Semangat Kerja Karyawan Semangat Kerja Karyawan

Semangat Kerja Karyawan
By: Ilmu Pengertian at : 05:13

Semangat Kerja Karyawan
Semangat kerja karyawan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan
karena berhubungan langsung dengan seluruh rangkaian kegiatan manajemen
dan operasional perusahaan. Dalam hal ini, kompensasi yang diberikan kepada
karyawan diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan, dengan
demikian maka diharapkan produktiftas perusahaan juga akan meningkat.
Semangat kerja dapat dilihat dari adanya kesenangan dan kegairahan
dalam bekerja serta timbulnya rasa puas dalam diri karyawan dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya. Dalam kaitannya dengan hal ini, Nitisemito (1992:160)
mengemukakan bahwa :
“Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan
demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat terselesaikan, kerusakan
pada produk dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, serta dapat mengurangi
perputaran karyawan”.
Para dosen BPA – UGM (dalam Anoraga dan Suyati, 1995:74) menyatakan
bahawa, “semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan peranan yang menimbulkan
kesediaan pada kelompok orang untuk bersatu padu secara giat dalam usahanya

untuk mencapai tujuan bersama”. Karyawan yang kurang produktif tentu saja
akan mengganggu kelancaran perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi
maupun administrasinya, oleh karena itu semangat kerja karyawan sangat
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan dan mewujudkan tujuan perusahaan.
Hasibuan (2002:94) menyatakan bahwa : “Semangat kerja adalah kemauan
untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias, sehingga dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan baik”.
Mengacu pada beberapa pendapat diatas, maka semangat kerja dapat
diartikan sebagai kemauan atau kesediaan karyawan untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih giat sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan
baik.
Semangat kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor. Siswanto
(1997:168) menyatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi turun naiknya
semangat kerja adalah:
a. Setiap tenaga kerja senantiasa terus memantau lingkungan kerjanya untuk
memperoleh tanda-tanda yang mungkin mempengaruhi keberuntungan
psikologisnya.
b. Berbagai macam informasi mengenai pekerjaan dinilai sebagai dukungan moral,
atau sebagai rekanan atau juga sebagai sesuatu yang netral.
c. Dampak keputusan manajemen yang tidak dijalankan sebagaimana mestinya


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Turunnya semangat kerja karyawan akan menimbulkan permasalahan
yang kompleks bagi lingkungan karyawan maupun bagi keseluruhan organisasi
perusahaan. Menurut Nitisemito (1992:161), turunnya semangat kerja dapat
dilihat dari:
Rendahnya produktiftas kerja
Tingkat absensi yang tinggi
Tingkat perpindahan karyawan
Tingkat kerusakan produktiftas yang tinggi
Kegelisahan di mana-mana
Pemogokan.

a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pimpinan perusahaan perlu mengetahui gejala-gejala yang mengarah
pada penurunan semangat kerja karyawan dan harus segera mengambil
tindakan untuk mengatasi masalah turunnya semangat kerja karyawan itu
dengan cara lebih memperhatikan kebutuhan karyawan, karena apabila keadaan
semacam ini dibiarkan berlarut-larut, maka akibatnya kelancaran perusahaan
akan terganggu.
Semangat kerja karyawan dapat ditingkatkan melalui beberapa upaya
yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Menurut Nitisemito (1992:170), caracara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan
adalah:
Gaji yang cukup

Memperhatikan kebutuhan rohani
Sekali-kali perlu menciptakan suasana santai
Harga diri perlu mendapat perhatian
Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat
Berikan kesempatan untuk maju
Perasaan aman untuk menghadapi masa depan perlu diperhatikan
Usahakan para karyawan memiliki loyalitas
Sekali-kali karyawan perlu diajak berunding
Fasilitas yang menyenangkan

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa untuk
meningkatkan semangat kerja karyawannya, perusahaan dituntut untuk selalu
mengetahui dan memperhatikan karyawannya dengan baik. Mengingat
pentingnya semangat kerja karyawan dalam perusahaan, maka perusahaan
harus benar-benar memahami dan menerapkan cara-cara untuk meningkatkan
semangat kerja karyawan dengan baik demi tercapainya tujuan perusahaan.
Pemberian kompensasi yang tepat akan menimbulkan kepuasan pada
setiap karyawan yang kemudian mendasari timbulnya semangat kerja karyawan.
Semangat kerja karyawan akan membawa pengaruh lain seperti sikap dan
perilaku yang sesuai dengan peraturan perusahaan. Semangat kerja karyawan

dapat diukur melalui beberapa faktor, Anoraga dan Suyati (1995:76)
menyatakan bahwa semangat kerja dapat diukur melalui indikator-indikator :
kerjasama, disiplin kerja, dan kegairahan kerja.
a. Kerjasama
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, kerjasama sangat dibutuhkan agar
pekerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik dan lebih cepat.
Menurut Anoraga dan Suryati (1995:76), “Kerjasama berarti bekerja bersamasama ke arah tujuan yang sama”. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
orang-orang yang bekerja mempunyai maksud yaitu untuk mencapai tujuan
yang sama dengan bekerja bersama-sama dengan kompak.
Adanya kerjasama yang baik antarkaryawan akan mempermudah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, berbeda apabila suatu
pekerjaan dilakukan sendiri. Kerjasama menciptakan hubungan yang harmonis
antar karyawan, sehingga dapat mendorong semangat kerja karyawan.
Kerjasama sangat diperlukan di dalam setiap pekerjaan agar setiap
pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan dengan baik dan cepat. Di Unit
Usaha Strategik Sumber Jambe misalnya, dalam memproduksi tanaman
perkebunan, semua karyawan dituntut untuk bekerjasama dengan karyawan lain
sebagai sebuah tim. Sebagian karyawan mengurus masalah perawatan
tanaman, dan karyawan yang lain menangani masalah panen. Apabila tanaman
tidak dirawat dengan baik, maka panen tidak dapat mencapai hasil yang

maksimal. Apabila karyawan di bagian perawatan mengalami kesulitan, maka

kesulitan tersebut segera diatasi tidak hanya oleh karyawan di bagian
perawatan, tetapi juga oleh karyawan lain.
Gambaran tersebut menjelaskan bahwa diperlukan adanya komunikasi
dan kerjasama antarkaryawan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Kesediaan karyawan bekerjasama dan membantu karyawan lain diharapkan
dapat meningkatkan semangat kerja mereka.
Anoraga dan Suyati (1995:76) menyatakan bahwa di dalam suatu
perusahaan, kerjasama dapat dilihat dari:
1) Kesediaan para karyawan untuk bekerjasama dengan teman-teman sekerja
maupun dengan atasan mereka yang berdasarkan untuk mencapai tujuan
bersama.
2) Kesediaan untuk saling membantu diantara teman-teman sekerja sehubungan
dengan tugasnya.
b. Disiplin kerja
Disiplin kerja perlu diciptakan dan ditegakkan dalam sebuah perusahaan
baik yang bertujuan pada lembaga maupun pada aspek manusianya. Maksud
dari adanya disiplin kerja ini adalah agar apa yang menjadi tujuan perusahaan
dapat tercapai dengan efektif dan efsien. Nitisemito (1992:199)menyatakan

bahwa: “Disiplin kerja adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Menurut Simamora (2004:610), “Disiplin kerja merupakan bentuk pengendalian
diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat
kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi”.
Disiplin kerja menurut Siswanto (1997:278) adalah:
“Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturanperaturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengeluh untuk menerima sanksinya
apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.”

1)
2)
3)
4)
c.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
disiplin berhubungan erat dengan sikap, tingkah laku atau perbuatan dan
ketaatan pada peraturan ataupun pada pimpinan. Moekijat (1999:138)
mengemukakan ada hubungan antara disiplin kerja dengan semangat kerja yang

tinggi seperti pendapatnya: “Apabila pegawai merasa bahagia dalam
pekerjaannya, maka mereka pada umumnya memiliki disiplin kerja, sebaliknya
apabila moril kerja atau semangat kerja mereka rendah, maka mereka dapat
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik”
Pada intinya, kedisiplinan dalam bekerja dapat dicapai apabila semua
peraturan yang ditegakkan oleh perusahaan ditaati oleh seluruh karyawan.
Anoraga dan Suyati (1995:77) mengemukakan beberapa hal untuk mengukur
disiplin kerja yang baik, yaitu:
Kepatuhan karyawan pada jam-jam kerja
Kepatuhan karyawan pada perintah atasan, serta taat pada peraturan dan tata
tertib yang berlaku
Penggunaan dan pemeliharaan bahan-bahan atau alat-alat perlengkapan kantor
dengan hati-hati
Bekerja dengan mengikuti cara-cara yang ditentukan perusahaan.
Kegairahan kerja
Kegairahan kerja diperlihatkan oleh karyawan dalam melakukan pekerjaan
atau kesenangan yang mendalam dalam melaksanakan pekerjaan (Anoraga dan
Suyati, 1995:77). Semangat kerja karyawan dapat diukur melalui kegairahan
kerja, karena kegairahan kerja mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap


semangat kerja. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nitisemito
(1992:160), bahwa: “Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Meskipun semangat kerja tidak mesti
disebabkan oleh kegairahan kerja, tetapi kegairahan kerja mempunyai pengaruh
yang cukup besar terhadap semangat kerja”.
Nitisemito (1992:161) juga mengungkapkan bahwa:
“Setiap organisasi seyogyanya selalu berusaha agar para anggota mempunyai
tingkat kegairahan kerja yang tinggi, organisasi yang bersangkutan akan
memperoleh keuntungan darinya, seperti pekerjaan dapat terselesaikan dengan
cepat dan tepat. Hal ini berarti produktiftas kerja dapat ditingkatkan sehingga
pencapaian tujuan bersama dapat terealisir dengan baik”.
Kegairahan kerja memperlihatkan seorang karyawan dalam melakukan
pekerjaan dengan senang hati, tidak mengeluh, kerja dengan puas dan saling
membantu. Jadi kegairahan kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan
kelangsungan hidup organisasi. kegairahan kerja berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, produktiftas, dan akhirnya mencakup pencapain tujuan
organisasi.
http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/02/semangat-kerjakaryawan.html