POTENSI PETERNAKAN IKAN PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

  POTENSI PETERNAKAN IKAN PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara OLEH DWI OCTAVIANTY TANJUNG 100406009 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

PERNYATAAN POTENSI PETERNAKAN IKAN PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN

  SKRIPSI Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Medan, Juli 2014 Penulis,

  (Dwi Octavianty Tanjung) Judul Skripsi : Potensi Peternakan Ikan pada Rumah Susun Kampung Hamdan

  Nama Mahasiswa : Dwi Octavianty Tanjung Nomor Pokok : 100406009 Departemen : Arsitektur

  Menyetujui Dosen Pembimbing

  (Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc) Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,

  Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D Ir. N. Vinky Rahman, MT Tanggal Lulus: 17 Juli 2014 Telah diuji pada Tanggal : 14 Juli 2014

  Panitia Penguji Skripsi

  Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc Anggota Komisi Penguji : 1. Boy Brahmawanta, ST, MT, IAI

  2. Taufik Mustafa, ST, MT, IAI v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

  i

  HALAMAN PERNYATAAN

  ii

  HALAMAN PENGESAHAN

  iii

  DAFTAR ISI

  v

  DAFTAR TABEL

  vii

  DAFTAR DIAGRAM

  viii

  DAFTAR GAMBAR

  ix

  KATA PENGANTAR

  xii

  ABSTRAK

  xiv

  PROLOG

  1

  “A river runs through it”

  BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

  7

  1.1 Aspek Topografi Lahan

  10

  1.2 Pohon dan Tanaman

  12

  1.3 Aspek Sosial

  13

  1.4 Aspek Ekonomi

  14

  1.5 Aspek Kebudayaan

  16

  1.6 Kondisi Pemukiman Warga

  16

  1.7 Kondisi Jalur Sirkulasi Warga

  18

  1.8 Peraturan UU dan Kepatuhan Hukum

  19 BAB 2 ANALISA KAWASAN

  21

   2.1 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

  22

  2.2 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

  23

  2.3 Fungsi dan Pengolahan Lahan

  23

   2.4 Akses Kendaraan dan Parkir

  25

  2.5 Ruang Terbuka dan Tata Hijau

  26

  2.6 Jalur Dreinase

  27 vi

   2.7 Struktur Pemukiman Warga

  28

  2.8 Aspek Keberlanjutan Bangunan

  29

  2.9 Pasokan Energi Warga

  31

   2.10 Kepatuhan Hukum dan Peraturan

  31

  2.11 Analisis Investasi

  32 BAB 3 PETERNAKAN IKAN VERTIKAL SEBAGAI POTENSI TAPAK

  33 BAB 4 KOMPLEKSITAS FUNGSI RUANG

  39 BAB 5 STRUKTUR BERKESINAMBUNGAN YANG TAHAN GEMPA

  54 BAB 6 KEISTIMEWAAN UTILITAS BANGUNAN

  68

   6.1 Sistem Mekanikal pada Kolam

  71

   6.1 Sistem Elektrikal Bangunan

  75

   6.2 Sistem Mekanikal Bangunan

  77 BAB 7 HAMDAN SEBAGAI KAMPUNG TEPIAN SUNGAI

  81 LAMPIRAN 1

  94 LAMPIRAN 2

  95 LAMPIRAN 3

  96 LAMPIRAN 4

  97 LAMPIRAN 5

  98 LAMPIRAN 6

  99 LAMPIRAN 7 100

  LAMPIRAN 8

  101

  EPILOG

  xvi

  “A never-ending story” DAFTAR PUSTAKA

  xvii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 7.1 Skenario ganti untung penghunian bagi yang memiliki surat bangunan ................. 92

  Diagram 6.1 Diagram jalur air pada kolam .............................................................................. 71

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Peta lokasi proyek ................................................................................................ 2 Gambar 2 Keadaan ruang terbuka pada tapak ...................................................................... 3 Gambar 3 Gambar masyarakat sekitar yang masih gemar memancing di tepi Sungai Deli . 4

Gambar 1.1 Keadaan tapak di tepi Sungai Deli .................................................................... 8Gambar 1.2 Kondisi awal tapak ............................................................................................ 9Gambar 1.3 Peta Kecamatan Medan Maimun ...................................................................... 10Gambar 1.4 Garis kontur pada kawasan ............................................................................... 11Gambar 1.5 Gambar kondisi ruang terbuka yang dijadikan tempat pembuangan sampah ... 12Gambar 1.6 Gambar kondisi perumahan di sekitar Sungai Deli ........................................... 13Gambar 1.7 Gambar kegiatan masyarakat di tepi Sungai Deli ............................................. 14Gambar 1.8 Gambar warung Bakso Amat yang terletak pada tapak .................................... 15Gambar 1.9 Gambar kegiatan ekonomi yang terjadi pada pinggiran tapak .......................... 15Gambar 1.10 Gambar contoh material yang digunakan mayoritas bangunan ...................... 17Gambar 1.11 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir dan tengah tapak ............. 17Gambar 1.12 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai .............................. 18Gambar 1.13 Gambar situasi jalan pada tapak ...................................................................... 19Gambar 2.1 Gambar beberapa kegiatan ekonomi yang terjadi di sekitar kawasan ............... 22Gambar 2.2 Gambar kegiatan sosial yang terjadi di sekitar kawasan ................................... 22Gambar 2.3 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai ................................ 24Gambar 2.4 Gambar keadaan saluran dreinase pada tapak .................................................. 27Gambar 2.5 Keadaan pinggiran sungai sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ......... 28Gambar 4.1 Gambar skematik gubahan massa awal ............................................................. 40Gambar 4.2 Gambar skematik gubahan massa kedua ........................................................... 41Gambar 4.3 Gambar bentukan massa bangunan akhir dari rumah susun ............................. 42Gambar 4.4 Gambar arah angin dan cahaya pada denah bangunan ...................................... 43Gambar 4.5 Zoning berdasarkan analisa matahari ................................................................ 44Gambar 4.6 Zoning kawasan tapak ....................................................................................... 45Gambar 4.7 Gambar gapura jalur masuk dan jalur keluar kawasan...................................... 47Gambar 4.8 Gambar perspektif massa bangunan .................................................................. 47Gambar 4.9 Kondisi tepi sungai di dalam kawasan perancangan ......................................... 47Gambar 4.10 Gambar suasana pada tepian Jalan Juanda ...................................................... 48Gambar 4.11 Gambar salah satu area hijau pada tapak ........................................................ 49Gambar 4.12 Gambar potongan pada peternakan ikan di rumah susun ................................ 50Gambar 4.13 Gambar denah tipikal rumah susun ................................................................. 50Gambar 4.14 Gambar konsep tampak bangunan .................................................................. 52Gambar 5.1 Gambar material bangunan awal pada tapak ..................................................... 54Gambar 5.2 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir dan tengah tapak ............... 55Gambar 5.3 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai ................................ 55Gambar 5.4 Gambar detail kolom bangunan ........................................................................ 57Gambar 5.5 Gambar konsep letak sirkulasi area kolam ........................................................ 57Gambar 5.6 Gambar detail kolam pada bangunan ................................................................ 58Gambar 5.7 Gambar tampak atap pada bangunan ................................................................ 59Gambar 5.8 Gambar 3D bangunan rumah susun .................................................................. 59Gambar 5.9 Gambar letak bangunan ME yang terpisah dari bangunan utama ..................... 60Gambar 5.10 Gambar denah tipikal rumah susun ................................................................. 61Gambar 5.11 Gambar arah angin dan cahaya pada denah bangunan .................................... 62Gambar 5.12 Gambar detail dinding bangunan .................................................................... 63Gambar 5.13 Gambar penyusunan batako pada dinding rumah susun ................................. 64Gambar 5.14 Gambar detail lantai rumah susun ................................................................... 65Gambar 5.15 Gambar 3D struktur bangunan ........................................................................ 66

  2 Gambar 6.1 Gambar denah rumah susun tipe 36 m ............................................................. 70 2 Gambar 6.2 Gambar denah rumah susun tipe 45 m ............................................................. 70 2 Gambar 6.3 Gambar denah rumah susun tipe 54 m ............................................................. 70

Gambar 6.4 Gambar jalur air per lantai pada kolam ............................................................ 72Gambar 6.5 Gambar skematik sistem aquaponik pada kolam ............................................. 72Gambar 6.6 Gambar aplikasi sistem irigasi pada kolam ikan ............................................... 73Gambar 6.7 Gambar filter biologis di atas kolam ................................................................. 73Gambar 6.8 Gambar skematik elektrikal pada bangunan rumah susun ............................... 76Gambar 6.9 Gambar skematik plumbing pada bangunan rumah susun ................................ 79Gambar 7.1 Gambar 3D kawasan site yang telah dirancang ................................................ 81Gambar 7.2 Gambar suasana memancing pada kawasan yang akan desain ......................... 84Gambar 7.3 Gambar suasana tempat makan pada area tepi sungai ...................................... 84Gambar 7.4 Gambar detail grassblock pada landscape tepi sungai ...................................... 85Gambar 7.5 Gambar suasana tepian sungai .......................................................................... 86Gambar 7.6 Gambar sketsa potongan kolam pada bangunan rumah susun .......................... 87Gambar 7.7 Zoning bangunan ............................................................................................... 88Gambar 7.8 Perencanaan Tapak............................................................................................ 89

  Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Potensi Peternakan Ikan pada Rumah Susun Kampung Hamdan” dengan baik. Shalawat beserta salam juga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

  Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Sarjana Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala. Namun berkat bantuan, bimbingan, bantuan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu penullis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Ir. Dwira N Aulia, M.Sc selaku pembimbing I dan Bapak Ars. Boy Brahmawanta, IAI selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

  Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Allah SWT yang selalu mencurahkan rizki-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ayah dan Ibu yang senantiasa selalu memberikan dukungan yang sangat besar dan telah membantu baik materi maupun moril serta doanya.

  3. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. Selaku Ketua Jurusan Arsitektur USU.

  4. Bapa dan Kak Ami selaku koordinator PA6 dan skripsi yang selalu memberikan arahan, informasi dan bimbingan kepada penulis.

  5. Seluruh staff pengajar, Bapak Ibu Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.

  6. Bang Yanda, Ika, Pia dan seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan memberi motivasi penulis dalam berbagai hal.

  7. Anggita Putri dan Syally Dwi Andrina sebagai sahabat penulis yang selalu memberikan motivasi dan selalu ada setiap saat untuk penulis.

  8. Fanny Dyah Ningrum, Radita Ayu Utami, Adinda Dara A Lubis, dan Novi Istighfarini yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis kapanpun di manapun dalam suka maupun duka.

  9. Wahyu Ardhiningtika yang selalu membantu dan memberi semangat bagi penulis serta telah sabar menghadapi penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman kelompok E, Anggi, Meta, Rina, dan Utik serta teman teman stambuk 2010 khususnya Iyan, Doni, Aisa, Fikar, Agung, Aldo, Inka, Tutik, Jempa, dan lain-lain yang telah menemani saya selama menempuh pendidikan di Arsitektur.

  12. Serta semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan pada kesempatan kali ini karena keterbatasan penulis namun tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis. Seperti kata pepatah bahwa tak ada gading yang tak retak, Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

  Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

  Medan, Juli 2014 Penulis (Dwi Octavianty Tanjung)

ABSTRAK POTENSI PETERNAKAN IKAN PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN

  Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya, tidak terkecuali di Kota Medan. Berangkat dari permasalahan tersebut, untuk mengatasi perumahan dan pemukiman kumuh di kota Medan, khususnya pada tepi Sungai Deli tepatnya Kampung Hamdan, perlu suatu konsep penataan dan revitalisasi yang baik sehingga mendapatkan suatu peningkatan mutu lingkungan tata ruang dan mempertegas struktur ruang kota serta memberikan pemecahan masalah terhadap semakin sempitnya lahan pemukiman di kota Medan.

  Latar belakang pendapatan masyarakat pada kawasan Kampung Hamdan yang mayoritasnya merupakan masyarakat dengan penghasilan rendah merupakan salah satu alasan mengapa desain rumah susun yang akan dibangun ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi hunian dan fungsi komersial. Dengan kenyataan tersebut muncullah tema sosial ekonomi menjadi tema dari kelompok ini agar fungsi hunian yang akan dibangun diharapkan bersifat mandiri. Selain itu kebiasaan dari sebahagian besar masyarakat Kampung Hamdan yang salah satunya yaitu suka berinteraksi di area pinggiran sungai misalnya mandi di sungai, buang air, dan juga memancing. Mancing inilah yang akan penulis angkat menjadi potensi dari kawasan tersebut.

  Sebuah hunian rumah susun dengan urban fish farming menjadi tema dari desain penulis yang berarti suatu rancangan penataan rumah susun di kawasan perkotaan yang menggunakan budidaya ikan sebagai subsektor, sehingga menghasilkan sebuah proyek rumah susun yang memiliki kegiatan sosial ekonomi yang berhubungan langsung dengan ikan, yang dapat mengubah sebidang tanah di tengah kota menjadi sebuah lahan peternakan ikan vertikal yang berkelanjutan. Konsep kolam ikan pada bangunan rumah susun ini yaitu “dari hulu ke hilir” maksudnya dari pembibitan, pemeliharaan, sampai mendapatkan hasil dari ikan tersebut. Bangunan ini juga memiliki beberapa fasilitas yaitu area pasar yang didominasi oleh penjualan ikan, serta rumah makan ataupun jajanan khas ikan, misalkan sate belut, ikan gurami, lele penyet, dan lain-lain sebagai kegiatan yang mendukung kegiatan sosial ekonomi warga. Selain itu juga terdapat area memancing yaitu area tepian sungai yang digunakan untuk memancing dan juga area berinteraksi warga dengan aktivitas kuliner. Kata kunci : Pemukiman, Revitalisasi, Sungai Deli, Kampung Hamdan, Rumah Susun,

  , Budidaya ikan

  Urban Farming ABSTRACT

  Urban residential areas are categorized as slums in Indonesia continues to increase by leaps and bounds every year, especially in the city of Medan. Therefore, to overcome the housing and slum settlements in the city of Medan, especially Hamdan’s

Village on the Deli ’s Riverside, need a concept of structuring and revitalizing the better

  to get an increase in environmental quality and reinforce the spatial structure of urban space as well as provide solutions to the limited land settlement in the city of Medan.

  Background of people's income in areas where the majority of Kampung Hamdan was a low-income communities is one reason why the design of flats to be built has two functions, they are the function of residential and commercial functions. With this fact the socio-economic themes into the theme of this group in order to be built residential

  functions are expected to be independent. Additionally habit of village communities were largely Hamdan, one of which is rather interact in riparian areas, for example in a river bathing, waste water, and then fishing. Fishing is what will be the author adopted the potential of the region.

  A residential flats with the theme of “urban fish farming” is an arrangement plan flats in urban areas using fish farming as a sub-sector, resulting in a flats project that has social and economic activities that relate directly to the fish, which can transform a piece of land in the city center into a sustainable vertical fish farm land. The concept of a fish pond at the flat with the theme of

  “urban fish farming” is "upstream and downstream" means of breeding, raising, to get the results of the fish. This building has multiple facilities. They are dominated by market area that selling a fish, as well as the typical fish meal or snack, for example eel satay, carp, lele penyet, as activities that promote social and economic activities residents. There are also fishing areas are riparian area is used for fishing and also area residents interact with culinary activity.

  Keywords: Settlements, Revitalization, Deli ’s River, Hamdan’s Village, Flats, Urban Farming, Fish Farming

  PROLOG

“A RIVER RUNS THROUGH”

  Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Sumber daya air adalah sumber daya berupaang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air.

  Sungai merupakan salah satu sumber air yang terdapat pada suatu kawasan. Salah satu manfaat sungai yaitu sebagai sumber cadangan air bersih bagi manusia, terutama masyarakat perkotaan. Sejak dahulu manfaat sungai bagi manusia antara lain untuk keperluan minum, makan, mandi, mencuci, dan berbagai kebutuhan lainnya.

  Namun air sungai di beberapa tempat terutama di kota-kota besar sudah cukup tercemar, tidak terkecuali Sungai Deli di Kota Medan. Sungai Deli yang digunakan sebagai jalur perdagangan pada masa Kerajaan Deli, mengambil peran yang cukup penting bagi perkembangan Kota Medan. Keberadaan sungai yang menjadi jalur transportasi menyebabkan pembentukan pemukiman warga Kota Medan yang berorientasi ke sungai.

  Orientasi sungai yang mengalami perubahan ini menyebabkan penurunan kualitas dan fungsi sungai bagi kehidupan kota. Kebiasaan masyarakat yang bermukim di tepian sungai menyebabkan peningkatan terhadap pencemaran air sungai yang dapat dilihat dengan perubahan fungsi sungai sebagai area belakang atau area servis. Masyarakat yang

  1 hidup pada pemukiman tepian Sungai Deli menggunakan air sungai tanpa memperhatikan kualitasnya. Sungai yang seharusnya dimanfaatkan sebagai pemandangan yang baik untuk masyarakat di sekitarnya untuk melepas penat ataupun berekreasi, kini digunakan sebagai area belakang atau area servis bagi masyarakat.

  Semakin pesatnya pembangunan Kota Medan dengan semboyan Kota Metropolitan, memberikan pengaruh bagi perkembangan di sekitar pusat kota, salah satunya adalah kawasan pemukiman padat Kampung Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan.

  

Gambar 1. Peta lokasi proyek

Sumber. Google (2014)

  Gambar di atas merupakan peta lokasi proyek dilihat dari udara. Area yang ditandai dengan warna merah dapat dilihat pada Gambar 1 merupakan kawasan dari Kampung Hamdan yang akan didesain. Kawasan ini terletak pada Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, tepatnya berlokasi di simpang Jalan Ir. H.

  Juanda dan Jalan Samanhudi.

  Mengenai data kependudukan dari tapak tersebut, daerah ini terdiri dari seratus Kepala Keluarga (KK). Mengenai peraturan perundang-undangan, tapak ini memiliki Garis Sempadan Sungai (GSS) sebesar lima belas meter dengan kedalaman tiga sampai empat meter serta memiliki lebar lima belas sampai dua puluh tujuh meter. Koefisien Dasar Hijau (KDH) pada tapak ini yaitu dua puluh lima persen dengan tata guna lahan yang digunakan sebagai area perumahan warga. Data di atas berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Maimun tahun 2005.

  Gambar 2. Keadaan ruang terbuka pada tapak

Sumber. Penulis (2014)

  Kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai area resapan banjir, serta tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bagi sampah menjadi masalah utama untuk direvitalisasinya kawasan ini. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Keadaan ini merupakan keadaan yang terjadi pada sebagian besar ruang terbuka pada tapak.

  Untuk itu, pada tugas kali ini akan mengangkat sebuah perancangan “Fungsi

Campuran Perumahan Flat Sederhana dan Area Komersial”. Diharapkan agar desain ini lebih banyak memiliki area hijau sebagai area resapan tapi tetap mengutamakan fungsi

  hunian walaupun sudah berbeda bentuk dari pemukiman padat menjadi sebuah rumah susun yang juga direncanakan menciptakan sebuah area sosial ekonomi yang berpengaruh bagi warga kampung pada khususnya dan warga kota Medan pada umumnya untuk meningkatkan pendapatan penduduk setempat.

  Latar belakang pendapatan masyarakat yang mayoritas merupakan masyarakat berpenghasilan rendah merupakan salah satu alasan mengapa desain rumah susun yang akan dibangun ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi hunian dan fungsi komersial. Dengan kenyataan tersebut munculah tema sosial ekonomi menjadi tema dari kelompok ini agar fungsi hunian yang akan dibangun diharapkan bersifat mandiri, yang direncanakan besarannya dengan kondisi fisik yang demikian sehingga telah diperhitungkan kelayakan nilai ekonominya sepenuhnya dengan tidak membebani keuangan Pemerintah Kota Medan. Salah satu contoh fasilitas yang disediakan misalnya pasar tradisional, area jajanan, ataupun area komersial. Fasilitas-fasilitas ini nantinya akan dikembangkan dan dikelola sendiri oleh penghuni rumah susun ini, tapi tetap dipantau oleh pengelola dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan dengan adanya kantor pengelola dan kantor Dinas Perikanan dan Kelautan pada bangunan rumah susun ini.

  Gambar 3. Gambar masyarakat sekitar yang masih gemar memancing di tepi Sungai Deli

Sumber. Penulis (2014)

  Kebiasaan dari sebahagian besar masyarakat Kampung Hamdan salah satunya yaitu suka berinteraksi di area pinggiran Sungai Deli. Kegiatannya antara lain mandi di sungai, buang air, dan juga memancing. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 3. Mancing inilah yang akan penulis angkat menjadi potensi dari kawasan tersebut.

  Memancing secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target ikan.

  Berangkat dari pembahasan di atas Urban fish farming akan menjadi tema dari perancangan rumah susun ini yang menggunakan konsep dari tema “Urban farming”.

  Maksud dari urban fish farming sendiri yaitu rumah susun yang memiliki peternakan ikan di kawasan perkotaan yang diinginkan dapat berfungsi ganda yaitu sebagai rumah susun dan pasar yang dapat mengubah sebidang tanah di tengah kota menjadi sebuah lahan peternakan ikan vertikal yang berkelanjutan.

  Hal ini juga menjadi solusi bagi permalasahan di kota-kota besar dimana lahannya cenderung lebih sulit untuk dijadikan lahan peternakan. Urban fish farming juga adalah suatu rancangan penataan rumah susun perkotaan yang menggunakan budidaya ikan sebagai subsektor, sehingga menghasilkan sebuah proyek rumah susun yang memiliki kegiatan sosial ekonomi yang berhubungan langsung dengan ikan.

  Urban farming menurut Balkey M (1987) adalah sebuah rantai industri yang

  memproduksi, memproses dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota. Semua kegiatan yang dilakukan menggunakan metoda menggunakan dan penggunaan kembali sumber alam yang ada serta pemanfaatan limbah perkotaan. Selain itu metode ini juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura.

  Dalam arti luas, urban farming menggambarkan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Urban farming biasanya dilakukan untuk meningkatkan aktivitas memproduksi sebuah bahan pangan untuk dikonsumsi oleh keluarga, dan di beberapa tempat juga dilakukan untuk tujuan rekreasi dan relaksasi alam. Kesadaran mengenai pencemaran lingkungan di dalam perkotaan akibat relokasi sumber daya untuk melayani populasi perkotaan telah menjadikan insiprasi untuk berbagai skema pertanian di negara maju dan negara berkembang dan mendatangkan berbagai bentuk pertanian perkotaan.

  Kualitas dari proyek ini nantinya juga bersifat mendidik dengan adanya peternakan ikan di area rumah susun warga. Selain itu, proyek ini juga ramah lingkungan karena limbah dari satu sistem berfungsi sebagai makanan bagi makhluk hidup yang ada pada sistem yang lainnya. Area ini juga memiliki area pasar yang didominasi oleh penjualan ikan, serta rumah makan ataupun jajanan khas ikan, misalkan sate belut, ikan gurami, lele penyet, dan lain-lain dimana pengunjung juga dapat memilih sendiri ikan yang ingin disantapnya.

  Selain itu juga terdapat area memancing yaitu area tepian sungai yang digunakan untuk memancing dan juga area berinteraksi warga dengan aktivitas kuliner, karena disana juga diberikan ruang untuk jajanan kaki lima yang menggunakan gerobak. Jadi masyarakat sekitar maupun masyarakat kota Medan tetap dapat menikmati sungai dengan memancing ataupun menyantap hidangan yang disediakan di area tersebut.