KERENTANAN SEKS BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA YANG KOST TANPA INDUK SEMANG DI KELURAHAN SIDOREJO HILIR KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

KERENTANAN SEKS BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA
YANG KOST TANPA INDUK SEMANG DI KELURAHAN
SIDOREJO HILIR KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG

Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :
NIA ADRIA
NIM. 308322042

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

ABSTRAK
NIA ADRIA, NIM 308322042, “Kerentanan Seks Bebas di Kalangan

Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir
Kecamatan Medan Tembung”, Jurusan Pendidikan Antropologi, Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2012, Skripsi.
Penelitian ini membahas tentang Kerentanan Seks Bebas di Kalangan
Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir
Kecamatan Medan Tembung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan anak kost melakukan seks bebas, untuk
mengetahui gaya hidup yang diinginkan mahasiswa dan untuk mengetahui
bagaimana kerentanan seks bebas di kalangan mahasiswa yang kost tanpa induk
semang di Kelurahan Sidorejo Hilir.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan
Tembung. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
kost yang tidak memiliki induk semang di Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan
Medan Tembung. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sample
maka dari itu sampel dalam penelitian ini berjumlah sembilan orang, jumlah
informan yang diperoleh peneliti dianggap cukup representative. Teknik analisa
data yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara mendalam serta
dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan yaitu mengelompokkan hasil
data,menginterpretasikan data, menganalisa data dan membuat kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor-faktor yang
menyebabkan anak kost melakukan seks bebas seperti : kurangnya kontrol
sosial,faktor teknologi,rendahnya kepedulian dan pengawasan warga
setempat,faktor lingkungan,faktor dorongan kebutuhan nafsu seks,faktor ekonomi
dan kurangnya ajaran agama. Gaya hidup yang diinginkan mahasiswa yaitu gaya
hedonis seperti shopaholic,karaokean dan dugem. Rentan terjadinya seks bebas
menjadi identitas pergaulan yang dianggap modern di kalangan mahasiswa.

i

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan kesehatan dan kesempatan,
sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Kerentanan Seks Bebas di Kalangan
Mahasiswa Yang Kost

Tanpa Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir

Kecamatan Medan Tembung”. Banyak kesulitan dan hambatan yang dilalui

penulis dalam penulisan skripsi ini, namun dengan bantuan, bimbingan dan
motivasi yang diberikan oleh ibu dosen pembimbing, akhirnya penuklis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadri bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna,oleh karenanya penulis mengharapkan masukan-masukan yang
membangun, untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya.
2. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan,
segala bantuan, doa dan motivasi sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan perkuliahan dengan baik..
3.

Bapak Prof.dr.Ibnu Hajar,M.Si sebagai Rektor UNIMED

4. Bapak Drs. Restu M.S sebagai Dekan Fis UNIMED
5. Ibu Dra.Nurjanah, M.Pd sebagai ketua jurusan Pendidikan Antropologi
6. Ibu

Dra. Trisni Andayani M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi


Penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan,bantuan, arahan dan
motivasi sehinngga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Ibu Dra.Puspitawati,M.Si sebagai Pembimbing Akademik penulis, yang
telah banyak memberikan arahan,bimbingan motivasi dan masukan yang
sangat berarti selama penulis menjadi mahasiswa UNIMED.
8. Bapak Drs.Waston Malau sebagai Dosen Penguji. Yang telah banyak
memberikan berbagai masukan dan pendapat yang sangat berarti bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Noviy Hasanah, M.Hum sebagai Dosen Penguji. Yang telah banyak
memberikan masukan,pendapat,motivasi yang sangat berarti bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua dosen-dosen Pendidikan Antropologi yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu terima kasih atas ilmu, pengalaman dan motivasi
selama ini.
11. Kedua adik penulis, Army Adria dan Rizky Yahya yang selalu
memberikan semangat doan dan perhatiannya kepada penulis.
12. Riris Yuvenalisa Tinambunan yang selalu memotivasi, memberi dukungan
serta waktunya dalam membantu penulis dari awal judul sampai akhir

skripsi.
13. Uli mahasiswi Usu

yang selau membantu dalam mencari dan

meminjamkan buku bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Ryan

Nugroho

yang

selalu

tidak

henti-hentinya

memberikan


semangat,doa dan motivasi bagi penulis hingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat saya tercinta Yosi Pratiwi Tanjung, Husni, Devi, Rika,
Friska, Erisa ,Feriel, Yuni, Yetno dan teman-teman lainnya stambuk 2008
yang saling membantu dan meendukung penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini

16. Teman-teman seperjuangan PPL di bangun Purba, Nova, Retno, Zumi
,Esti, Cindy ,Ema, Diah, Gumpal dan teman-teman lainny
17. Bapak Lurah beserta pegawai kantor Kelurahan Sidorejo Hilir yang telah
memberikan izin serta data bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Bagi semua pihak dan seluruh responden yang telah banyak membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat ditulis satu
persatu,, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat
berguna bagi kita semua
Medan,

Agustus 2012


Penulis

Nia Adria
NIM : 308322042

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................................

i

KATA PENGANTAR. ..................................................................................................

ii

DAFTAR ISI…. .............................................................................................................

iii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah…. .........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah….. ..............................................................................

5

C. Pembatasan Masalah…. ..............................................................................

6

D. Perumusan Masalah…….............................................................................

6

E. Tujuan Penelitian….....................................................................................

6


F. Manfaat Penelitian…...................................................................................

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Konseptual….. ............................................................................

8

1. Perilaku Menyimpang…… ....................................................................

8

2. Norma Sosial……. .................................................................................

11

3. Gaya Hidup…… .....................................................................................


14

4. Kost atau Indekost…. .............................................................................

15

5. Seks Bebas…….. ....................................................................................

16

B. Kerangka Berfikir…. ...................................................................................

22

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…… ....................................................................................

23

B. Lokasi Penelitian….. ...................................................................................


26

C. Populasi dan Sampel…. ..............................................................................

24

D. Teknik Pengumpulan Data…. .....................................................................

25

E. Analisa Data… ............................................................................................

26

BAB IV PEMBAHASAN
1. Letak Geografis Kecamatan Medan Tembung…........................................

28

1.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Sidorejo Hilir……… ...............................

29

2. Latar Belakang Rentan Terjadinya Perilaku Seks Bebas di Kalangan
Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir

35

3. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Anak Kost Melakukan Seks Bebas ......

39

4. Gaya Hidup Yang Diinginkan Nahasiswa Yang Kost ................................

44

5. Kerentanan Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa
Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung ..

51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan…………………………………..............................................

74

1. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Anak Kost Melakukan Seks Bebas ......

74

2. Gaya Hidup Yang Diinginkan Mahasiswa Yang Kost………....................

75

3. Kerentanan Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa
Induk Semang di Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung ..

76

SARAN……………… ......................................................................................

78

Daftar Pustaka…………….. ..............................................................................

80

Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Secara umum dalam struktur masyarakat,mahasiswa merupakan generasi intelektual
yang seharusnya mampu berprilaku sesuai dengan norma dan nilai yang baik. Mahasiswa
seharusnya lebih mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk . Tuntutan dan
harapan masyarakat adalah menginginkan agar mahasiswa menjadi manusia bermoral dan intelek
sehingga mampu membersihkan ketimpangan – ketimpangan sosial yang ada, juga diharapkan
mampu menjadi inovator pembangunan di dalam segala aspek kehidupan masyarakat .
Mahasiswa

merupakan

generasi

yang

seharusnya

dituntut

untuk

mengembangkan

profesionalisme mereka untuk membangun Negara dan menegakkan norma-norma sosial.
Namun kondisi ini ironis dengan status dan label tersebut karena berdasarkan kenyataan
di lapangan ditemukan perilaku – perilaku menyimpang yang justru dllakukan oleh kalangan
mahasiswa sendiri, seperti mabuk–mabukan , penganiayaan, pencurian, membunuh,memeras,
menjambret, berkelahi dengan senjata tajam, tawuran, perjudian, penyalahgunaan narkoba serta
perilaku seks bebas (http://sugiartoagribisnis.wordpress.com).
Berdasarkan data yang di temukan di media cetak di Kelurahan Harjosari, Kecamatan
Medan Amplas “rumah kos esek-esek” dibombardir ribuan warga, karena sering membawa
wanita malam dan sejumlah rekan-rekannya untuk pesta narkoba,miras dan mejadikan kost
sebagai tempat maksiat. (New kriminal,14 Mei 2012).
Selanjutnya data juga ditemukan di media cetak BKKBN Sumut Anthony,S.Sos
mengatakan jumlah remaja berusia 16-21 tahun di Medan sebanyak 7.537 jiwa. Dan hasil riset

BKKBN menyebutkan bahwa 52 persen remaja di kota Medan sudah pernah melakukan seks
pranikah. Ada sekitar 3.919 remaja di kota Medan yang melakukan seks bebas. (Waspada, 29
Mei 2012)
Hasil penelitian dari beberapa Universitas dan LSM menunjukkan bahwa perilaku seks
bebas di kalangan mahasiswa sudah cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dari tingginya angka
perilaku intercourse mahasiswa yang relatif tinggi di beberapa Universitas. Selain itu, banyaknya
“ayam kampus” di beberapa perguruan tinggi di Semarang, hingga masuk sebuah acara salah
satu program acara TV Swasta Nasional pada tahun 2005 menjadikan permasalahan seks bebas
dikalangan mahasiswa sudah sangat memprihatinkan dan menjadi masalah mendesak yang perlu
antisipasi dan penanganan segera.
(http://noe-amabile.blogspot.com/2009/06/kondisi-kesehatan-seksual-mahasiswa.html)
Penelitian yang sama pada tahun 2002 lalu, masyarakat Yogyakarta dikejutkan oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan (LSCK) dengan tema
virginitas di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Survei dilakukan atas sebanyak 1.660 mahasiswa
dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Hasilnya, sebanyak 97,5% dari responden
mengaku telah kehilangan virginitasnya akibat seks pranikah. Penelitian yang dilakukan oleh
LSCK kali ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Uniknya, hasil survei kali ini tidak mendapatkan reaksi
keras seperti sebelumnya. Disamping itu, pro dan kontra tidak banyak terlihat dan tenggelam
begitu saja dalam kurun waktu yang singkat. Reaksi masyarakat Yogyakarta sendiri terlihat
seolah mengamini hasil survei tersebut.
(http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/30/fenomena-seks-pra-nikah-di-kalangan-mahasiswa-diyogyakarta/)

Hasil penelitian di atas memungkinkan juga berlaku di kota Medan. Sebab kota Medan
sebagai kota pendidikan banyak dijadikan tujuan oleh mahasiswa luar daerah untuk melanjutkan
studinya. Kecamatan Medan Tembung merupakan salah satu kawasan yang dikenal sebagai
daerah pemukiman mahasiswa karena terdapat beberapa kampus seperti Universitas Negeri
Medan, Universitas Medan Area, Universitas Amir Hamzah, dan Stipap Hal ini dapat dilihat dari
berbagai aktivitas malam di kafe-kafe, rumah kontrakan maupun rumah kost tanpa induk semang
yang rentan sekali terhadap perilaku seks bebas.
Rumah kontrakan atau rumah kost tanpa induk semang begitu rentan terhadap terjadinya
perilaku seks bebas. Namun rumah kontrakan atau rumah kost tanpa induk semang lebih banyak
dijadikan pilihan oleh mahasiswa sebagai tempat tinggal sementara selama kuliah daripada
rumah kontrakan yang ada pengawasan dari pemiliknya serta rumah kost yang ada induk
semangnya, sebab mereka merasa tidak bebas dalam melakukan segala aktivitas sesuai yang
diinginkan termasuk perilaku seks bebas. Yang lebih memprihatinkan lingkungan masyarakat
sekitar yang cenderung “lepas tangan” dan “menutup mata”. Hal ini disebabkan masyarakat
perkotaan yang cenderung permisif sehingga tidak memperhatikan dan mempermasalahkan
semua aktivitas yang ada disekelilingnya. Hal ini berimplikasi kepada longgarnya pengawasan.
Disamping itu faktor lain seperti warung internet yang menjamur di kecamatan Medan
Tembung ini memudahkan orang-orang mengakses berbagai situs di internet termasuk video
porno secara bebas tanpa pengawasan. Pemasaran blue film dalam bentuk vcd porno yang
menyebar luas di masyarakat secara bebas dan mudah didapatkan oleh mahasiswa.
Menurut Ranita Ritongga (2011 : 3) Kegiatan seks bebas menjadi salah satu bentuk
produk kultural manusia yang cukup lama, dari waktu ke waktu selalu ada kreasi yang dilakukan
mulai dari yang terang-terangan hingga yang terselubung lewat aktivitas hiburan malam. Kafe

remang-remang seolah tak lengkap tanpa kehadiran layanan seks kilat yang tidak berhubungan
hiburan. Kafe dijadikan tempat “nongkrong” dan ajang berkumpul sambil minum dan makan
bagi kaula muda,ternoda dengan adanya fasilitas ruang berpenyekat bagai kamar dengan lampu
penerangan yang remang-remang sehingga digunakan sebagai ajang berkumpul berubah fungsi
menjadi ajang bermesum.
Lebih lanjut Ranita ( 2011 : 4) Hasil observasi yang dilakukannya, pada malam hari
ditemukan perempuan dan laki-laki yang berpasang-pasangan duduk diatas motor dengan
penerangan yang remang-remang bahkan gelap sembari bercumbu mengumbar nafsu. Diantara
sekian banyak pasangan-pasangan tersebut sebagian diantara mereka berstatus mahasiswa.
Perilaku seks bebas dikalangan mahasiswa yang masih berstatus belum menikah
melanggar norma dan susila,bahwa fakta pemuda yang berstatus mahasiswa yang justru
melakukannya. Fenomena kerentanan seks bebas di kalangan mahasiswa yang kost tanpa induk
semang di Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung, masih belum diungkap oleh
media massa atau peneliti akademis. Sehingga seks bebas yang rentan terjadi di Kelurahan
Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung ini belum terungkap ke khalayak masyarakat. Oleh
sebab itu peniliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul : “Kerentanan Seks
Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di Kelurahan Sidorejo
Hilir Kecamatan Medan Tembung”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas,maka dapat di
identifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.

Kegiatan seks bebas di kalangan mahasiswa.

2.

Anak kost yang tidak memiliki induk semang.

3.

Prilaku menyimpang di kalangan anak kost.

4.

Banyaknya sarana yang mendukung terjadinya perilaku seks bebas

5.

Kerentanan Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di
Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung

1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya masalah yang akan di bahas, maka peneliti mengadakan
pembatasan masalah yang akan di teliti. Adapun masalah yang akan diteliti dan dibahas adalah: “
Kerentanan Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di
Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung”.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas yang telah di uraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.

Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan anak kost melakukan seks bebas ?

2.

Gaya hidup yang bagaimanakah yang di inginkan mahasiswa yang kost tanpa induk
semang?

3.

Bagaimanakah kerentanan seks bebas di kalangan mahasiswa yang kost tanpa induk semang
di Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak kost melakukan seks bebas di
Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.

2.

Untuk mengetahui gaya hidup yang di inginkan mahasiswa yang kost tanpa induk semang
di Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung.

3.

Untuk mengetahui bagaimana kerentanan seks bebas di kalangan mahasiswa yang kost
tanpa induk semang di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.

1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat :
1.

Untuk dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kelimuan sekaligus dijadikan
bahan rujukan bagi studi maupun penelitian lain yang berhubungan dalam bidang kajian
mengenai gaya hidup dan penyimpangan sosial di perkotaan.

2.

Untuk digunakan sebagai gambaran kenyataan pergaulan mahasiswa di kota Medan yang
menyimpang, yang dalam hal ini adalah kebebasan anak kost.

3.

Sebagai persyaratan untuk mendapatkan sarjana pendidikan antropologi.

4.

Untuk dapat memberi masukan terhadap pengelola kost, masyarakat, dunia pendidikan,
aparat pemerintah agar lebih peduli terhadap generasi muda seperti mahasiswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Anak Kost Melakukan Seks Bebas
1. Adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yaitu
dengan adanya teknologi yang canggih seperti VCD, internet, majalah, TV, video
porno. Mahasiswa cenderung ingin tahu dan ingin mencoba-coba serta meniru dengan
apa yang dilihat dan didengarnya.
2.

Banyaknya waktu luang yang tidak bermanfaat membuat mahasiswa yang kost
terjerumus pergaulan bebas. Dalam arti mahasiswa yang kost mementingkan hidup
bersenang-senang, bermalas-malasan, suka berkumpul sampai larut malam yang akan
membawa mereka terjerumus dalam pergaulan bebas.

3. Gaya pacaran yang mengumbar nafsu akan mengarah ke orientasi seks yang
menjadikan bukti kesetiaan terhadap pasangan dan berorientasi kepada materi.
4. Pola asuh orang tua, yang terlalu mengekang anaknya, sehingga ketika anaknya
berada jauh dari orang tuanya, menjadi lepas kendali. Dan kurangnya komunikasi
secara terbuka antara orang tua dan anak dalam masalah seksual yang dapat
memperkuat terjadinya penyimpangan sosial.
5. Ketidakpedulian bahwa keperawanan itu penting bagi sorang wanita, sebagai symbol
kehormatan bahwa dirinya adalah wanita yang baik-baik.

6. Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat setempat terhadap kost-kosan mahasiswa
yang tidak memiliki iinduk semang terhadapnya rentannya perilaku seks bebas.

2. Gaya Hidup Yang Diinginkan Mahasiswa Yang Kost
1. Shopaholic di kalangan mahasiswa yaitu hanya rasa gengsi tinggi yang diperoleh dari
menonjolkan merek-merek terkenal dan mahal, atau simbol-simbol kemewahan lainnya
adalah merupakan gejala umum mahasiswa sekarang.

2. karaoke sebagai suatu gaya hidup mahasiswa karena dengan karaoke mereka
memperoleh kepuasan dan kesenangan yang mampu menghilangkan beban pikiran
yang mereka rasakan. Berkumpul dan bercanda dengan teman-teman di dalam
ruangan karaoke dianggap sebagian mahasiswa sebagai salah satu cara yang ampuh
untuk menghibur diri dan menghilangkan stres.
3. Dugem sebagai sebuah istilah problem khas anak muda, merujuk pada suatu dunia
malam bernuansa kebebasan, ekspresif, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik
dan metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegemberiaan sesaat. Melalui
dugem mahasiswa merasa menemukan “jati diri” mereka yang identik dengan
ekspresi emosionalisme khas gejolak jiwa muda. Melalui dugem juga, mahasiswa
bisa menemukan komunitas bergaulnya, baik dengan sesame laki-laki atau pun
dengan kaum wanita. Intinya dugem itu adalah just having fun, sekedar hura-hura
yang membutuhkan uang dan uang.

3. Kerentanan Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa Yang Kost Tanpa Induk Semang di
Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung
Realitas rentannya seks bebas ditemukan dikalangan mahasiswa yang kost tanpa induk
semang di Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung. rentannya seks bebas
dikalangan mahasiswa telah menodai fitrah mahasiswa sebagai agent of change and agent of
control. Sehingga fitrah tersebut telah menjadi barang langka yang harus dilindungi karena
terancam kepunahan. Mahasiswa banyak yang terjebak pada perangkap budaya yang
menyesatkan.
Kenyataan ini sungguh ironis mengingat mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa
dan di pundak mahasiswalah harapan semua orang bertumpu. Mahasiswa yang terpengaruh
budaya menyimpang dan sulit melepaskan diri dari pengaruh teman-temannya yang samasama berperilaku menyimpang perlahan-lahan akan kehilangan daya pikir, logika, nalar, dan
analisisnya. Akibatnya adalah mahasiswa terancam kehilangan generasi penerus yang
pandai, idealis, kritis, dan dapat memberi solusi atas permasalahan yang akan timbul.
Sebanyak tujuh dari Sembilan responden mahasiswa yang kost kebanyakan dari
perguruan tinggi swasta dan keseluruhannya dari angkatan 2008, 2009 dan 2010. Dari
kesemua responden, jika dianalisa bukan kelurga yang kurang mampu. Hal ini dapat dilihat,
tiga dari sembilan responden memiliki orang tua yang berprofesi PNS, dan enam responden
lainnya memiliki orang tua yang berprofesi sebagai karyawan perkebunan, dan wiraswasta.
Enam responden juga memiliki ibu yang juga bekerja. Dapat disimpulkan Sembilan
responden bukanlah dari golongan keluarga kurang mampu.
Sebanyak sembilan responden, yaitu Rani, Yeni, Mila, Bella, Dewi, Veny, Citra, Raja
dan Putra yang menjadi informan dari realitas terjadinya seks bebas tanpa induk semang.

Tempat kost khusus wanita yang dihuni oleh Rani, Yeni, Mila, Bella, Dewi, Veny, dan
Citra. Sedangkan Raja dan Putra tinggal di kost campuran yaitu kost laki-laki dengan
perempuan. Untuk mengetahui bagaimana kerentanan seks bebas di kalangan mahasiswa
yang kost peneliti menumpang tempat kost temannya yaitu Bella. Bersumber dari Bella
(kost khusus wanita) dan Iwan (kost campuran) peneliti bisa masuk ke lingkungan tempat
kost lalu berkenalan dengan teman-temannya dan mencari informasi mengenai kehidupan
mahasiswa yamg kost tanpa induk semang yang rentan terhadap seks bebas.
Hasil yang ditemukan di lapangan bahwa seks sudah menjadi sebagian kecil kebutuhan
mahasiswa dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, khususnya bagi
mahasiswa yang kost tanpa induk semang sangat bebas untuk bisa melakukan perilaku seks
tersebut. Karena dalam lingkungan yang bebas dikarenakan kurang adanya kontrol sosial
dari masyarakat setempat sehingga para mahasiswa yang kost tanpa induk semang pada
khususnya dapat melakukan perbuatan tersebut.

Saran
Adapun saran dari peneliti yang dapat disampaikan adalah:
1. Hendaknya para mahasiswa harus memahami konsep pacaran yang baik. Katakan
"tidak", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi
setiap wanita permintaan seks sebagai "bukti cinta", jangan dipenuhi, karena yang paling
rugi adalah pihak wanita.
2. Mahasiswa hendaknya selektif dalam memilih teman atau dalam berinteraksi dengan
teman sepermainan. Sekalipun berteman dengan mereka yang sering melakukan perilaku

seks bebas itu tidak dapat dihindarkan, maka alangkah baiknya jika mahasiswa lebih bisa
memilih mana yang pantas untuk diikut mana yang tidak.
3. Mahasiswa hendaknya menghindarkan diri dari segala bentuk perilaku seks bebas baik
yang dianggap sepele ( seperti berpelukan dan berciuman), maupun seks bebas yang
sudah memiliki batas seperti meraba bagian vital pasangan, petting, serta melakukan
hubungan badan.
4. Adanya peraturan yang lebih mengikat, serta yang dilakukan kontrol yang rutin oleh
pemilik kost, sehingga kegiatan sehari-hari mereka bisa lebih terkontrol, serta
berhubungan baik dengan pihak berwajib.

DAFTAR PUSTAKA
Adlin, Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup . Yogyakarta : Jalasutra
Arikunto, Suharsimi.. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta : Jakarta
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Emka, Moammar. 2005. Jakarta Underground Jilid I. Jakarta. Gagas Media
Irawan, Faisal. 2010. Peran Media Internet Terhadap Prostitusi di Kalangan
Mahasiswa di Kota Medan : (Skripsi) UNIMED
Kartono, Kartini. 1989. Patologi Sosial, Jilid I, Jakarta : CV. Rajawali
Koentjaraningrat. 1989. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta :
Gramedia
Perdana, Divana. 2011. Dugem Ekspresi Cinta Seks dan Jati Diri. Yogyakarta:
Laksana
Ranita Ritongga, Mita. 2011. Perilaku Seks Bebas di Kalangan Mahasiswa :
(Skripsi) USU
Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
Soyomukti, Nurani. 2010. Membongkar Aib Seks Bebas dan Hedonissme Kaum
Selebriti. Bandung : Nuansa
Sunarto, Kamanto.2000.Pengantar Sosiologi, Edisi Kedua, Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi.
Suyanto, Bagong & Narwoko, Dwi. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta. Kencana
Irna. 29 Mei 2012. 3.919 Remaja di Medan Pernah Lakukan Seks Pra Nikah :
Waspada
Lubis. 14 Mei 2012. Rumah Kost Esek-esek Dibombardir Ribuan Warga : New
Kriminal

1

http://www.asiamaya.com/peta/medan/medan/medan_perjuangan/sidorejo_hilir.ht
m/diakses 16.30 pada tanggal 2/08/12

http://mantrinews.blogspot.com/2012/02/perilaku-seksual.html/diakses 19.00 pada
tanggal 5/08/12.
(http://noe-amabile.blogspot.com/2009/06/kondisi-kesehatan-seksualmahasiswa.html diakses 20.30 pada tanggal 20/03/12)

http://www.pemkomedan.go.id/mdntem_aparat.php/diakses 15.30 pada tanggal
14/06/12
(http://rubrikbahasa.wordpress.com/2011/04/06/kos-kontrak-sewa/diakses
pada tanggal 18/03/12)

21.10

(http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/30/fenomena-seks-pra-nikah-dikalangan-mahasiswa-di-yogyakarta/ diakses 23.00 pada tanggal 21.00 pada
tanggal 21/07/12)
(http://sugiartoagribisnis.wordpress.com diakses 14.10 pada tanggal 07/03/12).

2