Strategi dan Implementasi e Learning di (2)

Strategi dan Implementasi e-Learning di
Level Institusi dan Nasional
Studi Kasus: PJJ Aptikom dan PDITT Amikom

Prof. Richardus Eko Indrajit

[email protected]

+62 (818) 925-926

http://eko-indrajit.com

PENDAHULUAN
Prof. Richardus Eko Indrajit

[email protected]

+62 (818) 925-926

http://eko-indrajit.com


Kesepakatan Paradigma Belajar
• Belajar seumur hayat (life long learning)
• Belajar tanpa batas (borderless learning)
• Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
• Belajar secara bebas (freedom of learning)
• Belajar melalui beragam cara (free style learning)
• Belajar sebagai kebutuhan (contextual learning)

Siklus Model Pembelajaran
• Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
• Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
• Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
• Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
• Generasi Orde Globalisasi (Z) – belajar secara informal
berbasis teknologi mewarnai kehidupan


Konteks Pembelajaran Manusia
• Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
• Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
• Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
• Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
• Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
• Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
• Ingin menggapai cita-cita dan impian pribadi

Hakekat Pembelajaran
• Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
• Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
• Institusi: Formal, Informal, dan Non-Formal sebagai
sebuah portofolio/kombinasi sistem pembelajaran


Konteks E-Learning di Indonesia


Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)



Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)



Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)



Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)




Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)



Bagaimana cara mengembangkannya agar berhasil? (HOW)

E-Learning menurut UNESCO

“to meet the UNMET educational needs”

PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PJJ APTIKOM
Prof. Richardus Eko Indrajit

[email protected]

+62 (818) 925-926


http://eko-indrajit.com

Profil Siklus Pendidikan
100%

6.20%

6.58%

7.10%

7.20%

8.14%

9.09%

10.04%

11.01%


18.55%

20.69%

21.76%

22.32%

23.01%

23.63%

24.22%

24.80%

18.59%

18.42%


18.22%

28.42%

27.63%

26.85%

26.09%

90%
80%
70%
18.84%

18.57%

60%


18.49%

18.90%

18.75%

50%
40%

37.99%

35.48%

28.27%

29.22%

30%
20%
10%


18.42%

18.42%

2007

2008

24.37%

22.28%

21.67%

21.06%

20.47%

19.89%


2009

2010

2011

2012

2013

2014

0%

Tamat PT

Tamat SM

Tamat SMP


Tamat SD

Tidak Tamat SD

Kesenjangan di Perguruan Tinggi

Disparitas Sebaran Mahasiswa
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
-

Standar Nasional Pendidikan

Graduates
Competency

Contents and
Learning Outcomes

Learning Process
Delivery

Human Resources in
Education

Facilities and
Technology

Institution
Management

Monitoring and
Evaluation

Financial and Cost
Allocation

Research and
Development

Community Services

Persoalan Klasik dan Akut
• Ketidakmerataan Pembangunan
• Keberagamaan Kondisi Lingkungan
• Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
• Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
• Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
• Keterjangkauan Biaya Pendidikan

Rekomendasi Solusi
• Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
• Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
• Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
• Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
• Integrasi Beragam Sumber Pembelajaran

Masalah Nasional



1

Dari 3017 perguruan tinggi, sekitar 900 adalah anggota Aptikom



2

Jumlah program studi informatika dan komputer adalah sekitar 1,700



3

Sekitar 85% program studi masih memiliki akreditasi “C”



4

Salah satu penyebab rendahnya kualitas adalah mutu dosen yang rendah



5

Lebih dari 40% dosen informatika dan komputer adalah sarjana



6

Jika dibiarkan, maka tahun 2015 akan banyak PT yang terpaksa ditutup



7

Pembangunan daerah terganggu karena kekurangan SDM kompeten

Isu Anggota Aptikom
Terbatasnya PT penyelenggara Program
Studi Magister yang berakreditasi A atau B

Total biaya langsung dan tidak langsung
yang harus ditanggung (biaya kuliah, biaya
mukim, dan biaya dosen pengganti)

Risiko dosen yang diberikan tugas belajar
tidak kembali ke perguruan tinggi asal

Dosen yang memegang jabatan struktural
sulit memperoleh waktu yang tepat untuk
melakukan studi penuh waktu

Berkurangnya produk kolektif intelektual
akibat yang bersangkutan berada di luar
teritori (lingkungan fisik) perguruan tinggi

Peluang Solusi
E-Learning
Peserta didik tetap berada
dan berkarya di kampus
Waktu belajar dan mengerjakan
tugas yang fleksibel
Biaya kuliah yang terjangkau

Diselenggarakan
oleh perguruan tinggi
berakreditasi minimal baik

Bidang ilmu informatika
dan komputer

Penyelenggaraan program
pendidikan yang berkualitas

People

Mutu konten menarik dan relevan
Didukung oleh regulator dan
Badan Akreditasi Nasional

Process

Technology

Ruang Lingkup PJJ Aptikom
Program yang dirancang khusus bagi DOSEN INFORMATIKA
yang masih belum memiliki latar belakang pendidikan MAGISTER
untuk dapat melanjutkan studinya melalui metoda pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH atau mode E-LEARNING

Modus Konsorsium PJJ
Sejumlah anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer (APTIKOM) se-Indonesia bekerjasama membentuk
KONSORSIUM Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer untuk
menyelenggarakan PROGRAM MAGISTER melalui pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH berbasis TEKNOLOGI INFORMASI

dan GENTING
bagi PT Informatika dan Komputer
terutama yang beroperasi di luar Pulau Jawa

text
example
here.

2015

Memberbaiki
Kualitas

text example
here. this is an
example text
only

Modus Konsorsium PJJ

PENTING

Landasan Yuridis
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

DE JURE

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi
yang diperbaharui dengan Permen No. 109 tahun 2013



Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi



Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa



Pertemuan APTIKOM dengan Rektor PT Penyelenggara



Pertemuan APTIKOM dengan Badan Akreditasi Nasional



Pertemuan APTIKOM dengan Dewan Pendidikan Tinggi

DE FACTO

Alasan Konsorsium


Hanya sedikit anggota Aptikom yang eligible
atau memenuhi syarat untuk
menyelenggarakan PJJ



Kebanyakan PTN mengalami tantangan
untuk meyakinkan senat, sementara jika PTS
memiliki hambatan tidak memiliki SDM
yang cukup dan berkualitas



Peserta didik yang merupakan dosen
informatika dan komputer memiliki latar
belakang, tujuan, dan spesialisasi bidang
atau cabang ilmu yang berbeda



Durasi waktu yang sangat ketat mengingat
tahun 2015 sudah tidak ada lagi dosen
berlatar belakang sarjana saja yang boleh
mengajar

Model Kerjasama

Filosofi Pendidikan Terbuka

OpenContent

OpenCourseWare

OpenJournals

OpenProfessors

OpenFacilities

OpenConference

OpenLibrary

OpenCreditTransfer

OpenCreditEarning

OpenEBooks

OpenLearning

OpenResearch

Tiga Model Pendekatan Pragmatis

Arsitektur E-Learning

Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
• ISO 29163 (Mutu Modul)
• ISO 19796 (Mutu Proses)

Nasional
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

Landasan Legalitas E-Learning
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh (Uji Publik)

Pilot Project Tingkat Nasional
• Modul Tunggal: Universitas Terbuka
• Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
• Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
• Modul Kombinasi: PDITT (Kuliah Daring)

Studi Kasus: PDITT-PJJ Aptikom

Situs PJJ Aptikom

Proses Bisnis Akademik

Mata Kuliah Bersama

Ragam Format Materi

Online dan Offline

Repositori Video Kuliah

Buku dan Artikel Digital

Materi Terbuka

Evaluasi Berbentuk Esai

Evaluasi Berbentuk Pilihan Ganda

Evaluasi Berbentuk Pemetaan

Bank Soal

Diskusi dan Interaksi

Profil Mahasiswa

Ujian Tengah dan Akhir Semester

Hasil Tes Online

Sebaran Hasil Tes

Rekam Jejak Aktivitas

Catatan Aktivitas Dosen

Perkuliahan Sinkronus

Mahasiswa Online

Fokus Tanya Jawab

Presentasi Online

Kerja Kelompok Online

Papan Tulis Kolektif

Multi Interaksi Antar Siswa

Berselancar di Internet

Ujian Komprehensif

Desain Adopsi Sukses
• Pendekatan Akreditasi
• Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
• Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning

• Pendekatan Hibah
• Hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang terbukti
memberikan manfaat/solusi terhadap masalah bangsa

Bahan Refleksi dan Renungan
• Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
• Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
• Apa yang akan terjadi seandainya konsep internet
mendahului konsep pendidikan/pembelajaran yang
diketahui manusia? (E-Learning Community)

PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit

[email protected]

+62 (818) 925-926

http://eko-indrajit.com

Latar Belakang


Pada mulanya, APTIKOM membentuk konsorsium penyelenggaraan PJJ berdasarkan
Permendikbud No. 24 tahun 2012 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 109
tahun 2013 untuk membantu dosen tetap di berbagai perguruan tinggi yang belum
memiliki latar belakang magister – konsorsium terdiri dari 6 perguruan tinggi yang
memenuhi syarat yaitu STMIK AMIKOMYogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Telkom Bandung,
Universitas Gunadarma Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara Jakarta. Konten
maupun kurikulum disusun bersama secara kolektif oleh anggota Aptikom (para Guru
Besar dan Doktor). Hibah dari Dikti untuk mengembangkan modul mata kuliah.



Pada bulan Oktober 2013, APTIKOM kembali memperoleh hibah PDITT untuk
mengembangkan sejumlah modul e-learning yang sesuai dengan standar yang
dikembangkan Dikti untuk dapat dipergunakan sebagai materi dan konten terbuka yang
dapat diakses oleh seluruh masyarakat pendidikan Indonesia dalam kerangka mekanisme
transfer kredit. Sesuai dengan aturan yang ada, APTIKOM menyerahkan tugas tersebut
kepada STMIK AMIKOM selaku koordinator dan pengelola hibah. Selama kurang lebih
satu tahun, STMIK AMIKOM bekerjasama secara erat dengan APTIKOM menjalankan
amanah yang diberikan Dikti tersebut.

Strategi Pelaksanaan


Pembentukan Tim atau Pokja PDITT Aptikom yang diketuai oleh Dr.
Sushermanto(STMIK Banjarbaru) dengan anggota Dr. Abidarin (STMIK AMIKOM
Yogyakarta), Dr. Wahyudi (STMIK Nusa Mandiri), Kenny Lubis (Institut Perbanas),
Nina Kurnia (Universitas Telkom), Bambang Eka Purnama (Universitas Boyolali),
Rangga Firdaus (Universitas Lampung), Nurul Hidayat (Universitas Jenderal
Soedirman), Dazki (Institut Perbanas), dan Solikin (STMIK AMIK Bandung).



Adapun Tim Pengarah terdiri dari Prof. Richardus Eko Indrajit (Institut Perbanas), Prof.
Zainal Hasibuan (Universitas Indonesia), Prof. Iping Supriana (ITB), Prof. Riyanarto
Sarno (ITS), Prof. Marsudi Kisworo (Institut Perbanas), Prof. Suyanto (STMIK
AMIKOM Yogyakarta), Prof. Moedjiono (Universitas Budi Luhur), dan Prof. Zarlis
(USU).



Sementara itu dalam pelaksanaannya AMIKOM dan APTIKOM bekerjasama pula
dengan pihak ketiga yaitu PT Telkom Indonesia, PT VMEET Nusantara, dan IDC untuk
membantu penyediaan serta dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang
diperlukan.

Program Kegiatan
1.

Sosialisasi dan edukasi PDITT ke seluruh pemangku kepentingan.

2.

Penyusunan dan pengembangan standar penyelenggaraan serta konten materi PDITT.

3.

Pelatihan dan lokakarya pembuatan materi dan konten perkuliahan di sejumlah kota (Jakarta, Bandung, dan
Yogyakarta).

4.

Pembuatan materi perkuliahan daring berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

5.

Pengembangan aplikasi asinkronus (berbasis Moodle) dan sinkronus (berbasis VMeet).

6.

Pembuatan sistem informasi akademik (berbasis Microsoft Access).

7.

Pemindahan (upload) materi pembelajaran ke dalam repositori database.

8.

Uji coba sistem teknologi informasi dan komunikasi.

9.

Penawaran mata kuliah PDITT ke anggota APTIKOM (yang memiliki program S2 maupun S1 untuk mata kuliah
peminatan).

10. Pengelolaan dan pemantauan proses pembelajaran.

Tahap Pembuatan Prototip
Mata Kuliah Daring


Fase Pemilihan Mata Kuliah Daring



Fase Pembelajaran Pengembangan Mata Kuliah Daring



Fase Pelatihan Pembuatan Materi Kuliah Daring



Fase Pengembangan Modul dan Materi Kuliah Daring



Fase Pengesetan Parameter Sistem Manajemen Pembelajaran



Fase Pengunggahan Materi Kuliah Daring



Fase Percobaan Akses Materi Kuliah Daring



Fase Perbaikan Mutu Materi Kuliah Daring



Fase Pengembangan Panduan Penyelenggaraan Kuliah Daring

Tahap Pengembangan Lima
Mata Kuliah Daring


















Fase Penetapan Lima Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Tutor dan Asisten Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Administrator & Tim Teknis Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Penetapan dan Pengembangan Capaian Pembelajaran
Fase Penentuan Strategi Pembelajaran dan Model Pembabakan
Fase Perancangan dan Penentuan Jadwal Perkuliahan
Fase Pengembangan Materi Pembelajaran per Topik Bahasan
Fase Penentuan Model Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pembuatan Instrumen Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pengesetan Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Pengunggahan Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Infrastruktur dan Fasilitas Perkuliahan Daring
Fase Pengujian Kelima Modul Mata Kuliah Daring melalui Internet
Fase Perbaikan Mutu Modul Mata Kuliah Daring
Fase Peluncuran dan Peresmian Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Final Penyelenggaraan Perkuliahan

Tahap Pelaksanaan Lima
Mata Kuliah Daring

















Fase Pembuatan Panduan Pelaksanaan Mata Kuliah Daring
Fase Pemberitahuan dan Sosialisasi Mata Kuliah Daring
Fase Penawaran dan Pemetaan Mata Kuliah Daring
Fase Pendaftaran Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pengecekan dan Konfirmasi Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Akses Dosen, Tutor/Asisten, dan Peserta Didik
Fase Penyelenggaraan Perkuliahan Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Diskusi pada Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuliah Virtual secara Sinkronus
Fase Pembuatan dan Pengumpulan Tugas Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuis dan Ujian Mata Kuliah Daring
Fase Penilaian Hasil Evaluasi Peserta Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Sertifikat Hasil Evaluasi Mata Kuliah Daring
Fase Pengiriman Nilai Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pemetaan Nilai ke Sistem Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pengisian Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Daring

Keluaran #1: Mata Kuliah Daring

(5+15 buah)

Keluaran #2: LMS Pembelajaran
(asinkronus)

Keluaran #3: Aplikasi Virtual Class
(sinkronus)

Keluaran #4: Sistem Informasi Akademis

Keluaran #5: Peserta PDITT (1110 orang)

Keluaran #6: Panduan PDITT berbasis PJJ

PEDOMANPJJ 005

PEDOMANPJJ 007
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

PEDOMANPJJ 004
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

PEDOMANPJJ 003
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

PEDOMANPJJ 002

001

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom

PEDOMANPJJ

Standar Penilaian

Standar Kurikulum

Standar Model Asesmen/Evaluasi

Standar Komunikasi dan Format Materi

Versi 1.0 - Maret 2014

Standar Proses Administrasi
Pendaftaran dan Pembayaran

Standar Teknologi Pembelajaran

Versi 1.0 - Maret 2014

Versi 1.0 - Maret 2014

Versi 1.0 - Maret 2014

Versi 1.0 - Maret 2014

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

Versi 1.0 - Maret 2014

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

disusun oleh Konsorsium APTIKOM

1

1

Panduan
Penilaian

1

Panduan
Kurikulum

Panduan
Administrasi

1

1

Panduan
Teknologi

1

Panduan
Asesmen

Panduan
Materi

Keluaran #7: Materi Digital
(CD ROM)

Keluaran #8: Video Pendukung
PDITT

Keluaran #9: Panduan Pengembang Materi

Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Quizmaker

Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Engage

Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia

Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia

Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Storyline

Fitur dan Kapabilitas
Aplikasi E-Learning Aptikom

Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia

Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia

1

Keluaran #10: Pustaka E-Book

Perguruan Tinggi Mitra dan
Partisipan PDITT

dan lain sebagainya...

Rencana 2015


Mengembangkan 30-50 modul baru secara kolektif (bersama-sama PT Aptikom yang telah
mendapatkan minimum akreditasi B untuk program magister) dan menawarkannya ke publik
via PDITT



Menawarkan mata kuliah PDITT ke sekitar 3000-5000 mahasiswa dalam ruang lingkup
Aptikom



Meng-upgrade serta memutakhirkan infrastruktur dan aplikasi sinkronus maupun asinkronus
agar dapat melayani kebutuhan pembelajaran secara masif (berbasis MOOC)



Menawarkan engine PDITT Aptikom untuk dapat dipergunakan secara berbagi pakai (sharing)
dengan program studi lain yang ada di Indonesia



Menerapkan Standar Nasional Pendidikan untuk PJJ yang saat ini sedang difinalisasi oleh
BSNP (pasca uji publik)



Mengajukan pembentukan program studi baru berbasis PJJ dalam bentuk konsorsium untuk
program Magister Teknik Informatika dan Magister Sistem Informasi

Situs Utama

Pemilihan Mata Kuliah

Diskusi Intensif Berkala

Pembuatan Materi

Penyiapan Infrastruktur

Uji Coba Sistem

Evaluasi Mid Semester

Revisi Bahan Pembelajaran

Uji Coba Koneksi

Lokakarya E-Learning

Pengembangan Infrastruktur

Peluncuran Kuliah Daring

Perkuliahan Daring

Sertifikat Mata Kuliah

Panduan Standar Perkuliahan

Tingkat Kelulusan

Partisipasi Latihan dan Diskusi

Partisipasi Tugas dan Ujian

Sebaran Interaksi

Rerata Intensitas Aktivitas

Tantangan Berikut

“… let’s learn e-learning …”

Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit

[email protected]

+62 (818) 925-926

http://eko-indrajit.com

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24