sk2 kd2 12 2 apbn dan apbd

(1)

KELAS XI Semester 1

DRS. TRI NARDONO

SMA N 1 DEPOK


(2)

MENU UTAMA

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

MATERI


(3)

Memahami APBN dan APBD

Memahami APBN dan APBD

Standar Kompetensi


(4)

Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar

Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan

Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan

APBD

APBD

Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan

Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah

pemerintah pusat dan pemerintah daerah


(5)

INDIKATOR

Menguraikan arti, fungsi dan tujuan APBN

dan APBD.

Mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan

negara dan daerah.

Menguraikan pengaruh APBN dan APBD


(6)

APBN?

APBD?

DRS. TRI NARDONO SMA N 1 DEPOK

Tujuan

APBN

Asas

anggaran

Format

APBN


(7)

ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA NEGARA (APBN)

Adalah daftar sistematis yang

memuat rencana penerimaan dan

pengeluaran negara dalam satu tahun


(8)

Fungsi alokasi

, berarti bahwa anggaran negara harus

diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan

pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi

dan efektivitas perekonomian.

Fungsi distribusi

, berarti bahwa kebijakan anggaran

negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

Fungsi stabilisasi

, memiliki makna bahwa anggaran

pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan

mengupayakan keseimbangan fundamental

perekonomian.


(9)

Fungsi otorisasi

, mengandung arti bahwa anggaran negara

menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja

pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian,

pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan

kepada

rakyat

.

Fungsi perencanaan

, mengandung arti bahwa anggaran

negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk

merencanakan kegiatan pada tahun tersebut.

Fungsi pengawasan

, berarti anggaran negara harus menjadi

pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan

pemerintah

negara sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.


(10)

SUMBER-SUMBER

PENDAPATAN NEGARA

PENERIMAAN

DALAM NEGERI

HIBAH


(11)

Penerimaan

Dalam Negeri

Penerimaan

dari Pajak

Penerimaan

Bukan Pajak


(12)

Pembelanjaan

Negara

Belanja Pemerintah

Pusat

Dana

Perimbangan


(13)

Tujuan APBN

Penyusunan APBN ditujukan untuk mengatur penerimaan

dan pengeluaran negara agar pemanfaatan keuangan negara

dapat mencapai sasaran yaitu meningkatkan kesejahteraan

rakyat. APBN juga bertujuan memudahkan pengambilan


(14)

Asas anggaran:

Asas anggaran surplus

: pemerintah

memberlakukan anggaran dengan

pendapatan lebih besar dari belanja negara

Asas anggaran defisit

: pemerintah

memberlakukan anggaran dengan

pendapatan lebih kecil dari belanja negara

Asas anggaran berimbang

: pemerintah

memberlakukan anggaran dengan


(15)

FORMAT APBN

FORMAT APBN

URAIAN

URAIAN APBN 2004APBN 2004 ( dalam rupiah )

( dalam rupiah )

APBN 2005

APBN 2005

(dalam rupiah )

(dalam rupiah ) A.

A. Pendapatan Negara dan HibahPendapatan Negara dan Hibah

I. Penerimaan Dalam NegriI. Penerimaan Dalam Negri

II. HibahII. Hibah

B.

B. Belanja NegaraBelanja Negara

I. Belanja Pemerintah PusatI. Belanja Pemerintah Pusat

II. Belanja DaerahII. Belanja Daerah

C.

C. Keseimbangan PrimerKeseimbangan Primer

D.

D. Surplus / Defisit Anggaran ( A – B )Surplus / Defisit Anggaran ( A – B )

E.

E. PembiayaanPembiayaan

I. Pembiayaan Dalam NegeriI. Pembiayaan Dalam Negeri

II. Pembiayaan Luar NegeriII. Pembiayaan Luar Negeri 403.769,6 403.769,6 403.031,8 403.031,8 737,7 737,7 430.041,2 430.041,2 300.036,2 300.036,2 130.005,0 130.005,0 36.956,1 36.956,1 (26.271,6) (26.271,6) 26.271,6 26.271,6 50.050,5 50.050,5 (23.778,9) (23.778,9) 380.771,1 380.771,1 379.627,1 379.627,1 750,0 750,0 397.769,3 397.769,3 266.220,3 266.220,3 131.549,1 131.549,1 46.744,6 46.744,6 (17.392,2) (17.392,2) 17.392,2 17.392,2 37.585,8 37.585,8 (20.193,6) (20.193,6)


(16)

No

No

Uraian

Uraian

Dalam

Dalam

Jutaan

Jutaan

Rupiah

Rupiah

1.

1.

2.

2.

Pendapatan Negara

Pendapatan Negara

1.

1.

Penerimaan dalam negeri

Penerimaan dalam negeri

2.

2.

Hibah

Hibah

Belanja Negara

Belanja Negara

1.

1.

Belanja Pemerintah Pusat

Belanja Pemerintah Pusat

2.

2.

Anggaran Belanja Untuk

Anggaran Belanja Untuk

Daerah

Daerah

300,19

300,19

210,5

210,5

0,30

0,30

327,86

327,86

229,34

229,34

98,52

98,52

Data Pendapatan dan

Pengeluaran Negara X Tahun

2004 (miliar rupiah)


(17)

Pengaruh APBN terhadap perekonomian

Kebijakan defisit cenderung mendorong terjadinya

kenaikan harga (inflasi)

Kebijakan surplus cenderung mendorong


(18)

ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA DAERAH (APBD)

Adalah daftar sistematis yang

memuat rencana penerimaan dan

pengeluaran daerah dalam satu tahun


(19)

Anggaran pendapatan daerah

:

Pendapatan Asli Daerah

(PAD), yang meliputi

pajak daerah

,

retribusi daerah

, hasil

pengelolaan kekayaan daerah, dan

penerimaan lain-lain

Bagian

dana perimbangan

, yang meliputi

Dana Bagi Hasil

,

Dana Alokasi Umum

(DAU)

dan

Dana Alokasi Khusus

Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana


(20)

Anggaran pengeluaran daerah :

Anggaran belanja

, yang digunakan untuk keperluan

penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.

Pembiayaan

, yaitu setiap penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran


(21)

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang

dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom

(provinsi/kabupaten/kota) di

Indonesia

setiap tahunnya sebagai

dana pembangunan. DAU merupakan salah satu komponen

belanja pada

APBN

, dan menjadi salah satu komponen

pendapatan pada

APBD

. Tujuan DAU adalah sebagai

pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai

kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan


(22)

Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari

Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara

kepada

provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan

Pemerintahan Daerah

dan sesuai dengan prioritas

nasional.

DAK termasuk

Dana Perimbangan

, di samping


(23)

BANGUNAN DIATAS YANG MERUPAKAN

FASILITAS UMUM DIBANGUN DENGAN

UANG DARI PAJAK


(24)

(1)

Anggaran pendapatan daerah

:

Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi

pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah, dan

penerimaan lain-lain

Bagian dana perimbangan, yang meliputi

Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU)

dan Dana Alokasi Khusus

Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana


(2)

Anggaran pengeluaran daerah :

Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan

penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.

Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran


(3)

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom

(provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. DAU merupakan salah satu komponen

belanja pada APBN, dan menjadi salah satu komponen pendapatan pada APBD. Tujuan DAU adalah sebagai

pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan


(4)

Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara

kepada

provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan

Pemerintahan Daerah

dan sesuai dengan prioritas

nasional.

DAK termasuk

Dana Perimbangan

, di samping


(5)

BANGUNAN DIATAS YANG MERUPAKAN

FASILITAS UMUM DIBANGUN DENGAN

UANG DARI PAJAK


(6)