Strategi dan Implementasi e Learning di (2)
Strategi dan Implementasi e-Learning di
Level Institusi dan Nasional
Studi Kasus: PJJ Aptikom dan PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
PENDAHULUAN
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Kesepakatan Paradigma Belajar
• Belajar seumur hayat (life long learning)
• Belajar tanpa batas (borderless learning)
• Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
• Belajar secara bebas (freedom of learning)
• Belajar melalui beragam cara (free style learning)
• Belajar sebagai kebutuhan (contextual learning)
Siklus Model Pembelajaran
• Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
• Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
• Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
• Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
• Generasi Orde Globalisasi (Z) – belajar secara informal
berbasis teknologi mewarnai kehidupan
Konteks Pembelajaran Manusia
• Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
• Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
• Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
• Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
• Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
• Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
• Ingin menggapai cita-cita dan impian pribadi
Hakekat Pembelajaran
• Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
• Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
• Institusi: Formal, Informal, dan Non-Formal sebagai
sebuah portofolio/kombinasi sistem pembelajaran
Konteks E-Learning di Indonesia
•
Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)
•
Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)
•
Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)
•
Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)
•
Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)
•
Bagaimana cara mengembangkannya agar berhasil? (HOW)
E-Learning menurut UNESCO
“to meet the UNMET educational needs”
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PJJ APTIKOM
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Profil Siklus Pendidikan
100%
6.20%
6.58%
7.10%
7.20%
8.14%
9.09%
10.04%
11.01%
18.55%
20.69%
21.76%
22.32%
23.01%
23.63%
24.22%
24.80%
18.59%
18.42%
18.22%
28.42%
27.63%
26.85%
26.09%
90%
80%
70%
18.84%
18.57%
60%
18.49%
18.90%
18.75%
50%
40%
37.99%
35.48%
28.27%
29.22%
30%
20%
10%
18.42%
18.42%
2007
2008
24.37%
22.28%
21.67%
21.06%
20.47%
19.89%
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0%
Tamat PT
Tamat SM
Tamat SMP
Tamat SD
Tidak Tamat SD
Kesenjangan di Perguruan Tinggi
Disparitas Sebaran Mahasiswa
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
-
Standar Nasional Pendidikan
Graduates
Competency
Contents and
Learning Outcomes
Learning Process
Delivery
Human Resources in
Education
Facilities and
Technology
Institution
Management
Monitoring and
Evaluation
Financial and Cost
Allocation
Research and
Development
Community Services
Persoalan Klasik dan Akut
• Ketidakmerataan Pembangunan
• Keberagamaan Kondisi Lingkungan
• Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
• Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
• Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
• Keterjangkauan Biaya Pendidikan
Rekomendasi Solusi
• Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
• Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
• Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
• Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
• Integrasi Beragam Sumber Pembelajaran
Masalah Nasional
✓
1
Dari 3017 perguruan tinggi, sekitar 900 adalah anggota Aptikom
✓
2
Jumlah program studi informatika dan komputer adalah sekitar 1,700
✓
3
Sekitar 85% program studi masih memiliki akreditasi “C”
✓
4
Salah satu penyebab rendahnya kualitas adalah mutu dosen yang rendah
✓
5
Lebih dari 40% dosen informatika dan komputer adalah sarjana
✓
6
Jika dibiarkan, maka tahun 2015 akan banyak PT yang terpaksa ditutup
✓
7
Pembangunan daerah terganggu karena kekurangan SDM kompeten
Isu Anggota Aptikom
Terbatasnya PT penyelenggara Program
Studi Magister yang berakreditasi A atau B
Total biaya langsung dan tidak langsung
yang harus ditanggung (biaya kuliah, biaya
mukim, dan biaya dosen pengganti)
Risiko dosen yang diberikan tugas belajar
tidak kembali ke perguruan tinggi asal
Dosen yang memegang jabatan struktural
sulit memperoleh waktu yang tepat untuk
melakukan studi penuh waktu
Berkurangnya produk kolektif intelektual
akibat yang bersangkutan berada di luar
teritori (lingkungan fisik) perguruan tinggi
Peluang Solusi
E-Learning
Peserta didik tetap berada
dan berkarya di kampus
Waktu belajar dan mengerjakan
tugas yang fleksibel
Biaya kuliah yang terjangkau
Diselenggarakan
oleh perguruan tinggi
berakreditasi minimal baik
Bidang ilmu informatika
dan komputer
Penyelenggaraan program
pendidikan yang berkualitas
People
Mutu konten menarik dan relevan
Didukung oleh regulator dan
Badan Akreditasi Nasional
Process
Technology
Ruang Lingkup PJJ Aptikom
Program yang dirancang khusus bagi DOSEN INFORMATIKA
yang masih belum memiliki latar belakang pendidikan MAGISTER
untuk dapat melanjutkan studinya melalui metoda pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH atau mode E-LEARNING
Modus Konsorsium PJJ
Sejumlah anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer (APTIKOM) se-Indonesia bekerjasama membentuk
KONSORSIUM Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer untuk
menyelenggarakan PROGRAM MAGISTER melalui pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH berbasis TEKNOLOGI INFORMASI
dan GENTING
bagi PT Informatika dan Komputer
terutama yang beroperasi di luar Pulau Jawa
text
example
here.
2015
Memberbaiki
Kualitas
text example
here. this is an
example text
only
Modus Konsorsium PJJ
PENTING
Landasan Yuridis
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
DE JURE
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi
yang diperbaharui dengan Permen No. 109 tahun 2013
•
Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
•
Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa
•
Pertemuan APTIKOM dengan Rektor PT Penyelenggara
•
Pertemuan APTIKOM dengan Badan Akreditasi Nasional
•
Pertemuan APTIKOM dengan Dewan Pendidikan Tinggi
DE FACTO
Alasan Konsorsium
•
Hanya sedikit anggota Aptikom yang eligible
atau memenuhi syarat untuk
menyelenggarakan PJJ
•
Kebanyakan PTN mengalami tantangan
untuk meyakinkan senat, sementara jika PTS
memiliki hambatan tidak memiliki SDM
yang cukup dan berkualitas
•
Peserta didik yang merupakan dosen
informatika dan komputer memiliki latar
belakang, tujuan, dan spesialisasi bidang
atau cabang ilmu yang berbeda
•
Durasi waktu yang sangat ketat mengingat
tahun 2015 sudah tidak ada lagi dosen
berlatar belakang sarjana saja yang boleh
mengajar
Model Kerjasama
Filosofi Pendidikan Terbuka
OpenContent
OpenCourseWare
OpenJournals
OpenProfessors
OpenFacilities
OpenConference
OpenLibrary
OpenCreditTransfer
OpenCreditEarning
OpenEBooks
OpenLearning
OpenResearch
Tiga Model Pendekatan Pragmatis
Arsitektur E-Learning
Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
• ISO 29163 (Mutu Modul)
• ISO 19796 (Mutu Proses)
Nasional
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
Landasan Legalitas E-Learning
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh (Uji Publik)
Pilot Project Tingkat Nasional
• Modul Tunggal: Universitas Terbuka
• Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
• Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
• Modul Kombinasi: PDITT (Kuliah Daring)
Studi Kasus: PDITT-PJJ Aptikom
Situs PJJ Aptikom
Proses Bisnis Akademik
Mata Kuliah Bersama
Ragam Format Materi
Online dan Offline
Repositori Video Kuliah
Buku dan Artikel Digital
Materi Terbuka
Evaluasi Berbentuk Esai
Evaluasi Berbentuk Pilihan Ganda
Evaluasi Berbentuk Pemetaan
Bank Soal
Diskusi dan Interaksi
Profil Mahasiswa
Ujian Tengah dan Akhir Semester
Hasil Tes Online
Sebaran Hasil Tes
Rekam Jejak Aktivitas
Catatan Aktivitas Dosen
Perkuliahan Sinkronus
Mahasiswa Online
Fokus Tanya Jawab
Presentasi Online
Kerja Kelompok Online
Papan Tulis Kolektif
Multi Interaksi Antar Siswa
Berselancar di Internet
Ujian Komprehensif
Desain Adopsi Sukses
• Pendekatan Akreditasi
• Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
• Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning
• Pendekatan Hibah
• Hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang terbukti
memberikan manfaat/solusi terhadap masalah bangsa
Bahan Refleksi dan Renungan
• Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
• Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
• Apa yang akan terjadi seandainya konsep internet
mendahului konsep pendidikan/pembelajaran yang
diketahui manusia? (E-Learning Community)
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Latar Belakang
•
Pada mulanya, APTIKOM membentuk konsorsium penyelenggaraan PJJ berdasarkan
Permendikbud No. 24 tahun 2012 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 109
tahun 2013 untuk membantu dosen tetap di berbagai perguruan tinggi yang belum
memiliki latar belakang magister – konsorsium terdiri dari 6 perguruan tinggi yang
memenuhi syarat yaitu STMIK AMIKOMYogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Telkom Bandung,
Universitas Gunadarma Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara Jakarta. Konten
maupun kurikulum disusun bersama secara kolektif oleh anggota Aptikom (para Guru
Besar dan Doktor). Hibah dari Dikti untuk mengembangkan modul mata kuliah.
•
Pada bulan Oktober 2013, APTIKOM kembali memperoleh hibah PDITT untuk
mengembangkan sejumlah modul e-learning yang sesuai dengan standar yang
dikembangkan Dikti untuk dapat dipergunakan sebagai materi dan konten terbuka yang
dapat diakses oleh seluruh masyarakat pendidikan Indonesia dalam kerangka mekanisme
transfer kredit. Sesuai dengan aturan yang ada, APTIKOM menyerahkan tugas tersebut
kepada STMIK AMIKOM selaku koordinator dan pengelola hibah. Selama kurang lebih
satu tahun, STMIK AMIKOM bekerjasama secara erat dengan APTIKOM menjalankan
amanah yang diberikan Dikti tersebut.
Strategi Pelaksanaan
•
Pembentukan Tim atau Pokja PDITT Aptikom yang diketuai oleh Dr.
Sushermanto(STMIK Banjarbaru) dengan anggota Dr. Abidarin (STMIK AMIKOM
Yogyakarta), Dr. Wahyudi (STMIK Nusa Mandiri), Kenny Lubis (Institut Perbanas),
Nina Kurnia (Universitas Telkom), Bambang Eka Purnama (Universitas Boyolali),
Rangga Firdaus (Universitas Lampung), Nurul Hidayat (Universitas Jenderal
Soedirman), Dazki (Institut Perbanas), dan Solikin (STMIK AMIK Bandung).
•
Adapun Tim Pengarah terdiri dari Prof. Richardus Eko Indrajit (Institut Perbanas), Prof.
Zainal Hasibuan (Universitas Indonesia), Prof. Iping Supriana (ITB), Prof. Riyanarto
Sarno (ITS), Prof. Marsudi Kisworo (Institut Perbanas), Prof. Suyanto (STMIK
AMIKOM Yogyakarta), Prof. Moedjiono (Universitas Budi Luhur), dan Prof. Zarlis
(USU).
•
Sementara itu dalam pelaksanaannya AMIKOM dan APTIKOM bekerjasama pula
dengan pihak ketiga yaitu PT Telkom Indonesia, PT VMEET Nusantara, dan IDC untuk
membantu penyediaan serta dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang
diperlukan.
Program Kegiatan
1.
Sosialisasi dan edukasi PDITT ke seluruh pemangku kepentingan.
2.
Penyusunan dan pengembangan standar penyelenggaraan serta konten materi PDITT.
3.
Pelatihan dan lokakarya pembuatan materi dan konten perkuliahan di sejumlah kota (Jakarta, Bandung, dan
Yogyakarta).
4.
Pembuatan materi perkuliahan daring berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
5.
Pengembangan aplikasi asinkronus (berbasis Moodle) dan sinkronus (berbasis VMeet).
6.
Pembuatan sistem informasi akademik (berbasis Microsoft Access).
7.
Pemindahan (upload) materi pembelajaran ke dalam repositori database.
8.
Uji coba sistem teknologi informasi dan komunikasi.
9.
Penawaran mata kuliah PDITT ke anggota APTIKOM (yang memiliki program S2 maupun S1 untuk mata kuliah
peminatan).
10. Pengelolaan dan pemantauan proses pembelajaran.
Tahap Pembuatan Prototip
Mata Kuliah Daring
•
Fase Pemilihan Mata Kuliah Daring
•
Fase Pembelajaran Pengembangan Mata Kuliah Daring
•
Fase Pelatihan Pembuatan Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengembangan Modul dan Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengesetan Parameter Sistem Manajemen Pembelajaran
•
Fase Pengunggahan Materi Kuliah Daring
•
Fase Percobaan Akses Materi Kuliah Daring
•
Fase Perbaikan Mutu Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengembangan Panduan Penyelenggaraan Kuliah Daring
Tahap Pengembangan Lima
Mata Kuliah Daring
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fase Penetapan Lima Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Tutor dan Asisten Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Administrator & Tim Teknis Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Penetapan dan Pengembangan Capaian Pembelajaran
Fase Penentuan Strategi Pembelajaran dan Model Pembabakan
Fase Perancangan dan Penentuan Jadwal Perkuliahan
Fase Pengembangan Materi Pembelajaran per Topik Bahasan
Fase Penentuan Model Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pembuatan Instrumen Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pengesetan Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Pengunggahan Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Infrastruktur dan Fasilitas Perkuliahan Daring
Fase Pengujian Kelima Modul Mata Kuliah Daring melalui Internet
Fase Perbaikan Mutu Modul Mata Kuliah Daring
Fase Peluncuran dan Peresmian Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Final Penyelenggaraan Perkuliahan
Tahap Pelaksanaan Lima
Mata Kuliah Daring
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fase Pembuatan Panduan Pelaksanaan Mata Kuliah Daring
Fase Pemberitahuan dan Sosialisasi Mata Kuliah Daring
Fase Penawaran dan Pemetaan Mata Kuliah Daring
Fase Pendaftaran Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pengecekan dan Konfirmasi Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Akses Dosen, Tutor/Asisten, dan Peserta Didik
Fase Penyelenggaraan Perkuliahan Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Diskusi pada Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuliah Virtual secara Sinkronus
Fase Pembuatan dan Pengumpulan Tugas Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuis dan Ujian Mata Kuliah Daring
Fase Penilaian Hasil Evaluasi Peserta Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Sertifikat Hasil Evaluasi Mata Kuliah Daring
Fase Pengiriman Nilai Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pemetaan Nilai ke Sistem Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pengisian Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Daring
Keluaran #1: Mata Kuliah Daring
(5+15 buah)
Keluaran #2: LMS Pembelajaran
(asinkronus)
Keluaran #3: Aplikasi Virtual Class
(sinkronus)
Keluaran #4: Sistem Informasi Akademis
Keluaran #5: Peserta PDITT (1110 orang)
Keluaran #6: Panduan PDITT berbasis PJJ
PEDOMANPJJ 005
PEDOMANPJJ 007
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 004
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 003
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 002
001
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ
Standar Penilaian
Standar Kurikulum
Standar Model Asesmen/Evaluasi
Standar Komunikasi dan Format Materi
Versi 1.0 - Maret 2014
Standar Proses Administrasi
Pendaftaran dan Pembayaran
Standar Teknologi Pembelajaran
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
1
1
Panduan
Penilaian
1
Panduan
Kurikulum
Panduan
Administrasi
1
1
Panduan
Teknologi
1
Panduan
Asesmen
Panduan
Materi
Keluaran #7: Materi Digital
(CD ROM)
Keluaran #8: Video Pendukung
PDITT
Keluaran #9: Panduan Pengembang Materi
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Quizmaker
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Engage
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Storyline
Fitur dan Kapabilitas
Aplikasi E-Learning Aptikom
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
1
Keluaran #10: Pustaka E-Book
Perguruan Tinggi Mitra dan
Partisipan PDITT
dan lain sebagainya...
Rencana 2015
•
Mengembangkan 30-50 modul baru secara kolektif (bersama-sama PT Aptikom yang telah
mendapatkan minimum akreditasi B untuk program magister) dan menawarkannya ke publik
via PDITT
•
Menawarkan mata kuliah PDITT ke sekitar 3000-5000 mahasiswa dalam ruang lingkup
Aptikom
•
Meng-upgrade serta memutakhirkan infrastruktur dan aplikasi sinkronus maupun asinkronus
agar dapat melayani kebutuhan pembelajaran secara masif (berbasis MOOC)
•
Menawarkan engine PDITT Aptikom untuk dapat dipergunakan secara berbagi pakai (sharing)
dengan program studi lain yang ada di Indonesia
•
Menerapkan Standar Nasional Pendidikan untuk PJJ yang saat ini sedang difinalisasi oleh
BSNP (pasca uji publik)
•
Mengajukan pembentukan program studi baru berbasis PJJ dalam bentuk konsorsium untuk
program Magister Teknik Informatika dan Magister Sistem Informasi
Situs Utama
Pemilihan Mata Kuliah
Diskusi Intensif Berkala
Pembuatan Materi
Penyiapan Infrastruktur
Uji Coba Sistem
Evaluasi Mid Semester
Revisi Bahan Pembelajaran
Uji Coba Koneksi
Lokakarya E-Learning
Pengembangan Infrastruktur
Peluncuran Kuliah Daring
Perkuliahan Daring
Sertifikat Mata Kuliah
Panduan Standar Perkuliahan
Tingkat Kelulusan
Partisipasi Latihan dan Diskusi
Partisipasi Tugas dan Ujian
Sebaran Interaksi
Rerata Intensitas Aktivitas
Tantangan Berikut
“… let’s learn e-learning …”
Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Level Institusi dan Nasional
Studi Kasus: PJJ Aptikom dan PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
PENDAHULUAN
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Kesepakatan Paradigma Belajar
• Belajar seumur hayat (life long learning)
• Belajar tanpa batas (borderless learning)
• Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
• Belajar secara bebas (freedom of learning)
• Belajar melalui beragam cara (free style learning)
• Belajar sebagai kebutuhan (contextual learning)
Siklus Model Pembelajaran
• Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
• Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
• Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
• Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
• Generasi Orde Globalisasi (Z) – belajar secara informal
berbasis teknologi mewarnai kehidupan
Konteks Pembelajaran Manusia
• Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
• Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
• Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
• Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
• Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
• Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
• Ingin menggapai cita-cita dan impian pribadi
Hakekat Pembelajaran
• Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
• Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
• Institusi: Formal, Informal, dan Non-Formal sebagai
sebuah portofolio/kombinasi sistem pembelajaran
Konteks E-Learning di Indonesia
•
Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)
•
Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)
•
Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)
•
Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)
•
Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)
•
Bagaimana cara mengembangkannya agar berhasil? (HOW)
E-Learning menurut UNESCO
“to meet the UNMET educational needs”
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PJJ APTIKOM
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Profil Siklus Pendidikan
100%
6.20%
6.58%
7.10%
7.20%
8.14%
9.09%
10.04%
11.01%
18.55%
20.69%
21.76%
22.32%
23.01%
23.63%
24.22%
24.80%
18.59%
18.42%
18.22%
28.42%
27.63%
26.85%
26.09%
90%
80%
70%
18.84%
18.57%
60%
18.49%
18.90%
18.75%
50%
40%
37.99%
35.48%
28.27%
29.22%
30%
20%
10%
18.42%
18.42%
2007
2008
24.37%
22.28%
21.67%
21.06%
20.47%
19.89%
2009
2010
2011
2012
2013
2014
0%
Tamat PT
Tamat SM
Tamat SMP
Tamat SD
Tidak Tamat SD
Kesenjangan di Perguruan Tinggi
Disparitas Sebaran Mahasiswa
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
-
Standar Nasional Pendidikan
Graduates
Competency
Contents and
Learning Outcomes
Learning Process
Delivery
Human Resources in
Education
Facilities and
Technology
Institution
Management
Monitoring and
Evaluation
Financial and Cost
Allocation
Research and
Development
Community Services
Persoalan Klasik dan Akut
• Ketidakmerataan Pembangunan
• Keberagamaan Kondisi Lingkungan
• Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
• Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
• Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
• Keterjangkauan Biaya Pendidikan
Rekomendasi Solusi
• Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
• Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
• Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
• Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
• Integrasi Beragam Sumber Pembelajaran
Masalah Nasional
✓
1
Dari 3017 perguruan tinggi, sekitar 900 adalah anggota Aptikom
✓
2
Jumlah program studi informatika dan komputer adalah sekitar 1,700
✓
3
Sekitar 85% program studi masih memiliki akreditasi “C”
✓
4
Salah satu penyebab rendahnya kualitas adalah mutu dosen yang rendah
✓
5
Lebih dari 40% dosen informatika dan komputer adalah sarjana
✓
6
Jika dibiarkan, maka tahun 2015 akan banyak PT yang terpaksa ditutup
✓
7
Pembangunan daerah terganggu karena kekurangan SDM kompeten
Isu Anggota Aptikom
Terbatasnya PT penyelenggara Program
Studi Magister yang berakreditasi A atau B
Total biaya langsung dan tidak langsung
yang harus ditanggung (biaya kuliah, biaya
mukim, dan biaya dosen pengganti)
Risiko dosen yang diberikan tugas belajar
tidak kembali ke perguruan tinggi asal
Dosen yang memegang jabatan struktural
sulit memperoleh waktu yang tepat untuk
melakukan studi penuh waktu
Berkurangnya produk kolektif intelektual
akibat yang bersangkutan berada di luar
teritori (lingkungan fisik) perguruan tinggi
Peluang Solusi
E-Learning
Peserta didik tetap berada
dan berkarya di kampus
Waktu belajar dan mengerjakan
tugas yang fleksibel
Biaya kuliah yang terjangkau
Diselenggarakan
oleh perguruan tinggi
berakreditasi minimal baik
Bidang ilmu informatika
dan komputer
Penyelenggaraan program
pendidikan yang berkualitas
People
Mutu konten menarik dan relevan
Didukung oleh regulator dan
Badan Akreditasi Nasional
Process
Technology
Ruang Lingkup PJJ Aptikom
Program yang dirancang khusus bagi DOSEN INFORMATIKA
yang masih belum memiliki latar belakang pendidikan MAGISTER
untuk dapat melanjutkan studinya melalui metoda pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH atau mode E-LEARNING
Modus Konsorsium PJJ
Sejumlah anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer (APTIKOM) se-Indonesia bekerjasama membentuk
KONSORSIUM Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer untuk
menyelenggarakan PROGRAM MAGISTER melalui pendekatan
PENDIDIKAN JARAK JAUH berbasis TEKNOLOGI INFORMASI
dan GENTING
bagi PT Informatika dan Komputer
terutama yang beroperasi di luar Pulau Jawa
text
example
here.
2015
Memberbaiki
Kualitas
text example
here. this is an
example text
only
Modus Konsorsium PJJ
PENTING
Landasan Yuridis
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
DE JURE
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi
yang diperbaharui dengan Permen No. 109 tahun 2013
•
Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
•
Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa
•
Pertemuan APTIKOM dengan Rektor PT Penyelenggara
•
Pertemuan APTIKOM dengan Badan Akreditasi Nasional
•
Pertemuan APTIKOM dengan Dewan Pendidikan Tinggi
DE FACTO
Alasan Konsorsium
•
Hanya sedikit anggota Aptikom yang eligible
atau memenuhi syarat untuk
menyelenggarakan PJJ
•
Kebanyakan PTN mengalami tantangan
untuk meyakinkan senat, sementara jika PTS
memiliki hambatan tidak memiliki SDM
yang cukup dan berkualitas
•
Peserta didik yang merupakan dosen
informatika dan komputer memiliki latar
belakang, tujuan, dan spesialisasi bidang
atau cabang ilmu yang berbeda
•
Durasi waktu yang sangat ketat mengingat
tahun 2015 sudah tidak ada lagi dosen
berlatar belakang sarjana saja yang boleh
mengajar
Model Kerjasama
Filosofi Pendidikan Terbuka
OpenContent
OpenCourseWare
OpenJournals
OpenProfessors
OpenFacilities
OpenConference
OpenLibrary
OpenCreditTransfer
OpenCreditEarning
OpenEBooks
OpenLearning
OpenResearch
Tiga Model Pendekatan Pragmatis
Arsitektur E-Learning
Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
• ISO 29163 (Mutu Modul)
• ISO 19796 (Mutu Proses)
Nasional
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
Landasan Legalitas E-Learning
• UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
• Draft Standar Pendidikan Jarak Jauh (Uji Publik)
Pilot Project Tingkat Nasional
• Modul Tunggal: Universitas Terbuka
• Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
• Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
• Modul Kombinasi: PDITT (Kuliah Daring)
Studi Kasus: PDITT-PJJ Aptikom
Situs PJJ Aptikom
Proses Bisnis Akademik
Mata Kuliah Bersama
Ragam Format Materi
Online dan Offline
Repositori Video Kuliah
Buku dan Artikel Digital
Materi Terbuka
Evaluasi Berbentuk Esai
Evaluasi Berbentuk Pilihan Ganda
Evaluasi Berbentuk Pemetaan
Bank Soal
Diskusi dan Interaksi
Profil Mahasiswa
Ujian Tengah dan Akhir Semester
Hasil Tes Online
Sebaran Hasil Tes
Rekam Jejak Aktivitas
Catatan Aktivitas Dosen
Perkuliahan Sinkronus
Mahasiswa Online
Fokus Tanya Jawab
Presentasi Online
Kerja Kelompok Online
Papan Tulis Kolektif
Multi Interaksi Antar Siswa
Berselancar di Internet
Ujian Komprehensif
Desain Adopsi Sukses
• Pendekatan Akreditasi
• Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
• Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning
• Pendekatan Hibah
• Hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang terbukti
memberikan manfaat/solusi terhadap masalah bangsa
Bahan Refleksi dan Renungan
• Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
• Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
• Apa yang akan terjadi seandainya konsep internet
mendahului konsep pendidikan/pembelajaran yang
diketahui manusia? (E-Learning Community)
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com
Latar Belakang
•
Pada mulanya, APTIKOM membentuk konsorsium penyelenggaraan PJJ berdasarkan
Permendikbud No. 24 tahun 2012 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 109
tahun 2013 untuk membantu dosen tetap di berbagai perguruan tinggi yang belum
memiliki latar belakang magister – konsorsium terdiri dari 6 perguruan tinggi yang
memenuhi syarat yaitu STMIK AMIKOMYogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Telkom Bandung,
Universitas Gunadarma Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara Jakarta. Konten
maupun kurikulum disusun bersama secara kolektif oleh anggota Aptikom (para Guru
Besar dan Doktor). Hibah dari Dikti untuk mengembangkan modul mata kuliah.
•
Pada bulan Oktober 2013, APTIKOM kembali memperoleh hibah PDITT untuk
mengembangkan sejumlah modul e-learning yang sesuai dengan standar yang
dikembangkan Dikti untuk dapat dipergunakan sebagai materi dan konten terbuka yang
dapat diakses oleh seluruh masyarakat pendidikan Indonesia dalam kerangka mekanisme
transfer kredit. Sesuai dengan aturan yang ada, APTIKOM menyerahkan tugas tersebut
kepada STMIK AMIKOM selaku koordinator dan pengelola hibah. Selama kurang lebih
satu tahun, STMIK AMIKOM bekerjasama secara erat dengan APTIKOM menjalankan
amanah yang diberikan Dikti tersebut.
Strategi Pelaksanaan
•
Pembentukan Tim atau Pokja PDITT Aptikom yang diketuai oleh Dr.
Sushermanto(STMIK Banjarbaru) dengan anggota Dr. Abidarin (STMIK AMIKOM
Yogyakarta), Dr. Wahyudi (STMIK Nusa Mandiri), Kenny Lubis (Institut Perbanas),
Nina Kurnia (Universitas Telkom), Bambang Eka Purnama (Universitas Boyolali),
Rangga Firdaus (Universitas Lampung), Nurul Hidayat (Universitas Jenderal
Soedirman), Dazki (Institut Perbanas), dan Solikin (STMIK AMIK Bandung).
•
Adapun Tim Pengarah terdiri dari Prof. Richardus Eko Indrajit (Institut Perbanas), Prof.
Zainal Hasibuan (Universitas Indonesia), Prof. Iping Supriana (ITB), Prof. Riyanarto
Sarno (ITS), Prof. Marsudi Kisworo (Institut Perbanas), Prof. Suyanto (STMIK
AMIKOM Yogyakarta), Prof. Moedjiono (Universitas Budi Luhur), dan Prof. Zarlis
(USU).
•
Sementara itu dalam pelaksanaannya AMIKOM dan APTIKOM bekerjasama pula
dengan pihak ketiga yaitu PT Telkom Indonesia, PT VMEET Nusantara, dan IDC untuk
membantu penyediaan serta dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang
diperlukan.
Program Kegiatan
1.
Sosialisasi dan edukasi PDITT ke seluruh pemangku kepentingan.
2.
Penyusunan dan pengembangan standar penyelenggaraan serta konten materi PDITT.
3.
Pelatihan dan lokakarya pembuatan materi dan konten perkuliahan di sejumlah kota (Jakarta, Bandung, dan
Yogyakarta).
4.
Pembuatan materi perkuliahan daring berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
5.
Pengembangan aplikasi asinkronus (berbasis Moodle) dan sinkronus (berbasis VMeet).
6.
Pembuatan sistem informasi akademik (berbasis Microsoft Access).
7.
Pemindahan (upload) materi pembelajaran ke dalam repositori database.
8.
Uji coba sistem teknologi informasi dan komunikasi.
9.
Penawaran mata kuliah PDITT ke anggota APTIKOM (yang memiliki program S2 maupun S1 untuk mata kuliah
peminatan).
10. Pengelolaan dan pemantauan proses pembelajaran.
Tahap Pembuatan Prototip
Mata Kuliah Daring
•
Fase Pemilihan Mata Kuliah Daring
•
Fase Pembelajaran Pengembangan Mata Kuliah Daring
•
Fase Pelatihan Pembuatan Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengembangan Modul dan Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengesetan Parameter Sistem Manajemen Pembelajaran
•
Fase Pengunggahan Materi Kuliah Daring
•
Fase Percobaan Akses Materi Kuliah Daring
•
Fase Perbaikan Mutu Materi Kuliah Daring
•
Fase Pengembangan Panduan Penyelenggaraan Kuliah Daring
Tahap Pengembangan Lima
Mata Kuliah Daring
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fase Penetapan Lima Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Tutor dan Asisten Mata Kuliah Daring
Fase Pelatihan Administrator & Tim Teknis Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Penetapan dan Pengembangan Capaian Pembelajaran
Fase Penentuan Strategi Pembelajaran dan Model Pembabakan
Fase Perancangan dan Penentuan Jadwal Perkuliahan
Fase Pengembangan Materi Pembelajaran per Topik Bahasan
Fase Penentuan Model Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pembuatan Instrumen Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Fase Pengesetan Sistem Manajemen Pembelajaran
Fase Pengunggahan Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Infrastruktur dan Fasilitas Perkuliahan Daring
Fase Pengujian Kelima Modul Mata Kuliah Daring melalui Internet
Fase Perbaikan Mutu Modul Mata Kuliah Daring
Fase Peluncuran dan Peresmian Kelima Mata Kuliah Daring
Fase Persiapan Final Penyelenggaraan Perkuliahan
Tahap Pelaksanaan Lima
Mata Kuliah Daring
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fase Pembuatan Panduan Pelaksanaan Mata Kuliah Daring
Fase Pemberitahuan dan Sosialisasi Mata Kuliah Daring
Fase Penawaran dan Pemetaan Mata Kuliah Daring
Fase Pendaftaran Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pengecekan dan Konfirmasi Peserta Didik Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Akses Dosen, Tutor/Asisten, dan Peserta Didik
Fase Penyelenggaraan Perkuliahan Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Diskusi pada Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuliah Virtual secara Sinkronus
Fase Pembuatan dan Pengumpulan Tugas Mata Kuliah Daring
Fase Pelaksanaan Kuis dan Ujian Mata Kuliah Daring
Fase Penilaian Hasil Evaluasi Peserta Mata Kuliah Daring
Fase Pembuatan Sertifikat Hasil Evaluasi Mata Kuliah Daring
Fase Pengiriman Nilai Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pemetaan Nilai ke Sistem Perguruan Tinggi Mitra
Fase Pengisian Evaluasi Pelaksanaan Perkuliahan Daring
Keluaran #1: Mata Kuliah Daring
(5+15 buah)
Keluaran #2: LMS Pembelajaran
(asinkronus)
Keluaran #3: Aplikasi Virtual Class
(sinkronus)
Keluaran #4: Sistem Informasi Akademis
Keluaran #5: Peserta PDITT (1110 orang)
Keluaran #6: Panduan PDITT berbasis PJJ
PEDOMANPJJ 005
PEDOMANPJJ 007
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 004
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 003
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ 002
001
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
PEDOMANPJJ
Standar Penilaian
Standar Kurikulum
Standar Model Asesmen/Evaluasi
Standar Komunikasi dan Format Materi
Versi 1.0 - Maret 2014
Standar Proses Administrasi
Pendaftaran dan Pembayaran
Standar Teknologi Pembelajaran
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
1
1
Panduan
Penilaian
1
Panduan
Kurikulum
Panduan
Administrasi
1
1
Panduan
Teknologi
1
Panduan
Asesmen
Panduan
Materi
Keluaran #7: Materi Digital
(CD ROM)
Keluaran #8: Video Pendukung
PDITT
Keluaran #9: Panduan Pengembang Materi
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Quizmaker
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Engage
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Pengembangan Konten Digital
menggunakan Articulate Storyline
Fitur dan Kapabilitas
Aplikasi E-Learning Aptikom
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
1
Keluaran #10: Pustaka E-Book
Perguruan Tinggi Mitra dan
Partisipan PDITT
dan lain sebagainya...
Rencana 2015
•
Mengembangkan 30-50 modul baru secara kolektif (bersama-sama PT Aptikom yang telah
mendapatkan minimum akreditasi B untuk program magister) dan menawarkannya ke publik
via PDITT
•
Menawarkan mata kuliah PDITT ke sekitar 3000-5000 mahasiswa dalam ruang lingkup
Aptikom
•
Meng-upgrade serta memutakhirkan infrastruktur dan aplikasi sinkronus maupun asinkronus
agar dapat melayani kebutuhan pembelajaran secara masif (berbasis MOOC)
•
Menawarkan engine PDITT Aptikom untuk dapat dipergunakan secara berbagi pakai (sharing)
dengan program studi lain yang ada di Indonesia
•
Menerapkan Standar Nasional Pendidikan untuk PJJ yang saat ini sedang difinalisasi oleh
BSNP (pasca uji publik)
•
Mengajukan pembentukan program studi baru berbasis PJJ dalam bentuk konsorsium untuk
program Magister Teknik Informatika dan Magister Sistem Informasi
Situs Utama
Pemilihan Mata Kuliah
Diskusi Intensif Berkala
Pembuatan Materi
Penyiapan Infrastruktur
Uji Coba Sistem
Evaluasi Mid Semester
Revisi Bahan Pembelajaran
Uji Coba Koneksi
Lokakarya E-Learning
Pengembangan Infrastruktur
Peluncuran Kuliah Daring
Perkuliahan Daring
Sertifikat Mata Kuliah
Panduan Standar Perkuliahan
Tingkat Kelulusan
Partisipasi Latihan dan Diskusi
Partisipasi Tugas dan Ujian
Sebaran Interaksi
Rerata Intensitas Aktivitas
Tantangan Berikut
“… let’s learn e-learning …”
Terima Kasih
Prof. Richardus Eko Indrajit
[email protected]
+62 (818) 925-926
http://eko-indrajit.com