Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca. (Studi Deskriptif pada Perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat).
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
iv
ABSTRAK
Aulia Nurdiansyah (1102296). Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca. (Studi Deskriptif pada Perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat). Skripsi Program Studi Perpustakaan dan Sains (ilmu) Informasi, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Bandung, 2015
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca. Penelitian ini berlatar belakang pada persepsi masyarakat Desa Cilame tentang kualitas perpustakaan desa yang dihubungkan dengan budaya baca, adapun aspek kualitas dari perpustakaan desa ini dideskripsikan mengunakan aspek-aspek pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP) tentang perpustakaan desa. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dan variabel budaya baca. Aspek – aspek yang akan diteliti pada variabel persepsi masyarakat tentang kualitas perustakaan desa antara lain persepsi masyarakat tentang koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan, dan penyelenggaraan perpustakaan. Aspek-aspek pada variabel budaya baca yang akan diteliti antara lain minat baca, dan kemampuan membaca. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan Desa Cilame, dengan sampel yang diambil adalah sebanyak 76 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Incidental Sampling,
dengan rumus Yamane. Metode penelitian ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala Likert yang diagi menjadi lima kategori dengan analisis korelasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan, dapat diketahui bahwa hubungan dengan kategori kuat antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca. Dapat disimpulkan bahwa bila tingkat persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa tinggi maka tingkat budaya baca akan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan, dapat diketahui bahwa adanya hubungan dengan kategori kuat antara persepsi masyarakat tentang koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca, diketahui bahwa adanya hubungan dengan kategori sedang antara persepsi masyarakat tentang sarana dan prasarana perpustakaan desa dengan budaya baca dan diketahui bahwa adanya hubungan dengan kategori
sedang antara persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan desa dengan budaya baca. Diketahui bahwa hubungan dengan kategori kuat antara persepsi masyarakat tentang penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca.
(2)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
iv
ABSTRACT
AuliaNurdiansyah (1102296) Relationship Society Perceptionsbetween Library VillageQuality
with Reading Culture. (Descriptive Study of Cilame Library Village Capital West Bandung).Research paper, Library and Sains (ilmu) Informasi Science, Department of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung in 2015.
Generally,the purpose of this research is to find relationship between society perceptions of library village quality with reading culture. Background of this research is society perceptions of library village quality with their reading culture, the describe of library village quality with aspect-aspect National Standardization Library (NSL) about library village. This research have two variables there are variable society perceptions of library village and variable society reads. Variable of society perceptions of library village describe with library collections, library medium and infrastructure, library service, and library management. Aspect-aspect of variable of society reads describe with read interest and read skill. Populations of this research are visitor of Cilame library village, with sample taken as many as 76 people. Sampling techniques used is Incidental Sampling with Yamane Formula. The research method used descriptive method with quantitative approach. Technique Data Collection used questionnaire with closed Likert scale of five categories and with correlation analyst. The research results interrelations of significant with strong link between society perceptions of library village quality with society reads.The conclude is if grade of society perceptions of library village quality is high so society reads high too. The research results interrelations of significant with strong link between society perceptions of collections library village quality with society reads. The research results interrelations of significant with medium link between society perceptions of quality medium and infrastructure library village with society reads The research results interrelations of significant with medium link between society perceptions of library village quality service with society reads, and The research results interrelations of significant with strong link between society perceptions of library village quality management with society reads.
(3)
vi Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ...I UCAPAN TERIMA KASIH ...II ABSTRAK ...IV ABSTRACT ...V DAFTAR ISI ...VI DAFTAR TABEL ...IX DAFTAR GAMBAR ...XII
BAB I Pendahuluan ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...9
C. Rumusan Masalah ...10
D. Tujuan Penelitian ...10
E. Manfaat Penelitian ...11
F. Sistematika Penulisan ...12
BAB II Kajian Teori ...13
A. Persepsi masyarakat ...13
1. Pengertian Persepsi ...13
2. Prinsip Dasar Persepsi...15
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Persepsi ...16
4. Definisi Persepsi Masyarakat ...17
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat ...18
6. Proses Terjadinya Persepsi Masyarakat ...19
B. Kualitas Perpustakaa ...19
1. Definisi Kualitas ...19
2. Definisi Perpustakaan ...20
(4)
vii Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
4. Standar Perpustakaan ...31
C. Budaya Baca...35
1. Minat Baca ...35
2. Budaya Baca Masyarakat ...37
3. Faktor Pendorong Peningkatan Minat dan Budaya Baca ...40
4. Faktor Penyebab Rendahnya Minat dan Budaya Baca ...41
D. Hubungan Persepsi Masyarakat tentang Kualitas Perpustakaan Desa dengan Budaya Baca...42
E. Kerangka Pemikiran ...43
F. Hipotesis ...44
BAB III Metodologi Penelitian ...46
A. Metode Penelitian...46
B. Desain Penelitian ...47
C. Populasi dan Sampel ...49
1. Populasi ...49
2. Sampel ...50
D. Definisi Operasional...50
E. Variabel Penelitian ...51
F. Tekhnik Pengumpulan Data ...52
G. InstrumenPenelitian...53
H. Proses Pengembangan Instrumen ...53
I. Analisis data ...60
J. Prosedur Penelitian...64
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ...65
A. Lokasi Penelitian ...65
a. SejarahPerpustakaanDesa ...65
b. Visi ...65
c. Tata Tertib ...65
d. Struktur Organisasi ...66
(5)
viii Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
f. Sarana dan Prasarana...67
g. Data Anggota Perpustakaan ... 67
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...67
1. Gambaran Karakteristik Responden ...67
2. Gambaran Hasil Penelitian mengenai Presepsi Masyarakat tentang Kualitas Perpustakaan Desa dan Budaya Baca ...70
a. Gambaran Variabel Persepsi Masyarakat tentang Kualitas Perpustakaan desa (X) ...70
b. Gambaran Variabel Budaya Baca Masyarakat (Y) ...82
C. Analisis Data ...89
1. Uji Normalitas ...89
2. Uji Hipotesis ...90
D. Pembahasan hasil ...98
1. Rumusan Masalah Umum ...98
2. Rumusan Masalah Khusus ...100
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...104
1. Simpulan ...104
(6)
46 Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian. Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan urutan kerja penelitian dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian merupakan langkah penting untuk memecahkan masalah-masalah penelitian.
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung. Metode deskriptif menurut Sugiyono (2012, hlm 35) “metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain”. Penelitian ini akan mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menampilkan hasil penelitian dengan menggunakan angka yang telah diperoleh dari teknik analisis data. Sebagaimana menurut pendapat Sukmadinata (2011, hlm. 53) “penelitian kuantitatif didasarkan oleh filsafat positivisme yang menekankan
(7)
kuantitatif. Maksimalisasi obyektifitas desain penelitian dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol.”
Selanjutnya sugiyono mengemukakan (2013, hlm. 228). “teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval dan ratio dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”. Melihat pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pendapat di atas sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara variabel X (persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa) dengan variabel Y (budaya baca). Metode ini melihat hanya adanya hubungan tanpa memperhatikan pengaruh yang berarti antara dua variabel tersebut.
B. Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm.14), “… desain penelitian itu harus spesifik, jelas, rinci ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi
pegangan langkah demi langkah”. Dalam desain penelitian ini semua
berawal dari masalah yang bersifat kuantitatif dengan membatasi permasalahan yang ada pada rumusan masalah. Rumusan masalah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan, selanjutnya peneliti menggunakan teori untuk menjawabnya.
Penentuan desain penelitian sangat tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Dalam Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Menurut Umar (2008, hlm.7) “desain penelitian adalah desain yang menghasilkan informasi yang koprehensi mengenai variabel yang diteliti.”
Variabel penelitian yang akan penulis kaji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel utama, yaitu variabel bebas (X) yaitu persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa, yang terdiri atas 4 sub variable yang terdiri atas persepsi tentang koleksi perpustakaan, persepsi tentang sarana dan prasarana perpustakaan, persepsi layanan perpustakaan, dan persepsi penyelenggaraan perpustakaan, sedangkan variabel terikat
(8)
(Y) terdiri dari satu variabel, yaitu budaya baca masyarakat yang terdiri dari dua sub variabel yaitu minat baca dan kemampuan membaca.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut Hasan tahun 2002 (dalam Monika, 2013, hlm. 39) “desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.” Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Yaitu mencari hubungan antara variabel X (persepsi masyarakat tentang kualitas perpustaakaan desa) dan variabel Y (budaya baca ).
Tabel 3.1
Hubungan Antar Variabel Persepsi Masyarakat tentang
Kualitas Perpustakaan Desa (X)
Budaya Baca (Y) Persepsi Masyarakat tentang Koleksi
Perpustakaan Desa X1Y
Persepsi Masyarakat tentang Sarana
dan Prasarana Perpustakaan Desa X2Y
Persepsi Masyarakat tentang
Layanan Perpustakaan Desa X3Y
Persepsi Masyarakat tentang
Penyelenggaraan Perpustakaan Desa X4Y
Keterangan :
X : Standar perpustakaan desa X1 : Kolek Perpustakaan Desa
X2 : Sarana dan Prasarana Perpustakaan Desa X3 : Layanan Perpustakaan Desa
X4 : Penyelenggaraan Perpustakaan Desa Y : Budaya baca
XY : Hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.
(9)
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 62) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa subyek yang menjadi wilayah generalisasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Cilame yang pernah berkunjung ke Perpustakaan Desa Cilame. Jumlah populasi diambil dari jumlah kunjungan bulan Januari, Februari, Maret, dan April pada tahun 2015. Jumlah tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.2
Jumlah pengunjung perpustakaan bulan Januari, Febuari, Maret, dan April tahun 2015
Sumber : Data Kunjungan perpustakaan Cilame
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 63) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sampel tersebut”, artinya sampel merupakan sebagian dari populasi yang representatif yaitu dapat mewakili data atau populasi di lapangan sehingga dapat ditarik simpulan untuk penelitian.
Teknik sampling yang digunakan adalah sampling incidental. Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti di perpustakaan Desa Cilame dapat digunakan sebagai sampel.
No Bulan Jumlah Pengunjung
1 Januari 64
2 Februari 83
3 Maret 78
4 April 89
(10)
Ukuran sampel yang representatif diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
n = Keterangan:
n = Ukuran Sample N = Jumlah Populasi
d = presisi (10%) dengan tingkat kepercayaan 90%
n=
n=
n= n=
n=75,84 76
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang
D. Definisi Operasional
Untuk menentukan beberapa sub variabel dari setiap variabel, maka penulis membuat definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Persepsi Masyarakat
Persepsi Masyarakat adalah pendapat dan penilaian masyarakat yang berkunjung dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan Perpustakaan Desa Cilame.
2.Kualitas Perpustakaan
Kualitas adalah suatu ukuran baik atau buruknya instansi yang mampu memenuhi acuan penilaian. Aspek kualitas perpustakaan
(11)
menggunakan aspek-aspek yang terkandung dalam Standar Nasional Perpustakaan tentang perpustakaan desa.
3.Persepsi tentang kualitas Perpustakaan
Persepsi tentang kualitas perpustakaan adalah pendapat individu atau kelompok tentang perpustakaan yang mengacu pada standar perpustakaan yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini acuan yang dipakai adalah Standar Perpustakaan Nasional (SNP) tentang perpustakaan desa yaitu koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan dan penyelenggaraan perpustakaan.
4.Budaya Baca
Budaya adalah sesuatu yang sering atau biasa dilakukan sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Sedangkan baca adalah upaya aktif seseorang untuk memahami pesan seorang penulis sehingga menimbulkan minat dan kemampuan seseorang. Sehingga budaya baca dapat didefinisikan suatu sikap dan kebiasaan seseorang sebagai upaya seseorang memahani pesan penulis sehingga menimbulkan minat membaca dan kemampuan membaca.
E. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2014, hlm. 61) klasifikasi dari variabel penelitian berdasarkan hubungan antara variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel indenpenden (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.
2. Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya varaibel bebas.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang perpustakaan desa yang dibatasi atas 4 sub variabel antara lain persepsi tentang koleksi perpustakaan desa, persepsi tentang sarana dan prasarana perpustakaan, persepsi tentang layanan perpustakaan dan persepsi tentang penyelenggaraan perpustakaan desa, sedangkan variabel terikat dalam
(12)
penelitian ini adalah budaya baca yang terdiri dari dua sub variabel yaitu minat baca dan kemampuan membaca .
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Nasir (2003) di dalam Riduwan (2009, hlm. 96) teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Angket (kuesioner)
Angket dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang telah dibuat oleh peneliti dan diajukan kepada responden atau objek penelitian untuk mendapatkan informasi. Pada penelitian ini peneliti membuat sejumalah pernyataan dalam bentuk angket untuk melihat hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca. Responden dari angket ini adalah masyarakat Desa Cilame yang pernah mengunjungi perpustakaan. Angket merupakan teknik pengumpulan data utama dalam penelitian ini, sehingga diharapkan melalui penyebaran angket ini akan didapatkan data yang akurat dalam mendukung hasil penelitian. Angket didalam penelitian ini bersifat tertutup.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data pendukung dalam penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara mencari data tentang berbagai informasi yang dapat berbentuk hasil penelitian, majalah, agenda, foto atau gambar dan sebagainya.
(13)
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010. Hlm 192). Melihat pendapat tersebut dapat diketahui bahwa instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat.
Penelitian ini menggunakan Angket atau Kuesioner, seperti pemaparan Arikunto ( 2010, hlm. 194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya”. Maka dapat disimpulkan didalam penelitian ini
peneliti menggunakan jenis instrumen dengan menggunakan angket atau kuesioner dengan pemberian skor dengan ketentuan sebagai berikut :
SS : Sangat setuju = 5
ST : Setuju = 4
RG : Ragu-ragu = 3
TS : Tidak Setuju = 2
STS: Sangat Tidak Setuju = 1 (Sugiyono, 2013, hlm. 135).
Menurut Sugiyono (2006, hlm. 116) “untuk mempermudah penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instumen”. Lalu untuk mempermudah dalam penyusunan instrumen penelitian, penulis menulis kisi-kisi dari instrumen penelitian terlebih dahulu sebelum membuat instrumen dalam bentuk angket.
H. Proses Pengembangan Instrumen
Untuk sumber instrumen penulis akan menggunakan instrumen yang dibuat sendiri dan selanjutnya pada instrumen akan dilakukan pengecekan validitas dan reliabilitas.
(14)
1. Analisis Validitas Angket
Arikunto (2010, hlm. 213) mengemukakan bahwa “pengujian validitas digunakan untuk mengetahui validitas dari angket yang diujikan” Didalam penelitian ini akan digunakan suatu teknik Pearson product moment seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑ = Jumlah skor yang diperoleh dari responden yang di uji
∑ = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden yang diuji
N = Jumlah responden
Pengujian validitas pada penelitian ini dibantu oleh software SPSS 20 dan microsoft excel. Dengan bantuan software ini peneliti dapat melihat
Corrected item-total correlation Seperti yang dikemukan oleh Ridwan
(2013, hlm. 201) “untuk melihat tingkat validitas perhatikan angka
Corrected item-total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung) di bandingkan dengan r tabel atau nilai r hitung > nilai rtabel, maka item tersebut adalah valid”.
a. Hasil uji validitas variabel X
Variabel X pada penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa, variabel X mempunyai 4 sub variabel yaitu persepsi tentang koleksi perpustakaan, persepsi tentang sarana dan prasarana perpustakaan, persepsi tentang layanan perpustakaan dan persepsi tentang penyelenggaraan perpustakaan. Uji coba instrumen dilakukan dengan menyebar angket ke masyarakat desa Cilame dengan jumlah 32 responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013,
(15)
hlm.177) “jumlah anggota sampel yang digunakan untuk pengujian validitas instrumen sekitar 30 orang.”
Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas X yaitu Standar perpustakaan desa dengan menggunakan oleh Software SPSS 20 dan
Microsoft Excel.
Tabel 3.3
Uji Validitas Variabel X No. Butir
Soal
r hitung r tabel= 0,361
α=0,05; dk-n-2
Keterangan
1 0,136 0,361 Tidak Valid
2 0,292 0,361 Tidak Valid
3 0,564 0,361 Valid
4 0,637 0,361 Valid
5 0,558 0,361 Valid
6 0,455 0,361 Valid
7 0,620 0,361 Valid
8 0,635 0,361 Valid
9 0,376 0,361 Valid
10 0,568 0,361 Valid
11 0,165 0,361 Tidak Valid
12 0,621 0,361 Valid
13 0,363 0,361 Valid
14 0,505 0,361 Valid
15 0,487 0,361 Valid
16 0,409 0,361 Valid
17 0,252 0,361 Tidak Valid
18 0,197 0,361 Tidak Valid
19 0,479 0,361 Valid
20 0,560 0,361 Valid
21 0,554 0,361 Valid
22 0,502 0,361 Valid
23 0,362 0,361 Valid
24 0,636 0,361 Valid
25 0,587 0,361 Valid
26 0,128 0,361 Tidak Valid
27 0,582 0,361 Valid
28 0,615 0,361 Valid
29 0,580 0,361 Valid
30 0,199 0,361 Tidak Valid
31 0,572 0,361 Valid
32 -0,056 0,361 Tidak Valid
33 0,632 0,361 Valid
(16)
35 0,579 0,361 Valid
36 0,499 0,361 Valid
37 0,280 0,361 Tidak Valid
38 0,492 0,361 Valid
39 0,345 0,361 Tidak Valid
40 0,536 0,361 Valid
41 0,564 0,361 Valid
42 0,359 0,361 Tidak Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Keterangan : Yang Tidak Valid Dihilangkan/ dihapus
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh data bahwa dari 42 item butir soal pada angket untuk variabel X yaitu persepsi tentang kualitas perpustakaan desa terdapat satu butir soal yang tidak valid yang berarti soal tersebut dapat dihilangkan atau dihapus. Butir soal yang dihilangkan atau dihapus ada 12 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 11,17,18,26,30,32,34,37,39 dan 42. Sedangkan, untuk 30 butir soal dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini.
b. Hasil uji validitas variabel Y
Variabel Y pada penelitian ini adalah budaya baca, variabel Y mempunyai dua sub variabel yaitu minat baca dan kemampuan baca. Beikut hasil uji coba variabel Y yang telah dilakukan kepada 32 orang responden dengan menggunakan bantuan SPSS 20 dan
Microsoft Excel.
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Y No. Butir
Soal
r hitung r tabel= 0,361
α=0,05; dk-n-2
Keterangan
43 0,362 0,361 Valid
44 0,494 0,361 Valid
45 0,648 0,361 Valid
46 0,485 0,361 Valid
47 0,440 0,361 Valid
48 0,563 0,361 Valid
(17)
50 0,372 0,361 Valid
51 0,587 0,361 Valid
52 0,362 0,361 Valid
53 0,485 0,361 Valid
54 0,582 0,361 Valid
55 -0,056 0,361 Tidak Valid
56 0,376 0,361 Valid
57 0,280 0,361 Tidak Valid
58 -0,159 0,361 Tidak Valid
59 0,345 0,361 Tidak Valid
60 0,587 0,361 Valid
61 0,621 0,361 Valid
62 0,376 0,361 Valid
63 0,621 0,361 Valid
64 0,197 0,361 Tidak Valid
65 0,637 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Keterangan : Yang Tidak Valid Dihilangkan/ dihapus
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh data bahwa dari 23 butir soal pada angket untuk variabel Y yaitu Budaya Baca terdapat 5 butir soal yang tidak valid yang artinya ada soal yang dihilangkan atau dihapus yaitu nomor 55, 57, 58,59, dan 64. Sehingga 18 butir soal lainnya dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini.
2. Analisis Reliabilitas Angket
Menurut Arikunto (2010, hlm. 87) reliabilitas angket merupakan tingkat dapat dipercayanya suatu angket, dengan kata lain sejauh mana suatu angket dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tidak berubah-ubah.
Didalam penelitian ini nilai reliabilitas angket dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas, dan untuk menentukan reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Pengujian reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s Alpha. (Umar, 2008, hlm.115). Berikut rumus Cronbach’s Alpha:
(18)
[ ] ∑
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau pertanyaan
∑ b2 = jumlah varians butir soal t2 = varians total
a. Uji Reliabilitas Variabel X
Berikut hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa (variabel X) dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS (Statistic Package for the Social Science) Versi 20 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Reliabilitas X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items ,920 30
Sumber : hasil pengolahan data
Dari data diatas dapat diketahui nilai Alpha sebesar 0,920. Nilai r tabel untuk N= 76 dan kesalahan 0,05 adalah 0,361. Maka dapat disimpulkan
Alpha=0,920> r tabel =0,361. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa setiap
item variabel X pada angket yang telah disebarkan dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas Variabel Y
Berikut hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas Budaya Baca Masyarakat (variabel Y) dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS (Statistic Package for the Social Science) Versi 20 sebagai berikut:
(19)
Tabel 3.6 Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items ,857 18
Dari data diatas dapat diketahui nilai Alpha sebesar 0,857. Nilai r tabel untuk N= 76 dan kesalahan 0,05 adalah 0,361. Maka dapat disimpulkan
Alpha=0,857> r tabel =0,361. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa
setiap item variabel Y pada angket yang telah disebarkan dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. I. Analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono ( 2014, hlm. 207-208) mengemukakan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Didalam penelitian ini teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab rumusan masalah yang diajukan. Dari hasil analisis data ini akan diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, data yang akan digunakan dalam analisis data diperoleh dari angket, observasi, dan studi pustaka.
1. Tahap- tahap analisis
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menganalisis angket dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Didalam langkah ini peneliti akan mengecek data angket yang telah disiapkan kemudian menyebarkan angket kepada responden, kemudian peneliti mengecek kembali jumlah angket yang telah di jawab oleh responden.
(20)
b. Tabulasi
Didalam langkah ini penulis akan memberi skor pada setiap instrumen yang telah dijawab oleh responden kemudian penulis menjumlahkan skor yang didapatkan dari setiap variabel.
2. Teknik analisis data
Analisis data dilakukan pada penetian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam kegiatan analisis data pada penelitian ini dilakukan uji normalitas, uji hipotesis dan uji signifikansi
a. Uji Normalitas
Untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian penulis melakukan uji normalitas dengan menggunakan program pengolah data SPSS 20 melalui uji normalitas one sample Kolmogorov Smirrnov. kemudian apabila data yang diperoleh berdistribusikan normal, maka analisis data dilanjutkan dengan uji hipotesis. Kriteria pengambilan keputusan dari uji normalitas menurut Priatna (dalam Sriyolja, 2013, hlm. 38) adalah jika sig. Atau signifikan < 0,05 distribusi adalah tidak normal, dan jika nilai sig. Atau signifikan > 0,05 maka distribusi adalah normal”.
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Menurut Sugiyono (2014, hlm.
210)“statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik , atau menguji ukuran populasi melalui data sampel”. Didalam penelitian ini menggunakan statistik parametris.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 254) “hipotesis asosiatif diuji dengan teknik korelasi”. Melihat pendapat tersebut pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif (hubungan) dengan menggunakan teknik korelasi.
(21)
Menurut Sugiyono (2014, hlm.254) “data yang akan dikorelasikan berbentuk interval, maka teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment”. Data yang diperoleh didalam penelitian ini berbentuk interval, berdasarkan pendapat diatas maka uji korelasi dapat dengan menggunakan Pearson Product Moment.
Rumus korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :
rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2010, hlm. 213) Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑ = Jumlah skor variabel X yang diperoleh dari responden yang telah di uji
∑ = Jumlah skor variabel Y yang diperoleh dari responden yang telah di uji
N = Jumlah responden
Menurut Arikunto (2010, hlm. 313) “suatu alat statistik, yang dapat
digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar mendapatkan tingkat hubungan antara variabel-variabel tersebut”. Melihat pendapat tersebut dapat diketahui uji hipotesis dengan menggunakan uji koefisien korelasi dimaksudkan agar dapat menentukan arah atau bentuk hubungan dua variabel yang diteliti.
Tinggi atau rendahnya koefisien korelasi dapat menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh. Seperti berikut :
(22)
Tabel 3.7
Tabel Interpretasi Nilai
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
±0,00 - ±0,199 Sangat Rendah
±0,20 - ±0,399 Rendah
±0,40 - ±05,99 Sedang
±0,60 - ±0,799 Kuat
±0,80 - ±1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2013, hlm. 257)
c. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Umum
H0 : p = 0
Tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat antara kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.
H1 : p ≠ 0
Ada Hubungan antara persepsi masyarakat antara kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca
Keterangan
t hitung > t tabel maka h0 ditolak dan h1 diterima t hitung < t tabel maka h0 diterima dan h1 ditolak
2. Hipotesis Khusus
a. Persepsi Masyarakat tentang Koleksi Perpustakaan dengan Budaya baca.
H0 : p = 0
Tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat antara koleksi perpustakaan desa budaya baca.
H1 : p ≠ 0
Ada Hubungan antara persepsi masyarakat antara koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca
(23)
Keterangan
t hitung > t tabel maka h0 ditolak dan h1 diterima t hitung < t tabel maka h0 diterima dan h1 ditolak
b. Persepsi Masyarakat tentang Sarana dan Prasarana Perpustakaan dengan Budaya baca.
H0 : p = 0
Tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat antara sarana dan prasarana perpustakaan desa budaya baca.
H1 : p ≠ 0
Ada Hubungan antara persepsi masyarakat antara sarana dan prasarana perpustakaan desa dengan budaya baca
Keterangan
t hitung > t tabel maka h0 ditolak dan h1 diterima t hitung < t tabel maka h0 diterima dan h1 ditolak
c. Persepsi Masyarakat tentang Layanan Perpustakaan dengan Budaya baca.
H0 : p = 0
Tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat antara layanan perpustakaan desa dan budaya baca.
H1 : p ≠ 0
Ada Hubungan antara persepsi masyarakat antara layanan perpustakaan desa dengan budaya baca
Keterangan
t hitung > t tabel maka h0 ditolak dan h1 diterima t hitung < t tabel maka h0 diterima dan h1 ditolak
d. Persepsi Masyarakat tentang Penyelenggaraan Perpustakaan dengan Budaya baca.
H0 : p = 0
Tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat antara penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca.
(24)
H1 : p ≠ 0
Ada Hubungan antara persepsi masyarakat antara penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca
Keterangan
t hitung > t tabel maka h0 ditolak dan h1 diterima t hitung < t tabel maka h0 diterima dan h1 ditolak J. Prosedur Penelitian
Proses penelitian yang akan dilakukan meliputi 4 tahapan yakni :
1. Melakukan tahap persiapan mulai dari menentukan masalah yang akan dikaji, menentukan judul, rumusan masalah, tujuan, manfaat, mencari landasan teori, menentukan hipotesis, menentukan metodologi penelitian, dan mencari sumber-sumber yang dapat mendukung jalannya penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian di lapangan yakni pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk menjawab masalah yang ada. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan misalnya situasi saat melakukan wawancara harus situasi seperti apa agar jawaban yang ada sesuai dengan kenyataan.
3. Analisis dari data yang telah diperoleh melalui observasi dan kuesioner, sehingga dapat ditarik simpulan dari data yang ada.
(25)
104
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.” di Perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Simpulan umum
Kesimpulan umum ini merujuk pada hipotesis umum yang telah diajukan, yaitu “terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.” Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan dengan budaya baca. Dari pengolahan data yang telah dilakukan dapat diketahui tingkat korelasi yang kuat antara persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan dengan budaya baca.
2. Simpulan khusus
a. Persepsi Masyarakat tentang Kualitas Koleksi Perpustakaan Desa dengan budaya baca
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang kuat.
Kualitas Koleksi perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon tinggi, terlihat dari koleksi yang dimiliki peprustakaan Desa Cilame yang memiliki koleksi tentang peternakan dan perikan yang dapat dikatakan sudah memenuhi
(26)
kebutuhan informasi dari masyarakat desa, dengan itu maka minat membaca masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat akan bertambah dan timbulah sifat budaya baca. Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan tinggi.
b. Persepsi Masyarakat tentang Kualitas Sarana dan Prasarana Perpustakaan Desa dengan budaya baca
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas sarana dan prasarana perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang sedang.
Kualitas sarana dan prasarana perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon yang sedang, terlihat dari jumlah rak buku, meja baca, papan tulis, dan lain-lainnya yang dapat meningkatkan minat membaca dan akhirnya akan timbul budaya baca masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat . Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas sarana dan prasarana perpustakaan cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan cenderung cenderung tinggi.
c. Layanan perpustakaan desa
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang sedang.
Layanan perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon sedang, karena dapat dilihat dari jumlah SDM yang dimiliki perpustakaan sedikit, akan tetapi
(27)
petugas perpustakaan dapat meminimalisir kekurangan tersebut dengan memberikan layanan prima kepada setiap pengguna yang datang ke perpustakaan sehingga pengguna perpustakaan menjadi nyaman, dan aman untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat. Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan
cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan
cenderung tinggi.
d. Penyelenggaraan perpustakaan desa
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang
tinggi.
Penyelenggaraan perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon tinggi, terlihat dari perpustakaan Desa Cilame digunakan secara optimal oleh masyarakat sekitar dan hamper sebagian besar masyarakat mengetahui struktur organisasi perpustakaan Desa Cilame.
Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan cenderung tinggi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang diajukan sebagai berikut :
1. Bagi pihak perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat Diharapkan setelah dilakukanya penelitian ini diharapkan perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat dapat lebih
(28)
menvariasikan koleksi perpustakaan, melakukan penambahan akan luas perpustakaan, mendasin ulang ruangan perpustakaan, lebih memberikan pelayanan secara optimal dan membuat program-program kerja yang lebih membantu dalam kegiatan masyarakat. 2. Bagi pihak pemustaka perpustakaan Desa Cilame Kabupaten
Bandung Barat.
Perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat ada untuk digunakan pengguna (pemustaka). Sebaiknya pemustaka lebih menggunakan setiap fasilitas yanng ada di perpustakaan karena dapat mendukung dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat.
3. Bagi pihak Program Studi Perpustakaan dan Sains (ilmu) informasi Bagi pihak program studi perpustakaan dan sains (ilmu) informasi sebaiknya dapat melakukan pembinaan-pembinaan terhadap perpustakaan desa yang berada di Kabupaten Bandung, khususnya Kab. Bandung Barat Desa Cilame yang secara struktur telah mengikuti standar yang sudah ada akan tetapi harus lebih dapat di optimalkan kembali.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya tentang persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan dengan budaya baca, diharapkan dapat meneliti lebih dalam lagi tentang aspek lain tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.
(29)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta Atkinson, R. L., R. C. Atkinson, E. R. Hilgard. (1991). Pengantar psikologi. jilid
2 edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Proses penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmono. (2007). Perpustakaan sekolah : pendekatan aspek manajemen dan tata kerja. Jakarta : Grasindo.
Davies, Florence (1995) Introducing reading.london : Penguin English
Donnelly, James H., Gibson, James L., and Ivancevich, John. (1994).
Fundamental of management. Texas: Business Publication.
Hasugian, Jonner. (2009). Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Cet.1. Medan:USUpress.
Hermawan,H , Zen,Z (2006). Etika kepustakawaan. Jakarta: Sagung Seto.
Hurlock,Elizabeth B.(1997).Perkembangan anak jilid I (edisi ke enam)..Jakarta : Erlangga.
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1984
Jalaluddin, Rakhmat.(2004).Psikologi komunikasi.Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Liliweri, allo (1997). Komunikasi antar pribadi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Liliweri, allo ( 1991). Memaham peran komunikasi massa dalam masyarakat.
Bandung : Pt Citra Aditya Bakti.
Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Pedit, Putu Laxman.(2007). Perpustakaan digital : perspektif perpustakaan perguruan tinggi indonesia. Jakarta : Sagung Seto
Perpustakaan Nasional RI. Undang-undang Perpustakaan Nomor : 43 Tahun 2007 Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan perpustakaan.Yogyakarta : Graha Ilmu Rahim ,farida. (2005). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta:
(30)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Rakhmat, Jalaludin. (1998). Metode penelitian, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Ruch, Floyd L. (1967). Psychology and life, 7 Edt. Cott. Atlanta : Foresman and Company
Siregar, R, Ridwan, (2004), Pustaka energi pembangunan bangsa, Pers, USU. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sondang P.Siagian. (1999). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono (2013). Cara mudah menyusun : skripsi, tesis, dan disertasi, CV. Alfabeta, Bandung
Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyo-Basuki.(2005).Pengantar ilmu perpustakaan dan informasi. Jakarta Sutarno, NS, (2006), Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik, CV.
Sagung Seto, Jakarta
Sutarno, NS, (2008), Membina perpustakaan desa. Jakarta: CV. Sagung Seto. Sutarno, NS, (2006), Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta:CV. Sagung Seto. Sutoyo, agus dan Santoso, joko (2001). Strategi dan pemikiran perpustakaan :
visi hernandono. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Supriyo, Bambang Utomo.(2011). Standar nasional perpustakaan (SNP). Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
Thoha, Miftah. (1983). Perilaku organisasi ”konsep dasar dan aplikasinya”.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
WHO.( 1974). Community health nursing: report of a WHO expert committee. Technical Report Series. Geneva: Switzerland.
(31)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Online
B. P. Sitepu. (2010). Meningkatkan Budaya Baca melalui TBM . (online) http://bintangsitepu.wordpress.com [ 13 April 2011.]
Galamedia. (2009). Kab. Bandung Punya 144 Perpustakaan Desa. (online)
http://www.bandungkab.go.id/arsip/1404/kab.-bandung-punya-144-perpustakaan-desa [20 Februari 2015]
Kamil, Harkrisyati. 2003. “The Growth of Community Based-Library Services in
Indonesia to Support Education” World Library and Information
Congress:69th IFLA General Conference and Council, Berlin August 1-9 2003. www.ifla.org.; 14 Juni 2015.
M. Nugroho. (2010). Perubahan Melalui Membaca. (Online) http://bataviase.co.id/detailberita-10521661.html [06 Juni 2015]
Nur, Lastiyani Monika (2015) Strategi pemberdayaan perpustakaan
desa/kelurahan. (online)
http://www.academia.edu/9415956/STRATEGI_PEMBERDAYAAN_PER PUSTAKAAN_DESA_KELURAHAN [02 Juni 2015]
Nur, Lastiyani Monika (2015) Strategi pemberdayaan perpustakaan
desa/kelurahan. (online)
http://www.academia.edu/9415956/STRATEGI_PEMBERDAYAAN_PER PUSTAKAAN_DESA_KELURAHAN [02 Juni 2015]
Olivien, Novita. (2006). Strategi Peningkatan Minat Baca dan Aplikasinya di Perpustakaan. Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, Vol. 22 No. 1, 1-14/
Sidik, Umar. (2006). Budaya Membaca dan Kemelekhurufan Masyarakat. Dalam Jurnal FIHRIS. Vol. 1. No. 2. Bulan Juli-Desember
(1)
105
kebutuhan informasi dari masyarakat desa, dengan itu maka minat membaca masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat akan bertambah dan timbulah sifat budaya baca. Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan tinggi.
b. Persepsi Masyarakat tentang Kualitas Sarana dan Prasarana Perpustakaan Desa dengan budaya baca
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas sarana dan prasarana perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas koleksi perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang sedang.
Kualitas sarana dan prasarana perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon yang sedang, terlihat dari jumlah rak buku, meja baca, papan tulis, dan lain-lainnya yang dapat meningkatkan minat membaca dan akhirnya akan timbul budaya baca masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat . Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas sarana dan prasarana perpustakaan cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan cenderung cenderung tinggi.
c. Layanan perpustakaan desa
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang sedang.
Layanan perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon sedang, karena dapat dilihat dari jumlah SDM yang dimiliki perpustakaan sedikit, akan tetapi
(2)
106
petugas perpustakaan dapat meminimalisir kekurangan tersebut dengan memberikan layanan prima kepada setiap pengguna yang datang ke perpustakaan sehingga pengguna perpustakaan menjadi nyaman, dan aman untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat. Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas layanan perpustakaan
cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan
cenderung tinggi.
d. Penyelenggaraan perpustakaan desa
Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca masyarakat. Hasil dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan desa dengan budaya baca dengan tingkat hubungan yang
tinggi.
Penyelenggaraan perpustakaan desa dilihat dari indikator standar perpustakaan desa mendapatkan respon tinggi, terlihat dari perpustakaan Desa Cilame digunakan secara optimal oleh masyarakat sekitar dan hamper sebagian besar masyarakat mengetahui struktur organisasi perpustakaan Desa Cilame.
Dapat disimpulkan bahwa bila persepsi masyarakat tentang kualitas penyelenggaraan perpustakaan cenderung tinggi maka tingkat budaya baca masyarakatpun akan cenderung tinggi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang diajukan sebagai berikut :
1. Bagi pihak perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat
Diharapkan setelah dilakukanya penelitian ini diharapkan perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat dapat lebih
(3)
107
menvariasikan koleksi perpustakaan, melakukan penambahan akan luas perpustakaan, mendasin ulang ruangan perpustakaan, lebih memberikan pelayanan secara optimal dan membuat program-program kerja yang lebih membantu dalam kegiatan masyarakat.
2. Bagi pihak pemustaka perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat.
Perpustakaan Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat ada untuk digunakan pengguna (pemustaka). Sebaiknya pemustaka lebih menggunakan setiap fasilitas yanng ada di perpustakaan karena dapat mendukung dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat.
3. Bagi pihak Program Studi Perpustakaan dan Sains (ilmu) informasi
Bagi pihak program studi perpustakaan dan sains (ilmu) informasi sebaiknya dapat melakukan pembinaan-pembinaan terhadap perpustakaan desa yang berada di Kabupaten Bandung, khususnya Kab. Bandung Barat Desa Cilame yang secara struktur telah mengikuti standar yang sudah ada akan tetapi harus lebih dapat di optimalkan kembali.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya tentang persepsi masyarakat tentang kualitas perpustakaan dengan budaya baca, diharapkan dapat meneliti lebih dalam lagi tentang aspek lain tentang kualitas perpustakaan desa dengan budaya baca.
(4)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta Atkinson, R. L., R. C. Atkinson, E. R. Hilgard. (1991). Pengantar psikologi. jilid
2 edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Proses penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmono. (2007). Perpustakaan sekolah : pendekatan aspek manajemen dan tata kerja. Jakarta : Grasindo.
Davies, Florence (1995) Introducing reading.london : Penguin English
Donnelly, James H., Gibson, James L., and Ivancevich, John. (1994).
Fundamental of management. Texas: Business Publication.
Hasugian, Jonner. (2009). Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Cet.1. Medan:USUpress.
Hermawan,H , Zen,Z (2006). Etika kepustakawaan. Jakarta: Sagung Seto.
Hurlock,Elizabeth B.(1997).Perkembangan anak jilid I (edisi ke enam)..Jakarta : Erlangga.
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1984
Jalaluddin, Rakhmat.(2004).Psikologi komunikasi.Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Liliweri, allo (1997). Komunikasi antar pribadi. Bandung : Citra Aditya Bakti. Liliweri, allo ( 1991). Memaham peran komunikasi massa dalam masyarakat.
Bandung : Pt Citra Aditya Bakti.
Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Pedit, Putu Laxman.(2007). Perpustakaan digital : perspektif perpustakaan perguruan tinggi indonesia. Jakarta : Sagung Seto
Perpustakaan Nasional RI. Undang-undang Perpustakaan Nomor : 43 Tahun 2007 Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan perpustakaan.Yogyakarta : Graha Ilmu Rahim ,farida. (2005). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta:
(5)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Rakhmat, Jalaludin. (1998). Metode penelitian, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Ruch, Floyd L. (1967). Psychology and life, 7 Edt. Cott. Atlanta : Foresman and Company
Siregar, R, Ridwan, (2004), Pustaka energi pembangunan bangsa, Pers, USU. Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sondang P.Siagian. (1999). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono (2013). Cara mudah menyusun : skripsi, tesis, dan disertasi, CV. Alfabeta, Bandung
Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyo-Basuki.(2005).Pengantar ilmu perpustakaan dan informasi. Jakarta
Sutarno, NS, (2006), Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik, CV. Sagung Seto, Jakarta
Sutarno, NS, (2008), Membina perpustakaan desa. Jakarta: CV. Sagung Seto. Sutarno, NS, (2006), Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta:CV. Sagung Seto. Sutoyo, agus dan Santoso, joko (2001). Strategi dan pemikiran perpustakaan :
visi hernandono. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Supriyo, Bambang Utomo.(2011). Standar nasional perpustakaan (SNP). Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
Thoha, Miftah. (1983). Perilaku organisasi ”konsep dasar dan aplikasinya”.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
WHO.( 1974). Community health nursing: report of a WHO expert committee. Technical Report Series. Geneva: Switzerland.
(6)
Aulia Nurdiansyah, 2015
Hubungan Persepsi Masyarakat Antara Kualitas Perpustakaan Desa Dengan Budaya Baca Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Online
B. P. Sitepu. (2010). Meningkatkan Budaya Baca melalui TBM . (online) http://bintangsitepu.wordpress.com [ 13 April 2011.]
Galamedia. (2009). Kab. Bandung Punya 144 Perpustakaan Desa. (online)
http://www.bandungkab.go.id/arsip/1404/kab.-bandung-punya-144-perpustakaan-desa [20 Februari 2015]
Kamil, Harkrisyati. 2003. “The Growth of Community Based-Library Services in
Indonesia to Support Education” World Library and Information
Congress:69th IFLA General Conference and Council, Berlin August 1-9 2003. www.ifla.org.; 14 Juni 2015.
M. Nugroho. (2010). Perubahan Melalui Membaca. (Online) http://bataviase.co.id/detailberita-10521661.html [06 Juni 2015]
Nur, Lastiyani Monika (2015) Strategi pemberdayaan perpustakaan
desa/kelurahan. (online)
http://www.academia.edu/9415956/STRATEGI_PEMBERDAYAAN_PER PUSTAKAAN_DESA_KELURAHAN [02 Juni 2015]
Nur, Lastiyani Monika (2015) Strategi pemberdayaan perpustakaan
desa/kelurahan. (online)
http://www.academia.edu/9415956/STRATEGI_PEMBERDAYAAN_PER PUSTAKAAN_DESA_KELURAHAN [02 Juni 2015]
Olivien, Novita. (2006). Strategi Peningkatan Minat Baca dan Aplikasinya di Perpustakaan. Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, Vol. 22 No. 1, 1-14/
Sidik, Umar. (2006). Budaya Membaca dan Kemelekhurufan Masyarakat. Dalam Jurnal FIHRIS. Vol. 1. No. 2. Bulan Juli-Desember