Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PUSTAKAWAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM

BANDUNG

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPerpustakaandanInformasi

Oleh

SherinTheresinaZaitun 1002193

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SHERIN THERESINA ZAITUN

1002193

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PUSTAKAWAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM

BANDUNG

disetujuidandisahkanoleh: Pembimbing I

Dr. DinnWahyudin, M.A NIP 195402061978031003

Pembimbing II

Dra.EuisRosinar, MLIS NIP 196511121999032001

Mengetahui,

KetuaJurusan Ketua Program Studi

KurikulumdanTeknologiPendidikan PerpustakaandanInformasi,

Dr. Toto Ruhimat, M. Pd Dr. LaksmiDewi, M. Pd


(3)

PERNYATAAN

Denganinisayamenyatakanbahwaskripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PUSTAKAWAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG”

inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri.Sayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara yang tidaksesuaidenganetikailmu yang berlakudalammasyarakatkeilmuan. Ataspernyataantersebut, sayasiapmenanggungresiko/sanksiapabila di kemudianhariditemukanadanyapelanggaranetikakeilmuanatauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Bandung, September 2014 Yang membuatpernyataan,

SherinTheresinaZaitun NIM 1002193


(4)

vii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1. Rumusan Masalah Umum ... 5

2. Rumusan Masalah Khusus ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 5

E.Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 6


(5)

viii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A.Kajian Pustaka ... 7

1. Konsep Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

a. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

b. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 9

c. Layanan di Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11

2. Konsep Kompetensi Pustakawan ... 13

a. Pengertian Kompetensi Pustakawan ... 13

b. Kompetensi Pustakawan ... 17

3. Konsep Kualitas Pelayanan Prima ... 18

a. Kualitas Pelayanan Prima ... 18

b. Manfaat Pelayanan Prima ... 21

c. Prinsip Pelayanan Prima ... 22

d. Dimensi Kualitas/Jasa ... 23

B.Kerangka Pemikiran ... 24

1. Kompetensi Pustakawan ... 24

2. Kualitas Pelayanan ... 25

C.Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 28

1. Lokasi Penelitian ... 28

2. Populasi Penelitian ... 28

3. Sampel Penelitian ... 28

B.Desain Penelitian ... 30

C.Metode Penelitian ... 30

D.Definisi Operasional ... 31


(6)

ix

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kualitas Pelayanan pada Perpustakaan ... 32

E.Instrumen Penelitian ... 32

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 35

1. Pengujian Validitas ... 35

a. Kompetensi Pustakawan ... 36

b. Kualitas Pelayanan ... 37

2. Uji Reliabilitas ... 38

a. Uji Reliabilitas Variabel X ... 39

b. Uji Reliabilitas Variabel Y ... 39

G.Teknik Pengumpulan Data ... 40

1. Angket (Kuesioner) ... 40

2. Studi Pustaka ... 41

3. Wawancara ... 41

H.Analisis Data ... 41

1. Tahapan-Tahapan Analisis Data ... 41

a. Menyiapkan data ... 42

b. Editing ... 42

c. Pengkodean ... 42

d. Tabulasi ... 42

2. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Profil Perpustakaan Unisba ... 45

1. Visi ... 45

2. Misi ... 46

3. Sistem Pelayanan ... 46

B.Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

1. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 48


(7)

x

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Karakteristik Responden berdasarkan Fakultas ... 48

c. Karakteristik Responden berdasarkan Angkatan ... 49

2. Gambaran Kompetensi Pustakawan ... 50

a. Gambaran Sub Variabel Kompetensi Umum Pustakawan .... 50

b. Gambaran Sub Variabel Kompetensi Inti Pustakawan ... 53

c. Gambaran Sub Variabel Kompetensi Khusus Pustakawan ... 59

3. Gambaran Kualitas Pelayanan ... 62

a. Gambaran Sub Variabel Bukti Fisik (Tangibles) ... 62

b. Gambaran Sub Variabel Kehandalan (Reliability) ... 65

c. Gambaran Sub Variabel Daya Tanggap (Responsiveness) ... 67

d. Gambaran Sub Variabel Jaminan (Assurance) ... 68

e. Gambaran Sub Variabel Empati (Emphaty) ... 72

4. Gambaran Hasil Wawancara ... 74

a. Kompetensi Umum Pustakawan ... 74

b. Kompetensi Inti Pustakawan ... 74

c. Kompetensi Khusus Pustakawan ... 75

d. Kualitas Pelayanan ... 75

5. Analisis Data ... 75

a. Uji Normalitas ... 75

b. Uji Hipotesis ... 76

1) Analisis Koefisien Korelasi ... 77

2) Hubungan antara Kompetensi Pustakawan dengan Kualitas Pelayanan ... 77

3) Pengujian Hipotesis ... 80

6. Pembahasan Penelitian ... 81

a. Masalah Umum ... 82

b. Masalah Khusus ... 83

1) Gambaran Kompetensi Umum Pustakawan dengan Kualitas Pelayanan ... 83


(8)

xi

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Gambaran Kompetensi Umum Pustakawan dengan

Kualitas Pelayanan ... 84

3) Gambaran Kompetensi Umum Pustakawan dengan Kualitas Pelayanan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 87

1. Kesimpulan Umum ... 87

2. Kesimpulan Khusus ... 87

B.Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN


(9)

xii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pengunjung Perpustakaan Universitas Islam Bandung ... 29

Tabel 3.2. Hubungan antar Variabel ... 30

Tabel 3.3. Skala Likert ... 33

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 34

Tabel 3.5. Validitas Item Variabel X ... 36

Tabel 3.6. Validitas Item Variabel Y ... 37

Tabel 3.7. Reliability Statistics Variabel X ... 39

Tabel 3.8. Reliability Statistics Variabel Y ... 40

Tabel 3.9. Koefisien Korelasi ... 44

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ... 48

Tabel 4.2. Jumlah Responden berdasarkan Fakultas ... 48

Tabel 4.3. Komposisi Responden berdasarkan Angkatan ... 49

Tabel 4.4. Tanggapan Responden terhadap Kompetensi Umum Pustakawan ... 50

Tabel 4.5. Tanggapan Responden terhadap Kompetensi Inti Pustakawan ... 53

Tabel 4.6. Tanggapan Responden terhadap Kompetensi Khusus Pustakawan ... 59

Tabel 4.7. Tanggapan Responden terhadap Bukti Fisik (Tangibles) ... 63

Tabel 4.8. Tanggapan Responden terhadap Kehandalan (Reliability) ... 65

Tabel 4.9. Tanggapan Responden terhadap Daya Tanggap (Responsiveness) ... 67

Tabel 4.10. Tanggapan Responden terhadap Jaminan (Assurance) ... 69

Tabel 4.11. Tanggapan Responden terhadap Empati (Emphaty) ... 72

Tabel 4.12. Tests of Normality ... 76

Tabel 4.13. Correlations ... 77


(10)

xiii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.15. Koefisien Korelasi ... 78 Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Tanggapan Responden tentang Hubungan

Kompetensi Pustakawan Unisba dengan Kualitas

Pelayanan ... 79 Tabel 4.17. Kesimpulan Uji Korelasi ... 81


(11)

xiv

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR


(12)

xv

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Skala Pengukuran Kompetensi Umum Pustakawan ... 52 Grafik 4.2. Skala Pengukuran Kompetensi Inti Pustakawan ... 58 Grafik 4.3. Skala Pengukuran Kompetensi Khusus Pustakawan ... 61 Grafik 4.4. Skala Pengukuran Kualitas Pelayanan berdasarkan Bukti

Fisik (Tangibles) ... 64 Grafik 4.5. Skala Pengukuran Kualitas Pelayanan berdasarkan

Kehandalan (Reliability) ... 66 Grafik 4.6. Skala Pengukuran Kualitas Pelayanan berdasarkan Daya

Tanggap (Responsiveness) ... 67 Grafik 4.7. Skala Pengukuran Kualitas Pelayanan berdasarkan Jaminan

(Assurance) ... 71 Grafik 4.8. Skala Pengukuran Kualitas Pelayanan berdasarkan Empati

(Emphaty) ... 73 Grafik 4.9. Skala Pengukuran Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan


(13)

xvi

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen dan Angket Penelitian Lampiran 2 Data


(14)

ii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Sherin Theresina Zaitun (1002193). Hubungan antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung. Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, 2014. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan di perpustakaan Universitas Islam Bandung (Unisba). Inti dalam kajiannya difokuskan pada salah satu faktor yang memiliki hubungan dengan kualitas pelayanan yaitu kompetensi pustakawan Perpustakaan Unisba. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah diungkap dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Unisba. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan sampling insidental. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket (kuesioner), studi pustaka, dan wawancara. Berdasarkan analisis data dapat ditemukan bahwa kompetensi pustakawan memiliki hubungan sedang dengan kualitas pelayananpada Perpustakaan Unisba yang menunjukkan korelasisebesar 0,524. Hasil pengujian hubungan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan menunjukkan sub variabel kompetensi umum yang memiliki korelasi sebesar 0,482 dengan derajat hubungan pada kategori sedang, sub variabel kompetensi inti memiliki korelasi sebesar 0,687 dengan derajat hubungan pada kategori kuat, dan sub variabel kompetensi khusus memiliki korelasi sebesar 0,599 dengan derajat hubungan pada kategori sedang. Rekomendasi dari penelitian ini bahwa sebaiknya pustakawan Unisba yang sudah memiliki latar belakang pendidikan S1 Informasi dan Perpustakaan lebih meningkatkan lagi kompetensinya terutama yang berhubungan dengan pelayanan kepada pemustaka dalam pemenuhan kebutuhan informasi.


(15)

iii

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Sherin Theresina Zaitun (1002193). The Relationship between Librarian Competency and The Quality of The Library Services inBandung Islamic University.Essay, Library and Information Studies, Departement of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Education, IndonesiaUniversity ofEducation, 2014.

The problem to be studied in this research is the quality of library servicesat Bandung Islamic University (Unisba). The core this study focused on one of the factors that has relationship with the quality of services namely Unisba librarian competency. Accordingly, the subject matter to be revealed in this study is whether there is a relationship between the competency of the librarian and the quality of Unisba library services. Sampling technique used in this study is incidental sampling. The method used is descriptive correlational study with a quantitative approach. Data collection technique used in this study is questionnaire, library research, and interviews. Based on the data analysis it is known that librarian competency has a medium relationship with the quality of services at Unisba Library which showed a correlation of 0.524. Result of the test on the relationship between librarian competencyand service quality indicates general competency sub variables which is correlate to the degree association of 0.482falling into the category of medium, sub variables core competencies which have the degree of correlation of 0.687falling into the category of strong, and sub variables that have correlation specific competencies of 0.599falling into the category of medium. Recommendations from this study is thatUnisba librarians who already have S1 education background of information and library further enhance their competency primarily related to services to the users in the fulfillment of studies their information needs.


(16)

1

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian yang melatar-belakangi dilakukannya penelitian, perumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data sehingga tujuan penelitian dapat tercapai, dan manfaat penelitian.

A.Latar Belakang Penelitian

Perkembanganteknologi informasi saat inimenyebabkan terjadinya banyak perubahan di segala bidang. Salah satu perubahannya adalah pada cara penyampaian informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat akan menciptakan suatu sistem standar yang bermutu untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Teknologi internet juga menawarkan ketersediaan dan pertukaran informasi sekaligus penyebarluasan informasi secara cepat keseluruh dunia sehingga semua masyarakat mendapatkan informasi yang berlimpah.

Abad ke-21 adalah millennium baru, yang dikenal juga dengan sebutan

millennium ke-3. Kata millennium berasal dari bahasa Latin,mille yang

berarti 1000. Millenniun adalah 1000 tahun atau ulang tahun ke-1000. Pada tingkat sekuler, millennium mengandung arti abad keemasan dalam sejarah manusia, karena masa ini menutup masa lalu dan memulai era baru” (Naisbitt, et all, dalam Hermawan dan Zen, 2010, hlm. 171).

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa saat ini arus informasi berada dalam suatu era yang bernama era globalisasi. Globalisasi berasal dari kata

globe yang artinya bola dunia. Globalisasi menunjukkan proses penyebaran

informasi ke seluruh penjuru dunia. Informasi itu hampir meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu informasi di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional (ipoleksosbud hankamnas). Penyebaran informasi tersebut sangat membanggakan tetapi juga sekaligus sangat mengkhawatirkan. Di satu pihak,penyebaran informasi dapat


(17)

2

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memajukan kebudayaan suatu negara, tetapi di lain pihak dapat menghancurkan kebudayaan negara lain. Penyebaran informasi itu berlangsung hampir hanya satu arah, yaitu dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Negara-negara maju mempengaruhi budaya negara-negara berkembang, termasuk gaya hidup tetapi sebaliknya negara-negara berkembang belum mampu mempengaruhi budaya negara-negara maju, hal ini sangat mengkhawatirkan.

Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama kemajuan di bidang teknologi transportasi dan informasi, dunia sekarang ini seolah-olah menjadi kecil. Kecanggihan teknologi transportasi membuat jarak antara satu negara dengan negara lainnya semakin dekat dan jarak waktu seolah-olah tidak ada lagi. Peristiwa yang terjadi di suatu negara, pada saat yang bersamaan atau hanya berbeda beberapa saat saja dapat disaksikan masyarakat di negara lain.

Arus globalisasi telah membawa dunia dalam suatu global village yang membuat batas-batas antarwilayah dan antarnegara menjadi semakin kabur. Sebagai konsekuensinya, daya saing (competitiveness) dalam tatanan global akan menjadi kunci keberhasilan, khususnya keunggulan dan kemampuan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa yang bernilai khusus (distinctive). Sejauh mana inovasi dapat menghasilkan produk atau jasa sangat bergantung pada kebutuhan dan keinginan masyarakat pengguna produk atau jasa tersebut. Kebutuhan dan kepuasan pelanggan merupakan unsur mendasar yang harus dilakukan oleh setiap produsen untuk memenangkan persaingan.

Tuntutan globalisasi ini tentu bukan saja menjadi tantangan bagi dunia bisnis semata, tetapi juga merupakan dorongan bagi dunia perpustakaan agar pustakawannya berbenah diri, meningkatkan kompetensi, menangkap peluang, memanfaatkan dan mampu menangkal ancaman di sekelilingnya.

Paradigma perpustakaan perlu diubah karena dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 tentang Perpustakaan telah dijelaskan bahwa:

Perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.


(18)

3

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perpustakaan perguruan tinggi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi untuk keperluan proses belajar-mengajar (PBM), penelitian, dan pengabdian masyarakat para sivitas akademiknya.

Pelayanan perpustakaan perguruan tinggi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan semua pemustakanya dan dapat menjalankan fungsinya secara baik dan benar serta perlu didukung dengan tersedianya tenaga yang handal yaitu pustakawan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 tentang Perpustakaan yang menyebutkan bahwa:

Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

Perubahan yang terjadi dan persaingan ketat yang harus dihadapi sebagai dampak dari era globalisasi, menuntut perpustakaan memiliki pustakawan yang berkompetensi dalam menjalankan profesinya secara profesional.

Oleh karena itu, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus peka dan gemar mencari informasi, jeli dalam mengamati, pandai memilih dan memilah informasi yang akan disajikan kepada masyarakat pengguna jasa bahan perpustakaan dan informasi. Sardar (dalam Hermawan dan Zen, 2010, hlm. 173) mengibaratkan “pustakawan sebagai penjaga gawang dan pemasok gagasan”. Pustakawan harus memainkan peranan khusus dalam menghadapi tantangan abad informasi, terutama dalam hal memilih dan memilah informasi yang disediakan bagi pemustaka.

Pustakawan perpustakaan perguruan tinggi, yang melayani sivitas akademika dengan kebutuhan yang berbeda-beda dan selalu dinamis, harus selalu meningkatkan kompetensinya untuk dapat memberikan yang terbaik melalui pelayanan prima (service excellence). Pustakawan harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, terampil melayani, mempunyai sikap atau etika dan berkomunikasi yang baik dengan didukung oleh teknologi informasi (TI) yang memadai untuk dapat mewujudkan pelayanan prima tersebut.


(19)

4

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perpustakaan Universitas Islam Bandung (Unisba) salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki pustakawan handal, menghadapi masalah terkait pelayanan yang diberikan kepada pemustaka, seperti hasil survei yang saya lakukan di perpustakaan tersebut. Data survei menunjukkan beberapa pemustaka mengeluh tentang kualitas pelayanan yang diberikan perpustakaan yaitu, kurangnya koleksidalam memenuhi kebutuhan pemustaka, sikap acuh tak acuh pustakawan, belum memadainya sarana dan prasarana sehingga menciptakan lingkungan yang kurang nyaman.

Pelayanan perpustakaan harus diberikan dengan prima seperti yang diamanatkan oleh UU No. 43 tahun 2007 tentang PerpustakaanPasal 14 ayat 1

yang berbunyi “Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka”, agar layanan perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal dan kepuasan pemustaka terpenuhi. Berdasarkan fakta tersebut, skripsi ini berjudul “Hubungan KompetensiPustakawan dengan Kualitas Pelayanan pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung” dilakukan.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Untuk merumuskan permasalahan yang akan dikaji maka penulis melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalah sebagai berikut:

1. kualitas pelayanan perpustakaan belum bisa memenuhi kebutuhan semua pemustaka;

2. koleksi bahan perpustakaan yang belum memenuhi kebutuhan semua pemustaka;

3. pustakawan kurang komunikatif dalam melakukan pelayanan primakepada pemustaka sesuai dengan moto perpustakaan;

4. sarana dan prasarana belum memadai sehingga menciptakan lingkungan yang kurang nyaman bagi pemustakanya.


(20)

5

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Rumusan Masalah Penelitian

1. Rumusan Masalah Umum

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian adalah “Apakah terdapat hubungan antarakompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung?” 2. Rumusan Masalah Khusus

a. Apakah ada hubungan antara kompetensi umum pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung?

b. Apakah ada hubungan antara kompetensi inti pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung?

c. Apakah ada hubungan antara kompetensi khusus pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung?

D.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah

“untuk mengetahui apakah terdapathubungan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung”. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendeskripsikan hubungan antara kompetensi umum pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung;

b. Untuk mendeskripsikan hubungan antara kompetensi inti pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung;

c. Untuk mendeskripsikan hubungan antara kompetensi khusus pustakawan dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung.


(21)

6

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat dilakukannya penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan gambaran dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan khususnya mengenai kompetensi pustakawan yang akan meningkatkan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas IslamBandung.

2. Manfaat Praktis

a. Referensi bagi pihak yang terlibat diantaranya para pustakawan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam Bandung.

b. Pengembangan kompetensi pustakawan yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada perpustakaan Universitas Islam, Bandung.

F. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima Bab, yaitu: Bab I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Penelitian. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Bab III Metode Penelitian yang meliputi lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab V Simpulan dan Saran.


(22)

28 Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Islam Bandung, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai suatu obyek atau subyek yang akan ditarik kesimpulannya dalam penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 80) mengemukakan bahwa “populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sivitas akademik yang berkunjung ke Perpustakaan Universitas Islam Bandung.

3. Sampel Penelitian

Sampel dalam suatu penelitian merupakan bagian dari populasi penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 131)

“…Sampel adalah sebagian atauwakil dari populasi yang akan diteliti”.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Sampling Insidental. Sugiyono (2012, hlm. 124) mengemukakan bahwa:

Sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

Artinya teknik penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok sebagai sumber data.


(23)

29

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung perpustakaan Universitas Islam Bandung.

Tabel 3.1

Pengunjung Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Bulan Total Pengunjung

Februari 4273

Maret 4894

April 4534

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung perpustakaan atau pemustaka pada bulan April 2014 dengan alasan keterbaruan dan kemutakhiran data. Teknik sampling ini memberikan kesempatan kepada objek yang ada dalam populasi untuk menjadi sampel dalam penelitian.

Adapun penentuan sampel mengambil presisi yang ditetapkan peneliti sebesar 10%. Jumlah sampling yang akan diambil untuk dijadikan data penelitian adalah dengan menggunakan formula Slovin (dalam Suharsaputra, 2012, hlm. 119), yaitu:

� = � 1 +��2 Keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e2 = toleransi kesalahan (presisi)

Dari rumus di atas di dapat angka sebagai berikut:

� = 4534

1 + 4534 0,102 � = 4534

46,34


(24)

30

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang diambil adalah 98 orang dari jumlah pengunjung sebanyak 4534 orang pada bulan April 2014 di perpustakaan Universitas Islam Bandung.

B.Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) “…desain penelitian itu harus spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah”.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah Kompetensi pustakawan dan variabel terikat (Y) adalah Kualitas pelayanan. Adapun hubungan antara variabel X dan variabel Y digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hubungan antar Variabel Y

X Kompetensi Pustakawan

Kualitas Pelayanan Y

Dari Tabel 3.2 maka dapat dirumuskan adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan di perpustakaan.

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih.

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk sebuah penelitian dalam mencapai tujuan penelitian yang berisikan rumusan tentang obyek atau subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan fokus masalah


(25)

31

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 317) “metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data, dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu”.

Penelitian deskriptif adalah “suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau” (Sukmadinata, 2012, hlm. 54). Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka. Sedangkan Arikunto (2010, hlm. 234) mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.

Sukmadinata (2012, hlm. 79) menyatakan bahwa “dalam studi hubungan hanya menunjukkan asosiasi atau hubungan kesejajaran”. Koefisien korelasi yang signifikan menunjukkan adanya asosiasi hubungan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan. Tidak berarti kompetensi pustakawan mempengaruhi kualitas pelayanan atau kualitas pelayanan mempengaruhi kompetensi pustakawan.

Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasari oleh maksud peneliti yang ingin menunjukkan hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kompetensi pustakawan dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kualitas pelayanan.

D.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran mengenai istilah terkait maka perlu dijelaskan secara mendalam.

1. Kompetensi Pustakawan

Kompetensi pustakawan dapat digunakan sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Kompetensi


(26)

32

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pustakawan dapat diwujudkan melalui seperangkat tindakan cerdas, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh individu sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Konsep kompetensi diantaranya kompetensi umum, kompetensi inti, dan kompetensi khusus yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pustakawan (termasuk sifat-sifat, perilaku, dan kepribadian, serta motivasi) yang akan berperan dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang dibebankan di perpustakaan.

2. Kualitas Pelayanan pada Perpustakaan

Seperti diketahui, perpustakaan dikatakan “sukses” jika koleksi, fasilitas, dan layanan yang ada dimanfaatkan secara maksimal oleh pemustaka. Bahkan hidup matinya perpustakaan tergantung pada pemustaka. Artinya, tumbuh dan berkembangnya layanan perpustakaan dikatakan prima jika banyak pemustaka yang memanfaatkan perpustakaan. Sehingga semakin banyak pemustaka yang memanfaatkan maka perpustakaan akan memiliki nilai daya guna. Sebaliknya jika masih banyak koleksi, fasilitas, dan layanan yang belum dimanfaatkan, maka apa yang dikerjakan oleh perpustakaan belum maksimal. Oleh karena itu, tidak dipungkiri bila layanan prima menjadi salah satu alternatif yang perlu dilakukan sehingga dapat memenangkan hati pemustaka.

E.Instrumen Penelitian

Setelah merancang desain penelitian, maka langkah berikutnya adalah merancang instrumen penelitian. Suatu keberhasilan dari penelitian biasanya ditentukan oleh instrumen yang telah digunakan. Sebab data yang diperlukan untuk menjawab semua permasalahan penelitian yang diperoleh melalui instrumen penelitian.

Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011, hlm. 102) “... instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti”.


(27)

33

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul data adalah angket. Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang tinggal dipilih oleh para responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lainnya kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan yang telah disusun dan kemudian disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006, hlm. 151).

Angket ini sangat diharapkan peneliti untuk dapat menggali informasi dari para responden yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

Pengukuran data dalam angket ini dilakukan dengan menggunakan skala sikap Likert yang bersifat interval dengan skala yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS), Sukmadinata (2012, hlm. 240).

Tabel 3.3 Skala Likert

Pernyataan sikap

Sangat

setuju Setuju Ragu-ragu

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel, sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang


(28)

34

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan peneliti menyusun sebuah rancangan instrumen, yaitu kisi-kisi penelitian. Arikunto (2006, hlm. 162) menyatakan:

“Kisi-kisi adalah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi instrumen ini sendiri bertujuan untuk menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, dengan metode yang digunakan dengan instrumen yang disusun”.

Setiap variabel-variabel pada penelitian ini akan diberikan definisi operasionalnya, selanjutnya menentukan indikator-indikator yang akan diukur, dan kemudian akan menjadi butir-butir pernyataan.

Instrumen penelitian memegang peranan penting dalam usaha memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Bahkan validitas hasil penelitian sebagian besar sangat tergantung pada kualitas instrumen pengumpulan datanya.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator No. Item

KOMPETENSI PUSTAKAWAN

(X)

1. Kompetensi Umum 1, 2, 3, 4, 5

2. Kompetensi Inti 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23

3. Kompetensi Khusus 24, 25, 26, 27, 28 KUALITAS

PELAYANAN (Y)

1. Tangibles (bukti fisik) 2. Reliability (kehandalan 3. Responsiveness (daya

tanggap)

4. Assurance (jaminan)

5. Emphaty (empati)

29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36, 37 38, 39, 40

41, 42, 43, 44, 45, 46, 47


(29)

35

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Proses Pengembangan Instrumen

1. PengujianValiditas

Pada penelitian biasanya terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian yaitu validitas dan reliabilitas. Arikunto (2006, hlm. 168) menyatakan bahwa “... validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat ke-valid-an atau kesahihan suatu instrumen”.

Uji validitas berhubungan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini pertama-tama adalah pengujian validitas konstruk. Sugiyono (2011, hlm. 125) mengemukakan bahwa “... untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (expert judgement)”. Dalam pengujian validitas ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya diteruskan dengan uji coba instrumen pada sampel yang diambil dari populasi. Selanjutnya dilakukan uji validitas terhadap hasil uji coba instrumen.

Pengujian validitas angket menurut Arikunto (2006, hlm. 170) menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yakni Rumus Product moment berikut:

� = � −( )( )

� 2−( )2 � 2−( )2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi n = jumlah responden

∑ xy = jumlah dari hasil kali x dan y setiap responden ∑ x = jumlah skor x

∑ y = jumlah skor y

(∑ x)2 = kuadrat jumlah skor x (∑ y)2 = kuadrat jumlah skor y


(30)

36

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam menguji validitas instrumen pada penelitian ini dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dan Microsoft Excel.

Berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS 16.0 dan Microsoft Excel diperoleh perhitungan uji validitas dari variabel X (kompetensi pustakawan) dan variabel Y (kualitas pelayanan) adalah sebagai berikut.

a. Kompetensi Pustakawan (Variabel X) Tabel 3.5

Validitas item variabel X

Item Soal r Hitung r Tabel Kriteria

1 0.372 0.361 Valid

2 0.088 0.361 Tidak Valid

3 0.501 0.361 Valid

4 0.527 0.361 Valid

5 0.579 0.361 Valid

6 0.209 0.361 Tidak Valid 7 0.245 0.361 Tidak Valid 8 0.289 0.361 Tidak Valid

9 0.41 0.361 Valid

10 0.631 0.361 Valid

11 0.579 0.361 Valid

12 0.762 0.361 Valid

13 0.733 0.361 Valid

14 0.719 0.361 Valid

15 0.619 0.361 Valid

16 0.725 0.361 Valid

17 0.787 0.361 Valid

18 0.705 0.361 Valid

19 0.622 0.361 Valid

20 0.643 0.361 Valid

21 0.613 0.361 Valid

22 0.371 0.361 Valid


(31)

37

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 0.593 0.361 Valid

25 0.676 0.361 Valid

26 0.63 0.361 Valid

27 0.524 0.361 Valid

28 0.596 0.361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Keterangan : Yang Tidak Valid Dihilangkan (Dihapus)

Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh data bahwa dari 28 item soal pada angket untuk variabel X yaitu Kompetensi Pustakawan terdapat empat item soal yang dinyatakan tidak valid yang berarti kelima item soal tersebut tidak dapat digunakan dan dihilangkan atau dihapus. Item soal yang dihilangkan ialah nomor 2, 6, 7, dan 8. Sedangkan untuk 24 item soal yang dinyatakan valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

b. Kualitas Pelayanan (Variabel Y) Tabel 3.6

Validitas item variabel Y

Item Soal r Hitung r Tabel Kriteria 29 0.107 0.361 Tidak Valid

30 0.41 0.361 Valid

31 0.455 0.361 Valid

32 0.372 0.361 Valid

33 0.599 0.361 Valid

34 0.619 0.361 Valid

35 0.725 0.361 Valid

36 0.76 0.361 Valid

37 0.47 0.361 Valid

38 0.757 0.361 Valid

39 0.65 0.361 Valid

40 0.855 0.361 Valid

41 0.75 0.361 Valid

42 0.574 0.361 Valid

43 0.581 0.361 Valid

44 0.516 0.361 Valid

45 0.608 0.361 Valid


(32)

38

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47 0.502 0.361 Valid

48 0.77 0.361 Valid

49 0.737 0.361 Valid

50 0.715 0.361 Valid

51 0.346 0.361 Tidak Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data

Keterangan : Yang Tidak Valid Dihilangkan (Dihapus)

Berdasarkan Tabel 3.6maka dapat diketahui bahwa ada dua item soal pada angket yang tidak valid. Dua item soal tersebut dianggap tidak dapat digunakan dan dihilangkan atau dihapus dari angket. Dua item soal yang dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan nomor 29 dan 51. Sedangkan untuk 21 item soal yang dinyatakan valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitasdilakukan untuk mengetahui ketepatan nilai angket tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya instrumen penelitian reliablebila diujikan pada kelompok yang sama walaupun waktu yang berbeda tetapi hasil ukurnya akan tetap sama. Menurut Arikunto (2006, hlm. 168) Reliabilitas “…menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan uji Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 16.0 adapun rumus perhitungan secara manual yakni sebagai berikut:

�11 = �

� −1 1 −

2 ��2 Keterangan:

�2 =

2 2 � �


(33)

39

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = banyak butir pernyataan

��2 = variansi total

2 = jumlah variansi butir � = jumlah responden

� = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pernyataan)

(Umar, 2008, hlm. 56-57)

a. Uji Reliabilitas Variabel X

Berikut hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas Kompetensi Pustakawan (variabel X) dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0.

Tabel 3.7 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.934 24

Sumber: Hasil perhitungan reliabilitas dari program SPSS 16.0

Nilai rtabel dari n=30 pada � = 5 % adalah 0, 361 dengan jumlah pernyataan angket 45 pernyataan. Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS 16.0 diketahui bahwa nilai koefisien alpha sebesar 0,934 dan nilai rtabel 0,361. Dengan demikian 0,934 > 0,361, sesuai dengan ketentuan bahwa apabila rhitung> rtabel maka instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel.

Dari tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa angket variabel X yang telah disusun oleh peneliti, reliabel dan dapat dipergunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpul data.

b. Uji Reliabilitas Variabel Y

Berikut hasil rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas Kompetensi Pustakawan (variabel X) dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0.


(34)

40

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.948 21

Sumber: Hasil perhitungan reliabilitas dari program SPSS 16.0

Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS 16.0 diketahui bahwa nilai koefisien alpha sebesar 0,948 dan nilai rtabel 0,361. Dengan demikian 0,948> 0,361, sesuai dengan ketentuan bahwa apabila rhitung> rtabel maka instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel.

Dari tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa angket variabel Y yang telah disusun oleh peneliti, reliabel dan dapat dipergunakan dalam penelitian sebagai alat pengumpul data.

G.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dan wawancara.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari angket yang disebarkan kepada 98 responden serta data dari hasil wawancara dengan beberapa pustakawan.

1. Angket (Kuesioner)

Angket yang berisi pernyataan-pernyataan diberikan kepada responden, yang dalam hal ini adalah mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan. Angket sendiri berfungsi untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dibutuhkan peneliti sebagai hasil dari penelitiannya. Angket yang diberikan bersifat tertutup.

Pada angket tertutup ini hanya memberikan pernyataan yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah tersedia. Data-data yang diperoleh peneliti melalui metode


(35)

41

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini dapat memperkuat analisis dan memperdalam hasil yang diperoleh dari penyebaran angket ini.

2. Studi Pustaka

Teknik mengumpulkan literatur (studi pustaka) adalah teknik penelitian dengan mencari sumber-sumber yang menjadi referensi dalam penelitian ini.

3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dan faktayang dilakukan dengan cara tanya jawab atau interviewsecara langsung kepada pihak-pihak terkait dengan objek penelitian yaitu Pustakawan Unisba.

H.Analisis Data

Setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan dan mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis data. Data yang dikumpulkan merupakan data yang masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa angket (kuesioner). Instrumen yang baik harus memenuhi 2 persyaratan yaitu valid dan reliable.

Sugiyono (2011, hlm. 21) mengemukakan bahwa “metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah terkumpul berlaku umum atau generalis”.

Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono di atas, maka data-data tersebut dianalisis menjadi lebih memiliki makna. Sedangkan tujuan dari analisis data ini adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan data yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Dalam kegiatan analisis data terdapat tahapan-tahapan analisis dan teknik analisis data, berikut penjelasannya.

1. Tahapan-Tahapan Analisis Data

Menurut Bungin (2010, hlm. 164) terdapat tahapan-tahapan dalam melakukan analisis data penelitian meliputi “…menyiapkan data, editing,


(36)

42

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menyiapkan data

Dalam proses ini kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kelengkapan data seperti identitas responden, kelengkapan data (isi instrumen dan kelengkapan lembar instrumen), dan mengecek macam isian data (data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian maka item perlu dihapus).

b. Editing

Kegiatan editing dalam analisis data sangat penting untuk dilakukan karena kadang kala data yang terhimpun belum memenuhi harapan peneliti.

c. Pengkodean

Pengkodean adalah kegiatan mengklasifikasikan data-data yang telah melalui tahap editing. Maksudnya pemberian identitas pada data yang telah melalui tahap editing sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Contohnya dengan membuat tabel yang berisi nomor instrumen kemudian halaman, poin, dan catatan koreksinya.

d. Tabulasi

Menurut Bungin (2010, hlm. 168) “maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya”. Penginputan data dilakukan berdasarkan skor yang diperoleh dari responden.

Tabulasi dilakukan untuk lebih menjelaskan data sesuai dengan klasifikasi data yang sudah ditetapkan dengan cara menghitung frekuensi jawaban untuk setiap item pernyataan dilihat berdasarkan karakteristik responden yang selanjutnya ke dalam tabel untuk memudahkan dalam menganalisis data.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 243) “karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan statistik yang sudah tersedia”.


(37)

43

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kegiatan analisis data ini, peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas data angket untuk mengetahui data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya digunakan teknik korelasi dengan perhitungan rumus korelasi Pearson Product Moment, adapun rumusnya sebagai berikut.

� = � 1 1 − � �

� 12 − 1 2 � �2 − � 2

Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 183)

Keterangan:

� = Koefisien Korelasi � = Jumlah Responden

= Hasil perkalian X dan Y setiap Responden = Skor X Total

= Skor Y Total

2 = Kuadrat Skor X Total 2 = Kuadrat Skor Y Total

Dengan rumus uji signifikan korelasi product moment sebagai berikut: � = � � −2

1 − �2

Keterangan:

t = uji signifikansi korelasi r = koefisien korelasi PPM n = jumlah sampel

Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 216)

Setelah mendapatkan hasil perhitungan nilai thitung dari uji signifikansi

korelasi, kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian.


(38)

44

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka

H0 diterima. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat


(39)

87 Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, kenyataan di lapangan menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan. Kompetensi pustakawan memiliki tingkat hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Unisba. 2. Kesimpulan Khusus

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan yang meliputi kompetensi umum, kompetensi inti, dan kompetensi khusus, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi umum pustakawan

dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi umum pustakawan memiliki hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan.

b. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi inti pustakawan dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi inti pustakawan memiliki hubungan yang kuat dengan kualitas pelayanan.

c. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi khusus pustakawan dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi khusus pustakawan memiliki hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan.


(40)

88

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dianggap berguna bagi Perpustakaan Unisba diantaranya sebagai berikut. 1. Sebaiknya perpustakaan Unisba memiliki rencana kerja yang disesuaikan

dengan perkembangan teknologi informasi dan berorientasi pada pemustaka. 2. Sebaiknya pustakawan berperan aktif dalam melakukan promosi perpustakaan

karena media yang tersedia sudah cukup menunjang diantaranya melalui website perpustakaan, brosur, dan banner. Selain media tersebut, pustakawan juga perlu mengadakan promosi dengan cara memperkenalkan perpustakaan kepada mahasiswa melalui pendidikan pemustaka (user education) serta memberikan informasi apa saja secara lisan ketika berinteraksi dengan pemustaka atau ketika memberikan pelayanan kepada pemustaka yang membutuhkan bantuan.

3. Sebaiknya pustakawan juga secara rutin melakukan kajian di bidang perpustakaan yang akan menghasilkan suatu karya tulis ilmiah (makalah, artikel, dan sebagainya) yang dapat dilayankan kepada pemustaka di perpustakaan Unisba. Bukan hanya pada saat ada kegiatan tertentu saja.

4. Sebaiknya perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan maupun pengaruh kompetensi pustakawan terhadap faktor-faktor lainnya sebagai inovasi baru untuk memudahkan pemustaka dalam proses mendapatkan informasi.


(41)

89 Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. (2012). Layanan cinta: perwujudan layanan prima perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, M. B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana. Darmono(2007). Perpustakaan sekolah. Jakarta: Grasindo.

Hermawan, R.& Zen, Z. (2010). Etika kepustakawanan: suatu pendekatan terhadap kode etik pustakawan indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Hernandono (2001). Perpustakaan dan kepustakawanan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Juran, J.M. (1989). Juran on leadership for quality,the free press, MacMillan,Inc. E. Nugroho (penerjemah). Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Kosasih, E. (1995). Petunjuk pengelolaan perpustakaan. Sumedang.

Lupiyoadi, R.(2001).Manajemen pemasaran jasa.Jakarta: Salemba Empat.

Render, B. & Herizer, J. (1997). Principles of operations management. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Rosalin, E. (2008). Pemanfaatan perpustakaan dan sumber informasi. Bandung: Karsa Mandiri Persada.

Sugiarto, E. (1999). Psikologi pelayanan dalam industri jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono (2012). Metode penelitian kuantitatif kalitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra (2012). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(42)

90

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syihabuddin, Q., dkk. (2007). Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI), Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga.

Taniredja, Tukiran,& Mustafidah, H. (2012). Penelitian kuantitatif (sebuah

pengantar). Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2008). Metode penelitian MSDM dan perilaku karyawan. Jakarta: Rajawali Pers.

Wijayanti, L., dkk. (Penyunting), (2005), Perpustakaan perguruan tinggi (buku pedoman). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi).

SUMBER LAIN

Daryono(2010). Kompetensi pustakawan dalam memberikan layanan prima di perpustakaan perguruan tinggi. Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca,26 (2), hlm. 3-5.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989). Undang-undang republik

indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional beserta penjelasan. Jakarta: Depdikbud.

Dewiyana, H. (2006). Kompetensi dan kurikulum perpustakaan: paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 2 (1), hlm. 24.

Emawati, E. (1998). Pelayanan prima sebagai strategi pemasaran jasa dokumentasi, informasi, dan perpustakaan. PDII-LIPI: BACA, 23 (4), hlm. 41-42.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2003). Keputusan

menteri pendayagunaan aparatur negara. Jakarta: Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara RI.

Nugrohoabdhi, A. (2011). Perpustakaan digital dan profesionalisme pustakawan perguruan tinggi. Buletin Sangkakala, edisi 10 tahun 2011, hlm. 56-58.

Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia (1999). Anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga ikatan pustakawan indonesia. Jakarta: IPI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2001). Naskah akademik peraturan

perundang-undangan tentang sistem nasional perpustakaan. Jakarta:


(43)

91

Sherin Theresina Zaitun, 2014

Hubungan Antara Kompetensi Pustakawan Dengan Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan Universitas Islam Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2002). Standar perpustakaan khusus. Perpustakaan nasional republik indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2003). Surat keputusan menteri

pendayagunaan aparatur negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002.. Jakarta:

Jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia(2007). Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2012). Keputusan menteri tenaga

kerja dan transmigrasi republik indonesia nomor 83 tahun 2012 tentang penetapan rancangan standar kompetensi kerja nasional indonesia sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya bidang perpustakaan menjadi standar kompetensi kerja nasional indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Samosir, Z. (2005). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa menggunakan perpustakaan USU. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 1 (1), hlm. 28.

Special Library Association(2003). Competencies forspecial librarians of the 21stcentury. [Online].

Tersedia di: http://www.sla.org/content/SLA/professional/meaning/competen- cy.cfm. Diakses 25 Februari 2014.

Sugit (2012). Teknik sampling. [Online].

Tersedia di: http://sugithewae.wordpress.com/2012/12/08/teknik-sampling/. Diakses 25 Februari 2014.


(1)

44

Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka

H0 diterima. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

korelasi yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.9 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat (Sugiyono, 2012, hlm. 184)


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, kenyataan di lapangan menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pustakawan dengan kualitas pelayanan. Kompetensi pustakawan memiliki tingkat hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan pada perpustakaan Unisba. 2. Kesimpulan Khusus

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan yang meliputi kompetensi umum, kompetensi inti, dan kompetensi khusus, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi umum pustakawan

dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi umum pustakawan memiliki hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan.

b. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi inti pustakawan dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi inti pustakawan memiliki hubungan yang kuat dengan kualitas pelayanan.

c. Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi khusus pustakawan dengan kualitas pelayanan. Berdasarkan kategori dalam interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa kompetensi khusus pustakawan memiliki hubungan yang sedang dengan kualitas pelayanan.


(3)

88

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dianggap berguna bagi Perpustakaan Unisba diantaranya sebagai berikut. 1. Sebaiknya perpustakaan Unisba memiliki rencana kerja yang disesuaikan

dengan perkembangan teknologi informasi dan berorientasi pada pemustaka. 2. Sebaiknya pustakawan berperan aktif dalam melakukan promosi perpustakaan

karena media yang tersedia sudah cukup menunjang diantaranya melalui

website perpustakaan, brosur, dan banner. Selain media tersebut, pustakawan

juga perlu mengadakan promosi dengan cara memperkenalkan perpustakaan kepada mahasiswa melalui pendidikan pemustaka (user education) serta memberikan informasi apa saja secara lisan ketika berinteraksi dengan pemustaka atau ketika memberikan pelayanan kepada pemustaka yang membutuhkan bantuan.

3. Sebaiknya pustakawan juga secara rutin melakukan kajian di bidang perpustakaan yang akan menghasilkan suatu karya tulis ilmiah (makalah, artikel, dan sebagainya) yang dapat dilayankan kepada pemustaka di perpustakaan Unisba. Bukan hanya pada saat ada kegiatan tertentu saja.

4. Sebaiknya perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan maupun pengaruh kompetensi pustakawan terhadap faktor-faktor lainnya sebagai inovasi baru untuk memudahkan pemustaka dalam proses mendapatkan informasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. (2012). Layanan cinta: perwujudan layanan prima perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, M. B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana. Darmono(2007). Perpustakaan sekolah. Jakarta: Grasindo.

Hermawan, R.& Zen, Z. (2010). Etika kepustakawanan: suatu pendekatan

terhadap kode etik pustakawan indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Hernandono (2001). Perpustakaan dan kepustakawanan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Juran, J.M. (1989). Juran on leadership for quality,the free press, MacMillan,Inc. E. Nugroho (penerjemah). Kepemimpinan Mutu. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Kosasih, E. (1995). Petunjuk pengelolaan perpustakaan. Sumedang. Lupiyoadi, R.(2001).Manajemen pemasaran jasa.Jakarta: Salemba Empat.

Render, B. & Herizer, J. (1997). Principles of operations management. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Rosalin, E. (2008). Pemanfaatan perpustakaan dan sumber informasi. Bandung: Karsa Mandiri Persada.

Sugiarto, E. (1999). Psikologi pelayanan dalam industri jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono (2012). Metode penelitian kuantitatif kalitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra (2012). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(5)

90

Syihabuddin, Q., dkk. (2007). Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI), Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga.

Taniredja, Tukiran,& Mustafidah, H. (2012). Penelitian kuantitatif (sebuah pengantar). Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2008). Metode penelitian MSDM dan perilaku karyawan. Jakarta: Rajawali Pers.

Wijayanti, L., dkk. (Penyunting), (2005), Perpustakaan perguruan tinggi (buku

pedoman). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia

(Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi).

SUMBER LAIN

Daryono(2010). Kompetensi pustakawan dalam memberikan layanan prima di perpustakaan perguruan tinggi. Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat

Membaca,26 (2), hlm. 3-5.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989). Undang-undang republik indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional beserta penjelasan. Jakarta: Depdikbud.

Dewiyana, H. (2006). Kompetensi dan kurikulum perpustakaan: paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi. Pustaka: Jurnal Studi

Perpustakaan dan Informasi, 2 (1), hlm. 24.

Emawati, E. (1998). Pelayanan prima sebagai strategi pemasaran jasa dokumentasi, informasi, dan perpustakaan. PDII-LIPI: BACA, 23 (4), hlm. 41-42.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2003). Keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara. Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI.

Nugrohoabdhi, A. (2011). Perpustakaan digital dan profesionalisme pustakawan perguruan tinggi. Buletin Sangkakala, edisi 10 tahun 2011, hlm. 56-58.

Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia (1999). Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ikatan pustakawan indonesia. Jakarta: IPI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2001). Naskah akademik peraturan perundang-undangan tentang sistem nasional perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.


(6)

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2002). Standar perpustakaan khusus.

Perpustakaan nasional republik indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional

RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2003). Surat keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002.. Jakarta: Jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia(2007). Undang-undang nomor 43

tahun 2007 tentang perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2012). Keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia nomor 83 tahun 2012 tentang penetapan rancangan standar kompetensi kerja nasional indonesia sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya bidang perpustakaan menjadi standar kompetensi kerja nasional indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Samosir, Z. (2005). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa menggunakan perpustakaan USU. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan

Informasi, 1 (1), hlm. 28.

Special Library Association(2003). Competencies forspecial librarians of the

21stcentury. [Online].

Tersedia di: http://www.sla.org/content/SLA/professional/meaning/competen- cy.cfm. Diakses 25 Februari 2014.

Sugit (2012). Teknik sampling. [Online].

Tersedia di: http://sugithewae.wordpress.com/2012/12/08/teknik-sampling/. Diakses 25 Februari 2014.