PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENEGAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENEGAKAN

TINDAK PIDANA KORUPSI DI KELURAHAN

SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Ian Ferdinand A.S. Situmorang NIM. 3103111040

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini Diajukan oleh Ian Ferdinand A.S. Situmorang NIM. 3103111040, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diujikan

Diketahui oleh, Medan, Juni 2014

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Dra. Yusna Melianti, M.H. Dra. Yusna Melianti, M.H. NIP. 19561008198511 2 001 NIP. 19561008198511 2 001


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi oleh Ian Ferdinand A.S. Situmorang NIM. 3103111040 Telah dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada

Tanggal 14 Juli 2014

TIM PENGUJI

1. Dra. Yusna Melianti, M.H. _______________________ Pembimbing

2. Dra. Rosnah Siregar, SH, M.Si _______________________ Penguji

3. Drs. Buha Simamora, SH, MH _______________________ Penguji

4. Sri Hadiningrum, S.H, M.Hum _______________________ Penguji

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal 14 Juli 2014 Panitia Ujian

Ketua Jurusan PPKn

Dra.Yusna Melianti, MH NIP. 19561008 198511 2 001


(4)

ABSTRAK

Ian Ferdinand A.S. Situmorang. NIM 3103111040. Persepsi Masyarakat Terhadap Penegakan Tindak Pidana Korupsi Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap penegakan tindak pidana korupsi di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan XIV Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung . Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 575 Kepala Keluarga (KK), dan yang menjadi sampelnya diambil 10% dari keseluruhan jumlah Kepala Keluarga yaitu 10% dari 575 Kepala Keluarga (KK) adalah sebanyak 58 Kepala Keluarga (KK). Data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui teknik perhitungan statistik sederhana.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa masyarakat dapat menilai dan membuat suatu pendapat yang menyangkut mengenai masalah korupsi yang ada di Kota Medan, dimana masyarakat menyatakan bahwa korupsi tersebut adalah tindakan yang sangat tidak terpuji karena masalah ini telah berdampak merusak sendi-sendi kehidupan serta dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas. Juga perbuatan ini lambat laun seakan menjadi budaya. Korupsi sudah merupakan ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur. Masyarakat membutuhkan kejelasan terhadap penanganan dari tindak pidana korupsi ini, dan menginginkan pihak yang mengambil peran dalam hal ini adalah pihak KPK, Kepolisian, hakim, dan pihak –pihak lain yang menangani kasus korupsi. Masyarakat menginginkan terciptanya kedamaian dan kesejahteraan dengan menyelesaikan masalah korupsi yang sedang berkembang di negara ini.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan PenyertaanNya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik.

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa program srata satu (S-1) dalam menyelesaikan perkuliahan, guna meraih gelar Sarjana Pendidikan dari jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul : Persepsi Masyarakat Terhadap Penegakan Tindak Pidana Korupsi Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen Pembimbing Skripsi penulis yakni kepada Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H yang berkenan membimbing dan memberikan waktu, arahan serta dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan proposal ini.

Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial sekaligus Dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan. 5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia memberi waktu dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan sehingga penulisan ini bisa terselesaikan dengan baik. 6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang memberi semangat dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga Dosen Penguji Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini.

8. Pak Drs. Buha Simamora, SH, M.H dan Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku Penguji yang memberikan arahan dan bimbingan demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Para Staf Pengajar/Dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik.

10.Buat Bapak Tongku P. Siregar, SH selaku Kepala Kelurahan Sidorejo dan Bapak M. Nur Guci selaku Kepala Lingkungan XIV Kelurahan Sidorejo


(7)

yang telah banyak memberikan arahan, dukungan serta informasi yang endukung demi kelancaran penyelesaian skripsi ini.

11.Teristimewa kepada Ayahanda L. Situmorang dan Ibunda Alm. S. Br. Capah penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan rasa hormat atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan bantuan serta dorongan baik moril maupun materil serta doa yang tiada putus-putusnya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

12.Buat abang saya Prima G.S. Situmorang dan adik saya Adriana M. Situmorang dan Zionita G. Situmorang yang selalu mendukung dan memberi doa serta memotivasi penulis baik moril maupun materil.

13.Teristimewa buat kekasihku Tanti Yosepa Simbolon yang selalu memperhatikan dan memberi dukungan saat susah maupun senang kepada penulis selama proses penyusunan hingga skripsi ini selesai.

14.Buat seluruh teman Kelas Reguler B PPKn 2010 Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

15.Buat sahabat tersayang (El-Divo) : Patar Saputra Sihombing, Riko Simarmata, dan Gio Simbolon.

16.Buat kawan Kost Kambuna 108 : Bang Trisno Manalu, Bang Vael Sibarani, Bang Horas, Brian S. Capah, Nasib Siburian, Alfonso Tampubolon, Ruhut Gultom, Mazmur, Very Sianturi, Devi.


(8)

17.Buat Kawan Kost Rumah Pimpinan : Kak Helen, Bang Pangkar, Tanti Simbolon, Novika Lumban Gaol, Friska Purba, Appara Korres Situmorang, Agus Gultom, Kevin Ginting, Dek Erra, Dek Lady Diana Purba, Dek Maria dan Barto.

18.Buat rekan-rekan di Ikatan Mahasiswa Asal Sumbul Sekitarnya (IMASS UNIMED).

19.Buat rekan-rekan di HIMAKRIS-PPKn.

20.Buat rekan PPLT SMK N. 1 Sipispis, Gunawan Hutahaean, Ventry B. Siahaan, Fransisca Cibro, Josua Zebua, Eka, Fitri Labura, Fitri Wenn, Flamenco, Putri, Mimi, Dwi Anggraini, Radi, Jaselton, Asep, M. Septian, Faisal, Eva, Mas Jefry, Indra, Koko, dan Leko.

21.Buat kakakku tersayang Rifka Tetri Situmorang yang selalu membimbing dan memotivasi agar penulisan skripsi ini menjadi terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Untuk itu, penulis meminta maaf dan meminta kritik serta saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulisan skripsi ini dalam waktu yang akan datang. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2014

Ian Ferdinand A.S. Situmorang NIM. 3103111040


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kajian Teori ... 6

1. Pengertian Persepsi ... 6

2. Pengertian Masyarakat ... 7

3. Pengertian Tindak Pidana Korupsi ... 9

4. Dampak dan Penyebab Tindak Pidana Korupsi ... 12

a) Dampak Tindak Pidana Korupsi ... 12

b) Penyebab Tindak Pidana Korupsi ... 15


(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 20

A. Lokasi Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

1. Populasi ... 21

1. Sampel ... 21

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21

1. Variabel Penelitian ... 21

2. Definisi Operasional ... 21

C. Teknik Pengumpulan Data ... 23

D. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 25

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 25

B. Hasil Angket Penelitian dan Wawancara ... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel I Penegakan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ... 26

Tabel II Tindak Pidana tersebut Perlu Dipertegas Hukumnya... 27

Tabel III Pemerintah Mampu Menindak Secara Tegas Pelaku Tindak Pidana Korupsi Tersebut Secara Adil ... 29

Tabel IV Masyarakat Dapat Memberantas Korupsi... 31

Tabel V Mengetahui dampak yang Diakibatkan dari Korupsi... 32

Tabel VI Tindak Pidana Korupsi tersebut Susah Untuk Ditangani ... 34

Tabel VII Pemahaman Terhadap UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ... Error! Bookmark not defined. Tabel VIII Mengetahui Peraturan tentang Tindak Pidana Korupsi Tersebut ... 37

Tabel IX Peraturan tentang Tindak Pidana Korupsi ... 38

Tabel X Pengadilan Tipikor Medan Mampu untuk Menindak Tindakan Korupsi secara Tegas ... 39

Tabel XI Pemerintahan Kota Medan Mampu Menangani Kasus Korupsi di Kota Medan ... 40

Tabel XII Sosialisasi/Penyuluhan tentang Tindak Pidana Korupsi Pernah dilakukan kepada Masyarakat ... 42

Tabel XIII Pemerintah sudah mampu memberantas Tindak Pidana Korupsi ... 44

Tabel XIV Para Hakim dalam Pengadilan Sudah Tegas dalam Menindak Kasus Korupsi ... 45

Tabel XV Dalam menyelesaikan Berbagai Perkara Kasus Korupsi seperti yang Ditayangkan dalam Media Massa, Hakim Mencampur-adukkan Perkara dengan Adanya Unsur Kekeluargaan ... 47


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian Lampiran 2 : Wawancara Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Surat Penerbitan Surat Ijin Penelitian Jurusan Lampiran 5 : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Fakultas Lampiran 6 : Surat Penelitian dari Tempat Penelitian Lampiran 7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn

Lampiran 8 : Surat Keterangan Menyerahkan Buku dan Tidak ada Masalah dengan Perpustakaan Fakultas (Ruang Baca Fakultas)

Lampiran 9 : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed Lampiran 10 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran 11 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran 12 : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, dan selalu berpegang pada hukum, tidak berpegang atau bersandar pada kekuasaan saja. Ini menegaskan bahwa Republik Indonesia adalah Negara hukum yang demokratis berdasarkan pancasila dan UUD 1945, yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, dan menjamin semua warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali.

Indonesia adalah negara yang besar dengan wilayah yang luas, tentu saja hukum yang tegas sangat penting dan sangat urgen di hadapkan dalam Negara Indonesia. Indonesia menerapkan asas hukum. Maka hukum menetapkan apa yang harus dilakukan serta yang dilarang. Sasaran hukum yang hendak dituju bukan saja orang yang nyata-nyata berbuat melawan hukum, melainkan juga perbuatan hukum yang mungkin akan terjadi, dan kepada alat perlengkapan negara untuk bertindak menurut hukum. Sistem bekerjanya hukum yang demikian itu merupakan salah satu bentuk penegakan hukum.


(14)

Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang dapat menilai dan mampu melihat apa saja yang terjadi dalam negara dan bangsanya sendiri. Maka dalam proses pembentukan dan pembangunan suatu bangsa itu dapat menimbulkan


(15)

kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu juga dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial masyarakat yang memiliki dampak sosial negatif, terutama yang menyangkut masalah peningkatan tindak pidana yang meresahkan masyarakat.

Dilihat secara global, korupsi selalu mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan tindak pidana lainnya. Dampak yang ditimbulkan dapat menyentuh berbagai bidang kehidupan. Korupsi merupakan masalah serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik, serta dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas karena perbuatan ini lambat laun perbuatan ini seakan menjadi budaya. Korupsi sudah merupakan ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Sulitnya penanggulangan tindak pidana korupsi dari banyaknya diputusbebaskannya terdakwa kasus tindak pidana korupsi atau minimnya pidana yang ditanggung oleh terdakwa yang tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya. Hal ini sangat merugikan negara dan menghambat pembangunan bangsa. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang lama, dapat meniadakan rasa keadilan dan rasa kepercayaan atas hukum dan peraturan perundang-undangan oleh warga negara.

Tindak pidana korupsi dapat dikategorikan sebagai permasalahan nasional yang harus dihadapi secara sungguh-sungguh melalui keseimbangan


(16)

langkah-langkah yang tegas dan jelas dengan melibatkan semua potensi yang ada dalam masyarakat khususnya pemerintah dan aparat penegak hukum. Korupsi di Indonesia terus menunjukkan peningkatan jumlah dari tahun ke tahun. Tindak pidanan korupsi sudah meluas dalam masyarakat, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian Negara, maupun dari segi kualitas tindak pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Maka dari itu, tindakan yang harus dilakukan adalah mengupayakan penanggulangan tindakan korupsi agar dalam kehidupan masyarakat tercapai kemakmuran dan stabilitas nasional dalam Negara.

Negara dapat berkembang jika permasalahan dalam negara tersebut seperti masalah korupsi dapat ditangani dan terdapat transparansi antara negara dengan rakyatnya, menjadikan hubungan yang baik antara yang memerintah dan yang diperintah, yang akan mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Persepsi Masyarakat Terhadap Penegakan Tindak Pidana Korupsi di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung”.

B. Identifikasi Masalah

Mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai permasalahan, maka sebelum merumuskan masalah penelitian, terlebih dahulu peneliti akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, antara lain adalah :


(17)

1. Permasalahan korupsi dalam pemerintahan suatu Negara.

2. Upaya masyarakat dalam menanggapi masalah korupsi di Negara Indonesia.

3. Langkah-langkah atau tindakan yang dapat dijadikan untuk mengurangi penyebaran tindak pidana korupsi.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor-faktor yang dapat dikaji dalam penelitian ini, namun agar penelitian ini lebih spesifik dan terarah karena banyaknya permasalahan, seperti yang telah di identifikasi di atas, maka peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu upaya masyarakat dalam menanggapi masalah korupsi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan bagian yang urgen dalam sebuah penelitian, karena pada bagian ini akan dimuat masalah yang akan diteliti. Untuk itu, Rumusan Masalah yang akan diteliti adalah upaya apa saja yang dilakukan masyarakat dalam menanggapi masalah korupsi?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang disebutkan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya masyarakat dalam menanggapi masalah korupsi.


(18)

F. Manfaat Penelitian

Pada dasarnya, sebuah penelitian mempunyai manfaat tersendiri bagi peneliti dan orang yang membacanya, baik secara langsung maupun tidak langsung yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, maka :

1. Bagi perguruan tinggi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai kualitas serta kuantitas Ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang penelitian.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi tentang bagaimana upaya untuk menanggulangi tindak pidana korupsi yang ada di sekitarnya masing-masing.

3. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan penulis tentang persepsi masyarakat terhadap penegakan tindak pidana korupsi.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanggapan dan pandangan yang diberikan oleh masyarakat terhadap penegakan tindak pidana korupsi di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung adalah bahwa sebagian besar masyarakat menilai penegakan tindak pidana korupsi masih kurang dilaksanakan dengan baik, karena masih banyak dari tindakan korupsi tersebut belum terselesaikan secara tegas. Bahkan masyarakat melihat penanganan tindakan korupsi tersebut jauh dari yang diharapkan. Dikatakan korupsi tersebut adalah hal yang paling tidak terpuji, dimana tindak pidana korupsi di negara Indonesia khususnya di Medan masih belum baik. Bukti yang bisa diambil bahwa masih banyaknya dan semakin berkembangnya orang yang melakukan tindakan korupsi, mulai dari tingkat atas sampai bawah. Dari tingkat pemerintah hingga masyarakat biasa saja.

2. Korupsi yang dilakukan oleh pihak yang melakukan korupsi tersebut dapat melakukan korupsi dikarenakan hukum yang mengatur tindakan tersebut masih kurang tegas. Dapat dilihat dari penegakan hukum yang kurang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pelaku hukum, dan berusaha untuk melanggarnya dan mencari penyelesaian yang kurang wajar dengan cara


(20)

memberi sogokan. Beberapa kasus korupsi yang telah ditangani, memberikan gambaran kepada masyarakat dimana sanksi yang diberikmasih jauh dari yang diharapkan. Maka dari hal ini, masyarakat semakin pesimis dalam menilai hukum yang berlaku untuk menangani korupsi tersebut.

3. Dalam penanganan kasus korupsi, pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Namun yang dilihat oleh masyarakat sendiri, bahwa pemerintah kurang tegas dan kurang sesuai menindak kasus korupsi tersebut. Melihat kasus yang ada, masih terdapat penyalahgunaan wewenang dan pengalihan dana yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat dalam bentuk pembenahan dan pembangunan sarana dan prasarana yang ada, malah mengalihkannya kepada kas pribadi masing-masing.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan menyangkut penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat hendaknya lebih berpikir positif terhadap penegakan hukum yang ada dinegara Indonesia, khususnya mengenai penanganan korupsi tersebut. Meskipun semakin banyaknya dan semakin maraknya tindakan korupsi tersebut, bukan berarti masyarakat menjadi pesimis dengan sistem


(21)

hukum yang ada di Indonesia, melainkan mendukung pihak yang menangani korupsi tersebut dan dapat membantu menyelesaikannya. 2. Pemerintah juga seharusnya semakin melakukan tugasnya dengan baik,

khususnya badan yang mengambil bagian dengan masalah penanganan korupsi. Pemerintah harus melakukan kendali terhadap kinerja yang dilakukan, terutama menangani masalah korupsi. Pemerintah juga seharusnya tidak melakukan tindakan korupsi agar tidak ditiru oleh masyarakat. Dan juga pemerintah mengupayakan tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.

3. Sebaiknya hukum yang mengatur dan mengurus Negara Indonesia dilakukan dengan baik dan diawasi berdasarkan peraturan yang ada. Hukum yang ada dilakukan tanpa berusaha untuk mengubahnya. Hukum yang mengatur tentang korupsi seharusnya berjalan dan berlaku secara sendiri tanpa dipengaruhi oleh pihak yang dapat mengubahnya.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku:

Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Djaja, Ermansjah. 2009. Memberantas Korupsi bersama KPK. Jakarta: Sinar Grafika.

Hamzah, Jur. Andi. 2005. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hartanti, Evi. 2005. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

Kartono, Kartini. 2007. Patologi Sosial (Jilid 1). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Klitgaard, Robert. 2005. Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Klitgaard, Robert dkk. 2002. Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam

Pemerintah Daerah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Napitupulu, Diana. 2010. KPK in Action. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).

Pope, Jeremy. 2007. Strategi Memberantas Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Prodjohamidjojo, Martiman. 2001. Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Delik Korupsi.Bandung: Mandar Maju.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santoso, Ibnu. 2011. Memburu Tikus-Tikus Otonom Gerakan Moral Pemberantasan Korupsi.Yogyakarta: Gava Media.


(23)

Surachmin & Cahaya, Suhandi. 2011. Strategi dan Teknik Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

Suryadi, Budi. 2007. Sosiologi Politik (Sejarah, Definisi, dan Perkembangan Konsep). Jogjakarta: IRCiSoD.

Syamsuddin, Aziz. 2011. Tindak Pidana Khusus. Jakarta: Sinar Grafika.

Sumber dari Internet:

Wikipedia. 2002. Pengertian Masyarakat. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat, diakses 25 Januari 2014).

Sumber dari Undang-Undang:

UU NO. 3 TAHUN 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU NO. 20 TAHUN 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi

UU NO. 30 TAHUN 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi UU NO. 46 TAHUN 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


(1)

F. Manfaat Penelitian

Pada dasarnya, sebuah penelitian mempunyai manfaat tersendiri bagi peneliti dan orang yang membacanya, baik secara langsung maupun tidak langsung yang digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, maka :

1. Bagi perguruan tinggi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai kualitas serta kuantitas Ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang penelitian.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi tentang bagaimana upaya untuk menanggulangi tindak pidana korupsi yang ada di sekitarnya masing-masing.

3. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan penulis tentang persepsi masyarakat terhadap penegakan tindak pidana korupsi.


(2)

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanggapan dan pandangan yang diberikan oleh masyarakat terhadap penegakan tindak pidana korupsi di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung adalah bahwa sebagian besar masyarakat menilai penegakan tindak pidana korupsi masih kurang dilaksanakan dengan baik, karena masih banyak dari tindakan korupsi tersebut belum terselesaikan secara tegas. Bahkan masyarakat melihat penanganan tindakan korupsi tersebut jauh dari yang diharapkan. Dikatakan korupsi tersebut adalah hal yang paling tidak terpuji, dimana tindak pidana korupsi di negara Indonesia khususnya di Medan masih belum baik. Bukti yang bisa diambil bahwa masih banyaknya dan semakin berkembangnya orang yang melakukan tindakan korupsi, mulai dari tingkat atas sampai bawah. Dari tingkat pemerintah hingga masyarakat biasa saja.

2. Korupsi yang dilakukan oleh pihak yang melakukan korupsi tersebut dapat melakukan korupsi dikarenakan hukum yang mengatur tindakan tersebut masih kurang tegas. Dapat dilihat dari penegakan hukum yang kurang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pelaku hukum, dan berusaha untuk melanggarnya dan mencari penyelesaian yang kurang wajar dengan cara


(3)

memberi sogokan. Beberapa kasus korupsi yang telah ditangani, memberikan gambaran kepada masyarakat dimana sanksi yang diberikmasih jauh dari yang diharapkan. Maka dari hal ini, masyarakat semakin pesimis dalam menilai hukum yang berlaku untuk menangani korupsi tersebut.

3. Dalam penanganan kasus korupsi, pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Namun yang dilihat oleh masyarakat sendiri, bahwa pemerintah kurang tegas dan kurang sesuai menindak kasus korupsi tersebut. Melihat kasus yang ada, masih terdapat penyalahgunaan wewenang dan pengalihan dana yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat dalam bentuk pembenahan dan pembangunan sarana dan prasarana yang ada, malah mengalihkannya kepada kas pribadi masing-masing.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan menyangkut penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat hendaknya lebih berpikir positif terhadap penegakan hukum yang ada dinegara Indonesia, khususnya mengenai penanganan korupsi tersebut. Meskipun semakin banyaknya dan semakin maraknya tindakan korupsi tersebut, bukan berarti masyarakat menjadi pesimis dengan sistem


(4)

menangani korupsi tersebut dan dapat membantu menyelesaikannya. 2. Pemerintah juga seharusnya semakin melakukan tugasnya dengan baik,

khususnya badan yang mengambil bagian dengan masalah penanganan korupsi. Pemerintah harus melakukan kendali terhadap kinerja yang dilakukan, terutama menangani masalah korupsi. Pemerintah juga seharusnya tidak melakukan tindakan korupsi agar tidak ditiru oleh masyarakat. Dan juga pemerintah mengupayakan tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.

3. Sebaiknya hukum yang mengatur dan mengurus Negara Indonesia dilakukan dengan baik dan diawasi berdasarkan peraturan yang ada. Hukum yang ada dilakukan tanpa berusaha untuk mengubahnya. Hukum yang mengatur tentang korupsi seharusnya berjalan dan berlaku secara sendiri tanpa dipengaruhi oleh pihak yang dapat mengubahnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku:

Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Djaja, Ermansjah. 2009. Memberantas Korupsi bersama KPK. Jakarta: Sinar Grafika.

Hamzah, Jur. Andi. 2005. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hartanti, Evi. 2005. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

Kartono, Kartini. 2007. Patologi Sosial (Jilid 1). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Klitgaard, Robert. 2005. Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Klitgaard, Robert dkk. 2002. Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam

Pemerintah Daerah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Napitupulu, Diana. 2010. KPK in Action. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).

Pope, Jeremy. 2007. Strategi Memberantas Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Prodjohamidjojo, Martiman. 2001. Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Delik Korupsi.Bandung: Mandar Maju.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santoso, Ibnu. 2011. Memburu Tikus-Tikus Otonom Gerakan Moral Pemberantasan Korupsi.Yogyakarta: Gava Media.


(6)

Grafika.

Suryadi, Budi. 2007. Sosiologi Politik (Sejarah, Definisi, dan Perkembangan Konsep). Jogjakarta: IRCiSoD.

Syamsuddin, Aziz. 2011. Tindak Pidana Khusus. Jakarta: Sinar Grafika.

Sumber dari Internet:

Wikipedia. 2002. Pengertian Masyarakat. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat, diakses 25 Januari 2014).

Sumber dari Undang-Undang:

UU NO. 3 TAHUN 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU NO. 20 TAHUN 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi

UU NO. 30 TAHUN 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi UU NO. 46 TAHUN 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi