Jurnalistik bencana alam gempa Sekolah

1

Reportase 1

SIAPAKAH DIA?
A.

(Gambar: wikipedia.org
Siapakah dia?
Teman-teman, ada yang sudah pernah mendengar
siapakah nama beliau? Beliau adalah salah seorang
jurnalis Indonesia yang berpengaruh di negeri ini.

Kamu tahu tidak, selain sebagai jurnalis, Beliau
juga

salah seorang pendiri

perusahaan yang

bergerak dibidang perbukuan.

(Gambar
: gurukreatif.wordpress.com)
Perusahaan apakah itu?

(Gambar: infokerja.us)

2

Ya, Beliau adalah salah satu pendiri perusahaan Kelompok Kompas
Gramedia. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan Indonesia
yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28
Juni 1965. Perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam
bidang komunikasi pada tahun 1980-an.
Namanya Petrus Kanisius Ojong atau Auwjong Peng Koen. Beliau lahir
di Bukittinggi, Sumatera Barat tanggal 25 Juli 1920. Beliau adalah
anak dari Auw Jong Pauw, seorang petani di Pulau Quemoy (kini
wilayah Taiwan) yang kemudian merantau ke Sumatra Barat.
Sejak ia duduk di bangku sekolah setingkat SMA (dulu : Hollandsche
Chineesche Kweekschool /HCK: sekolah guru), P, K Ojong sudah
gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan

penghuni asrama. Di sinilah beliau mulai belajar menelaah cara
penulisan dan penyajian gagasan.

Kapan Beliau mulai menulis dan menekuni dunia
jurnalistik?
Beliau memulai kiprah menjadi seorang jurnalis sejak awal
usia 30-an!

B
B

3

(Gambar: wikipedia.org
Siapakah dia?
Kalian suka membaca novel? Sudah pernah membaca atau
minimal mendengar karya sastra klasik terkenal berupa
novel berikut?

(Gambar:

gurukreatif.wordpress.com)
1
1

2
2

“Jalan Tak Ada Ujung”
(Gambar: obor.or.id )

3
3

“Harimau, Harimau!”

Majalah Sastra “Horison”

(Gambar: ebook.web-koe.com ) (Gambar:

geraibuku.multiply.com)


Novel dan majalah terbut memang sudah tak asing lagi terdengar di
telinga

kita.

Bagaimana

tidak,

novel-novel

tersebut

telah

berpengaruh dan mewarnai kesusatraan Indonesia.
Nah, sepertinya dari karya-karya tersebut itu, sudah langsung dapat
terbayang kan di pikiran kita siapa Beliau?
Beliau


adalah

salah

seorang

sastrawan

Indonesia

yang

juga

berkecimpung di dunia jurnalistik. Kiprahnya di dunia jurnalistik

4

sangat memikat. Beliau lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret

1922.
Banyak karya dan prestasi yang Beliau peroleh di bidang sastra dan
jurnalistik. Di antaranya, Beliau adalah seorang wartawan dan juga
seorang pemrakarsa sebuah harian umum yang cukup besar dan
berpengaruh pada era itu. Harian umum tersebut yaitu Indonesia
Raya. Ia mendapatkan ide untuk membuat harian umum tersebut
pada saat menjelang penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada
Republik Indonesia Serikat (RIS) bersama Hasjim Mahdan. Maka
lahirlah harian tersebut dengan Beliau sebagai pemrednya.
Pengalaman Beliau tak cukup sampai di sana. Ia sempat menjadi guru
sekolah di pulau Nias sebelum datang ke Jakarta. Ia memang seorang
otodidak tulen. Ia juga pernah menjadi anggota tim yang memonitor
siaran radio Sekutu di luar negeri pada zaman penjajahan Jepang.
Keterlibatannya

dengan

dunia

perang,


penjajah,

dan

lain-lain

takhanya sampai disitu. Belaiu sempat menjadi koresponden perang
karena Beliau pergi meliput pertempuran di Korea Selatan. Wah,
Beliau berani juga ya!

Selain itu, ia juga sempat gabung dengan kantor berita Antara,
sebuah kantor berita yang didirikan oleh Adam Malik dkk pada masa
proklamasi kemerdekaan.
Kantor Berita Antara

5

(Gambar: faturkatupat30.multiply.com)
Beliau pun banyak aktif di organisasi jurnalistik luar negeri, seperti

Press Foundation of Asia. Di Indonesia, Beliau merupakan Direktur
Yayasan Obor Indonesia. Kalian pasti tahu kan Yayasan Obor
Indonesia? Sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku-buku
bermutu, baik yang di luar negeri maupun dalam negeri. Kita pun
sering

menggunakan

buku-buku

dari

penerbit

tersebut.

(Logo Yayasan Obor Indonesia)
(Gambar: ganprasbook.indonetwork.co.id)

Wah, ternyata Beliau merupakan salah satu tokoh Indonesia yang

hebat ya?! Kiprahnya di dunia jurnalistik sungguh luar biasa. Ini
membuktikan kepada kita bahwa berkecimpung di dunia jurnalistik
ernyata

luar

biasa

juga

ya.

Kita

bisa

banyak

mendapatkan


pengalaman, arti hidup, dan juga banyak profesi yang dapat kita
peroleh. Maka dari itu, seorang wartawan sering dikenal bahwa
mereka adalah pembelajar kehidupan. Mereka banyak belajar dari
kehidupan sekitar dan menemukan makna kehidupan dari profesinya
itu.
Nah, mengenai berbagai prestasi yang diraih Beliau, tahu tidak
kenapa itu semua dapat Beliau peroleh? Itu semua Beliau peroleh
karena

Beliau

memiliki

antusiasme

yang

tinggi

terhadapa


pekerjaannya, memiliki keluwesan dan keberanian, mau belajar
secara otodidak, rajin membaca, sungguh-sungguh,
adalah Public Relation (PR) yang kuat.

serta Beliau

6

Nah, setelah kamu tahu sosok Beliau yang rupanya banyak memiliki
prestasi dan memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan di
bidang jurnalistik, telah menyadarkan dan memberi motivasi kepada
kita bahwa di dunia jurnalistik itu kita juga dapat berprestai dan
memperoleh banyak pengalaman serta pengetahuan. Pengalaman
dan pengetahuan yang dapat mengasah keterampilan kita dalam
literasi dan komunikasi.

C
C
..

Siapakah dia?
(Gambar: wikipedia.org

gurukreatif.wordpress.com)

(Gambar:

Untuk mengetahuinya, ada yang tahu dan pernah baca koran dan majalah
berikut?

7

(Gambar:indonetwork.co.id)

(Gambar:jogjakota.go.id)

Ya, koran dan majalah Tempo! Koran dan majalah Tempo merupakan
sebuah media harian yang terbit tiap hari (untuk koran Tempo) dan
seminggu

sekali

(untuk

majalah

Tempo).

Beliau

adalah

sang

penggagas, pendiri juga mantan Pemimpin redaksi majalah berita
tersebut.
Nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad atau lebih sering
dikenal dengan nama Goenawan Mohamad.
Beliau adalah tokoh yang cukup berpengaruh dan mewarnai negeri ini
dengan berbagai prestasi yang dapat memotivasi dalam bidang
literasi dan jurnalistik. Sangat memotivasi pastinya. Untuk itu, sayang
sekali kalau kita tahu namanya saja tanpa mengenalnya lebih jauh,
karena siapa tahu prestasi Beliau dapat memotivasi kita untuk
menorehkan prestasi. Mari kita berkenalan dengan Beliau lebih lanjut.
Beliau lahir di Karangasem Batang, Jawa Tengah. Beliau lahir tanggal
29 Juli 1941. Beliau terkenal sebagai seorang intelektual yang punya
wawasan yang begitu luas. Selain itu, mulai pemain sepak bola,
politik, ekonomi, seni dan budaya, dunia perfilman, dan musik. Selain

8

sebagai seorang jurnais, Beliau pun merupakan salah seorang penyair
dan juga penyunting naskah.
Beliau menekuni dunia jurnalistik selama kurang lebih 30 tahun.
Beliau telah menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan,
diantaranya

kumpulan

puisi

dalam

Parikesit (1969)

dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris,
Jepang, dan Prancis, dan Asmaradana. Sebagian eseinya terhimpun
dalam Potret

Seorang

Penyair

Muda

Sebagai

Kundang(1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980).

Salah satu puisi Goenawan dalam Asmaradana
Asmaradana
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur
sisa hujan dari daun, karena angin pada
kemuning. Ia dengar resah kuda serta
langkah pedati ketika langit bersih kembali
menampakkan bimasakti, yang

jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak
ada yang berkata-kata.

Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu.
Ia melihat peta, nasib,

perjalanan dan sebuah peperangan yang tak
semuanya disebutkan.

Lalu ia tahu perempuan itu tak akan
menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput
halaman ada tapak yang menjauh ke utara,
ia tak akan

Si

Malin

mencatat yang telah lewat dan yang akan
tiba, karena ia tak berani

9

lagi.

Anjasmara, adikku, tinggalah, seperti dulu.

Bulan pun lamban dalam angin, abai dalam
waktu.
Apa makna dari puisi tersebut?
Berikut penuturan singkat Beliau yang dapat kita saksikan dalam film
Lewat remang dan kunang-kunang,
dokumenter berjudul “Potret Penyair sebagai ‘Si Malin Kundang’” yang
kaulupakan wajahku,
diproduksi oleh Yayasan Lontar.
kulupakan wajahmu.

Anjasmara
(teguhsrahardjo.blogdetik.com)

Dan kemudian sajak ini
berkembang sendiri,
tentu saja. Tentang
perpisahan, tentang
kefanaan, dan tentang
–barangkali– persiapan
kita menghadapi
semuanya.”

“…’Asmaradana’ ini
berdasar sebuah opera
Jawa, (yang mengisahkan)
tentang Damarwulan, yang
salah satu bagiannya,
dalam bentuk tembang
asmaradana. (Kisah ini)
sangat bagus bagi saya.
Damarwulan mengucapkan
selamat tinggal pada
Anjasmara, kekasihnya,
karena dia mau berangkat
perang dan dia tahu akan
kalah. Saya bertolak dari
sana.

10

Damarwulan
(Gambar:photobucket.com)

Selain puisi yang dihasilkannya, tulisannya yang paling terkenal dan
populer adalah Catatan Pinggir. Apa itu Catatan Pinggir (caping)?
Di bawah ini adalah salah satu Catatan Pinggir Goenawan Mohamad

Pekan ini saya ingin mengenang Chairil Anwar, sebagaimana
orang-orang lain mengenangnya, tapi saya akan menambahkan
sebuah catatan yang terselip. Beberapa lama setelah Chairil
Anwar meninggal 28 April 1949, ia berangsur-angsur menjadi
seseorang yang hanya terkait dengan sajak Aku: “binatang
jalang” yang berteriak ingin hidup 1.000 tahun lagi.
Saya tahu, penyair selalu mati direduksi orang ramai. Tapi
agaknya puisinya selalu bisa membebaskan dirinya.
Bagi saya, sajak-sajak Chairil bermula dengan sesuatu yang
justru ada, terkadang tersembunyi, di bawah “aku”.
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga
deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau
datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa
berlalu beku.

11

Dalam Yang Terampas dan Yang Putus itu “aku” adalah
antara “tangan yang bergerak lantang” dan tubuh yang
“diam dan sendiri”, di saat ketika “cerita dan peristiwa”
seakan-akan tak pernah terjadi, “berlaku beku”, tak diberi
arti.

“Aku”-nya

adalah

sebuah

nuansa.

Bukan

kesatupaduan yang tegas, bukan sebuah pernyataan diri
yang sukses.
Dalam banyak hal, Chairil memukau saya karena ia
menghadirkan apa yang saya sebut “sajak suasana”. Ia
menampilkan subyek yang gawal.
“Sajak suasana” berbeda dari “sajak pernyataan”: seperti
Aku. Dalam “sajak pernyataan”, subyek masih tampak
dalam posisi yang ingin mengendalikan arti. Dalam Aku
(juga dalam Diponegoro, atau Krawang-Bekasi), sang
penyair masih tampak hadir mengkonstruksikan “isi”
puisinyayang sering disebut “pesan”dalam susunan dan
kosa-kata yang seakan-akan tak terganggu oleh apa yang
dimaksudkan Julia Kristeva dengan kata le semiotique,
oleh getar, gejolak, irama yang bergerak tanpa kata,
tanpa

arti,

pernyataan,

di

bawah

sang

dunia

penyair

“pembentuk”, bukan “khaos”.

verbal.

masih

Dalam

merasa

diri

sajak
sang

12

Tentu saja tak sepenuh demikian. Selama sebuah sajak
dilahirkan dalam impuls puitik, selama ia bukan sebuah
uraian

diskursif

seperti

penjelasan

filsafat

atau

pernyataan politik, sebuah sajak pernyataan tetap tak
bisa mengelakkan sepenuhnya saat ketika getar dan
gejolak di bawah “aku” yang kukuh itu menghadang dan
menerobosmelalui getar irama dan bunyi, misalnya.
Kita lihat dalam Aku. Di sana “aku” yang luka kena
peluru akan tetap “berlari”, hingga hilang “pedih peri”.
Chairil tak dapat sepenuhnya menghindar dari getar “i”
yang terbangun oleh sajaknya sendiri,
hingga bukan “pedih, perih” yang muncul, melainkan
“pedih, peri”. Maka arti kalimat itu pun terguncang,
meskipun sentuhan afektifnya tetap.
Dengan kata lain, bukan hanya “sajak suasana”, tapi
juga “sajak pernyataan” tak bisa mengelakkan labilnya
arti, gawalnya subyek: puisi, barangkali setelah puisi
modernis yang di Indonesia tumbuh setelah Chairil
Anwar,

adalah

petunjuk

bahwa

hubungan

antara

13

subyek dan bahasa bukanlah hubungan antara “aku”
dan makna sebagai sang

pembangun dan yang dibangun.
Bahkan

sebaliknya.

Bahasa

memanggil

kita

dan

melibatkan kita ke dalam kodratnya. Bahasalah yang
bicara, kata Heidegger, dan oleh bahasalah manusia
dilecut,

atau

persisnya

mendapatkan

“lecutan”

(Zuspruch) untuk bicara. Dalam puisi, “aku” bukan lagi
nakhoda kata-kata.
Sajak-sajak suasana adalah isyarat bahwa “aku” hanya
tersisip di antara deretan obyek:
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut..
“Aku” bahkan seakan-akan larut: dalam sajak Senja di
Pelabuhan Kecil itu, arti tak dibentuknya, melainkan
datang dari proses lain: dari hubungan antarpenanda. Kita
lihat Chairil menyebut “cerita tiang serta temali”.

14

Di sana alam sekitar menghadirkan diri tapi pada saat
yang

sama

menyembunyikan

dirinya,

suatu

isyarat

tentang adanya yang tak terjangkau, tak terumuskan, dan
tak terkendalikan nun di sana.

“Nun-di-situ” berarti berada di atas bumi dan di bawah
langit, bersama sesama makhluk, di bawah misteri nasib.
Kefanaan bukanlah ditandai oleh satu titik, “kalau sampai
waktuku”; kematian adalah bagian dari ada.
Sajak Derai-Derai Cemara menggambarkan itu dengan
baiknya
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam
Yang hadir adalah suasana bersentuhan dengan waktu
yang berubah dan rasa gentar yang sayup-sayup, ketika
“terasa hari akan jadi malam”. Terdengar “angin yang
terpendam” memukul-mukul dahan di dekat jendela kamar,
menegaskan betapa fana benda-benda yang begitu dekat,
yang dulu melindungi. Tingkap itu, misalnya, “merapuh”.
Pada saat itu terbit kesadaran.

15

…dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

“Dulu”: sesuatu yang telah lewat tapi diingat. Dalam
suasana gamang, cemas, dan murung itu, yang datang dari
masa lampau seakan-akan hadir kembali, mengingatkan
apa yang dulu pernah tak terjangkau.
Agaknya dengan itu puisi Chairil mencatat bahwa ada yang
meragukan dalam zaman ketika manusia hanya melihat
dirinya lempang: dari sini, ke sana, ke dunia yang lebih
baik, ke surga yang sempurna.
Saya tak tahu apakah Chairil tahu bahwa baginya, garis
lempang itu rapuh. Ia mati umur 26.
25 April 2011

Itulah catatan pinggir. Sebuah artikel pendek yang
dimuat

secara

mingguan

dari Majalah Tempo.

di

halaman

paling

belakang

16

Kapan Beliau mulai menulis dan menekuni
dunia jurnalistik?
Beliau mulai menulis ketika usia 17 tahun.
Dua tahun kemudian Beiau menerjemahkan puisi karya seorang
penyair

Amerika

bernama

Emily

Dickinson

dan

Beliau

telah

menyenangi puisi semenjak kelas VI. Selain itu, Beliau pun sangat
gemar dan rajin membaca. Tak salah jika Beliau merupakan salah
seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis
dan banyak meraih prestasi.

Pena lebih tajam daripada
senjata. (Goenawan Mohamad)

D
D

(Gambar: wartakota.co.id)
Siapakah dia?

Sebelum mengetahuinya, ada yang tahu dengan
logo di bawah ini?
(Gambar:gurukreatif.w

ordpress.com)

17

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
(Gambar: poskota.co.id)

Logo di atas merupakan logo Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
PWI merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia. Siapakah
ketuanya?
Rosihan Anwar. Begitu nama lengkapnya. Beliaulah sang ketua dari
organisasi tersebut. Beliau merupakan salah satu jurnalis yang
memulai

kariernya

sebagai

reporter

Asia

Raya

di

masa

pendudukan Jepang pada tahun 1943. Beliau menjabat sebagai Ketua
Umum PWI Pusat pada tahun 1970-1973. Selain sebagai seorang
jurnalis,

beliau

juga

merupakan

seorang

sejarawan, sastrawan,

bahkan budayawan.
Beliau terkenal dengan julukan wartawan lima zaman. Beliau aktif
menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan dari zaman kolonial,
orde lama, orde baru, orde reformasi, hingga saat ini. Oleh karena itu,
Beliau pun pernah mendapat penghargaan dalam Anugerah Kesetiaan
Berkarya sebagai Wartawan (2005).
Selain menyukai dunia jurnalistik, beliau pun menyukai dunia
perfilman. Pada tahun 1950 beliau mendirikan Perusahaan Film
Nasional

(Perfini).

Aktivitas

yang

Beliau

lakukan

dalam

dunia

perfilman yakni mempromosikan film Indonesia di luar negeri dan
tetap menjadi kritikus film sampai akhir hayatnya.

18

Kapan Beliau mulai menulis atau terjun di dunia jurnalistik?
Beliau memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20-an! Selain
itu, Beliau tercatat telah menulis dan menerbitkan buku sebanyak 21

judul buku dan

ratusan artikel di

semua koran dan majalah utama

di

Indonesia

hampir
dan

di

beberapa

penerbitan asing.
Itulah sekilas tentang biografi singkat menengenai para tokoh
jurnalistik Indonesia yang berpengaruh terhadap bangsa. Selain itu,
mereka tidak hanya handal dibidang profesi tetapi juga penuh
prestasi.
Setelah kalian membaca dan mengenal tokoh-tokoh tersebut, apa
yang kalian rasakan dan kalian dapatkan? Semoga apa yang telah
kalian ketahui tentang kisah hidup mereka dapat memberikan
kemantapan dan kesuksesan dalam profesi, dunia literasi dan
komunikasi, disertai dengan banyaknya prestasi, lalu tertancap di
hati. Finally, semoga menginspirasi!

“Siapapun Anda, jika rajin membaca berbagai buku yang memperkaya
pengetahuan dan wawasan, dapat berubah menjadi orang besar!” ( H.
Adam Malik)

19

Reportase 2
JURNALISTIK ITU MENYENANGKAN

Dunia jurnalistik ternyata menyenangkan, lho! Karena di dunia jurnalistik ini
kamu akan mendapat banyak hal. Mau tahu apa yang bisa kamu dapatkan?

Pertama, jurnalistik dapat membantumu melatih dan memahami
mata pelajaran yang ada di sekolah, khususnya dalam mata pelajaran
bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris, Arab, dan lain-lain). Apalagi dalam
kurikulum terbaru –Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)–,
salah

satu

aspek

penilaiannya

adalah

menulis.

Karena

dunia

jurnalistik tidak jauh dengan kegiatan tulis-menulis, kamu akan
mudah memahami sekaligus mempraktekkan langsung teori-teori
menulis dalam pelajaran bahasa tersebut.
Kedua,

jurnalistik

bisa

mengasah

dan

memberikan

life

skill (kecakapan hidup). Ini tentu akan sangat bermanfaat karena bisa
menjadi bekal selain ketika masih sekolah atau pun setelah kamu
lulus dari sekolah. Dengan jurnalistik, kamu dapat belajar menulis,
setelah itu hasil tulisanmu dapat dikirimkan ke berbagai media.
Ketiga, kamu bisa mendapat penghasilan dan menerbitkan karya.
Siapa sich yang tidak ingin punya penghasilan sendiri? Siapa sich
yang tidak bangga punya karya? Ya, membeli sesuatu dengan hasil
keringat sendiri walaupun

20

itu kecil tentunya terasa berbeda karena kamu bisa merasakan hasil
dari yang telah kamu usahakan. Selain itu, mempunyai sebuah karya
tentunya

sangat

membanggakan

dan

membuat

hati

senang.

Mendapat penghasilan serta mempunyai karya, selain membuat hati
senang, tetapi bisa jadi bekal amal juga karena telah membatu
meringankan

beban

orang

tua

dan

juga

berbagi

ilmu

dan

pengalaman. Nah, dunia jurnalistik juga ternyata merupakan salah
satu cara untuk membantumu mendapatkan penghasilan sendiri. Ya,
caranya dengan kamu mengirimkan tulisan ke media masa.
Jika tulisan kamu di muat, biasanya tulisan kamu akan mendapatkan
royalti dari media massa tersebut sebagai jerih payahmu. Selain itu,
jika tulisan kamu sering dimuat, itu bisa membantu memudahkanmu
untuk menerbitkan karya. Seseorang yang tulisannya sering dimuat,
biasanya akan mudah dalam menerbitkan karya. Tidak heran, banyak
orang yang mampu menerbitkan tulisan baik itu kumpulan puisi,
cerpen, atau esai dalam bentuk buku. Hal itu karena ketika mampu
menghasilkan banyak tulisan ke media massa, sebuah penerbit bisa
lebih percaya kepada kualitas seseorang tersebut karena melihat
karya-karyanya yang telah terbit. Kamu tahu tidak beberapa penulis
terkenal seperti Arswendo Atmowiloto, Cak Nun, Ahamd Sobari dan
lain-lain? Ternyata mereka terlahir menjadi penulis karena rajin
menulis. Aktivitas menulis mereka dimulai bahkan sejak di bangku
sekolah.

21

Keempat, manfaat setelah kamu lulus. Jika

kamu meneruskan ke

perguruan tinggi, jurnalistik dapat membantu tugas dalam menyusun
laporan, karya ilmiah, dll.
Kelima, di samping mengajari menulis, jurnalistik dapat melatih kamu
untuk tampil lebih berani, karena diantara materi jurnalistik adalah
hunting (memburu) berita. Dalam mencari berita, kamu harus berani
wawancara dengan narasumber dari berbagai profesi, mulai dari
tukang becak, tukang sayur, sampai pejabat.
Keenam, jurnalistik mengajari kamu agar lebih kritis terhadap apa
yang terjadi di lingkungan. Dengan kata lain, kamu akan tanggap
terhadap apa yang terjadi disekitarmu, kemudian direfleksikan dalam
bentuk tulisan.
Ketujuh, ketika belajar membuat majalah sekolah, manfaatnya pun
banyak. Mulai bidang redaksi, sirkulasi, tata usaha, desain grafis,
hingga advertising (periklanan). Bidang redaksi, misalnya, kamu
dapat belajar untuk menjadikan sebuah tulisan menarik untuk di baca
dan juga dapat belajar menjadi reporter atau wartawan.
Dibidang sirkulasi, kamu bisa belajar memasarkan medianya kepada
pembaca

sesuai

deadline.

Bagian

tata

usaha,

kamu

dapat

memanajemen surat keluar dan masuk dengan baik. Tidak hanya itu,
kamu pun dapat mempraktekkan pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Konkritnya aktivis pers

adalah dapat mendesain sebuah media sesuai dengan keinginan yang
meliputi proses lay out, pra cetak, cetak sehingga menjadi sebuah
majalah. Dalam bidang periklanan,

kamu dapat mempraktikkan,

mencari dan mendapatkan iklan dari berbagai sponsor. Setidaknya

22

kamu

bisa

belajar

bernegosiasi

dan

secara

langsung

belajar

berwirausaha. (Hery Nugroho: 2008: 49)
Wah, banyak juga yah manfaat dari jurnalistik tersebut. Keren dan
menyenangkan, kan? Yuk, kita berkarya mulai dari sekarang!

Reportase 3
TIPS MENJADI JURNALIS OKE!

Teman-teman, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
berkecimpung di dunia jurnalistik itu ternyata menyenangkan, kan?

23

Kamu bisa mengenal dan berlatih berbagai hal terutama yang
berkaitan dengan keterampilan berbahasa. Menjadi orang yang
berkecimpung di dunia jurnalistik, yang lebih kita kenal dengan nama
seorang jurnalis ternyata gampang kok. Siapa pun bisa menjadi
jurnalis,

asalkan

memiliki

keinginan,

semangat

yang

tinggi,

kemampuan dan pengetahuan tentang kerja jurnalistik. Nah, agar
kamu percaya diri dan agar calon jurnalis siap menghadapi berbagai
hambatan atau kesulitan di dunia jurnalistik, baik itu ketika terjun ke
lapangan atau pun setelahnya, dalam bab ini kamu akan dibekali
dengan beberapa tips. Tips-tips tersebut semoga

bisa mengatasi

hambatan dan kesulitan kamu.
Ini dia tips-tipsnya!
a. Penasaran
Kenapa harus penasaran? Seorang jurnalis tentunya harus punya rasa
kepenasaran yang tinggi (high curiousity). Karena dengan rasa
penasaran, akan mendorongmu untuk mencari tahu dan menggali
informasi tentang sesuatu. Nantinya, kamu pun akan terbiasa untuk
mengetahui informasi sedalam mungkin pada kejadian apapun. Nah,
sikap penasaran inilah yang

bisa memancing kamu untuk berpikir kritis. Kamu bisa kritis pada
apapun yang kamu lihat, dengar, dan kamu rasakan.

b. Jujur
Jujur,

apapun

Begitupun

di

profesinya
bidang

haruslah

jurnalistik.

dimiliki

Seorang

oleh

setiap

wartawan

orang.

hendaklah

memiliki sifat ini dalam menyampaikan berita yang diperolehnya. Jika
seorang jurnalis tidak jujur, sudah dipastikan bahwa berita yang

24

disampaikan pun tidak benar. Ia telah membohongi dirinya sendiri
dan juga membohongi publik.

c. Percaya Diri
Kenapa harus PD? Percaya diri akan mendorong dan membantumu
mudah

dalam

bertindak.

Bagaimana

cara

menumbuhkan

rasa

percaya diri? Rasa percaya diri bisa dipupuk sendiri, tanpa harus
bantuan orang lain. Caranya, sekali-kali cobalah kamu berlatih
menjadi presenter di hadapan teman atau keluarga. Selain itu, kamu
bisa juga pura-pura mengorek informasi kepada seseorang, misalnya
kepada tukang sate, pedagang sayur, pedagang buah-buahan, tukang
angkot, atau siapa pun.

d. Supel
Dalam mencari dan menggali informasi, tentunya akan susah jika
kamu mengerjakannya sendiri. Nah, agar kamu mudah dalam
mendapatkan informasi, kamu harus punya banyak kenalan. Banyakbanyaklah bergaul dengan siapa saja. Selain kamu akan mudah
dalam mencari info, teman kamu pun akan bertambah. Ternyata asyik
kan menjadi jurnalis? Kamu bisa belajar mencari berbagai informasi
dan menambah teman. Untuk itulah, calon jurnalis ada baiknya sedini
mungkin bisa menciptakan jaringan komunikasi sosial, misalnya
mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya di facebook, twitter,
kaskus, atau ikut berbagai organisasi.

25

e. Banyak Membaca
Kenapa membaca? Teman-teman, pasti kamu tahu teko, kan? Itu lho,
sebuah tempat untuk menyimpan air minum atau minuman lainnya.
Teko akan mengueluakan sesuatu tergantung apa yang ada di
dalamnya. Misalnya teko tersebut berisi kopi, maka yang keluar
adalah kopi.

Kalau teko tersebut berisi susu, maka yang keluar

adalah susu. Begitu pun jika teko tersebut berisi setengahnya, maka
yang bisa dikeluarkan hanya setengahnya saja. Nah, otak kita pun
ibarat sebuah teko. Ia akan mengelurkan sesuatu tergantung yang
disimpannya. Terkadang kita sering mengeluh dan pusing ketika mau
menulis. Adakalanya ketika di depan layar komputer tiba-tiba pikiran
buntu, tangan pun ikut kaku. Bingung mau nulis apa.

Nah, salah satu penyebabnya bisa jadi karena asupan pengetahuan
kamu tentang hal yang ingin kamu tulis itu masih kurang. Untuk
mengatasi hal tersebut, salah satu kuncinya adalah membaca.
Dengan banyak membaca, seorang jurnalis bisa mendapatkan banyak
wawasan apa saja yang akan membantumu dalam menulis berita.
Membaca, tidak hanya membantumu mendapat wawasan tentang
apa yang akan kamu tulis, tetapi membaca juga membantumu
mengatasi

berbagai

hal.

Yakni

dengan

membaca,

aspek

perbendaharaan kata kamu akan bertambah, berita yang akan kamu
tulis akan lebih akurat, dan tentunya dengan membaca akan
melancarkanmu

dalam

merangkai

kata-kata.

Jadi,

mari

kita

membaca! Membaca itu mengasyikan! Seperti sebuh pepatah,
dengan membaca kamu bisa menjelajahi dunia.

26

f. Mari Berlatih Menulis!
Setelah

kamu

rajin

membaca,

tentunya

pengetahuan

kamu

bertambah. Jika sudah begitu, tunggu apa lagi? Sekarang waktunya
kamu untuk menuangkan apa yang ada di pikiranmu. Cobalah
sesering mungkin kamu menulis apa saja, misalnya:
 peristiwa yang dialami,
 buku yang dibaca,
 film yang ditonton,
 game yang dimainkan, dll

Tuangkan apa yang ada di pikiranmu baik dalam bentuk diary, cerita
pendek, puisi, maupun catatan perjalanan. Hal ini secara otomatis
akan melatih kamu untuk terbiasa menulis dan jadi kesenangan
tersendiri. Jika kamu terbiasa menulis, apabila suatu saat ditugaskan
untuk menulis dalam bentuk berita, kamu tidak akan kesusahan lagi
karena tangan kamu sudah “lentur”.

Pretest

27

Tulis Sesuatu tentang Handphone!

Ketika kamu menulis, menulislah —pada saat awal sekali— dengan
hati. Setelah itu, perbaiki tulisanmu dengan pikiran. Kunci pertama
dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa
saja yang kamu rasakan. (Forrester dalam Finding Forrester).

Selain itu, sediakan ruang privat dalam diri kamu dimana tidak ada
orang lain di sana selain kamu sendiri. Tenang saja, karena tidak akan
ada yang akan menilai kamu.
 Alirkan semua emosi kamu, jangan ditahan,
 Anggap kamu sedang curhat ke orang yang paling kamu percaya,
 Jangan biarkan otak kiri kamu menguasai,
 Jangan delete tulisanmu,
 Keluarkan semua yang kamu miliki.

Mari Kita Menulis Bebas!
1. Siapkan halaman kosong yang siap kamu tulis/ketik,
2. Pengalaman kamu bersama handphonemu,
3. Set waktu selama 5 menit untuk menulis apapun yang berkaitan
dengan tema tersebut,
4. Kamu bisa seperti menulis diary dengan menggunakan banyak
kata “aku” atau ngobrol dengan banyak kata “kamu”,
5. Kamu juga diperbolehkan hanya menulis poin-poin saja tanpa
menjadi kalimat atau kalimat-kalimat saja tanpa menjadi paragraf,

28

6. Kamu bebas menuliskan bagian mana pun yang ingin kamu tulis
lebih dahulu. Tidak apa-apa menulis bagian akhir terlebih dulu jika
memang sudah terbayang.

Reportase 4

HUNTING BERITA

Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia harus berkomunikasi
dengan manusia lainnya agar ia dapat mempertahankan hidupnya. Ia
harus mendapat informasi dari orang lain dan ia memberikan
informasi kepada orang lain. Ia perlu mengetahui apa yangterjadi di
sekitarnya, di kotanya, di negaranya, dan semakin lama semakin
ingin tahu apa yang terjadi di dunia. Untuk itulah diperlukan
seseorang

yang

bertujuan

untuk

mengatasi

itu

semua,

ialah

wartawan atau jurnalis.
Ada yang mengumpamakan, wartawan itu tak ubahnya sebagai juru
cerita tentang kehidupan. Dia berhadapan dengan unsur-unsur dasar
penting bagi kehidupan masyarakat. Wartawan memberikan informasi
yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan
memberitahukan kepada masyarakat mengenai apa yang dilakukan
orang lain dalam masyarakat.
Setelah tadi di atas kalian sudah diberikan jurus-jurus dan motivasi
bagaimana agar kamu berani dan menjadi jurnalis yang oke, semoga
itu semua bisa menginspirasi dan memotivasi kamu. Sekarang

29

saatnya kamu praktikan jurus tadi. Sayang kan kalau ilmu dan
motivasinya mengendap dan tidak dikeluarkan, nanti jerawatan, lho!

Nah, sekarang tibalah saatnya! Saatnya kamu memburu berita!
Ada tiga cara dalam hunting (berburu) berita dan data, yaitu:
a. Wawancara
b. Paper trail, yaitu mencari sumber berita dan data dari buku dan
dokumen tertulis,
c. Electronik trail, yaitu mencari sumber berita dan data dari media
elektronik, seperti internet, televisi, video, film, radio, rekaman, dll.
Coba perhatikan gambar berikut!
Pretest 1

(Gambar: cartoonaday.com)
Untuk memperoleh informasi, berita, dan data dari peristiwa tersebut,
coba lakukan dengan teknik electronik trail atau dengan wawancara!

30

1. Apa peristiwa yang sedang terjadi tersebut?
2. Dimana kah kejadiannya?
3. Kapan peristiwa itu terjadi?
4. Siapa yang menjadi korban peristiwa tersebut?
5. Mengapa peristiwa itu terjadi?
6. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Nah, seorang wartawan bertugas mencari dan menggali informasi
tersebut untuk disebarluaskan kepada khalayak. Keenam pertanyaan
tadi merupakan unsur dasar dasar berita yang dikenal dengan
5W+1H.
1. What (apa)?
2. Where (dimana)?
3. When (kapan)?
4. Who (siapa)?
5. Why (mengapa)?
6. How (bagaimana)?

Keenam pertanyaan tersebut, itu baru pertanyaan dasar dalam
mencari berita,baik itu ketika wawancara, paper trail atau pun

31

electronik trail. Tugasmu selanjutnya adalah menelisik

lebih dalam

lagi tentang peristiwa tersebut agar berita yang kamu hasikan
semakin banyak memberikan informasi dan semakin mendalam.
Wartawan harus jeli melihat sesuatu di balik berita, untuk menangkap
"apa” di balik peristiwa tersebut. Laporan wartawan harus dalam, ia
tidak hanya sekadar melaporkan sesuatu yang tampak dipermukaan
saja. Karena itu, si wartawan—setelah menyaksikan peristiwa—
menggali lebih dalam, sehingga dia menemukan tali temali peristiwa.
Ha itu bisa dilakuakn dengan mewawancarai beberapa orang yang
ada di sana.
Sekarang, coba kamu gali kembali informasi tentang peristiwa itu
sekreatif mungkin. Jika sudah memperoleh informasi yang cukup
untuk dijadikan bahan berita, perburuanmu selesai. Kamu boleh
meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara) sekarang.
Pretest 2

Wawancarailah Tukang Bakso yang Ada di Sekitarmu!

Reportase 5

ATLETIK DAN UNSUR BERITA

32

Apa itu berita? Sekarang, kamu jangan pusing-pusing dulu deh
tentang apa itu definisi sebuah berita. Berita lenih mudah diketahui
daripada didefisnisikan. Tanyakanlah kepada seorang wartawan senior
apa

berita

itu,

maka

menjelaskannya.

Tetapi,

ia

akan

mintalah

menemukan
ia

kesulitan

merisalahkan

untuk

berita-berita

peristiwa terpenting yang terjadi dalam sehari kemarin, maka ia ia
tanpa ragu-ragu akan membuka halaman depan surat kabar hari ini.
kemudian ia akan menunjuk judul headline-nya kemudian menunjuk
judu-judul berita lainnya dalam urutan mulai dari yang kurang penting
dengan berita headline sampai ke berita-berita yang lebih kurang
pentig lagi.
Intinya, berita yaitu:
“ artikel jurnalistik yang MENGABARKAN dengan SEGERA peristiwa
YANG BARU TERJADI atau masalah YANG BARU BERKEMBANG atau
PERKEMBANGAN TERBARU SUATU masalah yang bersifat PENTING
atau MENARIK bagi khalayak.”

Jenis berita ada dua:


Hard news --- berita yang mengabarkan kejadian atau masalah
yang di dalamnya terkandung kepentingan publik (penting). Yang
termasuk ke dalam hard news yaitu staight news.



Soft news --- berita yang mengabarkan kejadian yang sifatnya
menarik bagi khalayak (tidak penting). Yang termasuk ke dalam
soft news yaitu feature.

33

Apa itu berita cepat atau straight news?
Coba perhatikan ilustrasi berikut!

1

2

Lari Sprint

Lari Maraton

34

Ibarat dalam atletik, terdapat dua cabang olahraga, yaitu lari cepat
(sprint) dan lari jarak jauh (maraton). Begitupun dalam berita, ibarat
dalam atletik.
Lari

cepat

(sprint)

diibaratkan

sebuah

straight

news

(berita

cepat),sedangkan lari jarak jauh (maraton) ibarat sebuah feature.
Dalam berita, ada berita yang diberitakan secara hard dan soft. Berita
yang disajikan secara hard/ cepat lebih disajikan dalam straight news.
Adapun berita yang disajikan secara soft lebih disajikan dalam
feature.
Dalam berita, baik itu straight news ataupun feature terdapat dua
kategori atau lebih dikenal dnegan sebutan nilai berita. Ada dua nilai
dalam berita, yaitu:

1. penting
2. menarik

a. Apa itu berita sprint?
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa berita merupakan laporan
tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting,
menarik bagi sebagian besar khalayak, masih baru dan dipublikasikan
secara luas melalui media massa periodik. (J. B. Wahjudi). Adapun
straight news adalah berita penting yang harus segera disampaikan
ke publik. Kadang disebut hard news, spot news, atau breaking news .
Jika tidak segera disampaikan, maka berita itu akan basi dan tidak
bernilai jika berita itu disampaikan.

35

Bacalah contoh straight news berikut!

Indonesia Menghadapi Jepang pada Perempat Final

(Gambar: aldidas.blogspot.com)

Qingdao, (PR)
Indonesiaditantang Jepang pada babak perempat final Piala
sudirman 2011, Jumat (27/5), setelah tampil sebagai juara
Grup

B

dengan

mengalahkan

Malaysia

3-2

pada

36

pertandingan terakhir babakpenyisihan di Qingdao Sports
center Gymnasium, Cina, Rabu (25/5).

Jepang yang tidak diunggulkan, merupakan runner-up Grup A
setelah

dikalahkan

Cina

dan

mengalahkan

Jerman

4-1.

Sementara itu, tuan rumah Cina yang menjadi unggulan
pertama, akan menghadapi India. Perempat Final lainnya,
Korea Selatan melawan Malaysia dan Taiwan menghadapi
Denmark.

Ada beberapa unsur yang membuat berita itu layak untuk dimuat.
Yaitu:
1. Berita Harus Akurat
Berita harus akurat maksudnya yaitu bahwa sebuah berita haruslah
benar dalam memberikan kesan umum dan memberikan sudut
pandang yang benar.

2. Berita Harus Lengkap, Adil, dan Berimbang
Yang dimaksud dengan berita harus adil dan berimbang yaitu
bahwa seorang wartawan harus melaporkan apa sesunguhnya yang
terjadi secara adil kepada dua belah pihak.

37

3. Berita Harus Objektif
Maksudnya yaitubahwa berita yang kamu buat itu selaras dengan
kenyataan, tidak berat sebelah, dan bebas dari prasangka. Lawan
objektif adalah subjektif yaitu sikap yang diwarnai oleh prasangka
pribadi.

4. Berita Harus Ringkas dan Jelas
Ini dia yang tak kalah penting dalam membuat straight news, karena
straight news adalah berita yang harus cepat

disajikan karena

khawatir berita tersebut basi. Oleh karena itu, berita yang disajikan
haruslah ringkas dan jelas. Tujuannya kecepatan berita tersebut yaitu
ingin orang-orang agar segera tahu tentang peristiwa tersebut. Berita
ditulis tidak bertele-tele seperti halnya karangan bebas dan juga
feature.
Bagian pertama dalam straigt news biasanya mengungkap isi berita
yang terkandung dalamjudul. Berita yang disajikan mulai dari
kejadian yang paling penting, penting, dan kurang penting.

38

Tips Menulis Berita
o Satu paragraf terdiri dari 40 – 50 kata.
Tips: gunakan ukuran penggalan nafas
o

Jangan menggunakan kata yang sama dalam satu paragraf.

o

Pilih kata-kata persuasif, punya rasa bahasa, tetapi tidak
hiperbolis.

o

Sepanjang tidak mengubah arti, kata-kata yang tidak perlu bisa
dicoret.

o Tidak terlalu banyak menggunakan istilah asing.
o

Jelaskan singkatan, dan akronim untuk istilah-istilah yang belum
dikenal secara umum.

o Penggunaan tanda baca yang benar.
o Konsisten
o

dll.

Dalam satu paragraf, tak menutup kemungkinan dalam straight news
mengandung semua unsur 5W+1H dalam satu paragraf pertama
sekaligus. Sedangkan paragraf selajutnya biasanya memaparkan
tentang bagaimana (how) dan mengapa (why). Oleh karena itu,
dalam menulis berita straight news dikenal dengan model piramida
terbalik.

39

Piramida Terbalik
(Gambar: huriniin.wordpress.com)
Klimaks berita berada di awal cerita, yaitu pada paragraf pertama.
Dengan kata lain, paragraf pertama menyajikan fakta paling penting atau
paling menarik. Paragraf kedua diisi dengan fakta yang menerangkan
fakta pada paragraf pertama, dan begitu seterusnya sampai akhir.
Sekarang, coba buatlah sebuah straight news berdasarkan gambar
berikut!

(Gambar: dhe2x99.files.wordpress.com)
Selamat mencoba!

b. Apa itu berita maraton?
Bagaimana dengan berita maraton alias feature?
Bacalah contoh feature berikut!

40

Melepas Penat di Kampung Bamboo

(Gambar: media.lookatvietnam.com)
Rumput yang masih basah dengan embun dan sinar
matahari yang mulai meninggi menemani ratusan adik-adik
dan kakak Pembina PAS ITB. Mereka berkumpul sedari pagi
menunggu angkot jemputan. Setengah jam kemudian,
sorak-sorai dan tepuk tangan

ratusan tangan-tangan mungil pun tiba-tiba meramaikan
lapangan rumput Kompleks Masjid Salman ITB. Bukan
karena ada pertunjukan atau senam pagi yang biasa
dilakukan adik-adik PAS sebelum mentoring dimulai,

41

melainkan pagi itu kami akan pergi untuk mentoring
keluar.
Minggu

(24/4),

merupakan

jadwal

mentoring

keluar

Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB. Mentoring keluar
hari itu adalah mengunjungi Kampung Bamboo Wa Haji,
Desa Cimenyan Padasuka. Kampung Bamboo merupakan
salah satu tempat wisata alam yang memiliki banyak
wahana permainan yang cukup lengkap dan menantang
disertai lokasinya yang bernuansa alam.
Pagi itu, kami berangkat pukul 08.00 WIB dari Masjid
Salman. Tak hanya adik dan kakak pembina, tetapi orang
tua pun turut serta mengikuti perjalanan kami. Beberapa
adik ada yang berlari dan berdesak-desakan mendekati
angkot ketika angkot tiba di jalan Gelap Nyawang. Seluruh
adik pagi itu sangat antusias karena akan menghabiskan
mentoring seharian dengan alam.

Mentoring keluar merupakan mentoring yang sangat
dinanti-nanti oleh adik dan pembina PAS. Mentoring keluar
merupakan mentoring rutin yang biasa dilakukan setiap 3
kali dalam satu semester. Tak heran, lokasi taman
Ganesha dan lapangan rumput Masjid Salman akan
mendadak sepi di minggu pagi ketika jadwal mentoring
keluar tiba. Karena, tak satu pun warga PAS yang tak

42

mengikuti kegiatan tersebut. Mentoring keluar merupakan
sarana adik, kakak, dan orang tua untuk belajar, bermain
dan refreshing bersama.
Mentoring keluar saat itu yakni ke Kampoong Bamboo
karena sesuai dengan tema PAS semester ini yakni
mencintai alam. Lokasinya memang cukup jauh. Sekitar
empat kilometer dari Jalan Padasuka Cicaheum tepatnya
ke Desa Cimenyan. Jalan menanjak sudah pasti akan
ditemukan karena lokasinya berada di daerah ketinggian.
Meski harus menuruni sedikit bebatuan terjal tapi itu tidak
menyurutkan semangat adik-adik untuk pergi ke sana.
Di sana, banyak terdapat wahana permainan yang cukup
lengkap. Wahana tersebut cukup menantang bagi anakanak.

Tak heran jika lokasi tersebut menjadi lokasi favorit
banyak sekolah atau wisatawan lainnya. Permainan yang
tersedia di sana yaitu flying fox, spider web, army zone,
rafeling, ayun tarzan, jembatan goyang, susur sungai,
gebuk bantal, arung ban, dan lain-lain. Tak hanya wahana
permainan, di sana pun kami dapat mempelajari berbagai
hal. Seperti membuat kerajinan dari tanah liat, dan juga
belajar memainkan alat musik tradisional yang terbuat
dari bambu.

43

Jerit tawa dan jerit karena rasa tegang sangat ramai
terdengar di salah satu lokasi permainan terfavorit, flying
fox. Ya, flying fox merupakan wahana permainan yang
paling diminati oleh pengunjung. Flyong fox yang memiliki
tinggi sekitar 40 meter dengan panjang hampir 100 meter
tak menyurutkan adik-adik untuk menguji nyalinya. Adikadik SD kelas 3-6 meluncur menyusuri tali tegang
sendirian. Sementara adik-adik SD kelas 1 beberapa
diantaranya meluncur berdua bersama teman atau pun
orang tuanya.
Untuk menghindari antrian panjang, panitia membagi kami
ke dalam beberapa kelompok disertai seorang instruktur.

Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai jumlah
permainan

yang

ada.

Dengan

adanya

pembagian

kelompok dan rolling yang cukup teratur, membuat
suasana bermain kami menyenangkan. Hampir semua
dapat kami nikmati. Gelak tawa dan canda adik-adik serta
kakak

pembina

tetap

menghiasi

Kampung

Bamboo

meskipun saat itu cuaca sedikit mendung.
Beberapa jam sebagian adik-adik mulai merasa kelelahan.
Tak heran karena lokasi tersebut dibangun di atas tanah
seluas 7 hektar. Selain itu, lokasi permainan antara yang
satu dengan yang lainnya lumayan jauh. Selain itu,
lokasinya pun ada yang berada di lahan yang cukup

44

tinggi. Seperti flying fox dan rakit, lokasinya berada di
lahan sebelah atas. Meskipun demikian, dibalik kelelahan
dan kucuran keringat, seluruh adik dan kakak sangat
menikmati wisata dan bermain di tempat tersebut.
Apalagi jika sudah bermain dengan rakit, gebuk bantal
dan ayun ban. Di sana kami sanang karena

bisa

merasakan kebersamaan sambil bermain air, basahbasahan, dan saling menyiram air serta bermain lumpur
ditengah-tengah alam yang sangat memesona. [Irma
Omalia]

Setelah kamu membaca contoh feature tersebut, adakah perbedaan
yang dirasakan dibandingkan dengan straight news?
Berbeda dengan straight news, feature merupakan sejenis berita yang
bukan berarti yang disajikan adalah berita yang benar-benar baru
terjadi,

sedang

hangat

dibicarakan,

penting,

atau

cepat

dalam

penyampaiannya. Namun, dalam feature faktor yang lebih ditonjolkan
adalah faktor manusiawi dibandingkan berita yang bersifat lugas. Berita
yang sudah terlambat, tetapi masih layak untuk diangkat lagi. Misalnya,
feature tentang pengangguran di Jakarta, kehidupan pemulung dan
pengamen jalanan, atau tentang perjalanan.
Semua

feature,

apapun

topiknya

bisa

dibuat

menarik.

Tinggal

bagaimana cara kita mengolahnya. Sama seperti hidangan, kalau kita
pandai memasak bumbunya, apapun makanannya bisa enak.
Feature

menekankan

pada

emosional

perasaan bukan khayalan dan opini.

dan

perasaan.

Tapi

tetap

45

Jika dalam penulisan berita yang diutamakan adalah pengaturan fakta,
maka

dalam

penulisan

feature

kita

dapat

memakai

teknik

“mengisahkan sebuah cerita”. Itulah kunci perbedaan antara berita
cepat (straight news) dan feature.
Ada beberapa hal penting dalam menulis feature:

1. aspek penyajian yang menyentuh hati bukan hanya informasi, dalam
artian jalinan ceritanya enak untuk dibaca.
2. sajikan fakta-fakta yang kuat
3. sebaiknya feature penuh warna, contohnya disisipi percakapan,
cerita, dan penuturan yang mengalir. Jadi, hampir mirip
sepertimembuat cerpen, hanya bedanya faktanya betul-betul pernah
terjadi.
4. selain itu haruslah membuka dengan kalimat yang menyedot
pembaca masuk ke dalam. Jalinlah ceritanya untuk tetap mendorong
pembacanya mengikuti sampai akhir.
Ada beberapa jenis feature yang bisa kamu coba tuliskan. Yaitu feature
perjalanan, ilmu pengetahuan, biografi seseorang, atau minat manusia.
Sekarang, cobalah buat feature dari peristiwa berikut!

46

(Gambar: home.sprynet.com)

Reportase 6
TULISANKU EKSIS!

Teman-teman, setelah kamu sudah mulai bisa menulis dan kini kamu
punya banyak tulisan, mau diapain nich tulisannya? Sayang kan
tulisan yang sudah susah-susah dibuat akhirnya dibiarkan begitu
saja? Nah, jangan khawatir! Sekarang sudah banyak tempat yang
dapat menampung berbagai tulisan. Apakah itu?
Ada beberapa jenis media yang bisa kamu manfaatkan dan kamu
andalkan buat menampung dan memajang tulisanmu biar eksis! Apa
itu?
a. Majalah Sekolah
Majalah sekolah merupakan salah satu media yang bisa dijadikan
tempat berlabuhnya tulisanmu. Kalau tulisan kamu sudah mulai
bagus, jangan segan-segan kirimkan tulisanmu ke redaksi sekolah.
Siapa tahu tulisanmu bisa eksis di sana!
Majalah sekolah, banyak sekali manfaatnya. Tak hanya menampung
tulisan-tulisan kreatif, tetapi dapat dijadikan sebagai alat penyalur
informasi,

penampung

kreativitas,

serta

sarana

untuk

mengaktualisasikan diri dan lingkungan sekolah. Lalu, bagaimana jika
di sekolahmu belum ada majalah sekolah? Ingin tahu bagaimana
caranya membuat majalah sekolah?

47

Ini dia tips-tips yang akan membantumu untuk mengetahui dan
belajar bagaimana caranya membuat majalah sekolah!

1. Tips membuat majalah sekolah
Salah

satu

kegiatan

jurnalistik

adalah

menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan.
Tulisan yang dihasilkan dapat bisa berupa artikel,
essai, opini, cerpen, dll. Nah, adapun media
myang bisa menampung berbagai tulisanmu juga
banyak, salah satunya adalah majalah sekolah.
Manfaat dari majalah seolah tak jauh berbeda
dengan

manfaat

jurnalistik

pada

umumnya.

Sebagai media penyakur potensi menulis, media
penyalur aspirasi, media komunikasi, juga media
belajar
majalah

berorganisasi.
sekolah

Nah,

tidak

dalam

terlalu

membuat

susah

kok.

Bagaimana ya tips-tips untuk membuat majalah
sekolah? Yuk kita membuat majalah sekolah!
Caranya,

dapat

dilakukan

dengan

langkah-

langkah berikut.
Pertama yaitu masa persiapan. Pengelola majalah
menyiapkan penerbitan majalah sekolah, yakni
membuat proposal. Proposal hendaknya dibuat
dan dibahas oleh seluruh pengelola, mulai dari
soal nama majalah, visi-misi, rencana rubrikasi,
jumlah halaman,

48

hingga

rencana

pemasukan

dan

pengeluaran

dalam pembuatannya.
Kedua, masa penulisan dan pengeditan. Penulisan
naskah

bisa

temanmu,
memfokuskan

berasal
guru,
isi,

dari
dan

kamu

dan

karyawan.

sebaiknya

dilakukan

temanUntuk
rapat

redaksi terlebih dulu. Jangan lupa, dalam redaksi
itu harus ada kesepakatan bersama kapan batas
akhir (deadline) pengumpulan naskah.
Setelah semua tulisan masuk ke meja redaksi, langkah
berikutnya adalah menyeleksi naskah layak muat dan
mengeditnya. Editing dilakukan oleh editor, dan tugas
itu bisa dilakukan oleh guru bahasa, khususnya bahasa
Indonesia.
Ketiga, lay out. Pada masa ini, naskah yang telah
dimuat ditata (lay out). Kalau pengelola majalah bisa
me-lay out sendiri, itu lebih baik. Kalau tidak, minta
bantuan orang lain yang ahli. Meskipun yang me-lay
out orang lain, alangkah baiknya ada salah seorang
redaksi yang ikut mendampingi, untuk memudahkan
lay outer menata sesuai dengan keinginan redaksi.
Hasil lay out bisa di-print, untuk diedit ulang. Mungkin
ada yang masih salah, kurang foto, atau yang lain.
Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan isi

49

majalah.
Keempat, pracetak. Pada masa ini, pembuatan majalah
75 persen hampir jadi. Ibarat foto, tinggal membuat
filmnya. Dalam tahap ini, pengelola dihadapkan pilihan
apakah menggunakan film atau kalkir. Film pun ada dua
pilihan: separasi atau hitam putih.

Pilihan ini tergantung dari kemampuan pengelola
majalah sekolah. Jika ingin bagus, bisa berbentuk
film yang separasi, tetapi jika dananya minim, bisa
menggunakan kalkir. Dalam pengamatan penulis,
banyak pengelola majalah sekolah menggunakan
film separasi untuk cover, sedangkan halaman isi
menggunakan

kalkir.

Hal

ini

ditempuh

dengan

pertimbangan penghematan pengeluaran dana dan
kualitasnya tidak begitu jelek.
Kelima, pencetakan. Ini adalah tahapan terakhir,
dan sangat menentukan kualitas cetak majalah.
Karenanya,

redaksi

harus

hati-hati

memilih

percetakan yang betul-betul berpengalaman. Selain
itu, perlu diperjelas waktu selesai pencetakan.
Jangan sampai waktunya meleset dari keinginan
pengelola.

Setelah kelima hal itu dilakukan, bukan berarti pekerjaan pengelola
majalah selesai. Ada hal yang tidak kalah penting, yakni membagi
majalah ke tangan pembaca. Bagaimana, mudah bukan membuat
majalah sekolah? Selamat mencoba!

50

b. Mading
Selanjutnya, selain majalah sekolah, media yang bisa kamu gunakan
untuk menuangkan kreativitasmu dan teman-temanmu adalah
majalah dinding atau mading.
c. Koran
Nah, biasanya media terkahir ini merupakan media incarannya para
penulis. Media ini bisa digunakan untuk menguji tulisanmu. Pastinya
merupakan suatu kebanggaan jika tulisanmu terbit. Mengapa?
Karena itu berarti kamu telah mengalahkan ratusan bahkan ribuan
penulis lainnya yang sama-sama mengirimkan tulisannya ke koran.
Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika kamu akan mengirimkan
tulisan ke koran. Pertama, pilih tema yang sesuai dengan yang
diangkat koran. Ada dua cara agar dapat memilih tema tulisan, yaitu
pilihlah isu-isu yang sedang hangat dan sedang berkembang di
masyarakat. Hal ini karena pembaca tidak ingin ketinggalan berita
atau analisis suatu peristiwa yang sedang ramai dibicarakan.
Selanjutnya pilih tema tulisan berdasarkan hari besar nasional atau
internasional. Jadi, mari menulis dan jangan ragu untuk mencoba
dikirimkan

ke

koran,

yah!

Selamat

mencoba!

Daftar Pustaka
Hollingsworth, Pat and Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT.
Indeks
Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya.

51

Lebon, Boim. 2009. Trio Bebek. Jakarta: PT. Lingkar Pena Kreativa.
Makalah Training Kepenulisan Aksara Salman ITB
Wikipedia. org.
http://www.slideshare.net/mataharitimoer/tokoh-jurnalistik
https://herynugrohoyes.wordpress.com/2011/01/03/ekskul-jurnalistik-disekolah