ANTROPOLOGI PENDIDIKAN tugas akhir Litha

ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
(Peran Antropologi dalam Masalah Pembangunan
Pendidikan Nasional)

Disusun oleh :
Litha Kusuma Wardhani
1215140038

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya itu kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “(Peran Antropologi dalam Mengatasi
Masalah Pembangunan Nasional masyarakat dalam Pendidikan)” ini diharapkan
mampu memberikan kontribusi bagi semua pihak.
Uraian yang tersajikan berdasarkan hasil kutipan penyusun dari sumber yang
terdapat di media cetak dan non cetak mengingat data-data tersebut yang menjadi

pokok bahasan agar tersusunnya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah Antropologi Pendidikan serta pihak lain yang telah terlibat dalam
penyusunan makalah ini
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua teman-teman dan pembaca makalah ini sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Jakarta, 8 Desember 2015

Litha Kusuma Wardhani

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kita telah mengetahui bahwa Pembangunan Pendidikan Nasional bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merata, material dan spiritual
berdasarkan


pancasila.

Bahwa

hakikat

Pembangunan

Nasional

adalah

pembangunan manusia. Dalam pengertian ini maka manusia bukan hanya menjadi
obyek pembangunan, tetapi yang terpenting bahwa manusia itu menjadi subyek
pembangunan dalam ranah pendidikan..
Dalam masalah kependudukan pemikiran ini menjadi jelas, bagaimana
menjadikan jumlah penduduk yang besar sebagai modal pembangunan dan bukan
hanya beban pembangunan. Misalnya saja masalah pengangguran yang terjadi saat
ini bukan hanya menjadi masalah pribadi tetapi sudah menjadi masalah sosial
dimasyarakat yang ditimbulkan dari akibat masalah pengangguran tersebut.

Sehingga putusnya pendidikan kita tidak menjadikan pembangunan pendidikan
semakin hancur..
1.2 Tujuan
Mengingat pentingnya masalah ini, maka tujuan yang dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi Pendidikan.
2. Untuk meningkatkan kepekaan masalah yang dihadapi masyarakat.
3. Untuk meningkatkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Untuk memahami dan mengenal kondisi masyarakat.
1.3 Manfaat
Dari pembuatan makalah ini penulis dapat mengambil manfaatnya,
diantaranya:
1.

Memiliki pengetahuan tentang kemasyarakatan;

2.

Mengerti akan masalah yang dihadapi masyarakat;


3.

Dapat memecahkan masalah yang timbul di masyarakat.

1.4 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Apa saja jenis masalah sosial dan pengaruhnya terhadap pendidikan?
3. Apa

saja

karakteristik

masalah

pengangguran

mengapa

dipersalahkan?

4. Apa dampaknya bagi pembangunan pendidikan Nasional?
5. Bagaimana Antropologi pendidikan mengatasinya.

pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan Antropologi Pendidikan
Masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh setiap masyarakat manusia
tidaklah sama antara yang satu dengan lainnya. Perbedaan-perbedaan itu
disebabkan oleh perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakat dan
lingkungan alamnya dimana masyarakat itu hidup. Masalah-masalah tersebut dapat
terwujud sebagai: masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah
ekonomi, masalah agama dan masalah-masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dari masalah-masalah lainnya adalah
bahwa masalah-masalah sosial selalu ada kaintannya dengan hubungan-hubungan
manusia dan dengan konteks-konteks

normatif dimana hubungan-hubungan


manusia itu terwujud (Nisbet, 1961).
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.
Masalah pendidikann muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada, yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah
pendidikan dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
mufakat dan lain-lain.
Pengertian masalah pendidikan menurut umum atau warga masyarakat
bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan pendidikan peserta didik
dalam belajar dan pembelajaran. Dari pengertian masalah pendidikan tersebut dapat

dikatakan bahwa pengangguran merupakan salah satu penyebab masalah
pendidikan kita, karena kurangnya lahan pekerjaan.
Melihat kondisi pendidikan masyarakat yang mengalami kemerosotan maka

diperlukan adanya pembangunan pendidikan nasional agar pendidikan kita menjadi
benteng utama untuk kemajuan negara kita.

2.2 Jenis Masalah Sosial Peserta didik
Masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam empat jenis faktor yaitu antara
lain:
1. Faktor ekonomi, terjadinya kemiskinan dan pengangguran.
2. Faktor budaya, terjadinya perceraian, kenakalan remaja dan lain-lain.
3. Faktor biologis, seperti penyakit menular, keracunan makanan dan lain-lain.
4. Faktor psikologis seperti penyakit syaraf dan aliran sesat.
Dengan demikian benar adanya bahwa masalah pengangguran dan
kemiskinan penyebab utamanya merupakan faktor ekonomi. Dalam usaha-usaha
untuk kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan dalam lingkungan
alamnya dan sosial di masyarakat. Perwujudan ini adalah suatu kondisi atau
keadaan dimana manusia itu hidup di dalam masyarakat. Kondisi tersebut tidaklah
tetap tetapi selalu dalam proses perubahan. Karena manusia selalu ingin berubah ke
arah yang lebih baik.
2.3 Karakteristik Masalah Pengangguran
Beberapa karakteristik dari dampak globalisasi diantaranya dipengaruhi oleh:
1.


Keleluasaan (extencity)

2.

Kekuatan (Intencity)

3.

Kecepatan (Velocity)

4.

Dampak (Impact)
Fenomena globalisasi dipicu oleh kemajuan industri, teknologi, informasi dan
transportasi. Karakteristik ekonomi

pada fenomena globalisasi inilah yang

semestinya perlu dicermati karena kini telah berkembang menjadi isme yang dikenal

dengan sebutan neoliberalisme. Dengan proyek normatif dari neoliberalisme yang
memandang manusia sebagai sosok homo eoconomicus. Karena setiap manusia
dipandang sebagai homo eoconomicus maka pengangguran disebabkan kesalahan
manusia itu sendiri.
Jadi pengangguran penyebab utamanya bukan masalah sosial, melainkan
kegagalan mengubah asset diri menjadi laba. Karena itu pendidikan kita harus
mendorong lebih keras lagi.
2.4 Dampak dari Masalah Sosial
Dampak yang ditimbulkan dari masalah pembangunan pendidikan yang gagal
adalah sebagai berikut:
1.

Terjadinya kemerosotan kualitas bangsa

2.

Timbulnya kemiskinan di masyarakat

3.


Meningkatnya masalah kriminalitas
Dampak

yang

ditimbulkan

dari

terjadinya

pendidikan

dimasyarakat,

dikhawatirkan akan meningkatnya masalah kriminalitas. Demi mempertahankan
hidupnya banyak orang pengangguran yang diakibatkan putus sekolah akan nekat
mencuri bahkan membunuh korbannya.
2.5 Pemecahan Masalah/Solusi Pendidikan bangsa kita
Dengan dirasakannya dampak dari masalah pengangguran, masyarakat

mulai kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat sehingga
merangsang

para

warga

masyarakat

untuk

mengidentifikasi,

menganalisa

memahami dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya.
Masalah pendidikan kita yang banyak putus sekolah ini dapat diatasi dengan
upaya-upaya sebagai berikut:
1.

Mengadakan program KB sehingga beban tanggungan tidak berat dan jumlah
masyarakat pun berkurang.

2.

Mengadakan pelatihan kerja pada masyarakat secara gratis.

3.

Meningkatkan keterampilan khusus yang dimiliki oleh masyarakat.

4.

Mengadakan program wajib belajar 12 tahun.

5.

Menciptakan lapangan kerja yang menampung banyak tenaga kerja mulai dari
siswa, mahasiswa, hinggakalangan karyawan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah-masalah pendidikan telah menghantui masyarakat sejak terjadinya
krisis ekonomi yang
mengganggu

melanda dunia, karena dianggap masyarakat dapat

kesejahteraan

hidup

mereka.krisis

disebabkan

kurangnya

pengetahuan maju setiap individu dalam trouble solving. Maka untuk tercapainya
pembangunan pendidikan nasional, diperlukan pemecahan terhadap masalah sosial
yanng melanda di negara kita.
Dari faktor ekonomi dapat menimbulkan masalah sosial yang berdampak
pada kesenjangan sosial dimasyarakat tertentu sehingga mengakibatkan terjadinya
pelanggaran norma-norma tertentu baik norma agama, norma susila dan lain-lain,
yang berpengaruh pada pergeseran kebudayaan. Sehingga faktor ekonomi dan
faktor budaya saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dan sumber
kedua hal itu karena buruknya kualitas pendidikan kita, sehingga apabila pendidikan
baik, maka segala aspek pun ikut baik.
3.2 Rekomendasi
1.

Kritik
Sebaiknya semua pihak tetap mengikuti norma yang berlaku agar tidak ada
penyimpangan maka harus mulai dibiasakan sejak kecil. Hal ini menjadi tugas guru
untuk mendidik anak bangsa demi kemajuan di masa datang. Agar disetiap dekade
perkembangan peserta didik semakin baik untuk tatanan pembangunan nasional.

2.

Saran
Diharapkan adanya perubahan tatanan sosial ke arah yang lebih baik melalui
kinerja individu yang posifit. Dengan kesadaran individu masing-masing mengenai
kemampuan dirinya untuk dikembangkan sesuai profesi. Sehingga masalah
pendidikan kita yang hendak ingin di atasi sudah seharusnya dapat menjadikan
dorongan maju bagi bangsa ini. Karena kita tahu pendidikan adalah sumber dari
segala sumber untuk tatanan pembangunan nasional negara kita.

DAFTARPUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Soekanto, Soerjono. 1975. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Tim Dosen. 2009. Pengantar Sosiologi dan Antropologi. Bandung: Penerbit UPI.
www.org. Komunitas dan perpustkaan online Indonesia masalah-masalah sosial.
ridwan.net. ( Makalah Sosiologi & Antropologi Pendidikan)