PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X SMA PERSIAPAN 2 PADANG TUALANG TAHUN AJARAN 2013 – 2014.
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
ROLE PLAYING TERHADAP KEPERCAYAAN
DIRI SISWA DALAM BELAJAR PADA
KELAS X SMA PERSIAPAN 2
PADANG TUALANG
TAHUN AJARAN
2013 - 2014
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan BK S.1
Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh
SUPRIYANTO
109351037
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
2013
3
ABSTRAK
SUPRIYANTO Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role
Playing Terhadap Kepercayaan Diri Siswa dalam belajar pada Kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014
Rumusan masalah yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah
terdapat hubungan yang positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role
playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014. Tujuannya adalah untuk
mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role
playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas X SMA Persiapan 2
Padang Tualang, 6 siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dan 2 siswa yang
memiliki kepercayaan diri tinggi. Pemilihan subjek penelitian yaitu siswa yang
memiliki kepercayaan diri rendah dan tinggi yang di dapatkan dari hasil pretest
kepercayaan diri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Eksperimen Semu (
Quasi Eksperimen ) yakni, model rancangan eksperimen dengan penelitian yang
memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek
penelitian.
Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket kepercayaan diri
dengan menggunakan skala liters. Dengan disain penelitian one group pre test –
post test. Selanjutnya untuk melihat sebaran angket itu dikatakan normal atau
tidak maka digunakan uji normalitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan teknik
role playing layanan bimbingan kelompok terhadap kepercayaan diri siswa kelas
X SMA Persiapan 2 Padang Tualang. Hal ini diketahui dari nilai atau koefisien
perbedaan t test = 241,160 dengan p = 0,000 < 0,290. Dengan ketentuan jika p <
0,290, maka dikatakan signifikan. Kepercayaan diri tanpa bimbingan kelompok
teknik role playing adalah 19,714. Kepercayaan diri dengan bimbingan kelompok
teknik role playing adalah 165,839. Sehingga dari hasil ini dapat dikemukakan
hipotesis penelitian yang berbunyi: Ada terdapat hubungan yang positif antara
layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kepercayaan diri siswa
dalam belajar pada kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 –
2014.
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket. ......................................................
40
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri.......................................
41
Tabel Ringkasan Perhitungan Angket Kepercayaan Diri........................
81
Tabel Uji Normalitas Yang Diberi Layanan BKP....................................
93
Tabel Uji Normalitas Yang Tidak Diberi Layanan BKP...........................
95
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam usaha
membina dan membentuk manusia yang berkualitas tingggi, maka masalah
pendidikan menjadi pusat perhatian khusus nya di negara indonesia . pendidikan
nasional yakni meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
tanggung
jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan
memperoleh
nasional
juga
harus
mampu
menumbuhkan
dan
rasa cinta dan tanah air,mempertebal rasa kebangassn dan
kesetiakawanaan sosial. sejalan dengan itu di kembangkan iklim belajar dan
mengajar yang dapat mengembangkan rasa percaya diri serta sikap di dalam
prilaku yang inovatif dan
kreatif. Pendidikan nasional mampu mewujutkan
manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Salah satu usaha nyata yang
dilakukan pemerintah yaitu bagaimana cara untuk menumbuhkan minat atau
kepercayaan diri anak didik sehingga mereka dapat berbuat sendiri atau lebih
dikenal dengan istilah cara
belajar siswa aktif. apabila seorang siswa
mendambakan sukses dalam belajar , maka kunci pertama yang harus di miliki
adalah cara percaya diri , karena cara percaya diri yang baik merangsang timbul
nya dorongan untukberprestasidalam belajar atau dengan kata lain kepercayaan
diri merupakan salah satu modal untuk meraih keberhasilan hal ini sama dengan
pendapat
Kinney(yang di kutip Syamsiah 1994: 112) yang menyatakan
kepercayaan diri merupakan modal utama bagi individu guna mewujudkan potensi
yang di milikinya . individu yang memiliki rasa percaya diri cendrung memiliki
motivasi yang baik untuk belajar guna mencapai kemajuan, seta penuh keyakinan
terhadap peran yang akan di jalani nya . kesadaran pentingnya perubahan
tingkahlaku individu dirasakan tidak hanya dibutuhkan pada lingkungan
pendidikan saja,tetapi di lapangan pekerjaan juga. Dengan melihat begitu
pentingnya kepercayaan diri dalam kehidupan manusia terlebih dalam zaman
tehnologi saat ini, maka sudah sewajarnya generasi muda khususnya siswa – siswi
baik dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi dibekali kepercayaan diri
yang cukup bias mengikuti perkembangan tehnologi saat ini.
Mikessell (Syamsiah,1994:112):
Menyatakan”kepercayaan diri bukan merupakan sifat yang dapat diturunkan
melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, serta dapat di ajarkan dan di
tanamkan oleh pendidik sehingga upaya tertentu dapat dilakukan guna
membentuk dan meningkatkan kepercayaan diri”.Anak yang percaya diri
cenderung lebih tenang dibandingkan dengan anak yang kurang yakin akan
kemampuan dirinya mereka tampak tidak gugup dalam menghadapi persoalan
dalam belajanya, sebab mereka merasa cukup menguasai pelajaran yang
dihadapi”.
Adapun identifikasi masalah yang terdapat pada siswa SMA Persiapan 2
Padang Tualang yaitu:
1. Timbulnya rasa malu yang yang berlebihan sehingga siswa tidak percaya diri.
2. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi.
3. Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis.
4. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat.
5. Gerogi saat tampil di depan kelas.
6. Menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar.
7. Sering mencontek saat menghadapi test
Pada umumnya orang beranggapan bahwa siswa yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, maka akan memperoleh nilai
prestasi belajar yang kurang memuaskan. Untuk itulah maka sangat dibutuhkan
peranan bimbingan konseling di sekolah seperti yang dinyatakan oleh Prayitno
(1999:114) bahwa bimbingan konseling adalah untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar, dan bakat – bakatnya,
berbagai latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai
dengan tuntutan positip lingkungannya.
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang terdapat pada siswa SMA Persiapan 2
Padang Tualang yaitu:
1. Timbulnya rasa malu yang yang berlebihan sehingga siswa tidak percaya
diri,
2. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi,
3. Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis,
4. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat,
5. Gerogi saat tampil di depan kelas,
6. Menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar,
7. Sering mencontek saat menghadapi test
C.Batasan Masalah
Melihat keterbatasan ,kemampuan peneliti, waktu serta luasnya ruang
lingkup masalah yang dihadapi siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang
Tualang ini , maka dalam penelitian ini masalah yang akan di teliti oleh peneliti
guna mencapai hasil yang baik yakni :
“Pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing
terhadap kepercayaan
diri siswa dalam belajar pada kelas X
SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013-2014
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan Batasan masalah di atas ,maka yang jadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah :
Apakah terdapat pengaruh yang positif antara layanan bimbingan
kelompok teknik role playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada
kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013-2014.
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan sasaran utama yang akan di
capai oleh seseorang melalui kegiata penelitian yang di lakukan sebab tanpa
tujuan kegiatan yang dilaksanakan tidak mempunyai arah yang jelas . Sesuai
dengan judul penelitian ini maka yang menjadi tujuan penelitian adalah:
Untuk mengetahui pengaruh positif layanan bimbingan kelompok
terhadap kepercayaan diri siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang
tahun ajaran 2013-2014.
F.Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian yang sudah diperoleh oleh.
a. Bagi pembimbing dan calon konselor, sebagai bahan masukan yang bermanfaat
dan menambah wawasan guna untuk meningkatkan kepercayaan diri.
b. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi semua pihak yang membutuhkan dan
yang ingin mengembangkan sebagian karya tulis pada masa yang akan datang dan
memperluas wawasan pengetahuan oleh peneliti.
c. Bagi mahasiswa jurusan PPB /BK UNIMED, untuk menambah dan
mengembangkan serta memperluas lagi pembendaharaan wawasan berfikir dalam
memperkaya ilmu pengetahuan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian
layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang,ini dapat
dilihat dari:
-
Data Kepercayaan Diri Siswa Yang Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
responden 8 orang terdapat skor tertinggi 138 dan sekor terendah 100,
dengan rata – rata (M)=119,125 dan standard deviasi (SD)=12,878.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
-
Data Kepercayaan Diri Siswa Yang Tidak Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
responden 8 orang terdapat skor tertinggi 85 dan skor terendah 70, dengan
rata – rata (M)=76,500 dan standard deviasi (SD)=4,440. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.
Jadi dari hasil analisis data, rata – rata skor kepercayaan diri kepercayaan
diri siswa yang diberi layanan bimbingan kelompok =119,125, sedangkan skor
kepercayaan diri siswa yang tidak diberi layanan bimbingan kelompok
=76,500, artinya rata – rata skor kepercayaan diri siswa yang diberi layanan
bimbingan kelompok lebih tinggi dari pada skor kepercayaan diri siswa yang
tidak diberi layanan bimbingan kelompok (119,125 > 76,500).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal – hal sebagai berikut:
1. Guru pembimbing hendaknya melakukan kegiatan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik role playing untuk kepercayaan diri siswa.
2. Bagi siswa tingkatkan terus rasa percaya diri, karena kepercayaan diri
sangat berpengaruh pada saat belajar dikelas. Siswa yang kepercayaan
diri tinggi akan meyakini bahwa dia mampu dalam pembelajaran di
sekolah.
3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan masukan bagi peneliti
lain
dan
melakukan
penelitian
tindakan
kelas
dalam
mengimplementasikan layanan bimbingan konseling lainnya untuk
meningkatkan kinerja BK di sekolah, sehingga tidak ada anggapan BK
tidak penting di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanti, 1990, Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. Yokyakarta: Sigma Alpha.
Angelis, Barbara. 2003. Confidence Sumber Sukses Dan Kemandirian. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum
Ahmad Juntika Nurihsan. (2005) Strategi Layanan Bimbingan Konseling. Bandung:
PT Refika Aditama
Arikunto, Suharsini 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Burns,R.B.1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Prilaku.
Jakarta:Arcan
Davies. 2004. Pengertian rasa percaya diri. Jakarta: Mitra wacana Media.
Gultom, I.dkk 2006. Pedoman Penulisan Sekripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Medan : Fip Unimed.
Istarani (Ed). 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Lindenfield Gael. 1993. Kepercayaan Diri. Elex Media Komputindo.
Martania dan Adiyanti. 1990. Ciri –Ciri Kepercayaan Diri. Bandung: Falah
Production.
Mulyasa.E. 2006. Kurikulum Yang DI Sempurnakan. Bandung: Rosda
Prayitno, 1995.25. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok, Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno, 1999. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok ( Dasar Dan Propil ).
Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno, 2004. Seri Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok.
JurusanBimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syamsiyah Kamanto. 1994. Pengembangan Pribadi Terhadap Rasa Percaya Diri.
Yokyakarta: Sigma Alpha.
Surya, Hendra. 2004. Rahasia Membangun Percaya Diri. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Tohirin, 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B (Ed). 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Model Belajar
Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara.
Winkel,W.S dan Hastuti,M.M. 1991. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Edisi Revisi. Yokyakarta: Media Abadi
Pendidikan
Wiliss, Sofyan S.2011. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung:
Alfabeta.
http://www.Hakim Thursan. 2005.com. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri.htm
(di akses pada tanggal 20/06/2013).
http://www.inidicky .co.cc/2009/04/program-bimbingan-dan-konseling.html
pada tanggal 26/02/2013).
http://percayadiri.asmakmalaikat.com/membangun_rasa_percaya_diri_instant.
html(diakses pada tanggal 26/02/2013).
(diakses
ROLE PLAYING TERHADAP KEPERCAYAAN
DIRI SISWA DALAM BELAJAR PADA
KELAS X SMA PERSIAPAN 2
PADANG TUALANG
TAHUN AJARAN
2013 - 2014
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan BK S.1
Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh
SUPRIYANTO
109351037
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
2013
3
ABSTRAK
SUPRIYANTO Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role
Playing Terhadap Kepercayaan Diri Siswa dalam belajar pada Kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014
Rumusan masalah yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: Apakah
terdapat hubungan yang positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role
playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014. Tujuannya adalah untuk
mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role
playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada kelas X SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 – 2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas X SMA Persiapan 2
Padang Tualang, 6 siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dan 2 siswa yang
memiliki kepercayaan diri tinggi. Pemilihan subjek penelitian yaitu siswa yang
memiliki kepercayaan diri rendah dan tinggi yang di dapatkan dari hasil pretest
kepercayaan diri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Eksperimen Semu (
Quasi Eksperimen ) yakni, model rancangan eksperimen dengan penelitian yang
memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek
penelitian.
Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket kepercayaan diri
dengan menggunakan skala liters. Dengan disain penelitian one group pre test –
post test. Selanjutnya untuk melihat sebaran angket itu dikatakan normal atau
tidak maka digunakan uji normalitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan teknik
role playing layanan bimbingan kelompok terhadap kepercayaan diri siswa kelas
X SMA Persiapan 2 Padang Tualang. Hal ini diketahui dari nilai atau koefisien
perbedaan t test = 241,160 dengan p = 0,000 < 0,290. Dengan ketentuan jika p <
0,290, maka dikatakan signifikan. Kepercayaan diri tanpa bimbingan kelompok
teknik role playing adalah 19,714. Kepercayaan diri dengan bimbingan kelompok
teknik role playing adalah 165,839. Sehingga dari hasil ini dapat dikemukakan
hipotesis penelitian yang berbunyi: Ada terdapat hubungan yang positif antara
layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kepercayaan diri siswa
dalam belajar pada kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013 –
2014.
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket. ......................................................
40
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri.......................................
41
Tabel Ringkasan Perhitungan Angket Kepercayaan Diri........................
81
Tabel Uji Normalitas Yang Diberi Layanan BKP....................................
93
Tabel Uji Normalitas Yang Tidak Diberi Layanan BKP...........................
95
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam usaha
membina dan membentuk manusia yang berkualitas tingggi, maka masalah
pendidikan menjadi pusat perhatian khusus nya di negara indonesia . pendidikan
nasional yakni meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
tanggung
jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Pendidikan
memperoleh
nasional
juga
harus
mampu
menumbuhkan
dan
rasa cinta dan tanah air,mempertebal rasa kebangassn dan
kesetiakawanaan sosial. sejalan dengan itu di kembangkan iklim belajar dan
mengajar yang dapat mengembangkan rasa percaya diri serta sikap di dalam
prilaku yang inovatif dan
kreatif. Pendidikan nasional mampu mewujutkan
manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama sama
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Salah satu usaha nyata yang
dilakukan pemerintah yaitu bagaimana cara untuk menumbuhkan minat atau
kepercayaan diri anak didik sehingga mereka dapat berbuat sendiri atau lebih
dikenal dengan istilah cara
belajar siswa aktif. apabila seorang siswa
mendambakan sukses dalam belajar , maka kunci pertama yang harus di miliki
adalah cara percaya diri , karena cara percaya diri yang baik merangsang timbul
nya dorongan untukberprestasidalam belajar atau dengan kata lain kepercayaan
diri merupakan salah satu modal untuk meraih keberhasilan hal ini sama dengan
pendapat
Kinney(yang di kutip Syamsiah 1994: 112) yang menyatakan
kepercayaan diri merupakan modal utama bagi individu guna mewujudkan potensi
yang di milikinya . individu yang memiliki rasa percaya diri cendrung memiliki
motivasi yang baik untuk belajar guna mencapai kemajuan, seta penuh keyakinan
terhadap peran yang akan di jalani nya . kesadaran pentingnya perubahan
tingkahlaku individu dirasakan tidak hanya dibutuhkan pada lingkungan
pendidikan saja,tetapi di lapangan pekerjaan juga. Dengan melihat begitu
pentingnya kepercayaan diri dalam kehidupan manusia terlebih dalam zaman
tehnologi saat ini, maka sudah sewajarnya generasi muda khususnya siswa – siswi
baik dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi dibekali kepercayaan diri
yang cukup bias mengikuti perkembangan tehnologi saat ini.
Mikessell (Syamsiah,1994:112):
Menyatakan”kepercayaan diri bukan merupakan sifat yang dapat diturunkan
melainkan diperoleh dari pengalaman hidup, serta dapat di ajarkan dan di
tanamkan oleh pendidik sehingga upaya tertentu dapat dilakukan guna
membentuk dan meningkatkan kepercayaan diri”.Anak yang percaya diri
cenderung lebih tenang dibandingkan dengan anak yang kurang yakin akan
kemampuan dirinya mereka tampak tidak gugup dalam menghadapi persoalan
dalam belajanya, sebab mereka merasa cukup menguasai pelajaran yang
dihadapi”.
Adapun identifikasi masalah yang terdapat pada siswa SMA Persiapan 2
Padang Tualang yaitu:
1. Timbulnya rasa malu yang yang berlebihan sehingga siswa tidak percaya diri.
2. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi.
3. Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis.
4. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat.
5. Gerogi saat tampil di depan kelas.
6. Menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar.
7. Sering mencontek saat menghadapi test
Pada umumnya orang beranggapan bahwa siswa yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, maka akan memperoleh nilai
prestasi belajar yang kurang memuaskan. Untuk itulah maka sangat dibutuhkan
peranan bimbingan konseling di sekolah seperti yang dinyatakan oleh Prayitno
(1999:114) bahwa bimbingan konseling adalah untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar, dan bakat – bakatnya,
berbagai latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai
dengan tuntutan positip lingkungannya.
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang terdapat pada siswa SMA Persiapan 2
Padang Tualang yaitu:
1. Timbulnya rasa malu yang yang berlebihan sehingga siswa tidak percaya
diri,
2. Mudah cemas dalam menghadapi berbagai situasi,
3. Salah tingkah dalam menghadapi lawan jenis,
4. Tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat,
5. Gerogi saat tampil di depan kelas,
6. Menarik perhatian dengan cara yang kurang wajar,
7. Sering mencontek saat menghadapi test
C.Batasan Masalah
Melihat keterbatasan ,kemampuan peneliti, waktu serta luasnya ruang
lingkup masalah yang dihadapi siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang
Tualang ini , maka dalam penelitian ini masalah yang akan di teliti oleh peneliti
guna mencapai hasil yang baik yakni :
“Pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing
terhadap kepercayaan
diri siswa dalam belajar pada kelas X
SMA
Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013-2014
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan Batasan masalah di atas ,maka yang jadi rumusan masalah
dalam penelitian adalah :
Apakah terdapat pengaruh yang positif antara layanan bimbingan
kelompok teknik role playing terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar pada
kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang tahun ajaran 2013-2014.
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan sasaran utama yang akan di
capai oleh seseorang melalui kegiata penelitian yang di lakukan sebab tanpa
tujuan kegiatan yang dilaksanakan tidak mempunyai arah yang jelas . Sesuai
dengan judul penelitian ini maka yang menjadi tujuan penelitian adalah:
Untuk mengetahui pengaruh positif layanan bimbingan kelompok
terhadap kepercayaan diri siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang
tahun ajaran 2013-2014.
F.Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian yang sudah diperoleh oleh.
a. Bagi pembimbing dan calon konselor, sebagai bahan masukan yang bermanfaat
dan menambah wawasan guna untuk meningkatkan kepercayaan diri.
b. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi semua pihak yang membutuhkan dan
yang ingin mengembangkan sebagian karya tulis pada masa yang akan datang dan
memperluas wawasan pengetahuan oleh peneliti.
c. Bagi mahasiswa jurusan PPB /BK UNIMED, untuk menambah dan
mengembangkan serta memperluas lagi pembendaharaan wawasan berfikir dalam
memperkaya ilmu pengetahuan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian
layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas X SMA Persiapan 2 Padang Tualang,ini dapat
dilihat dari:
-
Data Kepercayaan Diri Siswa Yang Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
responden 8 orang terdapat skor tertinggi 138 dan sekor terendah 100,
dengan rata – rata (M)=119,125 dan standard deviasi (SD)=12,878.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
-
Data Kepercayaan Diri Siswa Yang Tidak Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan jumlah
responden 8 orang terdapat skor tertinggi 85 dan skor terendah 70, dengan
rata – rata (M)=76,500 dan standard deviasi (SD)=4,440. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9.
Jadi dari hasil analisis data, rata – rata skor kepercayaan diri kepercayaan
diri siswa yang diberi layanan bimbingan kelompok =119,125, sedangkan skor
kepercayaan diri siswa yang tidak diberi layanan bimbingan kelompok
=76,500, artinya rata – rata skor kepercayaan diri siswa yang diberi layanan
bimbingan kelompok lebih tinggi dari pada skor kepercayaan diri siswa yang
tidak diberi layanan bimbingan kelompok (119,125 > 76,500).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal – hal sebagai berikut:
1. Guru pembimbing hendaknya melakukan kegiatan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik role playing untuk kepercayaan diri siswa.
2. Bagi siswa tingkatkan terus rasa percaya diri, karena kepercayaan diri
sangat berpengaruh pada saat belajar dikelas. Siswa yang kepercayaan
diri tinggi akan meyakini bahwa dia mampu dalam pembelajaran di
sekolah.
3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan masukan bagi peneliti
lain
dan
melakukan
penelitian
tindakan
kelas
dalam
mengimplementasikan layanan bimbingan konseling lainnya untuk
meningkatkan kinerja BK di sekolah, sehingga tidak ada anggapan BK
tidak penting di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanti, 1990, Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. Yokyakarta: Sigma Alpha.
Angelis, Barbara. 2003. Confidence Sumber Sukses Dan Kemandirian. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum
Ahmad Juntika Nurihsan. (2005) Strategi Layanan Bimbingan Konseling. Bandung:
PT Refika Aditama
Arikunto, Suharsini 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Burns,R.B.1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Prilaku.
Jakarta:Arcan
Davies. 2004. Pengertian rasa percaya diri. Jakarta: Mitra wacana Media.
Gultom, I.dkk 2006. Pedoman Penulisan Sekripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Medan : Fip Unimed.
Istarani (Ed). 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Lindenfield Gael. 1993. Kepercayaan Diri. Elex Media Komputindo.
Martania dan Adiyanti. 1990. Ciri –Ciri Kepercayaan Diri. Bandung: Falah
Production.
Mulyasa.E. 2006. Kurikulum Yang DI Sempurnakan. Bandung: Rosda
Prayitno, 1995.25. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok, Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno, 1999. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok ( Dasar Dan Propil ).
Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno, 2004. Seri Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok.
JurusanBimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syamsiyah Kamanto. 1994. Pengembangan Pribadi Terhadap Rasa Percaya Diri.
Yokyakarta: Sigma Alpha.
Surya, Hendra. 2004. Rahasia Membangun Percaya Diri. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Tohirin, 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B (Ed). 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Model Belajar
Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara.
Winkel,W.S dan Hastuti,M.M. 1991. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Edisi Revisi. Yokyakarta: Media Abadi
Pendidikan
Wiliss, Sofyan S.2011. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung:
Alfabeta.
http://www.Hakim Thursan. 2005.com. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri.htm
(di akses pada tanggal 20/06/2013).
http://www.inidicky .co.cc/2009/04/program-bimbingan-dan-konseling.html
pada tanggal 26/02/2013).
http://percayadiri.asmakmalaikat.com/membangun_rasa_percaya_diri_instant.
html(diakses pada tanggal 26/02/2013).
(diakses