PELAKSANAAN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA Pelaksanaan Kurikulum Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa (Studi di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013).

PELAKSANAAN KURIKULUM
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA
(Studi di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat-syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:
ILA GUSNANTO
G000090074

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PELAKSANAAN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA
(Studi di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013)
Oleh: Ila Gusnanto (NIM: G 000 090 074)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Sebagai lembaga formal sekolah adalah wadah yang tepat dalam pelaksanaan
kurikulum. Kurikulum haruslah bersifat dinamis dan tidak statis, ini dikarenakan kebutuhan
manusia pada setiap generasi berbeda sehingga dibutuhkan ahli yang kompeten dalam
bidang tertentu yang setiap tahunnya akan mengalami perkembangan pesat. Untuk itu,
sekolah perlu mengembangkan gagasan-gagasan yang cerdas, kreatif dan inovatif dalam
mengantisipasi berbagai tantangan tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat merumuskan masalah bagaimana
pelaksanaan kurikulum dalam meningkatkan prestasi siswa di SMPIT Mutiara Insan
Sukoharjo. Tujuan peneliti ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum dalam
meningkatkan prestasi di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo.
Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis yang memberikan kontribusi
pemikiran bagi dunia pendidikan, terutama bidang kurikulum. Manfaat praktis berguna bagi
unit yang berkenaan dengan kurikulum dalam meningkatkan prestasi di SMPIT Mutiara
Insan Sukoharjo khususnya dan sekolah lain pada umumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengambil lokasi
di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo sebagai obyek penelitian. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, pengamatan/observasi, dan dokumentasi. Analisis data
dilakukan dengan cara induktif yaitu cara berfikir untuk mengambil kesimpulan yang
berangkat dari masalah yang bersifat khusus kemasalah-masalah yang bersifat umum.

Peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum terpadu di SMPIT Mutiara
Insan membawa manfaat tersendiri bagi siswa, dimana materi yang berasal dari kurikulum
Nasional dan kurikulum lokal yang bersifat umum memberikan pengayaan kepada siswa di
bidang Ilmu dan teknologi, serta memberi bekal ketrampilan untuk terjun ke masyarakat,
baik pergaulan dan komunikasi. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu
faktor internal dan faktor eksernal. Para pemeran pendidikan kepala sekolah, guru atau
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya perlu menjaga, memelihara dan mengembangkan
karakteristiknya yang tidak bersifat simbolik, tetapi juga bersifat substansial. Dengan
demikian siswa-siswi termotivasi dan disiplin yang tinggi dalam meraih Ilmu pengetahuan,
dapat memberi dorongan untuk mencapai prestasi yang diharapkan.
Kata Kunci: Pelaksanaan, Kurikulum Terpadu, Prestasi

1

PENDAHULUAN
bangsa Indonesia
yang mampu
mengembangkan kehidupan demokratis
yang mantap dalam memasuki era
globalisasi dan reformasi sekarang ini

(Rusman, 2009: 1).
Sebagai lembaga formal sekolah
adalah wadah yang tepat dalam
pelaksanaan
kurikulum.
Kurikulum
haruslah bersifat dianamis dan tidak
statis, ini dikarenakan kebutuhan manusia
pada setiap generasi berbeda sehingga
dibutuhkan ahli yang kompeten dalam
bidang tertentu yang setiap tahunnya akan
mengalami perkembangan pesat. Untuk
itu, sekolah perlu mengembangkan
gagasan-gagasan yang cerdas, kreatif dan
inovatif dalam mengantisipasi berbagai
tantangan
tersebut.
Pengembangan
sekolah terpadu ke arah pemaduan sistem
sekolah dan pesantren untuk mencapai

keunggulan, baik pada aspek akademik,
non
akademik,
maupun
karakter
kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap
dalam diri peserta didik, merupakan salah
satu jawaban alternatif dalam menghadapi
era globalisasi (Muhaimin, 2009: 103).
Penyampaian kurikulum ada
dalam sebuah pembelajaran terpadu
(dalam Trianto, 2010: 8) sesuai dengan
KTSP, bahwa model pembelajaran
terpadu merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan
untuk di aplikasikan pada semua jenjang
pendidikan, diaplikasikan terutama pada
jenjang pendidikan dasar, mulai dari
tingkat
Sekolah

Dasar/Madrasah
ibtidaiyah (SD/MI) maupun Sekolah
Menegah Pertama (SMP/Mts) tetapi juga
tidak menutup kemungkinan untuk
dikembangkan pada tingkat pendidikan
menengah baik menengah umum maupun
kejuruan. Hal ini bergantung pada
kecenderungan
materi-materi
yang

Latar Belakang
Pendidikan
merupakan
hal
penting yang ada dalam kehidupan
manusia. Karena sejatinya proses
kehidupan
manusia
itu

melalui
pendidikan. Sebagai makhluk sosial,
pendidikan manusia mempunyai peran
penting dalam hubungan antar sesama.
Oleh karena itu, pendidikan menentukan
tolak ukur kemajuan suatu bangsa.
Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu
bangsa maka semakin tinggi pula derajat
suatu bangsa, begitu juga sebaliknya.
Pendidikan
pada
hakikatnya
merupakan
usaha
sadar
untuk
mengembangkan
kepribadian
yang
berlangsung seumur hidup baik di

sekolah maupun madrasah. Pendidikan
juga bermakna proses membantu individu
baik jasmani dan rohani ke arah
terbentuknya kepribadian utama (pribadi
yang berkualitas). Dalam konteks Islam,
pendidikan bermakna bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut
ajaran Islam dan hikmah mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh dan
mengawasi berlakunya semua ajaran
Islam. Dari makna ini, pendidikan pada
hakikatnya merupakan upaya untuk
membentuk
manusia
yang
lebih
berkualitas (Tohirin, 2007: 5).
Komponen yang memiliki peran
strategis dalam sistem pendidikan adalah
kurikulum. Kurikulum merupakan suatu

sistem program pembelajaran untuk
mencapai tujuan institusional pada
lembaga pendidikan, sehingga kurikulum
memegang peranan penting dalam
mewujudkan
sekolah
bermutu/berkualitas. Adanya beberapa
program pembaruan dalam bidang
pendidikan nasional merupakan salah satu
upaya untuk menyiapkan masyarakat dan
2

memelihara
dan
mengembangkan
karakteristiknya yang tidak bersifat
simbolik, tetapi juga bersifat substansial
(Muhaimin, 2009: 126).
Adapun
tujuan

pendidikan
nasional yang rumusannya ada pada
undang-undang SISDIKNAS BAB I pasal
3 tertulis sebagai berikut: pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik
agama menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Sedangakan tujuan
institusional pada pendidikan dasar tertera
pada PP. No 28 Tahun 1989 BAB II pasal
2 sebagai berikut: pendidikan dasar
bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik
untuk

mengembangkan
kehidupan
sebagai pribadi anggota masyarakat,
warga negara, dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah (Dakir,
2010: 23).

memiliki potensi untuk dipadukan dalam
suatu tema tertentu. Model pembelajaran
terpadu pada hakikatnya merupakan suatu
pendekatan
pembelajaran
yang
memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali dan menemukan
konsep serta prinsip secara holistik dan
autentik (Trianto, 2010: 6).
Di samping itu, kurikulum

sekolah tersebut perlu dikembangkan
secara terpadu, dengan menjadikan ajaran
dan nilai-nilai Islam sebagai petunjuk
dengan
sumber
konsultasi
bagi
pengembangan
mata pelajaran-mata
pelajaran umum yang operasionalnya
dapat dikembangkan dengan cara
memasukkan nilai-nilai akhlaq mulia
kedalam IPA, IPS dan sebagainya
sehingga kesan dikotomis tidak terjadi.
Model
pembelajarannya
dirancang
melalui team work, yakni untuk
mendesain pembelajaran secara kongkret
dan detail untuk diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran (Muhaimin,
2009: 112).
Tujuan sekolah terpadu menurut
muhaimin adalah bahwa pengembangan
sekolah terpadu dengan pesantren pada
dasarnya hendak melahirkan generasi
masa depan yang “zurriyah qurrota
a’yun” (anak atau keturunan yang
menyenangkan hati) dan “ imam li al
muttaqin” (pengayom bagi orang yang
bertakwa yang memiliki keseriusan dalam
pengembangan itba’ syariatillah (
mengikuti ajaran ALLAH yang tertuang
dan terkandung dalam Al qur’an dan
sunnah
Rosululloh)
serta
itba’
sunnatulloh “ ( mengikuti aturan Allah
yang berlaku di alam semesta ini ) untuk
menghasilkan lulusan tersebut para
pemeran pendidikan ( kepala sekolah,
guru atau pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya) perlu menjaga,

Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan
penerapan
pembelajaran dan pelaksanaan kurikulum
dalam meningkatkan prestasi siswa di
SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum secara
umum
Menurut
Susilo,
kata
kurikulum berasal dari bahasa Yunani
yang semula digunakan dalam bidang
olahraga, yaitu currere yang berarti
jarak tempuh lari, yakni jarak yang

3

harus ditempuh dalam kegiatan berlari
mulai dari start hingga finish.
Menurut Abdul Qodir Yusuf
(dalam
Khaerudin, 2007: 26)
kurikulum
adalah
sejumlah
pengalaman dan uji coba dalam
proses belajar mengajar siswa
dibawah
bimbingan
lembaga
(sekolah). Kurikulum merupakan
pengalaman peserta didik baik
disekolah maupun diluar sekolah
dibawah bimbingan sekolah.
Menurut
Asep
Herry
Hermawan (dalam MKDP, 2011: 2)
kurikulum berasal dari kata curir
(pelari) dan curere (tempat terpacu),
dan pada awalnya digunakan dalam
dunia olahraga. Pada saat itu
kurikulum diartikan sebagai jarak
yang harus ditempuh oleh seorang
pelari mulai dari start sampai finish
untuk memperoleh medali atau
penghargaan. Kemudian, pengertian
tersebut diterapkan dalam dunia
pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran (subject) yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari
awal sampai akhir program pelajaran
untuk
memperoleh
penghargaan
dalam bentuk ijazah. Dalam hal ini
ijazah pada hakikatnya merupakan
suatu bukti bahwa siswa telah
menempuh kurikulum yang berupa
rencana
pelajaran,
sebagaimana
seorang pelari telah mencapai finish.
Kurikulum
dianggap
sebagai
jembatan yang sangat penting untuk
mencapai titik akhir dari
suatu
perjalanan
dan
ditandai
oleh
perolehan suatu ijazah.
2. Materi kurikulum terpadu
Materi
dalam
kurikulum
merupakan pokok dari pelaksanaan
kurikulum itu sendiri. Tanpa adanya
materi, sebuah kurikulum tidak dapat

terlaksana. Maka dengan memadukan
beberapa pokok materi dalam sebuah
kurikulum, diharapkan nantinya dapat
tercapai sebuah tujuan kurikulum
yang terpadu.
3. Pengertian prestasi
Pengertian prestasi belajar
merupakan gabungan dari dua kata,
yaitu prestasi dan belajar. Dalam
kamus besar bahasa indonesia,
prestasi adalah hasil yang dicapai
(dari
yang
telah
dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi
dapat diartikan sebagai hasil yang
diperoleh karena adanya aktivitas
belajar
yang
telah
dilakukan.
Sedangkan
menurut
Djamarah,
prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individual
maupun kelompok.
Dari uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi
adalah suatu hasil yang telah
diperoleh atau dicapai dari aktivitas
yang telah dilakukan atau dikerjakan.
Pengertian belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh
sesuatu
perubahan
tingkah laku yang baru secara
keseluruhan
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan perubahan tingkah
laku atau penampilan, dengan
serangkaian
kegiatan,
misalnya
dengan
membaca,
mengamati,
mendengarkan, meniru dan lainya.
Belajar diartikan sebagai tingkah laku
pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dan individu
dengan lingkungannya. Berdasarkan
definisi di atas, maka prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai dari
suatu kegiatan yang berupa perubahan
4

tingkah laku yang dialami oleh
subyek belajar (Sulistiyorini, 2012:
118).
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian
lapangan (field research), sebab data
nyang dikumpulkan dari langsung
terhadap objek yang bersangkutan
secara langsung. Penelitian ini bersifat
kualitatif yaitu penelitian yang
bersifat deskriptif kualitatif, yakni
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang yang diperlukan agar dapat
diamati yang dilakukan dalam
kehidupan yang nyata dan sebenarnya
(Moleong, 2007: 4).
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah benda,
hal atau orang tempat data untuk
variable
penelitian,
dan
yang
dipermasalahkan (Arikunto, 1990:
116). Dalam buku Rubino Rubiyanto
(2011: 79) Margono menyatakan
populasi merupakan keseluruhan data
yang menjadi perhatian dalam ruang
lingkup dan waktu tertentu, jadi
berkaitan dengan data bukan manusia.
Dalam buku Rubiyanto (2011: 80)
Sugiyono juga berpendapat sampel
adalah bagian dari populasi yang
memiliki karakteristik sama dengan
populasi. Apa yang diteliti dalam
sampel kesimpulan akan dikenakan
pada populasi, sehingga teknik
pengambilan
sampel
harus
representative
yaitu
benar-benar
mampu menggambarkan keadaan
populasi yang sebenarnya.
Subyek dalam penelitian ini terdiri
dari kelompok-kelompok yang terdiri
dari beberapa kelompok yag diambil

3.

a.

b.

c.

5

satu kelompok dengan cara mengundi.
Dalam penelitian ini yang digunakan
adalah Kepala Sekolah, wakil Kepala
Sekolah bidang Kurikulum dan siswasiswi kelas VII.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis akan menggunakan beberapa
metode untuk mengumpulkan data di
lapangan. Adapun metode-metode
tesebut berupa:
Observasi
Observasi berarti peneliti melihat
dan
mendengarkan
(termasuk
menggunakan indera yangn lain) apa
yang dilakukan dan dikatakan atau
diperbincangakan para responden
dalam aktifitas kehidupan sehari-hari
baik menjelang, ketika, dan sesudah.
(Hamidi, 2005: 74). Metode ini
penulis gunakan untuk mengamati,
mendengarkan,
dan
mencatat
langsung
terhadap
perencanaan
manajemen kurikulum pendidikan
agama Islam, pengkoordinasian, dan
pengawasan dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMPIT
Mutiara Insan Sukoharjo.
Wawancara
Menurut Lexy J. Moleong (2000:
135), wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan
melalui pendekatan petunjuk umum
wawancara.
Metode
wawancara
dalam penelitian ini dipakai penulis
untuk mengambil informasi dan data
yang
berhubungan
dengan
pelaksanaan
kurikulum
dalam
meningkatkan prestasi siswa kelas
VII.
Dokumentasi
Dokumentasi dari asal kata
dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan

metode
dokumentasi,
peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan sebagainya
(Arikunto, 2006: 158). Metode ini
digunakan untuk memperoleh data
mengenai sejarah berdiri, tujuan
sekolah, daftar pendidikan dan tenaga
kependidikan, daftar siswa, daftar
sarana prasarana sekolah, RPP,
silabus, pedoman mengajar guru, dan
karakteristik kurikulum.
4. Metode Analisis Data
Adapun teknik yang digunakan
dalam analisis adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah difahami,
dan temuannya dapat di informasikan
kepada orang lain (Sugiyono, 2010:
244).

Untuk menganalisis data yang
diperoleh maka penulis menggunakan
pendekatan
deskriptif,
yaitu
mendeskripsikan suatu fenomena dan
keadaan dari data yang diperoleh
kemudian dikumpulkan, diseleksi, dan
disusun untuk menarik kesimpulankesimpulan data-data yang disusun.
Adapun metode yang digunakan adalah
metode deskriptif kualitatif.
Metode kualitatif adalah metode
yang dilakukan terhadap dta-data yang
berupa informasi, uraian dalam bentuk
bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan
data lainnya untuk mendapat kejelasan
terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya
sehingga memperoleh gambaran baru
ataupun menguatkan suatu gambaran
yang sudah ada dan sebaliknya (Subagyo,
2011: 106).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah
terlaksana
mengenai
pelaksanaan
kurikulum dalam meningkatkan prestasi
siswa di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo,
maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa:
1. Pelaksanaan pembelajaran yang di
terapkan para guru di SMPIT Mutiara
Insan menggunakan pembelajaran
terpadu mengaitkan antara materi
pelajaran dengan pelajaran yang lain.
Hal ini sebagai upaya dalam
menciptakan
tujuan
pendidikan
terpadu yaitu siswa tidak hanya
pandai atau cakap dalam pelajaran
umum saja tetapi juga cerdas dalam
menguasai ilmu agama Islam dengan
baik.
2. Pelaksanan kurikulum terpadu di
SMPIT Mutiara Insan sudah berjalan
dengan baik, dihasilkan prestasi di
mana dalam nilai akhir ulangan ratarata semester ganjil dan genap pada
kelas VII sudah meningkat serta

Berdasarkan hal tersebut di atas
dapat dikemukakan di sini bahwa,
analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi,
dan membuat kesimpulan sehingga
mudah difahami oleh diri sendiri dan
orang lain. Menurut moleong
mengutip Bogdan dan Biklan bahwa
analisis data kualitatif adalah:
“Upaya yang dilakukan dengan
jalan
bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari
dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang
lain”(Moleong, 1990: 248).
6

sampailah penulis pada Bab V yaitu
penutup dari keseluruhan penulisan
tersebut. pada Bab penutup ini penulis
menjabarkan dalam kesimpulan, saransaran, dan kata penutup.

keberhasilan dapat dilihat dari
kecakapan siswa dalam penguasaan
materi dan pelaksanaan ibadah
dengan baik dan siswa-siswi mampu
berbahasa Arab, mampu menjuarai
lomba cerdas cermat, lomba sains,
lomba tilawatil Al Quran tingkat
Diknas Sukoharjo, lomba tahfid
tingkat Jateng dan DIY serta tingkat
wilayah Sukoharjo.
3. Faktor pendukung Tenaga pendidik
yang profesional, bersumber daya
manusia tinggi, berwawasan luas.
Selain itu tenaga pendidik memiliki
juga
memiliki
rasa
ukhuwah
Islamiyah yang tinggi. Terjadinya
komunikasi
yang
baik
antar
komponen
pengelola
sekolah
sehingga pelaksanaan kurikulum
terpadu berjalan dengan baik. Siswasiswi yang mempunyai motivasi dan
kedisiplinan yang tinggi dalam meraih
Ilmu
pengetahuan.
Faktor
penghambat
kurangnya
fasilitas
sarana dan prasarana, karena siswa
dalam satu kelas itu tidak semua
siswa
mampu
menerima
dan
mengikuti dengan baik apa yang
diterapkan dan diajarkan oleh guru
sehingga menyebabkan waktu yang
ditarget menjadi tambah untuk
menyamakan kemampuan siswa.
Untuk menanggulangi permasalahan
tersebut,
sekolah
mengadakan
evaluasi-evaluasi untuk kedisiplinan,
menambah sarana dan prasarana,
sehingga menunjang prestasi dan
mutu pendidikan sehingga lebih baik
untuk tahun berikutnya.

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
terlaksana
mengenai
pelaksanaan
kurikulum dalam meningkatkan prestasi
siswa di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo,
maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa:
1. Pelaksanaan pembelajaran yang di
terapkan para guru di SMPIT Mutiara
Insan menggunakan pembelajaran
terpadu mengaitkan antara materi
pelajaran dengan pelajaran yang lain.
Hal ini sebagai upaya dalam
menciptakan
tujuan
pendidikan
terpadu yaitu siswa tidak hanya
pandai atau cakap dalam pelajaran
umum saja tetapi juga cerdas dalam
menguasai ilmu agama Islam dengan
baik.
2. Pelaksanan kurikulum terpadu di
SMPIT Mutiara Insan sudah berjalan
dengan baik, dihasilkan prestasi di
mana dalam nilai akhir ulangan ratarata semester ganjil dan genap pada
kelas VII sudah meningkat serta
keberhasilan dapat dilihat dari
kecakapan siswa dalam penguasaan
materi dan pelaksanaan ibadah
dengan baik dan siswa-siswi mampu
berbahasa Arab, mampu menjuarai
lomba cerdas cermat, lomba sains,
lomba tilawatil Al Quran tingkat
Diknas Sukoharjo, lomba tahfid
tingkat Jateng dan DIY serta tingkat
wilayah Sukoharjo.
3. Faktor pendukung Tenaga pendidik
yang profesional, bersumber daya
manusia tinggi, berwawasan luas.
Selain itu tenaga pendidik memiliki

KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis menyelesaikan
pembahasan
mengenai
pelaksanaan
kurikulum dalam meningkatkan prestasi
di SMPIT Mutiara Insan Sukoharjo,
7

c. Segera
berusaha
untuk
melengkapi
kekurangankekurangan
yang
ada
hubungannya dengan sarana dan
prasarana seperti laboratorium
praktek computer serta layanan
wi-fi agar bisa mengakses
informasi terbaru seputar dunia
pendidikan dan biologi untuk
menunjang
efektifitas
pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Sebagai seorang guru hendaknya
lebih disiplin waktu untuk
member contoh terhadap siswasiswinya.
b. Agar dalam penyampaian materi
pelajaran dapat berjalan dengan
baik dan lebih efisien dan efektif,
maka hendaknya seorang guru
senantiasa meningkatkan skill
yang dimiliki demi mencapai
tingkat
profesionalisme
pendidikan yang optimal dan
membuat alat peraga yang dapat
membantu dalam memperlancar
jalannya pengajaran.
3. Bagi pengurus sekolah, hendaknya
dapat meningkatkan sarana prasarana
yang ada, antara lain:
a. Meningkatkan kenyamanan dan
kelengkapan perpustakaan, lab
computer, ruang osis, dan
sebagainya agar siswa tidak
enggan
dalam
memanfatkan
waktu untuk hal yang positif.
4. Bagi peneliti selanjutnya
a. Agar lebih cermat dalam menggali
informasi yang dapat menunjang
kelengkapan dalam pembuatan
laporan penelitian.
b. Diusahakan untuk tidak mudah
puas dengan data yang didapat,
sehingga timbul rasa ingin tahu

juga
memiliki
rasa
ukhuwah
Islamiyah yang tinggi. Terjadinya
komunikasi
yang
baik
antar
komponen
pengelola
sekolah
sehingga pelaksanaan kurikulum
terpadu berjalan dengan baik. Siswasiswi yang mempunyai motivasi dan
kedisiplinan yang tinggi dalam meraih
Ilmu
pengetahuan.
Faktor
penghambat
kurangnya
fasilitas
sarana dan prasarana, karena siswa
dalam satu kelas itu tidak semua
siswa
mampu
menerima
dan
mengikuti dengan baik apa yang
diterapkan dan diajarkan oleh guru
sehingga menyebabkan waktu yang
ditarget menjadi tambah untuk
menyamakan kemampuan siswa.
Untuk menanggulangi permasalahan
tersebut,
sekolah
mengadakan
evaluasi-evaluasi untuk kedisiplinan,
menambah sarana dan prasarana,
sehingga menunjang prestasi dan
mutu pendidikan sehingga lebih baik
untuk tahun berikutnya.
Saran
Pada
bagian
ini
penulis
mengemukakan beberapa saran ataupun
masukan berdasarkan pengamatan atau
temuan pelaksanaan kurikulum di SMPIT
Mutiara Insan Sukoharjo, antara lain:
1. Kepala Sekolah
a. Hendaknya segera mengadakan
pelatihan-pelatihan
untuk
meningkatkan
profesionalisme
guru, yang berkaitan dengan
penguasaan
materi
dan
pengembangan kurikulum.
b. Hendaknya memberi penekanan
kedisiplinan terhadap para guru,
dengan peraturan-peraturan dan
contoh
didalam
lingkungan
sekolah.

8

yang lebih mendalam agar data
yang didapat lebih akurat.

http://kamusbahasaindonesia.org/pelaksa
naan diakses tanggal 22
Maret 2013 pukul 08:24.
Khaerudin. 2007. Bahasa Indonesia
Keilmuan. Jogjakarta: Retika Aditama.
Maftuhah, Diyah. 2004. Pelaksanaan
Kurikulum Terpadu di
Madrasah
Tsanawiyah
Sunan
Pandanaran
Sleman
Yogyakarta.
http://digilib.uinsuka.ac.id/gdl.php?mod=b
rowse&op=read&id=digili
b-uinsuka--diyahmaftu- (
diakses tanggal 11 maret
2013 pukul 11.00).
Moleong, 2007. Metode Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Muhaimin,
2009.
Rekonstruksi
Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Muhibbin, Syah. 2011. Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2000. Manajemen Berbasis
Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
-----------. 2005. Implementasi Kurikulum.
Bandung Remaja Rosdakarya.
Raharja, Pamuji. 2005. Kurikulum
Terpadu Studi di MTs
Muhammadiyah Ponpes
Modern Imam Syuhada
tahun 2005/2006. UMS.
Rubino, Rubiyanto. 2011. Metode
Penelitian
Pendidikan.
Surakarta: FKIP UMS
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum.
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sardiman. 2001. Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mudlofir. 2011. Aplikasi KTSP dan
bahan
Ajar
dalam
Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Wali Pers.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen
penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dakir.
2010.
Perencanaan
dan
Pengembangan Kurikulim. Jakarta:
Rineka cipta.
Dariyo. 2013. Organisasi Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2005. Kamus besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Dewi, Citra. 2009. Implementasi Sistem
Pembelajaran Terpadu di
Sekolah
Dasar
Islam
Terpadu
(SDIT)
ArRisalah
Surakarta.
(http://pasca.uns.ac.id/?p=
302) di akses tanggal 3
maret 2013 pukul 12.30
Hadi, Sabari. 2010. Metode Penelitian
Wilayah
Kontemporer.
Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar.
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Riset.
Yogyakarta: UGM Press.
Hamalik. 2008. Dasar Pengembangan
Kurikulum.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Hamidi. 2005. Teori Penemuan Hukum
baru dengan Implementasi
Teks. Yogyakarta: UII
Press.
http://gurupembaharu.com/home/?p=134
2 diakses tanggal 11 Maret
2013 pukul 11.30.

9

-------------.
Pengertian
Prestasi
(http://definisipengertian.com/201
2/pengertian-definisi-prestasimenurut-para-ahli/24) di akses
tanggal 24 maret 20013 jam
11:24.
Shaleh. 2006. Pengembangan Kurikulum
Teori
dan
Praktik.
Jogjakarta:
Ar-Ruzz
Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang
mempengaruhi.
Rineke
Cipta.
Sugiyono, 2007. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Ilmu
mengurai
Ontologi,
Epistemologi,
dan
Aksiologi
Pengetahuan.
Bandung: Remaja Pustaka.
Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling
Sekolah
Madrasah.
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Tim Penyusun Kamus. 2008. Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Toto, Ruhimat. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Pustaka Setia.
Trianto. 2009. Model Pembelajaran
Terpadu. Konsep, Strategi
dan Implementasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikaan.
Jakarta:
Bumi Perkasa.
Ummah, Ishlahatul. 2011. Telaah
Kurikulum di SDIT ArRisalah Surakarta tahun
pelajaran
2010-2011.
UMS.

10

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Pemahaman Bacaan Siswa Kelas XI SMA Insan Kamil Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

1 7 105

Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang

0 10 109

Penggunaan Konseling Sebaya Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX MTs Assalam Tahun Pelajaran 2011/2012

0 8 13

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENERAPAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 51

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

12 55 167

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKADITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII-H SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20122013)

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Siswa Dalam Memilih Sekolah Smk Pgri Sukoharjo Tahun 2013

0 1 16