Peranan Pemeriksaan Operasional dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan dan Efisiensi Bagian Penjualan pada PT. Rocket Battery Indonesia.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI BAGIAN PENJUALAN

(PADA PT. ROCKET BATTERY INDONESIA)

Perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan operasinya secara efektif dan efisien agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu faktor dalam mencapai efisiensi dan efektifitas adalah dengan melaksanakan Audit Operasional. Agar kegiatan penjualan tetap efektif diperlukan pengawasan dan pengevaluasian oleh manajemen melalui Audit Operasional. Audit Operasional merupakan teknik untuk mengevaluasi keefektifan prosedur kegiatan penjualan, sehingga dengan dilaksanakan Audit Operasional pada fungsi penjualan diharapkan dapat membantu manajemen dalam mengevaluasi efektifitas kegiatan penjualan.Adanya pengawasan dan pengevaluasian secara terus menerus dari pihak manajemen dengan menggunakan Audit Operasional sebagai suatu teknik pengendalian yang dapat membantu manajemen dengan menetapkan metode untuk mengevaluasi efektifitas prosedur kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa besar peranan audit operasional terhadap efektifitas dan efisiensi bagian penjualan dan menjelaskan apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan audit operasional yang memadai, baik dalam segi independensi pemeriksa, tingkat kompetensi, skill yang harus dimiliki ataupun rencana dari audit operasional, pelaksanaan audit operasional, dan laporan hasil audit yang informatif dan mampu untuk memberikan saran dan rekomendasi yang berguna untuk manajer. Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memberikan masukan kepada para manajer akan pentingnya laporan audit operasional untuk membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi bagian penjualan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data-data primer dan sekunder yang didapat penulis dari PT. Rocket Battery Indonesia adalah analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistik. Dua variabel yang diujinya adalah Audit operasional (independen variabel) dengan efektifitas dan efisiensi penjualan (dependent variabel). Hasil dari korelasi spearman yang dilakukan atas 30 responden adalah nilai korelasi sebesar positif 0,942, dan karena nilai sig t < 0,05 dapat ditarik kesimpulan bahwa audit operasional secara signifikan berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagian penjualan.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ………x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian...4

1.3.2 Tujuan Penelitian………4

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Pengertian Auditing ... 7

2.1.2 Jenis-jenis Audit ... 9

2.1.3 Teknik pemeriksaan.…...………9


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Karakteristik Audit Operasional...………12

2.1.6 Tujuan Audit Operasional.………13

2.1.7 Kecaman Terhadap Audit Operasional….………17

2.1.8 Pendekatan Audit Operasiona…………..………18

2.1.9 Tahap-tahap Kegiatan Pemeriksaan Operasional….………21

2.1.10 Perbedaan antara Audit Laporan Keuangan dengan Audit Operasional...………29

2.1.11 Efektivitas dan Efisiensi…………...………33

2.1.12 Penjualan………..33

2.2 Kerangka Penelitian ... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

3.1 Metode Penelitian... 37

3.1.1 Jenis Sumber Data………37

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data………...………38

3.1.3 Model Analisi Data………..…39

3.1.4 Operasionalisasi Variabel………...………..41

3.1.5 Teknik Pengolahan Data………..42

3.1.6 Struktur Organisasi ... 47

3.1.7 Uraian Tugas ... 48


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Variabel Independen………54

4.1.2 Variabel Dependen………….………..56

4.1.3 Hasil Uji Reliabilitas……….57

4.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis……….………58

4.2 Pembahasan ... 61

4.2.1 Pembahasan Audit Operasional ... 61

4.2.2 Pembahasan Efektivitas dan Efisiensi Bagian Penjualan... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Perbedaan audit keuangan dan audit operasional……….32

Tabel 3.1: Operasionalisasi Variabel……….41

Tabel 4.1: Rekapituladi Hasil Uji Validitas Variabel X………54

Tabel 4.2: Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y………56

Tabel 4.3: Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas………57

Tabel 4.4: Hasil Korelasi antar Variabel………....58

Tabel 4.5: Hasil Uji-t……….59

Tabel 4.6: Perhitungan Besarnya Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y…...60

Tabel 4.7: Hasil Pengujian Hipotesis……….…60

Tabel 4.8: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Independensi Auditor Operasional……….………….…63

Tabel 4.9 : Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Kompetensi Auditor Operasional..……….…64

Tabel 4.10: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Ruang Lingkup Auditor Operasional..……….66

Tabel 4.11: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Pelaksanaan Audit Operasional………67

Tabel 4.12: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Laporan Audit…….…69

Tabel 4.13: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Tindak Lanjut…….….70

Tabel 4.14: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Lingkungan Pengendalian………..………….72


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.15: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Penetapan Resiko…...73 Tabel 4.16: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Aktivitas

Pengendalian………..…….75 Tabel 4.17: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Informasi dan

Komunikasi….………76 Tabel 4.18: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Efektivitas dan

Efisiensi………...77 Tabel 4.19: Jumlah dan Persentase Jawaban Sub Indikator Monitoring…………...79


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Persamaan dan perbedaan fase dua tipe audit………...19


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner penelitian Lampiran 2 : Formulir


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menurut Kotler (2009), saat ini kita sedang memasuki masa resesi. Krisis ekonomi terjadi lagi secara global, tak terkecuali imbasnya terasa sampai Indonesia. Resesi ini pun diramalkan akan berlangsung selama 10 tahun ke depan dan kondisi tidak akan kembali seperti sebelumnya.

Menurut Ritonga (2009) menuturkan bahwa untuk dapat bertahan dalam persaingan, perusahaan setidaknya harus mampu memberikan layanan yang terbaik pada konsumennya, mampu membangun sumber daya manusia yang produktif dan mampu menghasilkan keuntungan finansial yang memadai. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahan saling berlomba untuk menerapkan strategi dan kiat baru untuk memenangkan persaingan itu.

Sebuah perusahaan harus bisa menghasilkan laba agar dia tetap hidup dalam jangka waktu yang lama. Cara terbaik bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencetak laba adalah dengan meningkatkan penjualannya. Penjualan harus efektif agar laba yang dihasilkan dapat maksimal sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan dalam jangka panjang dapat mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas penjualan juga harus berorientasi pada pasar sehingga pihak manajemen perusahaan harus melihat kemungkinan adanya peluang, ancaman, kekuatan, maupun


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha kelemahan yang dijadikan pedoman dalam penerapan langkah berikutnya. (Robbins dan Coulter, 2004:199-200)

Aktivitas penjualan harus dilakukan secara efektif dan efisien, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya agar perusahaan dapat mencapai laba maksimal sesuai dengan harapan perusahaan. Pengelolaan aktivitas penjualan harus dilakukan tanpa mengabaikan fungsi-fungsi penting lainnya dalam perusahaan dengan melihat pentingnya aktivitas penjualan, maka pihak manajemen dituntut untuk mengkoordinasikan aktivitas penjualan sehingga efektif dan efisien. (Robbins dan Coutler, 2004:6)

Pihak manajemen membutuhkan suatu alat bantu, yaitu pemeriksaan operasional untuk mengevaluasi apakah aktivitas penjualan tersebut telat berjalan dengan efektif dan efisien. Pemeriksaan operasional hanya membantu dalam penilaian efektivitas dan efisiensi, tetapi juga dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, dan juga memberikan rekomendasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. (Sugeng : 2009)

Salah satu perusahaan yang melakukan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan penjualannya adalah PT. Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk. Tinjauan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada audit internal perseroan dalam rangka memastikan pengawasan dan audit telah dilaksanakan sudah mencakup semua faktor yang mempengaruhi pengendalian intern yang efektif terhadap kegiatan perseroan. Laba sebelum pajak meningkat sebesar Rp. 5.770.000.000 milyar atau Rp. 1,28 lebih tinggi daripada yang dicapai pada laba usaha diakibatkan oleh peningkatan dikomponen


(11)

3

Universitas Kristen Maranatha pendapatan lainnya. Hal ini menyebabkan peningkatan laba bersih sebanyak 440,43% dari Rp. 887.000.000 di tahun 2004 menjadi Rp. 4.740.000.000 di tahun 2005.

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa perusahaan yang melakukan pemeriksaan operasional mengalami peningkatan penjualan sehingga laba bersih perusahaanya pun meningkat. Perusahaan dapat terus mempertahankan kelangsungan hidupnya karena peningkatan laba yang terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan disajikan dalam skripsi yang berjudul : “Peranan Pemeriksaan Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Bagian Penjualan pada PT. Rocket Battery Indonesia”

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat hal-hal yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur dan kebijakan perusahaan yang dilakukan untuk perusahaan.

2. Apa kelemahan yang terdapat pada aktivitas penjualan perusahaan.

3. Seberapa besar peranan pemeriksaan operasional sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan perusahaan.


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun suatu pembahasan atau masalah yang telah diidentifikasikan guna memperjelas gambaran mengenai peranan pemeriksaan operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pada bagian penjualan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :

1. Meneliti prosedur dan kebijakan perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Mengetahui kelemahan yang terdapat pada aktivitas penjualan perusahaan.

3. Mengetahui seberapa besar peranan pemeriksaan operasional sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi :


(13)

5

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberi pandangan dan masukkan kepada pihak manajemen berupa alternatif-alternatif saran yang berguna bagi perusahaan sebagai pertimbangan dalam usaha untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

2. Masyarakat

Terutama masyarakat dikalangan perguruan tinggi penulis berharap hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai pemeriksaan operasional atas bagian penjualan.


(14)

80 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Rocket Battery Indonesia maka penulis dapat mengambil simpulan bahwa:

Audit operasional yang dilaksanakan pada PT. Rocket Battery Indonesia cukup berperan. Hal tersebut didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut:

a. Independensi : Auditor operasional bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama sehingga dalam menjalankan tugasnya, auditor operasional bersifat independen karena tidak terpengaruh oleh pihak lain dan bebas menyampaikan pendapatnya.

b. Kompetensi : Para staf auditor memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang akuntansi, perpajakan, komputer, dan ilmu lainnya.

Audit operasional terhadap penjualan yang dilaksanakan telah memadai dan berjalan dengan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor-faktor sebagai berikut:

1. Terpenuhinya komponen-komponen prosedur dan kebijakan perusahaan, yaitu :

a. Lingkungan pengendalian

1) Terdapat kebijakan tertulis mengenai kedisiplinan dan kejujuran yang ditetapkan oleh perusahaan


(15)

81

Universitas Kristen Maranatha 2) Terdapat kebijakan dan gaya operasi manajemen

mendukung efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan perusahaan

3) Penempatan karyawan baru berdasarkan ketrampilan, keahlian dan pendidikan yang dimilikinya

4) Menetapkan misi dan tujuan yang menjadi pedoman perusahaan

5) Mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab

6) Terdapat job description yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam perusahaan

b. Penetapan risiko yang meliputi :

1) Menetapkan resiko sebagai bagian dari pelaksanaan pemeriksaan operasional

2) Merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko tersebut

3) Batas minimum dan maksimum penjualan yang telah ditentukan selalu ditaati

4) Menetapkan resiko apabila tindakan perbaikan gagal dilakukan


(16)

82

Universitas Kristen Maranatha c. Aktivitas pengendalian yang meliputi :

1) Adanya penggunaan dokumen yang diberikan nomor urut cetak (prenumbered)

2) Adanya bukti dalam penyerahan barang ke pelanggan yang memuat jenis dan kuantitas barang yang dikirim 3) Memeriksa kuantitas barang yang diminta berdasarkan

dokumen sales order yang memuat jenis dan kuantitas barang yang akan dipesan

4) Memiliki sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang layak

2. Auditor operasional cukup berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi bagian penjualan, tetapi masih terdapat kelemahan dalan audit operasional, yaitu terdapat kendala dalam melakukan tindak lanjut. Hal ini disebabkan karena kurangnya evaluasi dalam melakukan tindak lanjut.

3. Audit operasional yang dilaksanakan berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pada bagian penjualan. Hal tersebut dapat dilihat dari:

a. Adanya pelaporan kepada pihak manajemen atas hasil audit operasional yang disertai rekomendasi-rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan dan penentuan arah kebijakan perusahaan


(17)

83

Universitas Kristen Maranatha b. Dilakukan pemantauan pada bagian penjualan terhadap

pelaksanaan kegiatan penjualan sehingga dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan dan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi

Dari perhitungan SPSS dengan metode Spearman, menunjukkan bahwa adanya korelasi sebesar 0.942 dan ada peran yang signifikan antara audit internal dengan efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku. Pada kolom sig.(2-tailed) angka probabilitas 0.000 lebih kecil dari 0.05, yang menunjukkan Ho ditolak dan berarti Hi diterima maka didapatkan hasil pengujian SPSS bahwa audit operasional memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi bagian penjualan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan dalam hal perbaikan agar diperoleh hasil yang memuaskan. Saran-saran yang dikemukakan adalah dalam melakukan tindak lanjut sebaiknya dilakukan evaluasi agar dapat meningkatkan kualitas profesionalisme auditor operasional yang akan berdampak pada peningkatan kinerja manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Evaluasi audit akan memuat kegagalan atau keberhasilan terhadap pencapaian tujuan dan mengidentifikasi berbagai penyimpangan serta solusinya.


(18)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Akmal. (2009). Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Jilid Satu. Edisi Dua, Penerbit Indeks, Jakarta.

Arens, Alvin A., dan James Loebbecke. (2000). “Auditing an integrated approach”, 8th edition, Prentice Hall International, Inc.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikasi Terpadu. Penerbit Indeks, Jakarta.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. (2002). Auditing. Jilid Satu. Edisi Lima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. (2003). Auditing. Jilid Dua. Edisi Lima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. (2009). Kondisi Ekonomi Tidak Akan Normal. Seminar Marketing in Turbulent Times, 27 Mei 2009 diakses dari http://bisniskeuangan.kompas.com/

read/xml/2009/05/27/14391079/kotler.kondisi.ekonomi.tidak.akan.normal pada

tanggal 27 Mei 2009.

Narbuko, Cholid., dan H. Abu Achmadi. (2001). Metodologi Penelitian. Edisi Tiga, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

PT. Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk. (2005). Annual Report. Diakses dari http://202. 155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuan gan/04_Annual%20Report/2005/Fishindo%20Kusuma%20Sejahtera%20(FIS H)/FISH_Annual%20Report%202005.pdf

Ritonga, Alison. (2009) Outsourcing Internal Audit : Sebuah Alternatif Untuk Meningkatkan Efisiensi. Diakses dari http://www.reindo.co.id/reinfokus /edisi21/outsource.htm

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. (2004). Manajemen. Jilid Satu. Edisi Tujuh, Penerbit Indeks, Jakarta.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. (2005).

Sawyer’s Internal Auditing. Jilid satu. Edisi Lima, Penerbit Salemba Empat,


(19)

85

Universitas Kristen Maranatha Sugeng, Bambang. (2009) Audit Operasional. Diakses dari

http://www.mojokertokab.go

.id/mjk/sub/INSPEKTORAT/?page=articles_&no=1&sub=Audit%20Operasi onal pada tanggal 8 Juni 2009.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Enam, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Dasar-Dasar Audit Operasional. Penerbit Harvarindo, Jakarta.


(1)

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Rocket Battery Indonesia maka penulis dapat mengambil simpulan bahwa:

Audit operasional yang dilaksanakan pada PT. Rocket Battery Indonesia cukup berperan. Hal tersebut didukung oleh adanya beberapa faktor sebagai berikut:

a. Independensi : Auditor operasional bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama sehingga dalam menjalankan tugasnya, auditor operasional bersifat independen karena tidak terpengaruh oleh pihak lain dan bebas menyampaikan pendapatnya.

b. Kompetensi : Para staf auditor memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang akuntansi, perpajakan, komputer, dan ilmu lainnya.

Audit operasional terhadap penjualan yang dilaksanakan telah memadai dan berjalan dengan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor-faktor sebagai berikut:

1. Terpenuhinya komponen-komponen prosedur dan kebijakan perusahaan, yaitu :

a. Lingkungan pengendalian


(2)

81

Universitas Kristen Maranatha 2) Terdapat kebijakan dan gaya operasi manajemen

mendukung efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan perusahaan

3) Penempatan karyawan baru berdasarkan ketrampilan, keahlian dan pendidikan yang dimilikinya

4) Menetapkan misi dan tujuan yang menjadi pedoman perusahaan

5) Mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab

6) Terdapat job description yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam perusahaan

b. Penetapan risiko yang meliputi :

1) Menetapkan resiko sebagai bagian dari pelaksanaan pemeriksaan operasional

2) Merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko tersebut

3) Batas minimum dan maksimum penjualan yang telah ditentukan selalu ditaati

4) Menetapkan resiko apabila tindakan perbaikan gagal dilakukan


(3)

c. Aktivitas pengendalian yang meliputi :

1) Adanya penggunaan dokumen yang diberikan nomor urut cetak (prenumbered)

2) Adanya bukti dalam penyerahan barang ke pelanggan yang memuat jenis dan kuantitas barang yang dikirim 3) Memeriksa kuantitas barang yang diminta berdasarkan

dokumen sales order yang memuat jenis dan kuantitas barang yang akan dipesan

4) Memiliki sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang layak

2. Auditor operasional cukup berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi bagian penjualan, tetapi masih terdapat kelemahan dalan audit operasional, yaitu terdapat kendala dalam melakukan tindak lanjut. Hal ini disebabkan karena kurangnya evaluasi dalam melakukan tindak lanjut.

3. Audit operasional yang dilaksanakan berperan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pada bagian penjualan. Hal tersebut dapat dilihat dari:

a. Adanya pelaporan kepada pihak manajemen atas hasil audit operasional yang disertai rekomendasi-rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan dan penentuan arah kebijakan perusahaan


(4)

83

Universitas Kristen Maranatha b. Dilakukan pemantauan pada bagian penjualan terhadap

pelaksanaan kegiatan penjualan sehingga dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan dan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi

Dari perhitungan SPSS dengan metode Spearman, menunjukkan bahwa adanya korelasi sebesar 0.942 dan ada peran yang signifikan antara audit internal dengan efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku. Pada kolom sig.(2-tailed) angka probabilitas 0.000 lebih kecil dari 0.05, yang menunjukkan Ho ditolak dan berarti Hi diterima maka didapatkan hasil pengujian SPSS bahwa audit operasional memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas dan efisiensi bagian penjualan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan dalam hal perbaikan agar diperoleh hasil yang memuaskan. Saran-saran yang dikemukakan adalah dalam melakukan tindak lanjut sebaiknya dilakukan evaluasi agar dapat meningkatkan kualitas profesionalisme auditor operasional yang akan berdampak pada peningkatan kinerja manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Evaluasi audit akan memuat kegagalan atau keberhasilan terhadap pencapaian tujuan dan mengidentifikasi berbagai penyimpangan serta solusinya.


(5)

Akmal. (2009). Pemeriksaan Manajemen Internal Audit. Jilid Satu. Edisi Dua, Penerbit Indeks, Jakarta.

Arens, Alvin A., dan James Loebbecke. (2000). “Auditing an integrated approach”, 8th edition, Prentice Hall International, Inc.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi Terpadu. Penerbit Indeks, Jakarta.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. (2002). Auditing. Jilid Satu. Edisi Lima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters. (2003). Auditing. Jilid Dua. Edisi Lima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. (2009). Kondisi Ekonomi Tidak Akan Normal. Seminar Marketing in Turbulent Times, 27 Mei 2009 diakses dari http://bisniskeuangan.kompas.com/ read/xml/2009/05/27/14391079/kotler.kondisi.ekonomi.tidak.akan.normal pada tanggal 27 Mei 2009.

Narbuko, Cholid., dan H. Abu Achmadi. (2001). Metodologi Penelitian. Edisi Tiga, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

PT. Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk. (2005). Annual Report. Diakses dari http://202. 155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuan gan/04_Annual%20Report/2005/Fishindo%20Kusuma%20Sejahtera%20(FIS H)/FISH_Annual%20Report%202005.pdf

Ritonga, Alison. (2009) Outsourcing Internal Audit : Sebuah Alternatif Untuk Meningkatkan Efisiensi. Diakses dari http://www.reindo.co.id/reinfokus /edisi21/outsource.htm

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. (2004). Manajemen. Jilid Satu. Edisi Tujuh, Penerbit Indeks, Jakarta.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. (2005).


(6)

85

Universitas Kristen Maranatha Sugeng, Bambang. (2009) Audit Operasional. Diakses dari

http://www.mojokertokab.go

.id/mjk/sub/INSPEKTORAT/?page=articles_&no=1&sub=Audit%20Operasi onal pada tanggal 8 Juni 2009.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Enam, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Dasar-Dasar Audit Operasional. Penerbit Harvarindo, Jakarta.