MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

KESEMRAWUTAN SOSIAL BELENGGU

REMAJA HEBAT SADAR

DI SEKITAR KITA KESEMRAWUTAN

  d .i ta.go ko i gg in t g in

REFERENSI TEBING TINGGI DELI

  

b SINERGI

e .t w w w AHUN XI 2013 AHUN 2013 T

  Kesemrawutan R 125 T O M O

  Di Ruang Publik N 1978 - 8080 N

  ISS

ESA HILANG MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DUA TERBILANG

  SALAM REDAKSI REFERENSI TEBING TINGGI DELI SINERGI

  TERBIT SEJAK 16 Juli 2002 SK WALIKOTA TEBING TINGGI

NO.480.05/286 TAHUN 2002

  AMBURADUL. Kata ini identik dengan kondisi serba tidak teratur, semrawut, KETUA PENGARAH : acak-acakan, dan tak genah. Kata ini, secara psikologis selalu melahirkan

  Ir.Umar Zunaidi Hasibuan, MM ketidak puasan di hati dan pikiran setiap kita. Asosiasi kata ini juga bermakna

  ( WaliKota Tebing Tinggi ) negatif, di mana kata amburadul selalu disandingkan dengan keadaan pasca kekacauan, kerusuhan serta peperangan.

  WAKIL KETUA PENGARAH : Kata amburadul berlawanan dengan kata ‘teratur’ yang dimaknai sebagai sua-

  H. Irham Taufik, SH, M.AP sana beradab, tenang, tertib, serta menyenangkan. Orang pun akan berpan-

  (Wakil WaliKota Tebing Tinggi ) dangan, kata amburadul sebagai bentuk dari ketidak beresan suatu suasana, sedangkan teratur sebagai bentuk sebaliknya.

  PENGENDALI : Pembaca budiman…

  H. Johan Samose Harahap, SH, MSP Edisi Juli kali ini mencoba menganalisis bagaimana sebenarnya kondisi

  (Sekdako Tebing Tinggi Deli ) semrawut alias amburadul itu banyak menghiasi keseharian kita. Da artikel yang kami sadur dari internet setidak bisa jadi bahan renungan kita semua

  PENANGGUNG JAWAB : soal kata itu. Artikel pertam a berjudul ‘Kesemrawutan Sosial Di Sekitar Kita,’

  Ir. H. Zainul Halim dan kedua, ‘Belenggu Kesemrawutan.’ Kedua artikel ini kami jadikan sebagai

  (Asisten Administrasi Umum ) tulisan utama di edisi tengah tahun 2013 ini.

  Beberapa tulisan lain juga menghiasi SINERGI kita, misalnya di rubrib pen- PIMPINAN REDAKSI : ddikan ada tulisan berjudul ‘Remaja Hebat Sadar Internet.’ Ada juga rubric

  Ahdi Sucipto, SH ekonomi yang mencoba mengulas pergeseran lokasi penjualan panganan

  (Kabag Adm. Humas PP) lemang yang jadi mascot kota Tebingtinggi selama ini. Para penjualan lemang

  REDAKSI : tidak lagi berkutat di Simpang Chong Afie, tapi sudah bergeser ke perbatasan

  Rizal Syam, Khairul Hakim, Juanda kota. Fenomena ini tentu saja menarik untuk di ulas.

  BENDAHARA : Untuk rubrik kesehatan, kami coba memberi pengetahuan kepada pembaca

  Jafet Candra Saragih melalui tulisan ‘Khasiat Bawang Putih,’ serta satu tulisan lain yang penting, ‘Teknologi Pengemasan Makanan.’ Tulisan terakhir ditulis seorang mahasiswa

  KOORDINATOR LIPUTAN : S2 jurusan kimia yang berusaha mengingatkan kita tentang bahaya kemasan

  Drs Abdul Khalik, MAP makanan.

  SEKRETARIS REDAKSI : Selain itu, kami tampilkan pula satu sosok yang bisa jadi ibrah, bagaimana

  Dian Astuti

  dedikasinya terhadap kerja amaliyah yang jarang dilakukan orang, yakni se-

LAYOUT DESAIN GRAFIS

  bagai bilal mayit. Nama bilal itu Hasanuddin Lubis yang telah bekerja selama Edi Suardi, S.Sos

  25 tahun mengurus jenazah. Ada pula tulisan di halaman wanita, tentang tips Aswin Nasution, ST mencegah pernikahan beda agama. Pernikahan beda agama yang diusung se-

  FOTOGRAFER : jumlah artis lewat layar televise meman menggelisahkan, disamping terlarang Sulaiman Tejo secara agama juga ditentang oleh UU perkawinan. Ada tipsnya di halaman ini.

  Chairul Fadhli Pembaca sekalian…

KOORDINATOR DISTRIBUSI

  Sebuah opini melengkapi laporan kami, yakni gagasan ‘Kita Harus Melestari- RIDUAN kan Semi Budaya Indonesia.’ Gagasan didalamnya memuat sejumlah pilihan bahwa secara sadar harus ada gerakan pelestarian senia budaya ditengah LIPUTAN DAN REPORTER : serbuan budaya asing yang tak sesuai dengan budaya ketimuran kita. Wartawan Unit Pemko Tebing Tinggi Di halaman pluralis, kami menyuguhkan tulisan tentang sejarah ‘lemang singgalang,’ yang banyak penggemarnya di kota Tebingtinggi. Kisah tentang kegigihan pedagang yang berkutata serius dari tahun ke tahun membangun

  Redaksi menerima tulis,photo juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan citra lemang yang lezat dan legit. tanda pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya.

  Pada akhirnya, seluruh tulisan ini kami sajikan semampu kami untuk me- Tulisan dikirim ke alamat redaksi : muaskan pembaca sekalian. Pun demikian, penilaian tetap ditangan kita

  Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekreariat semua. Kami terbuka terhadap saran dan kritik sekalipun. Salam dari meja Daerah Kota Tebing Tinggi

  Jl,Dr Sutomo No : 14 Kota Tebing Tinggi Deli Deli redaksi. Pemred.

  Eimail : sinergi@tebingtinggikota.go.id Facebook : majalah_sinergi@yahoo.co.id

  DAFTAR ISI SINERGI EDISI 127 JULI 2013

  4. MOMENTUM Nurul Iman

  8. SINERGITAS

  • • Calon Haji Asal Tebing Tinggi Di Tepung Tawari • Amburadul • Safari Ramadhan Di Merjid Al-Ma’ruf

  9. UTAMA

  • • Umar Hasibuan Bagikan Tali Asih Kepada • Kesemrawutan Sosial Di Sekitar Kita Anak Yatim • Belenggu Kesemrawutan • Safari Ramadhan Pemko Tebing Tinggi

  14. PENDIDIKAN Bantu Mesjid As Shomad • Menko Kesra Agung Laksono Kunker Ke • Umar Hasibuan Buka Puasa Bersama Alim Tebing Tinggi Ulama • Program Gerakan Penjaringan Anak Putus • Umat Budha Tebing Tinggi Serahkan Rep- Sekolah Diluncurkan lika Ketupat • Remaja Hebat Sadar Internet Sehat

  40. LENSA PEMKO

  17. KESEHATAN

  43. SOSIAL • Khasiat Bawang Putih • Pembangunan Dam Bergerak Bajayu Telan • Teknologi Pengemasan Makanan Biaya Rp250 Miliar

  21. EKONOMI

  47. OPINI • Pemko Tebing Tinggi Gelar Opm • “Kita Harus Melestarikan Seni Budaya Bersubsidi Indonesia” • Lemang Singgalang Ada Sejak Tahun 1958

  48. INFO NASIONAL

  23. WANITA

  • • BBM Naik Dan Ramadan, Inflasi Mencapai • Majelis Taklim Al Hidayah Santuni Anak Angka Tertinggi Yatim

  50. INFORMASI TEKNOLOGI • Kota Tebing Tinggi Peroleh Dua • Akankah E-Government Memecahkan Penghargaan Nasiona Masalah Indonesia?

  25. HUKUM

  52. SASTRA • Walikota Tebing Tinggi Terima • Kenangan 13 Desember 1945 Penghargaan Dari Institut

  58. PUISI

IKLAN OVOP GRATIS

  / Kewarganegaraan Indonesia (IKI)

  59. TEPIAN

  26. PROFIL

  • • Bung Hatta • Hasanuddin Lubis 25 Tahun Telah Men- jadi Bilal Mayit

  27. PEMKO KITA • Hut Tebing Tinggi Ke 96 Dan Hut Bhayangkara Ke 67 • Tim Safari Ramadhan Kunjungi Mesjid AHDI SUCIPTO.SH DIAN ASTUTI JAFET CHANDRA SARAGIH JUANDA KHARUL HAKIM RIZAL SYAM Pimpinan Redaksi Sekretaris Redaksi Bendahara Redaksi Redaksi Redaksi Drs.ABDUL KHALIK.MAP Koordinator Liputan Layout Desain Grafis Layout Desain Grafis Distributor Foto Grafer Sinergi Foto Grafer Sinergi ASWIN NAST.ST EDI SUWARDI.S.Sos RIDWAN FADHLI SULAIMAN

  3

6 MOMENTUM

  7 MOMENTUM

  SINERGITAS

AMBURADUL

  Kota Tebingtingg ingin memposisikan dirinya sebagai kota pusat perdagangan pendidikan dan jasa. Tentu saja hal itu sangat masuk akal. Sebab, sebagai ibu kota

menengah, dengan luas 38 km², dikelilingi oleh desa-desa (hinterland) yang berpo-

tensi sebabgai pengunjung tetap kota Tebingtinggi. Apalagi, mayoritas penduduknya

bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.

  Geliat tersebut terlihat dari bertambahnya dibutuhkannya namun tidak diproduksi langsung dengan produsen barang yang atau akan dibangunnya pusat perdagan- sendiri. Untuk melakukan barter, dipilih dibutuhkannya. Untuk mengatasi hal ini, gan. Jajaran nama besar supermarket sebuah tempat yang disepakati bersama. kemudian dikenal sistem distribusi. Sistem semisal Ramayana, Indomaret dan lain- Lama-kelamaan tempat tersebut berubah distribusi sangat berhubungan erat dengan lain terlihat sudah menancapkan kakinya menjadi pasar. Kegiatan yang dilakukan pasar. Karen dengan adanya sistem distri- untuk bersaing melayani warga busi, barang yang tidak dihasil- kota Tebingtinggi ini. Yang kan pada wilayah tertentu bisa menggembirakan, di tengah menyebar dengan rata sehingga geliat semangat retail-retail bisa memenuhi semua kebutu- modern tersebut, sejumlah han konsumen (pembeli). pasar dan pusat perbelanjaan

  Salah satu pusat perbelanjaan tradisional di kota ini tetap tak tradisional yang kini berdiri di berputus asa. Bahkan, pasar ini tengah kota Tebingtinggi adalah menjadi pemasok tetap PAD Pasar Gambir. Tapi harus diakui kota Tebingtinggi. Ibarat suple- bahwa keadaan pasar ini masih men, pasar-pasar ini seakan terlihat kurang mempesona. membuat kota Tebingtinggi

  Disana sini pedagang berjualan menjadi dinamis. tanpa aturan. Bahkan terkesan

  Dalam arti sempit, pasar adalah amburadul. Tempat yang telah tempat dilakukannya kegia- disediakan -dengan gedung tan jual beli berbagai macam barang dan disana pun tidak hanya sekedar barter bertingkat- seakan enggan disentuh jasa untuk keperluan hidup sehari-hari. namun sudah berupa kegiatan jual beli pedagang. Pemerintah kota masih perlu Dalam pengertian yang lebih luas, pasar dengan menggunakan alat pembayaran menambah enerjinya dalam memperhati- adalah proses berlangsungnya transaksi berupa uang. kan persoalan yang ada di pasar ini. permintaan dan penawaran atas barang

  Tapi yang pasti, pasar tradisional harus dan jasa. Sedangkan sejarah terbentuknya Dalam pasar, konsumen dan produsen dikembangkan dengan prinsip mening- pasar itu sendiri berawal dari kebiasan kadang bisa berhubungan dengan mudah. katkan kesejahteraan pedagang. (khairul masyarakat jaman dahulu yang meng- namun tidak jarang juga terjadi kesulitan, hakim) gunakan sistem barter atas barang yang terutama bila konsumen tidak berhadapan

  8

  

KESEMRAWUTAN SOSIAL

DI SEKITAR KITA

U T A M A

  • Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak bisa membawa pen- garuh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat
  • Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris.
  • Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin
  • Perubahan sosial yang tidak dikendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlang- sung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diingin- kan.

  4. Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang-bidang kebendaan saja, karena bidang bidang yang lainnya yang berupa immaterial juga ikut berubah.

  3. Perubahan sosial yang cepat biasanya diikuti dengan disorganisasi yang ber- sifat sementara, karena berada dalam proses penyesuaian diri, kemudian akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai baru.

  2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan dii- kuti oleh perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.

  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti, karena setiap masyarakat akan men- galami perubahan baik cepat ataupun lambat.

  Kausar menyebutkan ciri-ciri perubahan social sebagai berikut:

  3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki

  2. Perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya besar.

  1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat

  3. Bersifat positif atau negatif. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, bentuk-bentuk perubahan sosial dapat terjadi dengan beberapa cara, seperti:

  2. Menuju kearah kemajuan (progres- sive) atau/dan kemunduran (regres- sive).

  1. Direncanakan (planned) atau/dan tidak direncanakan (unplanned).

  Perubahan sosial bisa terjadi dengan cara:

  Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change) bahwa perubahan tersebut meninggalkan aktor yang diubah. Akan tetapi setelah mening- galkan faktor tersebut, mungkin peruba- han itu bergerak kepada sesuatu yang baru sama sekali, akan tetapi mungkin pola bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada pada waktu yang lampau.

  Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-kelompok so- sial. Masih banyak faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang dapat disebutkan, ataupun mempengaruhi proses suatu perubahan sosial. Kontak-kontak dengan kebudayaan lain yang kemudian mem- berikan pengaruhnya, perubahan pendidi- kan, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, pen- duduk yang heterogen, tolerasi terhadap perbuatan-perbuatan yang semula diang- gap menyimpang dan melanggar tetapi yang lambat laun menjadi norma-norma, bahkan peraturan-peraturan atau hukum- hukum yang bersifat formal. Perubahan itu dapat mengenai lingkungan hidup dalam arti lebih luas lagi, mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola keperilakuan, struktur-struktur, organisasi, lembaga-lembaga, lapisan- lapisan masyarakat, relasi-relasi sosial, sistem-sistem komunikasi itu sendiri. Juga perihal kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, kemajuan teknologi dan seterusnya. Atkinson, (1987 dan Brooten,1978 dalam Nurhidiyah, 2003 : 1), menyatakan defenisi perubahan yaitu: merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau sese- orang berbeda dengan keadaan sebelumn- ya dan merupakan proses yang menyebab- kan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang arakteristiknya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna. Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, pen- emuan baru, terjadinya konflik atau revo- lusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

  • Perubahan secara lambat disebut evo- lusi, pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu renca- na atau kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kep- erluan, keadaan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
  • Perubahan secara cepat disebut revo- lusi. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa rencana.

  9 A. Perubahan sosial Beberapa akibat dari terjadinya perubahan social antara lain terjadinya Globalisasi, dalam globalisasi ini dapat dilihat dua dampak yakni :

  • Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penye- diaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
  • Sikap Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
  • Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
  • Kesenjangan Sosial Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu den- gan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
  • Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberal- isme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menu- tup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberal- isme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
  • Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena ban- yaknya produk luar negeri (sep- erti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasional- isme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
  • Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  • Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan perten- tangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
  • Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

  1. Dampak Positif Dampak positif modernisasi dan globalisa- si tersebut sebagai berikut.

  2. Dampak Negatif Dampak negatif modernisasi dan glo- balisasi adalah sebagai berikut.

  • perubahan Tata Nilai dan Sikap Adan- ya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangn- ya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan men- ingkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Dilihat dari globalisasi politik, pemer- intahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerinta- han adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
  • Dari aspek globalisasi ekonomi, terbu- kanya pasar internasional, meningkat- kan kesempatan kerja dan meningkat- kan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidu- pan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
  • Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk menin- gkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

  Perubahan social juga dapat berdampak terhadap kesehatan manusia. Ada tiga alur tingkatan pengaruh perubahan sosial dan budaya terhadap kesehatan. Pengaruh ini dari urutan atas ke bawah menunjukkan peningkatan kompleksitas dan pengaruhn- ya bersifat semakin tidak langsung pada kesehatan.

  2. Perkembangan Teknologi Dampak berikutnya dari perubahan sosial adalah teknologi. Teknologi sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan manusia tidak dapat dibantah lagi merupakan sumber dan dampak dari perubahan sosial yang besar di dalam masyarakat. Misalnya, ditemukannya teknologi seperti komputer membawa dampak besar bagi kehidupan manusia.

  3. Ketertinggalan Budaya atau Cultural Lag Menurut William F. Ogburn, pertumbu- han kebudayaan tidak selalu sama cepat, akan tetapi ada yang tumbuhnya cepat, adapula yang tumbuhnya lambat. Jadi, ketertinggalan budaya dapat diartikan adanya perbedaan antara taraf kemajuan budaya suatu masyarakat dan juga adanya laju perubahan dari dua unsur budaya yang sebenarnya mempunyai hubungan menjadi tidak sebanding sehingga satu unsur tertinggal oleh unsur lainnya.

  U T A M A

10 B. Dampak Perubahan sosial

  • Kebudayaan Material: Penemuan dan perubahan teknologi. Perubahan cenderung cepat.
  • Kebudayaan Non Materi: Institusi sosial, norma dan nilai. Perubahan cenderung lambat.

  4. Terjadinya krisis hebat dalam kehidu- pan beriman yang merupakan akibat dari alisasi tarip tinggi, reduksion- isme, positivisme, subyektivisme, dan rrasionalisme.

  A. Suryadi dalam Spiral Dynamics meng- gambarkan secara sederhana suatu kondisi chaos dalam pergulatan hidup seperti usaha menaiki tangga-tangga social (social leader) sambil menyepak tangan orang di tangga di bawahnya dan menarik kaki orang yang ada pada tangga diatasnya, serta mendorong atau mendesak ofrang yang bersama-sama berada di tangga yang sedang diinjaknya, agar ia terjatuh. Mereka

  4. Rentetan peristiwa demi peristiwa yang terjadi saat ini baik yang disak- sikan pada media elektronik maupun yang ada disekitar kehidupan kita, sungguh sangat tidak realistis dan sangat memiriskan hati, juga sangat diluar jangkauan nalar sehat kita. Hal ini menjadikan kesemrawutan yang sangat luar biasa dan berdampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat.

  3. Terjadinya system yang tidak baik yaitu terjadinya konflik antara manu- sia dengan lingkungannya (baik ling- kungan fisik, sosial, ekonomi, politik, kelestarian alam , dsb)

  2. Cultural lag, yaitu tidak samanya perkembangan antara budaya materi, dengan mental orang yang menerima budaya materi tersebut.

  1. Konflik norma , yaitu adanya peruba- han norma-norma dalam masyarakat dalam berbagai pola kehidupan se- hingga menyebabkan disorganisasi.

  5. Lembaga ,politik,ekonomi, ilmu peng- etahuan, pendidikan dan keagamaan yang telah ketinggalan jaman namun tetap mempertahankan diri terhadap perubahan terjadi. Fakta menunjukkan bahwa chaos so- cial mempunyai dampak negatif yang begitu besar terhadap kehidupan social masyarakat. Dampak negatif yang dit- imbulkannya akan melahirkan konflik- konflik bagi kelangsungan hidup manusia seperti :

  3. Semakin berkembangnya pandangan yang salah mengenai martabat ma- nusia dalam ilmu humaniora, kesus- sastraan dan kesenian, penyangkalan/ pelecehan martabat dan pri-badi manusia.

  11 William F. Ogburn membagi kebudayaan

  1. Perubahan dibidang iptek, industrialisasi,urbanisasi, dan pen- gotomatisasian, masmedia, pesawat terbang, computer, tenaga nuklir, dan senjata atom dapat menjadikan kehidupan yang semrawut, walaupun dibalikm itu ada keuntungannya. 2. kekacauan yang meluas serta pudarn- ya kesepakatan tentang standar nilai susila,berkembangnya cara-cara baru melakukan ketidakadilan, penipuan dan perceraian,pemisahan antara agama dan ekonomi.

  Perubahan social budaya dan moral turut mewarnai realitas didalam kehidu- pan masyarakat dan hal ini berbenturan dengan nilai-nilai budaya local tradisional. Perubahan social budaya ini berujung pada runtuhnya moral dan etika social masyarakat. Masyarajat sudah kehilangan orientasi, sulit menentukan sikap dan tin- dakan, tidak mampu menjawab bagaimana saya harus hidup dan bertindak. Kelompok perusuh, penjarah, korupsi, pembenu- han, pelecehan sexual , tindak kekerasan, main hakim sendiri, akhir-akhir ini sudah tidak lagi menggunakan buku petunjuk bagaimana harus hidup bermasyarakat. Harold H. Titus dan Morris Keton, me- nyebutkan bahwa sebuah kesemrawutan (chaos) disebabkan oleh 5 faktor penyebab yaitu:

  Menurut ahli strategi, dunia telah bergerak pada decade terahir dari situasi "stabilitas krisis" ke "situasi ketidakstabilan kri- sis". Menurut (Russset 1996) , pola-pola perubahan sosial akan menyebabkan kesemrawutan social. Dalam literatur dijelaskan tentang "globalisasi" dipenuhi dengan klise-klise tentang akhir dari negara bangsa , fragmentasi identitas dan sumber ketidak setabilan politik, ekonomi dan ekologi. Prinsip penting dalam sistem kesem- rawutan adalah bahwa setiap gangguan bagaimanapun kecilnya, pada akhirnya akan mempengaruhi segala sesuatu yang ada pada sistem tersebut. Selanjutnya menurut Russett, bahwa pola-pola peruba- han sosial akan menyebabkan kesemrawu- tan social, hal ini telah terjadi pada saat sekarang, dimana masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah social yang begitu kompleks, sehingga system kehidupan menjadi tak menentu atau semrawut. Realitas kehidupan dimasyarakat seperti budaya munafik, vested interest atau ter- pisahnya usapan dan perbuatan kelompok elit penguasa, semakin bingungnya norma social mewarnai kehidupan disekeliling kita. Selanjutnya hidup pada transfor- masi masyarakat seperti ini menyebabkan perubahan berpikir radikal, rasionalisme, individulisme, konsumerisme, pluralisme, lebih banyak dimanipulasi dan tidak maknawi, bahkan dilakukan dengan in- timidasi dan ancaman hak asasi manusia.

  C. Kesemrawutan Sosial Serta dan Dampaknya Mempelajari bahasan sebelumnya, terlihat adanya dampak positif dan dampak nega- tive dari perubahan social. Dalam hal ini penulis menyoroti mengenai dampak negative dari perubahan social, yakni semakin banyaknya problematika yang timbul yang mengarah kepada Social Complexity (Kompleksitas/Kerumitan Sosial), dan kerumitan social yang tidak dapat diselesaikan akan menyeret situasi dan kondisi kepada Social Chaos (Kesem- rawutan sosial).

  Hal-hal di atas merupakan sebagian dari sekian banyak contoh dampak perubahan social.

  dalam dua bentuk:

  U T A M A

  12

  yang berhasil naik ke tangga yang lebih tinggi disebut the climbers, yang jatuh dari tangga disebut “the down fallers”. Mereka yang tidak ikut menaiki tanggal-tangga so- cial dan hanya menjadi penonton disebut the clingers.

  D. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

  Dari cara berpakaian banyak remaja- re- maja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketingga- lan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika diguna- kan secara semestinya tentu kita mem- peroleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan maha- siswa yang menggunakan tidak semes- tinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng mo- tor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

  Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasion- alisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Pa- dahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisi- pasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

  Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

  1. Menumbuhkan semangat nasional- isme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.

  2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

  3. Menanamkan dan melaksanakan aja- ran agama dengan sebaik- baiknya.

  4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

  5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, social budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipa- si tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat men- gubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. (Khalik, disadur dari http/:www.dediannuur.blogspot.com)

  U T A M A

  13 Sudah lama

  kita berada dalam kehidupan yang bersifat individu- alisme, egois, semau gue dan mau menang sendiri. Rasa kebersamaan, senasib dan sepenanggungan, sirna di bawah ideologi kebendaan, materialistik, hedonisme dan kapitalisme. Akhirnya muncul suatu opini yang selalu mengedepankan MITOS dari pada akal sehat, serta timbul krisis pembe- naran terhadap problem etika sosial yang keliru, seperti contoh orang dihalalkan mencuri atau menjarah, karena kesulitan ekonomi yang melilit, orang bisa seenakn- ya menghina, bahkan membicarakan aib saudaranya, merampas hak orang lain, KO- RUPSI karena merasa memiliki kekuasaan, serta menyalahkan orang lain demi untuk menutupi arogansi kepentingan pribadi, dan masih banyak lagi opini yang menjadi brain image di masyarakat kita saat ini, se- hingga kita dibelenggu oleh kesemrawutan.

  Umumnya orang melihat dan mengukur seseorang dari penampilan, atribut, jabatan, simbol, pangkat, status sosial dan posisinya di tengah masyarakat. Hampir seluruhnya dari kita lenyap disitu, sehingga mutunya jadi enteng & hampa. Jika itu olok ukurnya, ikatan persaudaraanpun jadi semu, longgar dan tidak berarti. Semua diukur serba kebendaan dan materialistik. Kita ingin mendekat pada seseorang ka- rena materi dan statusnya. Kita menelpon seseorang dan bersilaturahmi ketika ada kepentingan yang dikejar.

  Kepentingan. Kata ini menjadi ”kunci” kemana arah kehidupan kita bergulir. Kebijakan dibuat sedemikian rupa lantaran kepentingan. Celakanya, jika kepentingan dikaitkan dengan pribadi dan kelompok. Tak peduli, apakah kebijakan itu berta- brakan dengan kepentigan orang banyak. Seperti contoh proyek busway, lumpur lapindo, sengketa tanah, serta urusan kaki lima yang selalu dikejar-kejar trantib. Itu- lah yang terjadi hari ini. Rasa MALU kita jadi hilang, lantaran KEPENTINGAN. Jika kepentingan individu dan kelompok lebih dominan, otomatis kepentingan orang banyak dikorbankan, sehingga kebijakan dibuat tidak manusiawi lagi. Seperti cerita diatas, bentuk kongkrit belenggu kesemrawutan dari cara berfikir kita, dapat dilihat dalam keseharian seper- ti, kemacetan dijalan, yang disebabkan oleh ketidak teraturan, pelanggaran disiplin, egois, serta sikap mental yang apatis dan kurang perduli terhadap keadaan. Secara tidak langsung belenggu ini, menurunkan nilai kehormatan dan kesadaran sebagai mahluk yang luhur. Belenggu kesemrawu- tan ini terjadi karena di dalam masyarakat kita ada 3 golongan manusia, yaitu :

  1. Golongan Pejuang Golongan orang-orang yang mau bekerja tanpa pamrih, tanpa komentar dan tanpa diperintah serta tanpa diiming-iming, mereka selalu siap ketika dibutuhkan, khususnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

  2. Golongan Pekerja Golongan orang-orang yang mau bekerja karena ada pamrih, karena mengharap- kan popularitas, pujian serta hanya sibuk mengejar kepentingannya sendiri.

  3. Golongan penjahat Golongan orang-orang yang mengorban- kan kepentingan orang lain, merampas hak rakyat dan tidak perduli orang lain men- derita, demi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

  Saat ini untuk sementara, menurut survei para ulama, yang terbanyak saat ini adalah golongan pekerja dan penjahat, makanya bangsa kita jadi carut marut, acak adut, bau kentut, karena dirongrong oleh orang- orang yang sibuk mencari pamrih dan popularitas, juga orang-orang yang bahagia serta menari-nari diatas penderitaan orang lain. Sedangkan golongan pejuang hanya sedikit dari total komunitas. Nah !, ter- masuk golongan manakah kita ?.

  Apabila kita, kilas balik 62 tahun yang lalu, pada saat pergerakan fisik melawan impe- rialisme, bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaan dengan senjata konvensional, seperti bambu runcing. Karena pada waktu itu banyak pejuang yang rela mengorban- kan waktu, tenaga, pikiran bahkan jiwa raga serta keluarga yang dicintainya, yang mana pengorbanan pejuang tersebutlah yang akhirnya menghantarkan bangsa Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan.

  Allah menciptakan sejarah untuk diingat. Kisah orang-orang dulu ditulis untuk dijadikan pelajaran. Sungguh malang nasib orang-orang yang tak mau belajar dari se- jarah. Ia akan terjerumus dalam kubangan hina. Nasibnya akan diabadikan dalam sejarah dengan ornamen hitam.

  Berkaca diri. Ya, bisa jadi kita memang harus banyak ngaca. Kita akan melihat diri dan kemampuan kita, termasuk dalam memilih dan menilai. Dalam berkaca mungkin kita tak tahan melihat kead- aan kita sebenarnya. Mata kita mungkin berkaca-kaca, menyesali kekeliruan kita selama ini. Tetapi ingatlah masa lalu kita yang buruk tentu bukan untuk diratapi. Melainkan dijadikan pelajaran untuk per- baikan ke depan. Kita tentu makin sadar, mustahil menyelesaikan problem bangsa ini sendirian. Potensi manusia jadi kecil jika bercerai-berai dan akan besar jika ber- jamaah. Kita akan lemah secara individual, sebaliknya akan kuat secara kolektif, dan kita tidak boleh berharap orang lain me- mecahkan masalah kita. Pada hakikatnya, setiap orang di Republik ini mampu berbuat sesuatu untuk keluar dari belenggu kesemrawutan ini, sepan- jang kita semua mempunyai niat baik untuk mencari keberkahan dalam setiap upaya yang dilakukan, yang pada akhirnya cahaya kebenaran dan keadilan akan men- jelma dihadapan mata, setelah kita berjalan beberapa lamanya di dalam terowongan kebatilan yang gelap gulita. Semoga Tuhan mengabulkan do’a kita semua...amien. (Khalik, disadur dari Tata Sutabri www. inti.ac.id)

  

BELENGGU KESEMRAWUTAN

U T A M A

  

Menko Kesra Agung Laksono Kunker ke Tebing Tinggi

’16 Juta Pelajar di Indonesia Terima BSM’

Menko Kesra Republik Indonesia, Dr H R Agung Laksono melaku- kan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Tebingtinggi, diterima Walikota

  Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan di rumah dinas walikota Jalan Sutomo, Jumat (19/7). Kegiatan itu dalam rangka melakukan Safari Ramadhan 1434 Hijriah serta temu ramah dengan tenaga guru pendidik se Kota Tebingtinggi di GOR Asber Nasution Jalan Gunung Leuser. Tampak hadir dalam rombongan Menko Kesra Agung Laksono antara lain, anggota DPD Parlindungan Purba, Leo Nababan, Dirjen Kementrian Pendidikan, Dirjen Kementrian Kesehatan, serta muspida se- tempat yakni Kapolres Tebingtinggi AKBP Andi Rian Djayadi Sik, Kajari Olopan nainggolan SH, Ketua Pengadilan Agama Tebingtinggi serta para pimpinan SKPD se Kota Tebingtinggi. Menko Kesra Agung Laksono memapar- kan, kunjungan kerja ke seluruh daerah itu terkait kesejahteraan masyarakat antara lain bantuan BLSM yang telah tersalurkan

  87 persen di seluruh tanah air. Program BLSM merupakan kebijakan dari kompen- sasi kenaikan harga BBM, pemerintah tidak menginginkan masyarakat miskin terimbas dengan hal tersebut dan kepada pelajar akan mendapatkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) setingkat SD, SMP/MTs dan SMA.

  “Sebanyak 16 juta pelajar di seluruh Indo- nesia tercatat akan mendapat BSM. Data yang tercatat itu akan diteruskan ke Dinas Pendidikan di daerah, kemudian akan di- catat oleh Kementrian Pendidikan dan Ke- budayaan Pusat dan terakhir juga tercatat di Kementrian Kordinator Kesejahteraan Rakyat”, katanya. Agung Laksono juga berharap semua siswa yang mendapatkan bantuan BSM tersebut bisa terus melanjutkan sekolah, diperhi- tungkan hal itu bisa mengurangi jumlah anak putus sekolah. “Saya mengingatkan peran guru yang proaktif untuk mencatat siswanya yang tergolong miskin, mendeka- ti miskin dan sangat miskin dan untuk itu lebih diutamakan bagi masyarakat yang memiliki KPS. Siswa tersebut berhak men- erima BSM”, ungkap Agung Laksono. Dihadapan Menko Kesra Agung Laksono, Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan memaparkan seputar kesiapan program pendidikan Kurikulum 2013 di kota itu. “Keinginan untuk melaksanakan ada, tetapi masih adanya kendala karena para guru belum mendapatkan diklat, materi buku untuk siswa agar dibagikan dengan cepat, belum semua sekolah SMP, SMA belum dibiaya oleh Kementrian Pen- didikan dan Kebudayaan pada Kurikulum 2013 dan listrik untuk kemajuan peningka- tan belajar siswa serta guru sangat kurang pasokannya”, paparnya. Dibidang kesehatan, program kesehatan dibiaya oleh Jamkesmas dan juga ditang- gung oleh program Jamkesda. “Kami mengajukan RTLH sebanyak 1.000 di Kota Tebingtinggi dan mengadakan program pengentasan kemiskinan dengan melaku- kan perbaikan ekonomi seperti meliputi UMKM, kelompok tani dan kelompok masyarakat”, papar Umar Zunaidi. Disela-sela kegiatan temu ramah tersebut, Menko Kesra Agung Laksono didampingi Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan memberikan bantuan pada pro- gram pendidikan di Kantor Kementrian Agama Kota Tebingtinggi, Dinas Pendidi- kan Kota Tebingtinggi, bantuan kelompok tani, bantuan kepada pelajar berprestasi serta bantuan kepada kelompok tani mela- lui KUR BRI. Dalam kesempatan itu, Menko Kesra juga menyerahkan sejumlah bantuan antara lain, kenderaan (mobil) ambulance 1 unit kepada Dinas Kesehatan, traktor dan hand traktor 4 unit kepada Dinas Pertanian dan SMK Negeri 4, bantuan pendidikan guru agama berupa 50 CD edukatif melalui Kantor Kemenag Kota Tebingtinggi, bea- siswa kepada 3 mahasiswi Akbid, Kredit Usaha Rakyat Mikro BRI kepada 5 orang, perangkat penjernih air kepada RSUD Dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi serta 500 Paket Kebersihan Badan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat. (aliyustono)

14 P E N D I D I K A N

  15 Dalam rangka menuntaskan wajib bela-

  jar (wajar) 9 tahun dan mensukseskan program pendidikan menengah universal, Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Pendid- ikan akan meluncurkan Program Gerakan Penjaringan Anak Putus Sekolah (GPAPS) untuk menjaring anak-anak putus sekolah dan rawan putus sekolah. “Ke depan diharapkan tidak ada lagi warga Kota Tebingtinggi yang tidak berpendidi- kan SD, SMP, SMA dan SMK atau pendidi- kan kesetaraan”, demikian sebut Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Ismail Budiman SH pada Upacara Pembukaan Tahun Pelajaran 2013/2014 di halaman SMP Negeri 1 Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi. Menurut walikota, yang perlu menda- patkan perhatian adalah hubungan guru dengan siswa, karena hal itu merupakan factor yang turut menentukan dalam pen- ingkatan kualitas pendidikan. “Bagaimana- pun baiknya bahan ajar yang disajikan dan sempurnanya metode yang dipergunakan, jika hubungan guru dengan siswanya tidak harmonis akan menyebabkan siswa tidak memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan”, pesan walikota dihadapan ratusan siswa dan para guru SMP Negeri 1 Kota Tebingtinggi. Keterbacaan kurikulum dan pemahaman strategi belajar mengajar serta penguasaan teknologi informasi menjadi tuntutan yang harus dimiliki oleh guru dan men- jadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola kerja guru. “Kepercayaan pemerintah menetapkan beberapa sekolah kita sebagai pelaksana terbatas kurikulum 2013 kiranya diapresiasi oleh warga sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga sekolah yang belum terpilih atau belum melaksanakan kurikulum 2013 dapat belajar bagaimana untuk melaksanakannya”, imbuh walikota. Pada kesempatan itu, walikota juga ber- harap agar ke depan pencitraan pendidikan di Kota Tebingtinggi tidak hanya dikenal sebagai kota yang sangat peduli pendidi- kan, tetapi juga sebagai kota juara berbagai perlombaan akademik dan non akademik baik ditingkat propvinsi Sumatera Utara maupun ditingkat nasional.

  Selain di SMP Negeri 1 Tebingtinggi, upacara pembukaan tahun pelajaran baru juga dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jalan KL Yos Sudarso dipimpin Sekdako H Johan Samose Harahap yang mengin- struksikan beberapa hal kepada Kadis Pendidikan Kota Tebingtinggi antara lain, supaya setiap sekolah menyediakan kotak saran dan pengaduan, membuat peraturan standar pelayanan minimal serta men- gadakan razia hp dan siswa bolos dengan melibatkan warga sekolah dan aparat kepolisian. “Kami juga menginstruksikan agar dibuat penilaian kinerja kepala sekolah pada akhir tahun pelajaran berdasarkan jumlah lulusan SD yang diterima di SMP Negeri dan lulusan SMP yang diterima di SMA atau SMK Negeri serta lulusan SMA dan SMK yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri atau dunia kerja dan industri”, imbuh walikota.**(aliyustono).

  

Program Gerakan Penjaringan Anak Putus

Sekolah Diluncurkan

P E N D I D I K A N

  gambar di dapat dari :https://nisabollong.wordpress.com

  

Ary Miranda, S.STP

  Dalam kehidupan modern, internet merupakan sebuah kebutuhan vital yang sangat diperlukan. Sebagai sebuah portal jaringan komunikasi dan informasi global, keberadaan internet sebagai penyedia berbagai informasi dan pengetahuan turut serta membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup manusia. Dengan memiliki kemampuan dan kemauan dalam menggunakan internet, kita dapat memperoleh segudang manfaat, contohnya saja, kita dapat dengan mudah mencari dan mengakses informasi yang membantu dalam pemenuhan layanan pendidikan, pekerjaan, agama dan kes- ehatan. Di lain sisi kita dapat melakukan kegiatan komunikasi antar sesama, me- nambah relasi pertemanan dengan mudah, serta men-share informasi dengan cepat dan leluasa, melalui berbagai jenis layanan akun yang dapat diakses seperti email, blog dan berbagai situs jejaring sosial lainnya.

  Namun sesungguhnya dalam penerapann- ya pada kehidupan nyata, tidak selamanya internet dapat memberikan efek positif atau manfaat bagi si pengguna, terutama apabila tidak digunakan secara bijak. Ka- rena penyediaan konten yang terdapat di dalam layanan internet cenderung bersifat bebas, dan dapat diakses oleh siapa saja, maka tak jarang dijumpai adanya materi- materi yang dikirim dan terkirim dalam internet bersifat negatif, yang mengandung unsur pornografi, sadisme, rasisme, per- judian bahkan unsur diskriminasi sosial, yang berakibat pada disintegrasi moral dan sosial si pengguna, dalam hal ini kalan- gan remaja, sebagai users terbesar dalam penggunaan jasa layanan internet. Belum lagi dengan adanya ancaman- ancaman terhadap sistem hardware dan software pada komputer, berupa aneka macam program jahat (virus, worm, trojan, malware, spam dan spyware) yang dapat merusak segala bentuk data yang ada di dalam komputer, yang merugikan pengguna. Berbagai hal negatif tersebut dapat men- gakibatkan menurunnya perkembangan moral dan psikologi remaja yang apabila, dilakukan tanpa pengawasan dan dibekali pengetahuan yang mendalam terkait peng- gunaan layanan internet secara sehat. Untuk itu ada 5 langakah “SEHAT” yang perlu diperhatikan oleh pengguna, khususnya remaja sebagai generasi muda pengguna internet :

  1. Sadar Sebagai generasi muda, yang merupakan generasi penerus bangsa, yang mana cikal bakal kepribadian kita di masa yang akan datang merupakan cerminan dari apa yag kita lakukan pada saat ini, dorongan akan jiwa muda yang selalu ingin tahu sebai- knya dibatasi dengan tidak terlalu tertarik dan terpengaruh akan situs-situs yang ber- bau pornografi. Remaja dan siswa-siswa didik diharapkan mampu secara sadar dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet, tentunya dengan arahan dan pengawasan oleh keluarga dan lingkungan. Bila tidak pintar memilih dan memilah informasi yang diterima dan didapatkan, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menjerumuskan kita ke arah perbuatan yang negatif.

  2. Etika Dalam penggunaan layanan internet, dimana didalamnya terdapat banyak sekali konten-konten yang bebas untuk diakses, seringkali kita terjerumus dan lupa diri dalam menerima konten-konten dari sejumlah situs yang bertentangan terhadap nilai, norma dan SARA. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda pengguna jasa internet, perlu membentengi diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai, sehingga dapat membantu kita guna mencegah penggunaan internet yang tidak bertanggung jawab.

  3. Hati-hati Seringkali di dalam mengakses konten- konten layanan internet, kita sering meng- abaikan tingkat keamanan dari konten yang kita akses. Tak jarang konten-konten tersebut berisi ancaman-ancaman virus serta program-program yang justru dapat merusak sistem yang ada pada gadget yang kita gunakan. Sehingga perlu kiranya kita lebih meningkatkan keamanan, dengan menggunakan software Anti-Spyware, yang dapat difungsikan untuk mendeteksi dan mencegah program-program jahat, yang dapat mengancam data-data penting yang kita miliki.