Peranan Pemeriksaan Operasional Atas Aktivitas Penjualan Dalam Menilai Evektifitas dan Efisiensi Aktivitas Penjualan (Studi Kasus Pada PD "Yan Motor").

(1)

i

ABSTRAK

Semakin berkembangnya perusahaan membuat aktivitas dan ruang lingkup

menjadi semakin luas dan kompleks, sehingga pimpinan tidak dapat

mengendalikan perusahaan dengan maksimal. Untuk itu diperlukan pemeriksaan

operasional yang memadai untuk membantu pihak manajemen dalam

mengevaluasi kegiatan perusahaan. Pemeriksaan operasional bertujuan untuk

memeriksa efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi atau kegiatan perusahaan

serta menilai apakah cara-cara pengelolaan yang diterapkan dalam kegiatan

tersebut sudah berjalan dengan baik. Dalam perusahaan yang diteliti oleh penulis

yaitu pada PD. Yan Motor, titik berat kegiatannya adalah penjualan sepeda motor,

sehingga aspek pengelolaan penjualan sepeda motor perlu mendapat perhatian

serius dari para pengelola perusahaan, karena bagi perusahaan penjualan sepeda

motor merupakan sumber pendapatan utama. Adapun metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan

pendekatan studi kasus dan pengujian statistik dengan menggunakan program

SPSS dengan alat uji Spearman. Pengumpulan data primer dilakukan melalui

penelitian lapangan pada PD. “Yan Motor”, sedangkan data sekunder diperoleh

melalui penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis

adalah observasi, wawancara dan kuesioner terhadap objek yang diteliti.

Hasil dari penelitian dan pembahasan adalah bahwa peranan pemeriksaan

operasional kurang memadai. Hal ini didukung oleh jawaban kuesioner variabel

independen sebesar +0.021. Faktor-faktor yang mendukung adalah pemeriksa

hanya melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan dan

tidak adanya rencana atau program pemeriksaan secara tertulis. Efektivitas dan

efisiensi penjualan kurang memadai. Hal ini didukung oleh jawaban kuesioner

variabel dependen sebesar 0.911. Faktor-faktor yang mendukung adalah

perusahaan tidak mempunyai kebijakan dalam pemberian kredit, pencatatan

piutang dan penagihan. Penulis mengambil kesimpulan bahwa peranan

pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas

penjualan di PD. “Yan Motor” kurang memadai. Penulis juga memberikan saran

untuk menyempurnakan pemeriksaan operasional yang telah ada yaitu perusahaan

sebaiknya membuat kebijakan dan prosedur yang baik yang berkaitan dengan

pemberian kredit, pencatatan piutang dan penagihan, bagi pemeriksa hendaknya

melakukan pengujian dan penilaian terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan

beserta saran-saran untuk perbaikan, juga dibuatnya prosedur pemeriksaan secara

tertulis.


(2)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN……….. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian………. 1

1.2.

Identifikasi Masalah……….. 3

1.3.

Tujuan Penelitian……… ... 3

1.4.

Kegunaan Penelitian………... 4

1.5.

Kerangka Pemikiran………. 4

1.6.

Metode Penelitian………. 8

1.7.

Lokasi dan Waktu Penelitian……… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Tentang Peranan……….. 12

2.2. Pemeriksaan……….. 12

2.2.1. Pengertian Pemeriksaan……… 13

2.2.2. Jenis-jenis Pemeriksaan……….... 17

2.3. Pemeriksaan Operasional……….. 21

2.3.1. Pengertian Pemeriksaan Operaional………. 21


(3)

vi

2.3.2.

Tujuan Pemeriksaan Operasional………. 24

2.3.3.

Ruang Lingkup Pemeriksaan Operasional………….. 26

2.3.4.

Efisiensi, Efektivitas, dan Ekonomis……… 27

2.3.5.

Kriteria Pemeriksaan Operasional……… 30

2.3.6.

Keterbatasan Pemeriksaan Operasional……… 33

2.3.7.

Perbedaan Antara Pemeriksaan Operaional dengan

Pemeriksaan Keuangan………. 34

2.3.8.

Tahap-tahap Pemeriksaan Operasional…... 37

2.4. Penjualan………... 47

2.4.1. Pengertian Penjualan……… 47

2.4.2. Klasifikasi dan Aktivitas Penjualan………. 48

2.4.3. Pemeriksaan Operasional Atas Aktivitas Penjualan…. 50

2.4.4. Tujuan Pemeriksaan Operasional Penjualan…………. 52

2.4.5. Pengendalian Intern Penjualan……….. 52

2.4.6. Analisa Prestasi Penjualan……… 53

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian………. 58

3.1.1. Teknik Pengumpulan Data………... 59

3.1.2. Pengujian Hipotesis……….. 62

3.1.3. Variabel Penelitian……… 65

3.1.4. Penetapan Skala Pengukuran Variabel Penelitian…… 66

3.2 Objek Penelitian……… 68

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan………. 68


(4)

vii

3.2.2.

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………….…… 69

3.2.3. Prosedur Operasional yang berkaitan dengan

Aktivitas Penjualan………. 76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian……… 80

4.1.1. Aktivitas Perusahaan………... 80

4.1.2. Sistem Pengendalian Siklus Penjualan……… 81

4.2. Pembahasan………. 86

4.2.1.

Pengujian Hipotesis………. 86

4.2.2.

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis……….. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan………. 112

5.2. Saran……….. 113

DAFTAR PUSTAKA………... 115

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(5)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Financial Audits versus Operational Review……… 36

Tabel 4.1 : Data Hasil Kuesioner………. 88

Tabel 4.2 : Hasil Perhitungan SPSS………. 89


(6)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Jawaban Kuesioner

Lampiran 4 : Surat-surat


(7)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Indah Megawati

Alamat : Jl. Muara Sari I No. 45

Tempat&Tanggal Lahir : Bandung, 16 November 1985

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : TK Nafiri Sion Bandung

SD Nafiri Sion Bandung

SLTP Nafiri Sion Bandung

SMU Bina Bakti 2 Bandung

Universitas Kristen Maranatha Jurusan Akuntansi

Bandung


(8)

Lampiran 1

---

Struktur Organisasi PD. Yan Motor

Salesman

Sales

Sales Counter

Kepala Delivery

Kasir

Cabang

Administrasi

Umum

D Administrasi

I dan

Akuntansi

R Accounting

E

K

T

Collection

U

R

STNK / BPKB

Kepala

Bagian

Administrasi

dan

Accounting


(9)

Lampiran 2a

---

K U ESI ON ER Y AN G BERK AI T AN DEN GAN PERAN AN

PEM ERI K SAAN OPERASI ON AL

Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada

jawaban yang bapak / ibu anggap paling tepat mengenai peranan pemeriksaan

operasional.

No Pertanyaan SS S R TS STS

I. Variabel Independen

Peranan Pemeriksaan Operasional

1. Independensi

1 Posisi / kedudukan SPI ditinjau dari struktur organisasi saat ini menunjang terciptanya independensi dalam pemeriksaan. 2 Posisi SPI tersebut mendukung pemeriksa dalam hal wewenang untuk mendapatkan dokumen, personel, atau benda-benda berwujud lain yang relevan dengan pelaksanaan audit. 3 Hasil pemeriksaan yang diungkapkan selalu disertai bukti-bukti

yang mendukung.

4 Sebagai pemeriksa, Bapak/Ibu telah memiliki sikap mental yang bebas, misalnya tidak dipengaruhi hubungan pribadi atau hal

lain yang sejenis.

2. Kemampuan Profesional

5 Pengetahuan pemeriksa mengenai standar, prosedur, dan teknik audit pada umumnya, serta mengenai penjualan sebagai salah satu objek audit, sudah memadai. 6 Selalu terdapat pendidikan lebih lanjut, misalnya mengikuti seminar, kursus, ataupun pelatihan dalam upaya meningkatkan kemampuan teknik pemeriksa.

3. Dukungan Manajemen

7 Pemeriksa tidak pernah mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai objek audit. 8 Seluruh rekomendasi yang dianjurkan pemeriksa pada periode- periode sebelumnya ditindaklanjuti oleh auditee.

4. Audit Pendahuluan

9 Pemeriksa selalu menyusun program dan prosedur untuk setiap

tahap pemeriksaan.

10 Target waktu yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pemeriksaan selalu tercapai. 11 Jumlah pemeriksa sudah memadai untuk melaksanakan

pemeriksaan.

12 Keahlian dan pengalaman pemeriksa telah sesuai dengan tingkat kesulitan pemeriksaan.


(10)

Lampiran 2a

---

13 Pada awal pemeriksaan, pemeriksa melakukan wawancara dengan para pimpinan dan pegawai tertentu. 14 Pemeriksa selalu mengungkapkan secara lengkap dan jelas mengenai tujuan dan pemeriksaan kepada kepala PD. Yan

Motor.

15 Pemeriksa selalu melakukan analisis terhadap berbagai catatan mengenai anggaran, laporan manajemen atau hasil audit

keuangan untuk PD. Yan Motor. 16 Pemeriksa selalu melaksanakan review terhadap kebijakan, prosedur atau ketentuan operasional yang berlaku pada PD. Yan

Motor.

17 Pemeriksa selalu melakukan observasi atas objek audit sebagai upaya meningkatkan pengertian pemeriksa mengenai

pelaksanaan kegiatan objek audit. 5. Review dan Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen 18 Pemeriksa melakukan penilaian terhadap struktur organisasi

PD. Yan Motor.

19 Struktur organisasi yang direview telah sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan dan juga sesuai dengan kondisi (kualitas dan kuantitas). 20 Pemeriksa melakukan penelaahan terhadap kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penjualan PD. Yan

Motor.

21 Kebijakan dan prosedur yang dinilai pemeriksa telah dikomunikasikan secara sistematis kepada seluruh staf PD. Yan

Motor.

22 Pemeriksa melakukan penilaian terhadap kondisi staf PD. Yan Motor untuk memastikan bahwa secara kualitas dan kuantitas

staf PD. Yan Motor sudah sesuai dengan tanggung jawab yang

dipikul.

23 Kualitas dan kuantitas staf PD. Yan Motor yang dinilai pemeriksa sudah sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul. 24 Pemeriksa melakukan penilaian terhadap perencanaan yang dibuat oleh PD. Yan Motor untuk kegiatan penjualan. 25 Rencana kegiatan yang dinilai pemeriksa sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 26 Pemeriksa melakukan pengujian terhadap sistem pencatatan dan pelaporan penjualan PD. Yan Motor. 27. Sistem pencatatan dan pelaporan yang diuji pemeriksa telah dilakukan secara tepat.

6. Audit Terinci

28 Jika pemeriksa menemukan kelemahan pada pelaksanaan kegiatan penjualan PD. Yan Motor, pemeriksa selalu melakukan analisis perbandingan antara kondisi dan kriteria yang

ditetapkan.


(11)

Lampiran 2a

---

terkait dengan temuan dalam upaya memperoleh tanggapan dan informasi tambahan mengenai kelemahan yang ditemukan. 30 Pemeriksa selalu melakukan pembahasan mengenai temuan dan rekomendasi dengan pengawas / penanggungjawab pemeriksaan untuk memperoleh pertimbangan yang lebih matang. 31. Pemeriksa selalu melakukan pembahasan dengan pejabat PD. Yan Motor untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari tindakan korektif yang diusulkan.

7. Pelaporan

32 Pemeriksa selalu menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) setelah menyelesaikan tugas pemeriksaan. 33 Terdapat standar mengenai tata cara penyusunan LHP. 34 Pemeriksa selalu membuat LHP sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku. 35 Waktu Penyajian LHP selalu tepat waktu yang ditentukan. 8. Monitoring Tindak Lanjut 36 Pemeriksa selalu melakukan monitoring terhadap tindak lanjut yang dilaksanakan oleh auditee. 37 Apabila rekomendasi tidak dilaksanakan pemeriksa selalu menanyakan dan menganalisis penyebab tidak dilaksanakannya


(12)

Lampiran 2b

---

K U ESI ON ER Y AN G BERK AI T AN DEN GAN

EFEK T I V I T AS DAN EFI SI EN SI AK T I V I T AS

PEN J U ALAN

Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada

jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat mengenai peranan pemeriksaan

operasional.

No Pertanyaan

SS S R TS STS

II. Variabel Dependen

Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Penjualan A. Efektivitas Unsur-unsur Pengendalian Operasional

Penjualan

1. Lingkungan Pengendalian 1 Adanya kebijakan tertulis dari manajemen tentang pentingnya pengendalian operasional penjualan. 2 Penerimaan pegawai baru melalui tahap seleksi. 3 Dewan komisaris melakukan peninjauan secara rutin untuk menilai aktivitas manajemen. 4 Pihak manajemen mengambil kebijakan dengan hati- hati

mengenai cara kerja.

5 Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan pemisahan fungsi. 6 Wewenang dan tanggungjawab telah ditetapkan bagi

s

etiap

pegawai.

7 Adanya pelimpahan wewenang memudahkan manajemen dalam melakukan pengendalian penjualan. 8 Manajemen menetapkan kebijakan mengenai penerimaan

pegawai.

2. Aktivitas Pengendalian 9 Fungsi penjualan terpisah dari fungsi akuntansi. 10 Fungsi penjualan terpisah dari fungsi keuangan. 11 Faktur penjualan bernomor urut (prenumbered). 12 Faktur penjualan dibuat rangkap. 13 Semua asset perusahaan diasuransikan. 14 Karyawan yang tidak berwenang tidak diperbolehkan memasuki ruangan tertentu (misalnya: ruang arsip, gudang) 3. Perkiraan Resiko yang Timbul 15 Perusahaan mengetahui perubahan pada pegawai yang dapat mempengaruhi tingkat keahlian yang dibutuhkan. 16 Perusahaan memiliki cara-cara untuk mengantisipasi setiap kemungkinan yang terjadi di pasar.


(13)

Lampiran 2b

---

17 Adanya tindakan khusus untuk menjamin bahwa personel baru mengerti keberadaan perusahaan. 18 Adanya mekanisme untuk menaksir akibat dari sistem yang

baru.

19 Perkembangan perusahaan dipengaruhi oleh informasi dan komunikasi yang digunakan. 20 Perusahaan menggunakan teknologi komputer dalam melakukan pengendalian operasional penjualan. 21 Penggunaan teknologi baru berpengaruh terhadap pengendalian operasional perusahaan. 4. Informasi dan Komunikasi

22 Transaksi penjualan yang terjadi telat dicatat dan dilengkapi

dokumen pendukung.

23 Verifikasi atas catatan dan dokumen penjualan dilakukan oleh

bagian akuntansi.

24 Dilakukann pengecekan kembali oleh bagian keuangan atas hasil penjualan yang diperoleh. 25 Informasi diberikan dengan tepat untuk tingkat manajemen

berbeda.

26 Tersedia fasilitas komunikasi (misalnya:telepon) dalam setaip ruangan dalam perusahaan. 5. Pemantauan atau Monitoring 27 Kegiatan penjualan diawasi oleh suatu bagian yang independen. 28 Dewan direksi mengawasi efektivitas dan efisiensi pengendalian

operasional.

29 Perusahaan melakukan tinjauan ulang atas pencatatan transaksi

penjualan.

30 Adanya tindakan yang tegas apabila terjadi penyelewengan. B. Tercapainya Tujuan Pengendalian Operasional

Penjualan

1. Keandalan Laporan Keuangan 31 Pencatatan dilakukan oleh bagian yang terpisah dari bagian yang melakukan transaksi. 32 Laporan Keuangan digunakan sebagai dasar dalam mengambil

keputusan.

33 Perlunya suatu standar pelaporan yang dijadikan patokan dalam menyusun laporan keuangan. 2. Kepatuhan terhadap Hukum dan Perundang-undangan

yang Berlaku

34 Perusahaan harus memiliki akte pendirian perusahaan yang

jelas.

35 Adanya sangsi bagi karyawan yang tidak bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan. 36 Perusahaan dalam menetapkan waktu kerja didasarkan pada undang-undang kerja yang berlaku.


(14)

Lampiran 2b

---

3. Operasi Perusahaan yang Efektif dan Efisien 37 Dilakukan penilaian atas keefisienan pegawai dalam

pekerjaanya.

38 Pengendalian operasional yang efektif telah direncanakan secara periodik dan berkesinambungan oleh manajemen. 39 Perusahaan mempunyai kriteria untuk mengukur efisiensi

operasi perusahaan.

40 Pimpinan menekankan pelaksanaan aktivitas perusahaan secara


(15)

Jawaban Kuesioner Variabel Independen

4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 149 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 154 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 154 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 153 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 149 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 150 5 3 5 3 1 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 148 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 144 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 143 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 149 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 151 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 3 4 151 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 152 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 3 3 4 3 4 146 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 144 5 3 4 5 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 145 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 146 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 149 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 145 4 2 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 2 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 142 5 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 4 4 4 149 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 153 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 153 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 153 5 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 152 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 153 4 5 4 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 150 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 148 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 155 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 144 Keterangan : Vertikal (Jumlah Responden, 30 Responden)


(16)

Jawaban Kuesioner Variabel Dependen

3 4 5 5 4 4 3 4 2 2 3 4 5 4 4 5 3 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 162 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 162 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 161 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 159 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 169 4 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 159 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 160 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 159 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 158 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 159 4 5 3 4 4 4 2 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 5 162 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 160 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 157 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 165 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 161 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 160 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 161 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 159 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 159 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 155 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 161 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 156 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 160 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 160 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 162 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 159 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 158 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 158 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 2 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 159 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 164 Keterangan : Vertikal (Jumlah Responden, 30 Responden)


(17)

Bab I Pendahuluan

---

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi ini, perekonomian dunia dihadapkan pada

perdagangan bebas dan pasar terbuka. Semua produk dan jasa dari suatu negara

akan bebas masuk ke negara lain tanpa adanya hambatan baik dari segi tarif

maupun non tarif. Persaingan yang ketat akan terjadi antara produk dan jasa yang

dihasilkan di dalam negeri dengan produk dan jasa yang datang dari luar negeri.

Hal ini terjadi pada hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia.

Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, perusahaan harus mampu

mempertimbangkan atau meningkatkan laba perusahaan. Salah satu unsur yang

penting dalam pencapaian laba adalah dengan merencanakan dan mengendalikan

kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien., terutama dalam bidang penjualan.

Penjualan harus efektif dan efisien agar dalam jangka pendek dapat menghasilkan

laba optimal sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan dalam jangka panjang

dapat mencapai tujuan perusahaan.

Bagi perusahaan yang berperan sebagai distributor, penjualan merupakan

kegiatan yang utama karena distributor bertujuan untuk menyalurkan apa yang

diproduksi oleh produsen ke tangan konsumen yang membutuhkannya (Philip

Kotler, 2000 : 30). Dari penjualan inilah diperoleh pendapatan yang

memungkinkan perusahaan dapat terus beroperasi. Aktivitas penjualan juga harus

berorientasi pada pasar sehingga pihak manajemen harus melihat kemungkinan

adanya kesempatan-kesempatan maupun ancaman-ancaman yang dapat dijadikan


(18)

Bab I Pendahuluan

---

2

pedoman dalam penetapan langkah berikutnya. Penjualan merupakan kegiatan

utama bagi perusahaan distributor, maka sebaiknya perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan ini dilakukan dengan baik guna mencapai laba perusahaan yang optimal.

Diantara aktivitas-aktivitas yang ada dalam sebuah perusahaan seperti

aktivitas pembelian, produksi, penjualan, dan personalia, aktivitas penjualan

merupakan satu-satunya aktivitas yang menghasilkan dana bagi sebuah

perusahaan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aktivitas penjualan merupakan

salah satu aktivitas yang harus dioperasikan secara efektif dan efisien. Melalui

aktivitas penjualan ini, perusahaan akan memperoleh pendapatan. Selisih antara

pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan merupakan laba perusahaan,

yang sekaligus juga menjadi sumber dana yang nantinya akan digunakan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga pelaksanaan aktivitas

penjualan ini perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen perusahaan.

Untuk mengevaluasi apakah aktivitas penjualan tersebut telah berjalan

dengan efektif dan efisien, pihak manajemen memerlukan suatu alat bantu yaitu

pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional tidak hanya membantu dalam

penilaian efektivitas dan efisiensi, tetapi juga dapat mengetahui

kelemahan-kelemahan yang ada dan juga memberikan saran atau rekomendasi untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul

“Peranan Pemeriksaan Operasional Atas Aktivitas Penjualan Dalam Menilai


(19)

Bab I Pendahuluan

---

3

Efektivitas Dan Efisiensi Aktivitas Penjualan”

(

Studi Kasus PD. Yan Motor

Bandung ).

1.2. Identifikasi Masalah

Yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

perusahaan telah efektif dan efisien dalam mengelola aktivitas penjualan. Yang

dimaksud dengan efektif adalah perusahaan dapat mencapai target dengan sumber

daya yang minimal. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis

mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

a)

Apakah pemeriksaan operasional pada penjualan dalam perusahaan sudah

berjalan dengan baik dan benar.

b)

Bagaimana peranan pemeriksaan operasional sebagai alat bantu manajemen

dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas,

penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

a)

Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan operasional penjualan yang

dijalankan oleh perusahaan.

b)

Untuk mengetahui sejauh mana peranan pemeriksaan operasional yang

dilaksanakan dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas

dan efisiensi aktivitas penjualan perusahaan.


(20)

Bab I Pendahuluan

---

4

1.4.

Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi berbagai pihak antara lain:

a)

Perusahaan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan manajemen akan

peranan pemeriksaan operasional sebagai alat bantu untuk menilai efektivitas

dan efisiensi operasional perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan

perusahaan serta dapat memberikan masukan dan informasi sebagai

pertimbangan untuk perbaikan dan perubahan yang diperlukan.

b)

Masyarakat, khususnya bagi rekan-rekan di Perguruan Tinggi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi

dan

pengetahuan serta bahan perbandingan yang bermanfaat mengenai

masalah pemeriksaan operasional atas penjualan dan penerapannya di

lapangan.

1.5. Kerangka Pemikiran

Semakin berkembangnya perusahaan akan menyebabkan ruang lingkup

pimpinan perusahaan dalam mengawasi dan mengendalikan perusahaan menjadi

terbatas, sehingga pimpinan tidak dapat lagi mengikuti setiap aktivitas internal

perusahaan secara lebih mendalam. Untuk itu diperlukan pemeriksaan operasional

yang memadai untuk membantu pihak manajemen dalam mengevaluasi kegiatan

perusahaan.


(21)

Bab I Pendahuluan

---

5

Pengertian pemeriksaan operasional menurut Noorgard yang dialih

bahasakan oleh Nugroho Widjayanto, menyatakan:

“Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan dan evaluasi sistematis

atas suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang dilaksanakan

dengan tujuan untuk menetapkan apakah organisasi tersebut beroperasi

secara

efisien.

Karenanya, pemeriksaan operasional merupakan suatu

penelitian yang terorganisasi mengenai masalah-masalah yang

berkaitan dengan efisiensi organisasi.”

(Nugroho Widjayanto, 1985 : 15)

Sedangkan Amin Widjaya Tunggal dalam Audit Operasional (Suatu

Pengantar), mengemukakan:

“Audit operasional (sering disebut juga audit manajemen) merupakan

audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen

untuk menilai ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari setiap dan seluruh

operasi, terbatas hanya pada keinginan manajemen.”

(Amin Widjaya Tunggal, 2001 : 1)

Pemeriksaan operasional perlu memiliki suatu kerangka tugas untuk

pedoman bagi pemeriksa dalam bekerja. Tanpa adanya kerangka yang tersusun

baik, pemeriksa akan banyak menghadapi kesulitan dalam melaksanakan

pekerjaannya mengingat bahwa struktur perusahaan ataupun kegiatannya sekarang

ini sudah demikian maju dan rumit. Menurut Rob Reider (1999 : 20-22) dalam

melakukan pemeriksaan operasional ada beberapa tahap yang harus dilewati, yaitu

(1) Tahap Perencanaan (

Planning

), (2) Tahap Program Kerja (

Work Programs

), (3)

Tahap Pemeriksaan Lapangan (

Field Work

), (4) Tahap Pengembangan atas

Temuan dan Rekomendasi (

Development of Findings and Recommendations

), (5)

Tahap Pelaporan (

Reporting

).

Sementara itu Arens, Elder, dan Beasley dalam bukunya

Auditing and Assurance

Services

, mendefinisikan pemeriksaan operasional sebagai berikut:


(22)

Bab I Pendahuluan

---

6

“Operational audit is a review of any part of an organization’s

operating procedures and methods for the purpose of evaluating efficiency

and

effectiveness.”

Arens, Elder, dan Beasley (2003 : 13)

Beberapa tujuan dari Pemeriksaan Operasional menurut Drs. Amin

Widjaja Tunggal. AK, MBA:

1)

“Objek dari pemeriksaan operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan

ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor operasional dan

untuk menunjukkan perbaikan apa yang dimungkinkan untuk memperoleh

hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.

2)

Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling

efisien.

3)

Untuk mengusulkan kepada manajemen cara-cara dan alat-alat untuk

mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang pengetahuan

tentang pengelolaan yang efisien.

4)

Pemeriksaan operasional bertujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi

dari pengelolaan.”

(Drs. Amin Widjaja Tunggal. AK, MBA, 2001 : 12)

Pemeriksaan operasional atas aktivitas penjualan berusaha untuk menilai

dan meningkatkan tingkat dan efisiensi aktivitas penjualan, Selain itu pemeriksaan

operasional juga berusaha meninjau kebijakan dan prosedur yang berkaitan

dengan aktivitas penjualan. Akan dilihat secara umum apakah kebijakan dan

prosedur tersebut telah memadai dan dilaksanakan dengan baik. Kebijakan dan

prosedur yang dibuat hendaknya mendukung pencapaian efektivitas dan efisiensi

aktivitas penjualan.


(23)

Bab I Pendahuluan

---

7

Berdasarkan definisi efektivitas dan efisiensi yang diambil dalam buku

The Business Approach to Internal Auditing (1995 : 72-73) dapat disimpulkan

bahwa aktivitas penjualan dikatakan efektif apabila target yang telah ditetapkan

oleh perusahaan telah dicapai dan dikatakan efisien apabila target tersebut dicapai

dengan biaya penjualan aktual yang dikeluarkan sama atau lebih kecil daripada

target biaya penjualan yang telah ditetapkan. Namun, aktivitas penjualan yang

efektif belum tentu efisien, karena ada kemungkinan dalam pencapaian target

tersebut biaya yang dikeluarkan terlalu besar dibandingkan dengan keuntungan

yang diperoleh. Aktivitas penjualan yang tidak efektif akan mengakibatkan tidak

tercapainya target yang diinginkan sedangkan aktivitas penjualan yang tidak

efisien akan mengakibatkan biaya yang dikeluarkan terlalu besar untuk hasil yang

dicapai, yang mana hasil tersebut diperkirakan dapat dicapai dengan biaya yang

lebih kecil sehingga aktivitas penjualan harus dijalankan secara efektif dan efisien

agar target yang ditetapkan dapat tercapai dengan biaya seminimal mungkin dan

diharapkan laba dapat meningkat.

Setelah dilakukan pemeriksaan operasional atas aktivitas-aktivitas

penjualan, perusahaan atau pihak manajemen akan memperoleh informasi

mengenai kelebihan, kekurangan, masalah dalam aktivitas penjualan perusahaan

serta saran atau rekomendasi mengenai tindakan peningkatan dan perbaikan yang

dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang

sehingga laba yang optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis berpendapat bahwa dengan

dilakukannya pemeriksaan operasional, akan dapat diketahui sejauh mana


(24)

Bab I Pendahuluan

---

8

efektivitas dan efisiensi pengelolaan aktivitas penjualan yang telah dilakukan oleh

perusahaan, tanpa mengesampingkan ditaati dan dilaksanakannya

prosedur-prosedur penjualan yang telah digariskan oleh manajemen. Sehingga diharapkan

dari hasil pemeriksaan tersebut dapat menjadi masukkan bagi manajemen dalam

upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan yang pada

akhirnya akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh

laba yang optimal dapat tercapai dan mengurangi pemborosan yang terjadi.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

“Pemeriksaan

operasional berpengaruh positif terhadap efektivitas dan efisiensi aktivitas

penjualan.”

Pemeriksaan Operasional (X) Hi : (+) Efektivitas dan Efisiensi

Aktivitas

Penjualan

(Y)

Ho :

tidak terdapat hubungan antara peranan pemeriksaan operasional

dengan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan.

Ha :

terdapat hubungan antara peranan pemeriksaan operasional dengan

efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan.

1.6.

Metode

Penelitian

Pada penulisan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif analisis dengan penelitian studi kasus, yang dilakukan dengan cara

mengamati dan meneliti situasi perusahaan dengan cara mengumpulkan


(25)

Bab I Pendahuluan

---

9

fakta yang kemudian diolah menjadi data untuk disajikan, dianalisis dan akhirnya

dapat ditarik kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

penulis yaitu:

a)

Riset Lapangan (

Field Research

)

Yaitu peninjauan secara langsung ke perusahaan dengan maksud untuk

memperoleh data atau informasi primer yang diperlukan dengan cara:

1.

Observasi

Yaitu pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti yaitu mengenai

prosedur penjualan.

2.

Wawancara

Yaitu tanya jawab dengan pengelola dan staff yang berkepentingan dan

berhubungan dengan objek yang diteliti.

3.

Kuesioner (Sumber: Makalah Manajemen Audit dan SPIA)

Yaitu mengemukakan suatu daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan penelitian kepada para responden.

4. Analisa Statistik

Dalam penelitian ini penulis akan menguji hubungan antara peranan

pemeriksaan operasional dengan efektivitas dan efisiensi aktivitas

penjualan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menggunakan

uji korelasi Rank-Spearmen (Non-parametrik) untuk menentukan kuat

tidaknya hubungan antara kedua variabel, dengan aturan sebagai berikut:


(26)

Bab I Pendahuluan

---

10

ƒ

Jika ada data kembar

rs =

)

(

6

1

2 2

n

n

n

D

dimana:

( ) ( )

[

]

2

2

1

1

D

=

R

X

R

Y

atau

D = Rx – Ry

Keterangan:

Rs = koefisien korelasi spearman

D = selisih rangkaian data variabel X dan Y (Xi – Yi)

n = banyak data

Rx = Ry = Rank pada variabel X dan Y

ƒ

Jika tidak ada data kembar

rs=

∑ ∑

+

2 2 2 2 2

2

X

Y

D

Y

X

dimana:

X

=

n

n

Tx

12

3 2

Y

=

n

n

Ty

12

3 2

T =

12

3

t

t

Keterangan:

rs = koefisien korelasi spearman


(27)

Bab I Pendahuluan

---

11

D = selisih rangkaian data variabel X dan Y (Xi – Yi)

X = Variabel Independen

Y = Variabel Dependen

Tx = Ty = Banyaknya data yang memiliki Rank Spearman

b)

Riset Kepustakaan (

Library Research

)

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder melalui

buku-buku, catatan perkuliahan, referensi-referensi serta literatur-literatur

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas guna mendukung dan

melengkapi penelitian ini.

1.7.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk penyusunan skripsi ini dilaksanakan pada

PD. Yan Motor yang berlokasi di Jl. Ibu Inggit Ganarsih (Ciateul) Bandung.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2006.


(28)

Bab I Pendahuluan

---

12


(29)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

---

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pemeriksaan operasional atas fungsi penjualan bertujuan untuk membantu

pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi aktivitas

penjualan perusahaan. Pemeriksaan operasional berusaha mengidentifikasikan

kelemahan-kelemahan yang ada dalam perusahaan dan mencari alternatif

penyelesaian untuk memperbaikinya.

Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang telah dilakukan oleh penulis

pada efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan dengan metode SPSS diperoleh

hasil sebesar 0.911 serta didukung oleh data-data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa aktivitas penjualan pada

PD. Yan Motor, secara umum kurang efektif dan efisien. Hal tersebut berdasarkan

kesimpulan di bawah ini :

¾

Pemeriksaan Operasional Penjualan kurang efektif. Hal ini terlihat dengan

tidak terdapatnya berbagai kebijakan dan prosedur yang mutlak diperlukan,

seperti prosedur pemberian kredit dan pencatatan piutang. Pemeriksa juga

mempunyai rencana atau program pemeriksaan yang tidak tertulis.

¾

Pemeriksa kurang berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

aktivitas penjualan, pemeriksa hanya melakukan pengawasan terhadap

kebijakan dan prosedur perusahaan, dan bukannya melakukan penilaian serta

memberikan saran dan rekomendasi.


(30)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

---

113

Selain kelemahan-kelemahan pada sistem pengendalian operasional dan

pelaksanaan pemeriksaan operasional diatas, terdapat pula kelebihan-kelebihan

pada sistem pengendalian operasional penjualan maupun pelaksanaan

pemeriksaan operasional. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan sistem

pengendalian operasional penjualan dan pelaksanaan pemeriksaan operasional

pada PD. Yan Motor, yaitu:

¾

Prosedur penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan telah dijalankan dengan

cukup memadai. Perusahaan telah memiliki prosedur penjualan yang terbagi

menjadi prosedur penerimaan pesanan dari konsumen, prosedur pemesanan

kepada

supplier

, prosedur penerimaan barang dari

supplier

, prosedur

pengiriman barang kepada konsumen, prosedur penerimaan pembayaran

¾

Adanya struktur organisasi perusahaan yang disertai dengan uraian tugas yang

jelas.

¾

Penggunaan dokumen-dokumen dan catatan yang memadai yang dapat

dipertanggungjawabkan

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya, maka

penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk

memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan peranan

pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas

penjualan.


(31)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

---

114

¾

Perusahaan hendaknya mempunyai kebijakan-kebijakan dalam hal pemberian

kredit sehingga dengan adanya kebijakan ini akan membantu mengontrol

dalam hal persetujuan penjualan kredit dan meminimalisir kemungkinan

adanya piutang tak tertagih. Sebaiknya perusahaan menetapkan penyisihan

piutang tak tertagih untuk menjaga kemungkinan adanya piutang yang tidak

dapat ditagih, sehingga dengan adanya penyisihan piutang maka pernyataan

piutang perusahaan dinilai secara wajar dan tidak “

overstated

”. Pemeriksa

juga sebaiknya memiliki program atau rencana pemeriksaan secara tertulis

untuk memudahkan dalam pelaksanaan pengendalian operasional jangka

panjang.

¾

Hendaknya pemeriksa tidak hanya mengawasi pelaksanaan dari kebijakan dan

prosedur perusahaan tetapi melakukan pengujian dan penilaian terhadap

kebijakan dan prosedur tersebut. Dan apabila terbukti adanya kejanggalan atau

penyelewengan dalam kebijakan dan prosedur perusahaan maka pemeriksa

dapat memberitahukan kepada direktur utama beserta rekomendasi dan saran

untuk perbaikan agar sistem pengendalian operasional menjadi lebih efektif.


(32)

115

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., and Govindarajan Vijay. (2001). 10

th

edition.

Management

Control

System

. New York: Mc Graw Hill International Edition.

Arens, Alvin.A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). 9

th

edition.

Auditing

and Assurance Services An Integrated Approach

. New Jersey: Prentice Hall

International,

Inc.

Barlow, Paul., Stephen Helberg, Nick Large and Kevin Le Roux. (1995). 1

st

edition.

The Business Approach to Internal Auditing

. Kenwyn: Juta & Co, Ltd.

Cashin, James A., Paul D. Neuwirth and John F. Levy. (1988). 2

nd

edition.

Cashin’s

Handbook for Auditors

. Singapore: Mc Graw Hill Book Company.

Certo, Samuel C., Paul Peter. (1996). Edisi tiga.

Strategies Management: Concept

and

Application

. New York: Mc Graw Hill.

Drs. Amin Widjaja Tunggal, AK, MBA. (2001).

Audit Operasional (Suatu

Pengantar)

. Jakarta: Harvarindo.

Hiro Tugiman (1997).

Standar Profesional Audit Internal

. Yogyakarta : Kanisus.

IAI. (1999).

Standar Profesional Akuntan Publik

. Yogyakarta: Bagian Penerbit

Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN.

Irsan Yani. (1998).

Petunjuk Pemeriksaan Operasional

. STAN Jakarta: Pusat

Pengembangan

Akuntansi.

Kommarudin. (1994). Edisi kedua.

Ensiklopedia Manajemen

. Jakarta: Penerbit Bina

Aksara.

Kotler, Philip. (2000).

Marketing Management

. New Jersey: Prentice Hall

International,

Inc.

Midjan, La., Susanto, Azhar. (2001). Edisi delapan.

Sistem Informasi Akuntansi I

.

Penerbit Lingga Jaya.

Muhammad. Guna, wan. (1997).

Manajemen Audit

. Jakarta : Yayasan Pendidikan

Internal

Audit.


(33)

116

Reider, Rob. (1999). 2

nd

edition.

Operational Review: Maximum Results at Efficient

Cost

. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Romney B. Marshall, Steinbart J. Paul, Cushing E. Barry. (1997). 7

th

edition.

Accounting Information

System

. USA: Addision Wesley Longman.

Still, R.R., Edward W. Cundiff, and Norman A.P. Govoni. (1983). 4

th

edition.

Sales

Management

Decision

,

Strategies

,

and Cases

. New Delhi: Prentice Hall of

India Private, Ltd.

Supriyono, R.A. (1990). Edisi 15.

Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan

Pemerintahan

Indonesia

. Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta.

Widjayanto, Nugroho. (1985). Edisi Pertama.

Pemeriksaan Operasional Perusahaan

.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(1)

(2)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

---

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pemeriksaan operasional atas fungsi penjualan bertujuan untuk membantu pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan perusahaan. Pemeriksaan operasional berusaha mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan yang ada dalam perusahaan dan mencari alternatif penyelesaian untuk memperbaikinya.

Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yang telah dilakukan oleh penulis pada efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan dengan metode SPSS diperoleh hasil sebesar 0.911 serta didukung oleh data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa aktivitas penjualan pada PD. Yan Motor, secara umum kurang efektif dan efisien. Hal tersebut berdasarkan kesimpulan di bawah ini :

¾ Pemeriksaan Operasional Penjualan kurang efektif. Hal ini terlihat dengan tidak terdapatnya berbagai kebijakan dan prosedur yang mutlak diperlukan, seperti prosedur pemberian kredit dan pencatatan piutang. Pemeriksa juga mempunyai rencana atau program pemeriksaan yang tidak tertulis.

¾ Pemeriksa kurang berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan, pemeriksa hanya melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan, dan bukannya melakukan penilaian serta


(3)

Selain kelemahan-kelemahan pada sistem pengendalian operasional dan pelaksanaan pemeriksaan operasional diatas, terdapat pula kelebihan-kelebihan pada sistem pengendalian operasional penjualan maupun pelaksanaan pemeriksaan operasional. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan sistem pengendalian operasional penjualan dan pelaksanaan pemeriksaan operasional pada PD. Yan Motor, yaitu:

¾ Prosedur penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan telah dijalankan dengan cukup memadai. Perusahaan telah memiliki prosedur penjualan yang terbagi menjadi prosedur penerimaan pesanan dari konsumen, prosedur pemesanan kepada supplier, prosedur penerimaan barang dari supplier, prosedur pengiriman barang kepada konsumen, prosedur penerimaan pembayaran

¾ Adanya struktur organisasi perusahaan yang disertai dengan uraian tugas yang jelas.

¾ Penggunaan dokumen-dokumen dan catatan yang memadai yang dapat dipertanggungjawabkan

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapat sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan peranan pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan.


(4)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

--- ¾ Perusahaan hendaknya mempunyai kebijakan-kebijakan dalam hal pemberian kredit sehingga dengan adanya kebijakan ini akan membantu mengontrol dalam hal persetujuan penjualan kredit dan meminimalisir kemungkinan adanya piutang tak tertagih. Sebaiknya perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih untuk menjaga kemungkinan adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sehingga dengan adanya penyisihan piutang maka pernyataan piutang perusahaan dinilai secara wajar dan tidak “overstated ”. Pemeriksa juga sebaiknya memiliki program atau rencana pemeriksaan secara tertulis untuk memudahkan dalam pelaksanaan pengendalian operasional jangka panjang.

¾ Hendaknya pemeriksa tidak hanya mengawasi pelaksanaan dari kebijakan dan prosedur perusahaan tetapi melakukan pengujian dan penilaian terhadap kebijakan dan prosedur tersebut. Dan apabila terbukti adanya kejanggalan atau penyelewengan dalam kebijakan dan prosedur perusahaan maka pemeriksa dapat memberitahukan kepada direktur utama beserta rekomendasi dan saran untuk perbaikan agar sistem pengendalian operasional menjadi lebih efektif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., and Govindarajan Vijay. (2001). 10th edition. Management

Control System. New York: Mc Graw Hill International Edition.

Arens, Alvin.A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). 9th edition. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall

International, Inc.

Barlow, Paul., Stephen Helberg, Nick Large and Kevin Le Roux. (1995). 1st edition. The Business Approach to Internal Auditing. Kenwyn: Juta & Co, Ltd. Cashin, James A., Paul D. Neuwirth and John F. Levy. (1988). 2nd edition. Cashin’s

Handbook for Auditors. Singapore: Mc Graw Hill Book Company.

Certo, Samuel C., Paul Peter. (1996). Edisi tiga. Strategies Management: Concept

and Application. New York: Mc Graw Hill.

Drs. Amin Widjaja Tunggal, AK, MBA. (2001). Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo.

Hiro Tugiman (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta : Kanisus. IAI. (1999). Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta: Bagian Penerbit

Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN.

Irsan Yani. (1998). Petunjuk Pemeriksaan Operasional. STAN Jakarta: Pusat

Pengembangan Akuntansi.

Kommarudin. (1994). Edisi kedua. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall

International, Inc.

Midjan, La., Susanto, Azhar. (2001). Edisi delapan. Sistem Informasi Akuntansi I. Penerbit Lingga Jaya.

Muhammad. Guna, wan. (1997). Manajemen Audit. Jakarta : Yayasan Pendidikan


(6)

Reider, Rob. (1999). 2nd edition. Operational Review: Maximum Results at Efficient Cost. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Romney B. Marshall, Steinbart J. Paul, Cushing E. Barry. (1997). 7th edition.

Accounting InformationSystem. USA: Addision Wesley Longman.

Still, R.R., Edward W. Cundiff, and Norman A.P. Govoni. (1983). 4th edition. Sales

Management Decision, Strategies, and Cases. New Delhi: Prentice Hall of

India Private, Ltd.

Supriyono, R.A. (1990). Edisi 15. Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan

Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta.

Widjayanto, Nugroho. (1985). Edisi Pertama. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.