya: Penyesuaian Pribadi Dan Sosial
Makna usia madya
Dewasa madya atau yang populer dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia
danterjadinya perubahan fisik atau psikologis, memilikibanyak kesamaan dengan
masa remaja. Jika masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi
masa kanak-kanak, tetapi belum bisa disebut dewasa, pada setengah baya tidak dapat
lagi disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua. Menurut Hurlock, masa ini
berlangsung panjang sekira sejak usia 40-60 tahun.
Menurut Shafi’i dan Subandi (1996) beberapa perubahan yang terjadi pada masa
dewasa madya adalah perubahan fisik, seperti:
a.
b.
c.
d.

Tumbuhnya uban
Kulit mulai keriput
Gigi yang menguning
Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dan yang lainnya,sulit
melihat objek-objek yang dekat
e. Penurunan pada sensitivitas pendengaran
f. Menopause (reproduksi haid akan mulai berhenati)
Pandangan Islam tentang usia madya:
a. Al Qur’an, surat Ar Rum ayat 54
b. Al Qur’an, surat At Tahrim ayat 6
Karakteristik usia madya:
a.
b.
c.
d.

Masa transisi dan stres
Usia berbahaya dan menakutkan
Masa berprestasi
Masa evaluasi diri
21

e. Masa jenuh
f. Masa sepi
Aspek Perkembagan pada usia dewasa madya
a. Aspek-aspek perkembangan fisik
1. Rusaknya fungsi organ seksual
2. Nafsu seksual menurun
3. Penampilan kelelakian menurun
4. Gelisan akan keperiaannya
5. Ketidaknyamanan fisik
6. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh
b. Aspek perkembangan kognitif
c. Aspek perkembangan soial-emosional
Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Madya
1. Penyesuaian terhadap perubahan fisik
a. Perubahan dalam penampilan
b. Perubahan dalam kemampuan indra
c. Perubahan pada fungsi fisiologis
2. Penyesuaian diri terhadap perubahan mental
a. Penampilan dan pakaian
b. Uang dan kekayaan
c. Simbol status
d. Agama dan kepercayaan
3. Penyesuaian sosial
a. Sejauh mana seseoramg dapat memainkan peran sosial secara tepat sesuai
dengan persepsi orang lain terhadap dirinya dan aspirasi dirinya
b. Seberapa banyak kepuasan yang diperoleh seseorang dalam kegiatan sosial
kemasyarakatn
c. Kemahiran dan ketrampilan sosial yang diperileh sebelumnya dapat
memperkuat kepercayaan diri dari mempermudah penyesuaian sosial
4. Penyesuaian dalam pekerjaan
a. Prestasi dan kepuasan kerja
b. Harapan pekerjaan
c. Sikap teman sekerja
d. Sikap keluarga
e. Rasa aman
5. Penyesuaian dalam keluarga
a. Perubahan peran, sarang kosong atau populer disebut ‘empty nest’.
b. Penyesuaian diri dengan pasangan
c. Penyesuaian terhadap keluarga pasangan
d. Penyesuaian diri dengan masa kakek/nenek
e. Penyesuaian untuk hidup sendiri
f. Penyesuaian diri dengan persiapan memasuki pensiun dan usia lanjut.
Kondisi Yang Menghambat Penyesuaian Sosial Usia Madya:
a. Falsafah kursi belakang (terkurung dan tidak aktif).
22

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Penampilan yang tidak menarik
Kurang memiliki ketrampilan sosial
Kecenderungan uttuk lebih suka kontak dengan keluarga
Masalah keuangan
Tekanan karena keluarga
Popularitas yang diinginkan
Mobilitas sosial

Bahaya Selama Perkembangan masa usia Madya:
1. Bahaya personal
a. Diterimanya kepercayaan tradisional
b. Idealisasi anak muda
c. Perubahan peran
d. Perubahan keinginan dan minat
e. Simbol status
f. Aspirasi yang tidak realistis
2. Bahaya sosial
3. Bahaya pekerjaan
a. Pertama kegagalan dalam mencapai cita-cita awal
b. Mandirinay kreativitas
c. Kebosanan
d. Keagungan
e. Perasaan terperangkap
f. Pengangguran
g. Sikap tidak menyenangkan terhadap pekerjaan
h. Mobilitas geografis
4. Bahaya perkawinan
a. Kebosanan
b. Oposisi terhadap perkawinan anak
c. Ketidakmampuan membangun hubungan
d. Penyesuaian seksual
e. Merawat orang tua usia lanjut
f. Hilangnya pasanagan
Bab. 10. Masa Lanjut Usia
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup sesorang. Masa ini dimulai
dari umur 60 tahun sampai meninggal,yang ditandai dengan adanya perubahan fisik
dan psikologis yang semakin menurun.
Usia enam puluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan
usia lanjut. Tahapan ini oleh Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬dinamakan masa
pergulatan maut, yaitu masa antara 68-70 tahun.
World Health Organization (WHO) membagi masa lanjut usia menjadi empat:
a. Middle age 9usia pertengahan): 45-59 tahun
b. Eldery (lanjut usia): 60-74
c. Old (lanut usia tua): 75-90 tahun
23

d. Vey old (usia sangat tua): di atas 90 tahun

Departemen Kesehatan (Aziz, 1994) mengelompokkannya menjadi tiga:
a. Kelompok lansia dini: 55-64
b. Kelompok lansia: 65 tahun ke atas
c. Kelompok lansia resiko tinggi: 70 tahun ke atas.
Karakteristik Usia Lanjut:
a.
b.
c.
d.

Periode kemunduran
Memilik status kelompok minoritas
Membutuhkan perubahan peran
Penyesuaian yang buruk pada lansia

Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989),beberapa karakteristik
lansia yang bersiafat positif:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Keinginan untuk meninggalkan warisan
Fungsi sebagai seseorang yang dituakan
Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal
Perasaan tentang siklus kehidupan
Kreatifitas
Rasa ingin tahu dan kejutan (suprise)
Perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan
Konsep diri dan penerimaan diri
Kontrol terhadap takdir
0rientasi ke dalam diri
Kelakuan dan kelenturan

Tugas Perkembangan Lansia:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun
Mempersiapkan diri untuk pensiun
Membentuk hubungan baik dengan orang seusiaya
Mempersiapkan kehidupan baru
Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai
Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan dengan:
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik
b. Menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi karena pensiun dan
berkurangnya penghasilan
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d. Menerima fakta bahwa dirinya termasuk golongan lanjut usia dan mencari
kelompok seusia
e. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel

Bahaya Penyesuaian Pribadi dan Sosial Usia lanjut

24

1. Bahaya fisik
a. Penyakit dan hambatan fisik
b. Kurang gizi
c. Gangguan gigi
d. Mengendurnya kemampuan seksual
e. Kecelakaan
2. Bahaya psikologis
a. Orang lanjut usia menerima pandangan klise tentang kebudayaan
b. Pengaruh perubahan fisik pada usia lanjut
c. Perubahan dalam pola kehidupan
d. Kecenderunagan untuk ‘tidur’ secara mental
e. Merasa bersalah karena menganggur
f. Berkurangnya pendapatan
g. Pelepasan kegiatan sosial
3. Bahaya yang menenati pada masa usia lanjut
a. Post power syndrome
b. Penilaian kehidupan yang suram
c. kesepian

C. KELEBIHAN / KEUNGGULAN BUKU
Buku karangan Rosleny Marliani, M.Si ini memiliki kelebihan antara lain:
1. Materi dijelaskan secara runut sehingga nampak keterkaitan yang jelas antara
materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.
2. Aspek-aspek pengetahuan psikologi perkembangan dijelaskan secara detail,
mulai dari pengertian psikologi perkembangan itu sendiri, teori-teori psikologi
perkembangan dan pertumbuhan, tugas-tugas perkembangan, karakteristik
setiap perkembangan hingga bahaya-bahaya atau kesulitan-kesulitan yang
dihadapi pada setiap fase perkembangan.
3. Bahasa yang digunakan dalam buku ini, secara umum, mudah dimengerti
sehingga bagi siapa saja yag membacanya akan mudah memahami
maksudnya.
4. Disertakan tabel informasi ketika menjelaskan perbandingan.
5. Dalam banyak bahasan, penulis juga mengungkapkan dari sudut pandang
Islam yang dilandasi dalil Al Qur’an.
D. KELEMAHAN BUKU
Setelah sekira hampir dua pekan membaca dan berupaya memahami, sangat sulit
sekali bagi saya untuk menguraikan kelemahan buku psikologi karangan penulis
kelahiran Bandung, 8 Maret 1972 ini., karena memang jika ditinjau dari segi konten
dan cara penyajiannya menurut saya sudah detail, runut dan baik.
Namun secara praktis saya menilai dari sudut pandang saya bahwa ‘kekurangan’ (jika
ungkapan ini dinilai tepat) buku karya dosen tetap di Fakultas Psikologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung ini, antara lain:

25

1. Pada bab I Pendahuluan ada kekurangan dalam penjelasan penulis bahwa
pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberpa faktor. Dalam
hal ini, penulis juga memaparkan tiga pandangan yang masyhur yaitu; 1).
Pandangan Natisvik, 2).Pandangan Empiristik, dan 3). Pandangan
Konvergensi. Menurut hemat saya, pada tahap ini mestinya dilengkapi faktor
dominan lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia
yaitu qolbu yang mencerminkan campur-tangan/kehendak Allah ‫ﷻ‬.
Pandangan ini sebagaimana yang dijelaskan oleh dosen mata kuliah Psikologi
Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Dr. Hj. Imas
Kania Rahman, M.Pd.I. pada perkuliahan 28 Oktober 2016.
2. Kurang diberikan contoh instrument untuk menyelidiki siswa/anak/pasien
yang mengalami masalah puberitas remaja, misalnya instrument untuk
observasi, interview dan lain-lain.
3. Dari sisi Islamic Worldview, menurut saya, pada bahasan usia lanjut sebaiknya
didetailkan persiapan-persiapan menjelang kematian karena justru kehidupan
setelah kematian di alam dunia ini merupakan fase kehidupan hakiki nan
abadi: alam barzah sebagai fase penantian dan alam akhirat sebagai fase
kehidupan abadi.

E. PENDAPAT / KOMENTAR
Buku Psikologi Perkembangan karangan Ketua Unit Kajian, Penelitian dan Publikasi
Ilmiah UIN SGD Bandung periode 2014-2018 ini sangat baik dan higly recomended
dimiliki oleh mahasiswa, calon guru, guru, dosen, psikiater, praktisi ilmu jiwa,
rohaniawan serta orang tua untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
jelas mengenai pentingnya psikologi perkembangan dalam upaya membantu
siswa/anak/pasien untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dari seluruh
aspek psikologi. Dengan mempelajari buku ini kita akan dapat memiliki pengetahuan
tentang dasar-dasar psikologi perkembangan. Dengan demikian segala upaya yang
dilakukan terhadap siswa/anak/pasien merupakan tindakan yang didasari dengan
penuh cinta.

‫والله المستعان‬
‫م وبحمدكك أشهد أن ل إله أنت أستغفرك و‬
ّ ‫سبحانك الله‬
‫أتوب إليه‬
Bogor Barat, 13 Jumadal Ula 1438 H/ 10 Februari 2017 M
MUHLISIN, S.H.I
081513882267
abuezzatelwazira@gmail.com
26

27