Pengaruh Konsumsi Secara Bersamaan Susu
“ PENGARUH KONSUMSI SECARA BERSAMAAN SUSU DENGAN
COKLAT DALAM JUMLAH DAN KURUN WAKTU TERTENTU”
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Program Sarjana Teknik Kimia
Disusun oleh :
Irpan Romadona
NIM.3335160071
PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2016/2017
ABSTRAK
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau
minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah
satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam
bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Dalam susu terkandung sejumlah besar kalsium (Ca atau ion Ca 2+) yang
nantinya dapat bereaksi dengan asam oksalat (C2H2O4) dalam coklat dan
membentuk suatu senyawa bernama kalsium oksalat (CaC 2O4) yang sifatnya susah
untuk larut oleh karena itu dalam tubuh (tepatnya usus) penyerapan kalsium akan
terganggu dan menyebabkan sebuah gejala, diantaranya ialah diare, rambut terasa
kering, mual, pusing, dan bahkan bersifat toksis (racun) maupun kematian pada
orang dewasa.
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................2
1.4 MANFAAT PENULISAN..............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA.....................................................................4
2.2 KALSIUM......................................................................................................6
2.3 ASAM OKSALAT.........................................................................................9
2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU
BERSAMAAN.....................................................................................................9
2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH.......................................10
BAB III METODE PENULISAN.........................................................................12
3.1 Metode Pengumpulan Data..........................................................................12
3.2 Metode Analisis Data...................................................................................12
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN.................................................................13
4.1 Analisa data..................................................................................................13
4.2 Pembahasan..................................................................................................14
4.2.1 Mual.......................................................................................................14
4.2.2 Pusing atau Sakit Kepala.......................................................................15
4.2.3 Diare......................................................................................................15
4.2.4 Batu Ginjal.............................................................................................16
4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif.......................................................16
BAB V PENUTUP.................................................................................................17
5.1 Simpulan.......................................................................................................17
5.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh konsumsi susu dan coklat
secara bersamaan dalam jumlah dan kurun waktu tertentu". Selama pembuatan
karya tulis ilmiah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan
dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. Eng. A. Ali Alhamidi , S.T., M.T., selaku Dekan fakultas teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Wardalia, S.T, M.T, selaku dosen pembimbing kami, yang memberikan
dorongan, dan juga masukan kepada penulis.
4. Ibu Nina Gantina, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
senantiasa memberikan masukan dan nasehat terkait karya tulis ilmiah ini.
5. Orang tua yang selalu mendukung dan mendorong buah hatinya menuju
kesuksesan serta teman-teman yang selalu ada disamping penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat diperlukan untuk mengisi kekurangan dan menyempurnakan karya tulis ini
kedepannya.
Cilegon, Januari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin
meningkat baik kebutuhan akan pangan, sandang maupun papan. Hal ini terjadi
pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas
seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan
pokok, seperti halnya makanan ataupun minuman. Terkadang kita tak mengetahui
manfaat serta kandungan di dalam makanan atau minuman tersebut dan hanya
sekedar untuk mengisi lapar dan dahaga. Dan tak luput pula terkadang kita
melupakan bahaya apa ketika kita tidak mengetahui dengan baik manfaat atau
kandungan dalam makanan ataupun minuman tersebut.
Terlebih lagi, kalangan muda yang sedang berada pada masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka
kenal sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola
berpikir mereka seakan ikut berubah. “Kalau ada yang mudah, kenapa
harus memilih yang susah?” Dalam sehari seseorang dengan pola hidup
konsumtif mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan dari makanan ringan
sampai makanan pokok hingga lupa bahwa ada beberapa pantangan saat
mencampurkan makanan-makanan tertentu, makanan dan minuman tertentu serta
minuman dengan minuman tertentu lainnya. Seakan telah mendarah daging dalam
diri mereka, tak sedikit pula dari orang-orang tersebut melakukannya dalam kurun
waktu tertentu.
Akibat dari pengonsumsian makanan dan minuman yang sebenarnya tidak
diperkenankan bahkan dilarang dicampur secara bersamaan dapat dikatakan
mereka mengabaikan pola makan yang sehat. Pengonsumsian makanan dan
minuman yang tidak diperbolehkan untuk dicampurkan dalam satu waktu dengan
jumlah tertentu dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah
penyakit dan kerusakan pada tubuh. Salah satu dari sekian banyak makanan dan
minuman yang tidak diperbolehkan untuk dicampurkan adalah antara Susu
dengan Coklat. Dalam susu terkandung sejumlah besar kalsium (Ca atau ion Ca 2+)
yang nantinya dapat bereaksi dengan asam oksalat (C2H2O4) dalam coklat dan
membentuk suatu senyawa bernama kalsium oksalat (CaC 2O4) yang sifatnya susah
untuk larut oleh karena itu dalam tubuh (tepatnya usus) penyerapan kalsium akan
terganggu dan menyebabkan sebuah gejala, diantaranya ialah diare, rambut terasa
kering, mual, pusing, dan bahkan bersifat toksis (racun) maupun kematian pada
orang dewasa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja zat yang terkandung dalam susu dan coklat?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh?
3. Mengapa dapat bersifat racun terhadap tubuh dan bahkan kematian saat
dimakan secara bersamaan?
4. Bagaimana solusi yang tepat dalam mengkonsumsi asam oksalat serta
kalsium?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penulis mencamtumkan
beberapa tujuan penulisan diantaranya, sebagai berikut:
1. Mengetahui zat yang terkandung dalam susu dan coklat
2. Mengetahui dan memahami pengaruh kalsium dalam susu jika
ditambahkan dengan asam oksalat dalam coklat pada tubuh.
3. Mengetahui alasan kenapa campuran kedua makanan tersebut dapat
bersifat racun bahkan kematian bagi yang mengkonsumsinya secara
bersamaan.
4. Megetahui dan mengerti akan solusi yang tepat dalam mengkonsumsi
kedua makanan yang mengandum kalsium dan asam oksalat.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam hal teoritisnya
maupun praktisnya. Dalam hal teoritis makalah ini dapat dijadikan sebagai
referensi dalam bidang senyawa kimia serta kelarutan suatu zat atau senyawa.
Sedangkan dalam hal praktis, karya tulis ini memiliki beberapa manfaat
diantaranya:
1. Bagi kalangan muda, karya tulis ini dapat mengingatkan kepada mereka
bahwa penting mengetahui kandungan dalam suatu makanan atau
minuman terntentu.
2. Bagi khalayak umum, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
mengkonsumsi suatu makanan dan minuman dan apabila kedua bahan
tersebut dicampurkan ada pantangan tertentu.
3. Bagi para peneliti, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai landasan atau
dasar sebagai awal untuk mengerjakan penelitian lanjutan.
BAB 2
“LANDASAN TEORI”
2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental
manis, susu
bubuk dan
lain-lainnya
untuk
konsumsi
manusia.
(id.wikipedia.co, tentang susu paragraf 1).
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur
produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut
usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami
mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium,
magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu
mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum
susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari
ini ialah agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi. (Ibid, paragraf 2).
Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia
lainnya yang dihasilkan melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak
selain sapi diantaranya:
Susu domba
Susu kambing
Susu kuda
Susu kerbau
Susu keledai
Susu unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti llama
Susu yak
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk
logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai
mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi. Susu paus
mengandung
kandungan
lemak
terbesar,
yaitu
50%
dari
kadar
susu
tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia. (Ibid, paragraf 7).
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik meliputi warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik
beku, titik didih, dan tingkat keasaman. Berdasarkan kandungan lemak yang
terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu
susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak
(low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
(Ibid, paragraf 9-14).
Dalam susu sapi, mengandung energi sebesar 61 kilokalori, protein 3,2
gram, karbohidrat 4,3 gram, lemak 3,5 gram, kalsium 143 miligram, fosfor 60
miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Susu Sapi juga terkandung
vitamin A sebanyak 130 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 1 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Sapi,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (www.organisasi.org,
paragraf 1).
Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau
minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah
satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam
bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
(id.wikipedia.co, tentang coklat paragraf 1-2).
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungankandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut
ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan
promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang,
termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan
radikal bebas dalam tubuh. (Ibid, paragraph 19).
The University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) mengkategorikan
makanan dengan lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gr penyajian sebagai
makanan tinggi oksalat. UPMC menyarankan menghindari makanan tinggi
oksalat untuk mempertahankan batas 40 mg sampai 50 mg oksalat per hari.
Minuman tinggi oksalat termasuk diantaranya adalah bir hitam, teh hitam, coklat
susu, cokelat panas, cokelat, kopi instan, jus blueberry, jus blackberry, dan
minuman yang dibuat dengan kedelai, susu kedelai atau yogurt kedelai.
(www.amazine.co, makanan dengan kadar asam oksalat tinggi).
Adanya kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk
sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan tersebut di antaranya adalah
kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya
anak kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna
kandungan kimia ini secara efektif . (id.wikipedia.co, Loc.Cit, paragraf
20).
2.2 KALSIUM
Kalsium merupakan mineral yang penting untuk manusia, 99 persen
kalsium di dalam tubuh manusia terdapat di tulang. Dan sebanyak 1 persen
kalsium terdapat di dalam cairan tubuh seperti serum darah, di sel-sel tubuh,
dalam cairan ekstra seluler dan intra seluler. (Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember, tentang kalsium paragraf 8).
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,
yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam tubuh manusia terdapat
kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003). Dari jumlah ini, 99% berada di dalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit
{(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang
dengan kalsium plasma pada konsenterasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-10,4
mg/100ml). (Jurnal Universitas Sumatera Utara, paragraf 1).
Peran kalsium dalam cairan tubuh:
1. Kontraksi dan relaksasi otot.
2. Transmisi impuls syaraf.
3. Pembekuan darah.
4. Mengatur rekresi hormone.
5. Sebagai co faktor (faktor pendukung) pada beberapa enzim.
6. Sebagai penguat struktur tulang.
7. Sebagai bank kalsium, jika kalsium dalam darah menurun maka tubuh
akan mengambil cadangan dari tulang dengan bantuan beberapa hormone.
(Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Loc.Cit paragraf 11)
Sedangkan fungsi bagi tubuh antara lain :
1. Pembentukan tulang dan gigi. Dengan asupan kalsium yang baik, tulang
dan gigi menjadi kuat dan tumbuh normal. Asupan kalsium sangat penting
untuk ibu hamil dan menyusui, sehingga anak-anaknya mempunyai gigi
dan tulang yang sehat. Untuk tulang anak-anak yang kekurangan kalsium
dan vitamin D akan menjadi kurang kuat, bahkan bentuk kakinya bisa
menjadi X atau O.
2. Mengatur pembekuan darah
3. Kontraksi otot dan relaksasi otot
4. Bila kalsium rendah maka otot tidak dapat relaksasi sehingga
menimbulkan kejang. Pengendalian kalsium di dalam darah oleh vitamin
D, hormon paratiroid/PTH dan hormone kalsitonin. (Ibid, paragraf 12)
5. Pembentukan dan Pemeliharaan Tulang dan Gigi. Anak-anak memerlukan
kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi mereka. Kekurangan kalsium
dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan
menderita penyakit rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk
terus-menerus meremajakan sistem tulang dan giginya. Mineral di tulang
dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.
6. Mencegah Osteoporosis. Bila tidak mendapat cukup kalsium dari
makanan, tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada persendian
tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium
dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung
dari tulang-tulang padat. Hal ini mengakibatkan tulang keropos dan mudah
patah (osteoporosis). Bila seorang wanita dari umur 20 tahun setiap
harinya mengkonsumsi kalsium 400 mg lebih rendah dari pada yang
dibutuhkan, pada umur 55 tahun tulangnya keropos 1/3 bagiannya.
7. Penyimpanan Glikogen. Kalsium berperan dalam proses penyimpanan
glikogen. Bila tidak ada kalsium, tubuh akan merasa lapar terus-menerus
karena tidak dapat menyimpan glikogen.
8. Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem syaraf. Otot, otak dan sistem
syaraf membutuhkan kalsium agar dapat berfungsi optimal. Kekurangan
kalsium dapat menyebabkan spasme (kejang) otot dan gangguan fungsi
otak dan sistem syaraf. (Ibid, paragraf 14).
Kalsium adalah mineral yang paling banyak diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan
harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg
setelah usia 50 tahun. Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg
kalsium per hari. Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja
meningkat sesuai usia:
1. Bayi berumur s.d. 5 bulan : 400 mg
2. Bayi 6 bulan s.d. 1 tahun : 600 mg
3. Anak usia 1 s.d. 10 tahun : 800 mg
4. Remaja usia 11 s.d. 24 tahun: 1.200 mg
Sekitar 99% kalsium berada pada jaringan tulang dan gigi, sisanya berada di
darah dan sel-sel tubuh. (Ibid, paragraf 18).
Sumber kalsium terbagi menjadi dua, yaitu hewani dan nabati. Sumber
kalsium dari hewani antara lain; ikan, udang, susu dan produk olahan susu (dairy)
seperti yogurt, keju dan ice cream, kuning telur, ikan teri, udang rebon, dan
daging sapi. Sumber makanan yang mengandung kalsium nabati terdapat di
sayuran hijau seperti sawi, bayam, brokoli, daun papaya, daun singkong, peterseli.
Selain itu terdapat juga pada biji-bijian seperti kenari, wijen, dan kacang almond
serta kacang-kacangan juga mengandung kalsium seperti kacang kedelai, kacang
merah, kacang polong, tempe, dan tahu). (Ibid, paragraf 19).
2.3 ASAM OKSALAT
Asam oksalat (oxalic acid (COOH) 2) sebagai asam karboksilat sederhana
ditemukan hampir pada seluruh jenis organisme termasuk tumbuhan, hewan dan
jamur. Jamur kelas basidiomycetes sebagai agen utama dalam degradasi kayu
(lignoselulosa) menghasilkan sejumlah besar asam oksalat selama mengkolonisasi
kayu. Kultur jamur busuk coklat seperti Coniopora puteana, Laetiporus
sulphureus, Posti placenta, dan Tyromyces palustris menghasilkan asam oksalat
sampai 75 mM. Asam ini diketahui memiliki peranan yang sangat penting
dalam degradasi komponen-komponen kayu. (Jurnal, Universitas Sumatera
Utara, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi Lignoselulosa, paragraf 1).
2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU
BERSAMAAN
Dalam bahasan sebelumnya diketahui bahwa susu kaya akan protein dan
kalsium, sedangkan coklat mengandung asam oksalat. Kandungan ini berbahaya
jika dikombinasikan bersama dalam tubuh keduanya membentuk kalsium yang
non larut. Bahaya mencampur susu dengan coklat adalah menimbulkan rambut
kering, buang air besar, lambat pertumbuhan dan lainnya. (www.lihat.co.id,
tentang mencampurkan susu dengan makanan)
2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi
diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan,
dan menurun pada proses penuaan. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia (Almatsier, 2004). Absorpsi
kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Dalam keadaan
normal, dari sekitar 1000 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi perhari, hanya
sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya keluar melalui feses
(Sherwood, 2001). Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan
terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan
alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran
cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa
diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur
makanan lain, seperti oksalat.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorpsi Kalsium diantaranya semakin
tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin
efesien absorpsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan,
kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium dan tingkat aktivitas fisik yang
meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi
absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat apabila kalsium yang dikonsumsi
menurun (Almatsier, 2004). Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)D3
merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D
meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksiprotein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan
asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu absorpsi kalsium
dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam amino tertentu
meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu absorpsi (Almatsier,
2004).
Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi kalsium. Laktosa
meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase. Sebaliknya, bila
terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium. Lemak
meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian
memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium lebih baik
bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).
Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium Kekurangan vitamin D
dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium. Asam oksalat yang terdapat
dalam bayam, sayuran lain dan kakao membentuk garam kalsium oksalat yang
tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium. Asam fitat, ikatan yang
mengandung fosfor yang terutama terdapat didalam sekamserealia, membentuk
kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi
(Almatsier, 2004). Selain itu, kosumsi tinggi serat dapat menurunkan absorpsi
kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit makanan dalam saluran
cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi (Guthrie&Picciano, 1995;
Krummel, 1996). Rasio konsumsi kalsium fosfor agar dapat dimanfatkan secara
optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan, konsumsi fosfor yang lebih tinggi
dapat mengahambat absorpsi kalsium karena fosfor dalam suasana basa
membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air (Khomsan, 1996). Faktor lain yang
dapat menghambat absorpsi kalsium adalah ketidakstabilan emosional yang dapat
mempengaruh efesiensi absorpsi kalsum, seperti stres, tekanan, dan kecemasan.
Kurangnya latihan fisik atau olahraga seperti jarang berjalan atau pada orang yang
kurang bergerak karena sakit atau terbaring dalam waktu lama dapat
menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5 % setiap bulan dan mengurangi
kemampuan untuk menggantinya (Guthrie&Picciano, 1995).
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam
pengumpulan dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul, penulis dapatkan
melalui studi pustaka dan dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data
tersebut penulis susun dari berbagai sumber. Berikut penulis sajikan perincian
metode dalam karya tulis ilmiah ini.
3.1.
Metode Pengumpulan Data
Metode Angket
Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan
penyebaran angket pada Mahasiswa dengan rata-rata umur antara 16-20
tahun dan 21-25 tahun, beberapa persen diantaranya ada Masyarakat
umum dengan kisaran umur antara 26-30 tahun dan 31-35 tahun. Jumlah
angket yang disebar berjumlah 57 angket melalui media online seperti,
Line Chat, WA Chat, Facebook dengan menggunakan media Google Form.
Penyebaran angket diaksanakan pada Sabtu, 31 Desember 2016.
3.2
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah
deskripsi kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data angket.
Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam
bentuk rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar.
Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang
penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa data
Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui kesukaan
masyarakat umum dengan makanan dan olahan coklat dan susu, pernahkah
mereka mencampurkan keduanya, dan reaksi yang ditimbulkan setelah
memakannya secara bersama-sama. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
1. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (36,8%) dan
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (63,2%).
2. Kebanyakan responden yang mengisi angket adalah dari kalangan
mahasiswa dengan kisaran umur antara 16-20 tahun sebanyak 52 orang
(91,2%), 2 orang dengan kisaran umur 21-25 tahun (3,5%), 2 orang
kisaran umur 26-30 tahun (3,5%), dan 1 orang dengan kisaran umur 31-35
orang (1,8%).
3. Semua responden menyukai susu dan olahannya, satu responden tidak
suka dengan coklat dan olahannya.
4. Sebanyak 34 responden (59,6%) pernah mencampurkan susu dengan
coklat secara bersamaan, 6 orang jarang melakukannya (10,5%), 9 orang
kadang melakukannya (15,8%), 5 orang tidak pernah (8,8%), dan 3 orang
tidak mengetahuinya (5,3%).
5. Kebanyakan responden bereaksi biasa-biasa saja setelah memakannya
sebanyak 47 orang (82,5%), 7 diantaranya mual (12,3%), 1 diantaranya
pusing (1,8%), dan 2 orang lainnya diare (3,5%).
6. Banyak responden diantaranya memakan keduanya secara perlahan-lahan
sedikit demi sedikit sebanyak 52 orang (91,2%), dan 5 orang lainnya
dalam sekali makan (8,8%).
7. Responden melakukannya dalam kurun waktu beberapa kali dalam
seminggu sebanyak 14 responden (24,6%) dan beberapa kali dalam
sebulan sebanyak 43 responden (75,4%).
8. Responden banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya coklat dan
susu tidak boleh dimakan secara bersamaan dalam jumlah dan kurun
waktu tertentu karena mempengaruhi daya serap kalsium didalam tubuh
sebanyak 34 orang (59,6%), responden yang mengetahuinya sebanyak 10
orang (17,5%), dan 14 lainnya ragu-ragu (24,6%).
Pengaruhnya tehadap tubuh saat makanan coklat yang kaya akan asam
oksalat dicampurkan dengan susu yang kaya akan kalsium dan protein didapatkan
bahwa:
1. Mengalami mual
2. Mengalami kepala pusing
3. Diare
4. Rambut kepala terasa kering
5. Bahkan mungkin lebih parah lagi.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh makanan coklat yang dicampurkan dengan
minuman susu berpengaruh terhadap tubuh terlebih dalam penyerapan kalsium
didalam tubuh. Pengaruh yang paling utama dikarenakan adanya senyawa
gabungan antara kalsium dalam susu dan asam oksalat dalam coklat menjadi
kalsium oksalat yang dimana kelarutannya dalam tubuh susah untuk melarut
sampai pada efek yang membahayakan bagi kehidupan dimana penumpukkan
Kristal kalsium oksalat menyebabkan penyakit ginjal pada manusia. Berikut
pengaruh yang ditimbulkan terhadap tubuh :
4.2.1
Mual
Mual dan muntah biasanya merupakan gejala yang bisa disebabkan
oleh banyak hal. Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang
serius atau bahkan mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah
cara tubuh untuk membuang materi yang mungkin berbahaya dari
dalam tubuh. Selain itu, terjadinya iritasi atau peradangan di dalam
perut
juga
bisa
menyebabkan
Penyakit gastroenteritis adalah
penyebab
mual
paling
dan
umum
muntah.
yang
mengakibatkan terjadinya mual dan muntah. Gastroenteritis adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus di perut. Selain
menyebabkan mual dan muntah, gastroenteritis biasanya juga
mengakibatkan diare. Selain gastroenteritis, mual dan muntah juga
sering kali menjadi tanda awal kehamilan. (www.alodokter.com,
tentang mual).
4.2.2
Pusing atau Sakit Kepala
Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau
dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di
dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian
atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk
dalam
keluhan-keluhan
penyakit
yang
sering
diutarakan.
(id.wikipedia.co, mengenai pusing atau sakit kepala).
4.2.3
Diare
Diare (bahasa
Inggris: diarrhea)
adalah
sebuah penyakit di
saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya
terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang,
diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan
juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Kondisi ini
dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose),
kelebihan vitamin
C,
dan
mengonsumsi Buah-buahan tertentu.
Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada
beberapa kondisi lain yang melibatkan tetapi tidak semua gejala diare,
dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200
gram per hari. (id.wikipedia.co, tentang diare).
4.2.4
Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika
material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material
tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh
ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Pada
sebagian besar kasus, penyakit batu ginjal dialami oleh orang-orang yang
berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria
pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka. Endapan batu di
dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain
yang mendasari. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat,
yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
(www.alodokter.com, tentang batu ginjal)
4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif
Untuk mengatasi, mengurangi dan meminimalisir dampak negative
yang ditimbulkan dari konsumsi susu dan coklat secara bersamaan ialah:
1. Secara Internal
Mengurangi jumlah konsumsi serta menahan diri untuk tidak
memakannya secara bersamaan minimal ada selang waktu dalam
memakan keduanya, missal dalam selang waktu 1 jam setelah
meminum susu atau memakan coklat.
2. Secara Eksternal
Produsen pabrik baik pengolahan susu maupun pengolahan coklat
diharapkan mencantumkan dengan jelas kandungan kalsium dan asam
oksalat dalam produknya, berapa persen AKG dan sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan
agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan
remaja yang memiliki pola makan konsumtif.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh orang yang
mengkonsumsi akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam
tubuhnya. Menjaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari.
Boleh mengonsumsi makanan coklat dan minuman susu akan tetapi tidak terlalu
berlebihan dan menjaga selang waktu antara konsumsi keduanya serta tetap
mengutamakan menu makanan sehat yang bergizi.
5.2 Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat luas tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan
dan minuman serta tetap mengutamakan makanan sehat.
2. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen
terhadap kandungan bahan pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif
yang ditambahkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
https://id.wikipedia.org/wiki/Susu, 07 Januari 2017, Pukul 18:41 WIB.
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-susu-sapi
komposisi nutrisi-bahan-makanan.html, 07 Januari 2017, Pukul 18:47 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat, 07 Januari 2017, Pukul 19:12 WIB.
http://www.amazine.co/39398/makanan-dengan-kadar-kalsium-oksalat
tinggi-sedang-rendah/, 07 Januari 2017, Pukul 19:30 WIB.
PENGARUH KALSIUM TERHADAP TUMBUH KEMBANG GIGI
GELIGI ANAK, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember,
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/2074/1678, 07
6.
Januari 2017, Pukul 19:34 WIB.
Kalsium sebagai mineral makro, Universitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21426/4/Chapter
%20II.pdf, 07 Januari 2017, Pukul 19:37 WIB.
7. Erman Munir, 14 April 2005, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi
Lignoselulosa, Universitas Sumatera Utara, 08 Januari 2017, Pukul 17:46.
8. http://www.lihat.co.id/kesehatan/bahaya-mencampur-susu.html, 09 Januari
2017, Pukul 19:38
9. http://www.alodokter.com/mual, 09 Januari 2017, pukul 20:18
10. https://id.wikipedia.org/wiki/Sakit_kepala, 09 Januari 2017, pukul 20:21
11. https://id.wikipedia.org/wiki/Diare, 09 Januari 2017, pukul 20:23
12. http://www.alodokter.com/batu-ginjal, 09 Januari 2017, pukul 20:37
LAMPIRAN
Jenis Kelamin
LakiLaki
Perempuan
LakiLaki
Perempuan
21 36.8%
36 63.2%
Usia
10-15 tahun
16-20 tahun
91.2%
3.5%
26-30 tahun
2
3.5%
31-35 tahun
1
1.8%
36-40 tahun
0
0%
Tidak
57 100%
0
0%
Suka dengan makanan manis seperti coklat dan
olahannya?
Ya
52 91.2%
2
Ya
Tidak
0%
21-25 tahun
Suka dengan minuman seperti susu atau olahannya?
Ya
0
Tidak
Ya
Tidak
56 98.2%
1 1.8%
Pernahkah anda mencampurkan dan memakan keduanya
bersamaan?
15.8%
Pernah
34 59.6%
Jarang
6 10.5%
Kadang
9 15.8%
Tidak Pernah
5
8.8%
Tidak Tahu
3
5.3%
59.6%
Apa yang anda rasakan setelah mencampurkan keduanya baik
saat memakannya atau sesudah memakannya?
82.5%
Mual
7 12.3%
Pusing
1
1.8%
Rambut Terasa Kering
0
0%
Diare
2
3.5%
Lebih Parah
0
0%
Biasabiasa saja
47 82.5%
Saat memakannya bersamaan biasanya anda memakannya
seperti apa?
Perlahanlahan
Sekali makan
Perlahanlahan
Sekali makan
52 91.2%
5
8.8%
Biasanya anda melakukannya dalam kurun waktu?
Beberapa kali dalam sehari
0
0%
Beberapa kali dalam seminggu
Beberapa kali dalam sebulan
14
43
24.6%
75.4%
Tahukah anda jika makanan coklat dan minuman susu tersebut
dicampurkan sangat mempengaruhi daya serap terhadap kalsium?
Ya
Tidak
Mungkin
Ya
10 17.5%
Tidak
34 59.6%
Mungkin
14 24.6%
Fakta mengenai Susu jika dicampurkan dengan
coklat
Number of daily responses
60
45
30
15
COKLAT DALAM JUMLAH DAN KURUN WAKTU TERTENTU”
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Program Sarjana Teknik Kimia
Disusun oleh :
Irpan Romadona
NIM.3335160071
PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON BANTEN
2016/2017
ABSTRAK
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau
minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah
satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam
bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Dalam susu terkandung sejumlah besar kalsium (Ca atau ion Ca 2+) yang
nantinya dapat bereaksi dengan asam oksalat (C2H2O4) dalam coklat dan
membentuk suatu senyawa bernama kalsium oksalat (CaC 2O4) yang sifatnya susah
untuk larut oleh karena itu dalam tubuh (tepatnya usus) penyerapan kalsium akan
terganggu dan menyebabkan sebuah gejala, diantaranya ialah diare, rambut terasa
kering, mual, pusing, dan bahkan bersifat toksis (racun) maupun kematian pada
orang dewasa.
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................2
1.4 MANFAAT PENULISAN..............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA.....................................................................4
2.2 KALSIUM......................................................................................................6
2.3 ASAM OKSALAT.........................................................................................9
2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU
BERSAMAAN.....................................................................................................9
2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH.......................................10
BAB III METODE PENULISAN.........................................................................12
3.1 Metode Pengumpulan Data..........................................................................12
3.2 Metode Analisis Data...................................................................................12
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN.................................................................13
4.1 Analisa data..................................................................................................13
4.2 Pembahasan..................................................................................................14
4.2.1 Mual.......................................................................................................14
4.2.2 Pusing atau Sakit Kepala.......................................................................15
4.2.3 Diare......................................................................................................15
4.2.4 Batu Ginjal.............................................................................................16
4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif.......................................................16
BAB V PENUTUP.................................................................................................17
5.1 Simpulan.......................................................................................................17
5.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh konsumsi susu dan coklat
secara bersamaan dalam jumlah dan kurun waktu tertentu". Selama pembuatan
karya tulis ilmiah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan
dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT, Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. Eng. A. Ali Alhamidi , S.T., M.T., selaku Dekan fakultas teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Wardalia, S.T, M.T, selaku dosen pembimbing kami, yang memberikan
dorongan, dan juga masukan kepada penulis.
4. Ibu Nina Gantina, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
senantiasa memberikan masukan dan nasehat terkait karya tulis ilmiah ini.
5. Orang tua yang selalu mendukung dan mendorong buah hatinya menuju
kesuksesan serta teman-teman yang selalu ada disamping penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat diperlukan untuk mengisi kekurangan dan menyempurnakan karya tulis ini
kedepannya.
Cilegon, Januari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin
meningkat baik kebutuhan akan pangan, sandang maupun papan. Hal ini terjadi
pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas
seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan
pokok, seperti halnya makanan ataupun minuman. Terkadang kita tak mengetahui
manfaat serta kandungan di dalam makanan atau minuman tersebut dan hanya
sekedar untuk mengisi lapar dan dahaga. Dan tak luput pula terkadang kita
melupakan bahaya apa ketika kita tidak mengetahui dengan baik manfaat atau
kandungan dalam makanan ataupun minuman tersebut.
Terlebih lagi, kalangan muda yang sedang berada pada masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka
kenal sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola
berpikir mereka seakan ikut berubah. “Kalau ada yang mudah, kenapa
harus memilih yang susah?” Dalam sehari seseorang dengan pola hidup
konsumtif mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan dari makanan ringan
sampai makanan pokok hingga lupa bahwa ada beberapa pantangan saat
mencampurkan makanan-makanan tertentu, makanan dan minuman tertentu serta
minuman dengan minuman tertentu lainnya. Seakan telah mendarah daging dalam
diri mereka, tak sedikit pula dari orang-orang tersebut melakukannya dalam kurun
waktu tertentu.
Akibat dari pengonsumsian makanan dan minuman yang sebenarnya tidak
diperkenankan bahkan dilarang dicampur secara bersamaan dapat dikatakan
mereka mengabaikan pola makan yang sehat. Pengonsumsian makanan dan
minuman yang tidak diperbolehkan untuk dicampurkan dalam satu waktu dengan
jumlah tertentu dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah
penyakit dan kerusakan pada tubuh. Salah satu dari sekian banyak makanan dan
minuman yang tidak diperbolehkan untuk dicampurkan adalah antara Susu
dengan Coklat. Dalam susu terkandung sejumlah besar kalsium (Ca atau ion Ca 2+)
yang nantinya dapat bereaksi dengan asam oksalat (C2H2O4) dalam coklat dan
membentuk suatu senyawa bernama kalsium oksalat (CaC 2O4) yang sifatnya susah
untuk larut oleh karena itu dalam tubuh (tepatnya usus) penyerapan kalsium akan
terganggu dan menyebabkan sebuah gejala, diantaranya ialah diare, rambut terasa
kering, mual, pusing, dan bahkan bersifat toksis (racun) maupun kematian pada
orang dewasa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja zat yang terkandung dalam susu dan coklat?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh?
3. Mengapa dapat bersifat racun terhadap tubuh dan bahkan kematian saat
dimakan secara bersamaan?
4. Bagaimana solusi yang tepat dalam mengkonsumsi asam oksalat serta
kalsium?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penulis mencamtumkan
beberapa tujuan penulisan diantaranya, sebagai berikut:
1. Mengetahui zat yang terkandung dalam susu dan coklat
2. Mengetahui dan memahami pengaruh kalsium dalam susu jika
ditambahkan dengan asam oksalat dalam coklat pada tubuh.
3. Mengetahui alasan kenapa campuran kedua makanan tersebut dapat
bersifat racun bahkan kematian bagi yang mengkonsumsinya secara
bersamaan.
4. Megetahui dan mengerti akan solusi yang tepat dalam mengkonsumsi
kedua makanan yang mengandum kalsium dan asam oksalat.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam hal teoritisnya
maupun praktisnya. Dalam hal teoritis makalah ini dapat dijadikan sebagai
referensi dalam bidang senyawa kimia serta kelarutan suatu zat atau senyawa.
Sedangkan dalam hal praktis, karya tulis ini memiliki beberapa manfaat
diantaranya:
1. Bagi kalangan muda, karya tulis ini dapat mengingatkan kepada mereka
bahwa penting mengetahui kandungan dalam suatu makanan atau
minuman terntentu.
2. Bagi khalayak umum, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
mengkonsumsi suatu makanan dan minuman dan apabila kedua bahan
tersebut dicampurkan ada pantangan tertentu.
3. Bagi para peneliti, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai landasan atau
dasar sebagai awal untuk mengerjakan penelitian lanjutan.
BAB 2
“LANDASAN TEORI”
2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi)
juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental
manis, susu
bubuk dan
lain-lainnya
untuk
konsumsi
manusia.
(id.wikipedia.co, tentang susu paragraf 1).
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur
produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut
usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami
mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium,
magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu
mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum
susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari
ini ialah agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi. (Ibid, paragraf 2).
Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia
lainnya yang dihasilkan melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak
selain sapi diantaranya:
Susu domba
Susu kambing
Susu kuda
Susu kerbau
Susu keledai
Susu unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti llama
Susu yak
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk
logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai
mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi. Susu paus
mengandung
kandungan
lemak
terbesar,
yaitu
50%
dari
kadar
susu
tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia. (Ibid, paragraf 7).
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun,
apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun
syarat susu yang baik meliputi warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik
beku, titik didih, dan tingkat keasaman. Berdasarkan kandungan lemak yang
terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu
susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak
(low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
(Ibid, paragraf 9-14).
Dalam susu sapi, mengandung energi sebesar 61 kilokalori, protein 3,2
gram, karbohidrat 4,3 gram, lemak 3,5 gram, kalsium 143 miligram, fosfor 60
miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Susu Sapi juga terkandung
vitamin A sebanyak 130 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 1 miligram.
Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Sapi,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (www.organisasi.org,
paragraf 1).
Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau
minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah
satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam
bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
(id.wikipedia.co, tentang coklat paragraf 1-2).
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungankandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut
ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan
promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang,
termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan
radikal bebas dalam tubuh. (Ibid, paragraph 19).
The University of Pittsburgh Medical Center (UPMC) mengkategorikan
makanan dengan lebih dari 10 mg kalsium oksalat per 99,2 gr penyajian sebagai
makanan tinggi oksalat. UPMC menyarankan menghindari makanan tinggi
oksalat untuk mempertahankan batas 40 mg sampai 50 mg oksalat per hari.
Minuman tinggi oksalat termasuk diantaranya adalah bir hitam, teh hitam, coklat
susu, cokelat panas, cokelat, kopi instan, jus blueberry, jus blackberry, dan
minuman yang dibuat dengan kedelai, susu kedelai atau yogurt kedelai.
(www.amazine.co, makanan dengan kadar asam oksalat tinggi).
Adanya kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk
sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan tersebut di antaranya adalah
kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya
anak kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna
kandungan kimia ini secara efektif . (id.wikipedia.co, Loc.Cit, paragraf
20).
2.2 KALSIUM
Kalsium merupakan mineral yang penting untuk manusia, 99 persen
kalsium di dalam tubuh manusia terdapat di tulang. Dan sebanyak 1 persen
kalsium terdapat di dalam cairan tubuh seperti serum darah, di sel-sel tubuh,
dalam cairan ekstra seluler dan intra seluler. (Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember, tentang kalsium paragraf 8).
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh,
yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam tubuh manusia terdapat
kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003). Dari jumlah ini, 99% berada di dalam
jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit
{(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang
dengan kalsium plasma pada konsenterasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-10,4
mg/100ml). (Jurnal Universitas Sumatera Utara, paragraf 1).
Peran kalsium dalam cairan tubuh:
1. Kontraksi dan relaksasi otot.
2. Transmisi impuls syaraf.
3. Pembekuan darah.
4. Mengatur rekresi hormone.
5. Sebagai co faktor (faktor pendukung) pada beberapa enzim.
6. Sebagai penguat struktur tulang.
7. Sebagai bank kalsium, jika kalsium dalam darah menurun maka tubuh
akan mengambil cadangan dari tulang dengan bantuan beberapa hormone.
(Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Loc.Cit paragraf 11)
Sedangkan fungsi bagi tubuh antara lain :
1. Pembentukan tulang dan gigi. Dengan asupan kalsium yang baik, tulang
dan gigi menjadi kuat dan tumbuh normal. Asupan kalsium sangat penting
untuk ibu hamil dan menyusui, sehingga anak-anaknya mempunyai gigi
dan tulang yang sehat. Untuk tulang anak-anak yang kekurangan kalsium
dan vitamin D akan menjadi kurang kuat, bahkan bentuk kakinya bisa
menjadi X atau O.
2. Mengatur pembekuan darah
3. Kontraksi otot dan relaksasi otot
4. Bila kalsium rendah maka otot tidak dapat relaksasi sehingga
menimbulkan kejang. Pengendalian kalsium di dalam darah oleh vitamin
D, hormon paratiroid/PTH dan hormone kalsitonin. (Ibid, paragraf 12)
5. Pembentukan dan Pemeliharaan Tulang dan Gigi. Anak-anak memerlukan
kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi mereka. Kekurangan kalsium
dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan
menderita penyakit rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk
terus-menerus meremajakan sistem tulang dan giginya. Mineral di tulang
dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.
6. Mencegah Osteoporosis. Bila tidak mendapat cukup kalsium dari
makanan, tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada persendian
tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium
dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung
dari tulang-tulang padat. Hal ini mengakibatkan tulang keropos dan mudah
patah (osteoporosis). Bila seorang wanita dari umur 20 tahun setiap
harinya mengkonsumsi kalsium 400 mg lebih rendah dari pada yang
dibutuhkan, pada umur 55 tahun tulangnya keropos 1/3 bagiannya.
7. Penyimpanan Glikogen. Kalsium berperan dalam proses penyimpanan
glikogen. Bila tidak ada kalsium, tubuh akan merasa lapar terus-menerus
karena tidak dapat menyimpan glikogen.
8. Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem syaraf. Otot, otak dan sistem
syaraf membutuhkan kalsium agar dapat berfungsi optimal. Kekurangan
kalsium dapat menyebabkan spasme (kejang) otot dan gangguan fungsi
otak dan sistem syaraf. (Ibid, paragraf 14).
Kalsium adalah mineral yang paling banyak diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan
harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg
setelah usia 50 tahun. Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg
kalsium per hari. Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja
meningkat sesuai usia:
1. Bayi berumur s.d. 5 bulan : 400 mg
2. Bayi 6 bulan s.d. 1 tahun : 600 mg
3. Anak usia 1 s.d. 10 tahun : 800 mg
4. Remaja usia 11 s.d. 24 tahun: 1.200 mg
Sekitar 99% kalsium berada pada jaringan tulang dan gigi, sisanya berada di
darah dan sel-sel tubuh. (Ibid, paragraf 18).
Sumber kalsium terbagi menjadi dua, yaitu hewani dan nabati. Sumber
kalsium dari hewani antara lain; ikan, udang, susu dan produk olahan susu (dairy)
seperti yogurt, keju dan ice cream, kuning telur, ikan teri, udang rebon, dan
daging sapi. Sumber makanan yang mengandung kalsium nabati terdapat di
sayuran hijau seperti sawi, bayam, brokoli, daun papaya, daun singkong, peterseli.
Selain itu terdapat juga pada biji-bijian seperti kenari, wijen, dan kacang almond
serta kacang-kacangan juga mengandung kalsium seperti kacang kedelai, kacang
merah, kacang polong, tempe, dan tahu). (Ibid, paragraf 19).
2.3 ASAM OKSALAT
Asam oksalat (oxalic acid (COOH) 2) sebagai asam karboksilat sederhana
ditemukan hampir pada seluruh jenis organisme termasuk tumbuhan, hewan dan
jamur. Jamur kelas basidiomycetes sebagai agen utama dalam degradasi kayu
(lignoselulosa) menghasilkan sejumlah besar asam oksalat selama mengkolonisasi
kayu. Kultur jamur busuk coklat seperti Coniopora puteana, Laetiporus
sulphureus, Posti placenta, dan Tyromyces palustris menghasilkan asam oksalat
sampai 75 mM. Asam ini diketahui memiliki peranan yang sangat penting
dalam degradasi komponen-komponen kayu. (Jurnal, Universitas Sumatera
Utara, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi Lignoselulosa, paragraf 1).
2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU
BERSAMAAN
Dalam bahasan sebelumnya diketahui bahwa susu kaya akan protein dan
kalsium, sedangkan coklat mengandung asam oksalat. Kandungan ini berbahaya
jika dikombinasikan bersama dalam tubuh keduanya membentuk kalsium yang
non larut. Bahaya mencampur susu dengan coklat adalah menimbulkan rambut
kering, buang air besar, lambat pertumbuhan dan lainnya. (www.lihat.co.id,
tentang mencampurkan susu dengan makanan)
2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi
diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan,
dan menurun pada proses penuaan. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih
tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia (Almatsier, 2004). Absorpsi
kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Dalam keadaan
normal, dari sekitar 1000 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi perhari, hanya
sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya keluar melalui feses
(Sherwood, 2001). Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan
terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan
alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran
cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa
diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur
makanan lain, seperti oksalat.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorpsi Kalsium diantaranya semakin
tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin
efesien absorpsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan,
kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium dan tingkat aktivitas fisik yang
meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi
absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat apabila kalsium yang dikonsumsi
menurun (Almatsier, 2004). Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)D3
merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D
meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksiprotein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan
asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu absorpsi kalsium
dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam amino tertentu
meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu absorpsi (Almatsier,
2004).
Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi kalsium. Laktosa
meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase. Sebaliknya, bila
terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium. Lemak
meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian
memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium lebih baik
bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).
Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium Kekurangan vitamin D
dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium. Asam oksalat yang terdapat
dalam bayam, sayuran lain dan kakao membentuk garam kalsium oksalat yang
tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium. Asam fitat, ikatan yang
mengandung fosfor yang terutama terdapat didalam sekamserealia, membentuk
kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi
(Almatsier, 2004). Selain itu, kosumsi tinggi serat dapat menurunkan absorpsi
kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit makanan dalam saluran
cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi (Guthrie&Picciano, 1995;
Krummel, 1996). Rasio konsumsi kalsium fosfor agar dapat dimanfatkan secara
optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan, konsumsi fosfor yang lebih tinggi
dapat mengahambat absorpsi kalsium karena fosfor dalam suasana basa
membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air (Khomsan, 1996). Faktor lain yang
dapat menghambat absorpsi kalsium adalah ketidakstabilan emosional yang dapat
mempengaruh efesiensi absorpsi kalsum, seperti stres, tekanan, dan kecemasan.
Kurangnya latihan fisik atau olahraga seperti jarang berjalan atau pada orang yang
kurang bergerak karena sakit atau terbaring dalam waktu lama dapat
menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5 % setiap bulan dan mengurangi
kemampuan untuk menggantinya (Guthrie&Picciano, 1995).
BAB III
METODE PENULISAN
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam
pengumpulan dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul, penulis dapatkan
melalui studi pustaka dan dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Data
tersebut penulis susun dari berbagai sumber. Berikut penulis sajikan perincian
metode dalam karya tulis ilmiah ini.
3.1.
Metode Pengumpulan Data
Metode Angket
Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan
penyebaran angket pada Mahasiswa dengan rata-rata umur antara 16-20
tahun dan 21-25 tahun, beberapa persen diantaranya ada Masyarakat
umum dengan kisaran umur antara 26-30 tahun dan 31-35 tahun. Jumlah
angket yang disebar berjumlah 57 angket melalui media online seperti,
Line Chat, WA Chat, Facebook dengan menggunakan media Google Form.
Penyebaran angket diaksanakan pada Sabtu, 31 Desember 2016.
3.2
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah
deskripsi kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data angket.
Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam
bentuk rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar.
Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang
penulis sajikan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa data
Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui kesukaan
masyarakat umum dengan makanan dan olahan coklat dan susu, pernahkah
mereka mencampurkan keduanya, dan reaksi yang ditimbulkan setelah
memakannya secara bersama-sama. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
1. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (36,8%) dan
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (63,2%).
2. Kebanyakan responden yang mengisi angket adalah dari kalangan
mahasiswa dengan kisaran umur antara 16-20 tahun sebanyak 52 orang
(91,2%), 2 orang dengan kisaran umur 21-25 tahun (3,5%), 2 orang
kisaran umur 26-30 tahun (3,5%), dan 1 orang dengan kisaran umur 31-35
orang (1,8%).
3. Semua responden menyukai susu dan olahannya, satu responden tidak
suka dengan coklat dan olahannya.
4. Sebanyak 34 responden (59,6%) pernah mencampurkan susu dengan
coklat secara bersamaan, 6 orang jarang melakukannya (10,5%), 9 orang
kadang melakukannya (15,8%), 5 orang tidak pernah (8,8%), dan 3 orang
tidak mengetahuinya (5,3%).
5. Kebanyakan responden bereaksi biasa-biasa saja setelah memakannya
sebanyak 47 orang (82,5%), 7 diantaranya mual (12,3%), 1 diantaranya
pusing (1,8%), dan 2 orang lainnya diare (3,5%).
6. Banyak responden diantaranya memakan keduanya secara perlahan-lahan
sedikit demi sedikit sebanyak 52 orang (91,2%), dan 5 orang lainnya
dalam sekali makan (8,8%).
7. Responden melakukannya dalam kurun waktu beberapa kali dalam
seminggu sebanyak 14 responden (24,6%) dan beberapa kali dalam
sebulan sebanyak 43 responden (75,4%).
8. Responden banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya coklat dan
susu tidak boleh dimakan secara bersamaan dalam jumlah dan kurun
waktu tertentu karena mempengaruhi daya serap kalsium didalam tubuh
sebanyak 34 orang (59,6%), responden yang mengetahuinya sebanyak 10
orang (17,5%), dan 14 lainnya ragu-ragu (24,6%).
Pengaruhnya tehadap tubuh saat makanan coklat yang kaya akan asam
oksalat dicampurkan dengan susu yang kaya akan kalsium dan protein didapatkan
bahwa:
1. Mengalami mual
2. Mengalami kepala pusing
3. Diare
4. Rambut kepala terasa kering
5. Bahkan mungkin lebih parah lagi.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh makanan coklat yang dicampurkan dengan
minuman susu berpengaruh terhadap tubuh terlebih dalam penyerapan kalsium
didalam tubuh. Pengaruh yang paling utama dikarenakan adanya senyawa
gabungan antara kalsium dalam susu dan asam oksalat dalam coklat menjadi
kalsium oksalat yang dimana kelarutannya dalam tubuh susah untuk melarut
sampai pada efek yang membahayakan bagi kehidupan dimana penumpukkan
Kristal kalsium oksalat menyebabkan penyakit ginjal pada manusia. Berikut
pengaruh yang ditimbulkan terhadap tubuh :
4.2.1
Mual
Mual dan muntah biasanya merupakan gejala yang bisa disebabkan
oleh banyak hal. Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang
serius atau bahkan mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah
cara tubuh untuk membuang materi yang mungkin berbahaya dari
dalam tubuh. Selain itu, terjadinya iritasi atau peradangan di dalam
perut
juga
bisa
menyebabkan
Penyakit gastroenteritis adalah
penyebab
mual
paling
dan
umum
muntah.
yang
mengakibatkan terjadinya mual dan muntah. Gastroenteritis adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus di perut. Selain
menyebabkan mual dan muntah, gastroenteritis biasanya juga
mengakibatkan diare. Selain gastroenteritis, mual dan muntah juga
sering kali menjadi tanda awal kehamilan. (www.alodokter.com,
tentang mual).
4.2.2
Pusing atau Sakit Kepala
Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau
dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di
dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian
atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk
dalam
keluhan-keluhan
penyakit
yang
sering
diutarakan.
(id.wikipedia.co, mengenai pusing atau sakit kepala).
4.2.3
Diare
Diare (bahasa
Inggris: diarrhea)
adalah
sebuah penyakit di
saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya
terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang,
diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan
juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Kondisi ini
dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose),
kelebihan vitamin
C,
dan
mengonsumsi Buah-buahan tertentu.
Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada
beberapa kondisi lain yang melibatkan tetapi tidak semua gejala diare,
dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200
gram per hari. (id.wikipedia.co, tentang diare).
4.2.4
Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika
material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material
tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh
ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Pada
sebagian besar kasus, penyakit batu ginjal dialami oleh orang-orang yang
berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria
pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka. Endapan batu di
dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain
yang mendasari. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat,
yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
(www.alodokter.com, tentang batu ginjal)
4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif
Untuk mengatasi, mengurangi dan meminimalisir dampak negative
yang ditimbulkan dari konsumsi susu dan coklat secara bersamaan ialah:
1. Secara Internal
Mengurangi jumlah konsumsi serta menahan diri untuk tidak
memakannya secara bersamaan minimal ada selang waktu dalam
memakan keduanya, missal dalam selang waktu 1 jam setelah
meminum susu atau memakan coklat.
2. Secara Eksternal
Produsen pabrik baik pengolahan susu maupun pengolahan coklat
diharapkan mencantumkan dengan jelas kandungan kalsium dan asam
oksalat dalam produknya, berapa persen AKG dan sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan
agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan
remaja yang memiliki pola makan konsumtif.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh orang yang
mengkonsumsi akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam
tubuhnya. Menjaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari.
Boleh mengonsumsi makanan coklat dan minuman susu akan tetapi tidak terlalu
berlebihan dan menjaga selang waktu antara konsumsi keduanya serta tetap
mengutamakan menu makanan sehat yang bergizi.
5.2 Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat luas tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan
dan minuman serta tetap mengutamakan makanan sehat.
2. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen
terhadap kandungan bahan pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif
yang ditambahkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
https://id.wikipedia.org/wiki/Susu, 07 Januari 2017, Pukul 18:41 WIB.
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-susu-sapi
komposisi nutrisi-bahan-makanan.html, 07 Januari 2017, Pukul 18:47 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat, 07 Januari 2017, Pukul 19:12 WIB.
http://www.amazine.co/39398/makanan-dengan-kadar-kalsium-oksalat
tinggi-sedang-rendah/, 07 Januari 2017, Pukul 19:30 WIB.
PENGARUH KALSIUM TERHADAP TUMBUH KEMBANG GIGI
GELIGI ANAK, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember,
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/2074/1678, 07
6.
Januari 2017, Pukul 19:34 WIB.
Kalsium sebagai mineral makro, Universitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21426/4/Chapter
%20II.pdf, 07 Januari 2017, Pukul 19:37 WIB.
7. Erman Munir, 14 April 2005, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi
Lignoselulosa, Universitas Sumatera Utara, 08 Januari 2017, Pukul 17:46.
8. http://www.lihat.co.id/kesehatan/bahaya-mencampur-susu.html, 09 Januari
2017, Pukul 19:38
9. http://www.alodokter.com/mual, 09 Januari 2017, pukul 20:18
10. https://id.wikipedia.org/wiki/Sakit_kepala, 09 Januari 2017, pukul 20:21
11. https://id.wikipedia.org/wiki/Diare, 09 Januari 2017, pukul 20:23
12. http://www.alodokter.com/batu-ginjal, 09 Januari 2017, pukul 20:37
LAMPIRAN
Jenis Kelamin
LakiLaki
Perempuan
LakiLaki
Perempuan
21 36.8%
36 63.2%
Usia
10-15 tahun
16-20 tahun
91.2%
3.5%
26-30 tahun
2
3.5%
31-35 tahun
1
1.8%
36-40 tahun
0
0%
Tidak
57 100%
0
0%
Suka dengan makanan manis seperti coklat dan
olahannya?
Ya
52 91.2%
2
Ya
Tidak
0%
21-25 tahun
Suka dengan minuman seperti susu atau olahannya?
Ya
0
Tidak
Ya
Tidak
56 98.2%
1 1.8%
Pernahkah anda mencampurkan dan memakan keduanya
bersamaan?
15.8%
Pernah
34 59.6%
Jarang
6 10.5%
Kadang
9 15.8%
Tidak Pernah
5
8.8%
Tidak Tahu
3
5.3%
59.6%
Apa yang anda rasakan setelah mencampurkan keduanya baik
saat memakannya atau sesudah memakannya?
82.5%
Mual
7 12.3%
Pusing
1
1.8%
Rambut Terasa Kering
0
0%
Diare
2
3.5%
Lebih Parah
0
0%
Biasabiasa saja
47 82.5%
Saat memakannya bersamaan biasanya anda memakannya
seperti apa?
Perlahanlahan
Sekali makan
Perlahanlahan
Sekali makan
52 91.2%
5
8.8%
Biasanya anda melakukannya dalam kurun waktu?
Beberapa kali dalam sehari
0
0%
Beberapa kali dalam seminggu
Beberapa kali dalam sebulan
14
43
24.6%
75.4%
Tahukah anda jika makanan coklat dan minuman susu tersebut
dicampurkan sangat mempengaruhi daya serap terhadap kalsium?
Ya
Tidak
Mungkin
Ya
10 17.5%
Tidak
34 59.6%
Mungkin
14 24.6%
Fakta mengenai Susu jika dicampurkan dengan
coklat
Number of daily responses
60
45
30
15