PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI NONVERBAL SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN
KOMUNIKASI NONVERBAL SISWA
SMA NEGERI 5 MEDAN
TAHUN AJARAN
2013/2014

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI

OLEH

FADHILAH RUKMAYA
NIM : 1103151021

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur seindah ucapan kehadirat Allah SWT, yang telah
menganugerahkan kesehatan, melimpahkan rahmat, karunia-Nya serta petunjuk
kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing
Terhadap Kemampuan Komunikasi Nonverbal Siswa Di SMA Neger 5 Medan
T.A 2013/2014”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini peneliti banyak menemui
hambatan dan rintangan dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri,
meskipun penulisan skripsi ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan, baik
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasanya. Namun berkat bimbingan
Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.S selaku Rektor Universitas
Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi,M.S sebagai Pembantu Dekan I dan
Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd sebagai pembantu dekan III.

ii

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis
dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nurajani, M.Pd sebagai
Serketaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
4. Ibu Nani Barorah Nasution, S.Psi, MA sebagai pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik,
serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal
hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd. Kons , Bapak M. Rajab Lubis, M.Pd ,
dan Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku dosen penyelaras yang telah
banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti
semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.
8. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan dan seluruh Bapak dan Ibu
guru yang mengajar di sekolah, terkhusus bagi guru BK yang telah banyak
membantu peneliti, terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan
selama peneliti melakukan penelitian. Dan tak lupa ucapan terimakasih
kepada siswa-siswi kelas XI IPA 6 dan XI IPA 5 yang telah membantu
peneliti dalam penelitian.
9. Teristimewa untuk kedua orang tua peneliti Ayahanda Drs. Pujianto dan
Ibunda Dewi Rahma Supriyani. Kedua abangda Fajar Rahmanto dan
iii

Fauzan Risnanda, SE yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus dan
ikhlas karena telah melahirkan, membesarkan, mendidik serta membiayai
peneliti sehingga pada tahap semangat, pengorbanan, susah payah serta
kasih sayang yang telah dicurahkan akan tetap disanjung dan dihargai
untuk selamanya. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan
doa yang diberikan kepada ananda sehingga ananda dapat menyelesaikan
studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.

10. Kepada saudara-saudaraku, Muliasih, Repa Septi, Nina, dan Dyasti yang
telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
11. Rekan – rekan mahasiswa Jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan, baik Reguler maupun Ekstensi, terima kasih
telah membantu penulis baik moril maupun material sehingga selesainya
skripsi ini.
12. Teristimewa kepada kekasih hati saya Rizky Afrizal Pramana Nasution,
SE. Terima kasih atas bantuan, doa, dukungan, kesabaran, perhatian dan
kasih saying yang tidak pernah lelah mendampingi selama penyelesaian
skripsi ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada peneliti
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
iv

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan

konseling. Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini
berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Agustus 2014
Peneliti,

FADHILAH RUKMAYA
NIM : 1103151021

v

ABSTRAK

Fadhilah Rukmaya. NIM. 1103151021. Pengaruh Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Kemampuan
Komunikasi Nonverbal Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun
Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Medan.2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan komunikasi

nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014
lebih tinggi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mempengaruhi
kemampuan kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA
Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan
post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling dari siswa kelas XI IPA 6 yang berjumlah 33 siswa SMA
Negeri 5 Kisaran tahun ajaran 2013/2014 sehingga diketahui 10 orang siswa yang
akan diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing. Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu angket kemampuan komunikasi
nonverbal siswa sebanyak 31 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan
dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.
Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test sikap siswa rata-rata = 14,9
termasuk kategori rendah, dan rata-rata Post-Test = 23,4 termasuk kategori tinggi.
Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji Wilcoxon atau uji J yang
memperoleh hasil Jhitung > Jtabel = (26 > 8), maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing
dalam meningkatkan kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6

SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 pada taraf nyata  = 0,05.

Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Role Playing, Komunikasi
Nonverbal

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………

i

KATA PENGANTAR………………………………………………..

ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..

vi


DAFTAR TABEL………………………………………………........

x

DAFTAR GRAFIK………………………………………………….

xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………........

xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………

xiv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………

1


1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………… 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………….. 8
1.3 Batasan Masalah……………………………………………… 8
1.4 Rumusan Masalah……………………………………………. 8
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………….. 9
1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………. 9
BAB II KAJIAN TEORITIS………………………………………..

11

2.1 Kerangka Teoritis…………………………………………….

11

2.1.1 Kemampuan Komunikasi Nonverbal…………………….

11

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi…………………………..


11

vi

2.1.1.2 Pengertian Kemampuan Berkomunikasi…….......

12

2.1.1.3 Jenis-Jenis Komunikasi…………………………..

14

2.1.2 Komunikasi Nonverbal…………………………………..

15

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Nonverbal………………

15


2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Nonverbal…………………..

18

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi Nonverbal…………………..

19

2.1.2.4 Klasifikasi Pesan Nonverbal……………………..

21

2.1.3 Bimbingan Kelompok……………………………………. 23
2.1.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok………………..

23

2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Bimbingan Kelompok……

26

2.1.3.3 Asas-Asas dalam Bimbingan Kelompok………… 29
2.1.3.4 Tahapan-Tahapan dalam Bimbingan Kelompok… 30
2.1.3.5 Bidang Bimbingan……………………………….. 34
2.1.3.6 Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok……

36

2.1.4 Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing…………….

39

2.1.4.1 Dasar Teori Role Playing………………………..

39

2.1.4.2 Pengertian Role Playing………………………….

44

2.1.4.3 Tujuan , Manfaat, dan Aturan Main
Teknik Role Playing..........................................

48

2.1.4.4 Langkah-Langkah dalam Teknik Role Playing….

50

2.1.4.5 Kelebihan Teknik Role Playing………………….

51

2.1.4.6 Peran dan Tugas Guru Pembimbing……………..

52

2.2 Peran Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing
dalam Kemampuan Komunikasi Nonverbal………………… 53

vii

2.3 Kerangka Konseptual………………………………………..

55

2.4 Hipotesis……………………………………………………..

58

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….

59

3.1 Jenis Penelitian……………………………………………….

59

3.2 Desain Penelitian…………………………………………….

59

3.3 Langkah-Langkah Penelitian………………………………… 59
3.4 Subjek Penelitian…………………………………………….

60

3.5 Operasional Variabel Penelitian……………………………..

61

3.6 Teknik Pengumpulan Data…………………………………...

62

3.7 Teknik Analisis Data…………………………………………

64

3.7.1 Validitas dan Reliabilitas……………………………..

64

3.7.2 Uji Persyaratan Analisis Data……………………….

65

3.7.3 Uji Analisis Data……………………………………..

67

3.8 Jadwal Penelitian…………………………………………….

68

3.8.1 Persiapan Penelitian……………………....................

68

3.8.2 Pelaksanaan Penelitian……………………………….

69

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………..

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….

70

4.1

Deskripsi Lokasi Penelitian………………………………..

70

4.2

Pengujian Persyaratan Analisis…………………………….

72

4.3

Deskripsi Data Hasil Penelitian…………………………….

75

4.4

Pengujian Hipotesis…………………………………………

79

4.5

Pembahasan Penelitian……………………………………..

79

viii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN…………………..

84

5.1

Kesimpulan………………………………………………....

84

5.2

Saran…………………………………………………………

84

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 86

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1

: Kerangka Konseptual………………………………………

57

Tabel 2

: Kisi-Kisi Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal….

63

Tabel 3

: Kisi-Kisi Angket Valid Kemampuan Komunikasi
Nonverbal…………………………………………………..

73

Tabel 4

: Susunan Angket Setelah Uji Coba Angket……………….

74

Tabel 5

: Hasil Pre-Test Layanan Bimbingan Kelompok………….

75

Tabel 6

: Hasil Post-Test Layanan Bimbingan Kelompok………….

76

Tabel 7

: Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test……………………

77

Tabel 8

: Persentase Data Pre-Test dan Post-Test…………………..

77

Tabel 9

: Hasil Data Uji Coba Angket Kemampuan Komunikasi
Nonverbal Siswa……………………………………………

96

Tabel 10 : Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Komunikasi
Nonverbal Siswa…………………………………………….

98

Tabel 11 : Varians Butir Item Angket Kemampuan Komunikasi
Nonverbal Siswa…………………………………………….. 99
Tabel 12 : Hasil Data Pre-Test…………………………………………. 108
Tabel 13 : Perhitungan Kategori Skoring Pre-Test…………………….

109

Tabel 14 : Hasil Data Post-Test………………………………………... 111
Tabel 15 : Perhitungan Kemampuan Komunikasi Nonverbal………..

112

Tabel 16 : Tabulasi Data Penelitian……………………………………. 114
Tabel 17 : Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-Test…………………

119

Tabel 18 : Perhitungan Uji Normalitas Data Post-Test………………..

120

Tabel 19 : Pre-Test dan Post-Test Kemampuan Komunikasi
Nonverbal……………………………………………………. 122

x

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1

: Data Pre-Test………………………………………

78

Grafik 2

: Data Post-Test…………………………………….

78

Grafik 3

: Data Keseluruhan Pre-Tes dan Post-Test……….

78

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal…………..
Lampiran 2

88

: Tabel Validitas Angket Kemampuan Komunikasi
Nonverbal………………………………………………... 96

Lampiran 3

: Perhitungan Uji Validitas Angket Kemampuan
Komunikasi Nonverbal…………………………………

Lampiran 4

: Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Kemampuan
Komunikasi Nonverbal…………………………………

Lampiran 5

97

99

: Angket Kemampuan Komunikasi Nonverbal
Pre-Test………………………………………………..... 102

Lampiran 6

: Hasil Pre-Test…………………………………………… 108

Lampiran 7

: Perhitungan Kategori Kemampuan Komunikasi
Nonverbal Sebelum Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Role-Playing………………………..

109

Lampiran 8

: Hasil Post-Test…………………………………………

111

Lampiran 9

: Perhitungan Kategori Kemampuan Komunikasi
Nonverbal Sesudah Diberi Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Role-Playing……………………….

112

Lampiran 10 : Tabulasi Data Penelitian………………………………..

114

Lampiran 11 : Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi
Pre-Test………………………………………………….. 115
Lampiran 12 : Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi
Post-Test…………………………………………………. 117

xii

Lampiran 13 : Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi
Nonverbal……………………………………………….

119

Lampiran 14 : Uji Homogenitas Data Kemampuan Komunikasi
Nonverbal………………………………………………

121

Lampiran 15 : Uji Hipotesis……………………………………………

122

Lampiran 16 : Perhitungan Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Nonverbal Siswa............................................................

124

Lampiran 17 : Rencana Program Layanan Bimbingan Kelompok.......

125

Lampiran 18 : Lembar Observasi..........................................................

201

Lampiran 19 : Jadwal Penelitian...........................................................

203

Lampiran 20 : Daftar Hadir Siswa........................................................

204

Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian................................................

208

Lampiran 22 : Surat dan Perlengkapan Berkas Penelitian....................

211

xiii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya dapat hidup berkembang dan

berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia
lain. Dimanapun manusia tinggal dan apapun pekerjaannya, manusia selalu
membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, siswa,
politikus,

pengacara,

penjual,

atau

pendakwah

yang

harus

terampil

berkomunikasi, namun hampir semua jabatan dan kalangan. Rakhmat (1996: 7)
mengatakan komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk
berkomunikasi.
Menurut Mulyana (2010:6) orang yang tidak pernah berkomunikasi
dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat menata
dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasilah yang memungkinkan
individu untuk membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai
panduan untuk menafsirkan situasi apa pun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang
memungkinkannya mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk
mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. Tanpa melibatkan diri
dalam komunikasi seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara
sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab, karena cara-

2

cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan
pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi.
Komunikasi

juga telah memperpendek jarak, menghemat

biaya,

menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran,
perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi
membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan
berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Komunikasi
membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas (Cangara, 2007:7). Cangara
juga mengatakan komunikasi yang baik akan membantu seseorang mempermudah
mendapatkan rezeki, sahabat, dan pelanggan. Keberhasilan dan kegagalan
seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka,
banyak ditentukan oleh kemampuannya bekomunikasi.
Mulyana (2010: 260) membagi komunikasi dalam dua bagian, yaitu
komunikasi verbal (bahasa verbal) dan komunikasi non verbal (bahasa non
verbal). Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung hampir selalu
melibatkan pengunaan lambang-lambang verbal dan non verbal secara bersamasama. Keduanya, bahasa verbal dan non verbal memiliki sifat tidak dapat saling
dipisahkan. Hal ini diperkuat dengan pendapat William Cordon (dalam Mulyana,
2010: 345) bahwa “tidak ada isyarat, bahkan tidak ada kedipan mata, yang bersifat
acak. Setiap gerakan sinkron dengan ucapan”. Namun komunikasi non verbal
sering dianggap perannya tidak terlalu penting. Padahal komunikasi non verbal
justru merupakan komunikasi yang sangat penting untuk diperhatikan dan
dimaknai, karena merupakan komunikasi yang lebih orisinil. Contoh komunikasi

3

nonverbal menurut Rakhmat (2001:287) adalah tepuk tangan, pelukan, usapan,
duduk, berdiri tegak, dan lain-lain.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Albert Mahrabian (dalam Cangara,
2007:103) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan
orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara dan 55% dari
ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa
yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung
mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.
Sifat dan karakter tiap-tiap orang sangatlah berbeda dan kadang sulit di
prediksi. Seringkali, kita tersentak pada perilaku seseorang yang selama ini
diprediksi baik, ternyata mempunyai tabiat yang tidak mengenakkan tanpa
diketahui siapapun, begitu juga sebaliknya. Penampilan dan kata-kata seringkali
mengelabui kita. Karena itu dengan berkomunikasilah hal yang paling penting
untuk mengetahui lebih dalam bagaimana seseorang sebenarnya. Sehingga kita
dapat gambaran tentang bagaimana cara memahami orang lain baik dari
kekurangan maupun kelebihannya. Hal ini diperkuat dengan pendapat Putra
(2013: 3) yang mengatakan salah satu cara paling baik dalam menganalisa siapa
orang di depan kita melalui pengamatan bahasa tubuhnya, kita dapat mengamati
setiap perubahan gerakan tubuhnya, dan setiap perubahan wajahnya yang akan
menunjukkan siapa ia sebenarnya.
Siswa di Sekolah Menengah Atas memasuki tahap perkembangan remaja
pertengahan. Masa remaja, menurut Mappiare (dalam Ali & Ansori, 2011:9),
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13

4

tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Remaja ada di antara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri”
atau fase “topan dan badai”. Pada tahap remaja pertengahan sangat membutuhkan
teman-teman. Ada kecenderungan narsistik yaitu mencintai dirinya sendiri,
dengan cara lebih menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama
dengan dirinya. Pada tahap ini remaja dalam kondisi kebingungan karena masih
ragu harus memilih, peka atau peduli, berkelompok atau sendiri, optimis atau
pesimis, dan sebagainya.
Siswa merupakan bagian dari masyarakat yang dituntut untuk mampu
berkomunikasi dengan orang lain secara verbal dan nonverbal dilingkungan
dimana siswa berada. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah. Hampir
sebagian waktu siswa digunakan untuk berinteraksi di sekolah. Di lingkungan
sekolah siswa dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Siswa juga
harus mampu memahami bahasa nonverbal agar dapat mengasah kepekaannya
terhadap teman-temannya ataupun orang lain. Namun diakui bahwa dengan usia
kebutuhan dan perkembangan serta pengalaman remaja yang masih muda, mereka
belum mampu memahami bahasa nonverbal, sehingga mengganggu sosialisasi
dengan orang lain.
Pada siswa di SMA Negeri 5 Medan sering terjadi kesalahpahaman
komunikasi dengan warga sekolah lainnya karena kurangnya kepekaan siswa
terhadap perilaku nonverbal sehingga dapat mengganggu sosialisasi antar warga
sekolah. Hal tersebut disebabkan siswa di SMA Negeri 5 Medan belum mampu
memahami komunikasi nonverbal dengan baik. Kemampuan komunikasi

5

nonverbal sangat penting bagi siswa SMA Negeri 5 Medan agar tidak terjadi
konflik antar sesama warga sekolah.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada siswa-siswi kelas
XI IPA 6 terdapat 14 orang siswa yang mengobrol sambil bermain handphone,
mendengarkan guru menerangkan sambil menundukkan kepala, berbicara dengan
nada yang agak tinggi ketika berbicara dengan staf sekolah, menopang dagu saat
mendengarkan teman berbicara, menutup-nutup mulut saat berbicara dengan guru,
mendongakkan kepala saat berpapasan dengan senior ataupun staf sekolah.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan 4 orang siswi dan 2 orang
guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terdapat siswa yang
mengatakan bahwa sering mengalami „dikacangi‟ (dicuekin sambil memainkan
hp/ memalingkan wajah) saat berbicara dengan teman, dibentak-bentak teman,
berbicara dengan adik kelas yang meletakkan tangan di pinggang/ melipat tangan
di dada, risih dengan bau parfum teman yang sangat menyengat, risih dengan
ketukan-ketukan pulpen teman saat jam pelajaran berlangsung, tidak senang
ketika dilirik dari teman yang lain saat berpapasan, serta risih duduk terlalu dekat
dengan lawan jenis ketika berbicara. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara
dengan guru, terdapat 4 orang siswa ketika berpapasan tidak menundukkan
kepala, ketika berbicara merentangkan sedikit kaki dan melipat tangan di dada,
dan juga ketika guru menerangkan terdapat 3 siswa yang menopang dagu,
menundukkan kepala, menaikkan siku kaki ke pinggiran meja, serta memainkan
kursi sehingga menimbulkan suara yang dapat mengganggu teman sebangkunya.

6

Para siswa juga tidak pernah mendapatkan pengarahan/ bimbingan mengenai
komunikasi nonverbal di sekolah.
Jadi berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru, penulis
dapat menarik garis besar bahwa siswa di SMA Negeri 5 Medan memiliki
hambatan atau kesulitan

dalam komunikasi nonverbal terutama memprediksi

karakter teman dekat, sulit memaknai maksud dan tujuan dari bahasa tubuh orang
lain, sulit memberikan kode penolakan kepada orang lain atau memahami kode
penolakan orang lain, kurang peka terhadap perasaan teman, serta sulit
mengungkapkan perasaan dan emosi melalui bahasa tubuh (body language) secara
tepat.
Berdasarkan data diatas, penulis memandang bahwa remaja memerlukan
bantuan untuk memahami bahasa nonverbal. Hal ini dapat dilakukan oleh guru
BK disekolah. Perubahan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi
perilaku individu tergantung kepada kemampuan atau kemauan individu pada
masa remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang
lain, sehingga ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik.
Guna mengatasi masalah yang sering ditemukan di sekolah SMA Negeri 5
Medan adalah salah satu teknik dalam bimbingan konseling untuk memberikan
bantuan kepada siswa yang dilakukan oleh seorang pembimbing/ konselor melalui
kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalahmasalah yang dihadapi siswa.
Gazda dalam Prayitno (2004:309) mengemukakan bahwa “bimbingan
kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa

7

untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat.” Gazda
juga

menyebutkan

bahwa

bimbingan

kelompok

disenggalarakan

untuk

memberikan informasi yang besifat personal, vokasional, dan sosial.
Di dalam bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik, yaitu

home

room, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosio
drama (role playing), psikodrama, dan pengajaran remedial (Tohirin, 2007:273) .
Dari beberapa teknik tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah role
playing. Menurut Uno (2011:26) “role playing adalah suatu model pembelajaran
bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial
dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok.” Artinya, melalui bermain
peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran
yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain.
Dengan menggunakan teknik role playing dalam layanan bimbingan
kelompok siswa-siswa dituntut untuk memainkan peran-peran komunikasi
nonverbal serta menganalisis apa makna dibalik setiap gerakan/ ekspresi yang
dilakukan oleh pemeran. Sehingga siswa lebih mampu mengendalikan/
mengurangi setiap gerakan yang bisa membuat orang lain merasa tidak senang
serta bisa mengurangi kesalahpahaman dalam memaknai komunikasi nonverbal
orang lain dan dapat lebih baik dalam menjalin hubungan sosialisasi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis menganggap
penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Kemampuan Komunikasi Nonverbal
Siswa SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014)”.

8

1.2

Identifikasi Masalah
Bersadarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sulit memprediksi karakter teman dekat
2. Sulit memaknai maksud dan tujuan dari bahasa tubuh orang lain
3. Sulit memberikan kode penolakan kepada orang lain atau memahami kode
penolakan orang lain
4. Kurang peka terhadap perasaan teman
5. Sulit mengungkapkan perasaan dan emosi melalui bahasa tubuh (body
language) secara tepat.

1.3

Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya

permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan tentang
pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kemampuan
komunikasi nonverbal siswa SMA Negeri 5 Medan Tahun ajaran 2013/2014.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah

yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang
dicapai, yaitu: “Apakah kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6

9

SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan melalui
bimbingan kelompok teknik role playing”.

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian “untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok teknik role playing terhadap kemampuan komunikasi
nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.”

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya kemampuan berkomunikasi siswa dalam bersosialisasi dengan cara
meningkatkan komunikasi nonverbal siswa dengan menggunakan layanan
bimbingan kelompok teknik role playing.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi secara nonverbal melalui layanan bimbingan kelompok teknik role
playing.
b. Bagi Guru BK
Sebagai masukan agar dalam proses interaksi sosial perlu memperhatikan
dan menerapkan penggunaan komunikasi nonverbal secara tepat dalam upaya
meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa disekolah.

10

c. Bagi Sekolah
Diharapkan agar dijadikan masukan bagi lembaga pendidikan atau sekolah
untuk memakai layanan bimbingan kelompok dan menyediakan fasilitas yang
mendukung untuk kegiatan bimbingan kelompok di sekolah.

84

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil awal penelitian diperoleh 70% siswa yang dikategorikan

memiliki kemampuan komunikasi nonverbal yang rendah dan 30% dikategorikan
tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rata-rata pre-test yaitu 14,9. Kemudian
dari hasil akhir penelitian diperoleh 100% siswa sudah diketagorikan memiliki
kemampuan komunikasi nonverbal yang tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
rata-rata post-test yaitu 23,4.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test tersebut dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role playing yang terhadap
kemampuan komunikasi nonverbal pada siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 5
Medan Tahun Ajaran 2013/2014,

hal ini diketahui dari hasil perhitungan

diperoleh harga Jhitung > Jtabel = (26 > 8). Maka hipotesa yang menyatakan,
terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik role
playing terhadap kemampuan komunikasi nonverbal siswa kelas XI IPA 6 SMA
Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2

Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

85

a. Bagi Siswa
Diharapkan siswa untuk membiasakan diri untuk menerapkan kemampuan
komunikasi nonverbal yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-harinya baik
di rumah maupun di sekolah sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam
berinteraksi sosial.
b. Bagi Guru BK
Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan kemampuan
komunikasi nonverbal siswa, antara lain melalui kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah dapat memberikan sarana dan prasarana yang lebih baik
dalam kegiatan bimbingan konseling lainnya di sekolah..
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pembahasan skripsi ini merupakan tahapan permulaan. Banyak kesulitankesulitan yang ditemui baik menyangkut metodologi maupun materi
pembahasan. Maka disarankan kiranya penelitian ini dapat dilakukan dengan
analisa keilmuan yang lebih baik.

86

DAFTAR PUSTAKA
Ali & Ansori. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Ayogya, Bayu W. 2013. 2 Menit Membaca Pikiran Orang. Yogyakarta: Suka
Buku
Cangara, H.Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling.
Yogyakarta: Araska
Efendi, Hasrul. 2013. Pengaruh Pemberian Layanan Konten Terhadap
Pemahaman Komunikasi Nonverbal Siswa SMP Swasta Gusti Wijaya
Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri
Medan.
Effendy, Onong U. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
KBBI. 1993. Pengertian Kemampuan Komunikasi. (Online), (http://guruimubelajar.blogspot.com/2012/04/pengertian-kemampuan-komunikasi.html,
diakses pada April 2012)
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
Mulyani, Yani & Gracinia, Yuliska. 2007. Kemampuan Berbahasa Sains dan
Matematika. Jakarta: Elex Media Komputindo
Mulyani, Widi. 2011. Implementasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam
Proses Menghafal Juz Amma Pada Pendidikan Anak Usia Dini di Bait
Qur’Ani Ciputat. Disertasi diterbitkan. Jakarta FIDIK Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah JAKARTA.

87

Nurgayah. 2011. Stategi Dan Metode Pembelajaran Kunci Sukses Guru Masa
Kini. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Prayitno & Erman, A. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
________. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.
________. 2004. Seri Layanan Konseling “Layanan Orientasi”. Padang: UNP
Putra, Dianata Eka. 2013. Rahasia Bahasa Tubuh. Jakarta: Titiek Media Publisher
Rafael. 2012. Pengaruh Bimbingan Melalui Teknik Role Playing Untuk
Menanggulangi Perilaku Bullying Siswa. Thesis tidak diterbitkan.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
Rakhmad, Jalaluddin. 2001. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Syafaruddin. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Bandung: Citapustaka
Media Perintis
_________.2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana
Publishing
Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada
Winkel, W.S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Zikri, Erwiyan. 2013. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Menghargai Guru Pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak
diterbitkan. Medan FIP Universitas Negeri Medan Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGENALAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TAKENGON TAHUN AJARAN 2014/215.

0 2 23

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KARAKTER KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR KELAS VIII SMP NEGERI 3 PENANGGALAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 22

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 KISARAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 33

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 13

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SOLIDARITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GALANG TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 16

MENGURANGI SIKAP NARSIS SISWA MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DI KELAS XI RPL SMK SWASTA NAMIRA MEDAN TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 0 23

PENGARUH PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 2 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

6 14 22

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X SMA PERSIAPAN 2 PADANG TUALANG TAHUN AJARAN 2013 – 2014.

0 6 16