Pengaruh Pajanan Timbal (Pb) Terhadap Kesehatan (Studi Pustaka).
ABSTRAK
PENGARUH
PAJANAN
TIMBAL (Pb) TERHADAP
KESEHATAN
Budiman F. Saragih, 2004. Pembimbing Utama: Freddy Tumewu A., dr., MS
Pajanan kerja terhadap debu dan partikel timbal (Pb) dan senyawanya
membawa seseorang keperhatian medis yang mengevaluasi para pekerja dan
lingkungannya. Tujuan: mengetahui pengaruh pajanan timbal terhadap kesehatan.
Bukti penelitian-penelitian epidemiologi, percobaan binatang, dan toksikologi
menghubungkan pajanan timbal dengan keracunan timbal, ensefalopati dan
kanker otak. Pajanan pada umumnya berasal dari inhalasi debu atau Pb oksida.
Pemahaman hematologi keracunan timbal adalah sangat penting sebab sel eritrosit
yang berasal dari sumsum tulang dan sistem darah adalah target utama dari
keracunan timbal. Timbal diketahui menghambat enzim dalam jalur biosintesa
hem, tetapi efek utama adalah menghambat reaksi enzim paling akhir dari formasi
hem dimana sintesa hem (feroketalase) mengkatalisis ferro dari cincin hem. Tes
utama adalah mengukur kadar timbal dalam darah, secara rutin pada laboratorium
dengan absorbsi atom. Kadar timbal darah 15 ~gldL dipertimbangkan sebagai
tingkat di mana masyarakat mempunyai resiko menderita keracunan timbal.
Logam ini ditemukan pada banyak tempat kerja dan dihubungkan dengan
timbulnya efek-efek buruk kesehatan pada sistem hemapoetik, susunan saraf,
saluran pencernaan, ginjal, dan reproduksi. Tindakan pengendalian yang dapat
diambil guna mencegah keracunan timbal dapat berupa program pemeriksaan
kesehatan dan pengendalian lingkungan.
IV
ABSTRACT
THE INFLUENCED
OF LEAD EXPOSURE
TO THE HEALTH
Budiman F. Saragih, 2004. Tutor: Freddy Tumewu A., dr., MS
Occupational exposure to dusts andjitmes that contain lead (Pb) compounds is
a frequent concern of medical personal who evaluate workers in variety of dust
and oxide jitmes. Objectives: understanding to influenced of lead exposure to the
health. Evidence from epidemiological,
experimental
and toxicologic studies
suggest
that lead exposure
may be associated
with lead poisoning,
ensephalopathy,
and brain cancer. An understanding of hematologic aspects of
lead poisoning is importants, because the erythrocytic cells of the bone marrow
and peripheral blood represents a major target for lead toxicity. Lead was known
to inhibit most of the enzymes in the heme biosynthetic pathway, but its most
pronounced effect (ferrochelatase) catalyzes incorporation of ferrous iron into the
heme ring. The most commonly used test is direct measurement of the blood lead
(PbB) concentration,
routinely performed
in clinical laboratories by atomic
absorbtion. The blood lead (PbB) concentration 15 flg/dL was considered which
level of society that lead exposure have risk of lead poisoning. This metal is
encountered in many work places and is associated wit a range of adverse health
effects in heme synthesis and the neurogical,
gastro-intestinal,
renal and
reproductive. Prevention of occupationally induce lead poisoning disorders can
be accomplished through medical and environmental control programs.
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
..............................
LEMBAR PERSETUJUAN
11
SURA T PERNY ATAAN
III
ABSTRAK
IV
ABSTRA
CT.
. . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .
PRAKA TA
VI
DAFT AR IS!
.. .
VIII
DAFT AR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
V
...
XI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Pene Iitian.. .. .. .
.. .. .. ..
.. .. .. ..
... ..
... .
1.5 Metodologi
2
2
BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1 Sifat dan Bahaya Logam-Iogam Berat.............................
2.2 Tingkat Efek Racun terhadap Badan..............................
4
2.3 Klasifikasi Racun.....................................................
4
2.4 Proses Patofisiologis.................................................
5
2.5 Logam Timbal (Pb)..................................................
7
2.5.1 Timbal dalam Debu................................................
10
2.5.2 Kandungan Timbal dalam Debu..................................
10
2.6 Metabolisme Timbal.................................................
II
2.7 Efek Gangguan Kesehatan akibat Pajanan Timbal...............
14
VIII
2.8 Hematotoksisitas Timbal
15
2.9 Keracunan Timbal
...
17
2.9.1 Defenisi
17
2.9.2 Gejala Klinis
18
2.9.3 Tes Hematologi untuk Diagnosa
26
2.9.4 Gambaran Laboratorium
27
2.9.5 Pembagian Keracunan Timbal
28
2.9.5.1 Keracunan Akut
...
28
2.9.5.2 Keracunan Sub-akut
29
2.9.5.3 Keracunan Timbal Kronis
30
2.9.6 Ensefalopati akibat Timbal
33
2.9.6.1 Ensefalopati Akut
..'..
33
2.9.6.2 Ensefalopati Kronis
35
2.9.7 Kooker Otak akibat Timbal
35
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN
38
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
44
4.2 Saran
44
DAFT AR PUSTAKA..
...
45
RIWAYAT HIDUP
.. 47
IX
DAFT AR T ABEL
Halaman
2.1 Berdasarkan LO 50 Klasifikasi Racun
5
2.2 Kegunaan Timbal dalam Pabrik
9
2.3 Kadar Timbal dalam Oebu di OKI Jakarta Tahun 1999
11
2.4 Komponen Pb dalam Asap MobiL
25
x
DAFT AR GAMBAR
Halaman
2.1 Metabolisme dan Absorpsi Timbal
14
2.2 Hematotoksisitas Timbal pada Sintesa Hem
16
XI
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran
lingkungan akhir-akhir ini merupakan masalah yang banyak
dibicarakan masyarakat, seperti pencemaran yang terjadi di udara, di darat, di
sungai dan di lautan. Pencemaran tersebut dapat disebabkan antara lain oleh
kendaraan bermotor, limbah industri dan lain-lain.
Secara umum diketahui bahwa logam berat merupakan elemen yang berbahaya
di permukaan bumi. Proses alam seperti perubahan siklus alamiah mengakibatkan
batuan-batuan dan gunung berapi memberikan kontribusi yang sangat besar ke
lingkungan. Disamping itu masuknya logam berat ke lingkungan berasal dari
sumber lain yang meliputi pertambangan minyak, emas dan batubara, pembangkit
tenaga
listrik,
pestisida,
keramik,
peleburan
logam, pabrik-pabrik
tambahan Pb tetraetil pada bensin dan kegiatan-kegiatan
pupuk,
industri lain yang
merupakan sumber pencemaran lingkungan dan penyebab utama keracunan logam
berat. Golongan logam yang sering menimbulkan keracunan adalah Timbal (Pb),
Fosfor (P), Air Raksa (Hg), Arsen (As), Krom (Cr), Kadmium (Cd), Nikel (Ni),
Platina (Pt), Seng (Zn), Antimoni (Sb).
Manusia senantiasa terpajan logam berat dalam lingkungan hidupnya. Di
lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan
dan air dapat menyebabkan keracunan. Logam yang terlepas dari alat makanminum dan alat masak dapat menimbulkan keracunan tanpa disadari.
2
1.2 Identifikasi
Masalah
Berapa kadar timbal dalam darah yang menyebabkan keracunan timbal?
Apa dampak keracunan timbal terhadap kesehatan?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Tulisan
ini bermaksud
supaya
masyarakat
mengetahui
dan memahami
pengaruh dari pajanan timbal terhadap kesehatan.
1.4 Kegunaan
Memberikan
Penelitian
informasi kepada masyarakat terutama pada perusahaan dan
pekerja yang berhubungan dengan pajanan timbal tentang tindakan pengendalian
yang dapat diambil gun a mencegah keracunan timbal.
1.5 Metoda Penelitian
Karya tulis ini dibuat dengan cara studi pustaka.
BAD IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. Kadar timbal darah 15 ~g/dL dipertimbangkan sebagai tingkat di mana
masyarakat terpajan timbal akan mempunyai resiko menderita keracunan
timbal.
2. Timbal ditemukan pada pada banyak tempat kerja dan dihubungkan
dengan timbulnya efek-efek buruk kesehatan pada sistem hemapoetik,
susunan saraf, saluran pencemaan, ginjal, dan reproduksi.
3. Efek akumulasi penyimpanan timbal terutama pada jaringan tulang, gigi
dan jaringan lunak.
4. Dampak keracunan timbal adalah keracunan timbal akut, subakut dan
kronis; ensepalopati akut dan kronis; kanker otak akibat timbal.
4.2 SARAN
I. Tindakan pengendalian yang dapat diambil guna mencegah pajanan timbal
dapat berupa program pemeriksaan kesehatan, pengendalian lingkungan
yaitu hygiene perusahaan (terutama sanitasi lingkungan di perusahaan),
penggunaan bensin tanpa timbal merupakan salah satu altematif yang
perlu direalisasikan
2. Pengawasan terhadap penyediaan alat-alat pelindung diri yang bermutu
dan memenuhi syarat serta pengawasan pemakaian alat pelindung diri
yang kontinu.
44
DAFT AR PUST AKA
Chadha P.V., Alih Bahasa Hutauruk J. 1995. IImu Forensik dan ToksikoJogi.
Ed: 1. Jakarta: EGC. 268-272.
Clayton G.D., and Clayton F.E. 1994. Patty's Industrial Hygiene and Toxiology.
Ed: 4. New York: John Wiley and Sons Inc. 2065-84.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Ed: 1. Jakarta:
VI-Press. 5-6, 96-102.
DEPKES RI. 2000; Bahan Kimia Beracun. Http://www.infokes.com
DeRoos F.J. 1994. Smeltersand Metal Reclaimers in Occupational, Industrial ang
EnvironmentalToxiology. New York: Mosby-year book. 291-300.
Edi Nugroho. 1987. Penetapan Kadar Logam Hg, As, Pb, Cd, dan Cr yang
Terdapat dalam Terasi. Bandung. 6-7.
Edi Rusdiyanto. 2003. Peranan tanaman dalam Mengurangi Pb dari emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor. Http://www.utc.ac.id.com
Goldstein B.D., and Kipen H.M. 1994. Hematologic Disordes. In: Levy and
Wegman. Recognizing and preventing Work- Related Disease. Ed: 3. United
States of America: Little Brown and Company. 583-86.
Lewis R. 1990. In: LaDou J. Occupational Medicine. Connecticut: Appleton and
Lange. 306-9.
Nordberg G. 1998. Chemical Properties and Toxicity. In: Stellman J.M.
Enccyclopedia of Occupational Health and Safety. Ed: 4. Genewa: ILO.
6319-24.
Rateliffe J.M. 1981. Lead in Man and The Environment. New York: Ellis
Horwood Ltd. 9-55.
Robbins and Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Ed: 4. Jakarta: EGC. 304-305.
Rugo H.S., and Damon L.E. 1990. Occupational Hematology. In: LaDou J.
Occupational Medicine.Connecticut: Appleton & Lange. 155-69.
Saryan L.A., and Zenz C. 1994. Lead and its Compounds. In: Zenz C.
Occupational Medicine. Ed: 3. New York: Mosby-year book. 506-39.
Suhendrayatna. 2001. heavy Metal Bioremoval by Microorganism: A Literature
Study. Http://www.ml.ryu.titech.ac.jp.com
45
46
Suma'mur P.K. 1993. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Ed: 9. Jakarta:
Haji masagung. 103-105.
Winder C., and Long A. 1997. Occupational Risk Management. In: Lead at
Work. J. OccupationalHealth Safety-AustraliaN.Z. 13(6): 557-66.
Winarti. 2000. Hubungan Antara Pajanan Timbal dengan Ensefalopati dan
Kanker Otak. Dalam: Majalah Kedokteran Indonesia. Vol: 50. 91-96.
Woro Riyadina. 1997. Pengaruh Pencemaran Pb terhadap Kesehatan. Dalam:
Media Penelitian dan pengembangan Kesehatan. Vol: 7.28-32.
PENGARUH
PAJANAN
TIMBAL (Pb) TERHADAP
KESEHATAN
Budiman F. Saragih, 2004. Pembimbing Utama: Freddy Tumewu A., dr., MS
Pajanan kerja terhadap debu dan partikel timbal (Pb) dan senyawanya
membawa seseorang keperhatian medis yang mengevaluasi para pekerja dan
lingkungannya. Tujuan: mengetahui pengaruh pajanan timbal terhadap kesehatan.
Bukti penelitian-penelitian epidemiologi, percobaan binatang, dan toksikologi
menghubungkan pajanan timbal dengan keracunan timbal, ensefalopati dan
kanker otak. Pajanan pada umumnya berasal dari inhalasi debu atau Pb oksida.
Pemahaman hematologi keracunan timbal adalah sangat penting sebab sel eritrosit
yang berasal dari sumsum tulang dan sistem darah adalah target utama dari
keracunan timbal. Timbal diketahui menghambat enzim dalam jalur biosintesa
hem, tetapi efek utama adalah menghambat reaksi enzim paling akhir dari formasi
hem dimana sintesa hem (feroketalase) mengkatalisis ferro dari cincin hem. Tes
utama adalah mengukur kadar timbal dalam darah, secara rutin pada laboratorium
dengan absorbsi atom. Kadar timbal darah 15 ~gldL dipertimbangkan sebagai
tingkat di mana masyarakat mempunyai resiko menderita keracunan timbal.
Logam ini ditemukan pada banyak tempat kerja dan dihubungkan dengan
timbulnya efek-efek buruk kesehatan pada sistem hemapoetik, susunan saraf,
saluran pencernaan, ginjal, dan reproduksi. Tindakan pengendalian yang dapat
diambil guna mencegah keracunan timbal dapat berupa program pemeriksaan
kesehatan dan pengendalian lingkungan.
IV
ABSTRACT
THE INFLUENCED
OF LEAD EXPOSURE
TO THE HEALTH
Budiman F. Saragih, 2004. Tutor: Freddy Tumewu A., dr., MS
Occupational exposure to dusts andjitmes that contain lead (Pb) compounds is
a frequent concern of medical personal who evaluate workers in variety of dust
and oxide jitmes. Objectives: understanding to influenced of lead exposure to the
health. Evidence from epidemiological,
experimental
and toxicologic studies
suggest
that lead exposure
may be associated
with lead poisoning,
ensephalopathy,
and brain cancer. An understanding of hematologic aspects of
lead poisoning is importants, because the erythrocytic cells of the bone marrow
and peripheral blood represents a major target for lead toxicity. Lead was known
to inhibit most of the enzymes in the heme biosynthetic pathway, but its most
pronounced effect (ferrochelatase) catalyzes incorporation of ferrous iron into the
heme ring. The most commonly used test is direct measurement of the blood lead
(PbB) concentration,
routinely performed
in clinical laboratories by atomic
absorbtion. The blood lead (PbB) concentration 15 flg/dL was considered which
level of society that lead exposure have risk of lead poisoning. This metal is
encountered in many work places and is associated wit a range of adverse health
effects in heme synthesis and the neurogical,
gastro-intestinal,
renal and
reproductive. Prevention of occupationally induce lead poisoning disorders can
be accomplished through medical and environmental control programs.
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
..............................
LEMBAR PERSETUJUAN
11
SURA T PERNY ATAAN
III
ABSTRAK
IV
ABSTRA
CT.
. . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .
PRAKA TA
VI
DAFT AR IS!
.. .
VIII
DAFT AR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
BAB I
V
...
XI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Pene Iitian.. .. .. .
.. .. .. ..
.. .. .. ..
... ..
... .
1.5 Metodologi
2
2
BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1 Sifat dan Bahaya Logam-Iogam Berat.............................
2.2 Tingkat Efek Racun terhadap Badan..............................
4
2.3 Klasifikasi Racun.....................................................
4
2.4 Proses Patofisiologis.................................................
5
2.5 Logam Timbal (Pb)..................................................
7
2.5.1 Timbal dalam Debu................................................
10
2.5.2 Kandungan Timbal dalam Debu..................................
10
2.6 Metabolisme Timbal.................................................
II
2.7 Efek Gangguan Kesehatan akibat Pajanan Timbal...............
14
VIII
2.8 Hematotoksisitas Timbal
15
2.9 Keracunan Timbal
...
17
2.9.1 Defenisi
17
2.9.2 Gejala Klinis
18
2.9.3 Tes Hematologi untuk Diagnosa
26
2.9.4 Gambaran Laboratorium
27
2.9.5 Pembagian Keracunan Timbal
28
2.9.5.1 Keracunan Akut
...
28
2.9.5.2 Keracunan Sub-akut
29
2.9.5.3 Keracunan Timbal Kronis
30
2.9.6 Ensefalopati akibat Timbal
33
2.9.6.1 Ensefalopati Akut
..'..
33
2.9.6.2 Ensefalopati Kronis
35
2.9.7 Kooker Otak akibat Timbal
35
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN
38
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
44
4.2 Saran
44
DAFT AR PUSTAKA..
...
45
RIWAYAT HIDUP
.. 47
IX
DAFT AR T ABEL
Halaman
2.1 Berdasarkan LO 50 Klasifikasi Racun
5
2.2 Kegunaan Timbal dalam Pabrik
9
2.3 Kadar Timbal dalam Oebu di OKI Jakarta Tahun 1999
11
2.4 Komponen Pb dalam Asap MobiL
25
x
DAFT AR GAMBAR
Halaman
2.1 Metabolisme dan Absorpsi Timbal
14
2.2 Hematotoksisitas Timbal pada Sintesa Hem
16
XI
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran
lingkungan akhir-akhir ini merupakan masalah yang banyak
dibicarakan masyarakat, seperti pencemaran yang terjadi di udara, di darat, di
sungai dan di lautan. Pencemaran tersebut dapat disebabkan antara lain oleh
kendaraan bermotor, limbah industri dan lain-lain.
Secara umum diketahui bahwa logam berat merupakan elemen yang berbahaya
di permukaan bumi. Proses alam seperti perubahan siklus alamiah mengakibatkan
batuan-batuan dan gunung berapi memberikan kontribusi yang sangat besar ke
lingkungan. Disamping itu masuknya logam berat ke lingkungan berasal dari
sumber lain yang meliputi pertambangan minyak, emas dan batubara, pembangkit
tenaga
listrik,
pestisida,
keramik,
peleburan
logam, pabrik-pabrik
tambahan Pb tetraetil pada bensin dan kegiatan-kegiatan
pupuk,
industri lain yang
merupakan sumber pencemaran lingkungan dan penyebab utama keracunan logam
berat. Golongan logam yang sering menimbulkan keracunan adalah Timbal (Pb),
Fosfor (P), Air Raksa (Hg), Arsen (As), Krom (Cr), Kadmium (Cd), Nikel (Ni),
Platina (Pt), Seng (Zn), Antimoni (Sb).
Manusia senantiasa terpajan logam berat dalam lingkungan hidupnya. Di
lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan
dan air dapat menyebabkan keracunan. Logam yang terlepas dari alat makanminum dan alat masak dapat menimbulkan keracunan tanpa disadari.
2
1.2 Identifikasi
Masalah
Berapa kadar timbal dalam darah yang menyebabkan keracunan timbal?
Apa dampak keracunan timbal terhadap kesehatan?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Tulisan
ini bermaksud
supaya
masyarakat
mengetahui
dan memahami
pengaruh dari pajanan timbal terhadap kesehatan.
1.4 Kegunaan
Memberikan
Penelitian
informasi kepada masyarakat terutama pada perusahaan dan
pekerja yang berhubungan dengan pajanan timbal tentang tindakan pengendalian
yang dapat diambil gun a mencegah keracunan timbal.
1.5 Metoda Penelitian
Karya tulis ini dibuat dengan cara studi pustaka.
BAD IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. Kadar timbal darah 15 ~g/dL dipertimbangkan sebagai tingkat di mana
masyarakat terpajan timbal akan mempunyai resiko menderita keracunan
timbal.
2. Timbal ditemukan pada pada banyak tempat kerja dan dihubungkan
dengan timbulnya efek-efek buruk kesehatan pada sistem hemapoetik,
susunan saraf, saluran pencemaan, ginjal, dan reproduksi.
3. Efek akumulasi penyimpanan timbal terutama pada jaringan tulang, gigi
dan jaringan lunak.
4. Dampak keracunan timbal adalah keracunan timbal akut, subakut dan
kronis; ensepalopati akut dan kronis; kanker otak akibat timbal.
4.2 SARAN
I. Tindakan pengendalian yang dapat diambil guna mencegah pajanan timbal
dapat berupa program pemeriksaan kesehatan, pengendalian lingkungan
yaitu hygiene perusahaan (terutama sanitasi lingkungan di perusahaan),
penggunaan bensin tanpa timbal merupakan salah satu altematif yang
perlu direalisasikan
2. Pengawasan terhadap penyediaan alat-alat pelindung diri yang bermutu
dan memenuhi syarat serta pengawasan pemakaian alat pelindung diri
yang kontinu.
44
DAFT AR PUST AKA
Chadha P.V., Alih Bahasa Hutauruk J. 1995. IImu Forensik dan ToksikoJogi.
Ed: 1. Jakarta: EGC. 268-272.
Clayton G.D., and Clayton F.E. 1994. Patty's Industrial Hygiene and Toxiology.
Ed: 4. New York: John Wiley and Sons Inc. 2065-84.
Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Ed: 1. Jakarta:
VI-Press. 5-6, 96-102.
DEPKES RI. 2000; Bahan Kimia Beracun. Http://www.infokes.com
DeRoos F.J. 1994. Smeltersand Metal Reclaimers in Occupational, Industrial ang
EnvironmentalToxiology. New York: Mosby-year book. 291-300.
Edi Nugroho. 1987. Penetapan Kadar Logam Hg, As, Pb, Cd, dan Cr yang
Terdapat dalam Terasi. Bandung. 6-7.
Edi Rusdiyanto. 2003. Peranan tanaman dalam Mengurangi Pb dari emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor. Http://www.utc.ac.id.com
Goldstein B.D., and Kipen H.M. 1994. Hematologic Disordes. In: Levy and
Wegman. Recognizing and preventing Work- Related Disease. Ed: 3. United
States of America: Little Brown and Company. 583-86.
Lewis R. 1990. In: LaDou J. Occupational Medicine. Connecticut: Appleton and
Lange. 306-9.
Nordberg G. 1998. Chemical Properties and Toxicity. In: Stellman J.M.
Enccyclopedia of Occupational Health and Safety. Ed: 4. Genewa: ILO.
6319-24.
Rateliffe J.M. 1981. Lead in Man and The Environment. New York: Ellis
Horwood Ltd. 9-55.
Robbins and Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Ed: 4. Jakarta: EGC. 304-305.
Rugo H.S., and Damon L.E. 1990. Occupational Hematology. In: LaDou J.
Occupational Medicine.Connecticut: Appleton & Lange. 155-69.
Saryan L.A., and Zenz C. 1994. Lead and its Compounds. In: Zenz C.
Occupational Medicine. Ed: 3. New York: Mosby-year book. 506-39.
Suhendrayatna. 2001. heavy Metal Bioremoval by Microorganism: A Literature
Study. Http://www.ml.ryu.titech.ac.jp.com
45
46
Suma'mur P.K. 1993. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Ed: 9. Jakarta:
Haji masagung. 103-105.
Winder C., and Long A. 1997. Occupational Risk Management. In: Lead at
Work. J. OccupationalHealth Safety-AustraliaN.Z. 13(6): 557-66.
Winarti. 2000. Hubungan Antara Pajanan Timbal dengan Ensefalopati dan
Kanker Otak. Dalam: Majalah Kedokteran Indonesia. Vol: 50. 91-96.
Woro Riyadina. 1997. Pengaruh Pencemaran Pb terhadap Kesehatan. Dalam:
Media Penelitian dan pengembangan Kesehatan. Vol: 7.28-32.