ANALISIS KONDISI OBYEK WISATA KEBUN BINATANG MEDAN.

(1)

ANALISIS KONDISI OBYEK WISATA

KEBUN BINATANG MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ZULAIKA SARI LUBIS NIM.308331090

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : zulaika Sari Lubis

Nim :308331090

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang membuat pernyataan,

Zulaika Sari Lubis NIM : 308331090


(5)

v ABSTRAK

Zulaika Sari Lubis, NIM. 308331090 “Analisis Kondisi Obyek Wisata Kebun Binatang Medan”. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED, Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui kondisi obyek wisata Kebun Binatang di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ditinjau dari segi pengelolaannya baik sarana, prasarana, promosi serta atraksi wisata yang ada di obyek wisata Kebun Binatang Medan tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Binatang Medan dengan jumlah responden sebanyak 35 orang, data yang dikumpulkan melalui teknik wawancara,dan dianalisis dengan teknik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Bahwa pengelolaan obyek wisata Kebun Binatang Medan masih kurang di tingkatkan hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan, kondisi ini mengakibatkan menurunnya jumlah pengunjung, dengan jumlah pengunjung terakhir pada tahun 2011 126.812 jiwa (11.42%). Karena kurang merasa betah untuk tinggal lebih lama dan serta kurangnya variasi hewan yang ada di obyek wisata Kebun Binatang Medan tersebut serta tidak terdapatnya toko cinderamata di lokasi ini, Kondisi sarana dan prasarana seperti penyediaan air bersih yang masih kurang, fasilitas bermain yang kurang terawat, dan pada bidang promosi hanya dilakukan pada pemindahan lokasi Kebun Binatang pertama kalinya.


(6)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ...ii

ABSTRAK ... ...v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ...vi

DAFTAR ISI ... ...vii

DAFTAR TABEL ... ...ix

DAFTAR GAMBAR ... ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berfikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 28

E. Tehnik Analisa Data ... 28

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 29

A. Keadaan Fisik ... 29

B. Keadaan Non Fisik ... 31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54


(7)

viii

B. Pembahasan ... 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA...72


(8)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Simalingkar B Tahun 2010 ... 30

2 Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010... 31

3 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2010 ... 33

4 Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2010 ... 34

5 Komposisi Penduduk Menurut Suku 2010 ... 34

6 Prasarana Jalan di Kelurahan Simalingkar B Tahun 2010 ... 35

7 Sarana Transportasi di Kelurahan Simalingkar B Tahun 2010 ... 36

8 Angkutan Umum di Kelurahan Simalingkar B Tahun 2010 ... 44

9 Minuman dan Makanan di Warung Kebun Binatang ... 46

10 Jenis Menu Makanan Hewan di Kebun Binatang ... 49

11 Tingkat Usia Responden Tahun 2012 ... 54

12 Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2012 ... 55

13 Jenis Hewan di Kebun Binatang Tahun 2012 ... 59

14 Jenis Binatang Kelas Mamalia Tahun 2012 ... 60

15 Jenis Hewan Kelas Reptil Tahun 2012 ... 60


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ... 23

2. Struktur Organisasi PD Pembangunan Kota Medan ... 38

3. Peta Administrasi Kota Medan ... 39

4. Peta Kecamatan Medan Tuntungan ... 40

5. Peta Kelurahan Simalingkar B ... 41

6. Layout Peta Kebun Binatang Medan ... 42

7. Jalan Masuk ke Kebun Binatang ... 43

8. Jenis Kantin / Warung di Kebun Binatang Medan ... 43

9. Petugas Perawatan Memandikan Hewan ... 50

10. Petugas Perawatan Memisahkan Makanan Hewan ... 50

11. Klinik Perawatan Hewan ... 51

12. Fasilitas tempat bermain di Kebun Binatang Medan ... 52

13. Fasilitas permainan di Kebun Binatang Medan ... 53

14. Lahan Kosong di Kebun Binatang Medan ... 56

15. Tempat pembelian tiket ... 57

16. Pintu masuk Lokasi Kebun Binatang... 57

17. Hewan Jenis Klass Mamalia Rusa Jawa ... 62

18. Hewan Jenis Klass Aves Elang Bondol ... 63

19. Hewan Jenis Klass Reptil Biawak ... 64

20. Hewan Jenis Klass Mamalia Harimau Sumatera... 65


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Wawancara ... 72


(11)

xii

No Uraian Hal

1 Tabel Jawaban Responden Terhadap Angket ... 61 2 Daftar Angket ... 70


(12)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada penulis. Salah satu nikmat itu adalah nikmat kesempatan bagi penulis umtuk penyusunan skripsi penelitian ini, serta kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikannya. Penelitian ini berjudul Analisis Kondisi Obyek Wisata Kebun Binatang Medan. Dalam menyelesaikan hasil penelitian ini mulai dari awal penelitian sampai proses pembuatan skripsi ni penulis banyak mendapat dukungan serta motivasi dari berbagai pihak.

Sejak awal menjalani proses pendidikan hingga sampai ke tahap penyusunan skripsi ini banyak kenangan manis dan pahit penulis lewatkan, tetapi penulis yakin semuanya tidak akan terlewatkan tanpa bantuan, dukungan, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak kepada penulis. Bimbingan dan motivasi pada penulis juga hadir dari berbagai pihak yang lain, maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan seluruh stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan Seluruh Stafnya.

3. Ibu Dra.Numala Berutu,M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Pendidikan Geografi

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan,M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi


(13)

iii

6. Bapak Drs. Julismin M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah memberi masukan dan telah membantu dalam penyusunan skripsi sampai dengan selesai.

7. Bapak Drs, Mbina Pinem M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis dalam menyelesaikan pendidikan selama duduk dibangku perkuliahan

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED yang telah memberikan pembelajaran untuk berkreatif dan inovatif kepada penulis saat perkuliahan.

9. Kepala Unit Bapak Zainul Akbar Nst yang telah memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan penelitian di lokasi Kebun Binatang Medan ini. 10.Kepada seluruh pegawai dan staf Pengelola Di Kebun Binatang Medan yang

telah membantu saya selama penelitian skripsi.

11.Kepada Kepala Urusan Tata Usaha Ibu Arifiani, Bapak Drh.Sucitrawan Kepala Urusan Kes,Konsv & Peragaan Satwa, Bapak Rudianto Sembiring selaku Kepala urusan Promosi & Publikasi yang telah banyak membantu dan mempermudah saya dalam melaksanakan penelitian skripsi.

12.Teristimewa penulis ucapkan kepada Alm. ayahanda Drs. Abdul Mukti Lubis dan Ibunda Lailan Saufina Nasution yang sangat saya sayangi yang telah memberikan pembelajaran dalam hidup dan do’a serta usahanya membekali diri sebagai seorang anak dan juga ucapan terima kasih kepada kakak – kakakku, yaitu Maylani, Rifka,Irina,Masdewa,Kamalia, adikku M. Rais Parlindungan Lubis, dan abang iparku Aulia Arbi yang telah memberikan bantuan moril maupun material hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.


(14)

iv

13.Buat teman ku yang teristimewa Ina Indriani Warobby, Novia, Juniar Nasution, Kartini, dan Radi yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya untuk selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi saya.

14.Teman seperjuangan, sepenanggungan dan yang paling istimewa Thoyibah, Nilawati, Nurzannah, Ayu Mustika, Nurhidayah, Noyakinna, Suamadi, M. Vanolo Putra, Andi Pananrang, Mauli Asri, Nasrullah Hidayat, Paduan Negara, Junianto semoga persahabatan kita kekal abadi selamanya.

15.Senyum bahagia penulis kepada teman-teman kelas B Ekstensi 2008, semoga persahabatan kita tidak hanya sampai disini, Sukses selalu.

Penulis menyadari bahwa didalam tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Zulaika Sari Lubis Nim. 308331049


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Bila daya tarik tersebut belum dikembangkan dan masih merupakan sumber daya potensial maka ia belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu, seperti penyediaan aksesibilitas atau fasilitas.

Marpaung (2000) mengemukakan bahwa pengelolaan obyek wisata alam yang berhubungan dengan flora dan fauna selain taman nasional dan suaka alam sebagai daerah konservasi yang dilindungi oleh pemerintah juga dikembangkan obyek wisata taman safari, kebun binatang, aquarium, dan botanic garden. Konsep yang penting didalam pengelolaan obyek wisata ini adalah adanya tujuan pendidikan bagi pengunjung tentang apa yang mereka lihat, khususnya penekanan terhadap masalah ekologi dan konservasi. Pendekatan ini sangat sesuai dengan kecenderungan keinginan dan kebutuhan pengunjung akan informasi yang memadai tentang lingkungan yang mereka kunjungi. Jika dikembangkan dengan baik,akan dapat menjadi obyek wisata internasional. Selain itu, obyek wisata ini dapat juga dijadikan sebagai tempat pengembangan atau penangkaran bagi jenis satwa atau hewan yang dilindungi dan langka.

Berdasarkan uraian di atas bahwa Kebun Binatang merupakan salah satu obyek wisata yang keberadaannya penting untuk membantu pembangunan


(16)

2

pariwisata. Kebun Binatang merupakan obyek wisata yang dapat dijadikan untuk keperluan studi dan pendidikan alam fisik, flora dan fauna, dan sebagian tempat untuk menikmati hari libur dan melakukan rekreasi sebagai sarana hiburan. Taman satwa merupakan tempat pelestarian penting yang kaya flora dan fauna untuk banyak negara, dengan program pembiakan dan pelepasan dapat berperan penting dalam mempertahankan warisan alam nusantara. Sebagian besar masyarakat juga mendapat kesempatan khusus mengenal lebih baik tentang kekayaan warisan alam negara ini. Taman satwa mewakili suatu makna penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keadaan yang menyedihkan dari jenis-jenis satwa liar Indonesia di habitat alamnya.

Suatu taman satwa mempunyai misi antara lain: a) membawa pengunjung untuk memahami perilaku koleksi satwa dan habitatnya yang kaya ragam fenomena hayati dan memberikan sebuah komunikasi yang unik dengan alam. b) menawarkan berbagai cara untuk memperoleh informasi tentang satwa dan habitatnya melalui penggalian ilmu pengetahuan dan teknologi. Taman satwa diharapkan mempunyai multifungsi agar dapat menarik perhatian para pengunjung. Pada awalnya taman satwa di Indonesia mempunyai fungsi sebagai 1) wadah pendidikan, 2) sarana rekreasi dan apresiasi alam, 3) penelitian, 4) perlindungan dan 5) pelestarian alam.

Status, sistem pengelolaan dan kualitas taman satwa di Indonesia sangat beragam. Beberapa termasuk lembaga yang sudah mapan dan lengkap dengan semua sumber daya pendukungnya, sedangkan yang lainnya masih dalam keadaan terbelakang. Beberapa taman satwa berstatus milik pemerintah daerah, tetapi masing-masing dilaksanakan dengan sistem pengelolaan yang berbeda-beda. Sistem pengelolaan ini berbeda bila taman satwa tersebut berstatus milik yayasan,


(17)

3

perkumpulan dan koperasi, swasta murni atau kerja sama. Perbedaan ini di antaranya menyangkut pula dalam pemilihan koleksi satwa yang ditangkarkan maupun yang diperagakan. Status dan sistem kepemilikan setiap taman satwa berbeda-beda, tetapi diharapkan mempunyai misi yang sama dengan kualitas taman satwa yang tetap tinggi.

Demikian juga dengan Kebun Binatang Medan, dimana selain untuk keperluan tersebut juga memiliki tujuan sebagai sumber devisa Negara dan dapat menambah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Obyek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan. Pariwisata biasanya akan lebih berkembang jika di suatu daerah memiliki lebih dari satu obyek dan daya tarik wisata.

Kebun Binatang sebagai salah satu obyek wisata, yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW), terutama wisata edukatif. Fungsi lain dari keberadaan menurut Sukawi (2004) untuk perlindungan dan pelestarian kekayaan alam, baik flora maupun fauna. Selain itu sebagai tempat rekreasi yang dapat menghilangkan kejenuhan dan kelelahan, menjaga kestabilan aktivitas kerja dengan memulihkan kebugaran jasmani dan rohani pengunjung.

Banyak daerah tujuan wisata yang selama ini diandalkan di Sumatera Utara, salah satu obyek tersebut Kebun Binatang Medan. Kebun Binatang Medan berada di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, yang diresmikan pada tanggal 15 April 2005, sebelumnya obyek wisata Kebun Binatang ini berada di Jalan Bridgen Katamso Kampung Baru. Pemindahan ini dilakukan pada akhir bulan Mei 2005. Pemerintah (Walikota) melakukan pemindahan lokasi Kebun Binatang karena


(18)

4

adanya pemekaran (perluasan) Kota Medan, sehingga lokasi yang berada di Kampung Baru tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan lokasi Obyek wisata Kebun Binatang karena terlalu sempit.

Pada tahun 2004 jumlah pengunjung di Kebun Binatang Medan sebanyak 293.932 pengunjung, setelah lokasi Kebun Binatang tersebut dipindahkan ke tempat yang baru di Kelurahan Simalingkar B pada tahun 2005 lalu jumlah pengunjung menurun drastis hingga 70 % yaitu hanya berjumlah 40.712 pengunjung. Pada tahun 2011 berjumlah 126.812 pengunjung, pada tahun ini mengalami sedikit kenaikan, tetapi masih mencapai 50 % saja di bandingkan jumlah pengunjung di Kebun Binatang Medan yang berada di lokasi sebelumnya. Melihat data dari jumlah pengunjung yang semakin berkurang diperkirakan karena kurangnya pengelolaan baik sarana dan prasarana pariwisata yang ada,atraksi wisata,dan promosi. Letak dari obyek wisata kebun binatang yang jauh juga mempengaruhi jumlah pengunjung

obyek wisata kebun binatang tersebut. Berkembang tidaknya obyek wisata dapat

dilihat dari faktor pengelolaannya baik dari sarana dan prasarana pariwisata yang ada, atraksi wisata,dan promosi. Bertitik tolak dari hal tersebut, membuat penulis tertarik meneliti kondisi dan pengelolaan obyek wisata kebun Binatang yang terletak di kelurahan Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan,maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: Faktor apa yang menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung, bagaimana Aksesbilitas menuju lokasi Obyek Wisata Kebun Binatang Medan, bagaimana kondisi obyek wisata ditinjau dari segi


(19)

5

pengelolaan Kebun Binatang tersebut baik sarana, prasarana, dan promosi yang dilakukan, bagaimana atraksi wisata, serta variasi jenis dan jumlah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasinya maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan ditinjau dari segi pengelolaannya sesuai dengan standard kebun binatang yang telah ditetapkan baik dari sarana,prasarana atraksi wisata, promosi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada,maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan ditinjau dari segi pengelolaannya baik sarana,prasarana,promosi serta atraksi wisata yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan,maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ditinjau dari segi pengelolaannya baik sarana,prasarana,promosi,dan atraksi wisata.


(20)

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diaharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bahan masukan dan informasi kepada pihak pemerintah khusunya Dinas Pariwisata Kota Medan dalam pembuatan kebijakan terhadap pengembangan Obyek Wisata Kebun Binatang Medan.

2. Memperluas dan menambah wawasan berpikir penulis dalam bidang ilmu pariwisata.

3. Bahan perbandingan bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, yang akan meneliti tentang kondisi Obyek wisata, pada Obyek wisata yang berbeda


(21)

71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari beberapa pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa pengelolaan obyek wisata kebun Binatang Medan masih kurang di tingkatkan hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan berupa wawancara. Kondisi Ini mengakibatkan menurunnya jumlah pengunjung, karena pengunjung kurang merasa betah untuk tinggal lebih lama di obyek wisata tersebut dan serta kurangnya variasi hewan, yang yang terdapat di Kebun Binatang Medan tersebut.

2. Sarana dan prasarana pariwisata yang masih kurang, disebabkan penyediaan air bersih untuk kamar mandi di lokasi obyek wisata, fasilitas bermain yang kurang dikelola dan terawat, dan kurangnya jumlah trayek angkutan yang menuju lokasi obyek wisata kebun Binatang Tersebut.

3. Pada bidang promosi dapat dilihat masih sangat kurang ditingkatkan, karena promosi di lakukan oleh pihak pengelola hanya dilakukan pada awal perpindahan Kebun Binatang ke lokasi yang baru tidak dilakukan secara berulang – ulang.


(22)

72

B. SARAN

Adapun yang menjadi saran dari hasil penelitian penulis kepada berbagai pihak meliputi :

1. Kepada pihak pengelola dan pemerintah setempat agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pengelolaan di berbagai bidang di Obyek wisata tersebut demi meningkatkan jumlah pengunjung,dengan cara, menambah variasi jenis hewan,karena dengan keanekaragaman hewan akan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dankepentingan pendidikan, sehingga wisatawan lebih berminat untuk mengunjungi obyek wisata Kebun Binatang Medan.

2. Kepada pengelola lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di Kebun Binatang Medan, seperti penyediaan air bersih,karena air bersih paling sangat dibutuhkan, terutama bagi pengunjung yang datang, dan fasilitas lainnya yang merupakan bagian dari obyek wisata tersebut, sehingga wisatawan bisa menikmati sarana dan prasarana yang tersedia dengan baik. Bagi pihak pemerintah agar lebih memperhatikan keadaan sarana transportasi,dengan cara menambah jumlah trayek angkutan menuju lokasi obyek wisata Kebun Binatang Medan.

3. Kepada pihak pengelola Kebun Binatang Medan dan pemerintah sebaiknya melakukan promosi secara terus menerus melalui instansi pemerintah seperti bidang pariwisata, kepada pihak – pihak sekolah dalam bentuk brosur, iklan media cetak dan lainnya. Karena dengan melakukan promosi tersebut diharapkan masyarakat luas dapat mengertahui keberadaan Kebun Binatang Medan yang baru serta pemanfaatannya dalam kehidupannya dan untuk kebutuhan sekolah.


(23)

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Monografi Kebun Binatang Medan. Medan : Kebun Binatang Medan Effi (A – 155). 2005. Kebun Binatang upayakan mirip habitat asli satwanya,

(online),(http:/www.Google.co.id, diakses 15 april 2012, Pkl 15.45 Wib) Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : PT. Alfabeta Ngafenan,Muhammad.1994. Kamus Pariwisata. Semarang : Dahara Prize

Nursahid, Rosek. 2005. Profauna Indonesia, (Online),(http : // www.Google.co.id, diakses 15 april 2012, Pkl 15.45 Wib)

Pendit, S Nyoman.1994. Pengantar Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT. Paradnya Paramitha.

Karyono, Hari.1997. Kepariwisataan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Koestoer, R.H, 1997. Perspektif Lingkungan Desa Kota Teori dan Kasus. Jakarta

UI Press

Sammeng,Mappi.1995. Cakrawala Pariwisata. Jakarta.Andi

Spillane, j. James. 1987. Ekonomi pariwisata Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta : Kanisius

Soekadijo,RG.1997 . Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia pustaka Umum

Sukawi, 2004. Kebun Binatang sebagai Wisata Edukatif, (online), (http : //www.Google.co.id, diakses 15 April 2012, Pkl 15.45 Wib)

Yoeti, Oka.1983. Pengantar Ilmu pariwisata.Bandung : Angkasa Yoeti, Oka. 1990. Pemasaran pariwisata. Bandung : Angkasa


(1)

adanya pemekaran (perluasan) Kota Medan, sehingga lokasi yang berada di Kampung Baru tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan lokasi Obyek wisata Kebun Binatang karena terlalu sempit.

Pada tahun 2004 jumlah pengunjung di Kebun Binatang Medan sebanyak 293.932 pengunjung, setelah lokasi Kebun Binatang tersebut dipindahkan ke tempat yang baru di Kelurahan Simalingkar B pada tahun 2005 lalu jumlah pengunjung menurun drastis hingga 70 % yaitu hanya berjumlah 40.712 pengunjung. Pada tahun 2011 berjumlah 126.812 pengunjung, pada tahun ini mengalami sedikit kenaikan, tetapi masih mencapai 50 % saja di bandingkan jumlah pengunjung di Kebun Binatang Medan yang berada di lokasi sebelumnya. Melihat data dari jumlah pengunjung yang semakin berkurang diperkirakan karena kurangnya pengelolaan baik sarana dan prasarana pariwisata yang ada,atraksi wisata,dan promosi. Letak dari obyek wisata kebun binatang yang jauh juga mempengaruhi jumlah pengunjung obyek wisata kebun binatang tersebut. Berkembang tidaknya obyek wisata dapat dilihat dari faktor pengelolaannya baik dari sarana dan prasarana pariwisata yang ada, atraksi wisata,dan promosi. Bertitik tolak dari hal tersebut, membuat penulis tertarik meneliti kondisi dan pengelolaan obyek wisata kebun Binatang yang terletak di kelurahan Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan,maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: Faktor apa yang menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung, bagaimana Aksesbilitas menuju lokasi Obyek Wisata Kebun Binatang Medan, bagaimana kondisi obyek wisata ditinjau dari segi


(2)

pengelolaan Kebun Binatang tersebut baik sarana, prasarana, dan promosi yang dilakukan, bagaimana atraksi wisata, serta variasi jenis dan jumlah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasinya maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan ditinjau dari segi pengelolaannya sesuai dengan standard kebun binatang yang telah ditetapkan baik dari sarana,prasarana atraksi wisata, promosi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada,maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan ditinjau dari segi pengelolaannya baik sarana,prasarana,promosi serta atraksi wisata yang ada?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan,maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Kondisi obyek wisata Kebun Binatang Medan di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ditinjau dari segi pengelolaannya baik sarana,prasarana,promosi,dan atraksi wisata.


(3)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diaharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bahan masukan dan informasi kepada pihak pemerintah khusunya Dinas Pariwisata Kota Medan dalam pembuatan kebijakan terhadap pengembangan Obyek Wisata Kebun Binatang Medan.

2. Memperluas dan menambah wawasan berpikir penulis dalam bidang ilmu pariwisata.

3. Bahan perbandingan bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, yang akan meneliti tentang kondisi Obyek wisata, pada Obyek wisata yang berbeda


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari beberapa pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa pengelolaan obyek wisata kebun Binatang Medan masih kurang di tingkatkan hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan berupa wawancara. Kondisi Ini mengakibatkan menurunnya jumlah pengunjung, karena pengunjung kurang merasa betah untuk tinggal lebih lama di obyek wisata tersebut dan serta kurangnya variasi hewan, yang yang terdapat di Kebun Binatang Medan tersebut.

2. Sarana dan prasarana pariwisata yang masih kurang, disebabkan penyediaan air bersih untuk kamar mandi di lokasi obyek wisata, fasilitas bermain yang kurang dikelola dan terawat, dan kurangnya jumlah trayek angkutan yang menuju lokasi obyek wisata kebun Binatang Tersebut.

3. Pada bidang promosi dapat dilihat masih sangat kurang ditingkatkan, karena promosi di lakukan oleh pihak pengelola hanya dilakukan pada awal perpindahan Kebun Binatang ke lokasi yang baru tidak dilakukan secara berulang – ulang.


(5)

B. SARAN

Adapun yang menjadi saran dari hasil penelitian penulis kepada berbagai pihak meliputi :

1. Kepada pihak pengelola dan pemerintah setempat agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pengelolaan di berbagai bidang di Obyek wisata tersebut demi meningkatkan jumlah pengunjung,dengan cara, menambah variasi jenis hewan,karena dengan keanekaragaman hewan akan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dankepentingan pendidikan, sehingga wisatawan lebih berminat untuk mengunjungi obyek wisata Kebun Binatang Medan.

2. Kepada pengelola lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di Kebun Binatang Medan, seperti penyediaan air bersih,karena air bersih paling sangat dibutuhkan, terutama bagi pengunjung yang datang, dan fasilitas lainnya yang merupakan bagian dari obyek wisata tersebut, sehingga wisatawan bisa menikmati sarana dan prasarana yang tersedia dengan baik. Bagi pihak pemerintah agar lebih memperhatikan keadaan sarana transportasi,dengan cara menambah jumlah trayek angkutan menuju lokasi obyek wisata Kebun Binatang Medan.

3. Kepada pihak pengelola Kebun Binatang Medan dan pemerintah sebaiknya melakukan promosi secara terus menerus melalui instansi pemerintah seperti bidang pariwisata, kepada pihak – pihak sekolah dalam bentuk brosur, iklan media cetak dan lainnya. Karena dengan melakukan promosi tersebut diharapkan masyarakat luas dapat mengertahui keberadaan Kebun Binatang Medan yang baru serta pemanfaatannya dalam kehidupannya dan untuk kebutuhan sekolah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Monografi Kebun Binatang Medan. Medan : Kebun Binatang Medan Effi (A – 155). 2005. Kebun Binatang upayakan mirip habitat asli satwanya,

(online),(http:/www.Google.co.id, diakses 15 april 2012, Pkl 15.45 Wib) Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : PT. Alfabeta Ngafenan,Muhammad.1994. Kamus Pariwisata. Semarang : Dahara Prize

Nursahid, Rosek. 2005. Profauna Indonesia, (Online),(http : // www.Google.co.id, diakses 15 april 2012, Pkl 15.45 Wib)

Pendit, S Nyoman.1994. Pengantar Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT. Paradnya Paramitha.

Karyono, Hari.1997. Kepariwisataan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Koestoer, R.H, 1997. Perspektif Lingkungan Desa Kota Teori dan Kasus. Jakarta

UI Press

Sammeng,Mappi.1995. Cakrawala Pariwisata. Jakarta.Andi

Spillane, j. James. 1987. Ekonomi pariwisata Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta : Kanisius

Soekadijo,RG.1997 . Anatomi Pariwisata. Jakarta : Gramedia pustaka Umum

Sukawi, 2004. Kebun Binatang sebagai Wisata Edukatif, (online), (http : //www.Google.co.id, diakses 15 April 2012, Pkl 15.45 Wib)

Yoeti, Oka.1983. Pengantar Ilmu pariwisata.Bandung : Angkasa Yoeti, Oka. 1990. Pemasaran pariwisata. Bandung : Angkasa